• Tidak ada hasil yang ditemukan

gj.-+;*e**,! BADAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN MAROS DAN KETAHANAN PANGAN I I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "gj.-+;*e**,! BADAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN MAROS DAN KETAHANAN PANGAN I I"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

gJ.-+;*E**,

!

.J

I

I

BADAN

PELAKSANA

PENYULUHAN

DAN

KETAHANAN

PANGAN

(2)

KATA PENGAN'TAR

Puji syukur

kami

kehadinat Tuhan Yang Maha Esa kareria atas Rahrmat dan karr.rniaNya

kami

mer'!yusr,rn Frogran'ra Fenyulurtran

Tingkat

Kabupaten [\inanos Tahun 2016 dengan kerja sarna pelaku utarna, pelaku usaha. KTNA dan fimstamsi

teknis tenkait d! Kabupaten fularos

Fnograma penyuluhan tingkat Kabupaten ini disusun nnelalui tahapan proses,

yaitu

:

pefternuan penyusunan

draft,

pertennuran perurylusam keadaan, rnasalah, tujuare.cara mencapai tujuan, dan telah dilakuan sinf,<ronlsasi demgan Dinasl Bmstansi

terka[t guna penyusunan matnlks prognama.

Pnogranna penyuluhan

ini

nnerupakan pedoman

hagi

tsPP-KP dam pa!"a

penyuie;h

dalam

menja!ankan aktivitas

dan tugas

sesuai

dengaa'l kea['liian di bidangnya masing-masing, dan dijabarkan dalarn Rencana Ker.la Tahunan Penyulurh

(RKTP) oleh masing-rnasing penyuluh di tingkat Kabupaten"

Didalam

penyusLrnan prograrna penyulnrhan

Ini

disadani nmasih banyak kekurangan, kelemahan sefta ketidals seryrpurnaan, oleh karena itu sanan dan kritik

yang

mernrbangun :i,amgat kanni harapficam unturk perhafkam dana penyerffipurffiaan laporan inr

Kepada

pihak

yamg

telah

rurembantu dalann penvLlsunan prograrna ini

disarnpaikan terima kasih dan penghargaan.

Sernoga

pr'ograrTna

penyuluhan

ini

henrnanfaat

bagi

pihak

yang

membutu['lkan.

lMaro$,

23

Desernehen 20"X5

:'Fernbima U fidrna lt4ucLa

(3)

T,EMts,AR,

PENGESAI{AN

PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN EA}d KEF{UTAN.AN BADAN PELAKSANA PENYUL{JHAN DAN KET,AI{.ANAhI PANGAN

K,{BUPATEN IV{AROS TAI{LN 2015

Frograrna Penyuluham Fertaniara, Perikanail dan Kehutanan disyahkan oletr

Selun:h Tine Ferumaus dan Feny'usun

Pada Hari ini Rabu, T'anggal Dua Fuluh T'iga

Bulan Deserrrher llahun Dua Ribu X,inta tselas

Mengetahuafl;

Kejua KT'N Koordimaton Femyuhnh

\

r'l

AR." S.Pi

N[F" 19s50928 197902 I 001

Nal.

Nama

.trabatam Tpnda Tmmgam

I ir.,AR.Thahir, S.Fi Koordinator Pemyuluh

t

l{l

.rr

\

2 fr. Panserans. MP Penyuluh Fertanian

2

\HN'\

-] Ir. I{. Muh. Svahrir. MF Penyuluh Pertanian J F'd

t+ Abd. RahmanNur" SF Fenyutruh Fertanian

4W

5 Dra Rahmatia S. STF Fenwluh Fertanian 5.

{t

lu,

6 Muh- Askin r&/ahab, SF Fenwluh Fertanian

7 Asmuri" S.Fi Fenyutruh Ferikanan

8 Dr. Luknnam Daris.S.Fi..M.Si Fenyuntah Ferilaallam

9 Mansyur, SE" S.Pi. M.Si Fenvuluh Ferikaman

(

t0 Hi. F{atriia. SF Fenyuluh Pertaniall

.C),IW

6

11 SaenaJ. S.Fftrt FenwXuh Kehutanan

fiV

fi+tq,

'I .)

rA lr. ,{"Mu'mnin AP" Fenvutrtrh Fentaraian

fi {lw"r

(4)

Mengetahui :

NO. NAMA JABATAN TANDA TANGAN

L. lr. Hj. Sukriyani, MM Sekretaris

2. lr. H. Suardi Halik, MM Kepala Bidang Kelembagaan

dan Pembinaan Petani

3. lr. RohaniAsadi Ka Subid Program dan Monev

4. lr. H. SyamsuriAlam, MS Kepala Bidang Ketahanan

Pangan

/

5. lr, Mucarrafah Kepala Bidang Ketenagaan

(

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan bagian dari Pembangunan Nasional yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan jalan meningkatkan produksi pertanian,perikanan dan kehutanan secara terus menerus, guna memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat yang cenderung meningkat dan memenuhi kebutuhan bahan baku industri dalam negeri yang berkembang serta meningkatkan devisa negara dengan ekspor hasil-hasil pertanian kehutanan keluar negeri.

Pemanfaatan teknologi maju di sektor pertanian,perikanan dan kehutanan semakin luas, demikian juga produktivitas usaha tani juga lebih baik. Hal ini menunjukkan adanya indikasi semakin banyaknya pelaku utama yang telah beralih dari cara usaha tani tradisional kearah usaha tani yang lebih maju/modern.

Untuk mendukung program di atas, maka diperlukan dukungan pelayanan sarana dan prasarana disamping tersedianya paket teknologi pertanian,periknan dan kehutanan yang spesifik lokasi . Tersedianya sarana produksi seperti pupuk, bibit/benih unggul, pakan bermutu dan memenuhi enam tepat serta pelaksanaan Sapta Usaha Tani merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan dalam proses produksi serta penanganan pasca panen.

Sarana dan Prasarana yang tersedia akan menjadi lebih bermanfaat dan bernilai apabila telah direncanakan bersama oleh pelaku utama,pelaku usaha, penyuluhsecara tertulis dalam bentuk programa.

Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah rencana kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan di tingkat Kabupaten dan wilayah kerja UPT BPPKP sebagai salah satu bagian program pembangunan Pertanian Perikanan dan Kehutanan, yang disusun secara tertulis dan sistematis setiap setahun sekali. Programa bertujuan untuk memberikan arah yang tepat dan jelas bagi penyuluh,

(6)

agar dalam pelaksanaan penyuluhan lebih berdayaguna dan berhasilguna. Selain itu juga programa penyuluhan pertanian, Perikanan dan kehutanan merupakan suatu wadah untuk memadukan kebijakan pemerintah Kabupaten Maros dalam mendukung Program Nsional Peningkatan produksi Beras,kedele, jagung,daging sapi, tebu, dan cabe, MinaPolitan dan Program Gubernur Program Provinsi Sulawesi Selatan dan kepentingan, keinginan pelaku utama beserta keluarganya, sehingga upaya pembangunan pertanian,perikanan dan kehutanan dapat mencapai sasaran.

Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan kehutanan ini diharapkan dapat memberikan arah yang tepat dan jelas bagi penyuluh dan petani-nelayan agar pelaksanaan penyuluhan pertanianlebih berdaya guna dan berhasil guna.

B. Tujua n pe n yusuna n Programa

Pro grama Pen yu lu han Pertanian Tin gkat Kabupaten Maro s Tahun 201 6 bertujuan :

1. Menyediakan acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan Pertanian, Perikanan dan kehuanan bagi penyelenggara penyuluhan.

2. Memeberikan acuan bagi Penyuluh Pertanian, Perikanan da Kehutanan dalam menyusun rencna kerja tahunan penyuluh tahun 2016.

3. Menyediakan bahan perencanaan kegiatan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan untuk disampaikan dalam forum Musrembang.

4. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku utama, perilaku usaha ,penyuluh dan petugas lingkup pertanian, perikanan dan kehutanan agar mereka manpu memecahkan permasalahan yang ada serta manpu memenfaatkan/merubah potensi sumberdaya pertanian, perikanan dan kehutanan menjadi peluang yang nyata dan bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan serta kesejehteraan masyarakat petani, nelayan dan kehutanan.

(7)

BAB II

KEADAAN UMUM

A. Biofisik

1. Deskripsi Umum Wilayah

Kabupaten Maros adalah salah satu kabupaten terdekat dengan Ibukota Propinsi yaitu Makassar dengan jarak kurang lebih 30 km atau jarak tempuh 15 menit. Luas Wilayah Kabupaten Maros 1.619.12 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2014 tercatat 335.596 jiwa. terdiri atas laki-laki 164.008 jiwa dan perempuan 171.588 jiwa dan penduduk tersebut mata pencaharian pada umumnya bergerak dibidang pertanian yang tersebar di 14 kecamatan dan 103 desa/kelurahan.

Gambar 1. Peta Kabupaten Maros

Sebagai salah satu kabupaten yang terdekat dengan Ibu Kota Propinsi maka Kupaten Maros dapat menjadi daerah penyangga produk-produk pertanian diPropinsi Sulawesi Selatan. Secara geografis Kabupaten Maros terletak di bagian Barat Sulawesi Selatan antara 40o

(8)

45` - 50o Lintang Selatan dan 109o 20` - 129o 12` Bujur Timur dengan batas-batas Wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkep 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Makassar 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bone 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar

Ketinggian suatu tempat dari permukaan laut terutama di daerah Tropis dapat menentukan banyaknya Curah Hujan dan Suhu. Wilayah Kabupaten Maros letaknya berkisar antara 0–1.000 Meter dari permukaan laut. Di bagian Barat wilayah Kabupaten Maros dengan ketinggian 0 – 25 meter dan dibagian timur dengan ketinggian 100– 1.000 meter lebih. Keadaan Topografi bervariasi dari datar berbukit sampai bergunung dengan persentase rata-rata datar 45 % berbukit 23,75 %, pegunungan 31,25 %.

2. Luas Wilayah

Luas wilayah Kabupaten Maros adalah 1,619.12 km2 yang terdiri dari 14 (empat belas) Kecamatan dapat dilhat pada tabel berikut.

Tabel 1. Luas Wilayah Kabupaten Maros berdasarkan Kecamatan dan

Desa.

