IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN REPARASI KAPAL
PADA PERUSAHAAN GALANGAN KAPAL
di PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD
Choirul Anam 1*), Minto Basuki 2)
1*) Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan, FTMK ITATS 2) Dosen Jurusan Teknik Perkapalan, FTMK ITATS Jl. Arief Rachman Hakim No 100 Surabaya – 60117
Telp. (031) 5945 043 Fax. (031) 5947 856 *) Email : 051100994.irul@gmail.com
Abstrak: Penulisan karaya ilmiah ini bertujuan mengetahui pekerjaan reparasi dan bagaimana untuk mengatasi tingkat risiko agar pekerjaan pengedokan bisa tepat waktu dengan meminimalisir tingkat risiko yang ada di Galangan PT. Indonesia Marina Shipyard gersik. Jika hal tersebut tidak diantisipasi dengan baik, kerugian bahkan mungkin bangkrutnya sebuah perusahaan tak mustahil akan terwujud. Dengan demikian, diperlukan strategi khusus untuk mengantisipasi berbagai risiko yang mungkin terjadi. Hal ini dikenal dengan manajemen risiko. Seperti yang dilakukan oleh PT. Indonesia Marina Shipyard yang sampai saat ini. Maka penulis menganalisa hal tersebut dengan menggunakan metode pengamatan langsung dilapangan dan wawancara terhadap tenaga ahli. Setelah didapatkan sumber risiko maka dilakukan proses perhitungan dan penilaian risiko menggunakan matrik risiko. Dari perhitungan matrik risiko diperoleh nilai rating risiko yang terjadi pada pekerjaan reparasi kapal di PT. Indonesia Marina Shipyard adalah, masih sangat baik untuk pengendalianya, tetapi harus tetap diperhatikan mengenai kebutuhan matrial karena merupakan bahan pokok utama ketika proses reparasi kapal karena produktifitas akan terhambat atau terhenti ketika matrial tidak ada atau mengalami keterlambatan dan sumber bahaya berikutnya adalah yang paling fatal, kurangnya menjaga keamanan lingkugan di area kerja yang dapat memicu terjadinya kebakaran yang berakibat sangat fatal.Dengan acuan rating risikonya menggunakan The Australian New Zealand Risk Management Standart (AS/NSZ 4360, 2004 ). Sehingga rata – rata tingkat resiko digalangan tersebut masih tergolong rendah atau sangat rendah dari rawanya risiko namun mitigasi risiko tetap di diberikan untuk menjaga ketika keamanan atau adanya risiko yang tinggi muncul sewaktu – waktu yang akan terjadi.
Kata kunci: Reparasi kapal, Risiko, Rating risiko, pada industri galangan kapal
Abstract: This research aimed at figuring out the reparation work and the ways to overcome the risk levels at the shipyard company. By minimizing the risk levels, the dock work can be finished on time. It can decrease the loss even the bankruptcy of a company. Indonesia Marina Shipyard Ltd in Gresik became the research setting. This company also conducts risk management. The researcher had field observation and interview to some experts to get kinds of risk sources in this company. After obtaining the risk sources, the researcher did calculation process and risk assessment by risk matric. The scores of risk rating on the ship reparation of this company was categorized very good in terms of controlling, but not in terms of material need. This company needs to consider its material need as it is the major material during the ship reparation. The productivity will be delayed or stopped when the materials are empty or have tardiness. The next risk source, the most harmful one, is the lack of keeping environment safety around the work area which can trigger fire. The Australian New Zealand Risk Management Standard (AS/NSZ 4360, 2004 ) was used as the risk rating reference. Averagely, the risk rates at the shipyard were classified low or very low in terms of risk prone. However, risk mitigation is still given to keep safety when anytime the high risks occur.
