• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengangkatan Pegawal Negeri Sipil (PNS)Jabatan Fungsional Tertentu Dalam Meningkatkan Profesionalisme Pegawai Pada Pemerintah Kabupaten Bungo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pengangkatan Pegawal Negeri Sipil (PNS)Jabatan Fungsional Tertentu Dalam Meningkatkan Profesionalisme Pegawai Pada Pemerintah Kabupaten Bungo"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)42246.pdf. TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM). ANALISIS PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME PEGAWAI PADA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO. UNIVERSITAS TERBUKA. TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Sains Dalam llmu Administrasi Bidang Minat Administrasi Publik. Disusun Oleh :. LUFI ANDRIAN! NIM. 500002102. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA. 2016. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(2) 42246.pdf. ANALISIS PEN GANG KAT AN PEGA W Al NEGERI SIPIL (PNS) JABA TAN FUNGSIONAL TERTENTU DALAM MENINGKA TKAN PROFESIONALISME PEGA WAI PADA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO. ANALYSIS OF APPOINTMENT OF CIVIL SERVANTS OF CERTAIN FUNCTIONAL POSITION TO INCREASING PROFESSIONALISM OF OFFICIAL AT THE GOVERNMENT OF BUNGO DISTRICT. Lufi Andriani Magister Administrasi Publik Universitas Terbuka Jambi Emil. Lu(iadi8(J@gmail.com. Abstract. To develop the professional and career coaching of Civil Servants and improving the quality of implementation of the general duty of governance and development, the Government set the Indonesian Government Regulation Number 16 of 1994 on the Civil Servants Functional. Functional position is a position that shows the duties, re:;ponsibilities, authority and rights of Civil Servants in an organization unit in the performance of its duties based on expertise and/or certain skills and be independent. This study will analyze the appointment of Civil Servants (PNS) specific functional in improving the professionalism of employees of The Board of Staffing and Training of Bungo. By using qualitative descriptive method, the data obtained through the questionnaire, interviews with a number of informants that all officers fimctional and structural officials at The Board of Staffing and Training of Bungo. Researchers also directly involved in the process of working at The Board of Staffing and Training of Bungo to make observations, but it also collects documents with respect to the process of the work of Personnel at The Board of Staffing and Training of Bungo. The data was then analyzed by reducing the data and make abstract and draw conclusions. The results obtained are existing Condition Specific Functional Employment at The Board of Staffing and Training of Bungo still very concerned about, ~pecifically working ~pace is not provided, the facilities supporting the implernentation of the work is not available, such as computers and other office tools that support their work. The process of oppintment of Specific Functional at Bungo Goverment done in two ways, namely by impassing or transfer of civil servants who have worked in structural become functional officials, other than that by opening the new formation recruitment of civil servants for certain functional positions. The process of improving the competence of the Specific Functional at The Board of Staffing and Training of Bungo still weak, the opportunity to participate in education and training and specialized technical coaching as they done not given both within and outside the region. The. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(3) 42246.pdf. ii. process of setting the number of credits and promotion also requires considerable time and difficult, because the number of credits submission file must be sent to the The Board of Center State Staffing. To improve the work of certain functional officials at The Board of Staffing and Training of Bungo, need provided adequate working facilities, such as dedicated space for work, and other office equipment. Recruitment of certain functional officials must do easely and accelerated in espcially the affairs of the determination as certain fimctional officials, so that they can work with a special based positions assigned to them. To improving functional competencies !>pecific officials must be considered, it is very useful for professional improvement of their work, so that gradually the officials they can work perfectly and professionally.. Keywords: recruitment, professional, performance. Abstrak Dalam rangka pengembangan profesionalisme dan pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil serta peningkatan mutu pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan, Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menuajukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri. Penelitian ini akan rnenganalisis pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) jabatan fungsional tertentu dalarn meningkatkan profesionalisme pegawai pada Badan Kepegawaian dan Diktat Kabupaten Bungo. Dengan menggunakan motode diskriptif kualitatif, data diperoleh melalui penyebaran angket, wawancara dengan sejumlah informan yaitu semua pejabat fungsional dan pejabat struktural pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo. Peneliti juga terlibat langsung di dalam proses kerja Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo untuk melakukan pengamatan, selain itu juga mengumpulkan dokumen berkenaan dengan proses dan hasil kerja Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo. Data kemudian dianalisis dengan mereduksi data dan membuat abstrak serta menarik kesimpulan. Hasil yang diperoleh adalah Kondisi eksisting Pejabat Fungsional Tertentu pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo masih sangat prihatinkan, ruang kerja khusus belum disediakan, fasilitas penunjang pelaksanaan pekerjaan tidak disediakan, seperti perangkat komputer dan alat kantor lainnya yang menunjang pekerjaan mereka. Proses pengangkatan Pejabat Fungsional Tertentu pada Pemerintah Kabupaten Bungo dilakukan dengan dua cara, yaitu secara impassing atau mutasi pegawai negeri sipil yang telah beker:ja di struktural menjadi pejabat fungsional, selain itu dengan cara membuka formasi baru penerimaan calon pegawai negeri sipil untuk jabatan fungsional tertentu. Proses peningkatan kompetensi Pejabat Fungsional Tertentu pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo masih lemah, peluang ikut serta dalam pendidikan dan pelatihan serta pembinaan teknis khusus pekerjaan yang mereka bidangi tidak diberikan baik di dalam maupun di luar daerah. Proses penetapan angka kredit dan kenaikan pangkat juga memerlukan waktu yang. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(4) 42246.pdf. cukup lama dan susah, karena berkas pengajuan angka kredit harus dikirimkan ke Badan Kepegawaian Negara Pusat dan ditentukan di sana. Dalam rangka meningkatkan hasil kerja pejabat fungsional tertentu pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo, perlu disediakan fasilitas kerja yang memadai, seperti ruang khusus untuk bekerja, sarana penunjang bekerja, komputer dan perangkat kerja lainnya.Pengangkatan pejabat fungsional tertentu haruslah dipermudahkan dan dipercepat dalam urusan penetapan sebagai pejabat fungsional tertentu, sehingga mereka dapat bekerja dengan khusus berdasarkan jabatan yang ditetapkan kepada mereka.Peningkatan kompetensi pejabat fungsional tertentu harus diperhatikan, hal ini sangat berguna untuk peningkatan profesional kerja mereka, sehingga secara bertahap para pejabat mereka dapat bekerja lebih sempuma dan profesional.. Kata Kunci: rekrutmen, profesional, kinerja. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(5) 42246.pdf. LEM BAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM). JUDUL TAPM. NAMA NIM PROGRAM STUDI. ANALISIS PENGANGKAT.A.N PEGAWAI NEGERI S!PIL (PNS) JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME PEGAWAI PADA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO. : LUFI ANDRIAN! : 500002102. : Pasca Sarjana (S2) Magister Administrasi Publik. Pembimbing !!. Dewi Artati Padmo Putri, MA, Ph.D NIM. 196107241987102003. Mengetahui Ketua Bidang llmu/ Program Magister Administrasi Publik. <J~ Dr. Darmanto, M.Ed. NIP. 195910271986031003. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(6) 42246.pdf. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSIT AS TERBUKA JI. Cabe Raya Pondok Cabe, Ciputat 15418 Telp.021-7415050, Fax.021-7415588. PENGESAHAN. Nama NIM Program Studi Judul TAPM. : LUFI ANDRIAN! :500003748 : Pasca Sarjana (S2) Magister Administrasi Publik : Analisis Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Jabatan Fungsional Tertentu Dalam Meningkatkan Profesionalisme Pegawai Pada Pemerintah Kabupaten Bungo. Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Magister (TAPM) Magister Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Terbuka pada: Hari /Tanggal : Sabtu, 23 Januari 2016 Waktu : 13.00 - 15.00 WIB Dan Telah dinyatakan LULUS Panitia Penguji TAPM Ketua Komisi Penguji Dra.Hartinawati, M.Pd Penguji Ahli Dr. Agus Maulana, M.SM. f. lCJ. . . . . . . .f .. =····························. ,L. Pembimbing I H. Zarmaili, Ph.D Pembimbing II Dewi Artati Padmo Putri, MA, Ph.D. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. ············~·················.

