• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Titidu Kabupaten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Titidu Kabupaten"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Titidu Kabupaten Gorontalo, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 17 orang, terdiri 6 orang laki-laki, dan 11 orang perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan siswa dalam melakuakan ketepatan memukul bola pada permainan kasti melalui metode bagian.

Penelitian ini dilakukan dalam dua tahapan siklus. Sebelum melaksanakan tindakan siklus, didahului melakukan observasi awal terhadap subjek penelitian untuk memperoleh data awal tentang kemampuan memukul bola siswa untuk menjadi dasar penelitian, yang dapat dijadikan acuan. Setiap siklus dirancang menjadi tiga kali tindakan.

4.1.1. Obeservasi Awal

1. Hasil Pengamatan Kegiatan

Pengamatan dilakukan pada kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan.

2. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru

Pengamatan kegiatan dalam melaksanakan proses pembelajaran dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan guru terdapat 11 (sebelas) aspek yang diamati guru yaitu :

(2)

2 a. Pendahuluan

a) Mengatur barisan b) Berdoa

c) Mengabsen siswa

d) Siswa melakukan pemanasan b. Kegiatan Inti

a) Guru memberikan motivasi dan penjelasan tentang gerak dasar memukul bola pada permainan kasti dengan memperhatikan indicator – indicator berikut :

1) Memukul Bola Datar 2) Memukul Bola Bawah

3) Memukul Bola melambung keatas

b) Guru mempraktikan teknik dasar memukul bola dengan baik dan benar c) Guru memberikan tugas gerak pada siswa untuk mempraktikan gerak

dasar memukul bola seperti yang dicontohkan. c. Penutup

a) Mengatur barisan

b) Guru mengoreksi gerakan yang telah dilakukan oleh siswa, yang menurut hasil pengamatan masih belum sempurna

c) Pendinginan d) Berdo’a dan bubar

(3)

3

Dari sebelas aspek aspek yang diamati tersebut kriteria penilaiannya diberi kode pada kolom “Ya” dan “Tidak” sesuai dengan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh siswa. Apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Dari hasil pengamatan yang diketahui bahwa semua aspek dilaksanakan oleh guru. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.

d. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa

Penguasaan awal kemampuan dasar ketepatan memukul bolapada permainan kasti yang dimiliki siswa di ukur dengan menggunakan lembar pengamatan siswa terdapat 3 aspek penilaian yaitu : 1) Memukul Bola Datar; 2) Memukul Bola Bawah; 3) Memukul Bola melambung keatas.

Dari hasil pengamatan observasi awal diketahui 2 (dua) atau 11,77% siswa termasuk dalam kriteria cukup, 14 siswa atau 82,35% dalam kriteria kurang, dan 1 siswa atau 5,88% dalam kriteria kurang sekali dalam hal ketepatan memukul bola dalam permainan kasti. Dengan rata-rata secara klasikal 49,84. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa (Data Awal)

NO KLASIFIKASI NILAI KRITERIA JUMLAH PERSENTASE

1 86 - 100 Baik Sekali 2 71 - 85 Baik 3 56 - 70 Cukup 2 11,77 % 4 41 - 55 Kurang 14 82,35 % 5 00 - 40 Sangat Kurang 1 5,88 % JUMLAH 17 100%

(4)

4 4.1.2. Siklus I

1. Hasil Pengamatan Kegiatan

Pengamatan dilakukan pada kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan.

2. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru

Pengamatan kegiatan dalam melaksanakan proses pembelajaran dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan guru terdapat 11 (sebelas) aspek yang diamati guru yaitu :

a. Pendahuluan

a) Mengatur barisan b) Berdoa

c) Mengabsen siswa

d) Siswa melakukan pemanasan b. Kegiatan Inti

a) Guru memberikan motivasi dan penjelasan tentang gerak dasar memukul bola pada permainan kasti dengan memperhatikan indicator – indicator berikut :

1) Memukul Bola Datar 2) Memukul Bola Bawah

3) Memukul Bola melambung keatas

b) Guru mempraktikan teknik dasar memukul bola dengan baik dan benar

(5)