PENDAHULUAN
Sistem perawatan yang terencana termasuk perbaikan mesin-mesin dan kapal adalah suatu pedoman utama pelaksanaan perawatan dan perbaikan kapal, baik yang dilakukan oleh Anak Buah Kapal maupun Perusahaan Kontraktor yang ditunjuk oleh Divisi Teknik untuk memperbaiki kapal. Repair and Maintenance, Docking merupakan komponen-komponen pelaksanaan perawatan dan perbaikan rutin kapal. Melalui sistem perawatan yang terencana pula dilakukan pengawasan terhadap mesin-mesin baik mesin utama maupun mesin bantu. Sudah tentu masalah besarnya biaya yang dikeluarkan dalam perbaikan dan perawatan kapal akan berpengaruh terhadap laba per voyage dan kinerja kapal motor itu sendiri, karena Anak Buah Kapal tidak akan bisa bekerja tanpa didukung dengan peralatan-peralatan yang diperlukan. Akan tetapi dalam reparasi tidak selalu berjalan dengan apa yang dinginkan melainkan banyak sekali risiko-risiko yang terjadi dalam pengerjaannya (reparasi) dan risiko akan selalu ada pada kejadian yang tidak bias ditentukan kepastiannya yang dihadapi suatu perusahaan yang dapat memberikan dampak yang merugikan apabila tidak ditangani dengan tepat.
Menurut Prasetyo, (2012) risiko yang terjadi yaitu perubahan design, kurangnya tenaga ahli, peralatan yang sudah tua, peremajaan alat-alat produksi, penjadwalan pengadaan material yang tepat.
Menurut Candra, (2009) risiko yang sering terjadi yaitu risiko kecelakaan kerja dimana bagaiman cara pencegahan, perlindungan, dan mengetahui tingkat risiko K3 pada industry galangan kapal. Dimana risiko yang disebabkan akibat prosedur kerja, human error, dan peralatan kerja.
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Reparasi Kapal
Kapal sebagai sarana Transportasi laut yang setiap harinya berada di laut haruslah selalu dalam kondisi yang baik sehingga keselamatan barang dan penumpang terjaga dengan baik. Untuk menjaga kondisi kapal tetap baik dilakukan Perbaikan/ reparasi.
Menurut Soejitno, (1996) menjelaskan bahwa reparasi kapal yang sifatnya darurat memang memerlukan peran ABK (Anak Buah Kapal) untuk melaksanakannya. Akan tetapi, untuk perbaikan yang sesungguhnya atau permanen hanya boleh dilaksanakan oleh perusahaan dok dan perbaikan kapal, perusahaan perbengkelan kapal / perusahaan khusus lainnya yang telah mendapatkan ijin dari pihak yang berwenang.
2. Dasar - Dasar Reparasi Kapal
Suatu kapal hilangnya sebagian atau keseluruhan mutu awal pada bagian-bagian konstruksi kapal, sudah barang tentu yang tidak dapat dipungkiri lagi. Hal tersebut terjadi sebab akibat adanya pengoperasian kapal yang secara terus menerus berlangsung. (Soejitno, 1996)
Agar kapal diperthankan sebagian atau keseluruhan mutu awal dari bagian-bagian konstruksi kapal, maka tindakan pertama yang harus dilakukan oleh pemilik kapal/perusahaan adalah tindakan perawatan/perbaikan harus diperhatikan kualitas pekerjaan perbaikan dan berapa besar biaya pekerjaan reparasi badan kapal. (Soejitno, 1996)
3. Risiko Kerusakan-Kerusakan Kapal
Risiko menghadapi kerusakan-kerusakan kapal adalah penting dipertimbangkan dalam melakukan Sistem Perawatan berencana, Hal ini ditujukan untuk menjaga kapal tetap dalam keadaan prima dan laik laut. Kapal-kapal (milik) merupakan asset perusahaan yang mempunyai nilai investasi yang tinggi dan diharapkan secepat mungkin dapat mengembalikan modai (break
1. Short Maintenance Period.
Periode Perawatan yang terlalu sering dilakukan, memang baik, peralatan jarang terjadi rusak, tetapi Biaya perawatan menjadi besar, disamping itu Inspeksi yang terlalu sering dilakukan akan mengurangi waktu kesiapan kapal berlayar (dipakai waktu perawatan dan perbaikan), dan mempertinggi kesalahan bahaya perakitan kembali.
2. Compromized Maintenance Period.
Period ini, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teori dan pengalaman yang "profesionar dari para pelaku perawatan di atas kapal, periode ini lebih baik daripada Short Period
3. Long Maintenance Period.
Sebaliknya period ini mengandung risiko terjadinya kerusakan-kerusakan yang tinggi, memang pada awal-pertengahan periode, seakan-akan tidak banyak biaya, akan tetapi setelah terjadi "Breakdown
Repair", maka Biaya akan sangat membesar, membengkak melebihi yang seharusnya diperbaiki atau
dirawat.
