• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada akhirnya mahasiswa hasil pendidikan itu akan menjadi sumber daya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. pada akhirnya mahasiswa hasil pendidikan itu akan menjadi sumber daya"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan wahana penting untuk membangun mahasiswa, dan pada akhirnya mahasiswa hasil pendidikan itu akan menjadi sumber daya pembangunan. Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan dari pendidikan menengah, yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian (Tirtarahardja & Sulo, 2005).

Mahasiswa dalam menjalani aktivitas belajar di sebuah perguruan tinggi mempunyai harapan tertentu terhadap proses pembelajaran yang diberikan dosen kepadanya. Bila mahasiswa merasa proses pembelajaran yang diberikan dosen sesuai dengan harapan, maka mahasiswa akan merasa puas terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Dengan demikian, kepuasan atau ketidakpuasan adalah kesimpulan dari interaksi antara harapan dan pengalaman sesudah memakai jasa atau pelayanan yang diberikan (Simamora, 2012). Jadi, kepuasan mahasiswa dapat diartikan sebagai hasil perbandingan antara harapan mahasiswa dengan kinerja atau hasil yang didapatkan dalam proses perkuliahan di perguruan tinggi.

(2)

Dosen merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam proses pembelajaran, dimana proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan dosen dan peserta didik atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan (Rachmawati & Daryanto, 2013).

Sebuah perguruan tinggi harus memperhatikan jumlah dan kualitas dosen yang bekerja agar mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Dalam segi jumlah, dosen yang bekerja di Fakultas Keperawatan USU juga masih kurang memadai jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswanya. Mahasiswa yang belajar di Fakultas Keperawatan berjumlah 1.556 mahasiswa, sedangkan jumlah dosen yang mengajar ada 38 orang. Berdasarkan standar DIKTI, rasio antara dosen dan mahasiswa untuk bidang IPA (termasuk keperawatan) adalah 1:20 (dapat ditoleransi menjadi 1:30). Sedangkan perbandingan yang didapat antara jumlah dosen dan mahasiswa di Fakultas Keperawatan USU adalah 1:41.

Sebagai pihak utama dalam penyampaian pendidikan kepada mahasiswa, kualitas dosen dapat dinilai berdasarkan kinerja dosen yang dirasakan mahasiswa selama menjalankan proses pendidikan dan pembelajaran (Ulfa, 2013). Kinerja

(performace) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu organisasi baik secara kuantitatif maupun kualitatif, sesuai dengan kewenangan dan tugas tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral atau etika (Moeheriono, 2009).

(3)

Kinerja dosen menurut Rachmawati & Daryanto (2013) adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh dosen dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya.

Penampilan kinerja dosen dapat diamati dari kemampuan dosen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yang dapat mencerminkan suatu pola kerja untuk meningkatkan mutu pendidikan kearah yang lebih baik. Berkaitan dengan kinerja dosen, perilaku dosen dapat dilihat pada proses pembelajaran yaitu bagaimana seorang dosen merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran dan menilai hasil belajar. Ketiga kegiatan tersebut merupakan indikator kinerja dosen dalam pembelajaran (Rachmawati & Daryanto, 2013).

Dalam merencanakan pembelajaran, seorang dosen diharapkan mampu untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif. Oleh karena itu, seorang dosen harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang prinsip-prinsip belajar sebagai dasar dalam merancang kegiatan belajar mengajar, seperti merumuskan tujuan, memilih bahan, memilih metode dan menetapkan evaluasi. Dalam mengelola pembelajaran, seorang dosen harus mampu mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar dengan menciptakan kondisi-kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap mahasiswa dapat belajar secara efektif dan efisien. Dalam menilai hasil belajar, seorang dosen sebaiknya memperhatikan hasil belajar mahasiswa secara terus menerus. Hasil evaluasi dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik terhadap proses kegiatan belajar mengajar dan menjadi titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya (Slameto, 2003).

