• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN 2"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN 2 Bolango Utara Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah siswa 25 orang. Sementara yang menjadi tim peneliti dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan yang menjadi mitra kerja adalah guru yang ada di sekolah lokasi penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-masing siklus dua kali perlakuan atau tindakan. Untuk memperoleh data–data yang akurat tentang tindakan kelas ini maka peneliti mengadakan observasi awal terhadap subyek penelitian sebagai data awal kriteria dasar untuk penilaian dalam penelitian ini, disamping itu selama ini peneliti hanya melihat gejala rendahnya keterampilan gerak dasar lempar cakram pada sebagian besar siswa, untuk lebih jelasnya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dideskripsikan sebagai berikut :

4.1.1 Observasi awal

Dari kegiatan pembelajaran atleti di lapangan khususnya mengenai keterampilan gerak dasar tolak peluru siswa Siswa Kelas V SDN 2 Bolango Utara Kabupaten Bone Bolango diperoleh data-data yang akan dilampirkan dalam bentuk tabel dan diagram, adapun tabel dan diagram di bawah ini bertujuan untuk menjelaskan hasil dari pada evaluasi hasil belajar dari observasi awal hingga siklus dua, tabel yang dimaksudkan adalah sebagai berikut.

(2)

Tabel 1

Hasil Observasi Awal Gerak Dasar Lempar Cakram

NO INDIKATOR YG DIAMATI NILAI RATA-RATA

KETUNTASAN KETERANGAN

1 Cara Memegang cakram 60,28 % Cukup

2 Cara mengambil awalan gaya

menyamping 62,44 % Cukup

3 Cara melemparkan cakram 62,76 % Kurang

4 Sikap akhir setelah melempar

cakram 69,96% Kurang

TOTAL 63,11 Kurang

Gb. 3

Diagram hasil perolehan data pada observasi awal

Dari tabel 1 dan diagram di atas nampak bahwa gerak dasar siswa dalam dalam melakukan lempar cakram belum seperti yang diharapkan, dengan demikian perlu diberi tindakan, tindakan yang akan dilakukan yaitu dengan cara memilih dan menetapkan metode pembelajaran yang relevan, hal ini dapat

54.00% 56.00% 58.00% 60.00% 62.00% 64.00% 66.00% 68.00% 70.00% Cara Memegang cakram Cara mengambil awalan gaya menyamping Cara melemparkan cakram Sikap akhir setelah melempar cakram 60.28% 62.44% 62.76% 69.96% Series1

(3)

diperhatikan pada indikator yang diharapkan, di mana siswa diupayakan untuk dapat melakukan beberapa komponen indikator penilaian, akan tetapi belum sepenuhnya siswa yang mampu melakukanya, hal ini dapat diamati pada komponen indiator yang dinilai yaitu (1) cara memegang cakram rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 60,28%, selanjutnya (2) cara mengambil awalan dengan gaya menyamping 62,440%, (3) cara melemparkan cakram 62,76%, dan (4) sikap akhir setelah melempar cakram yaitu 69,96% dari indikator yang di harapkan sebesar 75%.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gerak dasar siswa dalam melempar cakram rata-rata pada observasi awal sebesar 63,11% dengan kondisi ini maka gerak dasar siswa dalam melempar cakram perlu ditingkatkan minimal sebesar 11,89% dari 75% indikator kinerja yang diharapkan.

Melihat hasil di atas maka dapat diasumsikan bahwa gerak dasar siswa dalam melakukan lempar cakram perlu untuk diberi tindakan minimal mencapai standar penilaian indiokatrot kinerja yaitu 75%.

4.1.2 Hasil Pengamatan Siklus I

Dari penjelasan yang ada pada observasi awal maka dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan gerak dasar lempar cakram siswa perlu maka pemilihan dan penetapan metode pembelajaran sangatlah penting dalam satu tindakan, tindakan yang maksudkan adalah perlakuan terhadap siswa, lebih lanjut tindakan yang akan diberikan guru kepada siswa tersebut bertujuan untuk melihat apakah metode pembelajaran yang diterapkan hasilnya dapat memberikan

(4)

kontribusi terhadap peningkatan gerak dasar siswa atau tidak, dengan demikian untuk mengetahuinya dengan jelas berikut akan diuraikan hasil yang diperoleh pada pengambilan pada siklus pertama setelah diberi tindakan.

