• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Forouzan (2008,p7) Jaringan adalah seperangkat devices (biasanya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Forouzan (2008,p7) Jaringan adalah seperangkat devices (biasanya"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB 2

LANDASAN TEORI

Teori Umum

2.1 Definisi Jaringan Komputer

Menurut Forouzan (2008,p7) Jaringan adalah seperangkat devices (biasanya disebut sebagai nodes) yang dihubungkan melalui communication links. Pada dasarnya tujuan daripada pembuatan jaringan adalah untuk:

1. Dapat menghemat hardware seperti berbagi pemakaian printer dan CPU.

2. Melakukan komunikasi, contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting. 3. Mendapatkan akses informasi dengan cepat, contohnya web browsing.

4. Melakukan sharing data 2.2 Klasifikasi Jaringan Komputer

2.2.1 Berdasarkan Geografis

Berdasarkan geografis, secara umum pengelompokan suatu jaringan dibagi menjadi beberapa macam jenis tetapi, dalam tulisan ini pengelompokan suatu jaringan yang kami pakai hanyalah LAN, maka MAN dan WAN kami tidak jelaskan.

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) jaringan yang menghubungkan perangkat di dalam sebuah gedung atau bangunan yang saling berdekatan dengan bangunan lain nya (Forouzan,2008). Sesuai dengan namanya, LAN berhubungan dengan area network yang berukuran relative kecil. Oleh sebab itu, LAN dapat

(2)

dikembangkan dengan mudah dan mendukung kecepatan transfer data yang cukup tinggi.

.

Gambar 2.1 Sebuah Topologi LAN Sederhana

2.2.2 Berdasarkan Arsitektur

Berdasarkan arsitektur jaringan memiliki tiga buah fungsi, yaitu : • Client – Server

Berdasarkan dari jurnal Hariyadi (2009,p3) Client-server merupakan model jaringan yang menggunakan satu atau beberapa komputer sebagai server yang memberikan resource-nya kepada komputer lain (client) dalam jaringan, server akan mengatur mekanisme akses resource yang boleh digunakan serta mekanisme komunikasi antar node dalam jaringan.

Peer-to-Peer

Menurut jurnal dari Hariyadi (2009,p3) peer artinya rekan kerja. Sedangkan peer to peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari

(3)

beberapa komputer, terhubung langsung dengan kabel crossover atau wireless atau juga perantara hub/switch.

Hybrid

Yaitu server hanya berfungsi sebagai list, dimana cara kerja server hanya mendirect client yang ingin mengakses file yang dicari.

2.2.3 Berdasarkan Topologi

Berdasarkan hasil jurnal yang diperoleh dari Hariyadi (2009,p6) topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk jaringan. Ada 4 “bentuk dasar” LAN atau disebut topologi fisik LAN yaitu topologi bus, toplogi star, topologi ring dan topologi mesh. 4 topologi tersebut adalah beberapa jenis topologi yang sering di gunakan, tetapi dalam tulisan ini, kami hanya memakai topologi star, yang penjelasannya sebagai berikut.

a. Topologi Star

Topologi Star menghubungkan semua node yang ada kepada node pusat. Node yang berada di tengah biasanya berupa hub atau switch.

(4)

2.3 Perangkat Jaringan Komputer

Menurut Cisco System Inc (2001, CCNA Exploration 1), alat-alat yang behubungan dengan jaringan secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu :

2.3.1 End-User Device

End-User Device merupakan alat alat yang menyediakan layanan untuk meciptakan, menyimpan, dan berbagi informasi dari jaringan ke pemakai. End-User Device biasanya juga disebut sebagai Host. Contoh nya adalah PC, MAC, LAPTOP, Notebook, PocketPC, Printer dll. End-User Device tidak mempunyai simbol yang standar, biasanya memyerupai bentuk aslinya.

Agar bisa dihubungkan dengan jaringan, setiap End-User Device memiliki Network Interface Card (NIC), yaitu sebuah papan sirkuit yang bertugas menangani fungsi yang berhubungan dengan jaringan. Disetiap NIC bersifat unik karena memiliki Media Access Card (MAC) Address yang berbeda pada setiap NIC. MAC address ini digunakan untuk mengontrol komunikasi antar host di setiap jaringan.