5. Manajemen Risiko
Pengertian risiko itu sendiri adalah kemungkinan akan terjadinya akibat buruk atau akibat yang merugikan. Dalam prespektif kontraktor risiko adalah kemungkinan terjadinya sesuatu keadaan/peristiwa/kejadian dalam proses kegiatan usaha, yang dapat berdampak negatif terhadap pencapaian sasaran usaha yang telah ditetapkan. (Asiyanto 2005).
6. Penilaian Risiko
Penilaian risiko adalah suatu proses penilaian terhapad suatu risiko yang terjadi pada tahapan proses pekerjaan dengan beberapa tahapan prosedur dalam penilaian risiko, pada proses tahapan penilaian risiko menggunakan standarisasi sebagai acuan dalam menetukan peringkat/rating risiko tersebut. Beberapa kerangka kerja manajemen risiko yang umumnya menjadi standar adalah The Australian New Zealand Risk Management Standart (AS/NSZ 4360,
2004), The Canadian Risk Management Standart (CSA, 1997), The Japanese Industrial Standart Risk Managemen System (JSA, 20001), dan British Standart Risk Management Process (BSI, 2000).
P a d a p e n y e l e s a i a n s k r i p s i p r o s e s p e n g o l a h a n d a t a p a d a p e n i l a i a n r i s i k o s t a n d a r R i s k R a t i n g n y a b e r d a s a r k a n p a d a The Australian New Zealand Risk
Management Standart (AS/NSZ 4360, 2004) yaitu standar Risk Rating suatu risiko berdasarkan
pada tingkat Probability / keseringan suatu risiko.
METODOLOGI
1. Tahap Perumusan Masalah dan Penetapan Tujuan Penelitian
Pada tahap ini observasi di proyek tersebut dilakukan hanya sebatas pada tahap pengamatan dan penggalian informasi dari data data yang sudah ada maupun data data yang masih terproses di PT. Indonesia Marina Shipyard. Kemudian untuk menghasilkan penelitian yang akurat dan proporsional, maka harus di tetapkan terlebih dahulu tujuan dari penelitian. 2. Tahap Studi Literatur
Dalam penyusunan skripsi ini penyusun mengambil referensi dari buku-buku pendukung dan laporan skripsi sebelumnya serta pencarian dari internet yang bisa dijadikan acuan dan pertimbangan dalam tercapainya skripsi ini.
3. Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data akan di lakukan langsung di proyek tersebut, yaitu dengan terlibat langsung di dalam proyek pengerjaan reparasi kapal di PT. Indonesia marina Shipyard, data-data tersebut di peroleh dari pengumpulan data-data yang sudah ada dan yang masih dalam
proses berlangsungnya pengerjaan perbaikan/perawatan pada galangan tersebut PT.indonesia Marina Shipyard.
