KATA PENGANTAR
Dalam rangka mendukung Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang baik berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah, Ditjen KP3K terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas SAKIP (Predikat A pada Tahun 2014) salah satunya dengan membuat suatu pedoman pengukuran dan pelaporan kinerja pada setiap satker lingkup Ditjen KP3K tahun 2015.
Pengukuran dan pelaporan kinerja dimaksud telah dibahas melalui berbagai kesempatan dengan berbagai narasumber. Pedoman/panduan ini disusun guna memberikan pedoman yang jelas kepada seluruh satker lingkup Ditjen KP3K dalam melakukan pengukuran kinerja yang pada akhirnya diharapkan kinerja satker dapat lebih ditingkatkan dan penyamaan persepsi mengenai hal-hal yang akan dicapai pada Tahun 2015.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang terkait dalam rangka pelaksanaan SAKIP yang lebih baik.
Jakarta, April 2015 Direktur Jenderal
Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulauKecil
ii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ... 2
1.3. Ruang Lingkup ... 2
1.4. Dasar Hukum ... 2
1.5. Pengertian/ Istilah ... 3
BAB II. 2.1. Target Kinerja Tahun 2015 ... 6
A. Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder Perspective) ... 6
B. Perspektif Masyarakat Kelautan dan Perikanan (Costumer Perspective) ... 6
C. Perspektif Internal (InternalProcess) ... 7
D. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and GrowthPerspective) ... 8
3.1. MenyusunRencana Aksi Pencapaian Kinerja ... 11
3.2. Menetapkan Tim Pengukuran Kinerja ... 11
3.3. Pengumpulan Data Kinerja dan Validasi ... 12
3.4. Pelaporan Kinerja ... 13
3.4.1 Jenis Laporan ... 13
3.4.2 Pelaporan Online ... 14
E. Penanggung Jawab Pengisian Aplikasi Online ... 18
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan penerapan manajemen kinerja pada sektor publik yang sejalan dan konsisten dengan
penerapan reformasi birokrasi, yang berorientasi pada pencapaian outcome dan
upaya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
SAKIP merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja, yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan. Dalam hal ini, setiap organisasi diwajibkan mencatat dan melaporkan setiap penggunaan keuangan negara serta kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku.
Di dalam penilaian SAKIP oleh Kementerian PAN dan RB, materi yang dievaluasi meliputi 5 komponen, yaitu;
a. Perencanaan kinerja, terdiri dari renstra, rencana kinerja tahunan, dan penetapan kinerja dengan bobot 35.
b. Pengukuran kinerja, yang meliputi pemenuhan pengukuran, kualitas pengukuran, dan implementasi pengukuran dengan bobot 20
c. Pelaporan kinerja, terdiri dari pemenuhan laporan, penyajian informasi knerja, serta pemanfaatan informasi kinerja, diberi bobot 15
d. Evaluasi kinerja yang terdiri dari pemenuhan evaluasi, kualitas evaluasi, dan pemanfaatan hasil evaluasi, diberi bobot 10
e. Pencapaian kinerja, bobotnya 20, terdiri dari kinerja yang dilaporkan (outputdan outcome), dan kinerja lainnya
Pedoman pengukuran kinerja ini dibuat untuk memenuhi komponen kedua tersebut.
2
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dibuatnya pedoman pengukuran kinerja ini antara lain sebagai:
a. Langkah aksi penyempurnaan dokumen AKIP Ditjen KP3K;
b. Pembangunan sistem pengumpulan data kinerja pada satker lingkup Ditjen KP3K;
c. Sebagai Panduan/pedoman kepada satker lingkup Ditjen KP3K, khususnya bagi satker Pusat, UPT dan Dekonsentrasi dalam rangka pelaksanaan pengukuran dan Pelaporankinerja secara berkala.
d. Peningkatan kinerja satker dan penyamaan persepsi mengenai hal-hal yang akan dicapai pada tahun 2015.
1.3. Ruang Lingkup
Pedoman Pengukuran Kinerja satker lingkup Ditjen KP3K ini meliputi pengaturan: a. Target Kinerja;
b. Pelaksanaan Pengukuran dan Pelaporan Kinerja; dan c. Tindak Lanjut Hasil Pengukuran Kinerja.
