PRODUKSI FLAVONOID DAUN DEWA (Gynura pseudochina (L.) DC)
ASAL KULTUR IN VITRO PADA KONDISI NAUNGAN
DAN PEMUPUKAN
NIRWAN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi “ Produksi Flavonoid Daun Dewa
(Gynura pseudochina (L.) DC Asal Kultur in Vitro pada Kondisi Naungan dan Pemupukan “ adalah karya saya sendiri dengan arahan Komisi Pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apapun kepada Perguruan Tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Bogor, Agustus 2007 Nirwan
ABSTRAK
NIRWAN. Produksi Flavonoid Daun Dewa (Gynura pseudochina (L.) DC) Asal
Kultur in Vitro pada Kondisi Naungan dan Pemupukan. Dibimbing oleh Didy
Sopandie, Latifah K. Darusman, Sandra A. Aziz dan Munif Ghulamahdi.
Daun dewa (Gynura pseudochina (L.) DC) adalah tumbuhan obat yang menghasilkan senyawa bioaktif berupa golongan senyawa flavonoid yang telah digunakan sebagai bahan obat tradisional alami untuk mengobati beberapa jenis penyakit khususnya tumor atau kanker pada manusia. Upaya untuk meningkatkan kadar senyawa bioaktif dalam tanaman dilakukan melalui perbaikan kualitas bahan tanam, optimalisasi pemanfaatan cahaya dan pemupukan. Untuk memenuhi hal tersebut, dilakukan percobaan dalam empat tahap masing-masing mempelajari : (1) multiplikasi tunas secara in vitro, (2) induksi akar dan antosianin secara in vitro, (3) pertumbuhan dan kandungan bioaktif bahan tanam asal in vitro dan setek pucuk pada berbagai periode pencahayaan dan (4) produksi flavonoid bahan tanam asal in vitro pada berbagai periode pencahayaan dan pemupukan. Pada hasil studi in vitro diperoleh komposisi media kultur terbaik yang menghasilkan plantlet dengan kandungan antosianin yang tinggi. Komposisi media MS dengan penambahan IAA 0.5 ppm dan sukrosa 30 g/l menghasilkan plantlet terbanyak (2.7) dan kandungan antosianin tertinggi (0.07%). Pada proses pertumbuhan di lapang yang menggunakan berbagai periode pencahayaan, bahan tanam asal kultur in vitro adalah bahan tanam terbaik yang menghasilkan pertumbuhan dan kandungan antosianin lebih tinggi (0.05%) dibanding setek pucuk (0.03%). Pada penelitian ini juga ditemukan periode pencahayaan yang menghasilkan pertumbuhan dan produksi flavonoid tertinggi, serta aspek mekanisme adaptasi fisiologi dan morfo-anatomi tanaman. Pada naungan 50% selama 3 bulan dan 1 bulan cahaya 100%, dihasilkan produksi total flavonoid (1.61g/tanaman) dan kuersetin (0.02g/tanaman) tertinggi, sedangkan produksi antosianin tertinggi (0.17%) diperoleh pada naungan 25% selama 2 bulan dan 2 bulan cahaya 100%. Adaptasi tanaman pada kondisi naungan juga menyebabkan peningkatan kandungan klorofil, aktivitas enzim SOD, tumpukan grana dan ukuran butir pati dari kloroplas serta penurunan jumlah stomata, trichoma dan ketebalan daun di akhir percobaan. Pada percobaan pemupukan diperoleh komposisi media tanam terbaik yang menghasilkan produksi flavonoid tertinggi. Perbaikan media tanam dengan pemupukan semakin meningkatkan pertumbuhan dan produksi flavonoid bahan tanam asal in vitro. Penggunaan dosis maksimum dari pupuk kandang ayam 100g + SO4 0.8g/tanaman menghasilkan produksi total flavonoid per tanaman
(1.61g/tanaman) dan antosianin per tanaman (0.17g/tanaman) tertinggi, sedangkan produksi kuersetin per tanaman tertinggi (0.02g/tanaman) dihasilkan pada dosis pupuk kandang ayam 50g + SO4 0.4g/tanaman. Dari seluruh hasil penelitian yang diperoleh,
bahan tanam daun dewa asal kultur in vitro menghasilkan pertumbuhan, produksi total flavonoid, antosianin dan kuersetin lebih tinggi pada kondisi naungan dan pemupukan dibanding cahaya 100% dan tanpa pemupukan.
Kata kunci : Gynura pseudochina, in vitro, naungan, pemupukan, produksi flavonoid, antosianin, kuersetin.
