• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Aryanta, W.R Pengaruh Konsentrasi Gula terhadap Mutu Sosis Terfermentasi Alamiah. Universitas Udayana, Denpasar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Aryanta, W.R Pengaruh Konsentrasi Gula terhadap Mutu Sosis Terfermentasi Alamiah. Universitas Udayana, Denpasar."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Ace, S.I. 2005. Sifat Fisika Kimia Salami Daging Domba dan Sapi dengan Penambahan Wortel. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Adams M.R., dan Moss. M. O. (1995). The Royal of Society of Chemistry. Cambridge : University of Survey Guidford. Hal 264.

Arief, I. I., R. R. A. Maheswari, T. Suryati, Komariah, dan S. Rahayu. 2008. Kualitas Mikrobiologi Sosis Fermentasi Daging Sapi dan Domba yang Menggunakan Kultur Kering Lactobacillus plantarum 1B1 dengan Umur yang Berbeda. Media Peternakan. Bogor, 36-43.

Aryanta, W.R. 1992. Pengaruh Konsentrasi Gula terhadap Mutu Sosis Terfermentasi Alamiah. Universitas Udayana, Denpasar.

Bacus, J. 1984. Utilization of Microorganism in Meat Processing. Research Studies Press LTD. Letchworth, Herts.

Badan Standardisasi Nasional Indonesia (BSNI) No 2981:2009. 2009. Yogurt. Badan Standardisasi Nasional Indonesia. 6-24.

Basuki, P., N. Ngadiono dan G. Murdjito. 1981. Estimasi Produksi Daging dan Organ Dalam pada Kelinci Berdasarkan Penentuan Bobot Hidup. Seminar. Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Bhunia, A., dan Ray, B. 2008. Fundamental Food Microbiology, fourth edition. CRC Press, Inc., Florida.

Buchanan dan Gibbsons. 1974. Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology. Eight Ed/ninth. Ed.. The William and Wilkins Company. Jac. California. Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet dan M. Wooton.1987. Ilmu Pangan.

Terjemahan: H Purnomo dan Adiono. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Buege, D. 2001. Information on sausage and sausages manufacture.

http://www.uwex.edu/ces/flp/meatscience/sausage.hmtl.[18 Februari 2016]. Bylund, G. 1995. Dairy Processing Handbook. Tetra Pak Processing System AB.

Lund: Swedia. 201-221.

CAST. 1978. Nitrite in Meat Curing: risk and benefts, Council for Agricultural Science and Technology (CAST). Rept-No 74.

(2)

Conter, M., T. Muscariello, E.Zanardi, S. Ghidini, A. Vergara, G.Campanini dan A. Ianieri. 2005. Characterization of Lactic Acid Bacteria Isolated From an Italian Dry Fermented Sausage. Annual Faculty Medical Veteriner Parma (25) : 167-174.

Denny W. dan Trioso P. 2009. Penuntun Praktikum Higiene Pangan Asal Hewan, Bagian Kesehatan Masyarakat Veteriner Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet Fakultas Kedokteran Hewan IPB. 10-14, 43-46

Depkes RI. 1991. Pedoman Kerja Puskesmas III tahun 1991/1992. Jakarta: Depkes RI.

Djide, Natsir dan Sartini. 2006. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Laboratorium Mikrobiologi Farmasi. Universitas Hasanuddin. Makassar ; 123

Dwidjoseputro. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta 59-62 Fajri, A. I. 2014. Kualitas Mikrobiologis Sosis Fermentasi Asal Daging Tetelan

Sapi Dengan Menggunakan Kultur Starter Probiotik. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Fardiaz, S.1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Farrel, D. J. & Y. C. Rahardjo. 1984. The potential for meat production from

rabbit. Central Research Institute for animal science. Bogor.

Fontana, 1998. Water Activity: Why it is Important for Food Safety. International Conference on Food Safety, November 16-18, Albuquerque,NM.

Forrest, J.C., Aberle, E.D., Hedrick, H.B., Judge, M.D. dan Merkel,R.A. 1975. Principles of Meat Science. W.H. Freeman and Company, San Fransisco, CA.

Fuller R (1992). Probiotics: the Sdientific basis. Ed. Fuller R London; Chapman and Hall.

Gasperz, V. 1995. Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan I. Tarsito. Bandung

Gilliland, S.E. 1985. Bacterial Starter Cultures for Food. CRC Press Inc. Boca Paiton, Florida.

Goldin, B.R. and S. L. Gorbach. 1992. Probiotic for Human. In: Probiotic. The Scientific Basis (Fuller, R., Ed.), Ch 13. Chapman & Hall. London. pp. 361-362, 366,369.

(3)

Grandisa, M. T. 2009. Kualitas Mikrobiologis Salami Probiotik Yang Difermentasi Oleh Kombinasi Kultur Lactobacillus sp. 1A5 Dan Lactobacillus fermentum 2B2 Selama Penyimpanan Dingin. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Hartati, C. 2007. The Chemical Characteristics and Acceptability of Set Yogurt Made from Caprine Milk as Fermented Heath Drinks. Seminar Nasional PATPI Bandung 2007. Fakultas Peternakan-Universitas Padjadjaran: Sumedang. 522.

Helferich, W, and D. Westhoff. 1980. All About Yoghurt. Prentice Hal, Inc. New Jersey. USA. 25-26

Herbst, S.T. 1995. Salami. http://web.foodnetwork.com/food/web/encyclopedia /termdetail/0,7770,1416,00.html.[Diakses 18 April 2015 ]

Herman, R. 1986. Produksi Kelinci (tidak Dipublikasikan). Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

_________. 1989. Produksi Kelinci (tidak Dipublikasikan). Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hui, Y.H., W.K. Nip,R.W. Rogers dan O.A. Young. 2001. Meat Science and Application. Marcel Dekker, Inc.,New York.

