• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Nilai-Nilai Edukasi Rehabilitasi Pekerja Seks Komersial (PSK) (Studi Kasus: Pada PSK kang Sudah Berulang Kali Masuk Ke Panti Sosial Karya Wanita

Andam Dewi Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok). Muhammad Hidayat1, Faishal Yasin2, Adiyalmon2

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Muhhidayat792@gmail.com

ABSTRACT

This research is based on the number of Commercial Sex Workers (PSK). CSWs are women who engage in sexual acts as livelihoods so that they are netted by District / City raids and get rehabilitation at PSKW Andam Dewi Sukarami Solok. PSKW Andam Dewi is a place for women counselor who has ever been a prostitute, but there are women who have been trained and returned again to be guided in PSKW, and how the re-guidance done by PSKW officers for CSWs who have repeatedly entered, hence the researcher is interested to See the values of educational rehabilitation of CSWs who have repeatedly entered PSKW Andam Goddess of Gunung Talang District of Solok Regency. The purpose of this study is to describe the values of education rehabilitation of CSWs who have repeatedly entered into the Women's Social House andam Dewi Gunung Talang District Solok District. The theory used is Socialistai theory according to David A. Goslin. This research uses qualitative research approach with descriptive type. Informants of this study are 14 people, ie staff and female assisted by PSKW Andam Dewi Sukarami Solok. Selection of informants in this study using the technique Purposive Sampling. The type of data used is primary data and secondary data. Data collection methods include observation (non-participant), in-depth interviews and document studies. The unit of analysis of the group. Data analysis was done by Miles and Huberman analysis technique, data presented in four stages 1. Data collection 2. Data reduction 3. Presentation of data 4. Conclusion.The results of this study revealed that women who repeatedly entered in PSKW Andam Dewi caused by various factors such as the economy, social factors and affection factors that are less than parents or family factors, CSWs who have repeatedly entered did get special attention in the implementation of rehabilitation and supervision Different from the new one-time kalayan. The educational values obtained by CSWs in PSKW Andam Dewi so that they do not kemabli longer their old job and back into PSKW Andam Dewi is 1) the provision of religious values and mental formation according to Islamic religious teachings 2) providing counseling guidance 3) Guidance Sewing skills interspersed with embroidery and embroidery activities. 4) Agricultural guidance in the form of planting beans, chillies, tomatoes. 5) Coaching guidance in the form of baking cake.

Keywords: commercial sex works who have repeatedly entered to Panti Sosial Karya Wanita Andam Dewi Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok

(2)

PENDAHULUAN

Pelacuran atau PSK (Pekerja Seks Komersial) merupakan aktivitas yang sangat tua usianya, setua umur kehidupan manusia itu sendiri, yaitu berupa tingkah laku lepas bebas tanpa kendali dan cabul, karena adanya pelampiasan nafsu seks dengan lawan jenisnya tanpa mengenal batas-batas kesopanan. Pelacuran itu selalu ada pada semua negara berbudaya sejak zaman purba sampai sekarang, hal ini senantiasa menjadi masalah sosial atau menjadi objek urusan hukum dan tradisi. Selanjutnya dengan perkembangan teknologi, industri dan kebudayaan manusia maka turut berkembang pula pelacuran dalam berbagai bentuk dan tingkatanya (Kartono, 2011: 208)

Pelacuran atau prostitusi merupakan salah satu bentuk

penyakit masyarakat yang harus diberhentikan penyebaranya, tanpa mengabaikan pencegahan dan perbaikan. Pelacuran berasal dari kata pro-stituere yang berarti membiarkan diri membuat zina, melakukan persundalan, percabulan, dan pergendakan. Sedangkan

prostitue adalah pelacur, dikenal pula

dengan istilah WTS (wanita tuna susila) (Kartono, 2011:207)

Menurut Bonger (Kartono, 2011:214) pelacuran adalah wanita menjual diri serta serta melakukan perbuatan-perbuatan seksual sebagai mata pencaharian. Kemudian dalam PSK ini terdapat dua unsur diantaranya yaitu unsur ekonomis (prostitutie) dan unsur mata pencaharian (beroepsmating) dalam hal ini dinyatakan adanya unsur-unsur ekonomi yang menyebabkan

(3)

seorang wanita menjadi pelacur atau disebut juga dengan PSK.

Di Indonesia kota-kota besar yang umumnya memiliki cara tersendiri dalam hal mengatasi pelaku seks komersial diantaranya melakukan razia ketempat-tempat hiburan malam dan tempat-tempat yang di anggap menjadi penyedia jasa PSK, kemudian PSK yang terjaring di masukkan ke panti rehabilitas untuk mendapatkan keterampilan untuk menghadapi dunia luar setelah keluar dari panti dan di rehabilitasi agar para PSK memiliki keterampilan untuk bertahan hidup dan tidak mengulangi menjadi PSK.