ABSTRACT
NIRWAN. Flavonoids Production of in Vitro Gynura pseudochina (L.) DC in
Shading Condition and Fertilizing. Under supervision of Didy Sopandie, Latifah K.
Darusman, Sandra A. Aziz and Munif Ghulamahdi.
Gynura pseudochina (L.) DC is a medicinal plant that produce bioactives
compound, such as flavonoids that are used for tumor or cancer medication for human. The content of bioactive compound can be increased through improving seedling quality, lighting periods and fertilizing. Four experiments have been carried out, they were : (1) in vitro shoot multiplications, (2) in vitro root and anthocyanins induction, (3) increasing growth and bioactives content of in vitro seedlings and shoot cuttings in different lighting periods, and (4) flavonoids production of in vitro seedlings in different lighting periods and fertilizer. Results of in vitro studies, produced the best medium composition to produce plantlets with high anthocyanins content. Addition of IAA 0.5 ppm, sucrose 30g/l to MS medium produced higher number of plantlets (2.7) and anthocyanins content (0.07%). The field experiment using lighting periods showed that in vitro plantlets was better than shoot cuttings in the growth rate and anthocyanins content e.g: 0.05 and 0.03% respectively. From this research also found that lighting periods are produced the growth and highest flavonoids production, along with physiology and morpho-anatomycal adaptation mechanism. At the treatment of 50% shading up to three months and one month of full light, produced highest of total flavonoids (1.61g/plant) and quercetin content (0.02g/plant), while the highest of anthocyanins content (0.17g/plant) produced at the treatment of 25% shading up to two months and two months of full light. Plant adaptation to shading condition the increased total chlorophyll content, SOD enzymes activity, chloroplast size (stack granum and starch grain), while the number of stomata, trichome and the thickness of leaves were decreased at the end of the experiment. At the fertilizing experiment found that the best medium composition produced the highest flavonoids production. In vitro seedlings growth and flavonoids production were improved by the treatment of fertilizer. Maximum dosage of fertilizer was chicken manure 100g + SO4 0.8g/plant, which gave the highest of total
flavonoids per plant (1.61g/plant) and anthocyanins per plant (0.17g/plant). While the quercetin productions per plant (0.02g/plant) produced at dosage of manure 50g + SO4 0.4g/plant. All results of experiments showed that the in vitro seedlings produced
higher growth, total flavonoids production, anthocyanins and quercetin at shading condition and fertilizing compared to full light and without fertilizing.
Keyword : Gynura pseudochina, in vitro, shading, fertilizing, flavonoid production, anthocyanin, quercetin.
© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007
Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa seizin tertulis dari
Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam
bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya
PRODUKSI FLAVONOID DAUN DEWA (Gynura pseudochina (L.) DC)
ASAL KULTUR IN VITRO PADA KONDISI NAUNGAN
DAN PEMUPUKAN
NIRWAN
Disertasi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada
Departemen Agronomi dan Hortikultura
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007
Judul Disertasi : Produksi Flavonoid Daun Dewa (Gynura pseudochina (L.) DC) Asal Kultur in Vitro pada Kondisi Naungan dan Pemupukan
Nama Mahasiswa : Nirwan
Nomor Pokok : A 361030081
Disetujui Komisi Pembimbing,
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr. Prof. Dr. Ir. Latifah K. Darusman, M.S. Ketua Anggota
Dr. Ir. Sandra A. Aziz, M.S. Dr. Ir. Munif Ghulamahdi, M.S. Anggota Anggota
Diketahui,
Ketua Program Studi Agronomi Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr. Ir. Satriyas Ilyas, M.S. Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S.
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Palu Sulawesi Tengah pada tanggal 20 Oktober 1966, merupakan putra kelima dari enam bersaudara dari Ayah Sahiri Rituntina (almarhum) dan Ibu Hj. Sohomi Lariua (almarhumah). Penulis menikah dengan Dra. Kusnaeni Ramadhani dan telah dikaruniai tiga orang anak.
Pada Juli 1985, diterima di Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu jurusan Budidaya Pertanian program studi Agronomi dan menyelesaikan studi pada bulan Desember 1991. Bulan Juli 1996 mengikuti Program Pascasarjana S2 di
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Program Studi Agronomi dan menyelesaikan studi pada Maret 1999. Selanjutnya sejak Agustus 2003 mengikuti pendidikan S3 di
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Program Studi Agronomi. Sejak bulan Maret 1993 menjadi staf pengajar di Jurusan Budidaya Pertanian, Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu Sulawesi Tengah.