Peninjauan lapangan dilakukan guna untuk mendapatkan hasil real proses pengerjaan perbaikan kapal sejauh mana dapat berjalan pada galangan kapal di PT. Indonesia Marina Shipyar dengan meninjau dari berbagai aspek :
1. Survey data, baik data primer maupun data sekunder yang mendukung, yang meliputi: a. Spesifik galangan
b. Dan fasilitas – fasilitas yang ada di galangan
2. Analisis kebutuhan industri pendukung, untuk mengidentifikasi jenis-jenis industri yang terkait, yang meliputi industri bahan baku kapal baja (pelat dan profil), industri permesinan pendukung, industri gas, suplier peralatan dan industri pendukung lainnya. 3. Analisis schedule galangan kapal berdasarkan data primer dan sekunder dengan
pendekatan berdasarkan literatur dan data-data pendukung. 4. Perancangan teknis pengerjaan proyek prawatan kapal.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Seperti yang dijelaskan alur metodologi penelitian pada bab sebelumnya, bab ini diuraikan mengenai tahapan yang akan dilakukan pada fase pengumpulan data deskripsi perusahaan dan pengolahan yang menerapkan proses manajemen risiko meliputi penetapan ruang lingkup, identifikasi risiko, analisis risiko dan pemetaan risiko. Proses pengumpulan data dilakukan dengan mengikuti framework dan metode yang telah ditetapkan, yaitu The Australian
New Zealand Risk Management Standart (AS/NSZ 4360, 2004) sebagai acuan Risk Rating nya
dan matriks risiko sebagai penilaianya. 1. Penetuan Ruang Lingkup
Kriteria risiko merupakan atribut yang sangat penting untuk menentukan dan mengetahui besarnya nilai risiko. Penentuan kriteria risiko dilakukan dengan mengacu pada hasil wawancara dan brainstorming dengan pihak supervisor proyek serta didukung dengan data historis dari perusahaan. Tahapan ini berguna untuk menentukan risiko mana yang harus dievaluasi. Proses pekerjaan reparasi kapal tersebut dilaksanakan di perusahaan galang kapal PT. Indonesia Marina Shipyard. Rata-rata waktu proses pekerjaan setiap tahapannya berdasarkan pengamatan langsung dilapangan ditunjukan dalam Tabel 4.1. Rata-Rata Waktu Pekerjaan Reparasi
Tabel 4.1. Rata-Rata Waktu Pekerjaan Reparasi
No Nama proses pekerjaan Lama pekerjaan dalam 1x proses reparasi (Hari)
1 Penerimaan kapal didermaga dock 1
2 Pengedokan kapal (Docking) 1
3 Pembersihan badan kapal 3
4 Pemeriksaan kapal 2
5 Proses pemeriksaan ketebalan plat 3
6 Pemeriksaan system gerak kapal 5
7 Pekerjaan reparasi 5
8 Pemeriksaan hasil pekerjaan 3
No Nama proses pekerjaan Lama pekerjaan dalam 1x proses reparasi (Hari)
10 Pengecatan 4
11 Pengeluaran kapal 1
2. Perhitungan Konsekuensi/Akibat
Dari data-data kejadian, nilai-nilai yang diperoleh/didapat untuk penelitian skripsi ini yaitu mengambil data dari hasil pekerjaan reparasi kapal dengan metode pengamatan langsung dan wawancara untuk data-data kejadian yang berlansung selama tanggal 7 Januari 2017 hingga 31 maret 2017 untuk proses pekerjaan reparasi 3 kapal di fasilitas yang berbeda, dock apung, dock tarik dengan rel, dan dock tarik menggunakan balon. Pada proses perhitungan konsekuensi harus menetukan type akibat yang harus dikaji. Kriteria perhitungan konsekuensi/akibat dijelaskan pada Tabel 4.3. Kriteria Konsekuensi / Akibat..
Tabel 4.2. Kriteria Konsekuensi / Akibat
Indeks Akibat Rating Tingkat Akibat / Konsekuensi Keterangan
1 Tidak Berat / Insignificant Waktu terbuang < 10 hari
2 Agak Berat / Minor Waktu terbuang 10 s/d 20 hari
3 Berat / Moderat Waktu terbuang 20 s/d 50 hari
4 Sangat Berat / Major Waktu terbuang 50 s/d 100 hari
5 Malapetaka / Catastrophic Waktu terbuang > 100 hari
Sumber : Siahan 2009
Dari data histori kejadian, dapat ditentukan besarnya faktor tambah nilai konsekuensi. Dengan perhitungan mean/rata-rata penundaan tiap kejadian maka diperoleh faktor tambah konsekuensi seperti yang ditunjukkan pada tabel-tabel dibawah ini :
1. Penerimaan kapal digalangan
Nilai akibat risiko per peristiwa akibat Keterambatan dalam peroses saat penerimaan kapal digalangan dijelaskan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Nilai Akibat Risiko Penerimaan Kapal Di Galangan
No Kejadian risiko Sumber risiko yang terjadi
Akibat pekerjaan perhari 1 Keterambatan dalam peroses saat penerimaan kapal digalangan
Kesulitan sandar atau merapat didermaga