2.3.2 Network Device

Adalah sebuah alat yang digunakan alat untuk menghubungkan End-User Device ke jaringan , memperluas jangkauan jaringan, melakukan konversi format data, mengatur transfer data, dan banyak fungsi jaringan lainnya. Contoh network device adalah :

(5)

Modem

Adalah Modulator – Demodulator yang berfungsi untuk mengubah informasi digital menjadi sinyal analog. Modem mengubah tegangan berniai biner menjadi sinyal analog dengan melakukan encoding data digital ke dalam frekuensi carrier.

Modulasi adalah proses mengubah data digital ke dalam sinyal berspektrum suara,contoh nya pada telepon, sedangkan demodulasi adalah mengubah kembali sinyal analog yang termodulasi menjadi data digital sehingga dapat dimengerti oleh komputer.

Wireless Access Point

Adalah alat yang berperan sebagai sentral hub pada infrastuktur WLAN (Wireless LAN). Access point dilengkapi dengan antena dan menyediakan koneksi wireless pada daerah tertentu yang disebut cell

Switch

Switch adalah sebuah alat jaringan yang menghubungkan perangkat – perangkat yang berada di dalam suatu jaringan. Switch juga dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas. Alat ini bekerja di layer 2, yaitu data-link pada 7 OSI Layer. Cara menghubungkan komputer ke switch sangant mirip dengan cara menghubungkan komputer atau router.

(6)

Router

Router adalah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah yang dikenal sebagai routing. Routing ada 2 jenis (Forouzan, 2012, p656) yaitu : Routing ada 2 jenis yaitu :

1. Static Routing : Rute harus dimasukan secara manual oleh network administrator ke dalam Routing Table.

2. Dynamic Routing : sebuah protokol yang berjalan pada router akan berkomunikasi dengan router tetangga yang menjalankan protokol yang sama.

Proses routing terjadi pada layer 3 (Network) pada OSI Layer. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch adalah penghubung beberapa kabel untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN)

2.4 Model 7 OSI Layer

Menurut Iwan Sofana (2012,p92) Model OSI menjadi semacam refrensi atau acuan bagi siapa saja yang ingin memahami cara kerja jaringan komputer. Walaupun OSI merupakan sebuah model yang diakui di sunia saat ini, namun tidak ada paksaan bagi pengembang hardware/software dan user untuk menggunakannya. Sedikit cerita terbentuknya OSI, pada tahun 1977 suatu subcommittee dari International Organization for Standarddization (ISO) mulai

(7)

bekerja untuk membuat beberapa set standart untuk memfasilitasi komunikasi jaringan. Pekerjaan ini selesai pada tahun 1984 dan dikenal sebagai model referensi OSI – Open System Interconnection. Model OSI ini merupakan metoda yang paling luas digunakan untuk menjelaskan komunikasi jaringan. Seksi berikut mencakup topik-topik: Model OSI membagi tugas-tugas jaringan kedalam 7 layer

.

Gambar 2.3 Model OSI

Physical layer merupakan layer pertama, akan tetapi biasa di list pada urutan terakhir dibagian bawah untuk menekankan bagaimana suatu pesan di kirim melalui jaringan. Berikut penjelasan singkat mengenai masing-2 layer OSI dan kami coba analogikan dengan konsep sederhana dari kehidupan sehari-hari.

1. Application Layer

Application Layer adalah OSI layer yang lekat dengan end user yang berarti bahwa baik OSI Application Layer dan user dapat berinteraksi langsung dengan aplikasi perangkat lunak. Layer ini juga berfungsi untuk mengatur GUI.

