• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Paria (Momordicha charantia L.) Terhadap Pemupukan NPK 15-15-15 dan Pupuk Kandang Ayam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Paria (Momordicha charantia L.) Terhadap Pemupukan NPK 15-15-15 dan Pupuk Kandang Ayam"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman

Adapun klasifikasi botani tanaman paria (Momordica charantia L.) adalah

sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta,

Sub Divisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Cucurbitales,

Famili : Cucurbitaceae, Genus : Momordica, Spesies : Momordica charantia L. (Cronquist, 1981)

Akar pada tanaman paria memiliki akar tungang dan akar serabut yang

sangat lembut. Sehingga tanaman paria ini lebih cocok untuk di budidayakan pada

kondisi lahan/ tanah yang berstruktur keras dan berpasir. Akar tanaman paria

berwarna putih (Behera et al., 2011).

Batang pada tanaman paria memiliki batang yang berwarna hijau tua

beruas-ruas, serta strukur batang tidak berkayu dan bentuk cabang dari tanaman

paria merambat dengan sulur berbentuk spiral, yang berfungsi sebagai pengait

sehingga tanaman tidak mudah roboh (Rukmana, 1997).

Daun pada tanaman paria memiliki bentuk daun menjari dengan

permukaan atas berwarna hijau dan permukaan bawah berwarna hijau muda.

Tajuk daun pada tanaman paria bergigi kasar sampai berlekuk menyirip. Dengan

panjang daun 10-20 cm, lebar daun 10-15 cm, serta pangkal berbentuk jantung

dengan warna hijau tua (De Wilde and Duyfies, 2002).

Bunga pada tanaman paria mempunyai 2 jenis bunga yang terpisah antra

bunga jantan dan bunga betina, dimana jenis bunga tersebut memiliki perbedaan

yaitu : (a) Pada bunga jantan bunga terlihat bewarna kuning menyala, kelopak

(2)

Bunga betina terlihat berwarna kuning, mempunyai putik berwarna kuning,

terdapat bakal buah yang berwarna hijau dan mempunyai kelopak menjari

berjumlah 4 - 5 (Behera et al., 2011).

Buah pada tanaman paria berbentuk bulat agak panjang, yang berwarna

hijau tua dengan rusuk buah yang tegas, dan daging buah tebal. serta buahnya

berukuran panjang 27 - 30 cm dan diameter 8 - 13 cm serta memiliki berat 0.25 kg

(De Wilde and Duyfies, 2002).

Biji pada tanaman paria ini berwarna coklat, permukaan benih kasar,

bentuk biji terkesan kotak agak lonjong dan pada buah yang sudah tua biji

diselaputi pembungkus berwarna merah (Behera et al., 2011).

Syarat Tumbuh Iklim

Spesies Momordica tumbuh dengan baik di tempat yang panas, daerah

lembab tetapi juga tumbuh subur di daerah beriklim subtropis dan hari netral.

Paria toleran terhadap berbagai lingkungan dan dapat tumbuh di iklim tropis dan

subtropis. Paria dibudidayakan selama musim semi, musim panas, dan musim

hujan, dengan beberapa produksi musim dingin di iklim subtropis. Tanaman paria

optimal dibudidayakan sepanjang tahun di iklim tropis (Reyes et al. 1994).

Tanaman tumbuh subur di daerah tropis dari daerah dataran rendah sampai

dataran tinggi sampai ketinggian 0 - 1.000 m. Tanaman paria memerlukan

penyinaran matahari penuh atau tempat terbuka, kelembaban udara yang cukup

tinggi antara 50% - 70% (Palada and Chang, 2003).

Paria mempunyai daya adaptasi tumbuh yang cukup tinggi, dapat

(3)

60 mm – 200 mm/bulan (Santoso, 1996). Suhu optimum untuk pertumbuhan

tanaman yang baik adalah 25° sampai 30° C. Frost dapat membunuh tanaman, dan

temperatur dingin akan menghambat pertumbuhan. Tanaman paria dapat tumbuh

optimal di atas 18° C, dengan 24° sampai 27° C (Desai dan Musmade,1998).

Tanah

Tanaman paria tumbuh terbaik di tanah lempung berpasir yang kaya

bahan organik. Tumbuh baik di tanah dangkal sampai sedang kedalaman

(50 - 150 cm), dan seperti kebanyakan cucurbits, paria lebih suka dengan tanah

yang tidak tergenang. Untuk paria, pH tanah yang optimal adalah 6,0 - 6,7, tetapi

tanaman mentolerir tanah basa sampai pH 8,0. (Behera et al., 2011)

Tanaman Paria dapat tumbuh di semua jenis tanah. Tanah lempung dan

tanah liat berdebu lebih cocok untuk budidaya tanaman paria. Paria tumbuh baik

di tanah berdebu di daerah aliran sungai (Palada and Chang, 2003).

Semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok bagi tanaman

paria. Meskipun demikian, tanah yang paling baik bagi tanaman paria adalah

lempung berpasir yang subur, gembur, dan mengandung bahan organik, aerase,

dan drainasenya baik (Hidayat et al. 2006).