1.4. Dasar Hukum
Pedoman Pengukuran Kinerja Lingkup Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Tahun 2015 ini disusun berdasarkan:
a. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah;
b. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
1.5. Pengertian/ Istilah
a. Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menyampaikan
pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.
b. Kinerja adalah unjuk kerja/hasil kerja/keluaran/hasil dari
kegiatan/program yang hendak atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur.
c. Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
d. Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di amanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. e. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
adalah rangkaian sistematik dari berbagai komponen, alat, dan prosedur yang dirancang untuk mencapai tujuan manajemen kinerja, yaitu perencanaan, penetapan kinerja dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
f. Perencanaan Strategis (Renstra), adalah merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1
4
berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.
Proses ini menghasilkansuatu rencana strategis instansi pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya.
g. Perencanaan Kinerja adalah merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis. Hasil dari proses ini berupa rencana kinerja tahunan.
h. Pengukuran Kinerja adalah merupakan proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam rencana strategis.
i. Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) adalah
ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasiProgram adalah penjabaran kebijakan kementerian negara/lembaga dalam bentuk upaya yang berisi satu atau beberapa kegiatan dengan menggunakan sumberdaya yang disediakan.
j. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (sumberdaya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau ke semua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang dan jasa;
k. Output (keluaran) adalah tolak ukur kinerja berdasarkan produk dari
suatu kegiatan yang dihasilkan dari program atau kegiatan sesuai dengan masukan yang digunakan;
l. Outcome (hasil) adalah tolak ukur kinerja berdasarkan tingkat
keberhasilan yang dapat dicapai berdasarkan keluaran program atau kegiatan yang sudah dilaksanakan.
m. BSCatau Balanced Score Cardadalahalat yang digunakan untuk
mengukur kinerja dan sebagai salah satu cara untuk menyusun strategi untuk mencapai tujuan organisasi.
6
BAB II TARGET KINERJA TAHUN 2015
2.1. Target Kinerja Tahun 2015
Pada Tahun 2015, Ditjen KP3K mempunyai 12 Sasaran Strategis dan ditetapkan 30 Indikator Kinerja Utama (IKU). Secara lengkap target kinerja Tahun 2015 Ditjen KP3K adalah sebagai berikut :
A. Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder Perspective)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Tahun 2015 Penanggung Jawab No Uraian Stakeholder Perspective 1. Meningkatnya kemakmuran masyarakat Kelautan dan Perikanan IKU 1
Nilai Tukar Petambak
Garam 101 Dit PMPPU, TP PUGAR
IKU 2
Pertumbuhan PDB
Perikanan (%) 7 Setditjen
B. Perspektif Masyarakat Kelautan dan Perikanan (Costumer Perspective)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Tahun 2015 Penanggung Jawab No Uraian Customer Perspective 2. Meningkatnya pengelolaan SDKP yang berkelanjutan IKU 3 Jumlah kawasan
konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang meningkat efektivitas pengelolaannya (kawasan)
17 Dit KKJI dan UPT KKPN
IKU
4 Jumlah luas kawasan konservasi (Juta Ha)
16,5 Dit KKJI dan UPT KKPN IKU
5 Jumlah kawasan pesisir rusak yang pulih kembali (kawasan)
50 Dit PL
IKU
6 Jumlah Pulau-pulau kecil terluar (PPKT) yang difasilitasi pengembangan ekonominya (pulau)
20 Dit PPK dan UPT PSPL
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Tahun 2015 Penanggung Jawab No Uraian produksi, usaha dan investasi bagi kemakmuran masyarakat KP3K 7 ton) PUGAR IKU
8 Persentase Kualitas Garam rakyat KP1 terhadap total keseluruhan (%)
60 Dit PMPPU, TP PUGAR
IKU
