• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pancasila Dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pancasila Dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, termasuk sebagai sumber tertib hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konsekuensinya seluruh peraturan perundang-undangan serta penjabaranya senantiasa berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.

Dalam konteks inilah maka Pancasila merupakan suatu asas kerohanian negara, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma dan kaidah hukum dalam ketatanegaraan Republik Indonesia. Kedudukan Pancasila yang demikian ini justru mewujudkan fungsinya yang pokok sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang manifestasinya dijabarkan dalam suatu peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu Pancasila merupakan sumber hukum dasar negara baik yang tertulis yaitu UUD negara maupun hokum dasar atau tidak tertulis atau konvensi. Pancasila, proklamasi 17 Agustus 1945 dan UUD 1945 yang merupakan cita-cita bangsa saling berkaitan dan kaitan itu mengarah pada pembentukan ketatanegaraan Republik Indonesia dan segala sistem pemerintahannya. Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan kulminasi (puncak) dari tekad bangsa untuk merdeka. Proklamasi memuat perjuangan penegakan jiwa Pancasila yang telah berabad-abad lamanya dicita-citakan. Selanjutnya tujuan dan cita-cita proklamasi ini tercermin dalam UUD 1945 yang terbagi dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD. Dan, UUD 1945 berlandaskan dan didasari oleh Pancasila yang merupakan sumber tata tertib hukum Indonesia.

Pada pembukaan UUD 1945 terdapat dengan jelas maksud, tujuan serta alasan bangsa Indonesia untuk mendirikan suatu negara. Dalam pembukaan itu juga secara resmi dan autentik dirumuskan kelima sila Pancasila dan Pancasila sebagai falsafah negara Republik Indonesia. Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan, diungkapkan secara terperinci dalam Batang Tubuh UUD 1945 yang terdiri dari 37 pasal, 4 aturan peralihan dan 2 aturan tambahan. Secara khusus, pada pembukaan UUD 1945 dalam alinea IV, disebutkan bahwa pemerintah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tanah tumpah darah Indonesia, dan kemudian dipertegas kembali pada pasal 1

(2)

yang mengatakan bahwa negara Indonesia adalah negara kesatuan. Hal ini hendak menandaskan tuntutan jiwa Pancasila, yaitu terbentuknya negara kesatuan. Melalui prinsip-prinsip UUD 1945, sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia pun dibentuk. Dengan kata lain, sekali lagi, dasar sistem pemerintahan adalah UUD 1945, yang di dalamnya terkandung muatan-muatan Pancasila.

1.2 Rumusan Masalah?

1. Apa arti Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Hakikatnya bagi Bangsa Indonesia? 2. Bagaimana terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia?

3. Apa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam UUD 1945?

4. Bagaimanakah hubungan Pancasila dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan?

1.3 Tujuan

1. Arti Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Hakikatnya bagi Bangsa Indonesia. 2. Terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam UUD 1945.

4. Hubungan Pancasila dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan.

(3)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Arti Negara Kesatuan Republik Indonsia dan Hakikatnya bagi Bangsa Indonesia Arti Negara Secara Umum

Kata “Negara” berasal dari bahasa Sansekerta nagari atau nagara yang berarti kota. Negara memiliki arti luas dan arti sempit. Dalam arti luas negara merupakan kesatuan sosial yang diatur secara institusional dan melampaui masyarakat-masyarakat terbatas untuk mewujudkan kepentingan bersama. Sedangkan dalam arti sempit negara disamakan dengan lembaga-lembaga tertinggi dalam kehidupan sosial yang mengatur, memimpin dan mengkoordinasikan masyarakat supaya hidup wajar dan berkembang terus. Negara adalah organisasi yang di dalamnya ada rakyat, wilayah yang permanen, dan pemerintah yang berdaulat (baik ke dalam maupun ke luar). Negara merupakan kesatuan sosial (masyarakat) yang diatur secara konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama. Negara dapat dilihat dari dua segi perwujudannya, yakni sebagai satu bentuk masyarakat yang memenuhi syarat-syarat tertentu dan sebagai satu gejala hukum.

Setiap ahli mengartikan negara menurut titik pandangnya masing-masing. Dari bermacam-macam pengertian itu, kita dapat mengelompokkan menjadi empat, yaitu: pengertian negara ditinjau dari organisasi kekuasaan, organisasi politik, organisasi kesusilaan dan integrasi antara pemerintah dengan rakyatnya.