Sebagian dari disertasi ini telah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Perbenihan pada tanggal 14 Agustus 2005 di Universitas Tadulako, serta dipublikasikan dalam Prosiding Seminar, Buletin Agronomi Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, dan Jurnal Agrokultur. Dua makalah telah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Hasil Penelitian yang dibiayai Hibah Kompetitif pada tanggal 1-2 Agustus 2007 di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, dan dipublikasikan dalam Prosiding Seminar.
PRAKATA
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas hidayah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan disertasi yang berjudul “ Produksi Flavonoid Daun Dewa (Gynura pseudochina (L.) DC)
Asal Kultur in Vitro pada Kondisi Naungan dan Pemupukan “.
Penelitian dan penulisan disertasi ini berlangsung di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr, selaku Ketua Komisi Pembimbing, Prof. Dr. Ir. Latifah K. Darusman, M.S., Dr. Ir. Sandra A. Aziz, M.S., dan Dr. Ir. Munif Ghulamahdi, M.S. masing-masing sebagai Anggota Komisi Pembimbing. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan yang tulus atas waktu dan kesempatan yang telah diluangkan dalam mengarahkan dan membimbing penulis.
Penelitian dan penyelesaian disertasi ini sebagian didanai oleh Program Penelitian Payung yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor dan Hibah Bersaing XIV tahun 2006, karena itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Latifah K. Darusman, M.S. selaku Kepala Pusat Studi Biofarmaka IPB, Dr. Ir. Munif Ghulamahdi, M.S., Dr. Ir. Sandra A. Aziz dan Irmanida Batubara, S.Si. M.Si., sebagai Ketua dan Anggota Tim Peneliti Hibah Bersaing XIV.
Penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan juga kepada:
1. Dirjen DIKTI yang telah memberikan Beasiswa BPPS.
2. Rektor Universitas Tadulako Palu yang telah memberikan izin tugas belajar dan sebagian bantuan dana penelitian.
3. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tadulako yang telah mengizinkan penulis untuk melanjutkan studi.
4. Rektor Institut Pertanian Bogor, Dekan Sekolah Pascasarjana dan Ketua Program Studi Agronomi yang telah menerima penulis untuk melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor.
5. Prof. Dr. Ir. Mappiratu, M.S., Prof. Dr. Ir. Fathurrahman, M.P. dan Prof. Dr. Ir. Abdul Main Labaso, M.S. yang telah memberikan rekomendasi kepada penulis untuk melanjutkan studi pada Program Studi Agronomi Sekolah Pascasarjana IPB. 6. Dr. Ir. Wahyu Q. Mugnisjah, M.Agr selaku Pembimbing Akademik saat penulis
7. Dr. Ir. Agus Purwito, M.Sc selaku penguji luar komisi saat pelaksanaan ujian prakualifikasi (prelium) yang telah memberikan saran-saran dan koreksi untuk perbaikan usulan penelitian dan pelaksanaan penelitian.
8. Dr. Ir. Nurul Khumaida, M.S selaku penguji luar komisi saat pelaksanaan ujian tertutup yang telah memberikan saran-saran dan koreksi untuk perbaikan disertasi. 9. Prof. Dr. Ir. Winiati Pudji Rahayu, M.S selaku penguji luar komisi saat
pelaksanaan ujian terbuka yang telah memberikan saran dan koreksi untuk penyempurnaan tulisan ini. .
10. Prof. Dr. Ir. Slamet Susanto, M.Agr. selaku penguji luar komisi saat pelaksanaan ujian terbuka yang telah memberikan saran dan koreksi untuk penyempurnaan tulisan ini.
11. Kepala dan Staf Laboratorium Bioteknologi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura Fak. Pertanian IPB atas kerjasama, kebersamaan dan bantuannya. 12. Kepala dan Staf Instalasi Biofarmaka Cikabayan Pusat Studi Biofarmaka IPB atas
kerjasama, kebersamaan dan bantuannya.
13. Kepala beserta Staf Laboratorium Ekofisiologi Tanaman dan Laboratorium RGCI Fak. Pertanian IPB atas kerjasama, kebersamaan dan bantuannya.
14. Kepala dan Staf Laboratorium Histologi Seameo Biotrop Bogor atas kerjasama, kebersamaan dan bantuannya.
15. Kepala dan Staf Laboratorium Kimia Pusat Studi Biofarmaka IPB, Laboratorium Kimia Analitik Departemen Kimia FMIPA IPB dan PT. Biofarindo atas kerjasama, kebersamaan dan bantuannya.
16. Kepala dan Staf Laboratorium Ilmu Tanah Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor atas kerjasama, kebersamaan dan bantuannya.
