2. TINJAUAN DATA
2.1. Data FisikTapak Dan Bangunan
Lokasi kafe galeri ini terletak di Bukit Danno Golf yaitu berupa club house and sport centre, yang mana :
Bangunan ini terdiri dari tiga lantai Lantai bawah berupa basement
Lautai satu terdapat swimming pool, main hall, perkantoran, supermarket, dan area golf.
Lantai dua terdapat fitnes centre, lobby dan restaurant. Lantai tiga terdapat tenis couit, lobby dan restaurant.
Dengan batas-batas tapak :
Batas; sebelah utara : Batas sebelah timur : Batas sebelah barat : Batas sebelah selatan :
peinukiman peududuk pemukiinau dau padaug golf apaitemen
padaug golf (Gambar data1 fisik tapak dau banguuan terlarapir)
2.2.1. Struktur Organisasi Pemakai
Diagram 2.1. Stmktur Orgauisasi Peinakai
Spesifikasi kerja : 1. Owner
Pemilik dau peugelola kafe Galeri.
Menerima, rneineriksa laporau dari general mauager secara periodik. 2. Genetal manager
Menerima peugunjung
Membautu kegvatan di Kafe Galeri secara inenyeluruh Beitangguug jawab kepada owiier
Berkooidiuasi dengau manager 3. Manager adinmistrasi
8 Mengawasi hal yang berhubungan dengan keuangan
Bertanggung jawab kepada general manager 4. Manager Operasional
Mengepalai bagian dapur dan operasional kafe, seperti security dan cleaning service
Berhubungan langsung dengan operasional kafe 5. Kasir
Menjaga bagian kasir
Menangani bagian pembayaran
Beitanggung jawab kepada manager administrasi 6. Data entri
Mengurusi pendataau barang keluar dan masuk Mengecek stock barang (shop dan kafe)
Bertanggung jawab kepada manager keuangan 7. Chiefcook
Menangaiii bagiau dapur Membawahi staf kafe
Meuyiapkau dau inengoutrol pesanan peuguujuug Bertanggung jawab kepada manager operasioual 8. Baitender
Menangani bagiau bar Membuat minuman
Beitaugguug jawab kepada cliief cook 9. Food and Beverage
Bertaugguug jawab kepada ckief cook Menyiapkan makanau
Meuiasak dau merabautu chief cook 10. Pramusaji
Mengautarkan makanan
Mengambil piring kotor, dibawa ke dapur Membersilikan nieja
Beitugas melakukan perawatan baik kantor, galeri, kafe Membersihkan lantai, plafon, dan lain-lain
Beitanggung jawab kepada manager operasional 12. Security
Menjaga keamanan di kafe Galeri
Mengatasi gangguan-gangguan yang mungkin muncui sepeiti ketertiban, kebakaram dan lain-lain.
2.2.2. Pola Aktifitas Pemakai • Pola aktifitas pengunjung
Diagrain 2.2. Pola Aktifitas Peuguujuiig
Pola aktifitas; staff
10 2.2.3. Latar Behikang Perilaku Pemakai
• Pengunjung i
Pengunjung yang datang mengunjungi kafe Galeri "Eleven" adalah orang-orang yang memiliki tujuan untuk bersantai sambil rnenikinati lnakanan ringan dan juga lnenambah pengetahuan berupa inforinasi dari Galeri seita menikmati scmaraknya event World Cup.
- StafF
StafF adalah orang-orang yang bekerja dan raengelola kafe Galeri "Eleven" sesuai dengan job description yang ada guna menjalin suatu interaksi yang baik untuk pengunjung.
2.3. Data Literatur Riiang Gerak
Pada dasamya kafe itu seudiri mempunyai aiti harafiah kedai kopi atau tempat menikmati makanan dan rainuman sambil meuikmati hiburan. Dan juga kafe meiniliki persyaratan mang, yang dtlihat dari segi keainanau, keselaraatan, kenikmatan dan kesehatan. Suatu hal priiisip pada mang kafe yang nienyangkut persyaratannya adalah persyaratan teutaug kenikmatan manusia yang dititikberatkan pada kebutuhan ruaug gerak atau individu. Kebutuhan ruang gerak bagi lnauusia/individu adalah 1,4 - 1,7 m2 (Emest
Neufeit, 1970, hal. 206). Dengau adanya perkembaugan jaraau, kafe ini semakin luas aitinya tidak saja raenjadi tempat menikmati makanan dan miiuiman tetapi juga meujadi tempat bersosialisasi dan mencari teman bairu (Wainer Barban, History, 1991). Jadi setiap perancangan interior kafe harus meughadirkau suasaua akrab yaiig teicipta dari hasil perancaugau dari peitimbangan apakah kafe ini memungkuikan teijadinya interaksi sosial yang diharapkan.