(7) 42246.pdf. vi. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas menyusun laporan ini. Laporan Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat akademik yang hams penulis penuhi guna untuk menempuh Ujian Akhir Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Administrasi Bidang Minat Administrasi Publik Universitas Terbuka. Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna mengingat terbatasnya ilmu pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritikan dan saran untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Pada saat penulis melaksanakan dan mengerjakan laporan tugas akhir ini, banyak hambatan dan kesulitan yang penulis temui. Namun berkat bantuan, dorongan dan arahan dari beberapa pihak akhirnya laporan tugas akhir ini dapat penulis sajikan tepat pada waktunya. Untuk itu tidak ada salahnya jika penulis mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang membantu baik secara moril maupun materil, di antaranya yaitu :. I.. Prof.Ir. Tian Belawati. M.Ed.Ph.D selaku Rektor Universitas Terbuka.. 2.. lbu Ora. Hartinawati, M.Pd Kepala UPBJJ UT Jambi.. 3.. Bapak Mahyudin Pengurus pascasajana UPBJJ UT Jambi.. 4.. Bapak Dr.H. Zarmaili, MM selaku dosen pembimbing satu.. 5.. lbu Dewi Artati Padmo Putri,MA,Ph.D selaku dosen pembimbing dua.. 6.. Rekan-rekan seangkatan Magister Administrasi Publik UPBJJ UT Jambi. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(8) 42246.pdf. 7.. Kepada kedua orang tua penulis, bapak dan ibu yang selalu mendukung dan mendoakan penulis.. 8.. Suami yang selalu membantu dan selalu sabar mendampingi dalam pembuatan tugas akhir ini.. 9.. Teman-Teman seprofesi,. Makasih kalian selalu bikin penulis terhibur dengan. canda dan tawa kalian. 10. Serta semua pihak yang telah membantu sampai terselesaikannya laporan tugas akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Akhirnya penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan berguna khususnya bagi penulis dan bagi pihak yang berkepentingan.. Muara Bungo,. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(9) 42246.pdf. viii. UNIVERSIT AS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK. PERNYATAAN. TAPM yang berjudul "ANALISIS PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) JABAT AN FUNGSIONAL TERTENTU DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME PEGAWAI P ADA PEMERINTAH KABUP ATEN BUNGO" adalah hasil karya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi akademik.. Jam bi,. Januari 2016. LUFI ANDRIANI, S.Sos NIM : 500002102. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(10) 42246.pdf. DAFTAR RIWA YAT HIDUP. A. Identitas Diri Nama. : LUFI ANDRIANI, S.Sos. Tempat I Tgl. Lahir. : Bandar Lampung, 28-06-1987. NIP. : 198706282009042003. Pangkat/Gol. : Penata Muda Tk. I I Illlb. Jabatan. : Analis Kepegawaian. Alamat Rumah. : Peumahan Manggis Permai Rt. 013 Rw. 005 Kel. Manggis Kee. Bathin III Kab. Bungo. Nama Ayah. : Rusdi M. Nur. Nama Ibu. : Suraini. Nama Suami. : Adi Septiono. NamaAnak. : Difia Atiqa Nabila Muhamad Dafa Rasydan. B. Riwayat Pendidikan I. SD Tahun 1998 a. Madrasah Tsanawiyah Tahun 200 I b. SMA Tahun 2004 c. S-1 Administrasi Negara Tahun 2008 2. Pendidikan Non Formal. C. RiwayatPekerjaan PNS Pada Badan Kepegawaian Dan Diktat Kabupaten Bungo. Jam bi,. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(11) 42246.pdf. x Daftar Isi Halaman Abstrak ........................................................................................................ . Lembar Persetujuan. Ill. Lembar Pengesahan. IV. Kata Pengantar. iv. Riwayat Hidup. IX. Daftar Isi ......................................................................................................... x. Daftar Tabel ..................................................................................................... x11. Daftar Garn bar ....................................................................... ......................... x111. Daftar Lampi ran . .. .. ........ .......... .. .............. ...... ... .... ... .. .. .. .... .... .. .... .. .... .. .. ....... xiv. BABI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. BAB II. B. Perumusan Masalah .................................................................. 10. C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 10. D. Kegunaan Penelitian. 11. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ............................................................................. 12. I. Birokrasi............................................................................. 12. 2. Profesionalisme.................................................................. 14. 3. Jabatan Fungsional............................................................. 25. 4. Rekruitmen...... .... .................... ................ ........................... 26. 5. Pembinaan ........................................................................ 32. 6. Pelatihan ........................................................................... 35. 7. Penilaian Kinerja. 38. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. ............................................................

(12) 42246.pdf. xi. 8. Ko1npensasi ....................................................................... 46. 9. Kerangka Berpikir ............................................................. 54. 10. Operasional Konsep .......................................................... 55. BAB III METODE PENELITIAN A. Disain Penelitian ....................................................................... 61. B. Populasi dan lnforman .............................................................. 62. C. lnstrumen Penelitian ................................................................. 62. D. Prosedur Pengumpulan Data...................................................... 62. E. Metode Analisis Data ........ ....................................................... 51. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Objek Penelitian. ...................................................... 67. ........................................................................................ 75. C. Pembahasan ............................................................................... 92. B. Hasil. BAB V PENUTUP A.. Kesimpulan. 106. B.. Saran ........................................................................................ 107. DAFT AR PUST AKA. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(13) 42246.pdf. xii. Daftar Tabel Halaman Tabel 4.1. Jumlah Pegawai BKD dan Diklat Kabupaten Bungo berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014 ........................................... 71. Tabel 4.2. Jumlah Pegawai BKD dan Diklat Kabupaten Bungo Berdasarkan Pendidikan ................................................................... 71. Tabel 4.3. Tingkat dan angka Kredit Fungsional ............................................... 88. Tabel 4.4. Komposisi Jabatan Pegawai Negeri Sipil .......................................... 95. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(14) 42246.pdf. xiii. Daftar Gambar Halaman Gambar 3.1. Kerangka Berpikir .................................................................... 54. Gambar 4.1. Stmktur Organisasi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo ......................................................... Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. 70.

(15) 42246.pdf. xiv. Daftar Lampiran. Lampiran I. Transkrip Jawaban Informan Lampiran II. Lembaran Kuesioner Lampiran III. Pedoman Wawancara Lampiran IV. Besaran Tunjangan Pejabat Fungsional Lampiran V. Daftar Jabtan Fungsional Tertentu. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(16) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(17) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(18) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(19) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(20) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(21) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(22) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(23) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(24) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(25) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(26) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(27) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(28) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(29) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(30) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(31) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(32) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(33) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(34) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(35) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(36) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(37) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(38) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(39) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(40) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(41) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(42) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(43) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(44) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(45) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(46) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(47) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(48) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(49) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(50) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(51) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(52) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(53) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(54) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(55) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(56) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(57) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(58) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(59) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(60) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(61) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(62) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(63) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(64) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(65) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(66) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(67) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(68) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(69) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(70) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(71) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(72) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(73) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(74) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(75) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(76) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(77) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(78) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(79) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(80) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(81) 42246.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(82) 42246.pdf. 67. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Urn um Objek Penelitian 1.. Profil Kabupaten Bungo. Kabupaten Bungo adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi, Indonesia. Kabupaten ini berasal dari hasil pemekaran Kabupaten Bungo Tebo pada tanggal 12 Oktober 1999 melalui Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 Kabupaten Bungo Tebo dimekarkan menjadi 2 wilayah yaitu Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo. Luas wilayahnya 4.659 km 2 (9,80% dari luas Provinsi Jambi) dengan populasi 303.235 jiwa (Sensus Penduduk Tahun 2013). Kabupaten ini beribukota di Muara Bungo.. Wilayah ini secara geografis terletak pada posisi I 0 I 0 27' sampai dengan I 02° 30' Bujur Timur dan di antara 1° 08' hingga 1° 55' Lintang Selatan. Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten Bungo berbatasan dengan Kabupaten Tebo dan Kabupaten Dharmasraya di sebelah Utara, Kabupaten Tebo di sebelah Timur, Kabupaten Merangin di sebelah Selatan, dan Kabupaten Kerinci di sebelah Barat. Wilayah Kabupaten Bungo secara umum adalah berupa daerah perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 70 hingga 1300 M dpl, di mana sekitar 87, 70% di antaranya berada pada rentang ketinggian 70 hingga 499 M dpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten Bungo berada pada Sub Daerah Aliran Sungai (Sub-Das) Sungai Batang Tebo. Secara geomorfologis wilayah Kabupaten Bungo merupakan daerah aliran yang memiliki kemiringan berkisar antara 0 - 8 persen (92,28%). Sebagaimana umumnya wilayah lainnya di Indonesia, wilayah Kabupaten Bungo tergolong beriklim tropis. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(83) 42246.pdf. 68. dengan temperatur udara berkisar antara 25,8° - 26, 7° C.Curah hujan di Kabupaten Bungo selama tahun 2004 berada di atas rata-rata lima tahun terakhir yakni sejumlah 2398,3 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 176 hari atau rata rata 15 hari per bulan dan rata rata curah hujan mendekati 200 mm per bulan. Secara administratif, Kabupaten Bungo yang berpenduduk 303.135 jiwa (tahun 2010), terdiri dari 17 kecamatan yang meliputi 12 kelurahan dan 125 desa. Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 2 Tahun 2011 tentang pembentukan dan susunan organisasi lembaga teknis daerah Kabupaten Bungo, Instansi Pemda (Satuan Kerja Perangkat Daerah - SKPD) dalam Kabupaten Bungo adalah sebagai berikut.. 1). Sekretariat Daerah. 2). Sekretariat DPRD. 3). lnspektorat. 4). Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). 5). Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Dusun, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana. 6). Badan. Penanggulangan. Bencana. Perlindungan Masyarakat 7). Badan Kepegawaian dan Diklat. 8). Dinas Pendidikan. 9). Dinas Kesehatan. 10). Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). 11). Dinas Pekerjaan Um urn. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. Daerah,. Kesbang,. Politik dan.