17. Kepala dan Staf Laboratorium Biologi Molekuler Institut Eijkman Jakarta atas kerjasama, kebersamaan dan bantuannya.
18. Kepala dan Staf Laboratorium Pasca Panen Cimanggu atas kerjasama, kebersamaan dan bantuannya.
19. Kepala dan Staf Stasion Klimatologi Darmaga atas bantuannya.
20. Dr. Ir. La Muhuria, M.P., Dr. Ir. Kisman, M.Sc., Dr. Ir. Desta Wirnas, M.Si., Ir. Imam Widodo, M.S, Tri Lestari, SP. M.Si., Kartika Ning Tyas, SP. M.Si., Ardianto Mufa’adi, SP. MSi, Wenny, SP. M.Si, Haerana, SP. M.Si., Khairul Asri, SP. M.Si., Ade Nena, SP. M.Si, Ir. Susiyanti, M.Si, Mustika Tripatmasari, SP.,
Elni Fitrani, SP., Reny, SP. dan Neni, SP. atas dorongan, bantuan dan kebersamaannya.
21. Ayahanda Sahiri Rituntina (alm) dan Ibunda Hj. Sohomi Lariua (alm) yang telah mendidik dan membesarkan serta selalu berpesan untuk menjadi orang yang taat beragama dan berbuat baik kepada sesama.
22. Ibu mertua M.N. Minten dan seluruh keluarga di Palu, Umi Mintarsih beserta seluruh keluarga di Bogor, Paman Yoli Lariua dan Paman Mayor (Pol) Asmu Rituntina atas do’a, dorongan dan bantuannya.
23. Kakak, adik dan ponakan sekeluarga: Hj. Erni Sahiri, H. Awaluddin Runggo, Udin Sahiri, Rosmina Sahiri, Suwarni Sahiri, Marwan Karim, SE. M.Si., Mohammad Rizal Sahiri, Linda, SE. dan Hermawan, SE., atas iringan do’a dan motivasinya.
24. Istri tercinta Dra. Kusnaeni Ramadhani dan anak-anakku tersayang: Agrian Rizki Kuswanto, Ahmad Dwi Prasetya dan Ade Triyanto Hidayat atas do’a, dorongan, kesabaran, pengertian dan pengorbanannya.
25. Rekan-rekan di Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Himpunan Mahasiswa Pascasarjana asal Sulawesi Tengah di Bogor, Forum Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Agronomi SPs. IPB dan Forum Mahasiswa Pascasarjana Sekolah Pascasarjana IPB (Forum Wacana), serta semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan.
Semoga karya ini bermanfaat bagi pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan khususnya di bidang pertanian. Amin.
Bogor, Agustus 2007
DAFTAR ISI
Halaman PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Rumusan Masalah... 3 Tujuan Penelitian... 4 Kerangka Pemikiran... 4 Hipotesis... 5Ruang Lingkup Penelitian... 5
TINJAUAN PUSTAKA... 7
Botani, Penyebaran dan Manfaat Daun Dewa... 7
Senyawa Bioaktif Golongan Flavonoid... 9
Kultur In Vitro Tanaman Daun Dewa... 12
Pengaruh Naungan terhadap Pertumbuhan Tanaman... 14
Pupuk Organik dan An organik... 22
MULTIPLIKASI TUNAS DAUN DEWA(Gynura pseudochina (L.) DC) SECARA IN VITRO... 27 ABSTRAK... 27 ABSTRACT... 27 PENDAHULUAN... 28 Latar Belakang... 28 Tujuan... 29
BAHAN DAN METODE... 29
Waktu dan Tempat... 29
Bahan dan Alat... 29
Metode Penelitian... 29
HASIL DAN PEMBAHASAN... 33
Warna Daun... 33
Jumlah Tunas... 34
Jumlah Daun... 36
Tinggi Tunas... 37
Jumlah Akar... 39
Diameter Kalus dan Jumlah Plantlet... 41
SIMPULAN... 42
INDUKSI AKAR DAN ANTOSIANIN DAUN DEWA (Gynura pseudochina (L.) DC) SECARA IN VITRO... 43
ABSTRAK... 43
ABSTRACT... 43
PENDAHULUAN... 44
Latar Belakang... 44
Tujuan... 45
BAHAN DAN METODE... 45
Waktu dan Tempat... 45
Bahan dan Alat... 45
HASIL DAN PEMBAHASAN... 48
Jumlah Tunas dan Jumlah Daun... 48
Jumlah Akar... 50
Tinggi Tunas dan Diameter Kalus... 51
Panjang Akar ... 53
Total Biomasa Plantlet, Jumlah Plantlet dan Total Antosianin 54 SIMPULAN... 56