No Kecamatan Desa/Kelurahan Luas (Km2)

(1) (2) (3) (4) 1 MANDAI 49,11 1 Pattotongan 11,47 2 Baji Mangai 9,96 3 Tenrigangkae 6,43 4 Bonto Matene 12,69 5 Bontoa 4,38 6 Hasanuddin 4,16 2 MONCONGLOE 46,87 1 Moncongloe Lappara 9,73 2 Moncongloe Bulu 12,76 3 Moncongloe 6,58 4 Bonto Bunga 10,02 5 Bonto Marannu 7,78 3 MAROS BARU 53,76 1 Pallantikang 6,25

(9)

2 Baju Bodoa 3,76 3 Baji Pamai 4,46 4 Borikamase 5,24 5 Bori Masunggu 23,57 6 Majannang 3,84 7 Mattirotasi 6,63 4 LAU 73,83 1 Soreang 5,17 2 Allepolea 5,19 3 Maccini Baji 9,48 4 Mattiro Deceng 4,29 5 Marannu 21,80 6 Bonto marannu 7,80 5 TURIKALE 29,93 1 Taroada 7,06 2 Adatongeng 3,09 3 Pettuadae 4,68 4 Boribellayya 8,60 5 Raya 2,06 6 Turikale 2,71 7 Alliritengae 1,73 9 MARUSU 53,73 1 Pa'bentengan 21,41 2 Temmapaduae 7,54 3 Marumpa 3,71 4 Tellumpoccoe 6,79 5 Bontomatena 4,67 6 A'bulosibatang 4,28 7 Nisombalia 25,43 7 BONTOA 93,52 1 Bonto bahari 45,71 2 Pajukukang 15,11 3 Tunikamaseang 4,24 4 Bontoa 2,91 5 Salonreng 9,60 6 Bonto Lempangan 14,59 7 Minasa Upa 8,60 8 Tupabiring 7,69 9 Ampekale 15,07 8 BANTIMURUNG 173,70 1 Kalabbirang 45,47 2 Minasa baji 5,23 3 Allatengae 7,25 4 Matoanging 8,72 5 Mangeloreng 10,70 6 Leang-leang 52,51 7 Tukamasea 21,14 8 Baruga 23,68 9 SIMBANG 105,31 1 Bontotallasa 7,56 2 Tanete 12,02 3 Simbang 12,88 4 Jenetaesa 9,56 5 Sambueja 19,67 6 Samangki 43,62

(10)

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015 10 TANRALILI 89,45 1 Purna karya 5,34 2 Lekopancing 13,17 3 Kurusumange 15,52 4 Sudirman 4,35 5 Damai 8,30 6 Allaere 6,16 7 Borong 4,49 8 Toddo Pulia 32,12 11 TOMPOBULU 287,65 1 Benteng Gajah 24,03 2 Pucak 17,76 3 Tompo Bulu 45,53 4 Toddolimae 22,12 5 Bontomanai 40,55 6 Bonto Matinggi 23,67 7 Bonto manurung 12,00 8 Bonto Somba 91,98 12 CAMBA 145,36 1 Cenrana 41,97 2 Timpuseng 10.75 3 Pattiro docong 13,47 4 Cempaniga 6,34 5 Sawaru 13,13 6 Benteng 15,09 7 Mario Pulana 16,70 8 Pattanyaman 27,91 13 CENRANA 180,97 1 Cenrana baru 21,43 2 Labuaja 31,3 3 Lebbotengae 7,55 4 Laiya 15,67 5 Limampoccoe 63,68 6 Rompegadmg 23,37 7 Baji pamai 17,97 14 MALLAWA 235,92 1 Padaelo 20,86 2 Barugae 18,11 3 Bentenge 23,84 4 Tellumpanuae 13,52 5 Sabila 15,21 6 Mattampapole 11,61 7 Batuputih 24,62 8 Ulu Daya 11,30 9 Samaenre 42,25 10 Gattareng Matinggi 33,34 11 Wanua Waru 21,22

(11)

3. Karakteristik Tanah dan Iklim

Kabupaten Maros memiliki keragaman jenis tanah yakni tanah mediteran sekitar 70 % Alluvial, sekitar 20 %, tanah Podsolik sekitar 3 % dan tanah Latosol 7 %.

Dari luas tanah 7.585 Ha di Kecamatan Mandai terdiri atas 3 (tiga) jenis tanah, yakni tanah Alluvial 648 Ha, Mediteran 1.697 Ha dan 5.241 Ha untuk jenis tanah Podsolik.

Kecamatan Tanralili dengan luas 34.846 Ha memiliki keempat jenis tanah, yakni 17.862 Ha tanah Alluvial 3.104 Ha Latosol dan 12.984 Ha Mediteran serta 896 Ha tanah Podsolik. Adapun di Kecamatan

Camba tidak terdapat jenis tanah Podsolik tetapi untuk tanah Alluvial

seluas 1.008 Ha, 7.760 Ha dan paling terluas ialah 17.668 Ha jenis tanah Latosol dan 2.864 Ha tanah Mediteran.

Kecamatan Bantimurung terdiri atas 1.632 Ha tanah Alluvial, 16.502 Ha tanah Latosol dan 9.008 Ha tanah Mediteran.

Kecamatan Maros Baru dengan luas wilayah 30.587 Ha terdiri dari 3 (tiga) jenis tanah, yakni 22.923 Ha Alluvial merupakan jenis terluas, 5.072 Ha jenis tanah Latosol dan 2.592 Ha tanah Podsolik.

Kecamatan Bontoa sebagai sentra pengembagan komoditas perikanan memiliki 2 (dua) jenis tanah, yakni Alluvial 11.900 Ha dan 1.392 Ha tanah Latosol.

Berdasarkan banyaknya curah hujan di Kabupaten Maros dapat dibagi beberapa Zone Iklim menurut OLDEMAN. Dari kriteria yang dikemukakan oleh Oldeman tersebut, maka iklim daerah wilayah Kabupaten Maros memiliki type iklim B2, C2, C3, D2 dan E2.

Type iklim B2, dengan jumlah bulan basah 7 - 9 bulan dan bulan kering 2 - 4 bulan terdapat sebagian besar di Kecamatan Tanralili dan sebagaian kecil di bagian Selatan Kecamatan Camba .

Type iklim C2 dengan jumlah bulan basah 5 – 6 bulan dan bulan kering 2 - 3 bulan tersebar dibagian Barat Kecamatan Tanralili, sebagian besar di Bantimurung, Camba dan Mallawa. Untuk type Iklim C3 jumlah bulan basah 5 - 6 bulan dan jumlah bulan kering 3 - 5 bulan menyebar di Kecamatan Bontoa, Maros Baru dan Mandai

(12)

serta sebagian di Kecamatan Tanralili, sedangkan pada bagian tengah Kecamatan Mallawa beriklim type D2 dengan jumlah bulan basah 3 - 4 dan bulan kering 2 - 3 bulan, namum pada bagian Timur Mallawa mempunyai type iklim E2 dengan jumlah bulan basah 3 ( tiga ) bulan dan bulan kering 2 - 3.

Meskipun berbagai macam ragam type-type iklim di Kabupaten Maros, namun musimnya dibagi atas musim hujan yang jatuh pada periode Oktober sampai Maret dan musim kemarau jatuh pada periode April sampai September.

Khusus untuk wilayah Kecamatan Mallawa sebagian besar wilayahnya tidak mengikuti iklim pada kecamatan lainnya tetapi iklim yang mirip dengan Kabupaten Bone atau iklim sektor Timur yang hujannya jatuh pada periode April sampai September dan musim kemarau pada bulan Oktober sampai Maret

Keadaan rata-rata curah hujan dan hari hujan selama 4 (empat) tahun terakhir ( 2011-2014 ) untuk setiap bulan dapat dilihat pada tabel 2 berikut .

Tabel 2Jumlah Curah Hujan dan hari Hujan setiap bulan Kabupaten

Maros dari Tahun 2011- 2014

B u l a n Jumlah Curah Hujan Jumlah Hari Hujan 2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Januari 864 611 1 308 975 24 23 30 30 Pebruari 502 433 564 327 20 27 21 21 Maret 567 574 286 265 27 25 18 18 April 395 230 425 287 26 21 22 22 M e i 206 264 117 185 15 16 26 26 J u n i 9 69 148 41 3 10 19 19 J u l i 1 44 212 36 5 9 24 24 Agustus - - 3 7 1 2 3 3 September - 2 4 - 1 3 3 3 Oktober 188 115 101 - 13 7 9 9 Nopember 470 198 279 138 20 19 18 18 Desember 772 359 813 708 28 25 26 26

(13)

Gambar 2. Curah Hujan Kab. Maros

Iklim Kabupaten Maros tergolong iklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata sekitar 297 mm setiap bulannya, dengan jumlah hari hujan berkisar 170 hari selama Tahun 2014, dengan rata-rata suhu udara minimum 24,30°C dan rata-ratasuhu udara maksimum 31,4°C.Puncak Curah hujan jatuh pada bulan desember dan januari, yaitu pada bulan desember 708 mm dengan jumlah hari hujan 24 hari, bulan januari 975 mm dengan hari hujan yaitu 30 hari, sedangkan bulan agustus,September dan oktober memasuki curah hujan terendah dengan jumlah hari hujan antara 3-9 hari

4. Luas Lahan Menurut Ekosistem

Luas lahan pertanian dan Kehutanan di Kabupaten Maros adalah 193 441,12 Ha yang terbagi atas lahan sawah 26 002 lahan kering 102

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 975 327 265 287 185 41 36 7 0 0 138 708

DATA CURAH HUJAN

KAB. MAROS 2014

(14)

419 Ha dan lahan tambak 9 621,55 Ha dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 3. Luas Lahan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan tahun 2014

Di Kabupaten Maros, S u m b e r : B P S M a r o s 2 0 1 3

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

4.1 Luas Tanah Sawah

Tabel 4. Penggunaan Lahan Sawah menurut jenis Pengairan tahun 2014

No. Kecamatan I r i g a s i Jumlah Teknis Setengah Teknis Sederhan a Tada Hujan Lainnya 1 Mandai - - - 1 290 150 1 440 2 Moncongloe - - - 734 405 1 139 3 Maros Baru - 759 - 75 - 835 4 Marusu - - - 1 190 267 1 457 5 Turikale - 485 - 490 - 975 U r a i a n Luas Areal ( ha ) Keterangan ( % ) I. S a w a h : a. Irigasi Teknis b. Irigasi ½ Teknis c. Irigasi Sederhana d. Tadah Hujan e. Lainnya 4 425 3 778 2 250 11078 4 471 17,01 14,52 8,65 42,60 17,19 J u m l a h 26 002 100 %