Negara ditinjau dari organisasi kekuasaan:

Logemann, negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang menyatukan kelompok manusia yang kemudian disebut bangsa. George Jellinek, negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah menetap di wilayah tertentu.

Negara ditinjau dari organisasi politik:

Roger H. Sultou, negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat. Robert M. Mac. Iver, negara adalah asosiasi yang berfungsi memelihara ketertiban dalam masyarakat berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh pemerintah yang diberi kekuasaan memaksa. Max Weber, negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam

(4)

Negara sebagai organisasi kesusilaan:

Hegel, negara merupakan organisasi kesusilaan yang timbul sebagai sintesis antara kemerdekaan individu dengan kemerdekaan kelompok. J. J. Rousseau, kewajiban negara adalah untuk memelihara kemerdekaan individu dan menjaga ketertiban kehidupan manusia.

Negara sebagai integrasi antara pemerintah dan rakyat:

Negara dalam arti ini berarti ada hubungan yang erat antara pemerintah dengan rakyat dan teori ini biasa disebut dengan teori integralistik. Menurut teori integralistik, negara adalah susunan masyarakat yang erat antara semua bagian atau organ dari seluruh anggota masyarakat sehingga bersifat organis.

Arti Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Sifat Hakikat Negara menurut Bangsa Indonesia

Menurut UUD 1945 pasal 1 ayat 1, Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk republik. Selanjutnya, Negara Indonesia dikenal dengan nama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berdasarkan paham integralistik, setiap unsur merasa berkewajiban untuk menciptakan keselamatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan bersama. Lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

1. Negara merupakan suatu susunan masyarakat yang integral.

2. Semua golongan bagian, bagian dan anggotanya berhubungan erat dan merupakan persatuan masyarakat yang organis.

3. Perhimpunan bangsa merupakan hal terpenting dalam kehidupan bersama. 4. Negara tidak memihak atau menjamin kepentingan golongan atau perseor. 5. Negara tidak menganggap kepentingan seseorangan sebagai pusat.

6. Negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Perumusan dasar negara Republik Indonesia bersumber pada norma-norma pokok yang merupakan fundamen negara. Hal itu dirumuskan dalam UUD 1945. Cara pandang Indonesia tidak sekadar melihat negara secara organis, melainkan sebagaimana disepakati kemudian seperti dirumuskan dalam alinea ketiga Pembukaan UUD 1945, yaitu bahwa negara adalah suatu keadaan kehidupan berkelompoknya bangsa Indonesia yang atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa dan didorong oleh keinginan luhur bangsa Indonesia untuk kehidupan kebangsaan yang bebas. Negara dan warga negara

(5)

bersatu.Warga negara atau rakyat merupakan unsur vital bagi negara. Tanpa rakyat tidak ada negara. Dalam istilah ilmu kemasyarakatan, rakyat berarti satu kesatuan yang terdiri dari kelompok manusia yang berdasarkan sendi-sendi kebudayaan, unsur-unsur yang objektif seperti keturunan, adat istiadat, bahasa, kesenian dan lain-lain. Negara merupakan satu bentuk organisasi masyarakat yang meliputi satu kelompok manusia tertentu dan terbatas menurut ketetapan dan penentuan organisasi itu sendiri. Kelompok manusia menjadi pendukung tertib hukum negara dan mempunyai hak-hak maupun kewajiban tertentu terhadap negara. Status warga negara diatur dalam konstitusi dan diselenggarakan oleh undang-undang tersendiri.

Kedudukan warga negara dan hubungannya dengan negara diatur oleh badan legislatif negara yang ditunjuk dan dipilih dalam berbagai fungsi kenegaraan. Ada dua segi status warga negara: 1) Segi aktif. Ini diperoleh sebagian warga negara dalam fungsinya selaku pemilih atau anggota legislatif; 2) Segi positif. Ini dimiliki oleh semua warga negara selaku pendukung hukum yang terkena oleh hukum dalam negara tersebut. Menurut Prof. Djojogono kedua segi status warga negara tersebut terdapat dalam negara demokrasi, yakni rakyat bertindak selaku Sang Nata Ngiras Kaula (raja sekaligus hamba) dan selaku Kaula Ngiras Sang Nata (hamba sekaligus raja). Hubungan antara warga negara dan negara dapat dilihat sebagai hubungan kemasyarakatan yang timbal balik. Setiap individu dalam hubungannya dengan masyarakat mempunyai hak serta kewajiban dan bertanggung jawab atas perikehidupan serta kelangsungan masyarakatnya dengan memelihara dan mengindahkan kepentingan umum.

