62
62
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, I., 2009. Analisa Perbandingan Efektivitas Bawang Putih Dengan Formalin Sebagai Pengawet Pada Tahu. Fakultas Kedokteran. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Amos, 2009. Gambir sebagai antibakteri dalam formulasi obat kumur. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 11 (3) : 188-192.
Anggraini, D. R. dan Y. Surbakti, 2008. Super Komplit Menu Sehari-hari Sepanjang Masa. Wahyu Media, Jakarta.
AOAC, 1984. Official Methods of Analisis of The Association of Analytical. Chemist, Washington D. C.
Apriyantono, A., D. Fardiaz, N. L. Puspitasari, Sedernawati dan S Budiyanto, 1989. Petunjuk Laboratorium Analisa Pangan IPB-Press, Bogor.
Arakawa, H., M. Masako, S. Robuyusi dan Miyazaki, 2004. Role of hydrogen peroxide in bactericidal action of catechin. Biological & Pharmaceutical Bulletin, 27(3227) : 227-228.
Ariani, A., F. Pentadini, E. M. K. Dewi, Martono Y., 2014. Isolasi Katekin Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb) Sebagai Fungsional Food Pada Mie. Proseding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VII UKSW. FMIPA, Program Studi Kimia. Universitas Kriten Satya Wacana Salatiga. Jawa Tengah.
Badan Standarisasi Nasional. 1999. Gambir. Standar Nasional Indonesia (SNI) SNI 01-3391-1999. Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Padang.
Badan Standarisasi Nasional. 2008. Syarat Mutu Tahu Segar dan Batas Maksimum Cemaran Mikroba. Standar Nasional Indonesia (SNI) SNI 01-3142-2008. Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Bangun, M., 1991. Rancangan Percobaan. Bagian Biometri, Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Barus, P. 2009. Pemanfaatan Bahan Pengawet dan Antioksidan Alami Pada Industri Makanan. Makalah Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara, Medan.
Baèza E. 2004. Measuring quality parameters. Dalam Poultry Meat Processing
and Quality. Mead GC (Ed). Cambridge, England: Woodhead
Publishing Limited.
63
63
Buckle, K. A., Edwards R. A., Fleet G. H., dan Wooton M., 1987. Ilmu Pangan. Terjemahan H. Purnomo dan Adiono. UI-Press, Depok.
Damanik, D. D. P., N. Surbakti, R. Hasibuan, 2014. Ekstrak katekin dari daun gambir (Uncaria gambir Roxb) dengan metode maserasi. Jurnal Teknik Kimia USU 3(2).
Depkes, 2003. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Direktorat Gizi Depertemen Kesehatan RI, Jakarta.
Fardiaz, S., 1992. Petunjuk Laboratorium Mikrobiologi Pengolahan Pangan. IPB-press, Bogor.
Fardiaz, S., Suliantari dan R. Dewanti, 1988, Senyawa Antimikroba, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Frazier WC, DC Westhoff. 1978. Food microbiology. 3rd Edition. New Delhi:Hill Publishing Company Limited.
Ginting, C. 2014. Pengaruh Jumlah Bubuk Kunyit Terhadap Mutu Tahu Segar Selama Penyimpanan Pada Suhu Ruang. Skripsi. Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Habibah, 2011. Pengaruh lama pasteurisasi dan lama penyimpanan terhadap kualitas air susu sapi perah friesian holstein. Bioscientiae. 8 (1) : 1–8.
Hamid. M, 2012. Kandungan & Manfaat Tahu. Penebar Swadaya, Jakarta.
Hidayati, E., N. Juli, E. Marwani, 2002. Isolasi Entrobacteriaceae Patogen dari Makanan Berbumbu dan Tidak Berbumbu Kunyit (Curcuma Longa L,) Serta Uji Pengaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma Longa L,) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Yang Diisolasi. Depertemen Biologi, FMIPA ITB, Bandung.
Famale Kompas. 2012. Kalsium Tahu. http://female.kompas.com. (11 Juli 2016)
Wikipedia. 2013. Tahu. http://id.wikipedia.org. (2 April 2016)
Wikipedia. 2014. Gambir. http://id.wikipedia.org. ( 3 April 2016)
Wikipedia. 2016. Katekin. http://id.wikipedia.org. (4 April 2016)
Indrasari, S, dan D. S. Darmadjati, 1991. Sifat Fisik dan Kimia Varietas Kedelai dan Hubungannya dengan Rendemen dan Mutu Tahu. Media Penelitian. Sukmandi.
Isnawati, A., 2010. Analisa Kualitatif dan Kuantitatif Senyawa Katekin dan Kuersetin Pada 3 Mutu Ekstrak Gambir. Pusat Penelitian dan
64
64
Pengembangan Biomedis dan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depertemen kesehatan RI, Jakarta.