PENGARUH PERIODE PENCAHAYAAN DAN SUMBER BAHAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN BIOAKTIF DAUN DEWA (Gynura pseudochina (L.) DC)... 57
ABSTRAK... 57
ABSTRACT... 57
PENDAHULUAN... 58
Latar Belakang... 58
Tujuan... 59
BAHAN DAN METODE... 60
Waktu dan Tempat... 60
Bahan dan Alat... 60
Metode Penelitian... 61
HASIL DAN PEMBAHASAN... 66
Pertumbuhan Tanaman... 66
Indeks Kehijauan Daun... 70
Indeks Luas Daun (ILD)... 72
Bobot Brangkasan, Bobot Basah Umbi dan Bobot Basah Tajuk... 74
Jumlah Stomata, Jumlah Trichoma dan Tebal Daun... 75
Laju Tumbuh Relatif (LTR), Nisbah Luas Daun (LAR) dan Laju Asimilasi Bersih (NAR)... 80
Kandungan Enzim Superoxide Dismutase (SOD) dan Klorofil Daun... 84
Kandungan Total Flavonoid dan Antosianin... 87
Analisis Korelasi Antara Peubah Pertumbuhan dan Anatomi Daun dengan Kandungan Antosianin... 90
SIMPULAN... 95
PENGARUH PERIODE PENCAHAYAAN DAN PEMUPUKAN TERHADAP PRODUKSI FLAVONOID DAUN DEWA (Gynura pseudochina (L.) DC) ASAL KULTUR IN VITRO... 96
ABSTRAK... 96
ABSTRACT... 96
PENDAHULUAN... 97
Latar Belakang... 97
Tujuan... 98
BAHAN DAN METODE... 99
Waktu dan Tempat... 99
Bahan dan Alat... 99
Metode Penelitian... 99
HASIL DAN PEMBAHASAN... 105
Indeks Luas Daun (ILD)... 108
Bobot Brangkasan, Bobot Basah Umbi dan Bobot Basah Tajuk... 110
Laju Tumbuh Relatif (RGR), Nisbah Luas Daun (LAR) dan Laju Asimilasi Bersih (NAR)... 111
Indeks Kehijauan Daun dan Kandungan Klorofil Daun... 115
Struktur Kloroplas... 118
Kandungan N, P, K dan SO4 pada Jaringan Tanaman... 121
Kandungan Total Flavonoid, Antosianin dan Kuersetin... 123
Produksi Total Flavonoid, Antosianin dan Kuersetin Per Tanaman... 127
Analisis Korelasi Antara Peubah Pertumbuhan dengan Kandungan Antosianin... 130
SIMPULAN... 134
PEMBAHASAN UMUM... 135
SIMPULAN DAN SARAN... 143
Simpulan... 143 Saran... 144 DAFTAR PUSTAKA... 145 LAMPIRAN... 156
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman Teks
1. Kandungan flavonoid (mg/g) pada kulit apel ‘Jonagold’ yang
dipengaruhi posisi buah pada pohon... 21
2. Komposisi unsur hara kotoran ayam dan kotoran hewan lain... 22
3. Kombinasi perlakuan pemberian BAP dan IAA pada multiplikasi tunas daun dewa……….. 30
4. Pengaruh BAP terhadap warna daun tanaman daun dewa umur kultur 1-5 minggu setelah tanam (MST)……… 33
5. Interaksi BAP dan IAA terhadap jumlah tunas 1-5 MST……… 35
6. Interaksi BAP dan IAA terhadap jumlah daun 3-5 MST……… 36
7. Interaksi BAP dan IAA terhadap tinggi tunas 1-5 MST………. 38
8. Pengaruh BAP dan IAA terhadap jumlah akar 1-5 MST……… 39
9. Pengaruh BAP terhadap diameter kalus dan jumlah plantlet pada akhir percobaan... 41
10. Kombinasi perlakuan berbagai konsentrasi IAA dan sukrosa pada pembentukan plantlet daun dewa... 46
11. Interaksi IAA dan sukrosa terhadap jumlah tunas daun dewa umur kultur 1-8 MST... 48
12. Interaksi IAA dan sukrosa terhadap jumlah daun daun dewa umur kultur 1-8 MST... 49
13. Interaksi IAA dan sukrosa terhadap jumlah akar daun dewa umur kultur 1-8 MST... 50
14. Interaksi IAA dan sukrosa terhadap tinggi tunas dan diameter kalus daun dewa pada akhir percobaan... 51
15. Interaksi IAA dan sukrosa terhadap panjang akar plantlet daun dewa pada akhir percobaan... 53
16. Total Biomasa Plantlet, Jumlah plantlet dan total antosianin daun dewa pada akhir percobaan... 54