5

c) Guru memberikan tugas gerak pada siswa untuk mempraktikan gerak dasar memukul bola seperti yang dicontohkan.

c. Penutup

a) Mengatur barisan

b) Guru mengoreksi gerakan yang telah dilakukan oleh siswa, yang menurut hasil pengamatan masih belum sempurna

c) Pendinginan d) Berdo’a dan bubar

Dari sebelas aspek aspek yang diamati tersebut kriteria penilaiannya diberi kode pada kolom “Ya” dan “Tidak” sesuai dengan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh siswa. Apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Dari hasil pengamatan yang diketahui bahwa semua aspek dilaksanakan oleh guru. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7.

3. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa

Penguasaan awal kemampuan dasar ketepatan memukul bolapada permainan kasti yang dimiliki siswa di ukur dengan menggunakan lembar pengamatan siswa terdapat 3 aspek penilaian yaitu : 1) Memukul Bola Datar; 2) Memukul Bola Bawah; 3) Memukul Bola melambung keatas.

Dari hasil pengamatan Siklus I, dapat diketahui ada 3 siswa atau 17,65% termasuk dalam kriteria baik, 13 siswa atau 76,47% dalam kriteria cukup, dan 1 siswa atau 5,88% dalam kriteria kurang dalam hal ketepatan memukul bola dalam

(6)

6

permainan kasti. Dengan nilai rata-rata secara klasikal 66,07. Dari analisis hasil pengamatan siklus I, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I

NO KLASIFIKASI NILAI KRITERIA JUMLAH PERSENTASE

1 86 - 100 Baik Sekali 2 71 - 85 Baik 3 17,65 % 3 56 - 70 Cukup 13 76,47 % 4 41 - 55 Kurang 1 5,88 % 5 00 - 40 Kurang Sekali JUMLAH 17 100% 4.1.3. Siklus II

1. Hasil Pengamatan Kegiatan

Pengamatan dilakukan pada kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan.

2. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru

Pengamatan kegiatan dalam melaksanakan proses pembelajaran dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan guru terdapat 11 (sebelas) aspek yang diamati guru yaitu :

a. Pendahuluan

a) Mengatur barisan b) Berdoa

c) Mengabsen siswa

(7)

7 b. Kegiatan Inti

a) Guru memberikan motivasi dan penjelasan tentang gerak dasar memukul bola pada permainan kasti dengan memperhatikan indicator – indicator berikut :

1) Memukul Bola Datar 2) Memukul Bola Bawah

3) Memukul Bola melambung keatas

b) Guru mempraktikan teknik dasar memukul bola dengan baik dan benar

c) Guru memberikan tugas gerak pada siswa untuk mempraktikan gerak dasar memukul bola seperti yang dicontohkan.

c. Penutup

a) Mengatur barisan

b) Guru mengoreksi gerakan yang telah dilakukan oleh siswa, yang menurut hasil pengamatan masih belum sempurna

c) Pendinginan d) Berdo’a dan bubar

Dari sebelas aspek aspek yang diamati tersebut kriteria penilaiannya diberi kode pada kolom “Ya” dan “Tidak” sesuai dengan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh siswa. Apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Dari hasil pengamatan yang diketahui bahwa semua aspek dilaksanakan oleh guru. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.

(8)

8 3. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa

Penguasaan awal kemampuan dasar ketepatan memukul bolapada permainan kasti yang dimiliki siswa di ukur dengan menggunakan lembar pengamatan siswa terdapat 3 aspek penilaian yaitu : 1) Memukul Bola Datar; 2) Memukul Bola Bawah; 3) Memukul Bola melambung keatas

Dari hasil pengamatan siklus II, dapat diketahui ada 4 siswa atau 23,53% termasuk dalam kriteria baik sekali, 12 siswa atau 70,59% dalam kriteria baik, dan 1 orang siswa atau 5,88% dalam kriteria cukup dalam hal ketepatan memukul bola dalam permainan kasti. Dengan rata-rata nilai secara klasikal 79,91. Dari analisis hasil pengamatan siklus II, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa (Siklus II)