(84) 42246.pdf 69. 12). Dinas Pengelolaan Pasar dan Kebersihan. 13). Dinas Perhubungan, Komunikasi dan lnformatika. 14). Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. 15). Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 16). Dinas. Koperasi,. Usaha. Kecil. Menengah,. Perindustrian. dan. Perdagangan 17). Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga. 18). Dinas. Pendapatan,. Pengelolaan. Keuangan dan. Aset Daerah. (DPPKAD) 19). Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura. 20). Dinas Peternakan dan Perikanan. 21). Dinas Kehutanan dan Perkebunan. 22). Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral.. 23). Satuan Polisi Pamong Praja. 24). Kantor Lingkungan Hidup. 25). Kantor Ketahanan Pangan. 26). Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.. 27). Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal. 28). Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(85) 42246.pdf. 70. 2. Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo a. Struktur Organisasi Adapun struktur organisasi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo adalah terlihat pada Gambar 4.1.. SEKRETARIS. SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN. BIDANG PERENCANAAN DAN INFORMASI. BIDANG MlffASI. BIDANGSTATUS DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI. SUBBAGIAN KEUANGAN. SUB GIAN PROGRAM. BIDANG PEMBINAAN DAN DIKl.AT. nC'~"\Ual. SUBBIDANG PERENCANAAN PEGAWAI. SUBBIDANG KEPANGKATAN DAN PENGGAJIAN. SUBBIDANG INFORMASI PEGAWAI. SUBBIDANG PROMOS! DAN PENEMPATAN. SUB BIDANG STATUS PEGAWAI DAN PENSIUN. SUBBIDANG PEMBINAAN PEGAWAI. SUBBIDANG SEJAHTERAAN PEGAWAI SUB BIDANG DIKLAT. Sumber: Perda Kab. Bungo No 2 Th 2011. Gambar 4.1. Struktur Organisasi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo. Struktur di atas menggambarkan bahwa pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo terdapat:. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(86) 42246.pdf 71. I. Eselon II b. : 1 Orang (Kepala Badan). 2. Eselon Illa. : 1 Orang (Sekretaris). 3. Eselon Illb. 4 Orang (Kepala Bidang). 4. Eselon IV.a. 3 Orang (Kepala Sub Bagian). 5. Eselon IV.a. 8 Orang (Kepala Sub Bidang). Jumlah keseluruhan pegawai pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo adalah 49 orang staf dengan perincian sebagai berikut:. Tabel 4.1 Jumlah Pegawai BKD dan Diktat Kabupaten Bungo berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014 No. Laki-laki. Perempuan. Jumlah. I. 26 orang. 23 orang. 49 orang. I I. Sumber: BKD Kabupaten Bungo 2014. Tabel 4.2 Jumlah Pegawai BKD dan Diktat Kabupaten Bungo Berdasarkan Pendidikan No. SLTA. Diii. Sl. S2. S3. Ju~ I. I. 17 orang. 8 orang. 21 orang. 3 orang. Sumber: BKD Kabupaten Bungo 2014. -. 49 orang. J. Semua pegawai tersebut dalam tabel 4.1 dan atau tabel 4.2 di atas menjadi informan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(87) 42246.pdf 72. b. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan. Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 2 Tahun 2011 tentang pembentukan dan susunan organisasi lembaga teknis daerah Kabupaten Bungo, maka susunan organisasi Badan Kepegawaian dan Diklat terdiri dari : Unsur-Unsur Organisasi BKD terdiri dari: I) Unsur Pimpinan adalah Kepala BKD 2) Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris 3) Unsur Pelaksana adalah Bidang,Sub Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BKD secara optimal sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya ketersediaan Sumber Daya Manusia (SOM) yang handal, sarana dan prasarana, anggaran yang profesional dan memadai, Sistem Prosedur, Standar Pelayanan Minimal (SPM).. c. Visi Badan Kepegawaian dan Diktat Visi BKD dirumuskan untuk mendukung visi dan misi Kabupaten Bungo secara dimensional pemyataan visi berfokus kemasa depan berdasarkan pemikiran masa kini dan pengalaman masa lalu. Bupati Bungo dan Wakil Bupati Bungo tahun 2011-2016 telah menetapkan Visi Pembangunan Daerah yaitu:o Yang Mandiri, Aman dan Sejahtera Tahun 2016" Dari 8 (de Japan) misi Bupati Bungo Tahun 2011-2016 yang berkaitan secara langsung dengan bidang tugas pokok dan fungsi BKD adalah :. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(88) 42246.pdf 73. I) Menyelenggarakan pemerintahan yang amanah, efesien, bersih dan demokratis dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat secara prim a. 2) Dengan sasaran terselenggaranya tata pemerintahan yang baik dengan strategi meningkatnya kualitas sumber daya aparatur di semua sektor. 3) Arah kebijakan Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi aparatur pemerintah daerah, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam upaya mewujudkan misi ke 3 (tiga) Kabupaten Bungo Tahun 20112016 tersebut, maka visi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo dirumuskan. untuk 5 (lima) tahun. kedepan (2011-2016) yaitu:. "Terciptanya. Pengelolaan Manajemen Kepegawaian yang Profesional'' Visi yang telah dirumuskan diatas, memiliki makna atas kata- kata kunci sebagai berikut : 1. Terciptanya pengelolaan mengandung makna terbentuknya suatu sistem penyelengaraan administrasi kepegawaian yang konfrehensif. 2. Manajemen kepegawaian dimaksudkan suatu penyelengaraan siklus logistik kepegawaian. 3. Yang profesional. mengandung makna bahwa dalam melaksanakan. perannya didukung aparatur yang berkualitas, cakap dan handal.. d. Misi Badan Kepegawaian dan Diklat Untuk mewujudkan Visi Organisasi, Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo merumuskan Misi Organisasi sebagai tugas utama yang harus. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(89) 42246.pdf 74. dilakukan dalam mencapai tujuan organisasi dalam kurun waktu tertentu, yaitu sebagai berikut. l) Perencanaan, mengkoordinasikan dan melaksanakan analisa kebutuhan PNS. 2) Pengadaan,. pengangkatan,pembinaan,pemindahan. dan. pengembangan. serta pemberhentian PNS. 3) Penyelenggaraan manajemen administrasi kepegawaian PNS. 4) Peningkatan kualitas sumber daya aparatur 5) Perencanaan dan penyelenggaraan standar sistem informasi kepegawaian PNS.. e. Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Bupati Bungo Nomor 38 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo, bahwa kedudukan BKD adalah Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan merupakan unsur pendukung tugas Bupati, dipimpin oleh seorang Kepala Badan dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan. dan. mengendalikan. seluruh. kegiatan. badan. dalam. menyelenggarakan. penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang. kepegawaian pendidikan dan pelatihan. Dalam penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas BKD mempunyai fungsi :. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(90) 42246.pdf. 75. 1) Perumusan. kebijakan. teknis. dan. informasi. program. di. bidang. kepegawaian, pendidikan dan pelatihan. 2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan. 3) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait di bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan. 4) Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan. 5) Pelaksanaan pembinaan terhadap UPTB. 6) Pemberian saran dan pertimbangan serta penyampatan laporan, hasil telaahan dan analisa kepada atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan petunjuk dan perintah atasan. B. Hasil 1.. Rekruitment Jabatan Fungsional Tertentu Menurut Kepala BKD Bungo (14/02/2015), sebagaimana tujuan pemerintah. yakni meningkatkan profesionalisme kerja PNS, Pemerintah Kabupaten Bungo melakukan perobahan sistem dengan. penyederhanaan Grand Design Reformasi. Birokrasi salah satunya dengan rencana aksi penguatan Jabatan Fungsional (JF). Dengan penguatan jabatan fungsional tertentu diharapkan adanya peningkatan produktivitas. kerja,. profesionalisme PNS.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. produktifitas. unit. kerja,. karir. PNS. dan. peningkatan.