Tabel 2 Hasil Siklus 1

Gerak Dasar Lempar Cakram

NO INDIKATOR YG DIAMATI NILAI RATA-RATA

KETUNTASAN KETERANGAN

1 Cara Memegang cakram 67,6 % Cukup

2 Cara mengambil awalan gaya

menyamping 70,92% Cukup

3 Cara melemparkan cakram 69,2 % Cukup

4 Sikap akhir setelah melempar

cakram 71% Cukup

TOTAL 69,68% Cukup

Gb. 4

Diagram hasil perolehan data pada siklus 1 65.00% 66.00% 67.00% 68.00% 69.00% 70.00% 71.00% 72.00% Cara Memegang cakram Cara mengambil awalan gaya menyamping Cara melemparkan cakram Sikap akhir setelah melempar cakram 67.60% 70.92% 69.20% 71% Series1

(5)

Dari tabel 2 dan diagram di atas nampak bahwa gerak dasar siswa dalam melakukan lempar cakram masih perlu untuk ditingkatkan. Hal ini dapat diperhatikan pada indikator kinerja yang diharapkan, di mana siswa diupayakan untuk dapat melakukan beberapa komponen indikator kinerja, akan tetapi belum sepenuhnya siswa yang mampu melakukanya, hal ini dapat diamati pada komponen indiator yang dinilai yaitu (1) cara memegang cakram gerak dasar siswa 67,60%, selanjutnya (2) cara gaya mengambil awalan dengan gaya menyamping 70,92%, (3) cara melemparkan cakram 69,20%, dan (4) sikap akhir setelah menolak melempar cakram sebesar 71% dari indikator yang di harapkan sebesar 75%. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan empat indikator dimaksud belum meningkat sepenuhnya atau jika dirata-ratakan sebesar 69,68% dengan kondisi ini maka gerak dasar siswa perlu ditingkatkan minimal sebesar 6,57% dari 75% indikator kinerja yang diharapkan.

Untuk menghasilkan peningkatan gerak dasar yang memuaskan, maka penelitian ini perlu untuk dilanjutkan pada siklus berikutnya.

4.1.3 Hasil Pengamatan Siklus II

Pada hasil pengamatan siklus ke dua ini rata-rata siswa telah terampil dalam melakukan gerak dasar lempar cakram hingga melebihi standar indikator kinerja. dengan kata lain bahwa rata-rata keterampilan siswa telah miningkat.

Hasil pengamatan pada observasi awal rata-rata gerak dasar siswa 63,11%, dan pada siklus ke dua gerak dasar lempar cakram siswa meningkat hingga

(6)

77,01%, hal ini jelas bahwa siswa mengalami peningkatan gerak dasar sebesar 13,9% dari hasil siklus dua, dan 11,89% dari indikator kinerja yang diharapkan, atau jika dirinci peningkatan pada siklus kedua tersebut hasilnya seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 3 Hasil Siklus 2

Gerak Dasar Lempar Cakram

NO INDIKATOR YG DIAMATI NILAI RATA-RATA

KETUNTASAN KETERANGAN

1 Cara Memegang cakram 76,4 % Baik

2 Cara mengambil awalan gaya

menyamping 76,64% Baik

3 Cara melemparkan cakram 75,4% Baik

4 Sikap akhir setelah melempar

cakram 79,6% Baik

TOTAL 77,01 Baik

Gb. 5

Diagram hasil perolehan data pada siklus 2 73.00% 74.00% 75.00% 76.00% 77.00% 78.00% 79.00% 80.00% Cara Memegang cakram Cara mengambil awalan gaya menyamping Cara melemparkan cakram Sikap akhir setelah melempar cakram 76.40% 76.64% 75.40% 79.60%

