• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi Usia 3 Dan 6 Bulan Yang Mendapat Asi Eksklusif dan Yang Tidak Mendapat Asi di Posyandu Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi Usia 3 Dan 6 Bulan Yang Mendapat Asi Eksklusif dan Yang Tidak Mendapat Asi di Posyandu Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan Tahun 2014"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. ASI eksklusif

3.1.1. Definisi ASI eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa suplementasi makanan maupun minuman lain, baik berupa air putih, jus, ataupun susu selain ASI selama 6 bulan pertama untuk mencapai tumbuh kembang optimal. Selanjutnya setelah 6 bulan, bayi tetap diberikan ASI ditambah makanan pendamping ASI kaya besi yang diberikan secara bertahap (IDAI, 2014)

3.1.2. Manfaat ASI eksklusif

Terdapat beberapa manfaat ASI eksklusif bagi bayi maupun ibu.Ada bukti yang menyakinkan bahwa ASI eksklusif menurunkan resiko obesitas atau kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi pada bayi.ASI eksklusif juga menurunkan mortalitas dan morbiditas bayi dari infeksi gastrointestinal dan asma.Ada juga beberapa bukti bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif, fungsi kognitifnya lebih tinggi dari yang tidak mendapat ASI. Pemberian ASI juga akan mempererat ikatan dengan ibunya. Manfaat bagi ibu diantaranya, menurunkan risiko terjadinya kanker ovarium, kanker payudara, diabetes, dan mempercepat penyembuhan setelah melahirkan (Daly et al, 2014).

3.1.3. Komposisi ASI

(2)

Kolostrum mempunyai peran penting dalam imunomodulasi dini dari jaringan limfoid untuk menghasilkan antibodi.Antibodi adalah suatu protein berbentuk Y yang dihasilkan oleh sel plasma yang digunakan oleh sistem imun untuk mengenali dan menetralkan zat asing seperti bakteri dan virus. Sitokin dan antibodi yang terdapat dalam kolostrum diantaranya adalah; Interferon-ɤ, TNF-α, IL-1β, IL-2, IL-4, IL-5, IL-6, IL-7, IL-8, IL-10, IL-12, IL-13, IL-17, IgG1, IgG2, IgG3, IgG4, IgM, IgA, dan IgE (Martos et al, 2012). Berikut adalah tabel komposisi ASI (Tabel 2.1) :

Tabel 2.1. Komposisi ASI.

Zat unsur (per 100 mL) Kolostrum 1-5 hari Air susu matur >30 hari

Energi (kkal) 58 70

Total zat padat (g) 12.8 12.0

Laktosa (g) 5.3 7.3

Total nitrogen (mg) 360 171

Protein nitrogen (mg) 313 129

Nonprotein nitrogen (mg) 47 42

(3)

Asam lemak

Sumber: Lawrence, R.A., Lawrence R.M., 2011. Breastfeeding; A Guide for the Medical

(4)

2.2. Pertumbuhan dan Perkembangan 2.2.1. Pertumbuhan

2.2.1.1. Definisi Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah bertambah besar dalam aspek fisik akibat multiplikasi sel dan bertambahnya jumlah zat intraseluler.Oleh karena itu pertumbuhan dapat diukur dalam sentimeter atau inch dan dalam kilogram atau pound.Baik atau buruknya pertumbuhan ditentukan oleh 2 faktor utama, yakni;

a. Faktor heredokonstitusionil - Jenis kelamin

Pada umur tertentu, pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran besar, kecepatan tumbuh, dan proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri.

- Ras atau bangsa

Beberapa ras mempunyai tendensi lebih pendek dibandingkan dengan ras lain. Sebagai contoh, ras kulit putih cenderung lebih tinggi daripada ras kulit kuning.

- Keluarga

Faktor genetik yang diturunkan dari keluarga menentukan apakah anak tinggi atau pendek. Jika anggota keluarga rata-rata tinggi maka anak akan cenderung untuk tinggi.