NO KLASIFIKASI NILAI KRITERIA JUMLAH PERSENTASE

1 86 - 100 Baik Sekali 4 23,53% 2 71 - 85 Baik 12 70,59% 3 56 - 70 Cukup 1 5,88% 4 41 - 55 Kurang 5 00 - 40 Sangat Kurang JUMLAH 17 100%

(9)

9 4.2. PEMBAHASAN

Proses pembelajaran dengan menggunakan metode bagian diawali dengan penjelasan guru mengenai teknik dasar memukul bola pada permainan kasti secara baik dan benar, selanjutnya guru medemonstrasikan cara memukul bola sesuai indikator – indikator yang ada yaitu : memukul bola datar, memukul Rendah dan memukul bola melambung ke atas dengan variasi gerakan per-bagian-bagian.

Pada saat guru mencontohkan gerakan, bersamaan dengan itu siswa diminta untuk memperhatikan dan menyimak secara teliti dan saksama, karena setelah itu, siswa diberikan tugas gerak untuk mempraktekan cara memukul bola dengan baik dan benar.

4.2.1. Observasi Awal dan Siklus I

Berdasarkan hasil analisis data yang diolah bersama guru mitra, tindakan yang diberikan pada siklus I penguasaan siswa dalam mempraktekan cara memukul bola dibandingkan dari data observasi awal adalah sebagai berikut : .

Jumlah persentase siswa yang termasuk kriteria kurang sekali pada observasi awal 5,88% menjadi 0 % pada siklus I, atau siswa yang dalam kriteria kurang pada siklus I tidak ada lagi.

jumlah persentase siswa yang termasuk kriteria kurang pada observasi awal 82,35% menjadi 5,88% pada siklus I, atau siswa yang dalam kriteria kurang pada pada observasi awal sebanyak 14 siswa menjadi 1 siswa pada siklus I. atau terjadi pengurangan 76,47%.

(10)

10

Jumlah persentase siswa yang termasuk kriteria cukup pada observasi awal 11,77% menjadi 76,47% pada siklus I atau 2 siswa pada observasi awal menjadi 13 siswa pada siklus I atau berkurang sebesar 64,71% pada siklus I.

Jumlah persentase siswa yang termasuk kriteria baik pada observasi awal 0 % menjadi 17,65% pada siklus I atau pada observasi awal tidak ada siswa dalam kriteria baik menjadi 3 siswa pada siklus I atau naik 17,65%.

Sedangkan nilai rata-rata secara klasikal pada observasi awal 49,84 menjadi 66,07 pada siklus I atau naik sebesar 16,23. Rekapitulasi peningkatan ketepatan memukul bola selengkapnya dapat dilihat pada tebel berikut :

Tabel 4. Rekapitulasi peningkatan nilai rata-rata Siklus I dan Observasi Awal NO. KEGIATAN RATA-RATA KLASIFIKASI

BS B C K KS

1 OBSERVASI AWAL 49,84 2 14 1

2 SIKLUS I 66,07 3 13 1

PENINGKATAN 16,23 3 11 Dari data di atas, hanya 3 siswa atau 17,65 yang mencapai nilai KKM yaitu 75,00 (tujuh puluh lima koma nol – nol).

Adapun peningkatan nilai rata-rata setiap aspek yaitu :

- Memukul bola datar 49,35 pada observasi awal menjadi 65,24 pada siklus I atau naik sebesar 15,89

- Memukul bola rendah/bawah 50,24 pada observasi awal menjadi 66,53 pada siklus I atau naik sebesar 15,64

(11)

11

- Memukul bola melambung 49,94 pada observasi awal menjadi 66,44 pada siklus I atau naik sebesar 16,5.