9 Nilai investasi di pulau-pulau kecil (Rp. Trilyun)
2 Dit PPPK 4. Meningkatnya produk KP yang dikembangkan dan dipasarkan IKU
10 Jumlah kawasan wisata bahari yang dikembangkan
15 Dit KKJI, Dekonsentrasi, BPSPL, LPSPL 5. Meningkatnya manfaat sosial ekonomi di kawasan pesisir IKU
11 Jumlah kawasan pesisir yang direvitalisasi/restorasi untuk pusat pengembangan
ekonomi (kawasan)
2 Dit. PL
IKU
12 Jumlah masyarakat adat, tradisional dan lokal yang direvitalisasi (komunitas)
8 Dit. PMPPU
IKU
13 Jumlah LKM pesisir yang terfasilitasi permodalannya di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil (unit)
138 Dit. PMPPU
C. Perspektif Internal (InternalProcess)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Tahun 2015
Penanggung Jawab
No Uraian
Internal Process Perspective
6. Terimplemen-tasinya kebijakan pembangunan yang memperkuat kedaulatan negara kepulauan IKU
14 Indeks efektivitas kebijakan bidang KP3K
1 Setditjen KP3K
7. Terselenggara-nya tata kelola pemanfaatan SDKP yang berdaya saing dan berkelanjutan IKU
15 Wilayah perairan laut NKRI yang memiliki dokumen perencanaan (kawasan)
1 Dit TRLP3K
IKU
16 Jumlah kawasan strategis nasional/tertentu yang memiliki dokumen
8
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Tahun 2015 Penanggung Jawab No Uraian IKU
17 Jumlah penambahan kawasan konservasi (Ha) 500.000 Dit. KKJI IKU
18 Jumlah pulau-pulau kecil/terluar yang terfasilitasi investasi dan/atau pengembangan ekonominya (pulau)
5 Dit. PPPK
IKU
19 yang meningkat Jumlah kawasan pesisir ketangguhannya
(kawasan)
22 Dit. PL
IKU
20 Jumlah pelaku usaha mikro yang mandiri di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil (kelompok) 793 Dit. PMPPU 8. Terselenggara-nya pengendalian dan pengawasan SDKP yang berdaulat IKU
21 Jumlah jenis ikan yang dilakukan perlindungan, pelestarian dan/atau pemanfaatannya (jenis)
15 Dit. KKJI
IKU
22 Jumlah ijin yang difasilitasi untuk pemanfaatan kawasan pesisir dan laut (ijin)
4 Dit. PL
D. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and GrowthPerspective)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Tahun 2015
Penanggung Jawab No Uraian
Learning And Growth Perspective
9. Tersedianya ASN DItjen KP3K yang kompeten dan berkepribadian
IKU
23 Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III lingkup Ditjen KP3K (%) <15 Setditjen 10. Tersedianya informasi Ditjen KP3K yang valid, handal dan mudah diakses IKU
24 Indeks pemanfaatan informasi Ditjen KP3K berbasis IT (%)
>75 Setditjen
11. Terwujudnya
pranata dan IKU 25 Indeks RB Ditjen KP3K
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Tahun 2015 Penanggung Jawab No Uraian kelembagaan birokrasi KKP yang berkepribadian IKU
26 Nilai/skor SAKIP Ditjen KP3K A Setditjen IKU
27 Indeks integritas pelayanan publik Ditjen KP3K 8 Setditjen, Dit PL, UPT IKU
28 Jumlah unit kerja bestatus wilayah bebas korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) 1 BPSPL Padang 12. Terkelolanya anggaran pembangunan Ditjen KP3K secara efisien IKU
29 Opini atas Laporan Keuangan Ditjen KP3K WTP Seluruh Satker Ditjen KP3K IKU
10
BAB IIIPENGUKURAN DAN PELAPORAN
KINERJA
Pengukuran Kinerja adalah proses penilaian secara sistematisdan
berkesinambungan atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuandan sasaran. Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yangmenggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dankebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimanaditetapkan dalam Renstra. Sebagai penjabaran dari Renstra telah ditetapkan Rencana Kerja Tahunan (RKT)dan Perjanjian Kinerja (PK). PK dimaksudkan sebagai janji dari bawahankepada atasan dalam suatu unit kerja untuk mempertanggungjawabkan peran, tugas dan fungsi beserta anggaran yang dikelola secara akuntabilitas. Untuk memberikan kepastian tercapainya PK yang diperjanjikan, maka perludillakukan pengukuran secara berkala pada setiap level unit kerja yaitu:
a. Pengukuran Kinerja Program (PKP) untuk Unit Kerja Eselon I
b. Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Unit Kerja Eselon II dan Unit Kerja
Mandiri (UPT).