(91) 42246.pdf. 76. Selanjutnya Kepala BKD Bungo menerangkan, secara bertahap Pemerintah Bungo akan menghapus jabatan struktural PNS eselon Ill sampai eselon V. Penghapusan ini. bertujuan untuk efisiensi. kinerja aparatur pemerintah serta. perampingan struktur. Selama ini banyak tugas di lingkup pemerintah Bungo yang seharusnya dikerjakan satu orang, namun kenyataan justru dilakukan bersama oleh banyak orang. Para pegawai di eselon itu akan diganti dengan pegawai fungsional, ke depan hanya ada pejabat eselon II dan pejabat fungsional yang langsung melayani masyarakat. Dalam wawancara dengan beliau ( 14/02/2015), "Bagaimana cara melakukan pengangkatan pegawai pada BKD Bungo?". Jawabnya, untuk mengganti pegawai di eselon tersebut akan dianalisis dan diisi pegawai fungsional sesuai kompetensi. Kemudian beliau menerangkan, untuk rekrutmen calon PNS berikutnya, pemerintah Bungo akan menerima calon PNS dalam jabatan fungsional tertentu, guna untuk profesionalisme kerja, artinya calon PNS sewaktu melamar menjadi calon PNS sudah tahu bidang kepakaran yang akan dia kerjakan setelah diterima nantinya. Hal ini dikuat dengan hasil jawaban kuesioner "Apakah penerimaan dan pengangkatan Pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bungo didasarkan pada kreteria calon pegawai yang dibutuhkan?", sebanyak 30 informan menjawab "Ya''. Dalam. rangka. merealiasikan. kebijakan. tersebut di. atas,. Pemerintah. Kabupaten Bungo hanya baru sekali merekrut calon PNS jabatan fungsional tertentu yaitu pada tahun 2009. Tahun selanjutnya , Pemerintah Bungo belum menerima Calon PNS jabatan fungsional tertentu, hal ini berdasarkan kebijakan Presiden Sosilo. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(92) 42246.pdf. 77. Bambang Yodhoyono melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara RI mengeluarkan kebijakan moratorium PNS sejak tahun 20 I 1. Berdasarkan data Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo, hingga tahun 2015, baru memiliki 9 (sembilan) orang pegawai pejabat fungsional tertentu, yakni terdiri dari analis kepegawaian 5 orang, operator komputer 3 orang, arsiparis 1 orang. Sedangkan yang baru diangkat secara difinitif menjadi Pejabat Fungsional baru 5 orang, yaitu 5 orang pejabat analis kepegawaian.. Menurut informan, salah seorang pejabat fungsional di BKD Bungo ( 12/02/2015), dia memang melamar menjadi ca Ion PNS jabatan fungsional anal is kepegawaian. Dia mengikuti proses seleksi calon PNS sesuai dengan syarat yang ditentukan. Menurutnya, syarat utama peserta seleksi calon PNS jabatan fungsional tertentu yang mereka ikuti adalah:. 1). Warga Negara Indonesia;. 2). Berusia serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun dan setinggitingginya 35 (tiga puluh lima) tahun;. 3). Tidak pemah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengendalian yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan;. 4). Tidak pemah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil, atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta;. 5). Tidak berkedudukan sebagai Calon/Pegawai Negeri;. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(93) 42246.pdf. 78. 6). Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian dan ketrampilan yang diperlukan;. 7). Berkelakuan baik;. 8). Sehatjasmani dan rohani;. 9). Bersedia ditempatkan di Seluruh wilayah Negara Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh Pemerintah; dan. 10). Syarat lain yang ditentukan dalam persyaratan jabatan. Selanjutnya dikatakan, syarat-syarat tersebut di atas, harus dipenuhi dengan mendapatkannya dari instansi terkait, seperti surat berkelakuan baik dari pihak kepolisian, surat sehat jasmani dan rohani dari Rumah Sakit atau Puskesmas, surat belum mendapat pekerjaan atau pencari kerja dari Dinat tenaga Kerja dan mengisi formulir pernyataan yang telah disediakan.. Menurut pegawai. BKD Bungo yang pemah menjadi panitia seleksi. menyatakan ( 12/02/205), untuk keterbukaan dan kemumian hasil seleksi, maka tim panitia seleksi terdiri dari berbagai unsur seperti unsur akademis yaitu dari salah satu perguruan tinggi di Bungo, pihak kepolisian, wartawan, Ormas dan LSM. Hal ini dilakukan agar panitia perekrutan tidak mendapat intervensi dari pihak manapun demi penerimaan pegawai yang berkualitas sebagaimana tujuan yang diinginkan yaitu PNS yang memiliki kinerja yang efektif dan efisien.. Beliau juga mengungkapkan bahwa rekrutmen pegawai juga dilakukan dengan berbagai pertimbangan dengan menghitung secara sangat cermat mengenai jumlah dan kualifikasi PNS yang dibutuhkan, ketersediaan anggaran untuk gaji dan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(94) 42246.pdf 79. tunjangan, serta mempertimbangkan kelebihan PNS Rekrutmen dilakukan dengan berpegang pada sejumlah pertimbangan yaitu: I) Meritokrasi, yakni merekrut pegawai negeri dari calon-calon terbaik yang ada; 2) Tidak memihak dan tidak dapat disuap, yakni seluruh calon yang memenuhi persyaratan tertentu dipertimbangkan untuk diangkat menjadi pegawai negeri; dan 3) Efisiensi, agar terdapat fleksibilitas dan koordinasi dengan instansiinstansi terkait; 4) Hasil perhitungan kebutuhan formasi PNS dapat diimplementasikan secara efektif; 5) Organisasi yang disusun benar-benar diarahkan untuk melaksanakan misinya secara efektif dan efisien dalam rangka mewujudkan visi yang ditetapkan; 6) Setiap unit organisasi, tersusun dari jabatan-jabatan yang dibutuhkan oleh organisasi. induknya dengantugas-tugasnya yang jelas serta beban. kerjanyaterukur; 7) Setiap jabatan mempunyai standar kompetensi yang jelas bagi pegawai yang akan mendudukinya; 8) Setiap jabatan mempunyai standar kinerja; dan 9) Penataan PNS dilakukan berdasarkan prinsip. terencan~. sistematis,. berkelanjutan dan obyektif (sesuai dengan ebutuhan riil organisasi). Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(95) 42246.pdf. 80. Selanjutnya, beliau menjelaskan bahwa proses seleksi dilakukan tiga tahap, yaitu:. 1) Tahap seleksi administrasi; 2) Tes tertulis; dan 3) Tes wawancara.. Mantan panitia tersebut menerangkan ( 12/02/205), seleksi administrasi adalah menilai kelengkapan bahan sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan, jika ada bahan yang tidak lengkap atau karekteristik pelamar tidak sesuai denga syarat yang telah ditentkan, maka pelamar dinyatakan gugur.. Selanjutnya, tes tertulis dilakukan di salah satu gedung yang telah disediakan di Kota Bungo dengan tempat duduk sesuai dengan nomor tes yang telah diberikan oleh panitia. Peserta tes tidak diperkenankan membawa buku-buku yang berkenaan dengan materi tes dan tidak diperkenankan bertanya dengan teman di dekat tempat duduknya. Kondisi tes sangat seteril dan diawasi oleh panitia seleksi yang terdiri beberapa unsur yang telah ditetapkan oleh Bupati Bungo. Berkas lembaran jawaban tes yang telah dikumpulkan disimpan dengan baik dan kemudian dibuka di depan tim panitia ketika dilakukan pemeriksaan hasil jawaban tes. Secara terbuka nilai tes dirangking berdasarkan hasil jawaban peserta tes dan tidak boleh adanya intervensi untuk merubah niali tes tesebut.. Proses tes di atas berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000, bahwa rekruitmen Calon Pengawai Negeri Sipil oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi (Kernen PAN-RB) diperketat, hal ini. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(96) 42246.pdf. 81. bertujuan dapat meningkatkan kompetensi para abdi negara di daerah. Persyaratan tersebut di antaranya melampirkan hasil analisis jabatan, hasil analisis be ban kerja dan proyeksi kebutuhan PNS lima tahun ke depan. Pengetatan persyaratan pengusulan CPNS berdampak positif bagi daerah untuk jangka panjang. Dengan persyaratan baru tersebut, rekruitmen CPNS akan lebih terencana dan sesuai kebutuhan. Persyaratan analisis jabatan, sangat penting untuk mengetahui berapa pegawai yang dibutuhkan, jenisnya dan sifat pekerjaannya.. Setelah pengumuman tes tertulis dikeluarkan melalui media elektronik dan cetak, peserta tes yang dinyatakan lulus diwajibkan untuk mengikuti tes wawancara. Tes. wawancara. dilakukan. guna. untuk. mengetahui. kompetensi,. kesiapan,. kesanggupan, keseriusan calon PNS, sehingga setelah menjadi PNS akan dapat bekerja sesuai dengan tujuan rekrutmen, yaitu mampu bekerja secara efesien dan efektif.. Calon PNS jabatan fungsional tertentu bekerja pada instansi atau tern pat yang sesuai dengan pilihan ketika dia melamar. Pada awalnya mereka masih berstatus sebagai pegawai biasa dan belum diangkat sebagai pejabat PNS fungsional tertentu hingga mereka menyelesaikan pendidikan dan latihan sebagai pejabat fungsional tertentu.. Sebagaimana dijelaskan di atas, sejak tahun 2009 pejabat fungsional tertentu pada Badan Kepegawaian dan Diklat Bungo yang sudah difinitif hanya baru. lima. orang dari sembilan orang pejabat fungsional tertentu yang diangkat melalui formasi. Beberapa orang PNS jabatan fungsional tertentu BKD Bungo ( 13/02/2015), menjawab pertanyaan "Bagaimanakah pengangkatan Pejabat fungsional tertentu pada Pemerintah. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(97) 42246.pdf. 82. Kabupaten Bungo? Jawabnya, bahwa mereka sulit untuk mendapat difinitif sebagai pejabat fungsional tertentu. Hal ini disebabkan proses penentuan angka kredit sangat lama dan panjang, yakni melalui tahapan Kepala BKD Bungo, Bupati Bungo dan ditentukan di BKN Jakarta. Hal ini dilakukan, karena pejabat penilai angka kredit pada Pemerintah Kabupaten Bungo belum tersedia. Sehingga Pengangkatan pegawai menjadi definitif sebagai pejabat fungsional tertentu mengalami proses yang lama dan panjang yakni antara 4 hingga 5 tahun.. 2. Pembioaan Pejabat Fungsional. Menurut Kepala BKD Bungo ( 14/02/2015), yang menjabat sebagai pembina pejabat fungsional pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo adalah Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo yaitu pejabat eselon IL Pimbinaan dilakukan sejalan dengan proses kerja yang dilaksanakan oleh para pejabat fungsional. Kepala BKD melaksanakan monitoring tahap demi tahap pekerjaan para pejabat fungsional, kemudian mengarahkannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, rencana yang telah dibuat dan tujuan dari pekerjaan yang sedang dikerjakan. Hal ini berdasarkan Ayat I Pasal I 0 Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pembinaan adalah penetapan dan pengendalian terhadap standar profesi yang meliputi kewenangan penanganan, prosedur pelaksanaan tugas dan metedologinya. Dalam pembinaan tersebut termasuk didalamnya penetapan petunjuk teknis yang diperlukan.