2.2 Terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia

Secara teoritis, negara dianggap ada apabila telah dipenuhi ketiga unsur negara, yaitu pemerintahan yang berdaulat, bangsa dan wilayah. Namun, di dalam praktek pada zaman modern, teori yang universal ini di dalam kenyataan tidak diikuti orang. Kita mengenal banyak bangsa yang menuntut wilayah yang sama, demikian pula halnya banyak pemerintahan yang menuntut bangsa yang sama. Orang kemudian beranggapan bahwa pengakuan dari bangsa lain, memerlukan mekanisme yang memungkinkan hal itu dan hal ini adalah lazim disebut proklamasi kemerdekaan suatu negara.

Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena melalui

(6)

peristiwa proklamasi tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar (bangsa lain) bahwa sejak saat itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Apabila ditnjau dari sudut hukum tata negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai negara, mengingat saat itu Negara Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya negara. Untuk itu PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah melengkapi persyaratan berdirinya negara yaitu berupa pemerintah yang berdaulat dengan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden, sehingga PPKI disebut sebagai pembentuk negara. Disamping itu PPKI juga telah menetapkan UUD 1945, dasar negara dan tujuan negara.

Para pendiri bangsa (the founding fathers) sepakat memilih bentuk negara kesatuan karena bentuk negara kesatuan itu dipandang paling cocok bagi bangsa Indonesia yang memiliki berbagai keanekaragaman, untuk mewujudkan paham negara integralistik (persatuan) yaitu negara hendak mengatasi segala paham individu atau golongan dan negara mengutamakan kepentingan umum.

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasarkan semangat kebangsaan (nasionlisme) oleh bangsa Indonesia yang bertujuan melindungi segenap bangsa dan seluruh tampah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosil.

Dengan demikian, sekalipun pemerintah belum berbentuk, bahkan hukum dasarnya pun belum disahkan, namun bangsa Indonesia beranggapan bahwa negara Republik Indonesia sudah ada semenjak diproklamasikan. Bahkan apabila kita kaji rumusan pada alinea kedua Pembukaan UUD 1945, bangsa Indonesia beranggapan bahwa terjadinya negara merupakan suatu proses atau rangkaian tahap-tahap yang berkesinambungan. Secara ringkas rincian tersebut adalah sebagai berikut: 1) perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia; 2) proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan; dan 3) keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah, merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dengan demikian, jelaslah bahwa bangsa Indonesia menerjemahkan dengan rinci perkembangan teori kenegaraan tentang terjadinya negara Indonesia.

(7)

2.3 Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam Pembukaan UUD 1945

Tujuan negara kesatuan Republik Indonesia dirumuskan dalam sidang periode II BPUPKI (10 – 16 Juli 1945) dan tujuan tersebut disyahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Tujuan negara kesatuan Republik Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang meluputi :

1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia 2. Memajukan kesejahteraan umum

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa

4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social

2.4 Hubungan Pancasila dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Satu Kesatuan

Pokok pembahasan dalam makalah ini adalah Pancasila dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila merupakan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, dasar negara, falsafah bangsa Indonesia, identitas/keunikan dan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila ini menjadi dasar dan sumber tata tertib hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Artinya, susunan dan konsep hukum di Indonesia harus selalu berpedoman kepada Pancasila. Nilai-nilai Pancasila ini kemudian dituangkan ke dalam Pembukaan UUD 1945 terutama alinea IV. Pembukaan UUD 1945 menjadi pedoman dalam menyusun undang-undang dan peraturan-peraturan lainnya dalam struktur ketatanegaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Politik

Pancasila berfungsi sebagai landasan dan sekaligus tujuan dalam kehidupan politik bangsa Indonesia. Hal ini tampak dalam keberhasilan bangsa Indonesia menjabarkannya menjadi program-program dan aturan-aturan permainan dalam proses mewujudkan dan mengembangkan jati diri bangsa sebagai sistem politik Demokrasi Pancasila. Keberhasilan ini didukung dengan suatu evaluasi yang obyektif tentang realita kehidupan politiknya dari waktu ke waktu sehingga apa yang dicita-citakan bersama dapat terwujud. Jika ditinjau dari bidang politik, maka demokrasi lebih dimaksudkan sebagai kedaulatan yang berada di tangan rakyat. Sebagai perwujudannya, masyarakat berpartisipasi dalam menyumbangkan pandangannya demi keutuhan hidupnya dan negara.