Kasim, A. 2010. Reorientation of Research and Utilization of Gambir (Uncaria
gambir Roxb) Proceeding International Sminar Food And Agricultural
Science-ISFAS2010. Bukit tinggi.
Magdalena, N. V., dan Kusnaidi J., 2015. Antibakteri dari ekstrak kasar daun gambir (Uncaria gambir var Cubadak) metode mecrowave-assisted ekstraction terhadap bakteri patogen. Jurnal Pangan dan Agroindustri 3 (1) : 124-125.
Mien, Mahmud, K. D. S. Sabita, R. R. Aprianto dan Herman. 1990. Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia. Depkes RI Direktorat Bina Gizi Masyarakat dan Pusat Pangan Bagian Gizi : Jakarta.
Muchtar, H., G. Yeni, W. Hermianti dan Y. H. Diza, 2010. Pembuatan konsentrat polifenol gambir (Uncaria Gambir Roxb) sebagai bahan antioksidan pangan. Jurnal Riset Industri, 4 (2).
Mustafa, R. M., 2006. Studi Efektivitas Bahan Pengawet Alami Dalam Pengawetan Tahu. IPB-Perss. Bogor.
Navratilofa, W., R. Rauf, P. Kurnia, 2013. Perbedaan Aktifitas Penangkapan Radikal DPPH Ekstrak Meserasi dan Soxhlet Dari Gambir Yang Diuji Pada Pelarut Yang Berbeda. Jurnal Program Studi S1 Gizi, Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pambayun R., M. Gardjito, S. Sudarmadji dan K. K. Rahyu, 2007. Kandungan fenolik ekstrak daun gambir (Uncaria gambir Roxb) dan aktivitas antibakterinya. Agrtech, 27 (2).
Perangin-angin, B. H., T. Karo-karo dan H. Rusmarilin. Pengaruh konsentrasi larutan kitosan jeruk nipis dan lama penyimpanan terhadap mutu tahu segar. Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan. Fakultas Pertanian. USU. 1 (4).
Pertanian, 2010. Budidaya Tanaman Gambir. http://cybex.pertanian.go.id (22 Mei 2017)
Purwaningsih, E., 2008. Cara Pembuatan Tahu dan Manfaat Kedelai. Exact Ganesa, Jakarta.
Rahmawati, N., A. Bakhtiar dan D. P. Putra, 2012. Isolasi katekin dari gambir
(Uncaria gambir (Hunter) Roxb) untuk sediaan farmasi dan kosmetik.
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia. 1(1) 6-10.
Suprapti, L. 2005. Pembuatan Tahu. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
65
65
Sarwono, S. dan Y. P. Saragih, 2003. Membuat Aneka Tahu. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sabrani, 2015. Teknik pembuatan gambir (Uncaria Gambir Roxb) secara tradisional. Jurnal of Islamic Science and Technologi, 1 (1).
Sarbini, D., R. Rauf dan P. B. Utomo, 2011. Pengaruh Ekstrak Etanol Gambir
(Uncaria gambir Roxb) Terhadap Stabilitas Kimia Air Kelapa Selama
Penyimpanan Suhu Dingin. Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan, Surakarta.
Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi, 1997. Prosedur Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. IPB-Press, Bogor.
Sudibio, A., I. Susanti, 2011. Studi pemanfaatan air bittern sebagai suplemen dan pengawetan produk pangan. Jurnal Hasil Penelitian Industri, 24 (2).
Supardi, dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi Dalam Pengolahan Bahan Pangan dan Keamanan Produk Pangan. Penerbit Alumni, Bandung.
Soekarto, S. T., 1997. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanaian. IPB-Press, Bogor.
Standar Nasional Indonesia (SNI). 1994. Kadar Abu. SNI 01-3451-1994.
Tim Pengajar Pendidik/ Latihan Industri Tahu, 1988. Buku Seri Teknologi Pangan. Direktori Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Wijana dan Susinggih. 1993. Optimalisasi Proses Pembuatan Tahu Kajian dari Bahan Penggumpal dan Bahan Pengawet. Universitas Brawijaya, Malang.
Wijaya, R. 1998. Pengaruh Kunyit (Curcuma domestica Val) dalam Bumbu Gulai terhadap Aktivitas Antimikroba. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB, Bogor
Winarno, F. G., 1993. Pangan Gizi. Teknologi dan Konsumen. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Yowono, S., B. Argo, H. Wiryawan dan A. Sutrisno, 1999. Rancang Bangun Mesin Pengemas dan Rekayasa Teknologi Industri Tahu Kemas. Universitas Brawijaya, Malang.
Yuliana, 2008. Ciri-Ciri dan Kerusakan pada Tahu. Trubus Agriwidya. Yogyakarta.