II. Lahan Kering

a. Tegal/Kebun b. Ladang/Huma c. PadangPenggemlaan d. Hutan rakyat e. Perkebunan 11.435 8.824 43 17.168 6.875 25,78 19,20 0,10 38,71 15,50 J u m l a h 44 345 100 % III.Kawasan hutan a.Hutang Lindung b.Suaka alam & peles tarian alam c.Hutan Produksi 14 610,68 28 610,94 21 789,62 22,47 44,00 35,13 J u m l a h 65 020,24 100 %

(15)

6 L a u 1.804 124 - 331 - 2 259 7 Bontoa 350 800 100 100 585 1 935 8 Bantimurung 2.031 181 700 1027 25 3 964 9 Simbang 104 351 493 1086 - 2 034 10 Tanralili - - - 816 1 375 2 191 11 Tompobulu 136 283 - 1647 - 2 066 12 Camba - 115 - 657 1 165 1 937 13 Cenrana - 612 124 766 499 2001 14 Mallawa - 68 833 869 - 1770 Jumlah = 4 425 3 778 2 250 11 078 4 471 26 002

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

4.2. Luas lahan Kering adalah

Tabel 5.Luas lahan Kering Berdasarkan Kecamatan Tahun 2014

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

4.3. Luas Lahan Menurut Penggunaannya

Luas wilayah Kabupaten Maros 1.618,12 Km2 atau 145 176,79 Ha telah diusahakan penggunaannya dimana masih didominiasi oleh kawasan

No. Kecamatan Tegalan / Kebun Ladann g/ Huma Perk e buna n Hutan raklyat Padang pengem balaan Total 1 Mandai 751 300 42 128 0 1 221 2 Moncongloe 0 1875 56 235 0 2 166 3 Maros Baru 62 0 0 13 0 75 4 Marusu 2 037 0 0 411 0 2 448 5 Turikale 0 28 0 0 0 28 6 L a u 276 0 0 11 0 287 7 Bontoa 87 0 0 200 0 287 8 Bantimurung 3 049 0 0 1196 0 4 245 9 Simbang 294 1150 38 430 0 1 867 10 Tanralili 72 862 866 237 0 2 037 11 Tompobulu 2 833 60 652 143 0 3 688 12 Camba 631 686 1535 6199 43 9 094 13 Cenrana 1343 210 2330 4280 0 8 163 14 Mallawa 0 3671 1356 3685 0 8 712 Jumlah = 11 435 8824 6875 17168 43 44 345

(16)

hutan seluas 65 020,24 Ha atau 44,78 %,Ha, Lahan Kering selua 44 345 ha atau 30,54 %, Lahan sawah seluas 26 002 Ha atau 19,91% dan Lahan tambak 9 621,55 ha atau, 62 %.

Adapun perincian penggunaan tanah adalah sebagai berikut

a. Tegalan/ Kebun = 11 435,00 Ha

b. Ladang / huma = 8 824,00 Ha

c. Padang Penggembalaan = 43,00 Ha

d. T a m b a k = 9.621,55 Ha

e. Sawah = 26 006,00 Ha

f. Sementara tidak diusahakan = 3 775,00 Ha g. Hutan Produksi.(Tetap &terbatas ) = 21 798,62 Ha h. H u t a n ( Pelestarian & Suaka Alam) = 43.221,62 Ha

i. Lain-lain = 54 299,00 Ha

4.4. Lahan Sawah Menurut Frekwensi Panen

Tabel 6.Luas lahan sawah menurut Frekwensi Tanam

No Kecamatan Irigasi Tadah Hujan

Satu Kali Dua kali Tiga kali Satu kali Dua kali Tiga kali 1 Mandai - 150 - 1 290 - - 2 Moncongloe - 405 - 408 326 - 3 Maros Baru - 609 150 - 342 - 4 Marusu - - - 890 300 - 5 Turikale - 277 208 490 - - 6 L a u - 1 577 351 - 331 - 7 Bontoa - 1 585 - - 350 - 8 Bantimurung - 1 237 1 700 1 027 - - 9 Simbang - 849 231 36 918 - 10 Tanralili 72 1 228 191 700 - - 11 Tompobulu - 419 - 1 647 - - 12 Camba 639 650 - 657 - - 13 Cenrana - 950 - 1 051 - - 14 Mallawa - 732 169 869 - - Jumlah 702 10 668 3 000 9 065 2 567 -

(17)

B. Sub Sektor Tanaman Pangan Dan Hortikultura

Tabel7. Luas Panen, Produktifitas dan Produksi Padi (Padi Sawah dan Padi

Ladang)Tahun 2014di Kabupaten Maros.

No. Kecamatan

Padi Sawah Padi Ladang

Luas Panen (Ha) Produksi (KW) Produktivit as (KW/Ha) Luas Panen (Ha) Produksi (KW) Produkti vitas (KW/Ha) 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Mandai 2505.00 18213.86 72.71 - - - 2 Moncongloe 2088.00 14365.44 68.80 263.00 1580.63 60.10 3 Maros Baru 2194.00 16498.88 75.20 - - 4 Marusu 2065.00 13876.80 67.20 250.00 1475.00 59.00 5 Turikale 2049.00 17637.79 86.08 - - - 6 Lau 4408.00 33853.44 76.80 - - - 7 Bontoa 3745.00 27563.20 73.60 - - - 8 Bantimurung 7793.00 57870.82 74.26 - - - 9 Simbang 5472.00 40711.68 74.40 210.00 1260.00 60.00 10 Tanralili 4371.00 28411.50 65.00 325.00 1950.00 60.00 11 Tompobulu 4181.00 29634.93 70.88 1425.00 8550.00 60.00 12 Camba 2952.00 18597.60 63.00 - - - 13 Cenrana 2771.00 17457.30 63.00 - - - 14 Mallawa 2735.00 17230.50 63.00 - - - Jumlah 49329.00 351923.74 71.34 2473.00 14815.63 59.91

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

Dari tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa produksi padi sawah kabupaten Maros pada tahun 2014 adalah sebesar 351.925kwintal dengan luas panen 49.329 ha, sedangkan produktivitas padi yang dicapai pada tahun 2014 adalah 71,34 kwintal per hektar.

Padi Ladang dengan luas panen 2.473 hektar dengan rata-rata produktivitas 59,91 kwintal per hektar maka diperoleh jumlah produksi padi ladang kabupaten maros untuk tahun 2014 sebesar 14.815,63 kwintal

(18)

Tabel 8.a. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan

(Jagung dan Kedele) Tahun 2014 di Kabupaten Maros

No. Kecamatan Jagung Kedelai Luas Panen (Ha) Produksi (KW) Provitas (KW/Ha) Luas Panen (Ha) Produksi (KW) Provitas (KW/Ha) 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Mandai 306.00 1,713.60 56.00 - - - 2 Moncongloe 388.00 2,222.46 57.28 162.00 307.80 19.00 3 Maros Baru 25.00 162.45 64.98 5.00 9.50 19.00 4 Marusu 135.00 847.40 62.77 275.00 495.00 18.00 5 Turikale - - 50.00 90.00 18.00 6 Lau 12.00 77.98 64.98 - - - 7 Bontoa - - - - 8 Bantimurung - - - 250.00 475.00 19.00 9 Simbang 463.00 2,906.25 62.77 1,500.00 2,850.00 19.00 10 Tanralili 770.00 4,777.85 62.05 300.00 540.00 18.00 11 Tompobulu 900.00 4,579.20 50.88 1,925.00 3,657.50 19.00 12 Camba 27.00 151.20 56.00 100.00 190.00 19.00 13 Cenrana 17.00 95.20 56.00 - - - 14 Mallawa 96.00 537.60 56.00 280.00 504.00 18.00 Jumlah 3,139.00 18,071.19 57,57 4,847.00 9,118.80 18.81

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

Tabel8.b. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan (Kacang Tanah dan Kacang Hijau)Tahun 2014 di Kab. Maros

No. Kecamatan

Kacang Tanah Kacang Hijau

Luas Panen (Ha) Produksi (KW) Produktivitas (KW/Ha) Luas Panen (Ha) Produksi (KW) Produktivitas (KW/Ha) 1 2 3 4 5 6 7 8 Mandai - - - 2 Moncongloe 11.00 20.93 19.03 - - 3 Maros Baru 11.00 20.93 19.03 376.00 716.28 19.05 4 Marusu - - - 5.00 9.00 18.00 5 Turikale - - - - 6 Lau - - - 75.00 142.88 19.05 7 Bontoa - - - - - 8 Bantimurung 3.00 5.71 19.03 - - - 9 Simbang - - - 15.00 28.50 19.00 10 Tanralili 140.00 266.00 19.00 20.00 36.00 18.00 11 Tompobulu - - - - 12 Camba 238.00 452.20 19.00 - - - 13 Cenrana 304.00 547.20 18.00 - - - 14 Mallawa 107.00 192.60 18.00 - - - Jumlah 814.00 1,505.57 18.50 491.00 932.66 19.00

(19)

Tabel8.c. Luas Tanam, Luas Panen, Produktifitas dan Produksi Tanaman

Pangan (Ubi Kayu dan Ubi Jalar)Tahun 2014di Kab. Maros

No. Kecamatan Ubikayu Ubijalar Luas Panen (Ha) Produksi (KW) Produktivit as (KW/Ha) Luas Panen (Ha) Produksi (KW) Produk tivitas (KW/H a) 1 2 3 4 5 6 7 8 Mandai 43.00 720.04 167.45 - - - 2 Moncongloe 414.00 9,955.87 240.48 19.00 608.00 320.00 3 Maros Baru 5.00 79.44 158.88 24.00 768.00 320.00 4 Marusu 210.00 3,333.75 158.75 50.00 1,600.00 320.00 5 Turikale - - - - 6 Lau - - - - 7 Bontoa - - - - 8 Bantimurung - - - 2.00 55.11 275.54 9 Simbang 8.00 126.73 158.41 5.00 155.00 310.00 10 Tanralili 435.00 9,159.80 210.57 100.00 3,256.00 325.60 11 Tompobulu 20.00 421.14 210.57 30.00 962.10 320.70 12 Camba 88.00 1,553.64 176.55 13.00 260.20 200.15 13 Cenrana 150.00 2,670.00 178.00 35.00 1,792.00 512.00 14 Mallawa 22.00 348.79 158.59 27.00 580.91 215.15 Jumlah 1,395.00 28,369.20 203.36 305.00 10,037.32 329.09

