• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II RESPON, MEDIA GAMBAR DAN PEMPELAJARAN PRAKTIK IBADAH SALAT. adalah tanggapan atau reaksi. 2 Sudarsono dalam kamus konseling,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II RESPON, MEDIA GAMBAR DAN PEMPELAJARAN PRAKTIK IBADAH SALAT. adalah tanggapan atau reaksi. 2 Sudarsono dalam kamus konseling,"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

RESPON, MEDIA GAMBAR DAN PEMPELAJARAN PRAKTIK

IBADAH SALAT

A. Respon

1. Pengertian Respon

Menurut Komarudin dalam kamus riset, respon adalah setiap tindakan atau perubahan kondisi yang dibangkitkan oleh stimulus.1Sedangkan respon menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan atau reaksi.2Sudarsono dalam kamus konseling, respon adalah aksi atau jawaban terhadap suatu reaksi atau rangsangan, akrivitas dari suatu otot atau kelenjar sebagai pegaruh dari kegiatan organisme atau keinginan untuk mengutarakan sesuatu.3

Dari beberapa definisi respon diatas maka dapat disimpulkan bahwa respon adalah reaksi atau tanggapan yang diterima oleh panca indera. Respon biasanya diwujudkan dalam bentuk perilaku yang dimunculkan setelah dilakukan perangsangan atau stimulus.

a. Faktor-faktor Timbulnya Respon.

Respon adalah aktivitas yang dilakukan seseorang setelah mendapat rangsangan atau stimulus yang diwujudkan dalam

1

Komarudin, Kamus Riset, (Bandung: Angkasa, 1987) hlm.234.

2 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka,2001), hlm. 925.

3

Sudarsono, Kamus Konseling, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1997), hlm. 202.

(2)

bentuk perilaku. Timbulnya respon karena adanya stimulus, yaitu

drive dan cue.

Drive adalah stimulus dari dalam diri organisme yang mendorong terjadinya kegiatan atau respon. Kekuatan drive tergantung kekuatan stimulus yang memunculkannya. Semakin kuat drivenya semakin keras usaha tingkah laku atau respon yang dihasilkan.

Cue adalah stimulus yang memberi petunjuk perlunya dilakukan respon yang sesungguhnya. Jenis dan kekuatan cue bervariasi dan variasi itu menentukan bagaimana reaksi terhadapnya.

Dari dua stimulus diatas ada juga stimulus yang menimbulkan munculnya respon yaitu stimulus dari luar. Stimulus ini berasal dari luar diri organisme atau individu, misalnya suatu kejadian atau peristiwa yang diterima oleh panca indera secara langsung atau tidak langsung yang menimbulkan rangsangan munculnya respon.4

Peserta didik merupakan “raw material” (bahan mentah) dalam proses transformasi yang disebut pendidikan.5

Setiap peserta didik berbeda dari aspek biologis, intelektual dan psikologis. Perbedaan itu mempengaruhi berbagai respon yang

4

Alwisol, Psikologi Kepribadian, (Malang: UUM Press, 2007), hlm.404-405.

5

Zaenal Mustakim, Strategi & Metode Pembelajaran, (Pekalongan: Stain Press, 2013), hlm.116

(3)

ditunjukan peserta didik saat menerima materi pembelajaran sehingga pemilihan dan penentuan media harus sesuai sehingga tercipta lingkungan belajar yang efektif dan akhirnya tercapai pula tujuan pembelajaran yang ditentukan.

b. Unsur-unsur psikologi yang berkaitan dengan respon

Dalam hal ini unsur-unsur yang berkaitan dengan respon atau tanggapan adalah persepsi, perhatian, pengamatan, dan motivasi.

1. Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensori.6 Proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan, karena proses penginderaan merupakan proses pendahuluan dari proses persepsi. Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat pada waktu individu menerima stimulus melalui alat indera, yaitu melalui mata sebagai alat penglihatan, telingan sebagai alat pendengar, hidung sebagai alat pembauan, lidah sebagai alat pengecapan, kulit pada telapak tangan sebagai alat perabaan yang kesemuanya merupakan alat indera yang digunakan untuk menerima stimulus dari luar individu. Dengan demikian dapat

6

(4)

dikemukakan bahwa persepsi itu merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang integreted dalam diri individu.7

2. Perhatian

Perhatian yaitu keaktifan jiwa yang diarahkan kepada suatu obyek, baik di dalam maupun di luar dirinya.8 Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.9 Dari hal-hal tersebut dapat dikemukakan bahwa untuk mengadakan persepsi ada beberapa faktor yang berperan, yaitu obyek atau stimulus yang dipersepsi, alat indera dan syaraf-syaraf serta pusat susunan syaraf-syaraf yang merupakan syarat fisiologis, dan perhatian yang merupakan syarat psikologis. 3. Pengamatan

Pengamatan ialah hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya perangsang.10 Pada umumnya penginderaan selalu disusul dengan pengamatan,

7Ibid, hlm. 88.