(7)

Dari beberapa tabel dan diagram di atas nampak bahwa gerak dasar lempar cakram siswa rata-rata meningkat. Hal ini dapat diperhatikan pada indikator kinerja yang diharapkan, seluruh siswa telah terampil dalam melakukan seluruh komponen pada indikator kinerja, komponen indiator yang dinilai tersebut yaitu (1) cara memegang cakram 76,4%, selanjutnya (2) cara gaya mengambil awalan dengan gaya menyamping 76,64%, (3) cara melemparkan cakram 75,40%, dan (4) sikap akhir setelah menolak melempar cakram peningkatannya sebesar 79,60% dari indikator yang di harapkan sebesar 75%. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gerak dasar lempar cakram siswa meningkat dengan pesat, dengan peningkatan tersebut dapat disimpulkan keterampilan siswa telah memenuhi standar indikator kinerja yang diharapkan atau dengan kata lain gerak dasar melempar cakaram pada siswa kelas V sekolah dasar sangat cocok jika diberikan dengan menggunakan media pembelajaran yang dimidifikasi, modifikasi yang dimaksudkan yaitu modifikasi alat pembelajarannya.

Berdasarkan penjelasan dari pada pelaksanaan pada siklus ke dua di atas maka dapat disimpulkan bahwa gerak dasar siswa dalam menolak cakram meningkat dengan rata-rata peningkatan sebesar 77,01%, hal ini mengindikasikan bahwa siswa telah meiliki gerak dasar dalam melempar cakram sesuai yang diharapkan, dan bahkan melebihi standar indiktor capaian.

Melihat keberhasilan peningkatan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan memodifikasi alat dalam pembelajaran atletik khususnya lempar cakram maka gerak dasar siswa dalam melempar dapat meningkat.

(8)

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan maka diperoleh data siklus pertama yaitu untuk (1) cara memegang cakram di mana keterampilan siswa sebesar 67,6%, (2) cara gaya mengambil awalan dengan gaya menyamping 70,92%, (3) cara melemparkan cakram 69,20%, dan (4) sikap akhir setelah menolak melempar cakram sebesar 71%. Berdsarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa belum seleuruhnya memiliki gerak dasar lempar cakram sesuai harapan, dengan demikian perlu adanya pelaksanaan tindakan pada siklus ke dua. Di msaping itu kurang meningkatnya tindakan pada siklus pertama merupakan acuan untuk memperbaiki hal-hal yang masih perlu dibenahi untuk peningkatan gerak dasar dimaksud pada siklus berikutnya, dengan kata lain kesalahan-kesalahan tindakan pada siklus pertama diperbaiki pada pelaksanaan tindakan pada siklus ke dua. Lebih lanjut, apabila pada siklus ke dua peningkatan gerak dasar siswa telah memenuhi standar indikator kinerja yang diharapkan maka dapat disimpulkan bahwa pengguanan metode ataupun starategi pembelajaran baik dalam memodifikasi alat pembelajaran maupun sejenisnya dapat meningkatkan gerak dasar siswa atau penelitian dinyatakan berhasil.

Berdasarkan sedikit ulasan di atas maka berikut ini adalah gambaran hasil pelaksanaan siklus ke dua sebagai upaya dalam tahap-tahap proses peningkatan gerak dasar lempar cakram.

Pada pelaksanaan tindakan pada siklus ke dua ini gerak dasar siswa meningkat menjadi 77,01%. artinya bahwa dalam komponen tersebut peningkatan gerak dasar mencapai hingga 15.15% dari hasil pada observasiawal sebesar

(9)

63,11%. Peningkatan pada siklus ke dua tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. (1) cara memegang cakram peningkatannya sebesar 76,4%, (2) cara gaya mengambil awalan dengan gaya menyamping 76,64%, (3) cara melemparkan cakram 75,40%, dan (4) sikap akhir setelah menolak melempar cakram peningkatannya sebesar 79,60%. Berdasarkan peningkatan-peningkatan yang terjadi pada siklus ke dua ini maka dapat disimpulkan bahwa dengan memodifikasi alat pembelajaran maka beberapa komponen gerak dasar siswa dalam lempar cakram dimaksud meningkat, alasannya karena dalam penggunaan media pembelajaran yang telah dimodifikasi siswa merasa lebih leluasa dalam mengeskpresikan gerakannya, sehingga dalam belajar siswa menemukan gaya belajarnya sendiri dan sesuai dengan tingkat perkembangan gerak yang ada pada siswa itu sendiri.