dok karna gelombang air yang tinggi 2
Penundaan masuk dermaga karna tempat
atau galangan masih penuh 3
Berdesakan dan menabrak kapal lainnya 1
Menabrak dinding dermaga dan dinding dok 1
Lumpur yang terlalu tinggi 2
3. Assesment Kemungkinan
Dari proses pengolahan data diatas didapatkan probabilitas setiap sumber risiko selama kurun waktu berjalan dari tanggal 7 Januari 2017 hingga 31 maret 2017. Diskripsi kualitatif dari kemungkinan dirancang untuk menjawab seberapa sering terjadinya suatu peristiwa risiko (risk
Tabel 4.15. Kriteria Kemungkinan Indeks
Kemungkinan
Rating
Kemungkinan Frekuensi Probabilitas
1 Jarang Terjadi
/Rare
Peristiwa / kejadian yang mungkin terjadi minimal 1 kali dalam 36 hari
<1%
2 Kemungkinan
kecil terjadi
/Unlikely
Peristiwa / kejadian yang mungkin terjadi minimal 1 kali dalam 28.8 hari
1%-4%
3 Mungkin
terjadi/Possible
Peristiwa / kejadian yang mungkin terjadi minimal 1 kali dalam 21.6 hari
5%-9%
4 Kemungkinan
besar terjadi
/Likely
Peristiwa / kejadian yang mungkin terjadi minimal 1 kali 14.4 hari
10%-15%
5 Sering Terjadi /
Almost Certain
Peristiwa / kejadian yang mungkin terjadi minimal 1 kali 7.2 hari
>16% Sumber : Siahaan, 2009
Berdasarkan tabel likelihood / kemungkinan dan consequences / akibat (AS/NZS 4360:2004) yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya, maka likelihood dari risiko yang telah diidentifikasi dapat diklasifikasikan sebagaimana ditunjukkan pada tabel.4.16
1. Penerimaan kapal digalangan
Perhitungan akibat dan level akibat, keterlambatan dalam peroses saat penerimaan kapal digalangan dijelaskan pada Tabel 4.16.
Tabel 4.16. Perhitungan akibat dan level akibat keterlambatan penerimaan kapal
Langkah perhitungan akibat risiko ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya dampak dari masing-masing sumber risiko yang teridentifikasi, nilai akibat risiko dihasilkan dari :
No Kejadian
Risiko
Sumber risiko yang terjadi
Akibat pekerjaan
perhari
Akibat
Risiko Level Indeks
1 Keterambat an dalam peroses saat penerimaan kapal digalangan
Kesulitan sandar atau merapat didermaga dok karna gelombang air yang tinggi
2 0.32 Insignificant 1
Penundaan masuk dermaga karna tempat atau galangan masih penuh 3 0.49 Insignificant 1 Berdesakan dan menabrak kapal lainnya 1 0.16 Insignificant 1 Menababrak dinding dermaga dandinding dok 1 0.16 Insignificant 1
Lumpur yang terlalu
Nilai kejadian perhari x 1/5 (sumber risiko setiap 1 proses pekerjaan x 3 (jumlah kapal di tiga tempat fasilitas ) x 1/18 (jumlah seluruh proses tahapan pekerjaan) x (jumlah hari kerja setiap tahapan pekerjaan x 3
1. Penerimaan kapal digalangan
Perhitungan persentase kemungkinan dan level kemungkinan, keterambatan dalam peroses saat penerimaan kapal digalangan dijelaskan pada Tabel 4.27.
Tabel 4.27. Perhitungan persentase kemungkinan dan level kemungkinan
No Kejadian
Risiko
Sumber Risiko Yang Terjadi Kemungkinan (Likelyhood) % Kemung kinan Level Indeks 1 Keteram batan dalam peroses saat penerima an kapal digalang an
Kesulitan sandar atau merapat didermaga dok karna gelombang air yang tinggi
0.32 1.01250 Unlikely 2
Penundaan masuk dermaga karna tempat atau galangan masih penuh
0.49 1.51875 Unlikely 2
Berdesakan dan menabrak
kapal lainnya 0.16 0.50625 Rare 1
Menababrak dinding
dermaga dandinding dok 0.16 0.50625 Rare 1
Lumpur yang terlalu
tinggi 0.32 1.01250 Unlikely 2
4. Pengelolaan Risiko
Pengelolaan risiko merupakan respon terhadap risiko yang telah diasessmen berikut ini menunjukkan pilihan cara pengelolaan risiko
Tabel 4.38. Pilihan Pengelolaan Risiko
Rating Risiko Pengelolaan Risiko
Sangat Tinggi (E) Memindahkan risiko
Tinggi (T) Mengurangi akibat
Moderat (M) Mengurangi kemungkinan
Rendah (R) Menghindari aktivitas
Sangat Rendah (S) Menerima risiko
Sumber : Siahan 2009
Suatu risiko memiliki tingkatan yang beragam. Risiko dengan tingkat Sangat Tinggi (E) dan Tinggi (T) sangat disarankan untuk dimitigasi sejauh masih memungkinkan untuk dilakukan. Kedua tingkat risiko ini termasuk dalam daerah yang tidak dapat ditolerir (intolerable region). Risiko dengan tingkat Moderat (M) dapat dipertimbangkan untuk diterima atau dimitigasi sejauh masih memungkinkan untuk dilakukan. Risiko dengan tingkat Rendah (R) dan Sangat Rendah (S) cenderung untuk diterima.