8 Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm.145.

9

Bimo Walgito, Pengatar Psikologi Umum, (Yogyakarta: ANDI, 2004), hlm. 90.

10

(5)

terutama rangsang-rangsang yang menarik perhatian kita. Jadi dalam pengamatan jiwa kita aktif dan hal ini terbukti dengan beberapa contoh yang lazim disebut osilasi, yaitu perhatian yang beralih-alih.

Untuk mengadakan pengamatan sesuatu diperlukan pula adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan pengamatan, karena tanpa perhatian tidak akan terjadi pengamatan.

Demikian proses terjadinya pengamatan, Obyek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera, proses ini dinamakan proses kealaman (fisik). Stimulus yang diterima oleh alat indera dilanjutkan oleh syaraf sensori ke otak, proses ini dinamakan proses fisiologik. Kemudian terjadilah suatu proses di otak sehingga individu dapat menyadari apa yang diterima dengan alat indera itu sebagai akibat dari stimulus yang diterimanya, proses yang terjadi dalam otak atau pusat kesadaran ini dinamakan proses psikologik. Dengan demikian taraf terakhir dari proses pengamatan ialah individu menyadari tentang apa yang diterima melalui alat indera, proses ini merupakan proses terakhir dari pengamatan dan merupakan pengamatan yang

(6)

sebenarnya.11 Respon sebagai akibat dari pengamatan dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk.

4. Motivasi

Motivasi berasal dari kata motif yang berarti keadaan dalam individu untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai sasuatu tujuan.12 Setiap aktivitas yang dilakukan seseorang itu didorong oleh kekuatan dari dalam diri seseorang, kekuatan pendorong inilah yang disebut dengan motif. Motif merupakan pernyataan yang kompleks didalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku perbuatan kesuatu tujuan atau perangsang. Jadi apa saja yang diperbuat oleh seseorang, baik yang penting maupun tidak penting semuanya ada motivasinya.

B. Pengertian dan Macam-Macam Media Gambar 1. Pengertian Media Gambar

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepenerima pesan.13

11

Ibid, hlm 62

12Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1984),

hlm. 70.

13

Arief S.Sadiman dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan

(7)

Menurut Robert Hanick dalam buku Wina Sanjaya yang berjudul media komunikasi pembelajaran mendefinisikan media adalah sesuatu yang membawa informasi antara sumber dan penerima informasi.14

Gerlanch dan Ely dalam buku Azhar Arsyad yang berjudul media pembelajaran mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.15 Dalam pengertian ini pendidik, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

Secara lebih khusus pegertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, menproses, menyusun kembali informasi visual dan verbal.16 Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan seingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.

Gambar adalah media pembelajaran yang sering digunakan, media ini merupakan bahasa yang umum, dapat dimengerti, dan

14

Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 57.

15 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2010), hlm. 3.

16

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), hlm. 7.

(8)

dinikmati oleh semua orang dimana-mana. Gambar berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera penglihatan. Pesan yang disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual.17

Menurut Oemar Hamalik berpendapat bahwa gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan dan pikiran.18

Jadi media gambar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, membantu proses belajar mengajar melalui indera penglihatan yang dapat dimengerti dan dinikmati oleh semua orang karena diwujudkan dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan dan pikiran.

2. Macam-macam Media Gambar

Beberapa macam media gambar antara lain : sketsa, bagan(chart) dan grafik.

a. Sketsa

Sketsa adalah gambar sederhana yang melukiskan bagian-bagian pokok tanpa detail.19 Sketsa merupakan gambaran atau

17

Ibid, hlm 41

18

Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994), hlm. 43.

19

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), hlm.42.

(9)

lukisan pendahuluan yang kasar, ringan, semata-mata hanya garis besar atau belum selesai.

Sketsa merupakan media sederhana sebagai sarana yang paling singkat dan abstrak untuk menggambarkan suatu objek sehingga dapat menambah pemahaman visual siswa terhadap sesuatu objek yang memperlancar penguasaan objek-objek yang dihayatinya.

b. Bagan (Chart)

Bagan atau chart adalah media grafis untuk menyajikan pesan pembelajaran dengan mengombinasikan unsur tulisan, gambar, dan foto menjadi kesatuan yang bermakna dengan maksud untuk menyederhanakan bahan pembelajaran yang kompleks agar mudah dipahami.20 Seperti media yang lain, bagan dapat dibuat pada kertas secara manual atau dibuat pada komputer dengan program powerpoint sebagai bagian dari bahan presentasi. Fungsi dari bahan pembelajaran ini adalah untuk menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan.

c. Grafik

Grafik adalah media grafis yang dapat mengvisualisasikan perkembangan atau keadaan tertentu secara sederhana dan ringkas

20

Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm.159.

(10)

melalui garis dan gambar.21 Grafik biasanya digunakan untuk menyederhanakan bentuk visual dari keadaan tertentu yang terdapat pada tabel.

Sebagai media pendidikan, grafik dapat dikatakan baik kalau memenuhi ketentuan sebagai berikut :

1) Jelas untuk dilihat oleh seluruh kelas 2) Hanya menyajikan satu ide setiap grafik

3) Ada jarak atau ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya 4) Warna yang digunakan kontras dan harmonis

5) Berjudul dan ringkas22

3. Kriteria Pemilihan Media Gambar dalam Pembelajaran

Penggunaan media tidak dilihat dari segi kecanggihan medianya, tetapi lebih penting adalah peranan dalam membantu mempertinggi proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran sangat bergantung pada tujuan dan bahan pembelajaran, kemudahan memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses pembelajaran.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media pembelajaran untuk mempertinggi kualitas pengajaran, guru perlu memiliki pemahaman media pembelajaran antara lain jenis dan manfaat media pembelajaran, kriteria pemilihan

21

Ibid, hlm. 163

22

Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2007), hlm 41.

(11)

dan menggunakan media pembelajaran, menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut penggunaan media dalam proses belajar peserta didik.

Dalam pemilihan media untuk kepentingan pembelajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut :

a. Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pembelajaran.

b. Dukungan terhadap isi bahan (materi) pembelajaran, artinya bahan pembelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konse, dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami peserta didik.

c. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidaknya mudah dibuat oleh guru pada wktu mengajar. Media grafis umumnya dapat dibuat oleh guru tanpa biaya mahal, disamping sederhana dan praktis penggunaannya. d. Keterampilan guru dalam menggunakannya, artinya diperlukan

syarat utama yaitu guru dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar peserta didik dengan lingkungannya.

(12)

e. Tersedia waktu untuk menggunakannya, artinya media tersebut dapat bermanfaat bagi peserta didik selama pembelajaran berlangsung.

f. Sesuai dengan taraf berfikir peserta didik, artinya pemilihan media untuk pendidikan dan pembelajaran harus sesuai dengan tarafberfikir peserta didik, sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami oleh peserta didik.23

Selain itu ada syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai media pendidikan yaitu :

a. Autentik. Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya.

b. Sederhana, Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukan poin-poin pokok dalam gambar.

c. Ukuran relatif, gambar dapat membesarkan atau memperkecilkan objek atau benda. Apabila gambar tersebut tentang objek atau benda yang belum dikenal atau belum pernah dilihat anak maka sulitlah membayangkan betapa besar benda atau objek tersebut.

d. Gambar sebenarnya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik tidaklah menunjukan objek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu.

23 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran,(Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010), hlm.3-5.

(13)

e. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran, walaupun dari segi mutu kurang, gambar karya peserta didik sendiri sering kali lebih baik.

f. Tidak setiap gambar bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaknya bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.24

4. Fungsi Media Gambar

Pada awalnya media hanya berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit, serta mudah dipahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi anak terhadap materi pembelajaran.25

Berdasarkan uraian diatas, maka penggunaan media pembelajaran memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

a. Fungsi atensi

Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkanperhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi

24Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatan,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2007), hlm. 31-33.

25Asnawir dan M.Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran (Jakarta:Ciputat Pers, 2002), hlm.21.

(14)

pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran

b. Fungsi afektif

Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras

c. Fungsi kognitif

Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar

d. Fungsi kompensatoris

Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima

(15)

dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal26

5. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar

Media gambar mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :

a. Lebih konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal

b. Dapat mengatasi ruang dan waktu c. Dapat mengatasi keterbatasan mata

d. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat digunakan untuk semua orang tanpa memandang umur

Disamping media gambar dapat memberikan keuntungan untuk digunakan dalam pengajaran, namun juga banyak kelemahannya, antara lain :

a. Kelebihan dan penjelasan guru dapat menyebabkan timbulnya penafsiran yang berbeda sesuai dengan pengetahuan masing-masing anak terhadap hal yang dijelaskan

b. Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar hanya menampilkan persepsi indera mata yang tidak cukup kuat untuk menggerakkan seluruh kepribadian manusia, sehingga materi yang dibahas kurang sempurna

26Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), hlm 17.

(16)

c. Tidak meratanya penggunaan gambar tersebut bagi anak-anak dan kurang efektif dalam penglihatan. Biasanya anak yang paling depan yang lebih sempurna mengamati gambar tersebut, sedangkan anak yang belakang semakain kabur27

C. Ibadah Salat

1. Pengertiam Ibadah Salat

Kata ibadah menurut bahasa berarti taat, tundukan merendahkan diri, dan menghambakan diri, sedangkan ibadah menurut istilah adalah penghambaan diri sepenuh-penuhnya untuk mencapai keridhan dari Allah dan mengharap pahalanya di akhirat.28 Ibadah menurut ahli lughat adalah taat, menurut, mengikut, tunduk, juga mengartikan setinggi-tingginya.29

Ibnu Taimiyah merumuskan ibadah menurut syara’ adalah tunduk mutlak kepada Allah yang disertai cinta sepenuhnya kepada-Nya. Unsur-unsur ibadah yaitu

a. Taat dan tunduk pada Allah

Melaksanakan kewajiban, perintah, dan meninggalkan segala larangaanya. Belum termasuk beribadah jika manusia belum tunduk pada perintah-Nya, tidak mau taat pada

27

Asnawir,M.Basyiruddain Usman, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm.50.

28

Sidik Tono dkk, Ibadah dan Akhlak dalam Islam, (Yogyakarta: UII Press, 1998), hlm. 2.

29Teungku Muhammad Habsyi Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah (Semarang: PT. Pustaka Rizky Putra. 2000), hlm. 1.

(17)

aturann_Nya, meskipun mengakui adanya Allah yang menciptakan langit, bumi dan seisinya.

b. Cinta kepada Allah

Rasa tunduk dan taat itu timbul dari hati yang cinta pada Allah, yakni ketundukan jiwa dari hati yang penuh kecintaan kepada Allah, dan merasakan kebesaran-Nya, karena memiliki keyakinan bahwa Allah yang menciptaka alam semesta dan seisinya.30

Menurut taktif ulama akhlak ibadah adalah mengerjakan segala taat badaniyah dan menyelenggarakan segala syari’at (hukum). Menurut foqoha ibadah adlah segala taat yang dikerjakan untuk mencapai keridhaan Allah yang mengharap pahala-Nya. Sedangkan menurut ulama tasawuf ibadah adalah seorang mukallaf yang mengerjakan sesuatu yang berlawanan keinginann nafsunya untuk membesarkan Tuhannya.31

Secara umum ibadah adalah segala yang disukai Allah yang di ridhai-Nya, baik berupa perkataan, maupun perbuatan, baik terang, maupun sembunyi.32 Ibadah adalah menajalani kehidupan untuk memeperoleh keridhaan Allah dengan mentaati syariat-Nya. Apabila dikerjakan dengan tujuan mendapat memperoleh

30Sidik Tonodkk. op.cit., hlm.3.

31 Teungku Muhammad Habsyi Ash Shiddieqy, op.cit., hlm. 3-5. 32Ibid, hlm. 7.

(18)

keridhaan Allah, segala perbuatan merupakan ibadah dalam arti yang umum.33

Ibadah adalah bukti syukur manusia atas nikmat yang telah diberikan. Kata “salat” telah disebutkan tidak kurang dari 90 ayat dalam Al-Qur’an. Kata salat ini mempunyai banyak arti, yaitu doa, rahmat, dan berkat. Adapun salat menurut istilah hukum adalah hubungan antara hamba dengan Tuhan yang tata caranya diatur dan dituntun sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. Salat merupakan salah satu dari rukun (pilar) Islam yang lima, ia merupakan bagian dari ibadah khusus dalam rangka menyembah Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya.34

Menurut Sulaiman Rasjid, “asal makna salat menurut bahasa arab ialah “doa”, tetapi yang dimaksud disini adalah “ibadah” yang tersusun dari beberapa perkataaan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan.35

Salat wajib dikerjakan oleh umat muslim yaitu salat fardhu yang dilakukan sehari semalam ada 5 waktu dengan 17 raka’at. Salat fardhu yang wajib dikerjakan pada setiap muslim ada 5 waktu dan masing-masing mempunyai waktu yang telah

33Sidik Tono dkk. op.cit,hal. 6.

34

Teungku Muhammad Habsyi Ash Shiddieqy, op.cit., hlm17-19.

35

(19)

ditentukan. Menurut Sulaiman Rasjid, waktu salat fardhu adalah sebagai berikut :

a. Salat Dzuhur

Awal waktunya adalah setelah tergelincir matahari dari pertengahan langi. Akhir waktunya apabila bayang-bayang sesuatu sama panjangnya selain bayang-bayang-bayang-bayang menonggak (tepat di atas ubun-ubun)

b. Salat Ashar

Waktunya mulai dari habisnya waktu dzuhur, bayang sesuatu lebih daripada panjangnya selain dari bayang-bayang ketika matahari sedang menongga, sampai terbenam matahari

c. Salat Maghrib

Waktunya dari terbenam matahari sampai terbenam syafaq teja (merah).

d. Salat Isya’

Waktunya mulai dari terbenamnya syafaq merah (sehabis waktu maghrib) sampai terbit fajar yang ke-2

(20)

e. Salat Subuh

Waktunya mulai dari terbit fajar kedua sampai terbit matahari.36

Mengenai syarat-syarat salat seperti dikemukakan oleh Sidik Tono dkk, adalah sebagai berikut :

a. Beragama Islam

b. Sudah baligh dan berakal c. Suci dari hadas dan najis

d. Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempatnya e. Menutup aurat, untuk laki-laki auratnya pusat (pusar)

sampai dengan lutut. Sedangkan untuk wanita auratnya seluruh anggota badan kecuali muka dan kedua belah telapak tangan.

f. Masuk waktu salat yang telah ditentukan masing-masing salat

g. Menghadap kiblat

h. Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunnat.37

36

Ibid, hlm.62-63.

37

Sidik Tono dkk, Ibadah dan Akhlak dalam Islam, (Yogyakarta: UII Press, 1998), hlm.38.

(21)

2. Aspek Gerakan Ibadah Salat

Menurut Sidik Tono dkk, tata cara mengerjakan ibadah salat adalah sebagai berikut :

a. Berdiri tegak menghadap kiblat dan niat mengerjakan salat yang sedang dikerjakan, misalnya salat subuh dan sebagainya. Niat diatas ialah didalam hati dan untuk memudahkan dapat pula kita pelajari seperti yang terdapat dalam buku-buku tuntutan salat. b. Mengangkat kedua belah tangan serta membaca “Allahu Akbar” c. Setelah takbiratul ikhram kedua belah tangannya disedekapkan

pada dada. Kemudian membaca doa iftitah. Setelah itu membaca surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek yang dihafal

d. Rukuk, selesai membaca surat, lalu mengangkat kedua tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu Akbar”, terus badan membungkuk, kedua tangan memegang lutut dan ditekankan antara punggung dan kepala supaya rata.

e. Iktidal, selesai rukuk, terus bangkit tegak dengan mengangkat kedua belah tangan sejajar dengan telinga, seraya membaca iktidal.

f. Sujud, setelah iktidal lalu sujud dengan meletakkan dahi kelantai. Ketika turun membaca “Allahu Akbar”. Setelah sujud membaca tasbih, saat hendak melakukan sujud terlebih dahulu dengan meletakan kedua lutut, disusul dengan meletakkan kedua telapak tangan, dan baru meletakkan wajah (hidung dan dahi) pada lantai.