Lebih selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5. Rekapitulasi peningkatan nilai rata-rata setiap aspek observasi awal dan siklus I

NO. ASPEK PENILAIAN NILAI RATA-RATA PENINGKATAN

OBS.AWAL SIKLUS I

1. Memukul Bola datar 49,35 65,24 15,89

2. Memukul Bola rendah/bawah 50,24 66,53 16,29

3. Memukul Bola melambung ke atas 49,94 66,44 16,5

RATA-RATA 49,84 66,07 16,23

Dari hasil analisis di atas diperoleh siswa yang mencapai nilai KKM (75) yaitu 17,65% atau 3 siswa dengan nilai rata- rata klasikal 66,07. Dengan demikian jika mengacu pada indikator kinerja yaitu 85% siswa telah memiliki kemampuan ketepatan memukul bola pada permainan kasti. Hal ini dari hasil analisis siklus I masih jauh dari indikator kinerja. Oleh karena itu, untuk mencapai indikator kinerja yang di tetapkan maka tindakan dilanjutkan pada siklus II.

4.2.2. Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil analisis data yang diolah bersama guru mitra, tindakan yang diberikan pada siklus II penguasaan siswa dalam mempraktekan cara memukul bola dibandingkan dari hasil analisis siklus I yaitu : persentase siswa yang termasuk kriteria kurang pada siklus II adalah 0% dimana pada siklus I sebesar 5,88%.

(12)

12

Persentase siswa yang termasuk kriteria cukup pada siklus II sebesar 5,88% atau sebanyak 1 siswa. Dimana pada siklus I persentasenya sebesar 76,47% atau sebanyak 13 siswa. jadi pada siklus II berkurang sebanyak 12 siswa atau sebesar 70,59%.

Persentase siswa yang termasuk kriteria baik pada siklus II naik sebesar 70,59% atau sebanyak 12 siswa, dimana pada siklus I persentasenya hanya 17,65% atau sebanyak 3 siswa. Jadi, pada siklus II naik sebanyak 9 siswa atau sebesar 52,94%.

Adapun pada siklus II yang masuk dalam kriteria baik sekali sebesar 23,53% atau sebanyak 4 siswa, yang sebelumnya pada siklus I 0% atau tidak satupun siswa yang masuk kriteria ini. Jadi, dalam kriteria baik sekali naik sebesar 23,53% pada siklus II.

Sedangkan nilai rata-rata secara klasikal pada siklus II 79,91 dimana pada siklus I 66,07. Jadi kenaikan nilai rata-rata secara klasikal sebesar 13,84. Rekapitulasi peningkatan ketepatan memukul bolapada permainan kasti selengkapnya dapat dilihat pada tebel berikut :

Tabel 6. Rekapitulasi peningkatan nilai rata-rata Siklus I dan Siklus II NO. KEGIATAN RATA-RATA KLASIFIKASI

BS B C K KS

1 SIKLUS I 79,91 0 3 13 1 0

2 SIKLUS II 66,07 4 12 1 0 0

(13)

13

Dari data di atas, hanya 1 siswa atau 5,88% yang tidak mencapai nilai KKM yaitu 75,00 (tujuh puluh lima koma nol – nol).

Adapun peningkatan nilai rata-rata setiap aspek yaitu : Ketepatan Memukul bola datar pada permainan kasti 65,24 pada Siklus I menjadi 79,41 pada siklus II atau naik sebesar 14,17 dan ketepatan Memukul bola rendah/bawah 66,53 pada siklus I menjadi 80,35 pada siklus II atau naik sebesar 13,82. Sedangkan ketepatan Memukul bola melambung 66,44 pada pada siklus I menjadi 79,97 pada siklus II atau naik sebesar 13,53.