Dari tabel level kemungkinan dan akibat tersebut diatas akan diperoleh tingkatan indeks risiko masing-masing per kejadian, dengan menggunakan rumus yang diperoleh dengan mengkombinasikan rating kemungkinan dan rating akibat dari suatu peristiwa (risk event). Formula berikut ini digunakan untuk mengukur risiko dari suatu kejadian.
Indeks Risiko (R) = Indeks Kemungkinan + Indeks Akibat (Konsekuensi)(A)
Sehingga akan diperoleh hasil akhir indeks Resiko yang akan dipetakan sesuai dengan peta matrik risiko, berikut adalah peta matrik risiko 5 x 5 bisa dilihat pada gambar berikut ini :
Dari tabel diatas maka dapat ditentukan tingkat eksposure risiko dari suatu risiko yang telah teridentifikasi atau dikenali sebelumnya dengan menggunakan formula: Indeks Risiko (R) = Indeks Kemungkinan (K) + Indeks. Akibat (Konsekuensi) (A) maka akan diperoleh hasilnya yang dijelaskan pada tabel dibawah ini :
1. Penerimaan kapal digalangan
Tabel Indeks Akhir Risiko, keterlambatan dalam peroses saat penerimaan kapal digalangan Tabel 4.39. Tabel Indeks Akhir Risiko, Penerimaan kapal digalangan
Kejadian
Risiko No
Sumber Risiko Yang Terjadi Indeks Kemungkinan Indeks Akibat Rating Risiko Nilai Keterambat an dalam peroses saat penerimaan kapal digalangan 1
Kesulitan sandar atau merapat didermaga dok karna gelombang air yang tinggi
2 1 Sangat
Rendah 3
2
Penundaan masuk dermaga karna tempat atau galangan masih penuh 2 1 Sangat Rendah 3 R A T IN G T IN G K A T K E M U N G K IN A
N 5 6 Moderat (M) 7 Tinggi (T) 8 Tinggi (T)
9 Sangat Tinggi (E)
10
Sangat Tinggi (E) 4 5 Rendah (R) 6 Moderat (M) 7 Tinggi (T) 8 Tinggi (T) 9
Sangat Tinggi (E) 3 4 Rendah (R) 5 Rendah (R) 6 Moderat (M) 7 Tinggi (T) 8 Tinggi (T) 2 3 Sangat Rendah (S) 4 Rendah (R) 5 Rendah (R) 6 Moderat (M) 7 Tinggi (T) 1 2 Sangat Rendah (S) 3 Sangat Rendah (S) 4 Rendah (R) 5 Rendah (R) Moderat (M) 1 2 3 4 5 RATING TINGKAT AKIBAT / KONSEKUENSI
Sumber : Siahan 2009
3 Berdesakan dan menabrak
kapal lainnya 1 1
Sangat
Rendah 2
4 Menababrak dinding
dermaga dandinding dok 1 1
Sangat
Rendah 2
5 Lumpur yang terlalu
tinggi 2 1
Sangat
Rendah 3
Setelah didapatkan nilai dari risiko-risiko pada tahapan pekerjaan reparasi kapal di PT. Indonesia Marina Shipyard seperti pada Gambar 4.1, Maka langkah terakhir yaitu melakukan proses mitigasi sebagaimana tujuan dari penyusunan skrispsi ini, adapun proses mitigasi untuk setiap risiko pada tahapan proses pekerjaan reparasi kapal seperti pada tabel dibawah ini : Tabel 4.50. Mitigasi Risiko
Kejadian
risiko No Sumber risiko Kategori Mitigasi risiko
Keteramba tan dalam peroses saat penerimaa n kapal digalangan 1
Kesulitan sandar atau merapat didermaga dok karna
gelombang air yang tinggi
Sangat rendah
1. Melihat panduan tentang cuaca dari BMKG mengenai gelombang air laut di daera sekitar galangan. 2. Perhitungan navigasi navigasi
yang tepat dan kordinasi
dilapangan yang baik
2 Penundaan masuk