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

Tabel 9.a. Luas Panen Tanaman SayuranMenurut Kecamatan dan Jenis Sayuran Tahun 2012 Kabupaten Maros

No

. Kecamatan

Luas Panen dan Jenis Tanaman Sayuran (Ha)

Tomat Cabe Kacang panjang Ketim un Labu siam Petsai/ sawi Lainnya 1 Mandai 1 - 1 - - - - 2 Moncongloe - 5 11 - - - - 3 Maros Baru - 13 23 - - - - 4 Marusu 1 - 4 - - - - 5 Turikale - - 1 1 - - - 6 L a u 1 - 2 - - - - 7 Bontoa - - - - 8 Bantimurung - 2 - - - - 9 Simbang - - 2 - - - - 10 Tanralili 10 270 5 10 40 - - 11 Tompobulu 5 55 1 - - - - 12 Camba 100 120 29 32 14 26 - 13 Cenrana 10 50 2 - - 3 14 Mallawa 25 70 18 16 9 - - Jumlah 153 583 101 59 63 29 -

(20)

Lanjutan …………

No

. Kecamatan

Luas Panen dan Jenis Tanaman Sayuran (Ha)

Terong kang kung Bayam K Me rah Seman gka Melon Lainnya 1 Mandai 2 - - - - 2 Moncongloe 3 - - - - - 3 Maros Baru 1 4 - - - - - 4 Marusu 1 2 1 - - 1 - 5 Turikale - - - - 6 L a u - - - - 7 Bontoa - - - - 8 Bantimurung 1 - - - - 9 Simbang 1 - - - - - 10 Tanralili - - 187 8 - 11 Tompobulu 3 2 - - - - 12 Camba 2 120 2 40 - - 13 Cenrana 8 - 3 1 57 - - 14 Mallawa 6 2 - 3 - - - Jumlah 28 583 9 6 284 9 -

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

Tabel 9.b. Produksi Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan dan Jenis

Sayuran Tahun 2014 Kabupaten Maros.

No

Kecamatan

Produksi tanaman dan Jenis Sayuran (Kwt)

Tomat Cabe Kacang panjang Keti mun Labu siam Petsai/ sawi Lainnya 1 Mandai 9 - 5 - - - - 2 Moncongloe - 389 136 - - - 3 Maros Baru - 350 583 - - - - 4 Marusu 8 5 140 - - - - 5 Turikale - 4 - - - - 6 L a u 9 - 9 - - - - 7 Bontoa - - - - 8 Bantimurung - - 8 - - - - 9 Simbang - - 9 - - - - 10 Tanralili 98 26 21 - 210 - - 11 Tompobulu 58 130 5 - - - - 12 Camba 110 8 880 - 872 406 494 - 13 Cenrana 119 5 950 - 9 30 - 14 Mallawa 250 12 250 - 772 270 - - Jumlah 661 27 980 920 1,653 886 524 -

(21)

Lanjutan ……….

No

. Kecamatan

Produksi dan Jenis Tanaman Sayuran (Ha)

Terong kang kung Bayam K Me rah Seman gka Melon Lainnya 1 Mandai 21 - 124 - - - - 2 Moncongloe 29 - - - - 3 Maros Baru 7 81 - - - - - 4 Marusu - 39 24 - - 210 - 5 Turikale - - - - 6 L a u - - - - 7 Bontoa - - - - 8 Bantimurung 8 - - 37,400 1 598 - 9 Simbang 8 - - - - - 10 Tanralili - - - - 11 Tompobulu 28 89 - - - - 12 Camba 20 56 16 7 800 - - 13 Cenrana 16 - 71 8 11 400 - - 14 Mallawa 12 41 - 21 - - - Jumlah 157 306 219 45 56,600 1 808 -

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

Tabel 10.a. Produksi Buahan Menurut Kecamatan dan Jenis Buah-Buahan Tahun 2014 Kabupaten Maros

No Kecamatan

Produksi dan Jenis Buah-Buahan (Kuintal)

Mangga Durian Jeruk Pisang Pepaya Nanas

1 Mandai 600 1 29 130 8 2 2 Moncongloe 1 000 2 101 376 28 83 3 Maros Baru 305 1 22 59 5 2 4 Marusu 500 1 23 36 9 -4 5 Turikale 600 1 12 90 6 2 6 L a u 210 1 5 20 4 - 7 Bontoa 260 1 5 15 3 - 8 Bantimurung 830 2 15 130 29 3 9 Simbang 450 2 27 147 35 4 10 Tanralili 470 2 39 377 29 15 11 Tompobulu 1 200 29 425 576 45 79 12 Camba 784 16 155 177 64 13 13 Cenrana 607 141 268 155 67 12 14 Mallawa 2 020 161 1488 282 28 15 Jumlah 9 896 361 1 614 2570 360 234

(22)

Tabel 10.b. Produksi Buahan Menurut Kecamatan dan Jenis

Buah-Buahan Tahun 2014 Kabupaten Maros (Lanjutan Tabel 10) N

o.

Kecamatan

Produksi dan Jenis Buah-Buahan (Kwt)

Alpukat Belimb ing Duku /langsat Jambu Biji Jambu Air Jeruk siang 1 Mandai 21 8 - 12 6 8 2 Moncongloe 27 9 - 16 7 32 3 Maros Baru 2 5 - 4 6 2 4 Marusu 2 5 - 4 30 4 5 Turikale 4 6 - 6 6 3 6 L a u 2 4 - 5 3 2 7 Bontoa 2 4 - 2 4 3 8 Bantimurung 12 12 - 24 12 17 9 Simbang 13 10 - 37 5 24 10 Tanralili 17 10 - 32 8 22 11 Tompobulu 31 20 - 134 12 73 12 Camba 39 27 - 94 5 17 13 Cenrana 28 15 1 73 5 19 14 Mallawa 37 36 2 295 16 56 Jumlah 237 171 3 738 125 282

Tabel 2.10.c. Produksi Buahan Menurut Kecamatan dan Jenis

Buah-Buahan Tahun 2014 Kabupaten Maros- lanjutan ……

No Kecamatan Produksi dan Jenis Buah-Buahan (Kwt)

Nangka Rambutan Salak Sirsak Sukun Petai

1 Mandai 7 8 2 3 20 - 2 Moncongloe 170 40 2 20 201 3 3 Maros Baru 20 7 - 4 16 - 4 Marusu 45 20 3 5 38 - 5 Turikale 38 10 - 7 56 - 6 L a u 12 9 - 3 -22 - 7 Bontoa 14 9 - 2 14 - 8 Bantimurung 47 25 2 7 59 5 9 Simbang 61 30 2 7 63 2 10 Tanralili 109 138 5 12 120 9 11 Tompobulu 98 220 8 27 280 12 12 Camba 92 40 7 18 180 9 13 Cenrana 107 87 15 22 240 5 14 Mallawa 265 450 14 37 340 7 Jumlah 1 085 1 093 60 174 1 649 52

(23)

Tabel11.a.Produksi dan Jenis Tanaman Obat-obatan Tahun 2014

Kabupaten Maros No

.

Kecamatan Produksi Dan jenis Tanaman Obat-Obatan(Tangkai)

Jahe Lengkuas Kencur Kunyit Lainnya

1 Mandai 27 210 - 53 - 2 Moncongloe 420 251,000 - 330 - 3 Maros Baru - - - - - 4 Marusu - - - - - 5 Turikale - - - - - 6 L a u - - - - - 7 Bontoa - - - - - 8 Bantimurung - - - - - 9 Simbang - - - - - 10 Tanralili - 120 - - - 11 Tompobulu - - - - - 12 Camba 370,300 42 ,200 - 4 100 - 13 Cenrana 400,200 - - 400 - 14 Mallawa 1,164,000 19,100 - - - Jumlah 1,934,947 312 640 - 4 883 -

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

Tabel 11.b.Produksi dan Jenis Tanaman Hias Tahun 2014 Kabupaten

Maros No

. Kecamatan Produksi Dan JenisTanaman Hias (Tangkai)

Anggerek Krisan Mawar Sedap

malam Lainnya 1 Mandai - - - - - 2 Moncongloe - - - - - 3 Maros Baru - - - - - 4 Marusu 80 - - - - 5 Turikale - - - - - 6 L a u 200 - 150 500 - 7 Bontoa - - - - - 8 Bantimurung 200 - 10 - - 9 Simbang - - - - - 10 Tanralili - - - - - 11 Tompobulu 6 000 - - - - 12 Camba 750 - 146 - - 13 Cenrana - - - - - 14 Mallawa - - - - - Jumlah 7 230 - 306 500 -

(24)

C. Sub Sektor Perikanan

Tabel12.Jumlah Perahu/Kapal Menurut Kecamatan dan Jenis Kapal

Menurut Kecamatan Tahun 2014 Kabupaten Maros

No .

Kecamatan

Perikanan Laut Perikanan

Perairan umum Jumlah Perahu Tanpa. Motor Perahu Motor Tempel Kapal Motor Perahu Tanpa Motor Kapal Motor 1 Mandai - - - - 2 Moncongloe - - - - 3 Maros Baru 2 9 76 10 12 109 4 Marusu 9 269 324 25 17 643 5 Turikale - - - - 6 Lau 3 7 34 10 12 66 7 Bontoa 21 74 549 30 130 797 8 Bantimurung - - - - 9 Simbang - - - - 10 Tanralili - - - - 11 Tompobulu - - - - 12 Camba - - - - 13 Cenrana - - - - 14 Mallawa - - - - Jumlah = 35 359 983 75 171 1,623

Tabel 13. JumlahUsaha Rumah Tangga Perikanan Budidaya Menurut

Kecamatan Tahun 2014di Kabupaten Maros

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015 No

.