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(98) 42246.pdf. 83. Penetapan instansi pembina jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat ( l) dan (2) Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 bahwa penetapan rum pun jabatan fungsional ditetapkan dengan Keputusan Presiden. Pasal 12 Kebijaksanaan Pcndidikan dan Pelatihan jabatan fungsional serta sertifikasi keahlian dan ketrampilan jabatan fungsional ditetapkan oleh instansi pembina jabatan fungsional dengan pembinaan Lembaga Administrasi Negara. Instansi pembina jabatan fungsional adalah instansi yang menggunakan jabatan fungsional yang mempunyai bidang kegiatan sesuai dengan tugas pokok instansi tersebut atau instansi yang apabila dikaitkan dengan bidang tugasnya dianggap mampu untuk ditetapkan sebagai pembina jabatan fungsional. Contoh, Departemen Kesehatan sebagai Pembina Jabatan Fungsional Dokter, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Pembina Jabatan Fungsional Guru dan Biro Pusat Statistik sebagai Pembina Jabatan Fungsional Pranata Komputer (Ayat 2 Pasal I 0 Penjelasan PP No I 6 Th 1994 ). Selanjutnya, Kepala BKD Bungo (14/02/2015) mengungkapkan, karena Jabatan fungsional tertentu merupakan jabatan khusus dan menuntut keterampilan tertentu, maka kewajibannya sekarang adalah memberi pemahaman dan kesadaran kepada pejabat fungsional tertentu, bahwa posisi mereka bukan seperti pejabat fungsional umum lainnya yang tidak memiliki tugus khusus. Sementara mereka adalah pejabat fungsional tertentu yang memiliki tugas tersendiri dalam rangka membantu pekerjaan perangkat daerah. Oleh itu, mereka diharapkan untuk belajar dan meningkatkan kemampuan mereka sesuai dengan jabatan yang mereka duduki. Pejabat fungsional tertentu memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak tersendiri sebagai seorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(99) 42246.pdf 84. didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri, mereka hams bekerja profesional, disiplin, akuntabel dan netral.. 3. Penilaian Angka Kredit. Dalam pelaksanaan tugas-tugas utama/pokok seorang pejabat fungsional harus mengumpulkan sekurang-kurangnya 70% atau 80% dari angka kredit yang ditetapkan, sedang pelaksanaan tugas penunjang tugas-tugas pokok sebanyakbanyaknya hanya 30% atau 20%. Ketentuan tersebut diatur untuk menjamin agar pejabat. fungsional. benar-benar. mengutamakan. pelaksanaan. tugas. pokoknya. dibandingkan tugas-tugas penunjang. Tugas pokok adalah tugas-tugas yang tercantum dalam uraian tugas Uob description) sedangkan tugas penunjang tugas pokok adalah kegiatan-kegiatan pejabat fungsional di luar tugas pokok yang pada umumnya bersifat tugas kemasyarakatan.. Proses penilaian angka kredit dan kenaikan pangkat bagi pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo memerlukan waktu yang lama dan birokasi yang panjang. Salah seorang pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo ( 12/02/2015) menjawab pertanyaan "Bagaimanakah cara kenaikan pangkat pejabat fungsional tertentu? Beliau mengungkapkan bahwa proses penetapan angka kredit bagi pejabat fungsi tertentu pada BKD Bungo memerlukan waktu yang cukup lama dan proses birokrasinya panjang. Prosesnya mulai dari pengesahan kepala BKD Bungo, kemudian disetujui oleh Bupati Bungo dan dikirimkan ke BKN Pusat. Penilaian angka kredit para pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo dilakukan di BKN Pusat di Jakarta. Hal ini dikarenakan Pemerintah Kabupaten Bungo dan BKD Bungo belum memiliki tim yang. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(100) 42246.pdf 85. memenuhi syarat sebagai penilai angka kredit. Hal ini diperkuat dengan hasil jawaban kuesioner "Apakah penilaian angka kredit pejabat fungsional tertentu diperoleh dengan mudah?, sebanyak 45 informan menjawab "Tidak''. lni artinya dalam pengurusan angka kredit pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo tidak mudah dan melalui birokrasi yang panjang.. Berdasarkan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Republik indonesia Nomor 16 tahun 1994 menyebutkan bahwa Penilaian prestasi kerja bagi pejabat fungsional ditetapkan dengan angka kredit oleh pejabat yang. berwenang setelah mendengar. pertimbangan Tim Penilai. Tim Penilai dibentuk oleh pimpinan instansi pembina jabatan fungsional atau pimpinan instansi pengguna jabatan fungsional. Dalam Penjelasan disebutkan, Tim Penilaian terdiri dari pejabat-pejabat fungsional dan dibantu oleh pejabat yang menangani bidang kepegawaian yang mempunyai jabatan serendah-rendahnya sama dengan pejabat fungsional yang dinilai. Tim Penilai memberikan pertimbangan kepada pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dan kenaikan pangkat pejabat fungsional yang bersangkutan. Pembentukan Tim Penilai ditetapkan sebagai berikut: I). Tim Penilai Pusat ditetapkan oleh pimpinan instansi pembina jabatan fungsional.. 2). Tim Penilai lnstansi ditetapkan oleh pimpinan instansi pengguna jabatan fungsional.. 3). Mekanisme pendelegasian wewenang ditetapkan oleh instansi pembina.. 4). Tim Penilai Pusat mempunyai kewenangan untuk menilai pejabat fungsional golongan IV.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(101) 42246.pdf. 86. 5). Tim Penilaian lnstansi mempunyai kewenangan untuk menilai pejabat fungsional golongan II dan golongan Ill.. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1994 tersebut di atas, Pemerintah Bungo belum memiliki pejabat fungsional tertentu yang mempunyai golongan yang lebih tinggi dari pejabat fungsional tertentu yang ada sekarang, yang memenuhi syarat sebagai pejabat penilai. Sedangkan pejabat fungsional tertentu yang yang ada pada BKD Bungo baru ada pejabat fungsional golongan Ill, semestinya dinilai oleh pejabat fungsional golongan IV. Dalam pengalaman selama 3 tahun bekerja, pejabat fungsional terentu pada BKD Bungo menghadapi masalah dalam pengurusan penetapan angka kredit, yakni lambatnya dan jauhnya proses pengurusaan penilaian angka kredit dan kenaikan pangkat, yang lamanya sampai 2 hingga 3 tahun. Dimana hingga sekarang 2015, belum ada pejabat fungsional yang ada pada BKD Bungo yang telah keluar angka kreditnya setelah diusul dalam 2 tahun sebelumnya. Hal ini, sangat perlu menjadi pertimbangan para pihak yang memiliki wewenang untuk menetapkan angka kredit dan kenaikan pangkat untuk lebih cepat dan mudahnya urusan tersebut (informan, 12/02/2015) Kenaikan pangkat pejabat fungsional tertentu haruslah berdasarkan jumlah angka kredit yang telah disahkan. Pasal 9 PP RI Nomor 16 Tahun 1994 menyebutkan, kenaikan dalam jenjang jabatan fungsional yang lebih tinggi disamping diwajibkan memenuhi angka kredit yang telah ditetapkan harus pula memenuhi syarat-syarat sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Unsur-unsur yang dinilai yang akan menjadi angka kredit adalah berdasarkan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(102) 42246.pdf 87. tugas pokok masing-masing bidang jabatan fungsional, misalnya pendidikan dan pelatihan dalam bi dang jabatan fungsional. Dalam penjelasan PP Nomor 16 Tahun 1994 disebutkan Angka Kredit yang dipakai sebagai penilaian prestasi kerja merupakan salah satu unsur dari Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Pegawai Negeri Sipil, oleh karenanya maka unsur-unsur lain yang dipersyaratkan dalam DP3 bagi kenaikan pangkat atau kenaikan jabatan perlu dipenuhi oleh setiap pejabat fungsional. Pejabat fungsional dapat dipertimbangkan untuk dinaikan kedalam pangkat yang setingkat lebih tinggi apabila memenuhi syarat:. 1. Sekurang-kurangnya telah 2 tahun dalam pangkat terakhir, 2. Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan yang setingkat lebih tinggi, 3. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 sekurangkurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir. Adapun tingkatan dan jumlah kredit jabatan fungsional dapat digambarkan pada tabel 4.4. berikut.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(103) 42246.pdf. 88. Tabel 4.3 Tingkat dan angka Kredit Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional. Golongan. Angka Kredit Penandatangan SK. Ahli. Ahli Ahli Ahli Ahli. Utama Madya Muda Pertama. Terampil Penyelia. Pelaksana Lanjutan Pelaksana Pelaksana Pemula. 850,1050 Menteri IV/d - IV/e IV/a-lV/b-IV/c 400,550, 700 Setjen 111/c - 111/d lll/a-111/b. 200,300 100, 150. 111/c-111/d 111/a-ltl/b ll/b-11/c-11/d II/a. 200, 300 100, 150 40,60,80. Ka SOM Ka SOM KabagJabung. 25. Sumber: Menpan RI 1994. 4. Tunjangan Jabatan Fungsional Menurut infonnasi pejabat fungsional tertentu pada Badan Kepegawaian dan Diklat Bungo ( 12/02/2015), sebagaimana hasil wawancara "Bagaimanakah cara pemberian. tunjangan jabatan fungsional pejabat fungsional tertentu pada BKD. Bungo? Mereka menjawab tunjangan bagi pejabat fungsional tertentu belum sesuai dengan beban kerja yang mereka hadapi, karena tunjangan yang diberikan disamakan saja dengan pejabat fungsional um urn yang belum jelas pekerjaannya, pada tahun 2015 mereka baru mendapat tunjangan jabatan fungsional sejumlah Rp. 300.000,- per bulannya, sama dengan pejabat fungsional umum lainnya. Hal ini diperkuat dengan hasil jawaban kuesioner, pertanyaan "Apakah tunjangan jabatan fungsional pejabat fungsional tertentu sudah sesuai dengan beban kerja yang diemban?, sebanyak 22 infonnan atau sebanyak 44% informan menjawab "Tidak tahu" dan 15 infonnan menjawab "Tidak". Sedangkan tunjangan tambahan penghasilan disamakan dengan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(104) 42246.pdf. 89. staf biasa berdasarkan pangkat atau golongan. Hal ini perlu ditinjau kembali oleh Pemerintah Kabupaten Bungo, untuk memperhatikan tambahan penghasilannya, karena pejabat fungsional tertentu berbeda dengan pejabat fungsional umum lainnya. Mereka memiliki beban kerja yang menuntut keahlian dan keterempilan tertentu serta pekerjaan yang lebih berat dan lebih berisiko dibandingkan staf biasa. Oleh itu, harus ada penyeteraan tunjangan beban kerja bagi pejabat fungsional tertentu.. Padahal pemerintah setiap tahun menaikkan besamya tunjangan jabatan fungsional, besaran tunjangan jabatan fungsional tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan terutama untukjabatan fungsional ahli persentase kenaikan bisa sampai 2x lipat. Besaran tunjangan jabatan fungsional tergantung jenjang yang dibuktikan dengan SK pengangkatan yang ditandatangani pejabat yang berwenang. Secara rinci uraian tunjangan jabatan fungsional dapat dilihat pada Lampiran V.. Pada Pasal 13 (I) Peraturan Pemerintah Republik indonesia Nomor 16 tahun 1994, Kepada Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional dan telah ditetapkan angka kreditnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 diberikan tunjangan jabatan fungsional. (2) Besamya tunjangan jabatan fungsional untuk setiap rum pun jabatan fungsional ditetapkan dengan Keputusan Presiden.. 