(4)

Akan tetapi, kinerja dosen belum terlaksana dengan baik, hal ini dapat dilihat dari hubungan yang tercipta antara dosen dengan mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar sangat tidak tepat, aktivitas terletak hanya pada dosen. Mahasiswa hanya mendengarkan dan menerima apapun yang diberikan oleh dosen. Pandangan yang salah tentang mahasiswa yang baik masih terus dilaksanakan oleh peserta didik, yaitu mahasiswa yang baik adalah mahasiswa yang hanya duduk diam, mendengarkan ceramah dosen dengan penuh perhatian, tidak bertanya, tidak mengemukakan masalah. Semua bahan pelajaran yang diberikan oleh dosen ditelan mentah-mentah, tanpa diolah, dan tanpa diragukan kebenarannya. Hal ini terjadi karena dosen tidak dapat membawa mahasiswa berperan aktif dalam proses belajar mengajar (Slameto, 2003). Dari pernyataan ini diketahui bahwa proses belajar mengajar belum efektif. Menurut Suryosubroto (2009), efesiensi dan efektivitas mengajar dapat dilihat dari interaksi belajar mengajar yang baik antara dosen dan mahasiswa.

Harapan mahasiswa terhadap kinerja dosen selama proses pembelajaran berlangsung ialah proses pembelajaran berjalan secara maksimal. Harapan mahasiswa terhadap dosen ialah seorang dosen harus bersifat demokratis, suka bekerjasama (kooperatif), baik hati, sabar, adil konsisten, bersifat terbuka, suka menolong, ramah tamah, suka humor, memiliki bermacam-macam minat, menguasai bahan pelajaran, fleksibel, menaruh minat yang baik terhadap mahasiswa (Hamalik, 2002 dalam Rachmawati & Daryanto, 2013). Sedangkan kinerja dosen dalam pembelajaran yang tidak disukai oleh mahasiswa adalah

(5)

dosen yang memberikan teori dan gagasannya sendiri kepada mahasiswa tanpa mendengarkan pendapat mahasiswa (Nursalam & Efendi, 2008)

Kenyataan yang ada masih banyak harapan mahasiswa yang belum terpenuhi. Hal ini tampak dari penelitian Ulfa (2013) yang menunjukkan banyaknya mahasiswa belum puas terhadap kinerja dosen. Beberapa aspek dalam proses pembelajaran yang belum dirasakan puas oleh mahasiswa yaitu dosen mengembalikan lembar jawaban ujian kepada mahasiswa (21% mahasiswa merasa kurang puas, 11% mahasiswa merasa tidak puas), dosen mengumumkan nilai ujian tepat waktu (6% mahasiswa merasa kurang puas), kesediaan dosen untuk membantu mahasiswa dalam masalah perkuliahan (11% mahasiswa merasa kurang puas, 1% mahasiswa merasa tidak puas), dosen memberikan perhatian terhadap kemajuan mahasiswa (7% mahasiswa merasa kurang puas, 1% mahasiswa merasa tidak puas), dosen memberikan masukan/pujian terhadap mahasiswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan baik (6% mahasiswa merasa kurang puas, 1% mahasiswa merasa tidak puas), dosen menggunakan media/alat bantu pembelajaran yang menarik (9% mahasiswa merasa kurang puas, 3% mahasiswa merasa tidak puas).

Penelitian Rangkuti (2007) yang melakukan penelitian pada mahasiswa Fakultas Keperawatan USU juga membuktikan bahwa banyak mahasiswa yang belum puas terhadap kinerja dosen dalam pembelajaran. Hal ini tampak dari hasil penelitian yaitu mahasiswa tidak puas dengan kemampuan mengajar dosen ditandai dengan tiga dimensi tingkat kepuasan yaitu dimensi keandalan/reliability

(6)

empati/empathy sebesar (55,3%). Hasil penelitian ini menunjukkan masih sangat besar mahasiswa merasa tidak puas (lebih dari 50%) terhadap kemampuan mengajar dosen.