(8)

2. Presentation Layer

Presentation layer dimana tujuan utamanya adalah mendefinisikan format data seperti text ASCII, text EBCDIC, binary, BCD dan juga jpeg. Enkripsi juga didefinisikan dalam layer 6 ini. Presentation Layer menspesifikasikan aturan berikut:

1. Penterjemahan Data

2. Enkripsi dan kompresi data

3. Session Layer

Merupakan lapisan yang mempunyai peran dalam membuka dan menutup sesi komunikasi (mengatur session connection dialog). Lapisan ini antar aplikasi yang bekerja sama. Session Layer menspesifikasikan aturan berikut:

1. Pengendalian sesi komunikasi antara dua piranti 2. Membuat; mengelola; dan melepas koneksi

4. Transport Layer

Transport Layer bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, mengatur komunikasi end-to-end .Lapisan ini menyediakan transfer transparan data antar sistem akhir, pengecekan kesalahan, dan bertanggung jawab pada error recovery untuk end-to-end dan kendali flow. Beberapa contoh protokol yang bekerja di lapisan ini adalah protokol TCP (connection oriented) dan UDP (connectionless)

(9)

5. Network Layer

Network Layer dari model OSI ini menentukan rute yang dilalui oleh data. Layer ini menyediakan logical addressing (pengalamatan logika) dan path determination (penetuan rute tujuan), Sofana (2012,p96). Untuk melengkapi pekerjaan ini, Network layer mendefinisikan logical address sehingga setiap titik ujung bisa diidentifikasi. Layer ini juga mendefinisikan bagaimana routing bekerja dan bagaimana rute dipelajari sehingga semua paket bisa dikirim.

6. Data link layer

Menurut Iwan Sofana (2012,p98) Layer ini menentukan pengalamatan fisik, pendeteksi error kendali aliran dan topologi network. Ada 2 sublayer pada data link , yaitu Logical Link Control (LLC) dan Media Access Control (MAC). LLC mengatur komunikasi, seperti error notification dan flow control. Sedangkan MAC mengatur pengalamatan fisik yang digunakan dalam proses komunikasi antar-adapter. Data link Layer menspesifikasikan aturan berikut: 1. Koordinasi bits kedalam kelompok-2 logical dari suatu informasi 2. Deteksi dan terkadang koreksi error

3. Mengendalikan aliran data 4. Identifikasi piranti jaringan

7. Physical Layer

Layer ini menentukan maslaha kelistrikan atau gelombang/medan dan berbagai prosedur atau fungsi yang berkaitan dengan link fisik, seperti besar

(10)

tegangan/arus listrik, panjang maksimal media transmisi, pergantian fasa, jenis kabel dan konektro, Sofana (2012,p98). Biasanya dalam menyelesaikan semua detail dari Physical Layer ini melibatkan banyak spesifikasi.

2.5 Hierarkial Network

Menurut Cisco System (2007, CCNA Exploration 3), ketika membangun sebuah jaringan LAN yang memenuhi kebutuhan sebuah bisnis kecil atau menengah, perencanaan akan lebih mungkin lebih berhasil jika model jaringan yang digunakan secara hierarki. Dibandungkan desain jaringan yang lain, jaringan hierarki lebih mudah untuk dikelola dan dikembangkan dan juga dapat mengatasi masalah lebih cepat.

Desain jaringan hierarkial melibatkan pembagian jaringan ke dalam layer yang berlainan. Setiap layer menyediakan fungsi yang sepsifik bahwa layer didefinisikan perannya di keseluruhan jaringan. Dengan memisahkan berbagai fungsi yang ada dalam jaringan , desain jaringan menjadi modular, dengan kemampuan dalam hal scalability dan performa. Tipe dari desain hierarki adalah memecah jaringan menjadi tiga layer, yaitu :

1. Core Layer

Core Layer dari desain hierarkial adalah sebagai tulang punggung dengan kecepatan tinggi dalam internetwork. Core Layer sangat critical dalam interkoneksi diantara perangkat layer distribusi, jadi penting bagi Core Layer ada dan berlebih. Area core juga terhubung dengan sumber interner (WAN). Area core merupakan kumpulan lalu lintas dari

(11)

perangkat lapisan distribusi, jadi core harus mampu meneruskan sejumlah data yang banyak dengan cepat.

2. Distribution Layer

Kumpulan layer distribusi menerima data dari switch akses layer sebelum data ditansmisikan menuju layer utama untuk routing ke tujuan akhir. Layer distribusi mengendalikan lalu lintas jaringan deangan menggunakan kebijakan dan menggambarkan broadcast domain dengan menampilkan fundi routing antra lain Vitual Local Area Network (VLAN) yang didefinisikan pada layer. VLAN mengizinkan segmentasi lalu lintas switch menjadi beberapa subnetwork yang terpisah. Contohnya pemisahan lalu lintas dengan VLAN yang dibuat. Kinerja perangkatnya tinggi , ketersediaannya tinggi dan menjamin redudansi keandalan.