Perabot
Dalain perancaugan iuterior desain mebel juga harus dipikirkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dimensi niebel pun bisa meinpengaruhi pengunjung untuk berlauia-lama duduk ataupun datang, duduk, makan lalu "pergi (Neufert, Emest. Data Arsitek, 1994, Jakaita, Erlaugga). Dudukau kursi
u
40 x 40 cm ini dimensi dudukan kursi makan pada umumnya, tetapi kafe ini diharapkan bisa terjadi interaksi sosial, dudukan di desain agak lebar daii biasanya : 45 x 45 cm ini hanya salali satu contoh dari perancangan mebel agar pengunjung bisa kerasan duduk berlama-lama. ,
Tempat duduk merupakan sesuatu yang menentukan kenyamanan ruang. Hanya kursi dengan dudukan yang sesuai dengan bentuk tubuli oiaug yang sedang daduk sajalah yang memberikan kenyamanan dan tidak melelahkan orang yang mendudukinya.
Bidang dudukan harus benar-benar menopang orang yang mendudukinya. Orang tidak boleh merasa terdesak/terhimpit salah satu bagian tubuhnya. Kursi yang nyaman terutama tergantung pada ketinggian dudukan, kedalaman dudukan seita sandaran punggung yang tepat. Bidang dudukan yang terlalu tinggi menekan peredaran darah dan saraf-saraf bagian belakang lutut, sehingga kaki akan "kesemutan".
Bidang dudukan yang terlalu dalam dan sandaran punggung yang tidak baiJc akan sangat melelahJcan puuggung, karena tidak ada topaugan pada piuggul. Sandaran puugguug tidak boleh lurus rata, inelainkan harus disesuaikau deugau auatomi puugguug manusia. Menurut penelitian Dr. Akerblom, mempakau leugkimg yaug cembuug lebih kuraug 18 cm atas garis duduk. Kursi, kursi sederhana dan kursi tamu uiemiliki ukiiran yaiug berbeda, kateua adauya sikap duduk yaug berbeda pula. Ukurau uimim ketinggian dau kedalainan dudukau hams selalu dipertahankau, yaitu 90 - 96 cm (Lndonesia : 88 - 90 cm). Bila ketinggian sandaran raakin rendali, maka dudukan pun hamsuiakiu reudah.
Orgauisasi Ruang
Jenis maug ada beberapa tuntutan dan perlu adauya perhatian terhadap faktor-faktor sepeiti pengelorapokan ruang, hirarki vuang, kebutuhan pencapaiau, pencahayaan dau arah pandaug (Pamuji Suptandar, 1999).
Sivkulasi
Pola sirkulasi terutama ditentukan oleh jalan masuk utania/ raainentvance. Kelancaran sukulasi ditentukau oleh pengelompokan atau organisasi ruang yang benar secara struktural. Fungsi sirkulasi tnemberikan kelaucavan bagi anis kai^awau maupun baraug (Francis D.K. Ching).
Pencahayaan :
Untuk memperoleh pencahayaan yang baik perlu diperhatikan tentang kualitas cahaya yang sesuai dengan kebutuhan manusia, dan juga unsur estetika dan ruangan (Grazyiie Pilatowicz, 1954).
Atas dasai bentuk dan kegunaannya, ada beberapa jeuis penerangan ruang yaitu :
1. Penerangan umum langsung
Sinar dipancarkan dari langit-langit ke seluruh sudut ruang secara merata. Kap lampu berbent.uk piringan memberi kesan fornnal dan sesuai bagi penerangan-peneraugan ruang yang sangat rendah dan tidak begitu luas. Lampu gantung sangat dekoratif, tetapi menyerapitkan ruang, karena ia menghalang-halangi pandangan bebas.