18. Tinggi tanaman dan jumlah daun pada berbagai periode pencahayaan
dan sumber bahan tanam daun dewa umur 16 MST... 67 19. Panjang daun dan lebar daun pada berbagai periode pencahayaan
dan sumber bahan tanam daun dewa umur 16 MST... 68 20. Jumlah anakan dan jumlah cabang pada berbagai periode pencahayaan
dan sumber bahan tanam daun dewa umur 16 MST... 69 21. Pengaruh periode pencahayaan dan sumber bahan tanam terhadap
indeks kehijauan daun pada umur 2-16 MST... 71 22. Interaksi antara periode pencahayaan dan sumber bahan tanam
terhadap indeks kehijauan daun umur 4 MST... 72
23. Pengaruh periode pencahayaan dan sumber bahan tanam daun dewa
terhadap indeks luas daun (ILD) pada umur 0, 4, 12, dan 16 MST... 73 24. Interaksi antara periode pencahayaan dan sumber bahan tanam
terhadap ILD umur 8 MST...74
25. Pengaruh periode pencahayaan dan sumber bahan tanam daun dewa terhadap bobot brangkasan, bobot basah umbi dan bobot basah tajuk
pada saat panen (16 MST)... 75
26. Pengaruh periode pencahayaan dan sumber bahan tanam daun dewa terhadap jumlah stomata, jumlah trichoma dan tebal daun
pada saat panen (16 MST)... 76 27. Interaksi antara periode pencahayaan dan sumber bahan tanam
terhadap tebal daun (µm) umur 16 MST... 76 28. Pengaruh periode pencahayaan dan sumber bahan tanam daun dewa
terhadap RGR (g/g/hari) pada umur tanaman 0-4, 4-8, 12-16 MST ... 80 29. Interaksi antara periode pencahayaan dan sumber bahan tanam
terhadap RGR (g/g/hari) umur 8-12 MST... 81 30. Interaksi antara periode pencahayaan dan sumber bahan tanam
terhadap LAR (cm2/g) umur 12 MST... 82 31. Pengaruh periode pencahayaan dan sumber bahan tanam daun dewa
terhadap LAR (cm2/g) pada umur tanaman 0, 4, 8 dan 16 MST... 83 32. Pengaruh periode pencahayaan dan sumber bahan tanam daun dewa
terhadap NAR (g/cm2/hari) pada umur 0-4, 4-8 dan 12-16 MST... 83 33. Interaksi antara periode pencahayaan dan sumber bahan tanam
34. Interaksi antara periode pencahayaan dan sumber bahan tanam
terhadap kandungan total enzim SOD (µmol/g) umur 16 MST... 85 35. Pengaruh periode pencahayaan dan sumber bahan tanam terhadap
kandungan klorofil a, klorofil b, rasio klorofil a/b dan total klorofil
umur 16 MST... 86 36. Interaksi antara periode pencahayaan dan sumber bahan tanam
terhadap kandungan antosianin (%) umur 16 MST... 88 37. Pengaruh periode pencahayaan dan bahan tanam daun dewa
terhadap kandungan total flavonoid umur 16 MST... 88 38. Koefisien korelasi antar peubah pertumbuhan, produksi, morfo-
anatomi daun, kandungan enzim SOD, klorofil daun dan kandungan
antosianin... 91 39. Kombinasi perlakuan periode pencahayaan dan pemupukan...……... 100 40. Pengaruh periode pencahayaan dan pemupukan terhadap tinggi
tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, jumlah anakan dan
jumlah cabang daun dewa umur 16 MST ... 107
41. Pengaruh periode pencahayaan dan pemupukan daun dewa
terhadap indeks luas daun (ILD) pada umur 0, 4, 8 dan12 MST ... 109 42. Interaksi antara periode pencahayaan dan pemupukan terhadap
ILD umur 16 MST... 109 43. Pengaruh periode pencahayaan dan pemupukan daun dewa
terhadap bobot brangkasan, bobot basah umbi dan bobot basah tajuk
pada saat panen (16 MST) ... 110 44. Pengaruh periode pencahayaan dan pemupukan daun dewa.