Pupuk NPK (15:15:15)

Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara

yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Contoh pupuk majemuk yaitu

NP, NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk

NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat (NH4NO3), ammonium

dihidrogen fosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida (KCL). Kadar unsur hara N, P,

(4)

Misalnya pupuk NPK 10-20-15 berarti dalam pupuk itu terdapat 10% nitrogen,

20% fosfor (sebagai P2O5) dan 15 % kalium (sebagai K2O). Penggunaan pupuk

majemuk harus disesuaikan dengan kebutuhan dari jenis tanaman yang akan

dipupuk karena setiap jenis tanaman memerlukan perbandingan N, P dan K

tertentu. Di, Indonesia beredar beberapa jenis pupuk majemuk dengan komposisi

N, P, dan K yang beragam (Imran, 2005).

Pada masa vegetatif tanaman membentuk tubuhnya agar menjadi tanaman

yang sehat dan kuat sehingga ia menyerap nutrien atau makanan

sebanyak-banyaknya. Pertumbuhan ukuran lingkar batang, panjang dan jumlah tunas batang

baru berlangsung dengan cepat. Dalam masa pertumbuhan tanaman, seperti juga

pada manusia dan hewan, membutuhkan protein untuk membangun tubuhnya.

Protein diambil dari unsur nitrogen. Contoh pupuk yang banyak dibutuhkan untuk

masa vegetatif adalah urea, NPK (15:15:15), pupuk kandang dan humus

(Prihmantoro, 1997).

Nitrogen adalah komponen utama dari berbagai substansi penting didalam

tanaman. Sekitar 40 - 50% kandungan protoplasma yang merupakan substansi

hidup dari sel tumbuhan terdiri dari senyawa nitrogen. Senyawa nitrogen

digunakan tanaman untuk membentuk asam amino yang akan diubah menjadi

protein. Nitrogen juga dibutuhkan untuk membentuk senyawa penting seperti

klorofil, asam nukleat, dan enzim. Karena itu, nitrogen dibutuhkan dalam jumlah

relatif besar pada saat pertumbuhan tanaman, khususnya pada tahap pertumbuhan

vegetatif, seperti pembentukan tunas atau perkembangan batang dan daun. Jika

kekurangan (defisiensi) nitrogen tanaman tumbuh lambat dan kerdil. Daunnya

(5)

akhirnya kering. Jika terjadi kelebihan nitrogen, tanaman tampak terlalu subur,

ukuran daun menjadi lebih besar, batang menjadi lunak dan berair (sekulensi)

sehingga mudah diserang penyakit (Novizan, 2005).

Bagi tanaman, pupuk phosphor berfungsi untuk mempercepat

pertumbuhan saat persemaian, memacu dan memperkuat pertumbuhan tanaman,

meningkatkan produksi biji-bijian. Unsur P merupakan bahan pembentuk sel inti,

selain itu mempunyai peranan penting bagi pembelahan sel serta perkembangan

jaringan meristematik. Dapat membentuk ikatan fosfat yang dipergunakan untuk

mempercepat proses-proses fisiologis. Kekurangan phosphor menyebabkan

pertumbuhan menjadi lambat dan kerdil, gejala daun menunjukan warna hijau tua

mengkilap yang tidak normal, pematangan buah terhambat dan biji berkembang

tidak normal (Sutedjo, 2010).

Selanjutnya Hanafiah (2007) menyatakan bahwa Unsur K berfungsi

meningkatkan sintesis dan translokasi karbohidrat. Secara umum dapat

disimpulkan bahwa kalium memegang peranan penting dalam peristiwa-peristiwa

fisiologis seperti metabolime karbohidrat, pembentukan, pemecahan, dan

translokasi pati, metabolisme protein dan sintesis protein, mengawasi dan

mengatur aktivitas berbagai unsur mineral, mengaktifkan berbagai kerja enzim,

mempercepat pertumbuhan jaringan meristematik, netralisasi asam-asam organik

bagi hasil fisiologis, mengatur membuka dan menutup stomata dan hal-hal yang

berkaitan dengan air (Damanik dkk , 2010).

Pemupukan merupakan usaha yang paling mudah untuk meningkatkan

produksi tanaman paria. Pemakaian pupuk yang paling tepat dapat membantu

(6)

saat tanaman berumur 3 minggu. Sedangkan pemupukan susulan berikutnya

dilakukan dengan interval 2 minggu sampai tanaman berumur 4 bulan. Pupuk

NPK (15:15:15) 5-10 gr/tanaman diberikan dengan cara larikan atau ditugal 10 cm

dari tanaman, pada musim kemarau dianjurkan dengan cara dikocor

(BPTP, 2010).

Rekomendasi pemupukan NPK 15-15-15 yang bersumber dari badan

penelitian tanaman sayuran (BALITSA) untuk budidaya tanaman paria adalah

5 - 10 g/tanaman. Pemupukan pertama diberikan saat tanaman berumur 3 minggu,

pemupukan susulan dilakukan dengan interval 2 minggu. Pupuk diberikan dengan

cara memasukkannya ke dalam lubang berjarak 10 cm dari tanaman

(Sumpena, 2012)

Pupuk Kandang Ayam

Pupuk kandang (pukan) didefinisikan sebagai semua produk buangan dari

binatang peliharaan yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki

sifat fisik, dan biologi tanah. Apabila dalam memelihara ternak tersebut diberi alas

seperti sekam pada ayam, jerami pada sapi, kerbau dan kuda, maka alat tersebut

akan dicampur menjadi satu kesatuan dan disebut sebagai pukan

(Hartatik dan Widowati, 2010).