(8)

Ekonomi

Pancasila dalam bidang ekonomi merupakan aturan main yang mengikat setiap pelaku ekonomi. Jika hal ini dipatuhi secara baik, maka akan terwujud suatu ketertiban prilaku warga sebagai pelaku ekonomi. Dengan demikian keadilan dan kesejahteraan sosial dapat terwujud.

Pancasila dalam bidang ekonomi dapat dijabarkan sebagai berikut:

a) Ketuhanan Yang Maha Esa. Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan-rangsangan ekonomi.

b) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Ada kehendak kuat dari seluruh masyarakat untuk mewujudkan kemerataan sosial yang sesuai dengan asas kemanusiaan.

c) Persatuan Indonesia. Prioritas kebijaksanaan ekonomi adalah penciptaan

perekonomian nasional yang tangguh. Hal ini berarti nasionalisme menjiwai setiap kebijaksanaan ekonomi

d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan. Dalam hal ini koperasi merupakan sokoguru perekonomian dan bentuk paling konkret dari usaha bersama.

e) Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Adanya keseimbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di tingkat nasional dengan daerah dalam pelaksanaan

kebijaksanaan ekonomi untuk mencapai keadilan ekonomi.

Sosial

Pancasila adalah dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi masyarakat Indonesia. Pancasila secara institusional dalam bidang kehidupan berbangsa tampak dengan adanya suku-suku yang menjadi satu bangsa, bangsa Indonesia yang memiliki derajat yang sama. Di samping itu, adanya kesatuan bahasa, yakni bahasa Indonesia.

Agama

Dalam bidang ini, nilai Pancasila diartikan sebagai sikap peduli dan toleransi antar agama. Setiap agama memiliki kepercayaan masing-masing. Dengan perkataan lain,

(9)

kepercayaan pada setiap agama berbeda-beda. Namun, perbedaan itu bukan menjadi penghambat bagi kesatuan berbangsa. Pancasila menjadi pemersatu agama-agama dalam mewujudkan suatu bangsa, yakni bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi sikap kepedulian atau toleransi antar agama.

BAB III

KAJIAN KASUS

(10)

Menyangkut mengenai Pancasila Dalam Konteks Negara Kesatuan Repubik Indonesia maka diangkatah salah satu kasus mengenai “Ironi Wilayah Perbatasan”. Salah satu kasusnya adalah perbatasan kampung Mongkos, Serianserawak Malaysia yang memiliki lebih dari 1000 warga Negara Malaysia keturunan Indonesia yang hanya berjarak 2 km dari desa Segumun enikon, Kaimantan Barat dan hanya dibatasi oleh pagar besi dengan ditandai batas patokan dengan nomer 337. Awalnya penduduk Segumun berkewarganegaraan Indonesia namun mereka berusaha menacari kehidupan yang layak demi keluarga dan mendapat bantuan dari Negara Malaysia,demi ekonomi mereka menetap di wilayah Malaysia dan mengganti kewarganegaraan mereka menjadi kewarganegaraan Maaysia,tidak hanya itu anak-anak mereka pun dijadikan kewarganegaraan Malaysia.

Pada saat Kepemilihan Kepemimpinan Negara Malaysia, mantan WNI dan WNI keturunan ikut dalam pemilihan umum dan menjadi penyumbang suara terbanyak koalisi kerajaan Malaysia, mereka mengatakan Indonesia merupakan tempat mereka dilahirkan tapi Malaysia tanah penghidupan mereka.

Dikampung Yabanda Distriksenggi Kerong, Papua, Indonesia berbatasan langsung dengan dusun Mamblo dan Yaro, Papua Nuguinea hidup dalam satu wilayah dua kewarganegaraan yaitu Warga Negara Indonesia dan Warga Negara PNG di wilayah perbatasan Indonesia.

Sejak tahun 2006 jumlah masyarakat Papua Nuguinea yang tingggal di kampung Yabanda terus bertambah dengan alasan untuk mencari kehidupan yang lebih baik di wilayah perbatasan Indonesia, rumah-rumah penduduk PNG dan penduduk Indonesia pun hidup dalam satu kampung dengan dua kewarganegaraan.Pada wiayah itu tingggal 500 warga negara Indonesia dan 300 warga negara PNG, namun mnurut warga negara PNG mereka akan tetap tinggal di Indonesia karena pendidikan untuk anak-anak mereka akan lebih baik di Indonesia.

