• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Kejaksaan Dalam Penyelesaian Pembayaran Uang Pengganti Pada Perkara Tindak Pidana Korupsi (Studi Kasus Kejaksaan Negeri Kabupaten Fak-Fak)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Kejaksaan Dalam Penyelesaian Pembayaran Uang Pengganti Pada Perkara Tindak Pidana Korupsi (Studi Kasus Kejaksaan Negeri Kabupaten Fak-Fak)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN KEJAKSAAN DALAM PENYELESAIAN PEMBAYARAN UANG

PENGGANTI PADA PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI

(STUDI KASUS KEJAKSAAN NEGERI KABUPATEN FAK-FAK)

Oleh :

ROZHI ANANDA SITEPU

NIM : 080200260

DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwa ta’ala karena berkat rahmat dan karunianya, penulis telah dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “PERANAN KEJAKSAAN DALAM

PENYELESAIAN PEMBAYARAN UANG PENGGANTI PADA PERKARA

TINDAK PIDANA KORUPSI (STUDI KASUS KEJAKSAAN NEGERI

KABUPATEN FAK-FAK)” ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan pada Progran Strata 1 (satu) Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan terimakasih yang tak terhingga serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Prof.Dr. Syafruddin Kalo, SH. M.Hum sebagai dosen pembimbing I

2. Bapak Dr.Mahmud Mulyadi, SH. M.Hum sebagai dosen pembimbing II Beliau berdua dengan penuh perhatian dan kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Terima kasih yang tak terhingga juga disampaikan kepada :

1. Kepada Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Bapak Prof.Dr.Runtung Sitepu. SH. M.Hum. yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas pendidikan selama ini kepada penulis, sehingga dapat merampungkan kuliah dengan sukses.

2. Kepada kedua orang tua penulis ayahanda Drs.JAKARIA SITEPU, SE dan Ibunda ROSANNA PERANGIN-ANGIN selaku yang selalu memberikan support, doanya dan kepada penulis

3. Kepada KAPIDSUS Kejaksaan Negeri Kabupaten Fak-Fak Bapak Arfan Halim, SH yang telah memberikan longggaran waktu kepada penulis sehingga penulis mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyiapkan skripsi ini.

4. Kepada abang penulis Tommy Bram Sitepu beserta istri yang telah memberikan supportnya kepada penulis dan kakak penulis Utinaita Sitepu

(3)

dan suami yang telah banyak membantu penulis dalam berbagai hal, baik segi penelitian dan segi penulisan.

5. Kepada yang paling penulis sayangi Silvy Fahliza yang telah meluangkan waktunya kepada penulis dan menemani penulis selalu selama proses penyelesaian skripsi yang penulis kerjakan hingga selesai.

6. Dan yang terakhir kepada seluruh teman-teman penulis Kennie, Irene, amel, henni, emi, silvia, samuel, juna, rishelly, nonie, eddy, ryan, jefri dan semua teman-teman penulis di fakultas hukum stambuk 2008 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Akhirulkalam, sebagaimana kata pepatah tiada gading yang tak retak dan tiada manusia yang sempurna. Namun demikian harapan penulis skripsi ini kiranya daikan manfaat tidak hanya bagi penulis tetapi juga bagi masyarakat dan ilmu hukum khususnya jurusan pidana

Medan, Oktober 2012

Penulis

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang…...1

B. Rumusan Masalah...6

C. Tujuan Penelitian...6

D. Keaslian Penulisan...6

E. Tinjauan Pustaka...7

1. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana...7

2. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana Korupsi...10

3. Dasar Hukum Uang Pengganti Dalam Hukum Pidana...28

F. Metode Penelitian...30

G. Sistematika Penulisan...33

BAB II PIDANA TAMBAHAN DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI YANG BERUPA UANG PENGGANTI A. Pidana Tambahan Dalam Tindak Pidana Korupsi Yang Berupa Uang Pengganti...35

B. Penetapan Uang Pengganti...39

C. Prosedur Penyelesaian Pembayaran Uang Pengganti...43

BAB III PERANAN KEJAKSAAN DALAM PENYELESAIAN

PEMBAYARAN UANG PENGGANTI PADA TINDAK

(5)

PIDANA KORUPSI DIKEJAKSAAN NEGERI KABUPATEN

FAK-FAK

A. Peranan Kejaksaan dalam Pelaksanaan Pembayaran Uang Pengganti Pada Tindak Pidana Korupsi Dikejaksaan Negeri Fak-Fak...49 B. Hambatan Yang dihadapi Pihak Kejaksaan dan Upaya

Penyelesaiannya...70 C. Penyelesaian Pembayaran Uang Pengganti Melalui Instrumen

Hukum Perdata...85

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...104

B. Saran...105

DAFTAR PUSTAKA...106

(6)

Peranan Kejaksaan Dalam Penyelesaian Pembayaran Uang Pengganti Pada

Perkara Tindak Pidana Korupsi

(Studi Kasus Kejaksaan Negeri Kabupaten Fak-Fak)

ABSTRAKSI

Rozhi Ananda Sitepu1

Prof.Dr.Syafruddin Kalo, S.H.M.Hum2

Dr.Mahmud Mulyadi, S.H.M.Hum3

Korupsi merupakan perbuatan yang sangat merugikan keuangan negara dan masyarakat sehingga dapat menghambat jalannya pembangunan nasional, oleh karenba itu segala macam perbuatan yang sifatnya merugikan keuangan negara perlu dikikis habis diantaranya adalah dengban cara memaksimalkan daya

kerja dan daya paksa dari peraturan perundang-undangan yang ada baik melalui penegakan hukum pidana maupun melalu i penegakan hukum perdata.