dermaga karna tempat atau galangan masih penuh
Sangat rendah
1. Kordinasi dengan pihak
galangan dengan orang galangan 2. Memberikan informasi jadwal tentang ketersedian lahan dan lokasi untuk kapal bersandar
3 Berdesakan dan
menabrak kapal lainnya
Sangat rendah
1. Perhitungan dengan tepat pada saat memasuki area galangan 2. Menggunakan pemandu yang ahli 4 Menababrak dinding dermaga dandinding dok Sangat rendah
1. Kordinasi dengan baik antar orang kapal dan pihak galangan
2. Memperhitungkan kondisi
yang tepat pada saat kapal mau sandar didermaga galangan 5
Lumpur yang terlalu tinggi
Sangat rendah
1. Menggunakan pemandu yang
ahli yang mengetahui alur
perairan di sekitar galangan 2. Melihat panduan tentang cuaca dari BMKG mengenai gelombang air laut di daera sekitar galangan
KESIMPULAN 1. Kesimpulan
Berdasarkan analisa terhadap kasus risiko reparasi yang terjadi digalangan kapal PT. Indonesia Marina Shipyard, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Proses identifikasi terhadap risiko menghasilkan 90 sumber risiko, dimana setiap tahapannya mengandung kemungkinan 5 risiko pada proses reparasi kapal di PT. Indonesia Marina Shipyard yaitu risiko ringan atau
rendah yang tetap harus diperhatikan dan dikontrol untuk mengatasi ketika terjadi risiko besar akan segera dapat dikendalikan dari tabel mitigasi risiko.
2. Saran
Dalam penulisan skripsi ini merupakan pengkajian risiko reparasi yang digunakan perusahaan PT. Indonesia Marina Shipyard. Untuk itu perlu adanya saran demi pengembangan perusahaan, antara lain :
Tindakan pencegahan dan mitigasi harus disiapkan sebelum terjadi kesalahan yang lebih berat agar dapat segera cepat ditindak lanjuti
DAFTAR PUSTAKA
Adi Candra, Y, (2010) Analisa resiko model keselamatan kerja karyawan (K3) pada Industry galangan kapal skala besar di PT. PAL Surabaya, Fakultas Teknologi Mineral Dan Kelautan ITATS, Surabaya
Asiyanto, 2005, Manajemen Produksi Untuk Jasa Kontruksi, Penerbit,Pradya Paramita, Jakarta Budi, 2015 Penilaian resikoreparasi kapal pada galangan kapal PT. Janata Indah Unit
Semarang, Fakultas Teknologi Mineral Dan Kelautan ITATS, Surabaya
Hinsa Siahan, 2009, Manajemen Risiko pada Perusahaan dan Birokrasi, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
Husain, “Penilain Resiko Usaha Reparasi Kapal Pada Galangan Kapal Di PT. ASSI” Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Adhitama Surabaya 2014.
Prasetyo (2012) “Analisa Resiko Proses Pembangunan Kapal di PT. Ben Sentosa”, Fakultas Teknologi Mineral Dan Kelautan ITATS, Surabaya
RISK MANAGEMENT, Standars Australia and Standars New Zealand, AS/NS 4360:2004 Rule BKI Volume I - Rules For Classification and Survey 2011
Soeharto, Anjar, Soejitno, “Galangan Kapal Diktat Kuliah Teknik Perkapalan Fakultas Kelautan – Institut Teknologi Sepulu November 1996.
Teknologi Reparasi Kapal, Broto Sasongko, M.Sc., Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 1991