5. Peningkatan Kompetensi Pejabat Fungsional. Peningkatan kompetensi pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo masih kurang mendapat perhatian. Mereka kurang diberikan kesempatan untuk mengikuti program-program pelatihan dan pertemuan-pertemuan di luar maupun di dalam daerah. Ketika diwawancara dengan pertanyaan "Bagaimanakah cara meningkatkan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(105) 42246.pdf. 90. kompetensi pegawai? Mereka menjawab, peningkatan kompetensi mereka kurang diperhatikan bahwa seringkali undangan. buat para pejabat fungsional. untuk. diikutsertakan dalam acara Diklat ataupun Bintek khusus bagi pejabat fungsional baik undangan dari pusat, provinsi maupun instansi terkait lainnya, akan tetapi undangan tersebut tidak dipenuhi oleh pihak BKD Bungo atau pihak pejabat fungsional tertentu tidak diberikan kesempatan untuk mengikutinya. Hal ini jika terus berlanjut, tentunya para pejabat fungsional di BKD Bungo akan mengalami stagnasi dan tidak dapat berkembang. dan. lemah. dalam. berkompetisi. (wawancara. dengan. infonnan,. 12/02/2015).. Peningkatan kompetensi melalui pengembangan diri pejabat fungsioanl tertentu sangat dituntut, Hasibuan (2002) mengungkapkan, pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, moral pegawai. sesuai dengan kebutuhan jabatan. Tujuan pengembangan adalah untuk. meningkatkan produktivitas kerja. Pengembangan didasarkan pada fakta bahwa seorang pegawai membutuhkan serangkaian pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang berkembang supaya bekerja dengan baik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama kariemya. Persiapan karir jangka panjang dari seorang pegawai untuk serangkaian posisi inilah yang dimaksudkan dengan pengembangan pegawai.. Sejalan. dengan. itu,. pengembangan. mempunyai. lingkup. yang. luas.. Sebagaimana Smith (2000:2) mengemukakan .. Development: the growth or realization. of a person ability through conscious or unconscious learning'. lni berarti bahwa pengembangan meliputi seluruh aspek peningkatan kualitas pegawai bukan hanya pendidikan dan pelatihan. Pengembangan lebih terfokus pada kebutuhan jangka. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(106) 42246.pdf 91. panjang umum organisasi. Hasilnya bersifat tidak langsung dan hanya dapat diukur dalam jangka panjang. Pelatihan diarahkan untuk memperbaiki prestasi kerja saat ini sedangkan. pengembangan adalah. untuk mengembangkan. keterampilan. untuk. pekerjaan masa depan.. Dalam tahap pengembangan pegawai, Simamora (1997:342) mengungkapkan dua aspek kegiatan penting yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yakni kegiatan pelatihan dan kegiatan pengembangan sumber daya manusia itu sendiri. Kedua kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki pegawai agar dapat digunakan secara efektif. Kegiatan pelatihan dipandang sebagai awal pengembangan pegawai yaitu dengan diadakannya proses orientasi yang kemudian dilanjutkan secara berkelanjutan selama pegawai tersebut berada di dalam organisasi. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara bentuk orientasi ini dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan (Pasal 63 Ayat 4).. Bila merujuk kepada konsep di atas, kenyataan yang dialami oleh pejabat fungsional pada Sadan Kepegawaian dan Diklat Bungo adalah suatu hal yang ironis bahwa Pejabat Fungsional yang ada pada Sadan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo semenjak diangkat menjadi pejabat fungsional belum pemah mengikuti dan diikutsertakan dalam pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang pemah mereka ikuti hanya sebatas pendidikan dan pelatihan sebagai persyaratan untuk menjadi pejabat fungsional. Karena syarat utama untuk menjadi pejabat fungsional adalah harus lulus dan merniliki sertifikat Diktat fungsional tertentu.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(107) 42246.pdf. 92. Menurut jawaban informan, dalam rangka meningkatkan kemandirian dan profesional kerja, para pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo belum banyak mendapat perhatian. Sebagaimana mereka menjawab pertanyaan" Bagaimanakah cara pegawai BKD Bungo melaksanakan pekerjaannya? Kami bekerja mengikuti standar prosedur yang telah dibuat dan menggunakan sejumlah saran yang ada dan terbatas. Dimana ruang kerja khusus pejabat fungsional tidak disediakan, sehingga mereka tersebar ke ruang bidang-bidang yang ada di BKD. Hal ini menjadi kendala bagi mereka untuk melaksanakan pekerjaan khusus yang dibebankan kepada pejabat fungsional. Bukan hanya ruang kerja yang tidak disediakan, tetapi fasilitas kerja seperti komputer dan perangkat lain yang menunjang pekerjaan mereka tidak diperhatikan atau tidak disediakan. Seharusnya, pejabat fungsional yang memiliki beban kerja khusus, diperhatikan kelancaran dan kemudahan mereka untuk bekerja, agar mereka bisa lebih fokus, nyaman dan tenang di dalam melaksanakan tugas. Sesungguhnya jabatan fungsional dikembangkan untuk mengisi jabatan yang tugastugasnya belum terakomodir oleh pejabat di suatu unit kerja, sehingga ke depan sangat menunjang pelaksanaan tugas pokok yang berorientasi pada tuntutan efisiensi dan efektivitas organisasi (has ii wawancara, 12/2/2015).. C. Pembahasan 1. Rekrutmen Pejabat Fungsional Tertentu. Pengangkatan jabatan fungsional tertentu merupakan salah satu solusi sekaligus bagian dari reformasi manajemen kepegawaian di Indonesia, dengan tujuan utama guna menciptakan sosok aparatur pemerintahan yang profesional, disiplin, akuntabel, netral dan sejahtera.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(108) 42246.pdf. 93. Penguatan jabatan fungsional dilakukan melalui langkah-langkah berikut: penambahan jumlah JF, penetapan pola karier jabatan fungsional termasuk pemisahan JF Ahli dan JF Terampil, peningkatan kemampuan jabatan fungsional termasuk penyusunan standar kompetensi serta tidak kalah penting peningkatan tunjangan jabatan fungsional.. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994, terdapat kelebihan yang tidak dimiliki pemangku jabatan struktural, diantaranya:. I). 2). Kenaikan Pangkat bisa dua tahun sekali; Pangkat/golongan dapat melebihi pangkat/golongan maksimum (boleh lebih tinggi dari atasan pemegang jabatan struktural). 3). Besar tunjangan jabatan dapat melebihi tunjangan jabatan struktural dan tunjangan fungsional umum;. 4). Standar pengukuran kinerja individual lebih obyektif dengan adanya angka kredit.. Salah satu kelebihan jabatan fungsional dibandingkan dengan jabatan struktural bahwa Pejabat fungsional dapat naik kedalam pangkat yang setingkat lebih tinggi dalam 2 tahun. Apabila menduduki menduduki jabatan struktural kenaikan pangkat hanya dapat dilakukan secara reguler 4 tahun sekali. Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo. sebagai institusi yang. mengurus semua administrasi kepegawaian dan peningkatan kompetensi pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bungo, memiliki tugas yang sangat berat yakni mengurus 28 satuan kerja perangkat daerah (SKPD), 17 pemerintah Kecamatan, dengan pegawai. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(109) 42246.pdf 94. berjumlah 6.634 orang termasuk guru (BKD, 2015). Semua urusan pegawai tersebut, baik urusan kepangkatan, promosi, mutasi, peningkatan kompetensi dan karier adalah tanggung jawab Badan Kepegawaian dan Diklat Bungo. Oleh itu, bila dilihat dari jumlah dan beban kerjanya, maka jumlah pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo belum mampu untuk menyelesaikan beban kerja yang berat tersebut secara efektif dan efesien. Idealnya, dengan volume kerja setiap hari dalam pelayanan masyarakat pada BKD Bungo, setiap jabatan fungsional tertentu pada BKD Bungo minimal hams dijabat 4 orang pejabat fungsional tertentu dan khusus analis kepegawaian diperlukan sangat banyak karena beban kerja yang dihadapi, sehingga pekerjaan institusi dapat dilaksanakan dengan efesien dan efektif. Hal ini dikuatkan oleh Kepala BKD Bungo (wawancara, 14/02/2015), bahwa untuk pelayanan kepegawaian dan peningkatan kompetensi serta karier pegawai, diperlukan minimal untuk pejabat anal is kepegawaian I 0 orang, hat ini berdasarkan be ban kerja yang dihadapi oleh pejabat analis kepegawaian dalam mengurus pegawai yang jurnlahnya 6.634 orang dengan permasalahan yang bermacam-macam. Begitu juga untuk pejabat operator komputer dan arsiparis minimal masing-masing dibutuhkan 4 orang pejabat fungsional tertentu. Arah pemerintah adalah memperbanyak jabatan fungsional khusus (sesuai dengan UU ASN). Berdasarkan data dari BKN per 23 Juni 2012, komposisi jabatan PNS sebagai berikut.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(110) 42246.pdf. 95. Tabet 4.4 Komposisi Jabatan Pegawai Negeri Sipil Jenis Jabatan. Jumlah. IPersentase. Struktural. t229.141. 5%. Fungsional Tertentu. 1.994.559. 143%. Fungsional Umum. 2.422.651. 52%. Jumlah. 4.646.351. 100%. Sumber: BKN Tahun 2012. Jabatan fungsional (khusus) di Indonesia baru mencapai 129 jabatan (sebagaimana daftar pada lampiran II), sebagai perbandingan di Malaysia terdapat 300 jabatan fungsional. Lembaga Administrasi Negara (LAN) sendiri sudah menyusun tambahan sehingga menjadi 200 jabatan fungsional yang akan ditetapkan. Tahap selanjutnya penetapan pola karir yang jelas, tidak terputus. Kemudian peningkatan kemampuan dan tentunya peningkatan jumlah tunjangan jabatan fungsional.. Jabatan fungsional pada hakekatnya diarahkan agar setiap Pegawai Negeri Sipil memiliki kedudukan, peran, tugas, tanggung jawab, bahkan hak dan kewajiban yangjelas dalam setiap satuan organisasi pemerintahan. Disamping untuk memberikan arah pengembangan karier yang jelas dan pasti bagi setiap PNS, karena dalam jabatan fungsional akan dapat dilihat dan diukur setiap prestasi yang dicapai yang tercermin melalui perolehan angka kredit.. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bungo harus berupaya untuk menyusun kebijakan yang dapat mendorong setiap Pegawai Negeri Sipil agar siap dan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(111) 42246.pdf. 96. mau untuk rnenjadikan jabatan fungsional sebagai jalur pengembangan dan pembinaan kariemya.. Pada dasamya untuk memenuhi jabatan fungsional tertentu bisa juga dilakukan rnelalui:. I). Inpassing/penyesuaian. 2). Mengisi forrnasi yang lowong ( cpns ). 3). Perpindahan diagonal ke jabatan Struktural atau jabatan fungsional lain.. Pengangkatan dengan cara impassing yaitu mekanisrne pengangkatan dalam jabatan fungsional tertentu bagi Pegawai Negeri Sipil yang telah dan rnasih melaksanakan tugas dengan pangkat yang sama dengan pangkat yang dimilikinya. Kebijakan impassing sangat baik sekali, karena pekerjaan yang dijalankan pada jabatan fungsional merupakan pekerjaan yang telah dan sering mereka lakukan sernasa bekerja sebagai pegawai negeri sipil, sehingga mereka tidak sulit lagi untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan fungsional yang mereka dapatkan.. Mereka yang telah dialihkan dari jabatan sebelumnya atau mohon ke jabatan fungsional perlu rnengikuti sosialisasi dan Diklat. Pasal I 0 Peraturan Pernerintah Republik Indonesia Nomor 16 tahun 1994 tentang Jabatan Pegawai Negeri Sipil menegaskan, "Perpindahan Pegawai Negeri Sipil antar jabatan fungsional atau antar jabatan fungsional dengan jabatan struktural dimungkinkan sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk masing-masing jabatan tersebut". lnstansi dapat menugaskan. yang. bersangkutan. berkonsultasi. ke. instansi. pembina. untuk. ditetapkan/rnendapat rekomendasi sebagai pejabat fungsional dengan memperoleh. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(112) 42246.pdf 97. angka kredit untuk kemudian diangkat dalam jabatan fungsional dan berhak mendapat tunjangan jabatan.. Akan tetapi, jika pihak Pemerintah Bungo menginginkan pegawai lain pindah menjadi pejabat fungsional tertentu, maka harus mempersiapkan semua kelengkapan untuk pengembangan pejabat fungsional tertentu, baik sarana kerja pendukung, tunjangan kerja atau kompensasi, peningkatan kompetensi dan karier, sehingga dapat menarik pegawai lain untuk menjadi pejabat fungsional tertentu guna memenuhi jabatan yang diperlukan. Namun, jika kondisi pejabat fungsional tertentu yang ada pada BKD Bungo dalam keadaan memprihatinkan, baik dari segi peningkatan kompetensi dan karier, tunjungan beban kerja yang tidak sebanding dengan tugas yang dihadapi, artinya tidak ada keistimewaan bagi pejabat fungsional tertentu, maka menjadi pertimbangan berat bagi pegawai lain untuk pindah menjadi pejabat fungsional tertentu.. Behan kerja pejabat fungsional tertentu sangat berat dan banyak, Tauchid Djatmiko (2000:2), menjelaskan istilah beban kerja adalah frekwensi dan volume ratarata masing-masing jenis pekerjaan/jabatan unit organisasi dalam jangka waktu tertentu.. Berdasarkan karakteristik di atas, jelas bahwa jabatan fungsional memiliki potensi dan bilamana difungsikan akan dapat membangun profosionalitas PNS. Herman (2004:22) menyatakan, profesionalitas dapat dimaknai sebagai hal yang berkaitan dengan keprofesian atau perihal profesi tertentu. Lebih rinci Herman (2004: 17) merujuk pendapat Atmadi (200 l) yang menegaskan bahwa profesional. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(113) 42246.pdf 98. berarti orang tersebut tahu, bisa, dan mau, atau secara mendasar memiliki sikap mental positif, bertangung jawab, peduli dan mau berkembang. Oleh sebab itu, maka setidaknya ada 4 (empat) unsur yang khas dalam pelaksanaan tugasjabatan fungsional, yaitu: keahlian/keterampilan, penyelenggaraan tugas umum pemerintahan, beban kerja, dan prestasi. Dengan mendayagunakan potensi tersebut berarti pejabat fungsional memiliki ciri-ciri profesionalias yang dapat dimaknai sebagai kemampuan untuk bertindak secara professional.. Sistem pengangkatan pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo adalah sangat tepat, kerana pengangkatannya dimulai dari penerimaan calon pegawai dengan formasi khusus sebagai pejabat fungsional tertentu. lni artinya, pelamar calon pegawai sudah tahu dan siap bahwa dia akan menjadi pejabat fungsional tertentu berdasarkan keahlian dan keterampilan yang dia miliki. Jadi ketika setelah menjabat dia tidak bingung dan kaget dengan togas yang dia hadapi. Hal ini tentunya akan menciptakan pegawai yang kompeten di dalam pekerjaannya dan akan menghasilkan kinerja yang efektif dan efesien.. Kingkin Kuraesin (2003), dalam penelitiannya dengan judul Sistem Pakar Untuk Proses Penerimaan Tenaga Kerja Baru di PT. Electric Wire Indonesia (Ewindo) Bandung, mengungkapkan bahwa penerimaan pegawai baru untuk perusahaan didasarkan pada keahlian dan keterampilan sangat efektif didalam merialisasikan rencana dan mewujudkan tujuan perusahaan. Karena pegawai yang diterima telah memiliki dasar keterampilan dan keahlian untuk melaksanakan pekerjaan perusahaan, sehingga perusahaan dapat meminimalisir resiko yang kemungkinan akan terjadi.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(114) 42246.pdf 99. Mekanisme penerimaan calan pejabat fungsional tertentu di Kabupaten Bungo telah menunjukkan pelaksanaan reformasi birokrasi, yakni mengedepankan asas keterbukaan dan tanggung jawab dalam bekerja. Penerimaan calon pejabat fungsional tertentu dipublikasikan di sejumlah media, baik elektronik maupun cetak. Tim seleksinya sudah melibatkan sejumlah unsur yang dianggap mewakili masyarakat atau harapan, yakni dengan tim gabungan akademisi, pers dan Ormas.. Sistem penerimaan calon pejabat fungsional tersebut telah menerapkan sistem tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih sebagaimana yang diinginkan oleh pemerintah dan masyarakat yaitu good governance dan clean goverment. UUD 1945, Yang mengandung tata cara dasar yang mengatur kehidupan kebangsaan dan kenegaraan,. memberi. kesempatan. yang. paling. besar. bagi. kelancaran. dan. kelangsungan pembangunan bangsa Indonesia. Good governance dan clean goverment memiliki pengertian segala hal yang berkaitan dengan tindakan atau tingkah laku yang bersifat mengarahkan, mengendalikan, atau memengaruhi urusan publik untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam khidupan sehari-hari.. Di Indonesia, good governance dapat diartikan sebagai pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa. Maksudnya baik yaitu pemerintahan negara yang berkaitan dengan sumber sosial, budaya, politik, serta ekonomi diatur sesuai dengan kekuasaan yang dilaksanakan masyarakat. sedangkan pemerintahan yang bersih adalah pemerintahan yang efektif, efesien, transparan, jujur dan bertnggung jawab. Good. Governance dan clean goverment dapat terwujud secara maksimal apabila unsur negara danmasyarakat madani (yang di dalamnya terdapat sektor swasta) saling terkait. Syarat atau ketentuan agar pemerintahan bisa berjalan dengan baik yaitu bisa. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(115) 42246.pdf 100. bergerak secara sinergis, tidak saling berbenturan atau berlawanan dan mendapat dukungan dari rakyat, pembangunan dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam ha! biaya dan waktu (Dwipayana, 2003 ).. 2. Penilaian Angka Kredit. Penilaian prestasi kerja bagi pejabat fungsional ditetapkan dengan angka kredit oleh pejabat yang berwenang. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat fungsional dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan.. Sebagaimana dijelaskan di bagian hasil di atas, bahwa dalam pelaksanaan tugas-tugas utama/pokok seorang pejabat fungsional harus mengumpulkan sekurangkurangnya 70% atau 80% dari angka kredit yang ditetapkan, sedang pelaksanaan tugas penunjang tugas-tugas pokok sebanyak-banyaknya hanya 30% atau 20%. Ketentuan tersebut diatur untuk menjamin agar pejabat fungsional benar-benar mengutamakan pelaksanaan tugas pokoknya dibandingkan dengan tugas-tugas penunjang.. Tugas pokok adalah tugas-tugas yang tercantum dalam uraian tugas Gob description) sedangkan tugas penunjang tugas pokok adalah kegiatan-kegiatan pejabat fungsional di luar tugas pokok yang pada umumnya bersifat tugas kemasyarakatan.. Berdasarkan PP Nomor 16 Tahun 1994, bahwa penilaian dan penetapan angka. kredit pejabat fungsional haruslah pejabat yang golongan lebih tinggi dari. pejabat yang dinilai atau senioritas. Kesulitan yang dihadapi oleh pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo adalah dalam memperoleh penetapan angka kredit. Karena. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(116) 42246.pdf. 101. pada BKD Bungo belum ada pejabat yang memiliki syarat untuk bertindak sebagai pejabat penilai, sehingga untuk mendapatan penetapan angka kredit harus melalui proses birokrasi yang panjang dan lama.. Kenyataan tersebut, tentunya akan membuat para pejabat fungsional tertentu menghadapi kendala dalam mengurus kenaikan. pangkat.. Ini artinya akan. memperlambat peningkatan karier para pejabat fungsional tertentu. Oleh itu, jika ha! ini terus terjadi, maka akan mengurangi minat para pegawai untuk menjadi pejabat fungsional tertentu. Begitu juga, pejabat yang ada kemungkinan besar akan pindah atau berhenti dari pejabat fungsional tertentu. Hal ini diperkuat oleh beberapa pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo, bahwajika dalam proses penetapan angka kredit terlalu lama dan selalu menghadapi kendala yang menyebabkan lambatnya kenaikan pangkat, maka mereka akan berusaha untuk pindah atau berhenti dari pejabat fungsional tertentu. Karena salah satu yang mereka harapkan dari pejabat fungsional tertentu adalah kenaikan pangkat yang cepat dan mudah dibandingkan pejabat fungsional um um lainnya (wawancara, 12/02/2015).. 3. Pembinaan. Pembinaan pejabat fungsional pada BKD Bungo dilaksankaan langsung oleh Kepala BKD. Pembinaan dilakukan dengan menggiring dengan pemantuan secara berkala atas setiap pekerjaan atau program yang dijalankan oleh pejabat fungsional tertentu. Kepala BKD Bungo mengatakan (14/02/2015), bahwa dalam rangka melaksanakan tugasnya dengan baik dan profesional, pejabat fungsional perlu. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