- Umur

Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa bayi dan masa remaja (Narendra B.M., 2010)

b. Faktor Lingkungan - Gizi

(5)

- Penyakit

Kondisi kesehatan seorang anak tentu juga berpengaruh pada tumbuh kembang anak karena dengan seringnya seorang anak mengalami sakit dan infeksi, maka nafsumakannya juga menurundan pertumbuhannya tidak bisa maksimal

- Keadaan Sosial Ekonomi

Hal ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan anak.Ini dapat terlihat pada ukuran bayi yang lahir dari golongan orang tua dengan keadaan sosial ekonomi yang kurang, lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang lahir dari golongan orang tua dengan keadaan sosial ekonomi yang cukup (Artaria, 2009).

2.2.1.2. Indikator Pertumbuhan

Terdapat beberapa indikator pertumbuhan yang biasa digunakan untuk mengukur baik atau buruknya pertumbuhan, diantaranya;

- Berat Badan

Ukuran ini merupakan indeks gizi dan pertumbuhan yang terbaik, terutama pada bayi. Berat badan bayi baru lahir yang normal adalah berkisar antara 2.5 – 3,8 kg. Pada hari-hari pertama masa neonatal, berat badan yang turun kurang dari 10% masih merupakan keadaan normal.Dalam 3 bulan pertama kenaikan berat badan kira-kira 1 kg/bulan. Pada umur 5 bulan berat badan bayi mencapai 2 kali berat badan lahrinya dan pada umur 6 bulan kenaikan berat badan ½ kg/bulan.

- Tinggi Badan

(6)

- Lingkar Kepala

Pengukuran lingkar kepala penting karena berhubungan dengan isi intrakranial dan dapat digunakan untuk menilai kecepatan tumbuhnya otak. Lingkar kepala bayi baru lahir yang normal adalah berkisar antara 31 – 37 cm. Dalam 4 bulan pertama bertambah 5 cm dan 8 bulan berikutnya bertambah 5 cm lagi, sehingga pada umur 1 tahun bertambah 10 cm menjadi 43.2 – 45.7 (Narendra B.M., 2010)

2.2.1.3. Alat-alat untuk mengukur pertumbuhan

Center of Disease Control (CDC) merekomendasikan para pelayan

kesehatan untuk menggunakan kurva standard pertumbuhan WHO untuk memantau pertumbuhan bayi berumur 0-2 tahun dan menggunakan kurva pertumbuhan CDC untuk anak yang berumur lebih dari 2 tahun (CDC, 2010).Kurva pertumbuhan sangat bermanfaat untuk memantau pertumbuhan setiap bulan.Kurva ini tidak digunakan sebagai alat diagnostik pasti tetapi berkontribusi untuk membantu memastikan diagnosa. Berikut adalah kurva standard pertumbuhan WHO untuk anak perempuan dan laki-laki

Gambar 2.1. Kurva Berat Badan Perempuan WHO.

Sumber:World Health Organization. 2006. WHO Child Growth Standards: Methods and

(7)

Gambar 2.2. Kurva Tinggi Badan Perempuan WHO.

Sumber: World Health Organization. 2006. WHO Child Growth Standards: Methods and

development.Pages: 105-106

Gambar 2.3. Kurva Berat Badan Laki-laki WHO.

Sumber: World Health Organization. 2006. WHO Child Growth Standards: Methods and

(8)

Gambar 2.4. Kurva Tinggi Badan Laki-laki WHO.

Sumber: World Health Organization. 2006. WHO Child Growth Standards: Methods and

development.Pages: 105-106

Ada 2 kurva pengukuran lingkar kepala yang biasa digunakan oleh praktisi kesehatan. Salah satu diantaranya adalah kurva Nellhaus. Kurva ini dapat digunakan dari lahir sampai umur 18 tahun dan terdapat 2 Standard Deviasi dari 2% sampai 98%, jika lingkar kepala dibawah -2 SD disebut mikrosefali dan diatas +2 SD disebut makrosefali.

Gambar 2.5. Kurva Lingkar Kepala Perempuan Nellhaus.

Sumber:Nellhaus G., 1968. Head circumference from birth to eighteen years: Practical

(9)

Gambar 2.6. Kurva Lingkar Kepala Laki-laki Nellhaus.

