• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Biologi Tentang Sel Makhluk Hidup

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Biologi Tentang Sel Makhluk Hidup"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

SEL MAKHLUK HIDUP

DISUSUN OLEH: NAMA :MAJU LUBIS NPM :E1D013125

CO.ASS : 1. AHMAD JOYO SUSINO 2. AGUS TAUFIK .H

DOSEN : ATRA ROMEIDA,Dr.Ir.,M.Si

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2013

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

Sel sendiri sebagai dasar menyusun suatu organisme yang terdiri dari inti (nukleus) yang terbungkus oleh membran atau struktur serupa tanpa membran. Tidak ada kehidupan dalam satuan yang lebih kecil dari pada sel. Sel terbentuk hanya dengan pembelahan sel-sel sebelumnya. Sel dicirikan oleh adanya molekul makro khusus, seperti pati dan selulosa, yang terjadi dari ratusan sampai ribuan gula atau molekul lain selain itu sel juga dapat dicirikan oleh adanya molekul makro seperti protein dan asam nukleat baik DNA atau RNA yang tersusun sebagai rantai yang terdiri dari ratusan sampai ribuan molekul. Pada tumbuhan istilah sel meliputi protoplasma dan dinding sel yang ada sedangkan pada organisme multi sel yang ada membentuk struktur kompleks yaitu jaringan dan organ. Sel pada organisme multi sel tidak sama satu dengan lainnya tetapi masing-masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pada awalnya struktur dinding sel yang ada pada tumbuhan dianggap sebagai sel mati hasil ekskresi zat hidup dalam sel akan tetapi baru-baru ini makin banyak ditemui bukti bahwa ada satuan organik yang ada diantara protoplasma dan dinding, khususnya pada sel muda.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum biologi ini yaitu agar para praktikan dapat mengenal bentuk dan struktur sel secara umum dan mampu membandingkan berbagai jenis sel dari berbagai jenis organisme serta mampu memahami sifat semipermeabilitas membran sel.

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Teori tentang Sel

Penemuan mikroskop oleh Antonie Van Leuwenhoek telah banyak membantupara ahli dalam kegiatan penyelidikan.Kali ini Robert Hooke dengan memanfaatkanmikroskop telah berhasil sebagai orang yang pertama melihat ruang-ruang kecilyang dibentuk oleh irisan pada jaringan tumbuh-timbuhan.Jaringan–jaringan itudilihatnya bagaikan tersusun dari banyak ruang kecil yang dibatasi dinding-dindingtipis.Ruang-ruang kecil ini dinamakan sel (Sutrian,1992:12).Hanung (2004:196) menyimpulkan bahwa “Teori sel yang dikemukakan Scheidendan Schwan berbunyi sebagai berikut „Sel merupakan unit terkecil atau unit dasar makhluk hidup baik secara struktural maupun fungsional”.Pada tahun 1671 Nehemiah Grew (1641-1712) menuliskan deskripsi pertamanyatentang jaringan tumbuhan.Pada tahun 1880 Hanstein menggunakan istilah protoplast bagi satuan protoplasma dalam sel.Pada tahun 1831 Robert Brown menemukan nukleus dalam epidermis suatu anggrek.Hugo Von Mohl melihatperbedaan antara protoplasma dan cairan sel pada tahun 1864 dan pada tahun 1862 Kolliker memperkenalkan istilah sitoplasma.Sejak akhir abad 19 dan selama abad 20 penelitian sel berkembang amat pesat sehingga membentuk ilmu tentang sel atau sitologi (Hidayat,1995:8).

2.2 Sejarah Penelitian Sel

Sejarah penelitian sel dibagi menjadi empat periode. Selengkapnya periode-periode tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:Periode pertama:sejarah penelitian tentang sel semenjak pertengahan abad XIX,semenjak Robert Hooke menemukan irisan-irisan dari jaringantumbuhan yang disebutnya sel sampai diketemukan alat dan teknik baru dalammengembangkan teori sel (Sutrian, 1992: 14).Perode kedua:sejarah penelitian tentang sel melalui berbagai kegiatan percobaan.Periode ini melahirkan pengetahuan tentang factor-faktor turunan atau gen yangdapat diketahui dari nukleus atau inti sel(Sutrian, 1992:14).Periode ketiga:sejarah penelitian tentang sel melalui pemakaian alat-alat baru danzat-zat kimia baru. Alat baru yang ditemukan yaitu mikroskop fase kontras olehFirzt Zernieke (1935) dengan alat ini dapat dilihat sel hidup dengan lebih jelas,karena mikroskop ini susunan optiknya lebih kompleks(Sutrian, 1992: 15).Periode keempat:penemuan alat yang paling canggih ialah mikroskop electron yangdapat menghasilkan gambar foto dengan skala penglihatan sejuta kali ukuran bendayang sesungguhnya (Sutrian: 1992:15).Sel tersusun dari bagian-bagian sebagai berikut : Membran sel (membran plasma), Dinding sel, Sitoplasma, Vakuola, Mitokondria, Ribosom, retikulum endoplasma, Badan golgi, lisosom,sentrosom,nukleus( inti sel ),plastid.