Meskipun mereka tidak mempunyai kartu identitas WNI maupun WNA, hubungan antara WNI dan WNA PNG pun tetap terjalin dengan baik waaupun peraturan negara tetap berlaku untuk wilayah tersebut. Dari hasil pertemuan Tim Survei Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan dengan pejabat daerah serta masyarakat perbatasan Sengggi,Papua dan PNG terungkap kurangnya aparatur negara di perkampungan untuk mengatasi pelintas batas serta penanganan perbatasan. Perbatasan Kerong dengan Papua Nuguinea juga kerap dijadikan tempat perlintasan dan persembunyian kelompok bersenjata Indonesia untuk

(11)

melarikan diri sementara. Penjagaan dan pengamanan di kawasan Yabanda, Kerong dan PNG dijaga batalion TNI penjagaan perbatasan.

Maka dari itu, sudah selayaknya pemerintah lebih memperhatikan warga negaranya yang berada di wilayah perbatasan. Karena mereka mmiliki hak yang sama sebagai warga negara. Jangan sampai mereka rela pindah kewarganegaraan hanya karena ekonomi. Selain itu, pemerintah pula seharusnya memberi batas yang jelas pada wilayah perbatasan. Agar tidak adanya pencaplokan oleh negara lain.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

(12)

Pancasila lahir dari budaya masyarakat Indonesia jauh sebelum kemerdekaan. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang menghargai budayanya. Budaya dihargai karena di dalamnya banyak nilai-nilai luhur. Nilai luhur itu terus dihidupi sebagai suatu asas hidup bermasyarakat dalam menjalankan roda pemerintahan dan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang luhur itu dihidupi dan dijadikan aturan hidup sehari hari sebagai norma (sila) yang kemudian dari sanalah lahir istilah Pancasila. Walaupun pada awalnya, belum dipakai istilah Pancasila namun nilai-nilai tersebut telah terkandung di dalamnya. Dengan demikian jelaslah bahwa Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang telah lama dihidupi oleh masyarakat Indonesia. Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit telah banyak nilai-nilai kehidupan yang diterapkan oleh kerajaan kepada masyarakatnya yang dihidupi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sudah ada sejak zaman dahulu.

Kedudukan pokok Pancasila bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah sebagai dasar negara. Pernyataan demikian berdasarkan ketentuan Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan sebagai berikut : “…maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

4.2 Saran

Pemerintah meningkatkan sistem peralihan perbatasan dan menjadikan setiap warga negaranya memiiki kehidupan yang layak di wilayah perbatasan, meskipun wilayah mereka tidak terjarah pemerintahan inti Republik Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

http://amaliah9.blogspot.com/2013/12/makalah-pkn-tentang-pengertian-tujuan.html http://s-yudha.blogspot.com/2013/04/pancasila-dalam-konteks-negara-kesatuan.html

(13)

http://ahmad-lazuardi.blogspot.com/2013/06/makalah-tentang-nkri.html

http://imanuelbtn.blogspot.com/2013/06/pancasila-dalam-konteks-nkri.html

LAMPIRAN

Pertanyaan

(14)

1. Nama : Ryan Muhamad Kelompok : 8

Apakah faktor terberat yang mempengaruhi WNI di perbatasan tidak diperhatikan oleh pemerintah?

2. Nama : Anisa Aulia Kelompok : 10

Apakah pemerintah saat ini sangat mengabaikan WNI di perbatasan?

Apakah factor ekonomi yang menyebabkan WNI di perbatasan Malaysia berubah kewarganegaraan?

3. Nama : Ghina Fauziyyah Kelompok : 10

Apakah hal yang paling berpengaruh yang menyebabkan WNI perbatasan kurang terperhatikan dan bagaimana solusi agar WNI perbatasan lebih terperhatikan? 4. Nama : Elis Sri Wahyuni

Kelompok : 2

Apakah masih perlu adanya militer yang kuat ataupun pembatasan berupa tembok dll di perbatasan yang di wilayah tersebut WNI dan WNA hidup rukun?

5. Nama : Intan N. R. Kelompok : 1

Apakah arti keutuhan?

Apakah pembangunan daerah tertinggal pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ada pula pada pemerintahan Joko Widodo sekarang?

6. Nama : Asri Nurdiana Kelompok : 7

Bagaimana caranya menanamkan jiwa cinta tanah air pada WNI di perbatasan? Bagaimana seharusnya daerah perbatasan itu?