3. Access Layer

Tampilan access layer berhubungan langsung dengan end device misalnya PC, printer dan IP. Penyedia akses menuju sisa jaringan yang ada. Tujuan utama dari akses layer adalah menyediakan sarana untuk menghubungkan alat ke jaringan dan mengendalikan mana saja perangkat yang diijinkan untuk berkomunikasi di jaringan.

2.6 Tujuan Paket Data

Berdasarkan dari tujuan paket data di jaringan komputer, paket terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :

(12)

1. Broadcast

Broadcast pada jaringan komputer, merupakan jenis paket yang berasal dari satu titik dan menuju semua titik yang berada pada jaringan tersebut.

1. Broadcast Domain

Broadcast domain di definisikan sebagai semua device / perangkat yang dapat mendengar sinyal yang berasal dari perangkat network tertentu (yang satu segmen).

2. Unicast

Unicast merupakan jenis paket yang memiliki tujuan hanya satu titik yang lain (titik bisa berarti komputer atau yang lain nya).

3. Multicast

Multicast merupakan jenis paket yang berasal dari satu buah titik dan bertujuan ke sebuah alamat khusus, dimana alamat khusus ini dapat di dengarkan oleh titik-titik lain di jaringan yang berkepentingan untuk mendengarkan nya.

(13)

Teori Khusus

2.7 Virtual Local Area Network

Kesimpulan dari buku Iwan Sofana (2008,p174) VLAN disebut “mirip” dengan subnetwork karena tujuannya sama, yaitu membuat kelompok atau grup yang terdiri atas beberapa komputer atau perangkat jaringan. VLAN (Virtual Local Area Network) adalah suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN ,hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel karena dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi, tanpa bergantung lokasi workstations. Dengan kata lain VLAN mengurangi collision dan mempemudah menejemen network.

Gambar 2.4 Virtual Local Area Network

Dua buah Switch membentuk dua broadcast domain berbeda, tanpa VLAN Secara alternatif, beberapa broadcast domain dapat dibuat dengan menggunakan sebuah Switch tunggal. Seperti gambar diatas, gambar dibawah ini menunjukkan dua buah

(14)

broadcast domain yang sama akan tetapi diimplementasikan sebagai dua VLAN yang berbeda pada sebuah Switch tunggal.

Gambar 2.5 Virtual Area Network

Beberapa broadcast domain dapat dibuat dengan menggunakan sebuah Switch tunggal. Untuk sebuah jaringan LAN kecil misal dirumahan atau dikantoran kecil, tidak ada alasan untuk membuat VLAN. Akan tetapi ada beberapa motivasi untuk membuat VLAN yang meliputi alasan berikut ini:

1. Untuk mengelompokkan user berdasarkan departemen, atau

mengelompokkan suatu group pekerja kolaborasi, ketimbang berdasarkan lokasi.

2. Untuk menurangi overhead dengan membatasi ukuran broadcast domain

3. Untuk menekankan keamanan yang lebih baik dengan menjaga piranti-piranti sensitif terpisah kedalam suatu VLAN

4. Untuk memisahkan traffic khusus dari traffic utama – misalkan memisahkan IP telefon kedalam VLAN khusus terpisah dari traffic user.

(15)

2.7.1 Perbandingan VLAN dan LAN

Lan (Local Area Network) yang memiliki arti sebuah jaringan komputer dimana sejumlah besar komputer dan perangkat peripheral lain terhubung ke dalam sebuah area geografis. Sedangkan VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan implementasi dari subset pribadi LAN di mana komputer berinteraksi satu sama lain seolah – olah mereka terhubung ke domain broadcast yang sama terlepas dari lokasi fisik mereka.

Dari segi atribut LAN dan VLAN adalah sama, namun stasiun akhir selalu di gabungkan bersama – sama terlepas dari lokasinya. VLAN digunakan untuk membuat beberapa domain broadcast dalam switch.