Sumber:Nellhaus G., 1968. Head circumference from birth to eighteen years: Practical

composite international and interracial graphs. USA: Pediatrics. Pages: 106-114

2.2.2. Perkembangan

2.2.2.1. Definisi Perkembangan

Perkembangan adalah suatu tingkat kemampuan fungsional dari matangnya sistem saraf dan reaksi psikologis yang ditentukan oleh kombinasi dari faktor genetik dan faktor lingkungan (Kliegman et al, 2011).Proses perkembangan terjadi secara simultan dengan pertumbuhan, sehingga setiappertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Perkembangan faseawal meliputi beberapa aspek kemampuan fungsional, yaitu kognitif, motorik, emosi, sosial,dan bahasa. Perkembangan pada fase awal ini akan menentukan perkembangan faseselanjutnya

2.2.2.2. Tahap perkembangan bayi

(10)

(Tabel 2.2)

Tabel 2.2. Perkembangan Balita Sesuai Tahap Usia.

Periode Neonatal (4 minggu pertama)

Posisi telungkup:

Terletak dalam sikap fleksi, membalikkan kepala dari sisi ke sisi, kepala turun pada posisi ventral.

Posisi

telentang: Umumnya dalam sikap fleksi dan sedikit kaku.

Visual: Wajah terfiksasi pada cahaya di lapangan pandang, pergerakan mata mengikuti pergerakan tubuh.

Refleks: Terdapat refleks Moro, refleks melangkah dan menempatkan, dan refleks menggenggam.

Sosial: Pandangan cenderung ke wajah manusia.

Umur 1 bulan

Posisi telungkup

Kaki lebih diluruskan, mengangkat dagu, membalikkan kepala, kepala diangkat sebentar pada posisi ventral.

Posisi telentang:

Postur leher tonik mendominasi, lentur dan santai, kepala tertinggal ketika ditarik ke posisi duduk.

Visual: Melihat orang, mengikuti objek yang bergerak.

Sosial: Gerakan tubuh dalam irama dengan suara lain dalam kontak sosial, mulai tersenyum.

Umur 2 bulan

Posisi

telungkup Mengangkat kepala sedikit lebih jauh; kepala bertahan dalam posisi ventral.

Posisi

telentang: Postur leher tonik mendominasi, kepala tertinggal ketika ditarik ke posisi duduk.

Visual: Mengikuti objek yang bergerak 180 derajat.

Sosial: Senyum pada kontak social, mendengar suara dan decitan.

Umur 3 bulan

Posisi telungkup

Mengangkat kepala dan dada dengan lengan diluruskan, kepala di atas bidang tubuh pada posisi ventral.

Posisi telentang:

Postur leher tonik mendominasi, menggapai benda dan kehilangan benda, melambai pada mainan.

Posisi duduk: Kepala tertinggal sebagian ketika ditarik ke posisi duduk; kontrol kepala dengan gerakan mengangguk; punggung melingkar.

Refleks: Refleks Moro menghilang, membuat gerakan defensif atau reaksi penarikan selektif.

Sosial: Mempertahankan kontak sosial, mendengar music, berkata “aah, ngah”

Umur 4 bulan

Posisi telungkup

Mengangkat kepala dan dagu, dengan kepala kira-kira pada aksis vertical, kaki diluruskan.

Posisi telentang:

Postur simetris mendominasi, tangan-tanga di garis tengah, menggapai dan menggenggam objek dan memasukkannya ke mulut.

(11)

depan, menikmati duduk dengan sokongan pada punggung. Posisi berdiri: Ketika dibuat posisi tegak, mendorong dengan kaki.

Proses

adaptasi: Melihat kotoran tetapi tidak bergerak untuk meraihnya.

Sosial: Tertawa keras, menunjukkan ketidaksukaan jika kontak sosial putus, senang jika melihat makanan.

Umur 7 bulan

Posisi

telungkup Berguling, merangkak atau merayap-merangkak.

Posisi

telentang: Mengangkat kepala, berguling,menggeliat.

Posisi duduk: Duduk sebentar dengan dukungan dari panggul, bersandar ke depan dengan tangan, punggung melingkar.

Posisi berdiri: Menyokong berat badan.

Proses adaptasi:

Menggapai dan menggenggam objek yang besar, memindahkan objek dari tangan ke tangan, menggenggam dengan menggunakan telapak tangan radial.

Kemampuan

berbicara: Berbicara dengan kata-kata yang banyak huruf vokal.

Sosial: Memilih ibu, mengoceh, menikmati cermin, merespon perubahan dalam isi emosional pada kontak sosial

Umur 10 bulan

Posisi duduk: Duduk sendiri tanpa bantuan dengan punggung lurus.