Kecamatan

Perikanan Budidaya

Jumlah

Laut Tambak Kolam Sungai Sawah

1 Mandai - 133 3 - 4 139 2 Moncongloe - - - - 3 4 3 Maros Baru 81 992 36 22 - 1,131 4 Marusu 532 1,115 5 42 - 1,694 5 Turikale - 135 23 - - 1 58 6 Lau 53 775 1 19 - 848 7 Bontoa 539 2,999 - 162 - 3,700 8 Bantimurung - 108 31 - - 139 9 Simbang - - 1 - 1 2 10 Tanralili - - 31 - 14 45 11 Tompobulu - - 25 - - 25 12 Camba - - 30 - - 30 13 Cenrana 1 - - 1 14 Mallawa 2 - - 2 Jumlah = 1205 6 257 189 245 22 7,918

(25)

Tabel 14. Jumlah Produksi Perikanan menurut Kecamatan (Ton)

Tahun 2014 di kabupaten Maros

No. Kecamatan Perikanan

Laut Perairan Umum Budidaaya air tawar Budidaya Air payau Jumlah 1 Mandai - - 4,9 88,8 93,7 2 Moncongloe - - 2,6 - 2,6 3 Maros Baru 192,9 15,0 63,4 2.604,0 2.952,1 4 Marusu 1,436,3 66,0 8,5 2.515,8 4.026,6 5 Turikale - - 23,6 187,6 211,2 6 L a u 294,1 57,9 0.3 1.931,0 2.283,3 7 Bontoa 12,790,7 309,9 - 3.586,3 16.686,9 8 Bantimurung - - 43,7 121,3 165,0 9 Simbang - - 4,3 - 4,3 10 Tanralili - - 98,1 - 98,1 11 Tompobulu - - 80,6 - 80,6 12 Camba - - 46,0 - 46,0 13 Cenrana - - 18,2 - 18,2 14 Mallawa - - 12,0 - 12,0 Jumlah = 14.714 448,8 406,2 11.034,8 26.680,6

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

Tabel 15. Jumlah Produksi Perikanan Darat menurut Kecamatan(TON) tahun 2014 di Kabupaten Maros

N

o Kecamatan Sungai KJA Kolam Sawah Tambak

1 Mandai - - 4,2 0,70 88,3 2 Moncongloe - - 2,3 0,3 - 3 Maros Baru 15,0 76,8 63,4 - 2.604,0 4 Marusu 66,0 - 8,5 - 2.515,8 5 Turikale - - 23,6 - 187,6 6 Lau 57,9 - 0,3 - 1.931,0 7 Bontoa 309,9 - - - 3.586,3 8 Bantimurung - - 43,7 - 121,3 9 Simbang - - 4,2 0.1 - 10 Tanralili - - 93,5 4,6 - 11 Tompobulu - - 80,6 - - 12 Camba - - 46,0 - - 13 Cenrana - - 4,3 13,9 - 14 Mallawa - - 12,0 - - Jumlah 448,80 76,80 386,60 19,60 11.034,30

(26)

Tabel 16.Luas dan produksi Ikan Tambak Menurut KecamatanTahun 2014

di Kabupaten Maros (Ton) N

o.

Kecamatan Luas Tambak

(Ha) Produksi Udang Produksi Ikan Jumlah 1 Mandai 77,39 20,70 67,60 88,30 2 Moncongloe - - - 3 Maros Baru 2 265,29 611,10 1.992,90 2.604,00 4 Marusu 2,194.62 590.40 1.925,40 2.515,80 5 Turikale 162.13 44,00 143,60 187,60 6 L a u 1,692.33 453,20 1.477,80 1.931,00 7 Bontoa 3,125.79 841,80 2.744,50 3.586,30 8 Bantimurung 104,00 28,50 92,80 121,30 9 Simbang - - - - 10 Tanralili - - - - 11 Tompobulu - - - - 12 Camba - - - - 13 Cenrana - - - - 14 Mallawa - - - - Jumlah 9 621,55 2.589,70 6,835.00 11.034,30

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

D. Sub Sektor Peternakan

Tujuan yang ingin dicapai dalam program peternakan adalah meningkatkan produksi dan produktifitas ternak Unggas, ternak kecil dan ternak besar serta peningkatan mutu ternak melalui teknologi tepat guna.

Adapun Populasi ternak Unggas, ternak Kecil dan ternak Besar, sebagai berikut :

(27)

Tabel.17. Jumlah Populasi Ternak Besar dan Kecil Menurut Kecamatan

Tahun 2014 di Kabupaten Maros

No Kecamatan Populasi Ternak Besar dan Kecil (ekor)

Sapi Kerbau Kambing Kuda Babi

1 Mandai 2 617 106 1,322 176 596 2 Moncongloe 2 525 102 1,601 177 338 3 Maros Baru 1 283 52 1,625 791 -4 Marusu 2 243 91 2,467 216 -5 Turikale 1 060 43 1,104 168 -6 L a u 2 249 91 147 142 -7 Bontoa 1 807 73 398 286 -8 Bantimurung 10 719 434 1 307 602 -9 Simbang 6 660 270 1 864 404 -10 Tanralili 6 470 273 5 064 423 -11 Tompobulu 13 764 557 4 392 468 -12 Camba 7 471 302 1 592 421 -13 Cenrana 8 875 359 1.846 445 -14 Mallawa 4 854 179 836 1 181 -Jumlah = 72 867 2 950 26 365 5 900 315

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

Tabel 18.Jumlah Ternak yang dipotong dan Jenis ternak (Ekor) tahun

2014

No Kecamatan Populasi Ternak Besar dan Kecil (ekor)

Sapi Kerbau Kuda Kambing Babi

1 Mandai 91 4 16 143 -2 Moncongloe 86 2 12 167 -3 Maros Baru 44 2 52 168 -4 Marusu 77 2 14 238 -5 Turikale 37 2 11 125 -6 L a u 77 2 10 112 -7 Bontoa 62 6 17 65 -8 Bantimurung 369 8 39 141 -9 Simbang 229 4 25 188 -10 Tanralili 231 2 28 455 -11 Tompobulu 545 4 42 396 -12 Camba 256 4 31 165 -13 Cenrana 305 8 35 186 -14 Mallawa 166 4 74 103 -Jumlah = 2 484 54 406 2 265

(28)

Tabel19.Jumlah Populasi Ternak Unggas Menurut KecamatanTahun 2014

di Kabupaten Maros.

No Kecamatan

Populasi Ternak Unggas Ayam Buras Ayam Telur Ayam pedaging I t i k Manila 1 Mandai 25,514 22,501 595,295 30,909 1,682 2 Moncongloe 66,394 9,749 594,022 20 567 1,119 3 Maros Baru 61,747 6,895 155,860 22,026 1,199 4 Marusu 66,938 20,097 596,851 23,017 1,252 5 Turikale 66,411 7,115 481,229 16,588 903 6 L a u 20,978 7,129 8,656 36,829 2,004 7 Bontoa 18,895 - 72,131 60,701 3,308 8 Bantimurung 147,689 16,458 1856,745 25,835 1,406 9 Simbang 135,630 5,118 1 834,681 25,706 1 399 10 Tanralili 62,780 52,771 3 405,792 14,583 794 11 Tompobulu 87,237 8,083 1,342,490 19,101 1,039 12 Camba 92,314 48,880 411,574 23,836 1,297 13 Cenrana 42,197 58,811 250,338 12,403 675 14 Mallawa 17,837 18,134 172,549 12,659 689 Jumlah = 912,561 281,741 11,778,212 344,850 18,766

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

Tabel.20. Produksi Telur Unggas menurut Kecamatan dan Jenis Unggas

Tahun 2014 di Kabupaten Maros.

No. Kecamatan Produksi Telur Unggas (Kg)

Ayam Buras

Petelur Ayam

Ras Itik manila Itik

1. Mandai 16,018 202,395 2,314 187,934 2 Moncongloe 41,682 87,696 3,577 125,052 3. Maros Baru 38,765 62,025 4,560 133,921 4. Marusu 42,024 180,777 4,155 139,949 5. Turikale 41,693 64,002 2,960 100,856 6 Lau 13,170 64,122 2,855 223,929 7. Bontoa 11,862 - 21,198 369,617 8. Bantimurung 92,719 148,038 2,673 157,080 9 Simbang 85,149 46,033 3,180 156,298 10. Tanralili 39,413 474,679 4,139 88,66 11 Tompobulu 54,767 72,708 4,472 116,136 12 Camba 54,955 439,680 3,788 144,930 13 Cenrana 26,491 529,003 4,852 75,415 14 Mallawa 11,198 163,113 4,468 76,971 Jumlah 569,906 2,534,271 69,245 2,096,754 Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

(29)

E. Sub Sektor Kehutanan dan Perkebunan

1. Kehutanan

Luas Kawasan Hutan Kabupaten Maros adalah 65.020,24 Ha terdiri atas;

1. Hutan Lindung = 14,610.68 Ha

2. Hutan Suaka Alam dan Pelestarian Alam = 28,610.94 Ha

3. Hutan Produksi Terbatas = 6,434.13Ha

4. Hutan Produksi Tetap = 15,364.49 Ha

5. Hutan Produksi dapat dikonversi = 0

Kawasan Hutan Lindung terluas terdapat di Kecamatan Tompobulu seluas 6,222.02 Ha (43%), Hutan Suaka Alam terdapat di Kecamatan Mallawa dengan luas 10,024.44Ha (36%), sedangkan Hutan Produksi Tetap terluas di Kecamatan Tompobulu yakni 10.022.18 Ha (65%).Hutan Produksi terbatas kecamatan Cenrana seluas 2,472.75. Ha(34%)

Tabel 21.Luas Kawasan Hutan menurut Kecamatan tahun 2012 di Kab.

Maros

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

No . Kecamatan Hutan Lindung (HA) Suaka Alam (HA) Hutan Produksi(HA) Jumlah Hutan (HA) Tetap Terbatas Dpt di Konve rsi 1 Mandai - - - - 2 Moncongloe - - - - 3 Maros Baru - - - - 4 Marusu - - - - 5 Turikale -- - - - 6 Lau 86,59 - - - - 86,59 7 Bontoa 322.89 - - - - 322.89 8 Bantimurung 2,416.89 6,750.41 93.82 - - 9,261.12 9 Simbang 16,41 4,184.36 561,14 - - 4,761.91 10 Tanralili - - 542.68 - 542,68 11 Tompobulu 6,222.02 1,204.15 10,002.18 1.321.14 - 18,769.49 12 Camba - 3,622.83 - 1,283.13 - 4,905.96 13 Cenrana 4,971.67 2,824.75 1,672.14 2,243,75 - 11,712.31 14 Mallawa 574.46 10,024.44 2,472.53 1,586.11 - 14,657.54 Jumlah 14,610.68 28,610.94 15,364.49 6,156.13 - 65,020.24

(30)

Tabel 22.Produksi Kayu Hutan menurut Jenis Produksi (M3) Tahun 2014

Tahun Kayu Bulat Kayu Gergaji Kayu Lapis

2009 - 44 819,662 - 2010 722,253 6 174,464 - 2011 801,304 4 375,176 - 2012 970,472 5 671,321 - 2013 839,149 4 716,450 - 2014 821,751 4 867,571 -

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

2. Perkebunan.

Keadaan Tanaman Perkebunan Rakyat di Kabupaten Maros Luas areal adalah15,109 ha, yang terdiri dar 10 jenis tanaman. Tanaman kemiri seluas 9,573Ha (63,35%), jambu mete 1.971ha (13,04 %) dan kakao 1.601 ha(10,59%). Sedangkan produksi dicapai yang teringgi adalah tanaman kemiri 3.972,50 tonKakao 738,00 ton, dan Jambu mete 285,00 ton.