Untuk lebih memudahkan dalam mengetahui peningkatan gerak dasar siswa dimaksud, berikut ini adalah tabel dan diagram proses meningkatnya gerak dasar siswa yang disusun dalam bentuk selisih hasil peningkatan pada masing-masing pelaksanaan tindakan disetiap siklus.

TABEL 4

Selisih Hasil Peningkatan Siklus 1 dan 2 Gerak Dasar Lempar Cakram

INDIKATOR YANG DIAMATI Siklus I Siklus II Cara Memegang cakram 67,6% 76,4% Cara mengambil awalan gaya

menyamping 70,92% 76,64%

Cara melemparkan cakram 69,2% 75,4% Sikap akhir setelah melempar

(10)

Untuk lebih jelasnya penjelasan tabel 4 di atas maka berikut ini adalah diagram proses peningkatan dari masing-masing siklus.

Gambar 6: Diagram Selisih Hasil Pengamatan Siklus 1 dan 2 Gerak Dasar Lempar Cakram

Dari tabel dan diagram di atas jelas bahwa peningkatan gerak dasar lempar cakram siswa melebihi indikator kinerja yang diharapkan, artinya bahwa pada masing-masing komponen gerak dasar pada setiap siklus sangat jelas selisih peningkatannya. Dengan demikian maka hipotesis penelitian tindakan kelas yang menyatakan bahwa: “melalui alat pembelajaran yang dimodifikasi maka gerak lempar cakram siswa kelas V di SDN 2 Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango Meningkat” dan dapat di terima.

60.00% 62.00% 64.00% 66.00% 68.00% 70.00% 72.00% 74.00% 76.00% 78.00% 80.00% Cara Memegang cakram Cara mengambil awalan gaya menyamping Cara melemparkan cakram Sikap akhir setelah melempar cakram 67.60% 70.92% 69.20% 71% 76.40% 76.64% 75.40% 79.60% Siklus I Siklus II

(11)

Gambar

Diagram hasil perolehan data pada observasi awal
Diagram hasil perolehan data pada siklus 1
Tabel 3  Hasil Siklus 2
Gambar 6:   Diagram Selisih Hasil Pengamatan Siklus 1 dan 2  Gerak Dasar Lempar Cakram

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan kalus membentuk embrio dalam jumlah terbanyak diperoleh pada perlakuan dosis 50 Gray, demikian pula jumlah bakal tunas terbanyak yang dihasilkan dari perkecambahan

penggunaan kata tidak baku dan campur kode yang terdapat dalam. karangan siswa menulis naskah drama kelas VIIIC

Hasil penelitian menjelaskan bahwa proses pengendalian kualitas terhadap peralatan yang digunakan dalam produksi kendaraan roda empat di lakukan secara pengambilan sample dan

10. Dalam membuat peraturan dirumah biasanya orang tua saya akan melibatkan anak-anakya, jadi peraturan tersebut terjalin atas kesepakatan bersama. Dalam membuat peraturan apapun di

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING DALAM PRAKTIKUM1. PEMBUATAN CINCAU PADA POKOK

Sebagai sastra lisan seloko adat Jambi mempunyai fungsi informasional karena muncul dan berkaitan dengan pemanfaatan seloko adat Jambi itu sendiri yang digunakan untuk penyampaian

 Penelitian ini hanya bertujuan untuk mengetahui persepsi pelanggan Flexi Trendy terhadap kinerja bauran pemasaran eksisting yang ditetapkan oleh manajemen

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “ Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia L.) terhadap Pertumbuhan