(4)

BAB III METODEOLOGI 3.1 ALAT DAN BAHAN

3.1.1 ALAT Mikroskop Tusuk gigi Silet Pipet tetes

Gelas benda dan Gelas Penutup Alkohol 70%

Metilen Biru Air

Meja objek 3.1.2 BAHAN

Gabus ubi kayu Bawang Merah

Daun Hydrilla verticillata Sel epitel rongga mulut Sel Epidermis Kulit Katak

3.2 PROSEDUR KERJA

 Sediaan 1. Sel gabus empulur batang singkong

1. Iris melintang gabus ubi setipis mungkin dengan pisau silet.

2. Letakkan irisan tersebut di atas gelas benda yang telah ditetesi air, kemudian tutup dengan gelas penutup.

3. Amati dengan mikroskop, dimulai dengan perbesaran 10x dan dilanjutkan dengan perbesaran 100x.

4. Tetesi dengan metilen biru pada salah satu ujung gelas penutup agar terlihat lebih jelas.

5. Amati dan gambar pengamatan sel gabus tersebut di lembar kerja praktikum. 6. Beri keterangan pada gambar tersebut.

(5)

 Sediaan 2. Sel epidermis umbi lapis bawang merah.

1. Kelupas epidermis salah satu lapisan umbi bawang merah dan iris setipis mungkin dengan pisau silet.

2. Letakkan irisan tersebut di atas gelas benda yang telah ditetesi air. Tutup dengan gelas penutup.

3. Amati dengan mikroskop mulai dengan perbesaran 10x hingga 100x, kemudian tetesi dengan metilen biru.

4. Gambar pengamatan di lembar kerja praktikum dan beri keterangan pada gambar.

 Sediaan 3. Sel daun Hydrilla verticillata.

1. Ambil daun Hydrilla verticillata.iris setipis mungkindan letakkan pada gelas objek dan tetesi dengan air. Kemudian tutup dengan gelas penutup.

2. Amati dengan mikroskop dan perhatikan aliran sitoplasma pada setiap sel. 3. Gambar pengamatan dan beri keterangan bagian-bagian sel yang tampak

 Sediaan 4. Sel epitel rongga mulut 1. Bersihkan tusuk gigi dengan alkohol 70 %

2. Koreklah permukaan dalam rogga mulut anda dengan tusuk gigi yang sudah dibersihkan.

3. Oleskan korekan tadi pada gelas objek, kemudian tetesi dengan air kemudian tutup dengan gelas penutup.

4. Amati di bawah mikroskop, mulai dengan perbesaran lemah.

5. Dengan perbesaran 10x, gambarkan sel epitel rongga mulut tersebut dan beri keterangan pada bagian-bagiannya.

 Sediaan 5. Kerokan epidermis kulit katak

1. Ambil 1 ekor katak lalu kerok epidermis kulitnya dengan pisau silet

2. Letakkan kerokan epidermis kulit katak di atas gelas objek yang sudah ditetesi air.Lalu tutup dengan gelas penutup.

3. Amati dengan mikroskop dengan pembesaran 10x hingga perbesaran 100x, gambarkanpengamatan anda pada lembar kerja praktikum dan beri keterangan pada gambar bagian-bagian sel tersebut.

(6)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan

Gambar Sel Gabus Ubi Kayu Gambar Sel Umbi Lapis Bawang Merah

Gambar sel daun Hydrilla Verticillata Gambar sel epitel rongga mulut

(7)

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan pertama, sel gabus ubi kayu memiliki sel yang berbentuk prisma segi enam atau heksagonal, sel yang satu dengan sel yang lainnya tersusun rapi dan beraturan, di dalam dinding sel terlihat kosong yang berarti bahwa sel gabus adalah sel mati tetapi tidak ditemukan inti sel karena selnya berupa sel kosong atau sel mati .Dinding sel terletak pada bagian terluar dan berfungsi untuk melindungi bagian dalam sel. Pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x.Sedangkan pada pengamatan kedua, sel umbi lapis bawang merah memiliki sel yang berbentuk persegi panjang, didalamnya terdapat juga dinding sel tetapi sel umbi lapis bawang merah memiliki protoplasma sehingga sel bawang merah dinyatakan sebagai sel hidup dengan warna merah muda.Pada pengamatan ketiga, sel hydrilla memiliki sel berbentuk lonjong yang tersusun beraturan dan dapat pula diamati proses aliran sitoplasma, yaitu pada bagian-bagian penyusun sel tulang daun yang memanjang di tengah-tengah daun. Aliran sitoplasma tersebut akan mengelilingi vakuola dan akan menggerakkan plastid melewati beberapa vakuola kesegala arah.Pada pengamatan keempat,sel epitel rongga mulut memiliki sel yang berbentuk bulat dan terdapat Inti sel atau nukleus terletak pada bagian tengah sel serta memiliki protoplasma.Sel epitel rongga mulut tidak memiliki dinding sel melainkan membran plasma.Pada pengamatan kelima,sel epidermis kulit katak selnya berbentuk bulat dan terdapat inti sel di bagian tengah.