2.7.2 Keuntungan VLAN

Salah satu keuntungan terbesar menggunakan VLAN adalah kita tidak harus menggunakan dua buah switch berbeda untuk jaringan yang berbeda. VLAN yang berbeda dapat dibuat untuk setiap segmen hanya dengan menggunakan satu saklar besar. Misal beberapa user yang bekerja dalam sebuah perusahaan namun dengan lantai yang berbeda pada gedung yang sama dapat di hubungkan ke LAN yang sama secara virtual. Contoh gambar :

(16)

Gambar 2.6 Keuntungan VLAN tidak terikat lokasi fisik

VLAN dapat membantu untuk meminimal kan traffic bila dibandingkan dengan LAN tradisional. Sebagai contoh, jika broadcast traffic akan digunakan untuk sepuluh user, mereka dapat ditempat pada sepuluh VLAN yang berbeda yang pada gilirannya akan mengurangi traffic itu sendiri. Penggunaan VLAN dari LAN tradisional dapat menurun kan biaya sebagaimana VLAN menghilangkan kebutuhan router yang mahal.

Dengan VLAN, kebutuhan untuk router berkurang karena VLAN dapat membuat broadcast domain melalui switch bukan router, sementara pada LAN router lah yang memproses traffic masuk.

Apabila dalam jaringan LAN memerlukan administrasi fisik sebagai lokasi perubahan user,kebutuhan recabling ,mengatasi stasiun baru, yang akan memakan biaya dan waktu apabila terjadi konfigurasi ulang router dan hub dengan VLAN pekerjaan administratif tersebut dapat dihilangkan karena tidak adanya kebutuhan untuk menkonfigurasi

(17)

ulang router. Selain itu, data yang disiarkan di VLAN lebih aman jika dibandingkan dengan LAN tradisional karena data sensitif hanya dapat di akses oleh user yang berada pada VLAN tersebut.

2.7.3 Keanggotaan VLAN

Menurut buku dari Iwan Sofana (2012,p179) Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat diabgi menjadi dua, yaitu :

1. Static VLAN

Static VLAN merupakan tipe VLAN yang paling umum dan paling secure. Setiap anggota dari suatu VLAN ditentukan berdasarkan nomor port switch. Keanggotaan akan tetap selamanya seperti itu hingga kita menentukan lain. Biasanya dengan menindihkan kabel network ke port yang lain. Kadangkala static VLAN disebut sebagai port based VLAN. Mengenai port based VLAN akan dijelaskan pada teori yang berbeda.

2. Dynamic VLAN

Pada dynamic VLAN, keanggotaan akan ditentukan secara otomatis menggunakan software yang diinstal pada server pusat, yang disebut VLAN Management Policy Server (VMPS). Contoh software-nya adalah CiscoWorks 2000. Dengan menggunakan VMPS, kita dapat menentukan anggota VLAN berdasarkan MAC address, protocol, dan subnet. Penjelasan tentan MAC address, protocol dan subnet akan dijelaskan pada teori yang berbeda.

(18)

Berikut ini pembagian VLAN berdasarkan sumber lain yang Iwan Sofana dapatkan.

a. Port Based

Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh VLAN tersebut, Sofana. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2, dan 4 merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat tabel:

Tabel 2.1 Tabel Port Based

Port 1 2 3 4

VLAN 2 2 1 2

Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus berpindah maka Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang.

b. Mac Address Based

Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation / komputer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi / mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card) di setiap workstation. Kelebihan nya apabila user berpindah pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi

(19)

sebagai anggota dari VLAN tersebut. Sedangkan kekurangan nya bahwa setiap mesin harus di konfigurasikan secara manual , dan untuk jaringan yang memiliki ratusan workstation maka tipe ini kurang efisien untuk dilakukan.