Posisi berdiri: Ditarik untuk berdiri, berjalan sambil menyusuri perabot rumah tangga.

Kemampuan

motorik: Merayap atau merangkak

Proses adaptasi:

Menggenggam objek dengan ibu jari dan telunjuk, mencubit bendal dengan telunjuk,; menyingkapkan mainan yang disembunyikan, mencoba untuk mengambil objek yang jatuh; melepaskan objek yang dipegang oleh orang lain.

Kemampuan

berbicara: Mengulang suara konsonan seperti “mama”, “dada”

Sosial: Respon terhadap suara dari nama, bermain cilukba, melambai selamat tinggal

Umur 1 tahun

Kemampuan motorik:

Berdiri dengan satu tangan dipegang, berdiri sendiri, menciba berjalan beberapa langkah

Proses

adaptasi: Memberikan objek pada orang lain dengan permintaan atau sikap tubuh.

Kemampuan

berbicara: Berbicara beberapa kata selain “mama”, “dada”

Sosial: Bermain permainan bola yang sederhana, membuat penyesuaian postur untuk memakai baju.

Sumber: Kliegman R.M. et al., 2011. Nelson; Textbook of Pediatrics.19th ed. USA. Elsevier

(12)

2.2.2.3. Alat-alat untuk mengukur perkembangan

Terdapat beberapa alat yang direkomendasikan untuk menilai perkembangan anak, diantaranya; Parent’s Evaluations of Developmental Status (PEDS), Ages and Stages Questionnaire-3 (ASQ-3) dan di Indonesia ada dua alat untuk menilai perkembangan anak. Alat yang sering dipakai yaitu Denver Developmental Screening Test-II (DDST-II) dan Bayley Scales of Infant

Development-III (BISD-III).Kedua alat itu memerlukan keahlian khusus untuk

menggunakannya.Biasanya dipakai oleh para dokter anak, psikolog perkembangan anak.Sebelum anak diskrining dengan kedua alat tersebut, para orangtua, petugas kesehatan di tingkat pelayanan primer dapat memakai suatu alat yang lebih mudah dan murah untuk pra skrining.Alat itu adalah suatu kuesioner yang disebut Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) (Departemen Kesehatan RI, 2009).

KPSP merupakan daftar pertanyaan singkat yang ditunjukkan kepada orangtua sebagai alat untuk melakukan pra skrining perkembangan anak. Kuesioner ini diterjemahkan dan dimodifikasi dari Denver Developmental Screening Test-II (DDST-II) oleh tim Depkes RI yang terdiri dari beberapa dokter

Gambar

Tabel 2.1. Komposisi ASI.
Gambar 2.1. Kurva Berat Badan Perempuan WHO.
Gambar 2.2. Kurva Tinggi Badan Perempuan WHO.
Gambar 2.5. Kurva Lingkar Kepala Perempuan Nellhaus.
+3

Referensi

Dokumen terkait

penelitian dan mendapatkan hasil bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif sebelum usia 6 bulan mempunyai risiko rendah untuk mengalami kelebihan berat badan

penelitian dan mendapatkan hasil bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif sebelum usia 6 bulan mempunyai risiko rendah untuk mengalami kelebihan berat badan

eksklusif mempunyai perbedaan bermakna hanya pada bayi yang berusia 3 dan 4 bulan sedangkan bayi saat bayi berusia 2,5 dan 6 tidak memiliki perbedaan yang

Segala hormat, puji, dan kemuliaan bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan anugrahNya kepada penulis hingga pada saat ini penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

1) Perkembangan motorik kasar, aspek perkembangan lokomosi (gerakan) dan postur (posisi tubuh). Pada usia 6 bulan, bila bayi didudukkan di lantai, bayi bisa duduk sendiri

Hasil penelitian menggunakan uji chi square bahwa nilai mean berat badan bayi ASI eksklusif adalah sebesar 7.406 kg dengan standar deviasi 1.137 sedangkan berat badan bayi ASI

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif terhadap Pertumbuhan dan Kejadian Diare pada Bayi Usia 1-6 Bulan di Puskesmas Kotabatu Kelurahan RAHA III Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara

Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan USU Medan, yang sedang melakukan penelitian dengan judul Perbandingan Tumbuh Kembang Bayi Usia 6 Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif