PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN IZIN PERLUASAN PENGGUNAAN
PESTISIDA
MENTERI PERTANIAN,
Menimbang
:
a. bahwa untuk memenuhi kebutuhan akan pestisida yang relatif
aman dan efektif untuk berbagai tujuan penggunaan, maka perlu
memperluas penggunaan pestisida tertentu yang telah terdaftar;
b. bahwa data percobaan terakhir menunjukkan pestisida seperti
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini dapat digunakan efektif
untuk tujuan penggunaan baru yang belum tercakup dalam
ketentuan izin yang telah ada;
c. bahwa atas dasar hal tersebut diatas, dipandang perlu untuk
memberikan izin perluasan penggunaan pestisida;
Mengingat
:
1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya
Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3478);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68,
Tambahan (Lembaran Negara Nomor 3699);
4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3821);
5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3839);
6. Peraturan
Pemerintah
Nomor
7
Tahun
1973
tentang
Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan
Pestisida (Lembaran Negara Tahun 1973 Nomor 12);
7. Peraturan
Pemerintah
Nomor
6
Tahun
1995
tentang
Perlindungan Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor
12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3586);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
9. Peraturan
Pemerintah
Nomor
74
Tahun
2001
tenang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara
Tahun 2001 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4153);
Pembentukan Kabinet Gotong Royong;
12. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Departemen;
13. Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen;
14. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 01/Kpts/OT.210/1/2001
juncto
Keputusan
Menteri
Pertanian
Nomor
354.1/Kpts/OT.210/6/2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Pertanian;
15. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 99/Kpts/OT.210/2/2001
juncto
Keputusan
Menteri
Pertanian
Nomor
392/Kpts/OT.210/7/2001
tentang
Kelengkapan
Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian;
16. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 434.1/Kpts/TP.270/7/2001
tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pestisida;
17. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 194/Kpts/KP.150/3/2003
tentang Komisi Pestisida;
18. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 517/Kpts/TP.270/9/2002
tentang Pengawasan Pestisida;
Memperhatikan :
Pendapat
Komisi
Pestisida
dalam
suratnya
Nomor
279/Kompes/2003 tanggal 25 Agustus 2003;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PENDAFTARAN
DAN PEMBERIAN IZIN PERLUASAN PENGGUNAAN PESTISIDA.
Pasal 1
Memperluas penggunaan pestisida yang telah diizinkan dalam
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 09/Kpts/TP.270/1/98; Nomor
763/Kpts/TP.270/9/ 98; Nomor 1033/Kpts/TP.270/12/98, Nomor
931/Kpts/TP.270/8/98, Nomor 251/Kpts/TP.27011/2000; Nomor
520.8/Kpts/TP.270/11/2000;
Nomor
535.1/Kpts/TP.270/7/2001;
Nomor 576/Kpts/TP.270/11/2001; Nomor 480/Kpts/TP.270/8/2002;
Nomor 45/Kpts/TP.270/1/2003; Nomor 294/Kpts/ Tp.270/5/2003
dengan penggunaan sebagaimana dimaksud dalam kolom 4 dan 5
Lampiran Keputusan ini.
Pasal 1
PROF. DR. IR. BUNGARAN SARAGIH, M.Ec
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1. Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian;
2. Menteri Keuangan;
3. Menteri Kesehatan;
4. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
5.
Menteri Perindustrian dan Perdagangan;’
6. Menteri Negara Lingkungan Hidup;
7. Menteri Kehutanan;
8. Menteri Kelautan dan Perikanan;
9. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan;
10. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
11. Para Pimpinan Unit Kerja Eselon I di lingkungan Departemen Pertanian;
12. Keputusan Komisi Pestisida;
7. DIPHO 290 AS Dimehipo : 290 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk larutan dalam air
Kentang : pengorok daun
Liriomyza huidobrensis Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
PT Indagro Inc. 3 November 2005
8. FENVAL 10 WP Fenvalerat : 10 %
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Cabai : Ulat grayak Spodoptera litura
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 1,5 g/l
PT Mitra Kreasidharma 7 Agustus 2007
Kedelai : Lalat bibit Agromyza spp. Penggulung daun Lamprosema indicata Perusak daun Plusia sp. Penggerak polong Etiella zinckenella
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1g/l 1– 2 g/l 0,5 – 1g/l 9. FOLICUR 25 WP Tebukonazol : 25 % Fungisida sistemik berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Padi :
Penyakit busuk batang Helminthosporium sigmoideum Penyakit bercak daun
Cercospora sp.
Penyakit hawar pelepah Rhizoctonia solani
Penyemprotan volume tinggi : 250 – 500 g/ha 125 – 250 g/ha PT Bayer Indonesia Tbk. BG Crop Protection 20 Juli 2006 10. GODAM 520 AS 2,4-D isopropil amina : 520 g/l (setara dengan 2,4-D : 410 g/l)
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Karet (TBM) : Gulma berdaun lebar Commelina diffusa Borreria alata Syndrella nudiflora Ageratum conyzoides Cleaome asvera Mikania micrantha
Penyemprotan volume tinggi : 3 l/ha
2 – 3 l/ha
PT Petrokimia Kayaku 6 Agustus 2007
Tebu :
Gullma berdaun lebar Altermanthere sessilis Momordica charantia Cleome rutidospermae Ipomoea triloba Ageratum conyzoides ????? chorcorifolia
Penyemprotan volume tinggi : 3 l/ha
11. INDAR 240 F Fenbukonazol : 246,68 g/l Fungisida kontak berbentuk pekatan suspensi Padi :
Penyakit hawar pelepah Rhizoctonia solani Penyakit bercak daun Cescospora oryzae
Penyemprotan volume tinggi : 0,125 – 0,25 l/ha PT Dow AgroScience Indonesia 20 Juli 2006 12. KALIANDRA 482 EC Klorpirifos : 482 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Jagung : Belalang Locusta sp.
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1ml/l
PT Johny Jaya Makmur 6 Agustus 2007
13. KARMEX 80 WP Diuron : 80 %
Herbisida sistemik pra tumbuh berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Ubi kayu :
Gulma berdaun lebar Mimosa invisa Borreria alata
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 2 kg/ha
PT DuPont Agricultural Products Indonesia
15 November 2006
14. KOMODOR 300/100 AS Isopropil amina glifosat : 300 g/l (setara dengan glifosat : 222 g/l) 2,4-D dimetil amina : 100 g/l (setara dengan 2,4-D : 83 g/l)
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam ari
Kelapa sawit (TBM) : Gulma berdaun sempit Ottochloa amottiana Ischaemum timorense Axonopus compressus Gulma berdaun lebar Gulma berdaun lebar Synedrella nudiflora Borreria alata Ageratum conyzoides Mikania micrantha
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 3 l/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha
2 – 3 l/ha
PT Petrokimia Kayaku 20 Januari 2008
Kopi (TBM) :
Gulma berdaun sempit Axonopus compressus Teki Cyperus kilingia Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides
Penyemprotan volume tinggi : 3 l/ha
Penyemprotan volume tinggi : 3 l/ha
KOMODOR 300/100 AS (Lanjutan)
Teh :
Gulma berdaun sempit Cynodon dactylon Oplismenus compositus Paspalum conjugatum Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Crassocephalum crepidioides Erigeron sumatrensis
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 3 l/ha
15. LINDAS 240 AS Isopropil amina glifosat : 240 g/l (setara dengan glifosat : 178 g/l)
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Kopi (TBM) :
Gulma berdaun sempit Axonopus compressus Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides
Penyemprotan volume tinggi : 3 l/ha
Penyemprotan volume tinggi : 3 l/ha
PT Petrokimia Kayaku 6 Agustus 2007
Teh :
Gulma berdaun sempit Cynodon dactylon Oplismenus compositus Paspalum conjugatum Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Crassocephalum crepidioides Erigeron sumatrensis
Penyemprotan volume tinggi : 3 l/ha
Penyemprotan volume tinggi : 3 l/ha
16. MARSHAL 200 EC Karbosulfan : 2001,11 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan Kelapa : Kutu daun Aspidiotus destructor Infus akar : 8 – 16 ml/pohon injeksi batang : 8 – 16 ml/pohon
PT Bina Guna Kimia 20 Januari 2008
17. METINDO 25 WP Metomil : 25%
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Bawang merah : Perusak daun Spodoptera exigua
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 2 g/l
METINDO 25 WP (Lanjutan) Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia bintalis
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 3 g/l
1 – 2 g/l Teh :
Pengisap daun Helopeltis antoii
Penyemprotan volume tinggi : 1,25 – 2,5 g/l
Tembakau : Ulat grayak Spodoptera sp.
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l
Tomat :
Penggerak buan Heliothis armigera
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l
18. METINDO 80 WSC Metomil : 80 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat larut dalam air
Bawang merah : Perusak daun Spodoptera exigua
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 ml/l
PT Inti Everspring Indonesia 26 Mei 2008
Kakao : Pengisap buah Helopetltis antonii
Penyemprotan volume tinggi : 3 – 4 ml/l Kedelai : Lalat bibit Agromyza spp. Pengguluang daun Lamprosema indicata Perusak daun Plusia sp. Penggerak polong Etiella zinckenella
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
19. MIPCINDO 50 WP MIPC : 50 %
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Kakao : Pengisap buah Helopeltis antonii
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 1,5 g/l
20. MITIGATE 18 EC Abamektin : 18,5 g/l
Insektisida dan akarisida racun kontak dan sistemik berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Kentang : Pengorak daun Liriomyza huidobrensis
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
PT Indagro Inc. 6 Agustus 2007
21. PEGASUS 500 SC Diafentiuron : 500 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan suspensi
Tomat :
Hama perusak tanaman Bemisia tabaci
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
PT Syngenta Indonesia 20 Januari 2008
22. PENTACARB 500 EC BPMC : 500 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Padi :
Wereng coklat Nilaparvata lugens
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha
PT Pentagro Fertila Utama 3 November 2005
23. PANTOM 200 AS
Mono ammonium glifosat : 200 g/l (setara dengan glifosat : 17,7 g/l)
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Herbisida sawit (TBM) : Gulma berdaun sempit Ottochloa amottiana Axonopus compressus Ischaemum tjmorense Gulma berdaun lebar Borreria alata Mikania micrantha
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 l/ha
3 – 4 l/ha
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 l/ha
PT Petrokimia Kayaku 26 Mei 2008
24. PROTANI 10 EC Emanektin benzoat : 10 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l PT Agrokimindo Kurniabuana 26 Mei 2008 25. RADAR 15 EC Alfametrin : 15 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Cabai : Ulat grayak Spodoptera litura
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – ml/l
RADAR 15 EC (Lanjutan) Kedelai : Perusak daun Empoasca spp. Penggulung daun Lamprosema indicata Ulat grayak Spodoptera litura Pengisap polong Piezodorus sp. Nezara viridula
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
Kelapa sawit : Ulat api
Stohosea asigna
Penyemprotan volume tinggi : 250 – 500 ml/l Tembakau : Ulat grayak Spodoptera litura Penggerak pucuk Helicoverpa spp.
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha
2 ml/l
26. RAYDOCK 28 EC Beta siflutrin : 28 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan Cabai : Ulat grayak Spodoptera sp. Kutu daun Myzus persicae Lalat buah Dacus sp.
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
1,5 – 2 ml/l
PT Prospek Karyatama 26 Mei 2008
Jeruk :
Pengorak daun Phylloconistis citrella Kutu daun
Aphis sp.
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
27. SAMBA 100 EC Etofenproks : 100 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Bawang merah : Perusak daun Spodoptera exigua
Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 1,5 ml/l
PT Mitra Kreasidharma 26 Mei 2008
Kedelai : Lalat bibit Agromyza spp. Penggulung daun Lamprosema indicata Perusak daun Plusia sp. Penggerak polong Etiella zinckenella
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
28. SCORE 250 EC Difenokonazol : 250 g/l
Fungisida sistemik berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Jeruk :
Penyakit tepung Oidium sp.
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
PT Syngenta Indonesia 15 November 2006
29. STARMIN 865 AS 2,4-D dimetil amina : 865 g/l (setara dengan 2,4-D : 720 g/l)
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan Dalam air
Karet :
Gulma berdaun lebar Commelina diffusa Borreria alata Synedrella nudiflora Ageratum conyzoides Cleome asvera Mikania micrantha
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 3 l/ha
6 Agustus 2007
Tebu :
Gulma berdaun lebar Momordica charantia Cleaome rutidospermae Ipomoe triloba Ageratum conyzoides Altermanthera sessilis Melochia chorcorifolia
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha
0,5 – 1 l/ha
30. SUN UP 480 AS Isopropil amina glifosat : 480 g/l (setara dengan glifosat : 356 g/l)
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Lada (TM) :
Gulma berdaun sempit Axonopus compressus Paspalum conjugatum Ottochloa nodosa Setaria plicata Gulma berdaun lebar Borreria alata
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha
PT Adil Makmur Fajar 20 Agustus 2004
31. SUPREMO 480 AS Isopropil amina glifosat : 479,7 g/l (setara dengan glifosat : 355,5 g/l)
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Kkao
Penyemprotan volume tinggi :
0,25 – 0,5 ml/l
28. SCORE 250 EC Difenokonazol : 250 g/l
Fungisida sistemik berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Jeruk :
Penyakit tepung Oidium sp.
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
PT Syngenta Indonesia 15 November 2006
29. STARMIN 865 AS 2,4-D dimetil amina : 865 g/l (setara dengan 2,4-D : 720 g/l)
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan Dalam air
Kakao (TBM) :
Alang-alang Imperata cylindrical Gulma berdaun sempit
Ditaria adscendens Axonpus compressus
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha
PT Dharma Guna Wibawa 26 Mei 2008
Teh :
Gulma berdaun sempit Digitaria ciliaris Setaria plicata Gulma berdaun lebar Borreria alata Ageratum conyzoides
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha
Penyemprotan volume tinggi : 3 – 4,5 l/ha
4,5 l/ha
30. WINGRAN 0,5 G Imidakloprid : 0,5 %
Insektisida sistemik, racun kontak dan lambung berbentuk butiran Padi : Wereng coklat Nilaparvata lugens Penaburan : 6 – 12 kg/ha
MARSHAL 25 ST (Lanjutan) Kedelai : Lalat bibit Agromyza sp.; Perlakuan benih : 20 – 40 g/kg benih Padi gogo : Lalat bibit Atherigona oryzae. Perlakuan benih : 20 – 40 g/kg benih 28. METAPAR 99 WP Metaldehida : 99 % Molukisida berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Selada :
Siput Agriolimax sp. Thepa javanica
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 g/l PT Paramanira RI. 757/8-2003/T 29. MOSFLY 0,02 MC Tranfflutrin : 0,02 % Insektisida racun pernafasan berbentuk padatan lingkar
Untuk mengendalikan nyamuk Culex sp. di dalam ruangan.
Pembakaran PT Inti Kimiatama Perkasa RI. 1391/8-2003/T
30. NIMROD 250 EC Bupirimat : 250 g/l
Fungisida sistemik berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Apel :
Penyakit tepung Oidium sp.
Penyemprotan volume tinggi : 2,5 – 5 ml/10 l
PT Kurongkor Utama RI. 433/8-2003/T
31. NISSORUN 50 EC Heksitiazok : 50 g/l
Akarisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Apel : Tungau
Panonychus ulmi;
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
PT Indagro Inc. RI. 926/8-2003/T
Cabai : Tungau
Tetranychus sp.;
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 l/ha
NISSORUN 50 EC (Lanjutan)
Kedelai : Tungau
Teransychus sp.;
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 l/ha
Teh :
Tungau jingga Brevipalpus phoenicis.
Penyemprotan volume tinggi : 200 – 400 ml/ha
32. NUSTAR 400 EC Flusilazol : 399,85 g/l
Fungisida sistemik berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Bawang merah : Penyakit bercak daun Alternaria porri;
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
PT DuPont Agricultural Products Indonesia
RI. 1107/8-2003/T
Jagung :
Penyakit hawar daun Helminthosporium turcicum :
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
Padi :
Penyakit hawar pelepah Rhizoctonia solani;
Penyemprotan volume tinggi : 0,3 – 0,6 ml/l
Teh :
Penyakit cacar daun Exobasidium vexans.
Penyemprotan volume tinggi : 25 – 50 ml/ha
33. OCTANIL 75 WP Klorotalonil : 75 %
Fungisida fungistatik berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Bawang merah : Penyakit bercak daun Alternaria porri;
Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 7,5 g/10 l
PT Arysta Tirta Agro RI. 1005/8-2003/T
Kentang :
Penyakit busuk daun Phytophthora infestans;
Penyemprotan volume tinggi : 15 – 20 g/10 l
Tomat :
Penyakit busuk daun Phytophthora infestans.
Penyemprotan volume tinggi : 7,5 – 15 g/10 l
34. OFF 129,5 AS DEET : 129,7 g/l
Repelen berbentuk larutan dalam air
Untuk mengusir nyamuk Pengolesan pada kulit PT SC Johnson & Son (Ltd) Indonesia
RI. 1040/8-2003/T
35. PETROGUD 200 EC Klorpirifos : 200 g/l
Insektisida racun kontak berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Beras di penyimpanan : Hama Sitophilus sp. Tribolium sp.
Penyemprotan volume pada permukaan karung : 1 – 2 ml/30 ml air/m2
PT Petrokimia Kayaku RI. 963/8-2003/T
36. POKSINDO 200 EC Propoksur : 200 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Bawang merah : Ulat grayak Spodoptera exigua;
Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 1,5 ml/l
PT Inti Everspring Indonesia RI. 1051/8-2003/T
Cabai
Hamat Thrips sp. Ulat grayak Spodoptera litura;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Kakao : Pengisap buah Helopeltis antonii;
Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 1,5 l/ha Kedelai : Ulat grayak Spodoptera litura; Perusak polong Heliothis armigera;
Penyemprotan volume tinggi : 3 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 1,5 ml/l
POKSINDO 200 EC (Lanjutan) Padi : Wereng coklat Nilaparvata lugens Walang sangit Leptocorisa oratorius;
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Teh :
Pengisap buah Helopeltis antonie;
Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 1,5 ml/l
Tomat : Ulat buah
Heliothis armigera.
Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 1,5 ml/l
37. PONFOS 250 EC Diklorvos : 250 g/l
Pestisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Tembakau udang windu : Udang jambret Mesopodopsis sp. Udang liar
Penyemaran dan penebaran : 0,5 – 1 /l
1 – 1,5 l
PT Prospek Karyatama RI. 1730/8-2003/T
38. PRODIGY 100 SC Metoksifenozida : 100 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk suspensi
Bawang merah : Perusak daun Spodoptera litura;
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l PT Dow AgroSciences Indonesia RI. 1426/8-2003/T Cabai : Perusak daun Spodoptera litura:
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
Kacang panjang : Penggerak polong Maruca testulalis;
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
PRODIGY 100 SC (Lanjutan)
Kedelai : Perusak daun Spodoptera litura;
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolimia binotalis;
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
Tomat :
Penggerak buah Helicoverpa armigera;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
39. PROMECTIN 18 EC Abamektin : 18 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan Cabai : Pengorak daun Liriomyza sp. Hama trips Thrip sp.,
Penyemaran dan penebaran : 0,125 – 0,25 ml/l
PT Prospek Karyatama RI. 1782/8-2003/T
Kentang : Pengorak daun Liriomyza sp.,
Penyemprotan volume tinggi : 0,125 – 0,25 ml/l
Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis.