Tabel 2.2 Mac Address Based

MAC address

132516617738 272389579355 536666337777 24444125556

VLAN 1 2 3 4

c. Subnet IP Based

Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu VLAN Tabel IP Subnet dan VLAN

` Tabel 2.3 Subnet IP Based

IP subbet 22.3.24 46.20.45

VLAN 1 2

Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak mempermasalahkan funggsi router.IP address digunakan untuk memetakan keanggotaan VLAN.Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer

(20)

yang lebih tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di banding menggunakan MAC address.

d. Protocol Based

Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan,yang jarang digunakan, lihat table :

Tabel 2.4 Tabel Protocol Based

Protokol IP IPX

VLAN 1 2

2.7.4 Link VLAN

Kesimpulan yang kami ambil dari buku Iwan Sofana (2012,p181) yaitu VLAN dibangun menggunakan berbagai perangkat, seperti : switch, router, PC dan sebagainya. Tentunya diperlukan hubungan atau link di antara perangkat-perangkat tersebut. Link seringkali disebut sebagai interface. Ada dua jenis link yang digunakan, yaitu

a. Access link

Access Link, merupakan tipe link yang umum dan dimiliki oleh hampir semua jenis switch VLAN. Access link lazimnya digunakan untuk menghubungkan komputer dengan switch. Access link tidak lain merupakan port switch yang sudah terkonfigurasi. Selama proses transfer data, switch akan membuang informasi tentang VLAN. Anggota suatu

(21)

VLAN tidak bisa berkomunikasi dengan anggota VLAN yang lain, kecuali dihubungkan oleh router (routing)

b. Trunk link

Trunk Link, digunakan untuk menghubungkan switch dengan switch yang lain, switch dengan router, atau switch dengan server. Jadi, port telah dikonfigurasi untuk dilalui berbagai VLAN (tidak hanya sebuah VLAN). Trunk link hanya mendukung teknologi fast (100Mbps) atau gigabit (1000Mbps) ethernet. Sebab trunk link lazimnya dihubungkan dengan network backbone berkecepatan tinggi, sehingga kebutuhannya lebih tinggi dibandingkan dengan access link.

2.7.5 Native VLAN & 802.1Q Trunkin

Menurut CISCO System Inc. (2007, CCNA Exploration 3), beberapa perangkat yang mendukung trunking tag native VLAN digunakan sebagai aturan standar dalam lalu lintas data. Trunk adalah link point-to point diantara satu atau lebih interface ethernet device jaringan seperti router atau switch. Trunk Ethernet membawa lalu lintas dari banyak VLAN melalui link tunggal. Sebuah VLAN trunk mengijinkan kita untuk memperluas VLAN melalui seluruh jaringan. Jadi link Trunk digunakan untuk menghubungkan antar device intermediate. Dengan menggunakan port trunk, dapat digunakan sebuah link fisik untuk menghubungkan banyak VLAN.

(22)

Sebuah Port pada Switch Cisco Catalyst mempunyai beberapa mode trunk. Mode trunking tersebut didefinisikan untuk negosiasi antar port yang saling berhubungan dengan menggunakan Dynamic Trunking Protocol (DTP). DTP merupakan sebuah protokol keluaran Cisco. Switch dari vendor lain tidak mendukung DTP. DTP mengatur negosiasi mode trunk hanya jika port switch dikonfigurasi dalam mode trunk yang mendukung DTP. DTP mendukung baik ISL maupun 802.1Q.

802.1Q mendefinisikan satu VLAN untuk setiap trunk sebagai native VLAN, sedangkan ISL tidak. Defaultnya, 802.1Q native VLAN adalah VLAN 1. Singkatnya 802.1Q tidak menambahkan header pada frame yang berada dalam native VLAN. Saat switch diujung yang lain menerima frame yang tidak memiliki header 802.1Q, maka switch tersebut menganggap bahwa frame tersebut adalah termasuk frame dari native VLAN. Karena itu, kedua switch yang berhubungan harus menyepakati VLAN mana yang diperlakukan sebagai native VLAN.

2.7.6 VLAN ID

Menurut CISCO System Inc. (2001, CCNA1 : modul 3.1.1.4 ) akses VLAN dibagi menjadi dua yaitu normal range dan extended range. VLAN ID adalah suatu informasi yang ditambahkan pada setiap frame untuk mengijinkan pengiriman frame melalui switch mode trunk,

(23)

serta untuk memberikan identitas sebuah VLAN dan digunakan nomor identitas VLAN yang dinamakan VLAN ID. Dalam menandai VLAN yang terkait terdapat dua range VLAN ID, t etapi dalam tulisan ini hanya menggunakan 1 tipe range saja, yaitu

1. Normal Range VLAN (1 – 1005)

• Digunakan untuk jaringan skala kecil dan menengah. • Nomor ID 1002 s.d. 1005 dicadangkan untuk Token Ring

dan FDDI VLAN.