Tabel.23a. Luasa Tanaman Perkebunan Rakyat dan jenis Tanaman

Tahun 2014 di Kabupaten Maros

No Kecamatan Kelapa Dalam

Kelapa Hibrida

Kopi

Robista Kakao Lada

1 2 3 4 5 6 7 1 Mandai 22 5 3 3 3 2 Moncongloe 21 3 10 15 -3 Maros Baru 144 1 - - -4 Marusu 89 3 - - -5 Turikale 37 5 - - -6 L a u 84 14 - - -7 Bontoa 57 9 - - -8 Bantimurung 122 3 5 11 3 9 Simbang 74 2 15 23 -10 Tanralili 123 6 35 138 4 11 Tompobulu 44 5 59 224 23 12 Camba 61 5 45 219 4 13 Cenrana 52 1 39 127 4 14 Mallawa 87 6 217 961 51 Jumlah 1,016 67 428 1.721 92

(31)

Tabel.23.b. Luas Tanaman Perkebunan Rakyat dan jenis Tanaman Tahun

2012 di Kabupaten Maros (Lanjutan Tabel 2.23)

No Kecamatan Jambu

Mete Kapok Kemiri Aren Cengkeh

1 2 8 9 10 11 12 1 Mandai 51 14 - - -2 Moncongloe 119 21 2 26 -3 Maros Baru - - - - -4 Marusu - - - -5 Turikale - - - - -6 L a u - - - - -7 Bontoa - - - - -8 Bantimurung 68 8 - 18 -9 Simbang 68 6 171 51 -10 Tanralili 491 19 25 14 -11 Tompobulu 470 26 43 55 -12 Camba 165 - 2,203 56 59 13 Cenrana 76 8 2,090 50 70 14 Mallawa 362 14 5,019 33 10 Jumlah 1,870 118 9,553 303 139

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

Tabel24.a.Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat menurut Kecamatan dan

Jenis Tanaman Tahun 2014 (ton)

No Kecamatan Kelapa Dalam

Kelapa Hibrida

Kopi

robusta Kakao Lada

1 2 3 4 5 6 7 1 Mandai 7,60 1,20 0,60 1,10 0,40 2 Moncongloe 4,80 0,50 2,50 6,80 - 3 Maros Baru 40,50 - - - - 4 Marusu 11,50 0,30 - - - 5 Turikale 10,20 1,30 - - - 6 L a u 25,00 2,10 - - - 7 Bontoa 8,20 1,90 - - - 8 Bantimurung 40,00 0,60 1,10 5,20 0,60 9 Simbang 14,60 0,50 4,00 10,00 - 10 Tanralili 33,00 1,50 6,00 46,00 0,80 11 Tompobulu 6,20 1,00 9,10 66,00 3,90 12 Camba 15,20 1,10 12,90 93,00 0,60 13 Cenrana 13,00 - 11,00 37,00 0,70 14 Mallawa 27,20 1,20 50,20 450,00 9,40 Jumlah 257,00 13,20 97,40 715,10 16,0

(32)

Tabel24.b. Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat menurut Kecamatan

dan Jenis Tanaman Tahun 2014 (ton) (Lanjutan Tabel 24)

No Kecamatan Jambu

Mete Kapok Kemiri Aren Cengkeh

1 2 8 9 10 11 12 1 Mandai 2,50 4,00 - - - 2 Moncongloe 6,00 5,50 0,5 9,80 - 3 Maros Baru - - - - - 4 Marusu - - - - 5 Turikale - - - - - 6 L a u - - - - - 7 Bontoa - - - - - 8 Bantimurung 2,5 2,40 - 6,00 - 9 Simbang 3,80 2,00 42,00 16,50 - 10 Tanralili 16,50 4,80 3,10 3,10 - 11 Tompobulu 21,00 7,80 7,50 15,00 - 12 Camba 3,80 - 875,00 19,00 - 13 Cenrana 4,00 2,50 815,00 16,00 1,30 14 Mallawa 12,00 2,90 1 860,00 10,60 1,80 Jumlah 72,10 31,90 3,603,10 96,00 3,10

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

Tabel 25.a. Jumlah Petani Tanaman Perkebunan Rakyat menurut

Jenis TanamanTahun 2014 (KK)

No Kecamatan Kelapa Dalam

Kelapa

Hibrida Kopi Kakao Lada

1 2 3 4 5 6 7 1 Mandai 108 35 10 22 15 2 Moncongloe 119 28 22 19 - 3 Maros Baru 505 29 - - - 4 Marusu 206 30 - - - 5 Turikale 95 73 - - - 6 L a u 299 54 - - - 7 Bontoa 163 68 - - - 8 Bantimurung 435 67 15 24 7 9 Simbang 181 50 50 43 - 10 Tanralili 408 76 60 201 10 11 Tompobulu 194 71 98 411 46 12 Camba 240 68 118 341 14 13 Cenrana 108 - 91 179 8 14 Mallawa 217 61 634 1 065 98 Jumlah 3 278 710 1 098 2 305 198

(33)

Tabel 25.b. Jumlah Petani Tanaman Perkebunan Rakyat menurut

Jenis TanamanTahun 2012 (KK) (Lanjutan Tabel 2.25)

No Kecamatan Jambu

Mete Kapok Kemiri Aren Cengkeh

1 2 8 9 10 11 12 1 Mandai 124 77 - - 2 Moncongloe 155 112 3 23 3 Maros Baru - - - - 4 Marusu - - - 5 Turikale - - - - 6 L a u - - - - 7 Bontoa - - - - 8 Bantimurung 157 36 - 40 9 Simbang 143 28 174 101 10 Tanralili 544 73 36 23 11 Tompobulu 576 74 61 109 12 Camba 514 - 2 251 93 120 13 Cenrana 229 54 2 132 82 105 14 Mallawa 612 56 5 117 66 44 Jumlah 2 955 510 9 774 537 269

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015

F. Sumber Daya Manusia

1. Jumlah Penduduk

Kabupaten Maros memiliki jumlah penduduk sekitar 335.596 jiwa atau sekitar 73.816 rumahtangga yang menempati wilayah seluas 1.619,12 km² dengan kepadatan sebesar 205 jiwa/km2. Jumlah

penduduk tersebut terdiri dari laki-laki sebesar 164,008 jiwa dan perempuan sebesar 171,588 jiwa. Komposisi penduduk di Kabupaten Maros di dominasi oleh penduduk muda/ dewasa. Hal menarik yang dapat diamati pada piramida penduduk adalah adanya perubahan arah perkembangan penduduk yang di tandai dengan penduduk usia 10-14 tahun yang jumlahnya lebih besar dari kelompok penduduk usia yang lebih tua yaitu 20-24 tahun. Secara umum jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki. Hal ini dapat ditunjukkan oleh sex ratio yang nilainya lebih kecil dari 100.

(34)

Tabel26.Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan Kecamatan

tahun 2014 di Kabupaten maros.

NO Kecamatan Jjumlah Penduduk Total Rasio Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 1 Mandai 18,405 20,474 38,879 90 2 Moncongloe 8,879 9,914 18,793 90 3 Maros Baru 12,366 13,625 25,991 91 4 Marusu 13,050 13,435 26,485 97 5 Turikale 20,993 22,548 43,541 93 6 Lau 12,461 13,762 26,223 91 7 Bontoa 13,578 13,119 26,697 103 8 Bantimurung 14,091 14,362 28,453 98 9 Simbang 11,216 11,565 22,781 97 10 Tanralili 12,949 12,286 25,235 105 11 Tompobulu 7,298 7,455 14,753 98 12 Camba 6,396 6,252 12,648 102 13 Cenrana 6,906 7,378 14,284 94 14 Mallawa 5,420 5,413 10,833 100 Jumlah 164,008 171,588 335,596 96

Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2014

Tabel27. Banyaknya Penduduk menurut kelompok umur dan Jenis

Kelamin.Tahun 2014 di Kabupaten Maros.

NO Kelompok

Umur

Jumlah Penduduk

Total Rasio Jenis

Kelamin Laki-Laki Perempuan 1 1 2 3 4 5 1 0-4 17,985 17,502 35,487 102,76 2 5-9 16,528 15,826 32,354 104,44 3 10-14 16,579 15,522 32,101 106,81 4 15-19 16,673 16,226 32,899 102,75 5 20-24 15,255 14,790 30,045 103,14 6 25-29 12,786 13,986 26,772 91,42 7 30-34 11,907 13,562 25,469 87,80 8 35-39 11,772 13,240 25,012 88,91 9 40-44 11,188 12,064 23,252 92,74 10 45-49 9,316 10,034 19,350 92,84 11 50-54 7,170 8,128 15,298 88,21 12 55-59 5,814 6,292 12,106 92,40 13 60-64 3,922 4,681 8,603 83,79 14 65-69 3,032 3,720 6,752 81,51 15 70-75 2,052 2,803 4,855 73,21 16 75 2,029 3,212 5,241 63,17

(35)

2. Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan di Kabupaten Maros berjumlah 407 orang, yang tersebar di 14 Kecamatan. Jumlah tersebut terdiri dari :

NO PENYULUH PNS THL-TBB SWADAYA SWASTA JUM

1 Pertanian 87 29 199 0 315

2 Perikanan 15 - 34 0 49

3 Kehutanan 7 - 36 0 43

Jumlah 109 29 269 0 407

Jika dilihat dari jumlah 407 orang Penyuluh di Kabupaten Maros, penyuluh swadaya terbanyak yakni 269 orang atau 66 persen, penyuluh PNS 109 orang atau 27 persen dan Penyuluh THL 29 orang/ atau 7 persen yang tersebar di 14 Kecamatan.

Tabel 28. Sebaran PenyuluhPertanian,Perikanan dan Kehutanan PNS

berdasarkan umur Tahun 2015 Di Kabupaten Maros.