2. Penerangan setempat
Uinumnya cahaya diarahkan ke tempat-tempat teitentu saja. Penyatuan dan pengarahan pancaran cahaya dapat dilakukau dengan kap lampu dan reflektor khusus. Ada penerangan setempat dengau lampu pancar yang kliusus. Arah siuar dapat diatur dengan suatu peraugkat yaug dapat bergerak. Variasi yang lain ialah peinasangau peugaruh ams listrik dengau adaptor yang dipasaug deugau beberapa cara. Juga caliaya lainpu berisi gas dapat diaralikau ke teuipat-tempat khusus dengan alat pengatur cahaya. 3. Lampu gautuug sebagai peueraugau seteiupat
Meja tempat seluruk keluarga berkuinpul sebaikuya diberi peuerangau seterapat yang tidak tneinakau tempat dari arah atas. Kap lainpu dari bahan pergamen, dari kaiton yaug dilapisi dengan kain, dari plywood, kaca atau logam, saugat cocok uutuk keperluan ini. Di atas meja uiakan seyogyauya dipasang sebuah lampu gautuug deugau ketinggiau yang dapat diatui. 4. Larapu meja sebagai penerangau seteinpat
Lampu-lampu kerja sebaiknya hanya meuyinari suatu tempat yang terbatas, misaluya sebuah bukri atau bahau jahitau. Dengau demikian, dapatlah dikurangi peugaruh gaugguau keadaan dau kousentrasi pada pekerjaan dapat ditingkatkan. Lampu kerja khusus dengan perangkat pengatur dari logam atau bahan sintetis diciptakan uutuk tujuan itu. Selain keguuaaa khusus sebuah lampu meja deugan kap berwama tembus siuar juga dapat meuciptakau suasana yang kluisus dalaui ruaug.
14
1. Penerangan Umum Langsung
2. Penerangan Setempat
f
3. Lampu Gantung JLL 4. Lampu Meja 5. Lampu Berdiri 6. Lampu Dindingr i
5. Lampu berdiri sebagai penerangan seteinpat
Lampu jenis ini harus dapat dipindah-pindah agar sinamya dapat terarah langsung ke tempat yang kita kehendaki. Standar berlengan dengan lampu yang dipasang fieksibel akan memberikan sudut sinar yang lebili menguntungkan daripada lampu yang berdiri tegak luvus. Banyak sedikitnya penerangan pada bidang yang diinginkan banyak ditentukan oleh balian kap lampu itu : kaca, kain, kertas atau balian metal yang berlubang-lubang. Biasanya, lampu kerja khusus dapat diatur arali penyinarannya. ""="
6. Lampu dinding sebagai penerapan setempat
Lainpu dinding ini menghemat tempat karena tidak membutuhkan tempat untuk memasangnya. Sebagai lampu kerja, lampu ini dipasang dengan suatu konstruksi yang dapat diatur, sehingga sinar dapat diarahkan ke tempat yang diinginkan. Lampu dinding yang indah dapat juga inemperindah ruang.
Tabel 2.1. Efek Psikologis Pencahayaan Intensitas Cahaya Terang Agak redup Redup Efek Psikologis Foraial, riang, inegah Akrab, romantis, hangat, nyaman Teuaug, hening, syahdu Ruang
Ruaug publik (toko, teraiiiial, dll), Ruang anak-auak, kantor, niang tamu
Ruang keluarga, maug makan/restoran, taraan Ruang tidur
Surnber : catatau kuliah desatu iuterior Peughawaan
Untuk mengatur kesejukan udara di dalam ruang, kita mengenal 2 jeuis sistera pengaliran udara yaitu sistem yang alami dan sistem inekanis. Sistem alami, antara lain cross ventilation, sedaug sistem mekanis yaitu sistein buatau manusia.
a. Sistem mekanis yaitu sistem pengkondisian udara dalam ruang yang mempergunakan alat mekanis (listrik) misalnya kipas angin yang digunakan untuk mempercepat pergerakan udara dengan tidak meuguraugi
derajat kelembaban udara alam sekitar. Untuk ruangan yang besar dipergunakan exhaust yang beiukuran lebih besar dan fungsinya untuk menarik dan mengalirkan udara dari dalam keluarga atau sebaliknya.
Kedua alat tersebut dianggap kurang comfort karena tidak raampu untuk mengatur kelembaban, derajat dingin ataupun panas, kebersihan udara secara teratur, keraudian direkayasa lebih jauh dan disempurnakan sistem kerja dengan menainbahkan alat yang disebut 1 efrigerator dan kondensor yang dikenal sebagai alat untuk mengkondisikan udara yang sesuai dengan persyaratan yang diinginkan. „••
b. Sistem air conditioning yaitu suatu sistem pengatui udara dalam ruang yang dilakukan secara teratur dan constant. Adapun unsur-unsur udara yang diatur dengan AC yaitu : kecepatan aliran udara penggantian dan pembersihan udara, pengaturan temperatur, kelembaban dan pendistribusian aliran udara pada tiugkat atau kondisi yang kita inginkan secara teratur dau koustan (aii conditioued).