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
40. QUEEN 25 WP Kuinklorak : 25 %
Herbisida sistemik pra tumbuh berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Padi gogo :
Gulma berdaun lebar Eleutheranthera ruderalis Gulma berdaun sempit Leptochloa cheninsis;
Penyemprotan volume tinggi : 100 – 150 g/ha
Penyemprotan volume tinggi : 50 – 100 g/ha
QUEEN 25 WP (Lanjutan)
Padi sawah :
Gulma berdaun sempit Echinochloa crusgalli Gulma berdaun lebar Monochoria vaginalis Spenochlea zeylanica.
Penyemprotan volume tinggi : 30 – 60 g/ha
41. REMEDY 80 WP Zineb : 80,275 %
Fungisida sistemik berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Bawang merah : Penyakit bercak daun Alternaria porri;
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 g/l
CV Mitra Agronusa RI. 1788/8-2003/T
Kentang :
Penyakit busuk daun Phytophthora infestans.
Penyemprotan volume tinggi : 3 – 4 g/l
42. SATURN-D 600 ED tiobenkarb : 400 g/l 2,4-D IBE : 200 g/l
Herbisida sistemik pra tumbuh dan purna tumbuh berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Padi sawah : Gulma berdaun lebar Monochoria vaginalis Gulma berdaun sempit Jawan Echonochloa crusgalli Teki Cyperus difformis Fimbristylis littoralis Scirpus juncoides
Pemercikan langsung dari Botol dan Penyemprotan Volume tinggi :
1 – 2 l/ha
penyemprotan volume tinggi : botol dan Penyemprotan volume tinggi :
1 – 2 l/ha
PT Petrokimia Kayaku RI. 722/8-2003/T
Padi tabela :
Gulma berdaun lebar Monochoria vaginalis Gulma berdaun sempit Paspalum vaginatum Echinochloa crusgalli Teki Fimbristylis littoralis Cyperus difformis
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 3 l/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha
43. SATURN-D 6 G Tiobenkarb : 4 % 2,4-D IBE : 2%
Herbisida sistemik pra tumbuh dan purna tumbuh berbentuk butiran
Padi sawah : Gulma berdaun lebar Gratiola juncea Sphenoclea zeylanica Monochoria vaginalis Gulma berdaun sempit Echinochloa colonum Jawan Echinochloa crusgalli Leptochloa chinensis Teki Cypers spp. Fimbristylis miliaceae Scirpus lateriflorus;
Penaburan pada tanah : 15 – 25 kg/ha
Penaburan pada tanah : 15 – 25 kg/ha
PT Petrokimia Kayaku RI. 160/8-2003/T
Padi tabela :
Gulma berdaun lebar Monochoria vaginalis Gulma berdaun sempit Paspalum vaginatum Teki Cyperus iria Fimbristylis miliaceae.
Penaburan pada tanah : 10 – 20 kg/ha
44. SIEGE 2 GL Hidrometilnon : 2 %
Insektisida racun lambung berbentuk gel
Untuk mengendalikan kecoa Blatella germanica di dalam ruangan
Pengumpanan PT BASF Indonesia RI. 1433/8-2003/T
45. SMART 480 AS Isopropil amina glifosat : 486 g/l (setara dengan glifosat : 360 g/l)
Herbisida purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Kelapa sawit : Alang-alang Imperata cylindrical;
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 3 l/ha
PT Tribina Tanikarya RI. 1313/8-2003/T
Lahan-lahan tanaman : Alang-alang
Imperata cylindrical;
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 3 l/ha
SMART 480 AS (Lanjutan)
Teh :
Gulma berdaun lebar Ageratum spp. Galinsoga parviflora Borreria alata
Gulma berdaun sempit Paspalum conjugatum Setaria plicata.
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha
3 – 4,5 l/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha
46. STORM 0,005 RB Flukumafen : 0,005 %
Rodentisida siap pakai berbentuk umpan padatan
Tikus sawah Rattus argentiventer
Tikus belukar Rattu tiomanicus
Pengumpanan : siap pakai
PT BASF Indonesia RI. 778/8-2003/T
47. SUCCESS 25 SC Spinosad : 25 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk suspensi
Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis.