N

O PENYULUH

Kelompok Umur PNS (Tahun)

JML PNS TH L TOTA L 30 31-35 36-40 41-45 46-50 51-55 56 1 Pertanian 0 2 7 12 20 32 14 87 29 116 2 Periknan 0 0 0 5 3 4 3 15 0 15 3 Kehutanan 0 0 0 3 1 1 2 7 0 7 Jumlah 0 4 5 20 24 37 19 109 29 138 Prosentase 0 3,66 4,58 18,34 22,00 33,94 17,43 100

Berdasarkan data diatas menunjukkan penyuluh PNS di Kabupaten Maros sebagian besar berumur51 - 55 tahun (33,94%), disusul umur 46 - 50 tahun (22 %),umur 41-45 (18,304%), umur 36-40 tahun(4,58 %) Dan 19 orang (17,43 %) usia diatas 56 tahun. Sehingga diperkirakan tahun 2016/2018, 12 -18 orang penyuluh pensiun, apabila asumsikan usia pensiun 60 tahun.

(36)

Tabel.29. Penyuluh PNS berdasarkan Pendidikan tahun 2015 Di

Kabupaten Maros

NO PENYULUH KATEGORI PENDIDIKAN TOTAL

SLTA D-1/D-2 D-3 D-4/S-1 S-2 S-3 1 Pertanian 3 0 5 69 11 0 87 2 Perikanan 0 0 0 10 4 1 15 3 Kehutanan 1 0 0 5 1 0 7 Jumlah 4 0 5 84 16 1 109 Prosentase 3,66 0 4,58 77,06 14,67 0,91 100

Tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa, tingkat pendidikan penyuluh sebagian besar berpendidikan D4/S1(77,06%), S2/S3(15,58%) selanjutnya SLTA dan D3 masing-msing (3,66 dan (4,58%) data tersebut menunjukkan bahwa penyuluh dikabupaten Maros masih berpeluang melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

Tabel 30. Penyuluh PNS berdasarkan Pangkat / Jabatan Fungsional.

N

O PENYULUH

KATEGORI JABATAN

TOTAL I.PENYULUH TERAMPIL II.PENYULUH AHLI

1 Pertanian 4 5 3 2 11 19 43 0 87 2 Perikanan 0 0 0 0 1 4 10 0 15 3 Kehutanan 0 0 0 1 0 4 2 0 7 Jumlah 4 5 3 3 12 27 55 0 109 Prosentase 3,66 4,58 2,75 2,75 11,00 24,77 50,54 0 100 Keterangan :

I.Penyuluh Terampil II. Penyuluh Ahli

1. Pelaksana Pemula 1. Pertama

2. Pelaksana 2. Muda

3. Pelaksana Lanjutan 3. Madya

(37)

Berdasarkan Tabel diatas, menunjukkan bahwa Penyuluh di Kabupaten sebanyak 55 orang (50,54%) dengan pangkat golongan Iva,IVd dan IVc dengan jabatan Penyuluh Madya, disusul Jabatan Penyuluh Muda 27 orang(24,77%) dengan Pangkat /golongan IIIc dan IIId.Untuk penyuluh terampil sebanyak 12 orang (11,00 %).

3. Karakteristik Kelompok Tani

a) Kelembagaan pelaku Utama

Lembaga Kelompok tani-nelayan sangat penting keberadannya dalam pembangunan pertanian kehutanan karena disamping sebagai kelas belajar-mengajar juga berfungsi sebagai unit produksi, wahana kerjasama dan kelompok usaha.

Penumbuhan kelembagaan pelaku utama tersebut berpedoman pada Permentan No 82/Permentan/OT.140/8/2013, tentang pedoman Pembinaan kelompok tani dan gabungan kelompoktani, Ketmen Kelautan dan perikanan No. Kep.14/MEN/2012, tentang pedoman umum penumbuhan dan pengembangan kelembagan pelaku utama perikanan,dan Ketmen Kehutanan no.P.57/Menhut-II/2014 tentang pedoman pembinaan kelompok tani hutan , yang diarahkan pada tumbuhnya suatu kerjasama yang bersumber dari kesadaran para pelaku utama dengan cara bergabung dalam kelompok untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya.

(38)

Tabel 31.Kelas Kemampuan Kelompok Tani berdasarkan Kecamatan

Tahun 2015.

Tabel. 32. Kelas Kemampuan Kelembagaan Pelaku UtamaKelautan

DanPerikanan.dan KUP (Kehutanan). Tahun 2015

No Kecamatan POKDAKAN KUB Pokl

as khar Pokwa s mas Kehuta nan/ KPUP Pemula Madya Utama Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Maros Baru 22 6 - 28 - - - 5 2 Turikale 4 1 - 5 - - - - 3 Marusu 23 5 - 28 12 3 - 6 4 Lau 23 4 - 27 - - - 4 5 Bontoa 52 4 - 56 20 2 2 21 6 Bantimurung 4 - - 4 - - - 5 7 Simbang - - - 4 8 Mandai 2 - - 2 - - - 7 9 Tanralili 5 - - 5 - - - 14 10 Moncongloe - - - 8 11 Tompobulu - - - 34 12 Cenrana - - - 14 13 Camba 1 - - 1 - - - 9 14 Mallawa - - - 9 Jumlah 136 20 156 32 5 2 240

(39)

Adapun kelembagaan pelaku utama yang belum mendapatkan surat Keputusan Bupati Maros sbb;

= Pertanian 64 kelompok. = Perikanan 11 kelompok. = Taruna tani 7 kelompok, = KWT 38 kelompok

b) Kelompok Wanita Tani.

Dalam kegiatan pertanian,perikanan dan kehutanan selain bapak tani yang aktif dalam mengolah usaha taninya juga wanita tani turut berperan dalam mengusahakan berbagai kegiatan Pertanian,perikanan dan kehutanan yang meliputi : Usaha Tanaman Pangan, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan. Kegiatan wanita tani yang paling menonjol adalah memanfaatan pekarangan dan pengelohan hasil pertanian dan perikanan.

Untuk lebih mengoptimalkan peranan wanita tani, makadi- Kabupaten Maros di 07 Kecamatan, 08 Desa atau 08 kelompok memperoleh Program P2KP/ Kawasan Pangan lestari Pangan (KRPL) tahun 2016.

c) Pos Penyuluhan Pertanian ( posluhtan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

Tabel 32. Jumlah Pos Penyuluhan Pertanian (posluhtan) dan Gabungan

Kelompok Tani (Gapoktan) menurut Kecamatan di Kab. Maros.

No Kecamatan

Posluhtan Gapoktan Ketera

ngan Non FMA FMA Non PUAP PUAP 1 Mandai 1 5 0 6 2 Moncongloe - 5 0 5 3 Maros Baru 2 5 0 7 4 Marusu 3 4 0 6 5 Turikale 3 4 1 4 6 L a u 2 4 0 7 7 Bontoa 3 6 0 8 8 Bantimurung 2 6 0 8 9 Simbang 2 4 0 7

(40)

10 Tanralili 2 6 1 7 11 Tompobulu 4 4 0 6 12 Camba 4 4 0 7 13 Cenrana 2 5 0 8 14 Mallawa 6 5 0 11 J u m l a h 36 67 2 101 4. Penunjang

Lembaga / Instansi Pemerintah maupun swasta yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung dan melayani kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan pelaku usaha di Kabupaten Maros, terdiri atas :

1. Lembaga Pendukung

1. K U D dan Koperasi Tani = 21 Unit

2. Kios Saprodi = 85 Unit

3. BRI Unit Desa = 7 Unit

4. BP3K / BLPP = 14 Unit

5. BBI Padi = 1 Unit

6. Sang Hyang Seri = 1 Unit

7. Unit Penetasan = 3 Unit

8. Pos Keswan = 2 Unit

9. Unit Pembibitan Ternak = 3 Unit

10. Tempat Pelelangan Ikan = 1 Unit

11. Tempat Pendaratan Ikan = 1 Unit

12. Rumah Potong Hewan (Permanen) = 2 Unit 13. Rumah Potong Hewan (Darurat) = 10 Unit 14. Perusahaan Pertanian kehutanan = 1 Unit 15. Perusahaan Pertanian kehutanan Swasta = 120 Unit

16. Perguruan Tinggi Swasta = 3 Unit

17. Sekolah Pertanian Swasta = 3 Unit

18. Koperasi Peternak Unggas = 2 Unit

19. Poutry Shop = 8 Unit

20. Perusahaan Peternak = 8 Unit

21. P a s a r = 17 Unit

22. Bengkel = 26 Unit

23. B P S B = 1 Unit

24. B P T P = 1 Unit

25. T P K = 320 Unit

(41)

27. Balai Besar VETERINER = 1 Unit

28. Karantina Ternak = 1 Unit

29. BALITSERIAL = 1 Unit 30. Balai P P Budidaya air Payau. = 1 Unit

31. Instalasi Laboratorium Tanah = 1 Unit

32. Balai Benih Padi = 1 Unit 33. Balai Benih Ikan = 1 Unit 34. Prusda Pertanian = 0 Unit

2. Sarana dan Prasarana Pertanian,Perikanan dan Kehutanan

Sarana dan Prasarana Transportasi, Komunikasi merupakan faktor yang sangat menunjang kelancaran suatu kegiatan. Dengan lancarnya lalu lintas mengakibatkan aktifitas masyarakat semakin meningkat sehingga penyebaran informasi segala arah dapat dijangkau termasuk dalam menunjang pemasaran hasil pertanian kehutanan.

Sarana transportasi yang berupa jalan sebagai sarana penunjang demi lancarnya roda pembangunan, maka Kabupaten Maros pada tahun akan datang diupayakan peningkatannya sehingga saat ini panjang permukaan jalan ( Km ) pada tiap Kecamatan, antara lain:

- Kecamatan Mandai-Tanralili Jalan beraspal 60,00 %, berbatu 20,50 %, dan jalan tanah 19,50 %.

- Kecamatan Camba-Mallawa Jalan beraspal 43,40 %, berbatu 24,25% dan tanah 32,35 %.

- Kecamatan Bantimurung jalan beraspal 65,10 %, berbatu 15,60 % dan jalan tanah 10,30 %.

- Kecamatan Maros Baru- Bontoa 62,75 %, berbatu 21,25 % dan jalan tanah 16,00%.

(42)

BAB III

TUJUAN DAN SASARAN

1. T u j u a n

Tujuan umum Pembangunan Pertanian, Perikanan dan kehutanan merupakan subsistem Pembangunan Nasional, yakni meningkatkan produksi pertanian,perikanan dan kehutanan secara terus menerus guna :

- menuhi kebutuhan bahan baku bagi industri dalam negeri yang terus berkembang.

- Meningkatkan Devisa dari ekspor hasil-hasil pertanian,perikanan dan kehutanan keluar negeri.

- Penyediaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan pelaku utama dan pelaku usaha.

- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan pelakuk utama.

- Memelihara kemantapan swasembada pangan (Beras) mencapai swasembada palawija dan hortikultura.

- Menghasilkan pangan dan bahan mentah yang cukup bagi pemenuhan makanan rakyat

- Memperbaiki keadaan Gizi masyarakat melalui

penganekaragaman jenis bahan pangan.

- Menciptakan keterkaitan dan ketergantungan dengan sektor Industri dan Jasa menuju terbentuknya jaringan kegiatan Agribisnis dan Agroindustri yang produktif.

2. S a s a r a n

Pencapaian sasaran Program Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan kehutanan tahun 2016 ditujukan untuk lebih mengembangkan penyelenggaraan penyuluhan pertanian kehutanan sebagai satu kesatuan jaringan yang utuh dalam melayani program-program pembangunan pertanian, Perikanan dan kehutanan dan dalam upaya

(43)

meningkatkan kemampuan petani-nelayan untuk mengelola dan mengembangkan usahanya.

Sasaran program dalam kegiatan itu meliputi keempat subsektor yang meliputi :

A. Sub-Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura

1. Meningkatkan produktifitas Padi dari 71,34 Kw/Ha menjadi 77,80 Kw/Ha serta perluasan areal tanam IP 300 dicapai 6 000 ha menjadi 7 000 ha dengan upaya penerapan teknologi, yang meliputi :

- Meningkatkan penggunaan varietas Benih padi bermutu dengan

- Varietas unggul baru,

- meingkatkan penggunaan Varietas Genja (VUG) dan Varietas Umur Sangat Genja( VUSG) untuk sawah IP 300 - Meningkatkan penggunaan pupuk berimbang ( NPK dan

Oranik ) melalui kemitraan denga BUMN Pertanian - Meningkatkan luas sistem tanam jejer legowo. - Meningkatkan penggunaan alat panen padi anjuran.

2. Meningkatkan produktivitas jagung dari 57,57 Kw/Ha, menjadi 59,00 Kw/Ha melalui upaya penerapan, yang meliputi :

- Meningkatkan penggunaan Varietas benih jagung bermutu dengan varietas unggul berlabel.

- Perbaikan penggunaan pupuk beribang (Urea,NPK dan Organik.

- Perbaikan Waktu tanam / Pola tanam dan jarak tanam 3. Meningkatkan produktivitas kedelai dari 18,81 Kw/Ha menjadi

19,25 Kw/Ha melalui penerapan teknologi, meliputi :

- Meningkatkan penggunaan varietas benih bermutu dengan varietas unggul berlabel yang spesifik lokasi.

- Melaksanakan pengendalian hama secara bijaksana dan ramah lingkungan

(44)

4. Meningkatkan produktivitas Kacang Tanah dari 18,50 Kw/Ha menjadi 19,00 Kw/Ha

- Peningkatan penggunaan benih varietas bermutu dengan varietasunggul berlabel yang spesifik lokasi.

- Perbaikan jarak tanam dan penggunaan pestisisa ramalingkungan

- Peningkatan penggunaan pupuk berimbang dengan pupuk organik

5. Meningkatkan produktifitas kacang Ijo dari 19,00 kw/ha menjadi 19.11 Kw/Ha melalui penerapan teknologi, yang meliputi:

- Peningkatan penggunaan Vaarietas benih bermutu dengan varietas unggul berlabel yang spesifik lokasi

- Perbaikan pembuatan parit/Drainase.

- Peningkatan pengandalian hama dan penyakit secara bijaksana.

6. Meningkatkan produktifitas ubi kayu dari 203,36 Kw/Ha menjadi 214,20 Kw/Ha melalui penerapan teknologi yang meliputi :

- Penggunaan varietas bermutu

- Perbaikan pelaksanaan pemotongan stek dari 75% menjadi 90%.

- Pasca panen ( pengolahan hasil)

- peningkatan penggunaan penggunaan pupuk organik dan an organik

7. Meningkatkan produktifitas ubi jalar dari 335,91 Kw/Ha menjadi 339,20Kw/Ha melalui upaya penerapan teknologi, yang meliputi: - Penggunaan Varietas unggul.

- Perbaikan Pola tanam/Waktu Tanam& Pengolahan tanah - Perbaikan cara pemupukan dan pengendalian OPT. 8. Meningkatkan produksi Hortikultural :

o cabe dari 27.980 kwintal menjadi 29.011kwintal;

o Tomat dari 661 kwintal menjadi 700 kwintal

o Kacang Panjang dari 920 kwintal menjadi 980 kwintal

o Ketimun dari 1653 kwintal menjadi 1900 kwintal

o Labu siangdari 886 kwintal menjadi 900 kwintal

o Kangkung dari 306 kwintal menjadi 390 kwintal

o Bayam dari 219 kwintal menjadi 278 kwintal

o Semangkadari 56.000 kwintal menjadi 58.000 kwintal

(45)

Peningkatnya produksi melalui penerapan teknologi sbb : - Penggunaan varietas benih bermutu yang spesifik lokasi - Meningkatkan pengendalian hama / penyakit secara

bijaksana dan ramah lingungan

- Penggunaan pupuk berimbang organik dan an

organikPengolahan hasil / pasca panen

- Perluasan areal, terutama dilahan sawah sesudah panen padi gadu

10. Peningkatan produksi buah buahan :

o Mangga dari 9896 kwintal menjadi 10121 kwintal;

o Durian dari 361 kwintal menjadi 400 kwintal

o Jeruk dari 1614 kwintal menjadi 1700 kwintal

o Jambu Biji dari 738 kwintal menjadi 800 kwintal

o Pepaya dari 380 kwintal menjadi 390 kwintal

o Nenas dari 234 kwintal menjadi 280 kwintal

o Pisang dari 2570 kwintal menjadi 2900 kwintal

o Jambu Air dari 125 kwintal menjadi 130 kwintal

o Nangka dari 1.085 kwintal menjadi 1120 kwintal

o Rambutan dari 1093 kwintal menjadi 1162 kwintal

o Sirsak dari 174 kwintal menjadi 200 kwintal dengan penerapan teknologi :

- perluasan areal /penanaman tanaman baru

- Peningkatan penggunaan benih berutu dan unggul - Pemupukan berimbang NPK dan pupuk organik. - Pengendalian Organism Penggangu Tanaman ( OPT ) - Penanganan Pasca panen

11. Peningkatan produksi tanaman obat-obatan:

o Jahedari 1.934.974 tangkai menjadi 2.314.000 tangkai;;

o Lengkuas dari 312.640 tangkai menjadi 368.000 tangkai;

o Kunit dari 4883 tangkai menjadi 4900 tangkai .

12. Peningkatan produksi tanaman Hias, dicapai anggerek 7230 menjadi 8100 tangkai, krisan 0 tangkai menjadi 200 tangkai, mawar 306 tangkai menjadi 381 tangkai, Sedap malam 500 tangkai menjadi 700 tangkai.

13. Menekan kehilangan hasil dari pada perlakuan pasca panen padi dari 12 % turun menjadi 9 % melalui upaya perbaikan penanganan pasca panen,

(46)

B. Sub Sektor Peternakan

Tujuan yang ingin dicapai dalam program peternakan di Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Unggas ( Ayam Buras / Itik )

Peningkatan produksitelur ayam buras,dicapai 569.906 kg, menjadi 600.000 kg, telur itik dicapai 2.096.754 kg menjadi 2.203.000 kg dan telur ayam ras 2.534.271 kg menjadi 2.800.000 kg. Itik manila 69.245 kg menjadi 371.100 kg..Dengan meninkatkan cara beternak yang tradisional kearah peternakan yang intensif dengan penerapan sapta usaha dalam bidang peternakan yang meliputi :

- Penyediaan bibit unggul baik dalam bentuk anak ayam ( DOC ) maupun ayam dara, dan DOD (Anak itik )

- Penyediaan kandang yang terpisah dengan rumah atau rumah kandang (Rukan) untuk memudahkan dalam pemeliharaan.

- Penyediaan Pakan Tambahan dengan memanfaatkan bahan lokal.

- Pengendalian penyakit ND (New Castle Disease) dengan jalan vaksinasi secara rutin dan menyeluruh sesuai anjuran, yakni 4 Hari, 4 Minggu - 4 Bulan dan setiap 4 bulan diulang kembali.

- Penanganan reproduksi dengan pengaturan perbandingan jantan dan betina 1 : 6 – 8 ekor untuk meningkatkan fasilitas telur tetas.

- Pemanfaatan mesin penetas buatan lokal untuk mempercepat pertambahan populasi dan meningkatkan periode bertelur pada ayam buras/itik dari 3 kali setahun menjadi 4 – 6 kali dalam setahun.

- Untuk ayam Ras baik pedaging maupun petelur diupayakan penerapan manajemen pemeliharaan yang lebih

Gambar

Gambar 1. Peta Kabupaten Maros
Tabel 1.  Luas Wilayah Kabupaten Maros berdasarkan Kecamatan dan  Desa.
Tabel  2Jumlah  Curah  Hujan  dan  hari  Hujan  setiap  bulan  Kabupaten  Maros dari Tahun 2011- 2014
Gambar 2. Curah Hujan Kab. Maros
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Dukungan Informasional Orang Tua dan Fasilitas Belajar terhadap Motivasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1

Cerita dalam film animasi dapat tersampaikan dengan baik karena adanya animasi dan gerakan tubuh karakter yang menghidupkan dan mendukung karakter.. Penulis membahas topik animasi

Dari penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan panjang tubuh dan rasio papilla dengan jenis kelamin pada ikan gobi ( S. macrostetholepis Blkr.) yang hidup di

Kemudian kita klik data yang diinginkan yaitu dengan komponen surface yang diinginkan yaitu dengan komponen surface dan kemudian kita mengklikB. dan kemudian

Anggota Dewan yang terhormat. Buruh anak pada hakekatnya telah berlaku di ndonesia seperti yang tercantum dalam UUD'45 No 1 tahun 195 dimana anak yang

Sedangkan dalam bahasa Jepang, kata ni dan nichi jika digabungkan tersebut tidak memiliki arti yang beterima, karena kata dua hari telah memiliki leksem sendiri,

Prinsip ini berarti bahwa dalam pembelajaran diberikan topik-topik matematika yang berasal dari fenomena sehari-hari, yang dipilih berdasarkan dua pertimbangan,

AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting  suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada Lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan Keputusan