terhadap laju tumbuh relatif (RGR) (g/g/hari) pada umur tanaman
0-4, 4-8 dan 8-12 MST... 112 45. Interaksi antara periode pencahayaan dan pemupukan terhadap
RGR (g/g/hari) umur 12-16 MST... 112
46. Pengaruh periode pencahayaan dan pemupukan daun dewa terhadap nisbah luas daun (LAR) (cm2/g) pada umur tanaman
0, 4, 8 dan 16 MST ... 113 47. Interaksi antara periode pencahayaan dan pemupukan terhadap
LAR (cm2/g) umur 12 MST... 114 48. Interaksi antara periode pencahayaan dan pemupukan terhadap NAR
49. Pengaruh periode pencahayaan dan pemupukan daun dewa
terhadap laju asimilasi bersih (NAR) (g/g/hari) pada umur tanaman
0-4, 8-12 dan 12-16 MST... 115 50. Interaksi antara periode pencahayaan dan pemupukan terhadap
indeks kehijauan daun umur 8 MST... 116 51. Pengaruh periode pencahayaan dan pemupukan terhadap indeks
kehijauan daun tanaman daun dewa umur 2-16 MST... 117
52. Pengaruh periode pencahayaan dan pemupukan daun dewa terhadap kandungan klorofil a, klorofil b, rasio klorofil a/b
dan total klorofil pada umur tanaman 16 MST... 118
53. Pengaruh periode pencahayaan dan pemupukan daun dewa
terhadap kandungan N, P, K dan SO4 pada jaringan tanaman... 122
54. Pengaruh periode pencahayaan dan pemupukan daun dewa terhadap
kadar antosianin umur 16 MST... 124 55. Koefisien korelasi antar peubah pertumbuhan, produksi, klorofil
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman Teks
1. Alur kegiatan penelitian... 6 2. Tanaman daun dewa : (a) tajuk tanaman, (b) tangkai dan mahkota
bunga, (c) akar tanaman dan (d) umbi akar... 7 3. Ring sistem dari senyawa flavonoid (a), struktur kimia kuersetin (b),
struktur kimia antosianin (c) (Vickery dan Vickery 1981)... 9 4. Biosintesis flavonoid (Vickery dan Vickery 1981) : a, b. pembentukan
p-asam kumarat dari jalur asam sikimat, c. pembentukan malonil
CoA pada jalur asetat malonat... 10 5. Jalur reaksi pembentukan kalkon dan golongan flavonoid lainnya
(Jaakola 2003)... 11 6. Adaptasi tanaman melalui mekanisme penghindaran (avoidance)
pada intensitas cahaya rendah (Levitt 1980)... 15 7. Adaptasi tanaman melalui mekanisme toleran (tolerance) pada
intensitas cahaya rendah (Levitt 1980)... 17 8. Jalur biosintesis klorofil a dan b (Malkin dan Niyogi 2000)... 18 9. Struktur kimia klorofil a dan b (Salisbury dan Ross 1992)... 19 10. Warna daun plantlet daun dewa untuk penentuan skor warna daun.
(1) = hijau, (2) = hijau keunguan, (3) = merah keunguan... 34 11. Tunas mikro daun dewa pada konsentrasi BAP dan IAA... 35 12. Interaksi BAP dan IAA terhadap jumlah tunas dan jumlah daun pada
akhir percobaan... 37 13.Jumlah akar pada berbagai konsentrasi IAA umur kultur kultur 5 MST. 40 14. Pengaruh konsentrasi IAA terhadap jumlah akar dan jumlah plantlet
daun dewa in vitro... 40 15. Diameter kalus, jumlah akar dan jumlah plantlet pada konsentrasi
BAP 0-3 ppm akhir percobaan... 41 16. Grafik pengaruh interaksi antara IAA dan sukrosa terhadap jumlah
17. Akar yang terbentuk pada konsentrasi sukrosa 30. 40, 50 dan 60 g/l (a)
dan konsentrasi IAA 0, 0.5 dan 1 ppm (b)... 51 18. Grafik pengaruh interaksi antara IAA dan sukrosa terhadap tinggi tunas
dan diameter kalus pada akhir percobaan... 52 19. Grafik korelasi antara tinggi tunas dan diameter kalus pada
interaksi antara IAA dan sukrosa pada akhir percobaan... 52 20. Hubungan antara konsentrasi IAA dan sukrosa terhadap panjang
akar plantlet daun dewa umur kultur 8 MST... 53 21. Plantlet yang dihasilkan pada konsentrasi sukrosa 30, 40, 50 dan 60 g/l
(a) dan konsentrasi IAA 0, 0.5 dan 1 ppm (b)... 54 22. Grafik hubungan antara konsentrasi sukrosa terhadap jumlah
plantlet (A) dan kadar antosianin (B) umur kultur 8 MST... 55 23. Perlakuan periode pencahayaan dan sumber bahan tanam... 61 24. Perbedaan pertumbuhan tanaman antara bahan tanam in vitro dan