Begitu juga dengan Sumatera Barat dalam mengatasi masalah PSK (Pekerja Seks Komersial).Dalam mengatasi masalah Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat mendirikan

Panti sosial yang merupakan salah satu tempat penampungan bagi wanita-wanita yang tertangkap menjajakan tubuhnya atau PSK. Dan panti sosial ini diharapakan menjadi batu loncatan untuk PSK dalam menempuh kehidupan yang lebih baik lagi setelah mereka keluar dari panti sosial tersebut

Salah satu panti sosial yang dibangun pemerintah Provinsi Sumatera Barat adalah Panti Sosial Andam Dewi Sukarami Solok. Berada di atas tanah seluas 6 ha, dan 900 meter dari pinggir Jalan raya Solok-Padang. Panti ini didirikan pada tahun 1978 dan beroperasi pada tahun 1980, pada awalnya bangunan ini dipergunakan untuk menampung serta memelihara gelandang dan pengemis, suatu pelayanan terhadap masalah tuna susila. Pada tahun 1991 usaha pembinaan gelandang dan

(4)

pengemis diberhentikan. Pembinaan hanya difokuskan pada masalah PSK (Pekerja Seks Komersial). Setelah jalan beberapa tahun, datang surat keputusan menteri sosial RI No. 22/Tluk/1995 yang isinya antara lain, bahwa semua panti di lingkungan Depsos berubah nama dengan mencantumkan “sosial”. Akhirnya pada tahun 1997 Panti Sarana Rehabilitas Wanita (PSRW) Sukarami Solok berubah menjadi panti Sosial Andam Dewi Sukarami Solok.

Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan rehabilitas sosial di Panti Sosial “Andam Dewi” Solok adalah 6 bulan sampai 2 tahun berdasarkan kepada peraturan dari dinas sosia dan sesuai dengan anggaran dana di panti sosial andam dewi. Sasaran utamanya adalah wanita tuna susila (PSK) dan wanita

korban Traficting yang dipaksa menjadi pelacur.

Selama proses rehabilitasi mantan PSK (Pekerja Seks Komersial) ini diberikan berbagai macam bimbingan seperti bimbingan fisik berupa olah raga dan pemeriksaaan kesehatan. Bimbingan mental berupa pendidikan agama Islam, dan bimbingan sosial berupa hubungan antar manusia, etika budi pekerti. Selain itu mantan PSK juga diberikan berbagai macam keterampilan seperti keterampilan tata rias/salon, keterampilan menjahit dan border. Bimbingan dan keterampilan ini diberikan agar setelah rehabilitasi selesai, mantan PSK siap menjalani kehidupannya dan memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik lagi dengan tidak menjadi PSK.

(5)

Dengan keberadaan Panti Sosial Andam Dewi, sehingga menjadikan lembaga ini sebagai wadah untuk belajar kembali (resosialisasi) bagi PSK (Pekerja Seks Komersial) dalam usaha untuk mempersiapkan mereka secara fisik dan mental agar dapat terjun kembali ke masyarakat dengan baik, dan bisa berperan kembali secara wajar sebagaimana masyarakat lainnya. Dengan demikian, sesuai dengan yang diharapkan perlakuan terhadap prostitusi tersebut seharusnya bersifat mendidik akan membina agar menjadi manusia yang penuh percaya diri dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama yang berlaku di dalam masyarakat.

Tugas Panti Sosial “Andam Dewi” adalah memberikan pelayanan, perawatan dan rehabilitas

sosial yang bersifat preventif, kuratif, rehabilitatif promotif dalam bentuk pembinaan / bimbingan fisik, mental, sosial, merubah sikap dan tingkah laku serta pelatihan keterampilan, resosialisasi dan pembinaan lanjut bagi para tuna susila agar mampu melaksanakan kembali fungsi sosialnya. Untuk itu Panti Sosial “Andam Dewi” yang bergerak dalam rehabilitasi Wanita Tuna Susila sejak tahun 1980 yang berada dibawah naungan Dinas Sosial Sumatera Barat yang memberikan keterampilan, ini akan megembalikan keberfungsian sosial mereka dimasyarakat dan dapat bekerja dengan cara yang baik.

METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptifbertujuan untuk menggambarkan berbagai situasi

(6)

fenomena realitas yang terjadi dalam masyarakat. (Sugiyono, 2010:15)..