ID 1, 1002 - 1005 secara default sudah ada dan tidak dapat dihilangkan.

Konfigurasi disimpan di dalam file database VLAN, yaitu vlan.dat. file ini disimpan dalam memori flash milik switch.

VLAN trunking protocol (VTP), yang membantu menejemen VLAN, nanti dipelajari di bab 4, hanya dapat bekerja pada normal range VLAN dan menyimpannya dalam file database VLAN.

2.7.7 Tipe VLAN

Menurut CISCO System Inc. (2001, CCNA1 : modul 3.1.2.1), tipe-tipe VLANdapat dibedakan menjadi :

(24)

Sebuah VLAN data adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk hanya membawa user-generated lalu lintas. Sebuah VLAN dapat membawa suara berbasis trafik atau lalu lintas digunakan untuk mengelola saklar, namun lalu lintas ini tidak akan menjadi bagian dari VLAN data. Ini adalah praktek umum untuk memisahkan lalu lintas suara dan manajemen dari lalu lintas data. Pentingnya memisahkan data pengguna dari data switch control manajemen dan lalu lintas suara disorot oleh penggunaan istilah khusus yang digunakan untuk mengidentifikasi VLAN yang hanya membawa data pengguna - sebuah "data VLAN". Sebuah VLAN data kadang-kadang disebut sebagai VLAN pengguna.

b. Default

Semua port switch menjadi anggota VLAN default setelah boot up awal dari saklar. Memiliki semua port switch berpartisipasi dalam VLAN default membuat mereka semua bagian dari domain broadcast yang sama. Hal ini memungkinkan setiap perangkat yang terhubung ke port switch untuk berkomunikasi dengan perangkat lain pada port switch lainnya. Default VLAN untuk switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 memiliki semua fitur dari setiap VLAN, kecuali bahwa Anda tidak dapat mengubah nama itu dan Anda tidak dapat menghapusnya. Layer 2 kontrol lalu lintas, seperti CDP dan mencakup lalu lintas protokol pohon, akan selalu dikaitkan dengan VLAN 1 - ini tidak dapat diubah. Dalam

(25)

gambar, VLAN 1 lalu lintas diteruskan selama batang VLAN menghubungkan switch S1, S2, dan S3. Ini adalah praktek keamanan terbaik untuk mengubah default VLAN ke VLAN lain dari VLAN 1; ini memerlukan mengkonfigurasi semua port pada switch untuk dihubungkan dengan default VLAN selain VLAN 1. Batang VLAN mendukung transmisi lalu lintas dari lebih dari satu VLAN. Meskipun VLAN batang disebutkan seluruh bagian ini, mereka dijelaskan pada bagian berikutnya pada trunking VLAN.

Beberapa administrator jaringan menggunakan "VLAN default" untuk berarti VLAN selain VLAN 1 didefinisikan oleh administrator jaringan sebagai VLAN bahwa semua port yang ditugaskan untuk ketika mereka tidak digunakan. Dalam hal ini, peran hanya itu VLAN 1 memainkan adalah bahwa penanganan Layer 2 kontrol lalu lintas untuk jaringan.

c. Management VLAN

Sebuah VLAN manajemen adalah setiap VLAN Anda mengkonfigurasi untuk mengakses kemampuan manajemen dari switch. VLAN 1 akan melayani sebagai VLAN manajemen jika Anda tidak secara proaktif menentukan VLAN unik untuk melayani sebagai VLAN manajemen. Anda menetapkan VLAN manajemen alamat IP dan subnet mask. Switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP. Karena konfigurasi out-of-the-box sebuah switch Cisco memiliki VLAN

(26)

1 sebagai VLAN default, Anda melihat bahwa VLAN 1 akan menjadi pilihan yang buruk sebagai VLAN manajemen; Anda tidak ingin pengguna sewenang-wenang menghubungkan ke saklar untuk default ke VLAN manajemen. Ingat bahwa Anda mengkonfigurasi VLAN manajemen VLAN 99 di Konsep Beralih Dasar dan bab Konfigurasi.