Pelaksanaan Pengukuran Kinerja Program (PKP) dan Pengukuran KinerjaKegiatan (PKK), dapat dilakukan berdasarkan beberapa kategori sebagai berikut:
a. Pengukuran Kinerja Berkala dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan sekali;
b. Pengukuran Kinerja Akhir Tahun, dilakukan pada akhir tahun berjalan
untuk mengetahui tingkat pemenuhan terhadap Target Kinerja.
Pengukuran Kinerja Berkala digunakan untuk menyusun strategi dan kebijakan operasional yang ditetapkan agar Target Kinerja dapat dicapai pada akhir tahun berjalan. Pengukuran Kinerja Akhir Tahun digunakan sebagai bahan untuk
menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Kerja. Dalam melakukan pengukuran kinerja, terdapat 5 (lima) tahap yang harus dilakukan yaitu,
Menyusun Rencana Aksi,
Menetapkan Tim Pengukuran Kinerja,
Pengumpulan data kinerja,
Pelaporan kinerja, dan
Evaluasi kinerja.
3.1. MenyusunRencana Aksi Pencapaian Kinerja
Agar PK dapat diukur tingkat keberhasilan dan kegagalannya serta dapat diukur secara berkala, maka pada awal tahun setelah PK ditandatangani perlu disusun rencana aksi pencapaiannya. Rencana aksi sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Membagi target tahunan menjadi target triwulan (menetapkan target kinerja yang akan dicapai setiap triwulan)
b. Menetapkan dokumen data dukung yang harus dipenuhi setiap triwulan untuk memberi keyakinan bahwa target kinerja triwulan yang dicapai dapat dipertanggungjawabkan.
c. Menetapkan unit kerja pelaksana masing-masing indikator. Sebagai dasar pengukuran kinerja tahun 2015 Ditjen KP3K telah menetapkan Rencana Aksi sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran.
3.2. Menetapkan Tim Pengukuran Kinerja
Untuk tahun 2015, melalui Keputusan Dirjen KP3K nomor KEP./DJKP3K/2015 tanggal Februari 2015, Ditjen KP3K telah membentuk Tim Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Tim SAKIP/LAKIP Ditjen KP3K). Tugas Tim SAKIP dan LAKIP antara lain :
12
c. Menyusun evaluasi Kinerja dan rekomendasi perbaikan kinerja d. Menyampaikan laporan kepada Dirjen KP3K
Keanggotaan Tim SAKIP dan LAKIP terdiri dari unsur seluruh unit kerja pusat dan UPT .Pada Level Eselon II, selaku koordinator adalah seorang pejabat Eselon III dan Kasubbag TU Direktorat /Kasubbag Pelaporan yang bertindak sebagai sekretaris.Sedangkan untuk unit kerja mandiri (UPT) dikoordinasikan oleh staf yang ditunjuk dan di arahkan oleh Kasie Program dan Evaluasi.Susunan Tim SAKIP dan LAKIP tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran.
3.3. Pengumpulan Data Kinerja dan Validasi
Agar diperoleh data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten, maka perlu dikembangkan sistem pengumpulan data kinerja atau sistem informasi kinerja.Sistem informasi kinerja ini hendaknya dibangun dan dikembangkan di atas prinsip keseimbangan biaya dan manfaat dan dapat dilakukan dengan memasukkan kewajiban membuat laporan secara regular atas data kinerja.