(22)

g. Duduk diantara Dua Sujud, setelah sujud, kemudian bangkit dari sujud mengambil posisi duduk saambil membaca “Allahu Akbar”. Posisi kedua telapak tangan berada diatas kedua paha dekat lutut. h. Sujud Kedua, setelah selesai membaca doa duduk diantara dua

sujud, kemudian sujud untuk kedua kali dengan membaca “Allahu Akbar” dan membaca doa seperti pada sujud pertama. i. Duduk Tasyahud/Tahiyat Awal, jika bangun dari sujud kedua

terjadi pada rakaat kedua, sedangkan salat yang dikerjakan adalah yang mempunyai rakaat tiga atau empat, maka pada ujung rakaat kedua dilakukan tasyahud/tahiyat awal. Gaya duduk tahiyat awal adalah duduk iftisary, yakni duduk diatas bentangan kaki kiri, sementara telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari kaki kanan menghujam dan menghadap ke kiblat.

j. Tasyahud akhir, pada saat duduk pada tasyahud akhir, kita mengambil posisi duduk tawaruk, yakni gaya duduk dengan pangkal paha atas (pantat) yang kiri bertumpu langsung pada lantai dan telapak kaki kiri dimasukkan dibawah kaki kanan, sedangkan posisi kaki kanan ditegakkan sambil menekan jari-jari kaki kanan ke lantai dan dihadapkan ke arah kiblat.

k. Salam, setelah selesai berdoa pada tasyahud akhir, kemudian melakukan salam yaitu dengan menengok ke kanan, sampai pipi terlihat dari belakang seraya membaca salam. Setelah menoleh ke kanan kemudian dilanjutkan dengan berpaling ke arah kiri,

(23)

sehingga pipi kiri terlihat dari belakang sambil mengucap salam yang sama. Dengan ucapan salam maka berakhirlah pelaksanaan salat.38

3. Proses Pembelajaran Praktik Ibadah Salat

Istilah pembelajaran, sebenarnya sama dengan pengajaran, sehingga pengertian atau konsep-konsep dalam pengajaran dapat digunakan untuk memperjelas pembelajaran. Pembelajaran merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk mewujudkan pencapaian hasil belajar yang tinggi.39 Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan komponen-komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran tersebut agar benar-benar kondusif. Dalam pembelajaran terjadilah interaksi antara peserta didik yang belajar dengan guru yang mengajar. Didalam proses pembelajaran peserta didik mempunyai peran yang sangat penting, apa yang dilakukan oleh guru semata-mata adalah pengabdian kepada tugasnya yaitu membantu peserta didik sebagai subjek didik.

Mengajar adalah kegiatan menyampaikan pesan berupa pengetahuan, keterampilan, dan penanaman sikap dengan menggunakan komponen-komponen sehingga menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik. Sebagai

38

Muhammad Sholikhin, Panduan Shalat Lengkap dan Praktis, (Jakarta: Erlangga, 2012),hlm. 55-70.

39

(24)

suatu sistem, pembelajaran menunjukan interaksi sejumlah komponen-komponen pembelajaran sebagai berikut :

a. Tujuan

Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Dengan kata lain tidak ada suatu kegiatan yang diprogram tanpa suatu tujuan, karena hal itu merupakan hal yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan ke arah mana kegiatan itu akan di bawa. Sebagai unsur penting dalam suatu kegiatan maka tujuan tidak bisa diabaikan, karena tujuan dalam pendidikan adalah suatu cita-cita yang bernilai normatif, yaitu terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada peserta didik.40

Tujuan pembelajaran praktik ibadah salat ini adalah deskripsi tentang perilaku murid-murid yang kita harapkan setelah mereka mempelajarinya maka akan dapat mempraktikannya dikehidupan sehari-hari.

b. Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran adalah substansi yang akan dicapai dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Oleh karena itu guru yang akan mengajar harus menguasai bahan ajar yang akan

40

Zaenal Mustakim, Strategi & Metode Pembelajaran, (Pekalongan: Stain Press, 2013), hlm. 50

(25)

disampaikan kepada peserta didik. Ada 2 persoalan dalam menguasai bahan pelajaran yaitu bahan pelajaran yang pokok dan penunjang. Bahan pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan disiplin keilmuan, sedangkan bahan pengajaran penunjang adalah bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang guru agar dalam mengajar dapat menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok. Pemakaian bahan penunjang ini harus sesuai dengan bahan pelajaran pokok agar dapat memberikan motivasikepada peserta didiknya.41

c. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar adalah inti dari kegiatan pendidikan. Segala proses yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran, kegiatan belajar akan menentukan sejuah mana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi tersebut anak didiklah yang lebih aktif, bukan guru. Guru hanya sebagai motivator dan fasilitator, keaktifan peserta didik menyangkut kegiatan fisik dan mental.