2.7.8 Inter VLAN

Menurut Iwan Sofana (2012,p536) VLAN tanpa menggunakan inter VLAN routing masih belum terlalu bermanfaat sebab masing-masing VLAN tidak dapat berkomunikasi dengan VLAN lain. Di sinilah peranan router. Router dapat menghubungkan beberapa subnet yang berbeda.

InterVLAN routing

InterVLAN routing adalah proses mem-forward traffic network dari satu VLAN ke VLAN lain menggunakan router. VLAN diasosiasikan dengan ip subnet yang unik pada network. Konfigurasi subnet akan memfasilitasi proses routing pada lingkungan beberapa VLAN. Ketika kita menggunakan router untuk memfasilitasi inter-VLAN routing, interface pada router dapat dihubungkan dengan inter-VLAN yang berbeda. Setiap device pada VLAN tersebut mengirimkan traffic melalui router untuk mencapai VLAN lain.

(27)

Inter-VLAN routing secara tradisional mengharuskan beberapa interface physical pada kedua router dan switch. Bagaimanapun juga, tidak semua konfigurasi inter-VLAN routing mengharuskan beberapa physical interface. Beberapa router software memperbolehkan konfigurasi router sebagai link trunk. Hal ini membuka kemungkinan terjadinya inter-VLAN routing. Router on a stick adalah salah satu jenis konfigurasi router yang mana sebuah interface physical me-routing traffic antara beberapa VLAN pada network. Router interface dikonfigurasikan untuk beroperasi sebagai link trunk dan terhubung dengan sebuah port switch dalam mode trunk. Router menunjukkan inter-VLAN routing dengan menerima traffic VLAN yang telah di tag pada interface trunk dari switch dan secara internal me-routing antar VLAN menggunakan sub-interface. Kemudian router akan mem-forward traffic VLAN yang di tag menuju VLAN tujuan pada interface physical yang sama. Sub-interface adalah beberapa interface virtual yang diasosiasikan dengan interface physical. Sub-interface ini dikonfigurasikan dengan software pada router yang secara independent dikonfigurasikan dengan ip address dan VLAN untuk beroperasi pada VLAN tertentu. Sub-interface dikonfigurasikan untuk beberapa subnet yang berbeda namun berhubungan dengan VLAN lain yang memfasilitasi routing secara logical sebelum frame data di tag VLAN dan dikirimkan ke physical interface.

Gambar

Gambar 2.1 Sebuah Topologi LAN Sederhana
Gambar 2.2 Topologi Star
Gambar 2.3 Model OSI
Gambar 2.5 Virtual Area Network
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data lapangan dapat di kemukakan bahwa pada umur responden berpendapat, bahwa :benda benda yang dapat di terima sebagai jaminan fidusia

Tetapi peratusan pelajar yang menyatakan mereka minat membaca buku sastera dalam Bahasa Melayu (kenyataan tiga) Hal ini berkemungkinan besar disebabkan oleh pilihan teks

Pb(CH 3 COOH) 2 Larutan putih keruh putih Larutan putih keruh, endapan CuSO 4 kehitaman Larutan menjadi merah kehitaman Larutan menjadi merah H 2 SO 4 kekuningan Larutan

Hukum Islam yang merupakan payung sandaran bagi umat islam dalam mengaplikasikan segala bentuk tindakan nyata dalam kesahariannya, sebagaimana kita ketahui

dengan memberikan obat-obatan dengan memberikan obat-obatan yang dapat memperpanjang hidup yang dapat memperpanjang hidup

6) Pembongkaran tumpatan pada kavitas. Penghalusan akses dan pengangkatan semua bahan pengisi lama dari kamar pulpa merupakan tahap yang paling penting dalam

Sehubungan dengan musim tanam yang sering kali terlambat, baik musim tanam pertama atau rendeng, dan musim tanan kedua atau sadon, maupun tanam pada musim

Bil ki hoş şeylerin en güzeli su ve süslerin en güzeli sürmedir.”130 44- Mukatil Bin Süleyman’dan; “Rasulullah sallallahu aleyhi ve sellem buyıurdu ki; “Her hangi bir