Khusus untuk skripsi ini pembahasan lebih difokuskan kepada peranan kejaksaan dalam pengembalian Uang Pengganti dalam Tindak Pidana Korupsi.

Peranan kejaksaan dalam pengembalian uang pengganti tersebut dapat dilihat dari UU No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan UU. No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Bertitik tolak dari uraian diatas maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan kejaksaan dalam pelaksanaan pembayaran uang

pengganti?

1 Penulis Skripsi 2 Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II

(7)

2. Bagaimana pelaksanaan dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pihak

kejaksaan dalam pelaksanaan pembayaran uang pengganti pada perkara

tindak pidana korupsi di Daerah Kabupaten Fak-Fak Papua Barat?

Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan yuridis normatif dan yuridis

empiris. Pendekatan yuridis normatif dimaksudkan untuk melakukan pengkajian

terhadap hukum pidana dan penerapan pidana sebagai sarana kebijakan hukum

pidana, dalam rangka pembangunan dan pembaharuan hukum pidana Indonesia.

Pendekatan yuridis empiris dimaksudkan untuk melakukan penelitian terhadap

eksistensi pidana badan di Indonesia dan aplikasinya terhadap penegakan hukum

di Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pengembalian dan pembayaran uang pengganti kerugian yang

diderita negara.

a. Pelaku tindak pidana korupsi dihukum oleh hakim untuk membayar uang

pengganti kerugian yang diderita negara karena sampai saat putusan

diucapkan pelaku tidak pernah mengembalikan kekayaan negara yag

dikorupsinya.

b. Pelaku tindak pidana korupsi dihukum oleh hakim untuk membayar uang

pengganti dengan harta bendanya apabila pelaku tindak pidana korupsi tidak

dapat membayar sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan hakim.

c. Jaksa ditunjuk oleh hakim selaku pengeksekusi putusan dari hakim mengenai

pengembalian uang pengganti dalam tindak pidana korupsi.

2. Faktor-faktor yang mempegaruhi penuntutan pertanggungjawaban perdata

(8)

eksekutor dalam melaksanakan putusan hakim tentang pembayaran uang

pengganti kerugian terhadap negara adalah meliputi faktor-faktor nonyuridis

sebagai berikut :

a) Faktor-faktor yuridis.

1) Kesulitan dalam pembuktian

2) Terpidana mempergunakan upaya hukum dan grasi

b) Faktor-faktor nonyuridis.

1) Harta terpidana tidak mencukupi untuk membayar uang pengganti

kerugian negara.

2) Kurangnya sumber daya manusia yang potensial.

3) Tidak tersedianya anggaran biaya untuk mengajukan gugatan.

Dari skripsi ini ada suatu hal penting yang perlu dicatat bahwa peranan

kejaksaan mengenai pengembalian uang pengganti sangatlah penting dimana

sesuai Tugas pokok Jaksa dalam Pasal 26, Pasal 27 dan Pasal 39 Undang-Undang

No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 serta Pasal 39 UU

No. 30 Tahun 2002 dimana di undang-undang tersebut dikatakan bahwa tugas dan

wewenang dari pihak kejaksaan yaitu berupa Penyelidikan, Penyidikan, serta

Penuntutan dalam kasus tindak pidana korupsi.

Referensi

Dokumen terkait

Independensi, komite audit, kualitas audit, manajemen laba berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan, sedangkan komisaris independen, kepemilikan manajerial,

Tujuan dari penelitian ini adalah mencari nilai rata-rata tekanan intraokular, kedalaman bilik mata depan, dan ketebalan lensa pada pasien preoperasi katarak senilis di RS PHC

Sedangkan internet merupakan sarana informasi global dimana dapat di gunakan untuk mencari informasi yang penting, Internet juga merupakan suatu sasaran alat vital bagi masuknya

[r]

Alat penghitung otomatis ini sekiranya dapat menampilkan angka mulai dari 00 sampai dengan 99 pada seven segment yang menunjukan

Endang sendiri juga demikian, apabila rumah tersebut laku dijual, uang digunakan untuk memenuhi kewajibannya agar keluarganya tidak akan terbebani nantinya dengan permasalahan

Pada tabel 1 menunjukkan beberapa penelitian berkaitan dengan metode yang digunakan untuk memprediksi hambatan pada kapal cepat.. Penelitian ini akan menganalisis