Pengumpulan data kinerja dilakukan secara berjenjang mulai dari unit kerja terendah sampai dengan unit kerja tertinggi yaitu;
UPT >> Eselon II Penaggung Jawab Indikator >> Eselon I
Tenaga Pendamping PUGAR/PDPT >> Kadis Kab/Kota >> Eselon II
Penaggung Jawab Indikator > Eselon I (mulai dari tingkat lapangan sampai ketingkat pusat)
Dinas KP Prov > Eselon II Penaggung Jawab Indikator > Eselon I
Untuk mendapatkan data kinerja yang valid /dapat dipertanggungjawabkan setiap jenis data kinerja yang dikumpulkan harus sesuai dengan capaian kinerja yang dilaporkan dan wajib dilengkapi dengan data dukung yang dapat meyakinkan pencapaian kinerja .Tim SAKIP/LAKIP setiap level unit kerja/satuan kerja perlu melakukan verifikasi dan validasi kesesuaian antara kinerja kinerja yang dilaporkan dengan data dukung yang dilampirkan.Sebagai catatan penting, Tim SAKIP dan LAKIP berhak mengoreksi atau mengurangi persentase capaian kinerja apabila data dukung yang disampaikan tidak sesuai/ tidak valid dan sebaliknya
dapat menambahkan persentase capaian kinerja apabila data dukung dinilai melebihi prestasi kinerja yang dilaporkan.
3.4. Pelaporan Kinerja
Hasil pengukuran kinerja yang dilaksanakan oleh masing-masing Unit Kerja atau dinas Kab Kota/Prov dan Tim SAKIP dan LAKIP ditindaklanjuti dengan penyampaian laporan. Dalam pedoman ini dijelaskan tentang Jenis-jenis Laporan, Petunjuk singkat pelaporan on-line, Penanggung Jawab Pelaporan.
3.4.1 Jenis Laporan
Laporan Kinerja Triwulanan
Alur mekanisme pelaporan per triwulan, dapat dijelaskan sebagai berikut;
(i) Dinas KP Kab/Kota/Provinsi dan Ka-UPT menyampaikan laporan kepada Pimpinan Unit Kerja Penanggung Jawab Indikator Kegiatan Direktur/Sesditjen, atau pihak-pihak yang berkepentingan lainnya setiap minggu ke-3 pada bulan terakhir
(ii) Setelah melakukan validasi dan evaluasi atas laporan Dinas KP Kab/Kota/Provinsi dan Ka UPT / Kasubdit/Kabag, selanjutnya Direktur/Sesditjen selaku penaggung jawab kegiatan menyampaikan laporan kepada Dirjen KP3K setiap minggu ke-1 pada bulan pertama triwulan berikutnya, kecuali pada triwulan ke-4 dilakukan pada minggu terakhir bulan Desember (iii). Dirjen KP3K setelah melakukan validasi dan evaluasi laporan penaggung jawab kegiatan kemudian menyampaikan laporan kepada menteri kelautan dan perikanan setiap minggu pertama triwulan berikutnya
14
Laporan Kinerja Tahunan
Alur mekanisme pelaporan tahunan, dapat dijelaskan sebagai berikut;
(i) Dinas KP Kab/Kota/Provinsi dan Ka UPT menyampaikan laporan kepada Pimpinan Unit Kerja Penanggung Jawab Indikator Kegiatan Direktur/Sesditjen, atau pihak-pihak yang berkepentingan lainnya setiap minggu terakhir di tahun terakhir
(ii) Setelah melakukan validasi dan evaluasi atas laporan Dinas
KPKab/Kota/Provinsi dan Ka UPT / Kasubdit/Kabag, selanjutnya Direktur/Sesditjen selaku penaggung jawab kegiatan menyampaikan laporan kepada Dirjen KP3K setiap minggu terakhir di tahun terakhir (iii) Dirjen KP3K setelah melakukan validasi dan evaluasi laporan penaggung jawab kegiatan kemudian menyampaikan laporan kepada menteri kelautan dan perikanan setiap bulan pertama tahun berikutnya
3.4.2 Pelaporan Online
Dalam rangka memperoleh data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten, maka perlu dikembangkan sistem pengumpulan data kinerja atau sistem informasi kinerja. Mulai Tahun 2014, Ditjen KP3K membangun sistem aplikasi untuk memonitor secara on-line capaian kinerja triwulanan Unit Eselon I, Eselon II, UPT, Satker Dekon dan TP dengan nama Sistem Informasi Manajemen Kinerja Ditjen KP3K (Simanja-07) Ditjen KP3K. Aplikasi ini dapat diakses dengan alamathttp://www.kp3k.kkp.go.id/simanja07
Tampilan Website Pelaporan Secara Online
Nama Aplikasi : SIMANJA – 07 (Sistem Informasi Manajemen Kinerja Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil). Arti Nama: SIMANJA : adalah kependekan dari Sistem Informasi MANajemen kinerJA: 07 adalah Kode Eselon I Ditjen KP3K dalam sistem penganggaran KKP. Aplikasi ini berbasis web (online), atau diisi pada saat komputer dalam posisi online.