Mauusia lneugingiukaii keiiyainaiiaii dan kesejukan udara yang bisa rneinbantu kenyainanan. Pemililian atau keputusau uutuk mengguuakan AC oleh karena sistein uiekauis lauinya dianggap tidak mainpu uutuk meugatasi autara laiii: ,
a. Ventiiasi alam yaug uiemenuhi persyaiatan.
b. Keadaau teuiperatur daii kelembabau udara yaug kurang seiuibaug (uncoinfoitable).
c. Keadaau liugkuugau hidup yang tidak memeuuhi persyaratan ketentraman, terutama yaug disebabkau oleh polusi suara dan udara.
d. Udara bersih yaug tidak uieucukupi uutuk kebutuhaa suatu ruaug dengan jumJah orang beserta aktivitasnya.
Uutuk mendapatkan pengkondisian udara yang sejuk, bersih dan nyaman ada beberapa parameter yang dapat digunakan sebagai acuau :
a. Tempeiatur radiasi rata-rata koustau. b. Kecepatan aliran udara yang diinginkan. c. Kebersihau udara dari polusi.
e. Kualitas ventilasi.
f. Tiugkat kebisingan yang ditimbulkan oleh suara dari luar. g. Tempei atur bola kering dan basah dari udava.
h. Segi-segi ekonomis dalam harga dan perawatan. i. Pertunbangan estetis dari bentuk AC itu sendiri.
Adapun tingkat penyamanan pada derajat dingin atau panas dalam penggunaan AC tergantung dari kesukaan dan keinginan masing-masing pemakai dengan ineinperhatikan sifat keija, jenis kelamin, usia, cara berpakaian, suku bangsa, merokok atau tidak, banyaknya pengguna ruang, jeuis panas yang ditimbulkan oleh peralatan TV, posisi ruang tevhadap kedudukan inatahari, besar kecil dan posisi jendela, jenis peneduli dan jenis media radiasi.
Dalam pasaran umuin kita keual ada 3 (tiga) jenis AC yaitu :
a. AC window. Utnuranya dipakai pada perumahan dau dipasang pada salah satu dinding ruang dengan batas ketinggian yaug terjangkau dan peuyeinprotan udara tidak lnengganggu si peinakai.
b. AC ceutral biasa digunakau pada uuit-unit perkantoran, hotel, superrnarket deugan pengoutrolau atau peugeudaliau yaug dilakukan dari satu tempat. c. AC split hampir sama bentuknya dengan AC wiudow bedanya hauya
terletak pada konstruksi dunaua alat condeusator terletak di luar mang. Peitimbangau pada peueutuau jenis AC yang akau diguuakau deugau memperhatikan pula besaran dau segi-segi ekouomis (dikutip dari Pamudji Suptaudar, 1999)
Waraa
Wania merupakan aspek yang dapat lneinpengarulii peuauipilau visual suatu ruaug. Wama dibagi uieujadi 3 bagian yaitu wama priiner, wania sekunder, dan wama tersier. Wania primer yang merah, kiiniug dan bam. Wania sekiiuder teidui dari kombinasi 2 warua priraer, sedaugkan wania tersier davi hasil kouibinasi 2 wama sekunder (Joseph De Chiiara, Julius
Warna Biru Hijau Ungu Merah Kuning Orange Hitam Putih Keemasan Abu-abu
Tabel 2.2 Efek Psikologis Wama Efek Suhu Sejuk Sejuk, dingin Dingin Panas Hangat Hangat Netral Netral Netral Netral Psikis
Segar, sejuk, tenang, konsentrasi Segar, hidup
Sendu, lembut, tenang, agung, mewah
Berani, menyolok, sebagai aksen, merangsang
Menarik perliatian, aktif, semaiak Gembira, inembaugkitkan
spirit/semangat
Keras, bersih, tenang, resmi, menengahi kontras
Suci, bersih, tenang, resmi, menengahi kontras,
Aristokrat, mewah, cerah Formal, tenaug, damai
Jarak Jauh Jauh Dekat Dekat Dekat Dekat Dekat Jauh
Sumber : catatau kuliah desain interior
Tabel 2.3. Piiiisip dan Sifat Wania Kelompok Usia Anak-auak Remaja Dewasa Oraug tua Sifat Warna Kontras (piinier), kuat, inurai
Warua panas, seinarak, segar
Waraa segar, teuang, lembut tapi dinamis Warua terang, sejuk, lembut
Warna Merah, kiming, bim
Orauge, kuuing, hijau, dU
Bim, hijau, keemasau, dll
Abu-abu, coklat, dLl
Sumber : catatau kuliah desaiu iuterior
Akustik
• Adalah pengaturan suara sedeiuikian sehingga suaira yang tiinbul tidak mengganggu, justru memberi kenikmatan pada pemakai ruang.