Penyemprotan volume tinggi : 0,375 – 0,75 ml/l
PT Dermaga Mitra Mas RI. 1369/8-2003/T
48. SUNRICE 15 WG Etosisulfufon : 15 %
Herbisida sistemik pra dan purna tumbuh berbentuk butiran yang dapat didispersikan dalam air
Pada sawah : Gulma berdaun lebar Marsilea crenata.
Penyemprotan volume tinggi : 60 – 120 g/ha PT Bayer Indonesia Tbk. BG Crop Protection RI. 1370/8-2003/T 49. TERMIDOR 25 EC Fipronil : 25 g/l
Bahan pengawet kayu racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Kayu gergajian : Rayap kayu kering
Cryptotermes cynocephalus Rayap tanah Coptotermes curvignathus; Penaburan : 1 – 2 ml/l PT Bayer Indonesia Tbk. BG Crop Protection RI. 1366/8-2003/T Tanah bangunan :
Rayap subteranean Perlakuan tanah :
50. TERMIKON 15 EC Alfametrin : 15 g/l
Bahan pengawet kayu racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Karyu gergajian : Rayap kayu kering
Cryptotermes cnynocephalus Rayap tanah
Coptotermes curvignathus.
Pelaburan : 2,5 – 5 ml/l Vakum tekan : 1,25 – 2,5o ml/l Retensi : 4,33 – 8,85 kg/m3 Vakum tekan : 5 – 6,25 ml/l Retensi : 19,52 – 22,89 kg/m3
PT Petrokimia Kayaku RI. 1328/3-2003/T
51. TERMIT 118 L Permetrin : 0,8 g/l Seng asipetak : 117 g/l
Bahan pengawet kayu berbentuk larutan
Kayu gergajian : Jamur pelapuk kayu Dacryopinax spathularia Pycnoporus sanguineus Schizophyllum commune Rayap kayu kering
Cryptotermes cynocephalus Rayap tanah
Coptotermes curvignathus;
Pelaburan tanpa pengenceran (setara dengan 200 g/m2)
Pelaburan tanpa pengenceran (setara dengan 80 g/m2) Perlakuan tanah tanpa Pengencerah
PT Pelangi Indah Lestari RI. 921/8-2003/T
Rotan :
Bubuk kayu kering Dinoderus sp.
Penguasan tanpa pengenceran Retensi : 34,9 g/kg 52. TIRAN 58 S Belerang : 58,33% Rodentisida racun pernafasan berbentuk padatan silinder
Tikus sawah Rattus argentiventer. Pengemposan CV Empos Tiran RI. 1454/8-2003/T
53. TUREX WP
Delta endotoksin pada Bacillius thuringiensis Var. Aizawai strain GC-91 : 3,8%
Insektisida racun kontak berbentuk tepung yang dapat disuspensikan Kedelai : Ulat grayak Spodoptera litura; Kubis : Perusak daun Plutella xylostella;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 g/l
PT Tanindo Subur Prima RI. 1103/8-2003/T
Tomat :
Penggerak buah He…is armigera.
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l
54. VONDOZEB 80 WP Mankozeb : 80 %
Fungisida protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Bawang putih : Penyakit bercak daun Alternaria porri;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l
PT Nufarm Indonesia RI. 861/3-2003/T
Cengkeh :
Penyakit cacar daun Phyllosticta sp.;
Penyemprotan volume tinggi : 1 g/l
Kentang :
Penyakit busuk daun Phytophthora infestans;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l
Teh :
Penyakit cacar daun Exobasidium vexans;
Penyemprotan volume tinggi : 250 g/ha
Tembakau :
Penyakit rendah batang Phytophthora sp. Phythium sp.
Rhizoctonia sp. Di pesemaian;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l
Tomat :
Penyakit busuk daun Phytophthora infestans.
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l
* Pestisida Terbatas
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 14 Juni 2004
MENTERI PERTANIAN,