4.2.1 Bentuk Sel Dan Bagian-Bagian Sel

Sel pada umumnya berbentuk bulat (kokus), batang (basil), lengkung (vibrio), spiral, kubus, prisma, memanjang,dll.Bagian-bagian sel tumbuhan dan sel hewan antara lain: Dinding sel merupakan bagian sel yang terdapat di dalam sel tumbuhan. Dinding sel tumbuhan merupakan matriks ekstraseluler yang menyelubungi tiap sel tumbuhan. Dinding ini tersusun atas serabut selulosa yang tertanam dalam polisakarida lain serta protein dan berukuran jauh lebih tebal daripada membran plasma, yaitu 0,1 µm hingga beberapa mikrometer. Dinding sel melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan mencegah pengisapan air secara berlebihan. Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengendalikan sel eukariota (sebagian lain gen terletak di dalam mitokondria dan kloroplas). Dengan diameter rata-rata 5 µm, organel ini umumnya adalah organel yang paling mencolok dalam sel eukariota.Kebanyakan sel memiliki satu nukleus, namun ada pula yang memiliki banyak nukleus, contohnya sel otot rangka, dan ada pula yang tidak memiliki nukleus, contohnya sel darah merah matang yang kehilangan nukleusnya saat berkembang. Nukleus berfungsi sebagai pengendali aktivitas di dalam sel, dan mengendalikan proses metabolisme dalam sel. Membran sel secara umum tersusun oleh protein dan lipid (lipoprotein).Lipid

(8)

berupa fosfolipid bilayer dengan gugus fosfat (yang hidrofilik) pada posisi terluar dan lipid (yang bersifat hidrofobik) di bagian dalam.Protein penyusun membran tersebar secara acak di lapisan fosfolipid.Fungsi membran sel adalah sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen,nutrien, dan limbah yang cukup untuk melayani seluruh volume sel.

Ribosom berupa butiran-butiran nukleoplasma yang tersebar dalam sitoplasma. Ribosom dibedakan menjadi ribosom bebas dan ribosom terikat pada RE (Retikulum Endoplasma).Fungsi ribosom secara umum sebagai menyintesis protein, sedangkan fungsi ribosom bebas menyintesis protein sitoplasmik dan fungsi ribososm terikat menyintesis protein yang masuk ke dalam RE yang kemudian diproses menjadi protein struktural, misalnya proteinperifer membran plasma dan enzim.Retikulum Endoplasma memiliki bentuk berupa tabung dua lapis yang saling berhubungan menutupi sebagian besar sitoplasma, serta berhubungan dengan membran inti. RE dibedakan menjadi RE kasar (ditempeli ribosom) dan RE halus (tidak ditempeli ribosom).Fungsi RE kasar adalah menyintesis protein bersama ribosom dan tranportasi protein ke membran sel atau keluar sel. Sedangkan, RE halus berfungsi menyintesis lipid, metabolisme karbohidrat, menetralkan racun.

Badan golgi memiliki bentuk berupa kantong pipih yang bertumpuk. Badan golgi berfungsi untuk memproses protein dan molekul lain yang akan di bawa ke membran sel atau keluar sel sehingga banyak terdapat sel-sel sekretor(kelenjar).

Lisosom memiliki bentuk berupa kantong bulat (vesikel) yang mengandung enzim hidrolitik.Lisosom terbentuk dari pertunasan vesikel badan golgi.Lisosom berfungsi untuk mencernamakromolekul secara intraseluler yang dapat merusak sel-sel asing. Peroksisom memiliki bentuk berupa kantong bulat yang berisi enzim oksidatif dan katalase.Peroksisom berfungsi untuk mengubah hidrogen peroksida (H²O²) menjadi air (H²O) dan oksigen (O²).

Mitokondria memiliki bentuk bulat panjang dan mempunyai membran rangkap. Mempunyai bagiam-bagian antara lain, membran luar dan membran dalam yang berlekuk-lekuk membentuk krista dan matriks.Fungsi mitokondriasebagai respirasi seluler .Sentriol atau Sentrosom berbentuk seperti bintang dan hanya terdapat pada sel hewan. Sentrosom berfungsi sebagai pembelahan sel (mitosis atau meiosis).