Informan penelitian diambil secara purposive sampling

yaituteknik menentukan sampel dari populasi dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal. Dimana responden dalam penelitian ini adalah 10 orang petugas panti dan 4 orang PSK yang sudah berulang kali masuk. Jenis data yang digunakan adalah data primer yaitu data penelitian yang diperolah secara langsung dari informan atau tidak melalui perantara, kemudian data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Metode pengumpulan data berupa observasi dan pengamatan langsung ke lapangan kemudian wawancara terstruktur dan dilanjutkan dengan studi dokumentasi. Unit analisisnya adalah kelompok. Lokasi penelitian adalah PSKW andam Dewi karena PSKW andam dewi merupan satu-satunya tempat penampungan PSK di Sumatera Barat. Jadwal penelitian Juni sampai dengan Agustus 2017.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian PSk mendapatkan Nilai-Nilai Edukasi sebagai berikut:

1. Pemberian Bimbingan Mental dan Agama

Pemberian bibingan Mental dan Agama yang di lakukan setiap hari Senin dan Selasa setiap jam 07.00 sampai dengan jam 10.00. PSK yang berulang kali masuk mereka tetap sama jadwalnya dengan PSK yang baru sekali masuk tetapi mereka memiliki tugas yang sedikit berbeda dengan PSK yang baru sekali masuk diantaranya mereka akan dibebabankan dengan pembacaan ayat yang lebih banyak dari PSK yang baru sekali masuk, dan evaluasi hafalan mereka tentu akan lebih lama dari PSK yang baru petama masuk dan untuk mental, mereka akan dibentuk agak sedikit

(7)

keras dan mendalam dengan tujuan agar PSK yang sudh berulangkali masuk benar-benar tidak kembali kepekerjaan mereka kembali dan kembali tertangkap dan kemablai masuk ke PSKW Andam Dewi kembali.

2. Pemberian Bimbingan konseling

Pemberian bimbingan konseling kepada PSK yang berulangkali masuk mereka tidak membedakan kalayan yang sudah berulangkali masuk dengan yang hanya baru satu kali masuk, hanya saja apa yang di sampaikan tentu berbeda antara PSK yang baru sekali masuk dengan PSK yang sudah berulangkali masuk. Diantaranya PSK yang sudah berulangkali masuk cendrung lebih lama mendapat layanan karena permasalahan yang mereka alami.

3. Pemberian

Keterampilan Menjahit

Pemisahan memang dilakukan untuk PSK yang sudah berulangkali masuk dengan cara pemberian tugas yang lebih banyak dari PSK yag baru

sekali masuk, karena mereka sudah mahir dalam hal menjait dan mereka akan diberikan tugas untuk membuat suatu pakaian dalam 4 sampai satu minggu dan evaluasi penilain terhadap PSK yang sudah berulangkali masuk tentu berbeda dengan PSK yang sudahn berulang kali masuk ke PSKW Andam dewi.

4. Bimbingan Tata Boga

Dalam setiap kegiatan akan dibentuk sebuah kelompok memasak dimana PSK yang sudah berulangkali masuk diangkat sebagai ketua kelompok dan diberi tugas untuk membantu PSK yang lain yang belum terlalu mahir dlam pengerjaan tata boga, dan penilaian terhadap PSK yang sudah berulangkali masuk akan dibedakan oleh pihak instruktur dan pekerja Sosial.

5. Bimbingan Pertanian

Dalam PSKW Andam Dewi dimana tidak ada pemisahan dari instruktur untuk PSK yang berulangkali ,masuk dengan PSK yang baru sekali masuk hanya saja proses penilaian kerajinan dan tanggung jawab kerja akan berbeda

(8)

dengan PSK yang baru sekali masuk dan hal tersebut akan dilakukan oleh instruktur dan pekerja sosial Panti Sosial Karya Wanita Andam Dewi.

Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa kegiatan pertanian ini tidak ada pemisahan antara PSK yang baru masuk dengan PSK yang sudah berulangkali masuk, cuman dalam hal ini petugas akan menilai rajin atau tidaknya mereka karena dengan nilai penilaian inilah mereka akan menentukan lama atau sebentarnya PSK berada di Panti Sosial Andam Dewi dan penilaian akan dilakukan oleh instruktur dan juga pekerja sosial yang berada dan mengamati selama mereka melakukan kegiatan terebut.

Menurut David A. Goslin berpendapat“Sosialisasi adalah proses belajaryang dialami seseorang untuk memperoleh pengetahuan keterampilan,nilai-nilai dan norma-norma agar I adapat berpartisipasisebagai anggotadalam kelompok masyarakatnya.”Dari pernyataan David A. Goslin tersebut

dapat disimpulkan

bagaimanaseseorang didalam proses belajar, memahami, menanamkan didalam dirinya untukmemperoleh pengetahuan keterampilan, nilai-nilai dan norma-norma agar individutersebut dapat diterima serta berperanaktif didalam kelompok masyarakat.

