• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Kekuatan Perlekatan Bahan Perekat Gigitiruan pada Basis Resin Akrilik Polimerisasi Panas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Kekuatan Perlekatan Bahan Perekat Gigitiruan pada Basis Resin Akrilik Polimerisasi Panas"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

2

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Prostodonsia

Tahun 2013

Juliana Pardede

Perbedaan Kekuatan Perlekatan Bahan Perekat Gigitiruan pada Basis Resin

Akrilik Polimerisasi Panas

xiii + 74 halaman

Pemakaian gigitiruan bertujuan untuk mengembalikan dan mempertahankan

fungsi rongga mulut yang baik setelah terjadi kehilangan gigi. Gigitiruan yang baik

harus memenuhi syarat retensi dan stabilisasi yang baik, sedangkan pada kondisi

fisiologis dan psikologis tertentu hal tersebut sulit untuk dicapai, sehingga diperlukan

bahan perekat gigitiruan untuk mengatasi kondisi tersebut. Kekuatan perlekatan

bahan perekat gigitiruan terhadap basis resin akrilik polimerisasi panas dan mukosa

rongga mulut berbeda-beda sesuai dengan komposisi bahan yang terkandung di

dalam bahan perekat gigitiruan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah ada perbedaan kekuatan perlekatan bahan perekat gigitiruan pada

basis resin akrilik polimerisasi panas. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental

laboratoris dengan sampel penelitian menggunakan lempeng resin akrilik polimerisasi

panas sesuai ISO 10873 sebanyak empat buah untuk empat kelompok pengukuran

yang akan diukur masing-masing sebanyak tujuh kali pengukuran. Pengukuran

kekuatan perlekatan dilakukan dengan mengaplikasikan 0,3 gr bahan perekat

gigitiruan pada sampel bawah, diberi saliva tiruan sebanyak 0,25 ml, dibiarkan

(2)

3

selama satu menit, sampel atas dan bawah direkatkan selama 15 detik, dan kemudian

diuji tarik menggunakan alat uji tarik Torsee’s Universal testing Machine dengan

kecepatan tarik 0,05 mm/detik. Sampel dibersihkan dengan menggunakan etanol 99%

dan dikeringkan dengan kertas tisu, lalu kemudian diukur kembali. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa ada perbedaan kekuatan perlekatan yang signifikan antara

bahan perekat gigitiruan Protefix, Polident, dan Bony Plus pada basis resin akrilik

polimerisasi panas dengan p = 0,001 (p < 0,05). Nilai rerata dan simpangan baku

kekuatan perlekatan bahan perekat gigitiruan Protefix 2,367 ± 0,695 N, Polident

6,206 ± 0,814 N, dan Bony Plus 4,874± 0,990 N, sedangkan kelompok yang hanya

diberi saliva tiruan dan tidak diberi bahan perekat gigitiruan sebagai kontrol adalah

0,49 ± 0,082 N. Hasil uji LSD (Least Significant Differences) menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan kekuatan perlekatan yang signifikan (p < 0,05) antara bahan

perekat gigitiruan Protefix dan Polident dengan p = 0,001, Protefix dan Bony Plus

dengan p = 0,001, Polident dan Bony Plus dengan p = 0,008. Berdasarkan hasil

penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kekuatan perlekatan yang

signifikan (p < 0,05) antara bahan perekat gigitiruan Protefix, Polident, dan Bony

Plus. Kekuatan perlekatan terbesar adalah Polident, terkecil adalah Protefix, dan

Bony Plus lebih kecil dari Polident dan lebih besar dari Protefix.

Daftar rujukan : 49 (1995-2012)

Referensi

Dokumen terkait

Download Ribuan Bank Soal Matematika di :

The average synchronization implies that a given temporal rule change attracts the temporal pattern changes of cell states for any initial configuration of cell states in the

[r]

[r]

PERANCANGAN ARSITEKTUR 4.

Aplikasi ini juga sebagai panduan dengan harapan pemakai dapat dengan mudah dan cepat mengetahui

Guru meyampaikan tujuan pembelajaran pada saat ini, yaitu membuat kalimat yang berkaitan dengan tarkib yang telah dipelajari.. Guru memberi penjelasan mengenai tehnik

ُﺔﱠﻴ ِﺼ ْﺨ ﱠﺸﻟا ُتﺎَﻧﺎَﻴَﺒْﻟا.. 4.1 Mensimulasikan dialog sederhana tentang cara merespon ungkapan, Mendemonstrasikan ungkapan sederhana tentang cara