Jenis pupuk kandang dari kotoran unggas secara umum memberikan hasil

yang lebih cepat dibanding kotoran sapi atau kambing. Karena unsur hara dalam

pupuk kandang ayam tersedia dalam bentuk yang dapat langsung diserap tanaman.

Pengunaan pupuk kandang ayam berfungsi untuk memperbaiki struktur fisik dan

biologi tanah, menaikan daya serap tanah terhadap air. Pemberian pupuk kandang

(7)

karena bahan organik dari pupuk kandang dapat menetralisir sumber kemasaman

tanah. Pupuk kandang juga akan menyumbangkan sejumlah hara kedalam tanah

yang dapat berfungsi guna menunjang pertumbuhan dan perkembangannya,

seperti N, P, K. Secara umum kandungan unsur hara tiap ton pupuk kandang ayam

adalah 65.8 Kg N, 13.7 Kg P dan 12.8 Kg K (Risnandar, 2014).

Pupuk kandang memiliki ciri-ciri yang ditentukan oleh berbagai faktor

antara lain, jenis ternak dan umurnya, makanan hewan ternak, hasil hewan ternak,

jumlah dan macam alas kandang, bentuk atau struktur kandang dan tempat

peyimpanan pupuk. Pupuk kandang mempunyai sifat yang lebik baik

dibandingkan dengan pupuk alam lainnya maupun dengan pupuk buatan.

Walaupun cara kerjanya kalau dibandingkan dengan cara kerja pupuk buatan

dapat dikatakan lambat karena harus mengalami proses perubahan terlebih dahulu

sebelum dapat digunakan oleh tanaman (Sutedjo, 2010).

Ciri-ciri pupuk kandang yang baik dapat dilihat secara fisik atau kimiawi.

Ciri fisiknya yakni berwarna cokelat kehitaman, cukup kering, tidak

menggumpal, dan tidak berbau menyengat. Ciri kimiawinya adalah C/N rasio

kecil (bahan pembentuknya sudah tidak terlihat) dan temperaturnya relatif stabil

(Novizan, 2005).

(8)

Bila dihitung dari bobot badannya, kotoran ayam lebih besar dari kotoran

ternak lainnya, dimana setiap 1.000 Kg/tahun bobot ayam hidup, dapat

menghasilkan 2.140 Kg/tahun kotoran kering. Sedangkan kotoran sapi dengan

bobot badan yang sama menghasilkan kotoran kering hanya 1.890 kg/tahun.

Demikian pula dilihat dari segi kandungan hara yang dihasilkan dimana tiap ton

kotoran ayam terdapat 65,8Kg N, 13,7 Kg P dan 12,8 Kg K. Sedangkan kotoran

sapi dengan bobot kotoran yang sama mengandung 22 Kg N, 2,6 Kg P dan 13,7

Kg K. Dengan demikian dapat dikatakan pemakaian pupuk kotoran unggas akan

jauh lebih baik dari pada kotoran ternak lainya (Wulandari, 2011).

Rekomendasi pemupukan pupuk kandang ayam sebagai pupuk dasar yang

bersumber dari Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi (BPTP Jambi) untuk

budidaya tanaman paria adalah 10-15 ton/ha dengan rasio C/N adalah 13.

Pemupukan pukan kandang ayam digunakan bersamaan dengan pengolahan lahan,

dengan cara ditabur secara merata, atau ditempatkan pada lubang taman 2 minggu

Gambar

Tabel 1. Perbandingan %Nitrogen, %Fosfor, dan %Potasium beberapa pupuk kandang

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengabdian yang telah dilakukan pada kajian pustaka tersebut, maka dalam pengabdian ini akan dilakukan pelatihan komersialisasi digital daerah

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, maka penulis akan mengajukan beberapa saran sebagai berikut:.. 1) Untuk meningkatkan hasil free throw pemain ekstrakurikuler

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahmudah & Letariningsih (2014: 7) yang menyatakan bahwa apabila siswa yang memiliki kecerdasan

Hasil penelitian Mutiarti (2008) dan Firdos (2012) menyatakan bahwa penggunaan media foto dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Foto juga memiliki

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor diijinkannya alih fungsi lahan di Kabupaten Tegal yaitu harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah

pembelajaran supaya guru tidak menyimpang dari tema yang akan disampaikan kepada anak pada saat pembelajaran berlangsung. sudah dapat memenuhi segala kebutuhan yang

menunjukkan bahwa ekstrak etanol Kulitbuah Terong belanda (SolanumBetaceumCav.)pada dosis 100 mg/kg BB merupakan dosis efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus

Data tentang pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat tentang filariasis di Kelurahan Pabean, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan diperoleh melalui wawancara menggunakan