A. Proses Pengisian Aplikasi
Setelah anda memasukan Username dan Password lalu anda klik Masuk. Anda akan dihadapkan pada tampilan beranda (contoh adalah tampilan untuk administrator) Aplikasi SIMANJA07, klik menu Data Target :Menu pertama adalah menu Data Target. Pada Menu Data Target terdapat fasilitas untuk input data triwulan dan melihat data triwulan. Di tap Input Data Triwulan berfungsi untuk menginput data triwulan kita diharuskan untuk memilih tahun.Setelah itu jendela terbuka untuk pengisian data. Data diisikan dikolom yang kosong, dan untuk mengakhiri klik simpan. Untuk melihat hasil inputan anda pada bagian input data triwulan. Klik Lihat Data Triwulan lalu pilih tahun sesuai yang anda input . Menu selanjutnya adalah Menu Entry Data, dimana menu ini menyediakan
16
menginput data monitoring, untuk langkah pertama anda pilih tahun dan triwulan :Dan anda langsung dihadapkan pada tampilan form pengisian untuk input data monitoring dan untuk mengakhiri tahap ini anda hanya klik simpan). Dalam pengisian perlu diperhatikan;
Uraian target ; merupakan kegiatanyang harus dilaksanakan pada Triwulan bersangkutan
Realisasi Triwulan : merupakan persentase dari kegiatan yang ada di uraian target , dan telah berhasil dilaksanakan. Apabila realisasi sesuai dengan uraian target maka persentase diisi sesuai bobot persen triwulan tersebut: 10%, 20%, 30%, 50% atau 100% Data Dukung: Jenis data dukung dapat dilihat di syarat daduk ( tabel di menu
data entry, input data triwulan)
Lihat Data MonitoringSama halnya dengan lihat data triwulan, untuk melihat hasil inputan data monitoring anda bias melihat dengan cara mengklik Lihat Data Monitoring.
Guna memudahkan satker yang kesulitan akses internet karena satu dan lain hal, maka kami membuat juga Aplikasi ini dengan basis desktop (offline), jadi dapat diisi pada saat komputer dalam posisi offline. Untuk satker yang mengalami kesulitan untuk mengerjakan secara online, dapat mengerjakan secara offline untuk kemudian melakukan backup data. Hasil dari backup data (file dengan format *.srj.zip) dapat di-email kan ke administrator melalui email simanja07@gmail.com . Pihak administrator akan melakukan restore dari pusat. B. Cara Backup Data
Menu selanjutnya adalah Menu Backup Data, menu ini menyediakan fasilitas untuk Backup Data dan Restore Data. Cara Backup Data. Untuk backup data hal yang harus diperhatikan adalah letak kita menaruh file hasil backup data. Untuk langkah dan tahapnya kita klik tulisan “Backup” pada kolom paling kanan setelah itu Klik Save untuk menyimpan hasil Backup Data.
C. Cara Restore Data
Untuk restore data hasil data backup tadi, hal yang harus diperhatikan adalah kita harus ingat tempat dimana kita meletakan file hasil backup data tersebut. Dan satu hal lagi, bahwa proses ini membutuhkan koneksi internet, jadi dengan kata lain pada tahap restore data anda harus menggunakan link untuk aplikasi online. Untuk langkah dan tahapnya ialah kita pertama Klik Choose File :
Setelah itu anda akan dihadapkan pada kotak dialog open, cari lalu pilih file hasil backup data yang anda simpan. Jika file sudah ditemukan anda langsung saja klik file tersebut dan klik open untuk mengakhiri pada tahap ini. Dan untuk tahap terakhir anda pastikan file yang anda pilih sudah benar, dan satu hal lagi pastikan
file yang akan diupload sudah dalam format .srj .zip. Dan klik Upload untuk
mengakhiri.