Gambar

Gambar 4.1.  SEKRETARIS  SUBBAGIAN KEUANGAN  SUB  GIAN PROGRAM BIDANG PEMBINAAN DAN  DIKl.AT SUBBIDANG PEMBINAAN PEGAWAI

Referensi

Dokumen terkait

Pada Tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Grobogan menerima Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama dari Pemerintah Pusat, melalui 6 (enam) Kementerian, yang meliputi:

Penelitian ini menghasilkan aplikasi server yang dapat mengolah informasi wisata, hotel dan kuliner dan aplikasi client berbasis android yang dapat menampilkan dan

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian teori ketatanegaraan tentang mekanisme, wewenang, dan akibat hukum impeachment Presiden dan/atau Wakil Presiden, akan

• Terjadi apabila suatu aliran superkritis berubah menjadi aliran subkritis , akan terjadi pembuangan energi.. • Konsep hitungan loncat air sering dipakai pada perhitungan

Sejak didirikan pada tahun 2009, Ikatan Alumni Pendidikan Matematika FKIP Unsri telah banyak berpartisipasi dalam pengembangan program studi pendidikan matematika

Sukoreno Makmur Kalisat Jember yang bertujuan untuk menganalisis tingkat pertumbuhan pasar, pangsa pasar relatif, pangsa pasar dan untuk memetakan produk dalam matriks

Lembaga Kemasyarakatan Desa lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf f adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai kebutuhan sesuai peraturan

Selanjutnya, karena pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap tarikan pergerakan peti kemas, maka yang digunakan dalam analisis hanya arus kendaraan angkutan