41

(26)

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru hendaknya memperhatikan perbedaan individual peserta didik, yaitu aspek biologis, intelektual, dan psikologis. Hal tersebut dimaksudkan agar guru mudah dalam melakukan pendekatan mastery learning

kepada setiap peserta didik secara individual. Mastery learning adalah salah satu strategi belajar mengajar pendekatan individual yang meliputi 2 kegiatan yaitu program pengayaan dan program perbaikan. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru akan menemui bahwa tidak semua anak didik akan dapat menguasai bahan pelajaran secara tuntas.42

Intinya dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus mempersiapkan segala sesuatunya sehingga pembelajaran praktik ibadah salat berjalan sesuai tujuan. Selain itu guru juga harus memperhatikan kesiapan siswanya dalam menerima materi praktik ibadah salat.

d. Metode dan Alat Pembelajaran

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Dalam mengajar hendaknya guru

42Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,2006), hlm.41.

(27)

menggunakan metode yang bervariasi agar pembelajaran tidak membosankan tetapi menarik perhatian peserta didik.

Selain metode, alat pembelajaran juga merupakan komponen dalam pembelajaran. Alat adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Alat mempunyai fungsi yaitu sebagai pelengkap sebagai pembantu memudahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.43

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode dan alat pembelajaran sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan guru agar tujuan pembelajaran tercapai.Metode yang dipakai dalam pembelajaran praktik ibadah salat yaitu menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sedangkan alat yang dipakai dalam pembelajaran adalah gambar-gambar tentang tata cara salat.

e. Sumber Pengajaran

Sumber pengajaran merupakan materi atau bahan untuk menambah ilmu pengetahuan dan hal-hal baru. Dalam mengemukakan sumber belajar ini para ahli sepakat bahwa segala sesuatu dapat ddipergunakan sebagai sumber belajar sesuai dengan kepentingan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.44Sumber pengajaran yang dipakai oleh guru dalam menyampaikan materi

43Ibid, hlm.42.

44

(28)

praktik ibadah salat yaitu dengan buku paket Pendidiksn Agama Islamuntuk kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sesuai dengan kurikulum 2013.

f. Evaluasi

Evauasi adalah suatu tiindakan atau proses menentukan nilai yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan. Evaluasi mempunyai tujuan yaitu tujuan umum meliputi; mengumpulkan data-data yang menunjukan taraf kemajuan peserta didik dan tujuan yang diharapkan, memungkinkan guru melakukan penilaian aktivitas yang dilakukan, menilai metode mengajar yang digunakan. Tujuan khusus meliputi; merangsang kegiatan peserta didik, menemukan sebab-sebab kemajuan/ kegagalan, memberikan bimbingan yaang sesuai dengan kebutuhan perkembangan bakat peserta didik yang bersngkutan, memperoleh laporan tentang perkembangan peserta didik,dan untuk memperbaiki mutu pengajaran.45Evaluasi yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran praktik ibadah salat untuk kelas VII yaitu dengan cara peserta didik disuruh untuk mempraktikan secara langsung tata cara ibadah salat yang sesuai dengan syariat islam. Sehingga dengan ini, guru dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta didik dalam memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pembangunan Zona Integritas

Gambar 3 menunjukkan perkem- bangan panjang rumput (diukur dari dasar tanaman sampai bagian daun terpanjang) yang paling cepat adalahrumput yang dipupuk dengan

Menurut Hery (2016:202), istilah piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai

Daya Adicipta Wisesa dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu main dealer sepeda motor dan suku cadang Honda yang kontributif di wilayah menjadi salah satu

Peningkatan penerapan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana terjadi karena adanya peningkatan seluruh dimensi penerapan keselamatan pasien yang meliputi dimensi

Pengujian ini dengan mengunakan jumlah gambar citra sebanyak 30 data dapat diketahui mengunakan level 1 dan 7 metode wavelet mendapat tingkat akurasi yang cukup tinggi dari ke

Umat Hindu Bali telah memiliki rasionalisasinya sendiri tentang mengapa mereka menggunakan hewan dalam upacara Yadnya karena selain itu merupakan kelengkapan yang

Menurt Sahertian menegaskan bahwa tujuan supervisi kunjungan kelas adalah menolong guru-guru dalam hal pemecahan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Dalam