Di PSKW Andam Dewi Pekerja Seks Komersial (PSK) yang sudah berulangkali masuk diberikan nilai-nilai edukasi dalam rehabilitasi yang mereka jalani, diantaranya mereka diberikan bimbingan agama dan mental bertujuan agar PSK dapat berubah menjadi kearah yang lebih baik dan memupuk mental PSK agar menjadi mental yang baik dan tidak kembali kepekerjaan lamanya menjadi seorang PSK, kemudian OSK diberikan nilai-nilai konseling yang menjadi wadah untuk PSK untuk mencurahkan isi hati dan permasalahan yang mereka miliki dan mendapatkan solusi atas permasalahan yang PSK miliki, sehingga PSK dapat tersadar dan berusaha diterima dalam masyarakat, selanjutnya PSK diberikan keterampilan seperti menjahit, ,tataboga atau memasak dan

(9)

pertanian, agar keterampilan yang mereka dapatkan bisa menjadi dasar untuk PSK memenuhi kebutuhan hidup mereka setelah keluar dari PSKW Andam Dewi, dan dengan ketrampilan yang mereka miliki dapat menjadi acuan untuk PSK dapat diterima lagi dalam masyarakat.

Dari apa yang disampaikan oleh David A .Goslin bahwa sosialisasi adalah proses belajar yang dialami sesorang untuk memperoleh pengetahuan keterampilan, nilai-nilai dan norma-norma agar ia dapat berpatisipasi sebagai anggota dalam kelompok masyarakat dan yang di terapkan di Panti Sosial andam Dewi memang untuk membentuk bagaimana seorang PSK mampu dengan memperoleh pengetahuan, keterampialan, nilai nilai dan norma dalam PSKW Andam Dewi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan bahwa PSK yang sudah berulangkali masuk ke PSKW Andam Dewi dalam memperoleh Nilai-Nilai Edukasi mereka asa yang dipisahkan dan ada

yang tidak dipisahkan dalam pelaksanaan kegiatannya dan nilai-nilai edukasi yang mereka dapatkan antara lain adalah pemberian Bimbingan Mental dan agama selanjutnya pemberian Bimbingan Konseling, kemudian pemberian Keterampilan Menjahit, selanjutnya Pemberian Bimbingan Tata Boga, dan yang terakhir adalah pemberian bimbungan Pertanian, dan semua PSK wajib mengikuti kegiatan tersebut kecuali mereka yang benar-benar sakit dan wajib mengikuti aturan yang berlaku di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok.

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal.(2014). Metode Penelitian

Kualitatif Sebuah Upaya

Mendukung Penggunanan

Penelitian Kualitatif Dalam

Bebagai Disiplin Ilmu.Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

(10)

Bugin, Burhan. (2007). Metodologi

penelitian kualitatif. Jakarta:

PT.Gravindo Persada.

(2011).Metodologi penelitian kualitatif edisi revisi. Jakarta:

PT.Gravindo Persada.

Moleong, Lexy.(2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:

Remaja Rosda Karya. Undang – Undang

UU Nomor 11 tahun

2009.Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Departemen Sosial

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan terhadap diazepam tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji ketersediaan diazepam nasional untuk kebutuhan medis serta mengetahui faktor

Jumlah rumah tangga usaha pertanian kelompok umur antara 15-24 tahun dengan kepala rumah tangga laki-laki tercatat sebesar 4,57 ribu rumah tangga, lebih tinggi daripada kepala

Menurut Gujarati dan Porter (2010:149), uji signifikansi merupakan prosedur yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kesalahan dari hasil hipotesis nol dari

Setelah selesai pelatihan e-learning dasar bagi guru ekonomi tingkat SMA se-DIY yang diselenggarakan Tim Pengabdian Pada Masyarakat dalam bentuk teori dan praktik, para peserta

Berdasarkan informasi fitur-fitur yang tersedia pada Moodle seperti kategori, sub kategori, kursus/mata pelajaran, serta fitur pengelompokan, maka tahap selanjutnya

Dalam penelitian ini dilakukan penentuan hubungan antara konsentrasi kalkon dengan arus puncak terhadap larutan standar Co(II) 10 μg/L dan Ni(II) 50 μg/L dengan potensial

Pengalaman hidup baik yang positif maupun yang negatif dapat mempengaruhi sistem spiritualitas seseorang. Sebaliknya dapat dipengaruhi juga oleh bagaimana seseorang mengartikan

Disamping alasan hakim tidak boleh menolak untuk memeriksa dan mengadili suatu perkara, bapak Djamil salah satu hakim PA Kota Malang juga menjelaskan alasan