Jawaban

1. Faktor yang paling mempengaruhi sehingga WNI di wilayah perbatasan kurang diperhatikan pemerintah adalah wilayah perbatasan yang cenderung terpencil, akses jalan pun sulit ke wilayah tersebut dan juga tidak ada pemerintahan di daerah tersebut yang mebuat sulitnya terperhatikan WNI di wilayah tersebut.

2. Pemerintah saat ini mengabaikan WNI.

WNI pindah kewarganegaraan karena factor ekonomi. Karena WNI merasa memperoleh penghasilan dari Negara lain. Sealin itu pula WNI merasa lebih dihargai dan memperoleh penghidupan lebih layak di negara lain.

3. WNI kurang diperhatikan pemerintah karena tidak adanya pemerintahan di wilayah perbatasan yang memperhatikan keberlangsungan hidup WNI. Solusi agar WNI

(15)

tetap terperhatikan adalah dengan mendirikan pemerintahan kecil di wilayah perbatasan. Juga dengan membangun wilayah tersebut dengan badan yang sudah didirikan sebelumnya, yaitu pembangunan wilayah tertinggal.

4. Meskipun antar warga negara hidup rukun tapi kekuatan militer, tembok, dan lain- lainnya tetap perlu ada. Karena hal tersebut dapat menunjang keutuhan wilayah dan sebagai tanda batas negara. Agar warga negara lain tidak sewenang wenang

mengambil sumber daya alam negara Indonesia.

5. Keutuhan adalah suatu saat dimana 5 sila Pancasila telah teraplikasikan dengan baik. Sehingga terciptanya negara yang aman, damai sesuai cita cita Pancasila. Pembangunan daerah tertinggal ada pada masa pemerintahan Joko Widodo sekarang.

6. Dengan membangun sekolah di wilayah tersebut. Karena sekolah akan mengajarkan pendidikan kewarganegaraan yang akan mendorong lahirnya cinta tanah air.

Daerah perbatasan seharusnya memiliki tanda batas yang jelas dan memiliki kekuatan militer yang baik. Sehingga tidak akan adanya perebutan wilayah oleh negara lain.

Saran

1. Nama : Ryan Muhamad Kelompok : 8

Sebaiknya perlu dibuat lembaga non struktural dalam memerhatikan nasib WNI di perbatasan agar memiliki penghidupan layak sama halnya dengan WNI di daerah pemerintahan.

2. Nama : Asri Nurdiana Kelompok : 7

Dalam penanganan terhadap nasib WNI di wilayah perbatasan sebenarnya telah ada kementrian yang mengurusinya, namun belum ada hasilnya.

3. Nama : Ghina Fauziyyah Kelompok : 10

Pada wilayah perbatasan perlulah tanda batas yang jelas, meskipun hanya sebuah batu. Sudah ada aturan sebelumnya tentang tanda batas sendiri.

4. Nama : Ryan Muhamad Kelompok : 8

(16)

ini Malaysia sudah berani mendirikan mercusuar di wilayah Indonesia. Oleh karena itu diperlukan ketegasan dalam tanda batas.

5. Nama : Asri Nurdiana Kelompok : 7

Indonesia perlu memiliki kounikator di wilayah perbatasan. Kemudian satelit komunikasi pun perlu adanya penjagaan. Agar tidak adanya penyadapan oleh negara lain yang jelas merugikan negara Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan-simpulan tersebut adalah sebagai berikut : (1) Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran master mempunyai hasil belajar IPA yang lebih

Pada pemodelan dan simulasi tersebut digambarkan validitas dari hasil identifikasi rona lingkungan awal dengan aktivitas proyek, digambarkan dan diuji beberapa

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

[r]

Kami dari kelompok Hi_Mush menyusun suatu konsep budidaya jamur tiram dengan penerapan GAP yaitu panduan umum dalam melaksanakan budidaya jamur tiram secara

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi pada usaha mikro keripik singkong di desa Sumberjati kecamatan Jatirejo

Variabel yang diamati meliputi kadar air dengan metode pengeringan (AOAC, 2007), kadar abu dengan metode pengabuan langsung (AOAC, 2007), kadar lemak dengan metode Soxhlet (AOAC,

a) Merupakan bagian dari RTH sesuai peruntukan dalam RTRW Kabupaten/Kota. b) Luas minimal hutan kota adalah 0.25 ha dalam satu hamparan yang kompak (hamparan yang menyatu),