ETIKA DAN BISNIS
KELOMPOK 1
Sulastri Zuhdiwanti
WaOde Nurfitri A.
1. Pentingnya etika dalam lingkungan bisnis
Bisnis adalah kegiatan manusia dalam
mengorganisasikan
sumberdaya
untuk
Etika bisnis bukan merupakan suatu etika yang berlaku di dunia bisnis namun etika tersebut diwajibkan untuk dijadikan suatu value(nilai) dalam setiap individu. Sebagai contoh, apabila ketidakjujuran dipandang sebagai perilaku yang tidak etis dan tidak bermoral, maka siapapun dalam kegiatan usaha (manajer atau karyawan) yang tidak jujur terhadap para pekerja, para pemegang saham, para pelanggan maupun para pesaing. Maka mereka dipandang melakukan tindakan yang tidak etis atau tidak bermoral.
Lain halnya, apabila perilaku mencegah pihak lain
menderita kerugian dipandang sebagai perilaku yang etis,
maka perusahaan menarik kembali produknya yang memiliki cacat produksi yang dapat membahayakan keselamatan
Tentunya pula, dalam perjalanan bisnis yang dilakoni seseorang mesti memperhatikan etika yang tepat, dengan menyesuaikan norma dan aturan yang berlaku. Sikap tegas untuk memegang teguh etika dalam kehidupan berbisnis tidak serta merta dipegang oleh satu atau dua orang, melainkan
harus ada kekompakan/kesatuan dalam berprinsip untuk menjunjung etika tersebut.
Yang harus dipahami bahwa, berbisnis tidak hanya semata-mata dengan berambisi hanya mencari keuntungan individu atau golongan, namun sebaliknya bisnis mesti
mampu peka terhadap lingkungan eksternal, baik itu
konsumen, masyarakat disekitar tempat bisnis sampai pada aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Semua itu akan tercakup ketika indivdu atau golongan tersebut dengan
Alasan-alasan perusahaan menerapkan etika bisnis
• Agar perusahaan tidak melakukan berbagai tindakan yang
membahayakan
stakeholders lainnya. • Penerapan etika bisnis
seperti kejujuran, menepati janji, dan menolak suap
dapat meningkatkan kualitas hubungan bisnis diantara
dua pihak yang melakukan hubungan bisnis
• Menciptakan kepercayaan konsumen.
• Agar perusahaan terhindar dari penyalahgunaan yang dilakukan karyawan
maupun kompetitor yang bertindak tidak etis.
Dalam penerapan etika bisnis dalam suatu
perusahaan untuk lebih meningkatkan mutu daya
saing alangkah baiknya perusahaan tersebut
mencantumkan kode etik demi identitas baik dalam
suatu perusahaan. Kode etik merupakan suatu
pernyataan yang tertulis secara formal yang menjadi
suatu acuan perusahaan dalam bersikap dan
bertingkah laku.
Apabila didalam perusahaan tidak ada
seorangpun yang peduli terhadap standar etika
2. Perbedaan etika integritas dan etika
tanggungjawab sosial
Etika integritas
Ketika seseorang tidak merasa memiliki harga diri,
persahabatan, stabilitas keuangan atau juga nilai-nilai kehidupan positif, maka dia sangat berpotensi untuk bertindak dan bersikap tanpa integritas. Sebaliknya, seseorang dengan harga diri yang tinggi, rasa syukur dengan keadaan keuangan, nilai-nilai
kehidupan positif sebagai sistem pendukung moral yang kuat, maka dia sangat berpotensi untuk hidup dengan integritas
pribadi yang tinggi.
Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
Integritas pribadi seseorang menyampaikan arti keutuhan dan kekuatan dari jati diri yang asli. Artinya, tidak ada kepalsuan dari pikiran, suasana hati, ucapan, tindakan dan sikap. Jati diri
selalu konsisten bertindak dengan integritas diri untuk melakukan apa yang benar melalui kejujuran diri sendiri.
Orang-orang yang hidup dengan integritas pribadi yang kuat adalah mereka yang dipandu oleh seperangkat prinsip inti, yang
memberdayakan kepribadian dan karakter mereka, untuk berperilaku secara konsisten dengan standar nilai-nilai yang menjadi dasar dari integritas. Dan pada umumnya, prinsip inti dari integritas adalah nilai-nilai kehidupan yang membawa makna untuk kebajikan, kasih sayang, kepedulian, ketergantungan, kedermawanan, kejujuran,
kemanusiaan, kebaikan, anti kekerasan, anti manipulasi, anti KKN (kolusi,korupsi,nepotisme), kesetiaan, kedewasaan,
Integritas pribadi adalah dasar bagi implementasi etika perilaku dan etika bisnis yang sempurna. Perilaku kerja yang etis akan mendorong kesempurnaan integritas pribadi.
Hubungan yang saling memperkuat antara integritas dan etika, akan menjadi dasar yang sangat kuat untuk
menghasilkan kehidupan kerja yang harmonis dalam kinerja maksimal.
Jadi, diri yang unggul dengan integritas pribadi adalah diri yang secara internal pribadi telah memiliki sebuah sistem kejujuran diri sendiri terhadap nilai-nilai yang diyakini. Oleh karena itu, saat panduan etika bsnis dan kode etik perilaku kerja diterapkan, maka orang-orang dengan integritas tinggi akan memiliki kepatuhan sempurna terhadap etika bisnis dan kode etik. Anda yang mampu mengembangkan standar
integritas pribadi yang tinggi pasti akan menjadi pribadi yang teladan, yang selalu berpotensi untuk mentransfer
Etika tanggung jawab sosial
tanggungjawab sosial dalam perusahaan merupakan
bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
Tanggung jawab sosial adalah kewajiban manajemen untuk membuat pilihan dan mengambil tindakan yang berperan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Tanggungjawab sosial dapat menjadi sebuah konsep yang sulit untuk dicerna, karena memiliki keyakinan yang berbeda mengenai tindakan apa yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Yang membuat
masalah semakin buruk, tanggung jawab sosial meliputi
3. Perbedaan Nilai dan Norma yang Bersifat Etis
Dari Nilai dan Norma yang Berkaitan dengan
Bisnis
Pendekatan normatif terhadap bisnis ini, menjadi pokok dari etika bisnis. Pengambilan keputusan etis melibatkan kategori, konsep, dan bahasa dasar dari etika: seharusnya, sebaiknya, hak dan tanggungjawab, kebaikan, kewajaran, keadilan, keutamaan/kebaikan, kesetiaan, dapat dipercaya, kejujuran, dst.