Untuk satker yang mengalami kesulitan untuk mengerjakan secara online, dapat mengerjakan secara offline untuk kemudian melakukan backup data. Hasil dari backup data (file dengan format *.srj.zip) dapat di-email kan ke administrator melalui email simanja07@gmail.com . Pihak administrator akan melakukan restore dari pusat.
D. Waktu Pelaporan
Jadwal Pelaporan dan Verivikasi Pelaporan Secara Online
Jenis Laporan Waktu input Data
Satker
Verifikasi Capaian dan Data Dukung
oleh pusat
Feed Back Dari Satker Laporan Triwulan I
(B03) 1-10 April 10-15 April 15-20 April
Laporan Triwulan
II (B06) 1-10 Juli 10-15 Juli 15-20 Juli
Laporan Triwulan
III (B09) 1-10 Oktober 10-15 Oktober 15-20 Oktober
Laporan Triwulan
18
Selain bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sistem AKIP Ditjen KP3K dalam mendukung/mempertahankan nilai SAKIP “A” KKP Tahun 2014, aplikasi ini berguna untuk mengumpulkan informasi dari seluruh satker dengan prinsip transparan dan akuntabel. Transparan, mengandung makna bahwa pimpinan dapat cepat mengetahui perkembangan dan permasalahan setiap satker tanpa terikat waktu dan tempat, guna pengambilan keputusan kebijakan lebih lanjut. Akuntabel, mengandung makna bahwa laporan yang disampaikan harus disertai dengan bukti data dukung yang relevan
E. Penanggung Jawab Pengisian Aplikasi Online
Ditjen KP3K telah membentuk Tim Pelaporan On-Line, Unit Pelaksana Teknis, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan Lingkup Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil Tahun 2015. Setiap satker diwakili oleh 2 (dua) orang, 1 (satu) penanggung jawab laporan satker dan 1 (satu) orang petugas laporan satker.
3.5. Evaluasi Kinerja
Berdasarkan laporan unit kerja penanggung jawab kegiatan, Setditjen melakukan evaluasi untuk mengendalikan pencapaian pelaksanaan program/kegiatan secara keseluruhan.Setelah berakhir tahun anggaran, Ditjen KP3K melakukan evaluasi nasional terhadap pencapaian indikator kinerja baik yang dilaksanakan di Pusat, maupun di daerah.Disamping evaluasi internal, evaluasi juga dilakukan oleh pihak eksternal yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal KKP.
BAB IV
RENCANA PENGENDALIAN
Pengendalian kinerja merupakan tindakan pengaturan dan pengarahan dengan maksud agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat tercapai secara efektif, efisisen dan tepat waktu sebagaimana yang sudah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2015, alur pelaksanaan pemantauan, pelaporan, dan Feedback/arahan dapat dilihat pada diagram dibawah. Untuk itu setiap unit kerja/satuan kerja dalam pelaksanaan kegiatan agar berpedoman dan mentaati jadwal pengendalian sebagaimana terlihal pada table Jadwal Rencana Pengendalian Pencapaian Kinerja Secara Berkala pada halaman berikutnya.
