REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Norn or Lampiran Perihal
d--l
s4
/Dt.6.3/04/20131 (satu) lampiran
Dukungan Pokja AMPL Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam rangka Pelaksanaan Program Pamsimas II Kepada Yth.:
(Daftar terlampir) di - tempat
Jakarta,
t
5
April 2013Sehubungan akan dimulainya pelaksanaan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) II di wilayah Saudara berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 20/KPTS/DC/2013 tentang Penetapan Kabupaten/Kota Sasaran Program Pamsimas II Tahun
2013 (terlampir) bersama ini disampaikan beberapa ha! yang perlu menjadi perhatian Saudara:
I . Program Pamsimas merupakan salah satu program yang bertujuan untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan yang belum terlayani di wilayah perdesaan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam rangka pemenuhan pencapaian target MDG's bidang air minum dan sanitasi.
2. Berdasarkan surat keputusan Menteri Pekerjaan Umum tentang penetapan kabupaten/kota sasaran program Pamsimas II tahun 2013 dinyatakan bahwa Pokja AMPL Kabupaten/Kota bertanggungjawab melakukan proses seleksi desa sasaran program Pamsimas.
3. Pokja AMPL adalah kelompok kerja lintas SKPD yang salah satu tugasnya adalah melakukan koordinasi, pengendalian dan pemantapan pelaksanaan pembangunan air minum dan sanitasi. Sehingga kelompok kerja (Pokja) ini dapat berupa Pokja AMPL, Pokja lainnya yang selama ini sudah ada serta memiliki penugasan, tanggungjawab, dan unsur-unsurnya memenuhi kriteria Pokja di atas.
4. Dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Pamsimas II di wilayah saudara, diharapkan peran Pokja AMPL Provinsi dalam pembinaan dan pendampingan Pokja AMPL Kab/Kota dalam pelaksanaan kegiatan Pamsimas II.
5. Poltja AMPL Kab/Kota agar dapat segera membentuk unsur panitia kemitraan (Pakem) didalam Pokja yang merupakan gabungan dari perwakilan SKPD anggota Pokja dan perwakilan masyarakat sipil yang berkompeten (Pokja plus). Dalam rangka optimalisasi pembentukan dan pelaksanaan tugas Pakem dalam Pokja maka dengan ini disampaikan petunjuk tatacara pembentukan Pakem sebagaimana terlampir.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Tembusan disampaikan kepada Yth.: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana
Jalan Taman Suropati o. a arta I 0310
Lampiran Surat No :
Tanggal, April 2013
Daftar Tujuan Surat
Kepada Yth.:
Ketua Pokja AMPL Provinsi dan Kabupaten/Kota Lokasi Pamsimas Il, di :
1. Provinsi Sumatera Barat1.1. Kota Padang 1.2. Kota Sawahlunto 1.3. Kab. Agam 1.4. Kab. Dharmasraya 1.5. Kab. Tanah Datar 1.6. Kab. Pasaman Barat 1.7. Kab. Sijunjung 1.8. Kab. Padang Pariaman 1.9. Kab. Lima Puluh Kota 1.10. Kab. Solok Selatan 1.11. Kab. Pesisir Selatan 1.12. Kab. Solok
1.13. Kab. Pasaman 2. Provinsi Sumatera Selatan
2.1. Kab. OKI
2.2. Kab. Muara Enim 2.3. Kab. Lahat 2.4. Kab. Musi Rawas 2.5. Kab. Musi Banyu Asin 2.6. Kab. OKU Selatan 2.7. Kab. OKU Timur 2.8. Kab. Ogan Ilir 3. Provinsi Riau
3.1. Kab. Kuantan Singingi 3.2. Kab. Indragiri Hulu 3.3. Kab. Indragiri Hilir 3.4. Kab. Kampar 3.5. Kab. Rokan Hulu 3.6. Kab. Bengkalis 4. Provinsi Banten
4.1. Kab. Lebak 4.2. Kab. Serang 5. Provinsi Jawa Barat
5.1. Kab. Tasikmalaya 5.2. Kab. Sumedang 5.3. Kab. Subang 5.4. Kab. Kuningan 5.5. Kab. Garut 6. Provinsi Jawa Tengah
6.1. Kota Semarang 6.2. Kab. Semarang 6.3. Kab. Grobogan
Jal an Tam an Suropati No. 2 Jakarta I 0310
6.4. Kab. Blora 6.5. Kab. Rembang 6.6. Kab. Demak 6.7. Kab. Pati 6.8. Kab. Kendal 6.9. Kab. Cilacap 6. I 0. Kab. Banyumas 6. I I. Kab. Purbalingga 6.12. Kab. Banjarnegara 6.13. Kab. Pekalongan 6.14. Kab. Pemalang 6. I 5. Kab. Tegal 6.16. Kab. Brebes 6.17. Kab. Batang 6.18. Kab. Purworejo 6.19. Kab. Wonosobo 6.20. Kab. Magelang 6.21. Kab. Klaten 6.22. Kab. Karanganyar 6.23. Kab. Temanggung 6.24. Kab. Kebumen 6.25. Kab. Wonogiri 6.26. Kab. Boyolali 6.27. Kab. Sragen 6.28. Kab. Sukoharjo