Plastida merupakan organel membran rangkap yang mengandung pigmen.Plastida dibedakan menjadi kloroplas (mengandung klorofil), kromoplas (mengandung karoten), leukoplas (tidak mengandung pigmen).Organel ini hanya terdapat pada sel tumbuhan.

(9)

Vakuola memiliki bentuk berupa rongga yang dibatasi membran yang disebut tonoplas.Pada sel tumbuhan vakuola berbentuk lebih besar daripada vakuola pada sel hewan.Fungsi vakuola adalah mempertahankan tekanan turgor sel dan menyimpan cadangan makanan serta metabolis sekunder.

Mikrotubulus berbentuk tabung-tabung halus dari protein tubulin.Mikrotubulus ber-fungsi membentuk rangka sel yang mempertahankan bentuk sel, serta berkaitan dengan pem-bentukan sentriol, silia, dan flagella.Mikrofilamen berbentuk seperti mikrotubulus tetapi lebih halus dan tersusun atas protein aktin dan miosin. Mikrofilamen berfungsi untuk pergerak -kan sel.

4.2.1 Perbedaan Sel Tumbuhan Dan Sel Hewan

Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan antara lain. Sel tumbuhan organel yang dimiliki sel tumbuhan antara lain dinding sel, glioksom, plastida, tonoplast, dan plasmodesmata, ukurannya lebih besar daripada sel hewan, mempunyai bentuk yang tetap, mempunyai vakuola atau rongga sel yang besar, menyimpan cadangan makanan berupa amilum atau zat pati, nukleus lebih kecil dari vakuola, terdapat sitokinensis dan pembentukan dinding sel. Sedangkan, sel hewan organel yang dimiliki sel hewan antara lain lisosom, sentriol, dan sentrosom, ukuran lebih kecil daripada sel tumbuhan, mempunyai bentuk yang tidak tetap, mempunyai vakuola berukuran kecil, menyimpan cadangan makanan dalam bentuk lemak dan glikogen, nukleus lebih besar daripada dinding sel, tidak ada pembentukan dinding sel.

(10)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum biologi mengenai sel hewan dan sel tumbuhan dapat di simpulkan bahwa;

1. Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling sederhana. 2. Sel pada umumnya berbentuk bulat, lengkung, kubus, prisma, memanjang, dll.

3. Pada sel hewan bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel melainkan membrane plasma.

4. Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memiliki dinding sel

5. Organel yang dimiliki sel hewan antara lain lisosom, sentriol, dan sentrosom memiliki ukuran lebih kecil daripada sel tumbuhan.

5.2 Saran

Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum ini waktu yang telah ditentukan digunakan dengan sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan dengan sesuai yang diinginkan.Selain itu penggunaan mikroskop pun harus lebih cermat yang lebih penting kehati-hatian dalam menggunakan alat-alat praktikum.

(11)

DAFTAR PUSTAKA  http://id.wikipedia.org/wiki/sel

 Team Pengajar.2013.Penuntun Praktikum Biologi.Bengkulu:UNIB  Indah Kurniawati. 2012. Kupas Tuntas Biologi.CV. Sindunata. Bandung  Azidin, 1986. Ringkasan Biologi. Ganesa Exact : Bandung.

Gambar

Gambar Sel Gabus Ubi Kayu  Gambar Sel Umbi Lapis Bawang Merah

Referensi

Dokumen terkait

dan fungsi sel  sebagai unit terkecil  kehidupan  Mengidentifikasi  organela sel tumbuhan  dan hewan  Mengidentifikasi organel tertentu  pada sel tumbuhan  

Plastida adalah organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan.. Ada tiga

batasan-batasan antara sel yang satu dengan sel yang lain juga kurang jelas sel epitel tidak memiliki dinding sel yang berfungsi memberi bentuk yang tetap..     Dalam

Struktur sel virus, sel prokariotik dan eukariotik; Struktur dan fungsi dari dinding sel dan membran plasma; hubungan antar sel; struktur dan fungsi organel RE, Badan

Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi berbagai organel sel penyusun tubuh hewan dan tumbuhan.. Siswa dapat membandingkanberbagai organel sel penyusun tubuh hewan an

Sel Rhoeo discolor yang ditetesi dengan air yang sebelumnya sudah ditetesi larutan gula 20%, sel tumbuhan tersebut akan kembali dalam keadaan hipertonis

Pada pengamatan yang telah kami lakukan, didapatkan variasi atau Pada pengamatan yang telah kami lakukan, didapatkan variasi atau keanekaragaman pada tumbuhan, hewan

Untuk praktikum biologi dasar tentang sel tumbuhan dan sel hewan, alat-alat yang digunakan diantaranya sebagai berikut : mikroskop digunakan untuk melihat