20
Hasil pengukuran kinerja yang dilaksanakan oleh masing-masing Unit Kerja ditindaklanjuti dengan:
a. Penyampaian Laporan kepada Pimpinan Unit Kerja, Atasan Langsung, atau pihak-pihak yang berkepentingan lainnya
b. Melakukan upaya-upaya perbaikan kinerja atas dasar hasil
temuan/kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan
Pelaporan hasil pengukuran kinerja sebagaimana dimaksud di atas, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Hasil Pengukuran Kinerja Berkala dilaporkan secara tertulis atau online kepada Pimpinan Unit Kerja, untuk selanjutnya didistribusikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan;
b. Hasil Pengukuran Kinerja Akhir Tahun dilaporkan sebagai bagian dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Kerja yang bersangkutan;
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penetapan TAPJA
2 Penetapan Rencana Aksi
3 Penyusunan Pedoman Pengukuran Kinerja 4 Pengumpulan Data
Kinerja
5 Pelaporan Kinerja dari satker TP/Dekon/UPT ke level eselon 2 Penanggung jawab indikator 6 Analisa, Evaluasi dan
Penyusunan Laporan Kinerja Level Es 2 7 Penyampaian Hasil
Evaluasi dan Saran Perbaikan dari Es 2 kepada satker TP/UPT/Dekon 8 Implementasi
pelaksanaan saran perbaikan di level satker TP/UPT/Dekon 9 Pelaporan Kinerja dari
Eselon 2 Kepada Eselon 1 10 Analisa, Evaluasi dan
Penyusunan Laporan Kinerja Level Es 1 11 Penyampaian Hasil
Evaluasi dan Saran Perbaikan dari Es1 kepada eselon 2 12 Implementasi pelaksanaan saran perbaikan di level es 2 13 Penyempurnaan Renstra, kebijakan, penganggaran KP3K untuk tahun anggaran berikutnya Uraian No
RENCANA PENGENDALIAN PENCAPAIAN KINERJA SECARA BERKALA DIREKTORAT JENDERAL KP3K
Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
c. Hasil pengukuran kinerja disertai dengan data dukung untuk meyakinkan bahwa kinerja yang dicapai dapat dipertanggungjawabkan. Jenis-jenis data dukung dapat berupa antara lain Surat Keputusan, laporan pelaksanaan, dokumentasi foto, peta, fotocopy SP2D, rekening kelompok, kajian akademis, dan bukti lainnya yang sesuai
22
BAB V
TINDAK LANJUT HASIL PENGUKURAN
KINERJA
Agar hasil pengukuran kinerja yang telah diuraikan pada Bab I sampai Bab IV dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memperbaiki kinerja Ditjen KP3K, maka setelah pengukuran dilakukan tindakan atau upaya-upaya perbaikan kinerja. Upaya-upaya perbaikan kinerja dimaksud dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Rekomendasi hasil Pengukuran Kinerja Berkala ditindaklanjuti dengan penyusunan atau perubahan kebijakan operasional untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan kinerja seluruh elemen manajemen dalam Unit Kerja, dengan tujuan agar target kinerja yang ditetapkan dapat dicapaisecara optimal pada akhir tahun berjalan;
b. Upaya perbaikan yang dilakukan Unit Kerja atas hasil Pengukuran Kinerja Akhir Tahun dilaksanakan, setelah diperoleh rekomendasi dari Laporan Hasil Evaluasi (LHE) terhadap Laporan Akuntabilitas Kinerja yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi dan/atau Inspektorat Jenderal
c. Rekomnedasi hasil Pengukuran Kinerja Tahunan ditindaklanjuti dengan penyusunan atau perubahan kebijakan untuk perbaikan kinerja tahu-tahun berikutnya. Bentuk-bentuk perubahan tersebut antara lain:
Revisi Renstra, termasuk revisi target capaian Perubahan alokasi anggaran
Pemberian reward dan punishment kepada unit kerja/satuan kerja. Agar tindak lanjut hasil rekomendasi pengukuran kinerja ini berjalan efektif, maka setiap unit kerja/ satuan kerja agar melaksakan rekomendasitersebut paling lama 60 (enam puluh) hari terhitung sejak direkomendasitersebut diterima.
BAB VI
PENUTUP
Pedoman ini menjadi penting karena diperlukan suatu acuan yang jelas dalam mengukur kinerja dalam rangka mencapai target Kinerja Ditjen KP3K Tahun
2015. Dalam hal inidikelompokan ke dalam 4 (empat) perspektif Balanced
Scorecard (BSC), yakni:Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder); Perspektif Masyarakat (Costumer), Perspektif Internal (Internal Process); dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth). Disamping itu, pedoman ini juga sebagai salah satu komponen dalam yang membentuk Sistem AKIP. Dikarenakan belum optimalnya pengukuran kinerja yang dilakukan pada satker lingkup Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, maka diharapkan pedoman/panduan ini dapat dijadikan acuan/panduan dan dapat diterapkan pada seluruh satker lingkup Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Lebih lanjut pedoman/panduan ini dimaksudkan agar selain digunakan sebagai dasar pelaporan, juga untuk pengendalian dan pemantauan secara berkala oleh pimpinan satker.