setek pucuk... 66 25. Stomata (pembesaran 40x) pada berbagai periode pencahayaan... 77 26. Trichoma (pembesaran 40x) pada berbagai periode pencahayaan... 78 27. Ketebalan daun (pembesaran 100x) pada berbagai periode
pencahayaan... 79 28. Kandungan enzim SOD (µmol/g) dan total klorofil (mg/g) daun
bahan tanam daun dewa asal in vitro dan setek pucuk umur 16 MST... 85 29. Kandungan antosianin (a) dan total flavonoid (b) antara bahan tanam
in vitro dan setek pucuk umur 16 MST... 89 30. Perlakuan periode pencahayaan dan pemupukan... 100 31. Bahan tanam in vitro yang digunakan pada percobaan... 105 32. Tanaman daun dewa umur 16 MST perlakuan cahaya 100% (N0)
dengan dosis pupuk P0, P1 dan P2 (a), naungan 25% 4 bulan
(N4) dengan dosis pupuk P0, P1 dan P2 (b), naungan 50% 4 bulan
(N8) dengan dosis pupuk P0, P1 dan P2 (c). P0 = tanpa pemupukan,
P1 = pupuk kandang ayam 50g +SO4 0.4g/tanaman, P2 = pupuk
kandang ayam 100g + SO4 0.8g/tanaman... 105
34. Struktur kloroplas daun dewa (TEM 10.000x) pada cahaya 100% (A),
naungan 25% (B) dan 50% (C) pada umur daun 16 MST... 119 35. Struktur kloroplas daun dewa (TEM 10.000x) pada naungan 25%
3 bulan, 1 bulan cahaya 100% (D), naungan 50% 1 bulan, 3 bulan cahaya 100% (E) dan naungan 50% 3 bulan, 1 bulan cahaya 100%
(F) pada umur daun 16 MST... 120
36. Kandungan total flavonoid dan kuersetin pada berbagai periode pencahayaan (a dan b), dan kandungan total flavonoid, kadar SO4,
antosianin dan kuersetin pada berbagai dosis pemupukan (c dan d)
umur 16 MST... 125 37. Produksi total flavonoid dan antosianin pada berbagai periode
pencahayaan (a dan b), dan produksi total flavonoid dan antosianin
pada berbagai dosis pemupukan (c dan d) umur 16 MST... 128 38. Produksi kuersetin per tanaman pada berbagai periode pencahayaan
umur 16 MST... 129 39. Produksi kuersetin per tanaman pada berbagai dosis pemupukan
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
Teks
1. Denah percobaan “ multiplikasi tunas secara in vitro” ... 156
2. Denah percobaan “ induksi akar dan antosianin secara in vitro” ... 157
3. Denah percobaan “ pengaruh periode pencahayaan dan sumber bahan tanam terhadap pertumbuhan dan kandungan flavonoid” ... 158
4. Denah percobaan “ pengaruh periode pencahayaan dan pemupukan terhadap produksi flavonoid” ... 159
5. Komposisi media MS yang digunakan pada kultur in vitro... 160
6. Hasil analisis kesuburan tanah pada lokasi penelitian tahap IV... 160
7. Hasil analisis kandungan hara pada pupuk kandang ayam untuk penelitian tahap IV... 161
8. Hasil uji fitokimia daun dewa umur 16 MST... 161
9. Rata-rata intensitas cahaya dan persen naungan pada penelitian tahap III dan IV... 162
10. Data iklim periode penelitian lapangan tahap III dan IV... 166
11. Rekapitulasi hasil sidik ragam penelitian tahap I... 168
12. Rekapitulasi hasil sidik ragam penelitian Tahap II... 169
13. Rekapitulasi hasil sidik ragam penelitian tahap III... 170
14. Rekapitulasi hasil sidik ragam penelitian Tahap IV... 172
15. Skema kerja pada multiplikasi tunas di laboratorium bioteknologi tanaman... 174
16. Skema kerja pada induksi perakaran dan antosianin di laboratorium bioteknologi tanaman... 175
17. Metode analisis klorofil a dan b... 176
18. Metode analisis enzim superoxide dismutase (SOD)... 177
19. Metode preparasi dan pengamatan jumlah stomata dan trichoma... 178
21. Metode uji fitokimia... 181
22. Metode analisis antosianin... 183
23. Metode analisis total crude flavonoid... 184
24. Metode analisis kadar kuersetin... 185
25. Metode preparasi dan pengamatan struktur kloroplas... 186
26. Prosedur analisis jaringan tanaman untuk penetapan kadar pospor (P), kalium (K), dan sulfur (SO4)... 187