Judge, M.D., Aberle, J.C. Forrest, H.B. Hedrick dan R.A. Merkel. 1989. Principles of Meat Science. Second editon. Kendal/Hunt Publishing Company, Lowa.

Kramlich, R.V. 1971. The Science of Meat and Meat Products.2ned. Ed. J.F. Price dan B.S. Schweigert. W.H. Freeman and Co., San Fransisco. Hal.,230-286. Lawrie, R.A. 1995. Ilmu Daging. Edisi kelima. Terjemahan : A. Parakkasi.

Universitas Indonesia Press. Jakarta.

_________. 1985. Meat Science.4thEd. Pergamon Press.

Lebas, F., P. Coudet, R. Rouvier dan H. de Rochambeau. 1986. The Rabbit, Husbandry, Health and Production. FAO. Animal Production and Health Series No. 21. Rome, Italy.

Leni, H.A. 2010. Pengawetan Makanan dan Sintetis. Alfabeta. Bandung. 4-9, 75, 98

(4)

Mielmann, Annchen, (2006), Food Spoilage Characteristics of Chryseobacterium Species, Tesis.

Mitsuoka, T. 1984. Effect of Lactic Acid Bacteria and New Application Areas. Journal of Japan Food Industry. 31(4) : 285.

______, T. 1989. Bacteria in The Intestine. Medicine. 21(8):1374.

Nowroozi, J., M. Mirzaii and M. Norouzi. 2004. Study of Lactobacillus as probiotic bacteria. Iranian J. Publ. Health 33:1-7.

Nychas,G.J.E.,P.N. Skandamis,C.C. Tassou and K.P. Koutsoumanis.2008.Meat Spoilage During Distribution. J. Science Direct. Elsevier.78:77-89

Oberman, H. 1985. Fermented Milks. In: Microbiology of Fermented Foods. Vol 2. Elsevier applied Science Publishers, England.

Overby, A. J. 1988. Microbial Cultures for Milk Processing. Dalam : Meat Science and Technology. H. R . Cross dan A. J. Overby. Elsevier-Science Publisher BV. Amsterdam. 263-271

Pelczar, M. J.. dan E. C. S. Chan. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi 2. Terjemahan. R. S. Hadioetomo, T. Imas, S. D. Tjitrosomo, S. L. Angka. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Ranken M.D.,C. Baker,R. C. Kill. (1997). Food Industries Manual. Edisi Ke-24. London: Springer-Verlag. Hal. 99.

Rizal S. dan Harriyadi H. 1992. Teknologi Penyimpanan Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB., Bogor.

Rochman H. dan S. Fardiaz. 1990. bakteri Asam Laktat dan Peranannya dalam Pengawetan Makanan. Media Teknologi Pangan. Lembaga Sumberdaya Informasi – IPB. Bogor

Romans, J.R, Carlson CW, Jones.K.W, Greaser M.L , Costello WJ.1974. The Meat We Eat. Denville, Illinois : Interstate Printers and Publisher, Inc.Illinois.

Salminen, S. and A.V. Wright. 1998. Lactic Acid Bacteria : “Microbiology and Functional Aspects”. 2nd edition. Revised and Expanded. Marcel DekkerInc, New York.

Soeparno. 1992. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan pertama. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

(5)

________. 1998. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan ketiga. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

_______. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan keempat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

_______.2009. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan kelima. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sunarlim, R dan Setiyanto, 2008. Pengaruh Kombinasi Lactobacillus acidophilus dengan Starter Yogurt (Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus) Terhadap Mutu Susu Fermentasi. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor

Srikandi, F. 1989. Fisiologi Fermentasi, Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor. Bogor, 46

USDA. 1971. The Staphylococcal Enterotoxin Problem in Fermented Sausage. Task Force Report. F.S.Q.S., Washington, D.C.

Wibowo, B. 2007. Sifat Fisik, Kimia, dan Organoleptik Salami Daging Domba yang Menggunakan Kultur Kering 15 hari. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Winarno, F.G. (2009). Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Wood, B.J.B. 1985. Microbiology of Fermented Foods. Elsevier Applied Science Publishers. London and New York.

Yanuarita T., 1995. Glikolisis - Mashek DG, Grummer RR Effects of conjugated linoleic acid isomers on lipid metabolism and gluconeogenesis in monolayer cultures of bovine hepatocytes. J. Dairy Sci. 87(1):67–72

Referensi

Dokumen terkait

Hal penting yang perlu diperhatikan bahwa dalam perkembangan anak, sebagian stimulasi lebih banyak diberikan oleh ibu dari pada ayah atau anggota keluarga lainnya

hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 02 Pulosari Kebakkramat, Karanganyar. Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu. dengan membandingkan strategi

Selain itu, organisasi perlu memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi motivasi karyawan, dalam hal ini diperlukan adanya peran organisasi

Pengawas Sekolah atau Kepala Sekolah , agar guru lain mau meniru dan mencoba pembaharuan pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru

Meeting time, location, parallel youth programming, endorsement by trusted leaders, and use of existing social networks were indicated by past research and described by participants

Peranan Statistik Dalam Pengembangan Alat Pengambilan datacomp Sebelum seseorang menggunakan suatu alat pengambil data, dia harus mempunyai kepastian bahwa alat yang

Akan tetapi, kita harus mengamalkan sikap para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari antara lain rela berkorban untuk kepentingan orang lain, mau menolong orang lain meskipun

Peneitian ini dilakukan untuk mencari alternatif pengganti agregat kasar (batu pecah) dalam beton dengan pecahan batu kapur ditinjau terhadap kuat tekan beton, dengan campuran