7. Provinsi Nusa Tenggara Timur 7.1. Kab. Sumba Barat 7.2. Kab. Manggarai Barat 7.3. Kab. Rote Ndao
7.4. Kab. Timor Tengah Utara 7.5. Kab. Kupang
7.6. Kab. Timor Tengah Selatan 7.7. Kab. Ator
7.8. Kab. Lembata 7.9. Kab. Sikka 7.10. Kab. Manggarai 8. Provinsi Kalimantan Selatan
8.1. Kab. Tanah Laut
8.2. Kab. Hutu Sungai Selatan 8.3. Kab. Hutu Sungai Utara 8.4. Kab. Balangan
8.5. Kab. Kota Baru 8.6. Kab. Banjar 8.7. Kab. Barito Kuala 8.8. Kab. Tanah Bumbu 9. Provinsi Sulawesi Selatan
9.1. Kab. Wajo 9.2. Kab. Sidrap 9.3. Kab. Bulukumba 9.4. Kab. Tana Toraja I 0. Provinsi Sulawesi Barat
I 0.1. Kab. Majene
Jalan Taman Suropati No. 2 Jakarta I 0310
11. Provinsi Sulawesi Tengah 11.1 . Kab. Poso
11.2. Kab. Morowali
11.3. Kab. Banggai Kepulauan 11.4. Kab. Tojo Una-Una 11.5. Kab. Donggala 11.6. Kab. Parigi Moutong 11.7. Kab. Buol
12. Provinsi Gorontalo 12.1. Kab. Gorontalo 12.2. Kab. Boalemo 13. Provinsi Maluku
13.1. Kab. Maluku Tengah 14. Provinsi Papua Barat
14.1. Kab. Manokwari
Jalan Taman Suropati No. 2 Jakarta I 0310
PANITIA KEMITRAAN
···-···-···
Daftar lsi
A. Pengertian, Kedudukan, dan Tugas Panitia Kemitraan
B. Tata Cara Pembentukan Panitia Kemitraan
C.
Laporan
Hasil Pembentukan Panitia Kemitraan
D. Pendanaan Operasional
A. Pengertian, Kedudukan, dan Tugas Panitia Kemitraan
Pengertian
Panitia Kemitraan, selanjutnya disingkat dengan Pakem,
adalah suatu unsur Pokja AMPUPokja
Sanitasi/Kelompok Kerja dengan nama lain yang fokus menangani isu air minum dan sanitasi
kabupaten/kota yang bertugas dalam perencanaan, koordinasi program, pemantauan, dan evaluasi
penyelenggaraan Program Pamsimas. Pakem beranggotakan unsur pemerintah dan non pemerintah
kabupaten/kota. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin proses pelaksanaan program Pamsimas
dilaksanakan secara partisipatif, transparan, dan akuntabel sesuai pedoman yang berlaku.
Dalam hal kabupaten/kota memiliki lebih dari satu kelompok kerja yang menangani isu air minum dan
sanitasi (Pokja AMPL, Pokja Sanitasi, dan Pokja lainnya), maka kabupaten/kota berwenang untuk
menyepakati Pokja yang akan membawahi Pakem. Keanggotaan Pakem dapat berasal dari beberapa
Pokja
.
Dalam hal kabupaten/kota belum memiliki
Pokja,
maka kabupaten/kota membentuk
Pokja
yang
menangani isu air minum dan sanitasi.
lstilah Pokja AMPL dalam uraian berikut ini adalah istilah untuk Pokja AMPL, Pokja Sanitasi, Kelompok
Kerja dengan nama lain yang focus menangani isu air min um dan sanitasi kabupaten/kota.
Kedudukan dan Struktur Panitia Kemitraan
Pakem bertanggung jawab kepada Ketua Pokja AMPL Kabupaten/Kota. Dalam pelaksanaan tugasnya,
Pakem berkonsultasi/berkoordinasi dengan DPMU, Satker PIP Kabupaten/Kota dan konsultan penyedia
bantuan teknis Pamsimas.
Struktur Panitia Kemitraan terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, dan anggota. Keanggotaan Panitia Kemitraan
berjumlah ganjil, minimal 9 (sembilan) orang (termasuk ketua dan wakil ketua) dengan komposisi 4
orang dari unsur Pemerintah Daerah dan 5 orang dari unsur non Pemerintah Daerah, dimana 30%
anggotanya adalah perempuan. Unsur anggota panitia kemitraan sekurang-kurangnya adalah sbb:
1)
Perwakilan SKPD yang relevan, sekurang-kurangnya terdiri dari: Bappeda, BPMD, Dinas Pekerjaan
Umum, dan Dinas Kesehatan
.
Masing-masing wakil SKPD sebanyak
1 orang
.
2)
Perwakilan Asosiasi Pengelola SPAM Perdesaan sebanyak
2 orang. Jika belum terbentuk, dapat
diwakilkan oleh BP-SPAMS atau LKM atau KPM dari desa yang mempunyai kinerja baik dalam
pengelolaan SPAM desa/kelurahan.
3)