Dengan melihat pentingnya memenuhi harapan mahasiswa terhadap kinerja dosen dalam pembelajaran agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik dan dengan melihat banyaknya mahasiswa yang belum merasa puas terhadap kinerja dosen, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul kepuasan mahasiswa tentang kinerja dosen dalam pembelajaran pada mahasiswa program studi ilmu keperawatandi Fakultas Keperawatan USU.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah bagaimana kepuasan mahasiswa tentang kinerja dosen dalam pembelajaran pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan di Fakultas Keperawatan USU.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan mahasiswa tentang kinerja dosen dalam pembelajaran pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan di Fakultas Keperawatan USU.

(7)

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui kepuasan mahasiswa tentang kinerja dosen dalam pembelajaran pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan di Fakultas Keperawatan USU pada dimensi bukti langsung (tangible).

a. Untuk mengetahui kepuasan mahasiswa tentang kinerja dosen dalam pembelajaran pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan di Fakultas Keperawatan USU pada dimensi keandalan (reliability).

b. Untuk mengetahui kepuasan mahasiswa tentang kinerja dosen dalam pembelajaran pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan di Fakultas Keperawatan USU pada dimensi daya tanggap (responsiveness).

c. Untuk mengetahui kepuasan mahasiswa tentang kinerja dosen dalam pembelajaran pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan di Fakultas Keperawatan USU pada dimensi jaminan (assurance).

d. Untuk mengetahui kepuasan mahasiswa tentang kinerja dosen dalam pembelajaran pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan di Fakultas Keperawatan USU pada dimensi empati (empathy).

e. Untuk mengetahui kepuasan mahasiswa tentang kinerja dosen dalam pembelajaran pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan di Fakultas Keperawatan USU berdasarkan lima dimensi tingkat kepuasan.

(8)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan bagi: 1. Pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh Fakultas Keperawatan USU sebagai pedoman mengetahui kepuasan mahasiswa tentang kinerja dosen dalam pembelajaran di Fakultas Keperawatan USU.

2. Dosen fakultas keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara sebagai tolak ukur kinerja yang telah dilakukannya selama bekerja di Fakultas Keperawatan USU. Agar dosen Fakultas Keperawatan USU dapat meningkatkan kinerja mereka dalam pembelajaran.

3. Penelitian selanjutnya

Sebagai bahan rekomendasi bagi peneliti selanjutnya dengan tema yang sama yaitu kepuasan mahasiswa tentang kinerja dosen dalam pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Pengiriman data (settlement) adalah pengiriman data transaksi pembayaran Tiket Elektronik ke Penerbit untuk mengkreditkan jumlah dana hasil transaksi pembayaran tiket

Penelitian bertujuan untuk:1) mengetahui karakteristik modul berbasis GIL; 2) menguji kelayakan modul pembelajaran berbasis GIL; dan 3) menguji keefektivan modul

jika MGMP turun sebesar 0,211 maka profesionalisme guru juga diprediksi akan mengalami penurunan sebesar 0,211, MGMP mempengaruhi kinerja mengajar guru sebesar

Oleh yang demikian, kajian ini akan memberi manfaat kepada organisasi di mana hasil kajian akan dikongsi sebagai pengetahuan aset yang berguna kepada Syarikat

Gambuh merupakan dramatari klasik berbentuk total teater karena di dalamnya terpadu dengan baik dan harmonis elemen-elemen tari, vocal/dialog, musik, drama, sastra dan seni rupa

self regulated learning dalam penelitian ini. Analisis akhir ini akan dilaksanakan dengan menggunakan pretest dan posttest terhadap beberapa orang peserta

Maksud dari kegiatan pelaksanaan administrasi perkantoran ini adalah tercukupinya kebutuhan administrasi perkantoran sehingga pelaksanaan tugas di Kecamatan Grogol

• Jika nomor klas (bagan) diakhiri dengan satu nol (0) maka digabungkan dengan menghilangkan satu nol diantara BN dan SS. • Jika nomor klas (bagan) diakhiri dengan dua nol (00)