• Uutuk inenghindari geuia/gauug diguuakan :
Teksnir diuding kasar, bentuk dinduig bergelombang/berlipat-lipat, material acoustic tile, softboard, viiiyl, kaipet, dau lain-lain.
2.4. Data Tipologi
Data tipologi berupa data survei antara dua kafe, yaitu stadium cafe dan Starbucks CofTee, sebagai berikut:
Stadium Cafe
Stadium cafe terletak di Kuta-Bali, kafe ini beitemakan tentang sepak bola, fasilitas yang ada di kafe ini memberikan daya tarik tersendiri. Stadium cafe selalu menayangkan secara "LIVE" peitandingan sepak bola, jadi setiap pengunjung dapat menikmati sanibil beisantai di sana, tersedia juga bar yang menainbah semaraknya suasana. Pada sisi dinding terdapat souvenir ataupun barang yang dipamerkan. Jadi pengunjung disana dapat bersantai sambil inenikmati televisi besar, lnenjadikan suasana kafe lebili menyenangkan. Perabot, lantai, dinding, dan plafon seirama sehingga suasana sepak bola dimunculkan disana.
20
Gainbar 2.4. Foto Survei Kafe Dining Stadiurn Cafe
Gainbar 2.6. Foto Survei Aiea Display Stadiuin Cafe
22
Gambar 2.8. Foto Survei Plafon Stadiutn Cafe
Gambar 2.10. Foto Survei Lautai Stadium Cafe
Starbucks Coffee
Kafe in terletak di Tuujungan Plaza IV (Sogo) yang menarik dari kafe ini selain menghidaugkan "coffee" kualitas tinggi, konsep dari Starbucks Coffee adalah meinbuat peuguujuug sepeiti di ruinah seudiii. Jadi suasananya dibaut senyamau inimgkin, itu sebabuya disediakan sofa di kafe sepeiti di nimah. Permainan lantai, dindiug, plafon juga uiembuat kesan informal dau santai muncul. Peipaduan wama yaug ingin dimunculkan meuggunakan variasi wama yaug letnbut tapi beragain guna lneuunjukkau cita rasa coffee yang berbeda-beda pada setiap daerah.
24
Gatnbar 2.11. Foto Survei Kafe Dining Starbucks Coffee A
Garnbar 2.13. Foto Survei Kafe Diniug Starbucks Coffee C
26
Garnbar 2.15. Foto Survei Kafe Dining Staibucks Coffee E
Gainbar 2.17. Foto Survei Aiea Display Shop Starbucks Coffee
28
Garnbar 2.19. Foto Survei Counter Cake Shop Starbucks Coffee
30
Gambar 2.23. Foto Survei Lautai Starbucks Coffee B
Jadi kafe-kafe yang lnuncul selalu lneinpunyai ciri khas ataupuu tema teiteutu, hal ini menipakau daya tarik tersendiii yaug iugiii ditanipilkan. Seiring perkeinbaugau jamau keberadaan kafe seinakin ditimtut meinaujakan peugunjung, seperti haliiya di Stadiuin Kafe yaug teiletak di Kuta-Bali, peuguujuug selalu disuguhi tayangau-tayangau beiteina spoit, misalnya tayangau sepak bola, ataupun sepeiti haluya juga Starbucks Coffee yaug ingiu uaeujadikau kafeuya sebagai jembatau autara ruinah dau kautor teinpat bekerja ditinjau dari segi interior kafe, teina-teina yang diaugkat akan lneinpeugaruhi desaiu yaug niuncul, baik bentuk, wama, suasaua, style, perabot, lantai, dindiug, plafon dau laiu-laiu.