Secara klasikal nilai rata-rata 66,07 pada siklus I menjadi 79,91 pada siklus II atau naik sebesar 13,84. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 7. Rekapitulasi peningkatan nilai rata-rata setiap aspek Siklus I dan siklus II

NO. ASPEK PENILAIAN NILAI RATA-RATA PENINGKATAN

SIKLUS I SIKLUS II

1. Memukul Bola datar 65,24 79,41 14,17

2. Memukul Bola rendah/bawah 66,53 80,35 13,82

3. Memukul Bola melambung ke atas 66,44 79,97 13,53

RATA-RATA 66,07 79,91 13,84

Dari hasil analisis di atas diperoleh siswa yang mencapai nilai KKM (75,0) yaitu 16 siswa dengan persentase 94,12%. Dengan demikian jika mengacu pada indikator kinerja yaitu 85% siswa telah memiliki kemampuan ketepatan memukul bola pada permainan kasti. Hal ini dari hasil analisis siklus II telah mencapai indikator kinerja. Oleh karena itu, penelitian ini dinyatakan selesai.

(14)

14

Berikut ini tabel rekapitulasi peningkatan nilai rata-rata setiap asepk penilaian dari observasi awal sampai pada siklus II .

Tabel 8. Rekapitulasi peningkatan Nilai Rata-rata setiap asepk penilaian

NO. ASPEK PENILAIAN NILAI RATA-RATA

OBS. AWAL SIKLUS I SIKLUS II

1. Memukul Bola datar 49,35 65,24 79,41

2. Memukul Bola rendah/bawah 50,24 66,53 80,35

3. Memukul Bola melambung ke atas 49,94 66,44 79,97

RATA-RATA 49,84 66,07 79,91

Tabel 9. Rekapitulasi peningkatan nilai rata-rata setiap kriteria persiklus NO. KEGIATAN RATA-RATA KLASIFIKASI

BS B C K KS

1. OBSERVASI AWAL 49,35 0 0 2 14 1

2. SIKLUS I 66,07 0 3 13 1 0

3. SIKLUS II 79,91 4 12 1 0 0

Atau dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 1. Peningkatan keterampilan siswa pada setiap siklus

49.84 66.07

79.91

0.00 50.00 100.00

(15)

15

Dalam penelitian ini digunakan metode pembelajaran bagian, meskipun kemampuan siswa dalam penguasaan ketepatan memukul bola dapat ditingkatkan akan tetapi masih perlu pengembangan lebih lanjut, hal ini pembelajaran masih perlu pembenahan lebih baik lagi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran penjas orkes pada permainan kasti dengan materi ketepatan memukul bola setelah diterapkan metode bagian ternyata berdampak positif dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam hal penguasaan ketepatan memukul bola pada permainan kasti.

Gambar

Tabel 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa (Data Awal)
Tabel 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I
Tabel 3. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa (Siklus II)
Tabel 4. Rekapitulasi peningkatan nilai rata-rata Siklus I dan Observasi Awal
+5

Referensi

Dokumen terkait

Siswa yang berpindah akan mendiskusikan mengenai langkah-langkah penyelesaian permasalahan yang diberikan guru, pada saat ini siswa akan saling bertanya, menjawab pertanyaan,

Pada suhu penyimpanan refrigerasi (9 o C) laju penurunan kadar karoten produk minuman emulsi sebesar 5,541 ppm/minggu, merupakan laju penurunan terrendah

Pada penelitian ini ditemukan hampir seluruh mahasiswa asal Kabupaten Mimika yang mempunyai kebiasaan menyirih di Manado memiliki karies gigi, dengan rerata indeks DMF-T

Buku Selayang Pandang Bidang Kesehatan Kabupaten Probolinggo tahun 2013 ini dimaksudkan untuk menyediakan informasi singkat tentang pencapaian hasil-hasil pelaksanaan dan

Berdasarkan penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dan pengaruh stres, depresi, kecemasan yang signifikan terhadap penurunan saliva, yaitu semakin

tahu. Stabilitas harga kedelai sangat penting untuk keberlangsungan produksi tahu. 2) Dengan metode steam boiler mampu menekan biaya bahan bakar dalam biaya

Sistem penginformasi ada-tidaknya obyek (manusia) dalam ruangan tertutup ini dibuat dan diuji secara bertahap/bertingkat, dimulai dari rangkaian catudaya, rangkaian

Tinggi Hilal yang ditampilkan pada kedua gambar di atas dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon-teramati dengan elevasi pengamat dianggap 0 meter