DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANJAR
Jalan Gerilya Komp.Perkantoran Pamongkoran-Kota Banjar
RENCANA STRATEGIS
( RENSTRA )
2018 - 2023
PEMERINTAH
KOTA BANJAR
Lampiran Peraturan Wali Kota Banjar Nomor 18.b Tahun 2019
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Hakikat pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia yang mencakup semua dimensi dan aspek kehidupan termasuk perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Sebagai implementasi dari pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM) yang harus dijunjung tinggi sebagai hak yang secara kodrati melekat pada dan tidak terpisahkan dari penduduk, demi peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan penduduk saat ini dan generasi yang akan datang, maka kependudukan pada seluruh dimensinya harus menjadi titik sentral pembangunan berkelanjutan agar setiap penduduk dan generasinya mendatang dapat hidup sehat, sejahtera, produktif, dan harmonis dengan lingkungannya serta menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas bagi pembangunan. Sehingga pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh penduduk bukan hanya oleh sebagian atau golongan tertentu.
Sesuai yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, untuk melaksanakan urusan konkuren Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, melalui Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2016, dibentuk Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Banjar yang melaksanakan 3 (tiga) sub urusan, yaitu Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
Upaya pengendalian penduduk sangat berperan dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional. Melalui program keluarga berencana dan peningkatan ketahanan keluarga, pertambahan dan pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dapat dihindarkan sehingga setiap penduduk dapat merencanakan kehidupannya menjadi lebih berkualitas dan sejahtera.
2
Program keluarga berencana merupakan upaya pemerintah dalam menjamin masyarakat agar mendapatkan akses informasi tentang pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi; akses pelayanan dan ayoman pasca pelayanan kontrasepsi, termasuk didalamnya menjamin ketersediaan alat dan obat kontrasepsi yang cukup -baik secara kualitas maupun kuantitas- khususnya bagi keluarga miskin; serta penerapan pengarusutamaan gender dalam program kependudukan, keluarga berencana melalui peningkatan peran serta pria dalam ber-KB. Disamping itu melalui program KB, pemerintah berusaha untuk melindungi Hak Reproduksi Individu yang dilaksanakan melalui pelayanan kegagalan dan komplikasi pasca pelayanan, pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja melalui pengembangan dan pemberdayaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).
Program keluarga sejahtera merupakan bagian tidak terpisahkan dari pembangunan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana. Peningkatan kesejahteraan keluarga merupakan faktor terpenting dalam upaya pembangunan keluarga, yang dicapai dengan peningkatan ketahanan keluarga melalui Tribina (Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja dan Bina Keluarga Lansia); serta peningkatan kesejahtaraan dan taraf hidup keluarga melalui pemberdayaan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah; Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Banjar menyusun Rencana Strategis Perangkat Daerah untuk periode Tahun 2018-2023.
Renstra DPPKB Kota Banjar merupakan dokumen pembangunan jangka menengah bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana, yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun, yaitu 2018-2023. Dokumen Renstra DPPKB Kota Banjar merupakan penjabaran dari RPJMD Kota Banjar yang memuat tujuan,
3
sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan dalam upaya mendukung capaian indikator kinerja utama Walikota Banjar Periode 2018-2023. Penjabaran dari RPJMD yang dimuat dalam Renstra DPPKB Kota Banjar bersifat kolaboratif dan inovatif. Artinya, strategi, program dan kegiatan yang dilaksanakan bukan hanya berdasarkan kewajiban rutin yang biasa dilakukan, tetapi disertai beberapa kegiatan inovasi dan kegiatan yang memerlukan sinergi dan kolaborasi yang intens antar perangkat daerah di Kota Banjar.
Fungsi Renstra Perangkat Daerah, sebagai dasar acuan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang menjadi tugas dan fungsi pelayanan Perangkat Daerah dalam jangka waktu lima tahunan. Substansi pentingnya penyusunan dokumen Renstra Perangkat Daerah, untuk mengklarifikasikan secara eksplisit Visi Misi Kepala Daerah-Wakil Kepala Daerah Terpilih dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), kemudian menerjemahkan secara strategis, sistematis, dan terpadu ke dalam tujuan, strategi, kebijakan, dan program prioritas Perangkat Daerah serta tolok ukur pencapaiannya.
Proses penyusunan dokumen Renstra DPPKB Kota Banjar, mengakomodasi komitmen dan kesepakatan dari semua pemangku kepentingan melalui tahapan perencanaan yang transparan, demokratis dan akuntabel dengan memadukan pendekatan teknokratis, politik, partisipatif, top-down, dan bottom-up process. Pendekatan perencanaan pembangunan daerah yang dimaksud, meliputi :
1. Pendekatan teknokratis menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah
untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah.
2. Pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan berbagai
pemangku kepentingan.
3. Pendekatan politis dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan misi
kepala Daerah terpilih ke dalam dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah.
4. Pendekatan atas-bawah dan bawah-atas merupakan hasil perencanaan yang
diselaraskan dalam musyawarah pembangunan yang dilaksanakan mulai dari desa, kecamatan, tingkat Kota, daerah provinsi, hingga nasional. Alur tahapan proses penyusunan Renstra DPPKB Kota Banjar dapat dilihat pada bagan berikut ini :
4 Gambar 1.1
5 1.2. LANDASAN HUKUM
Penyusunan Rencana Strategis DPPKB Kota Banjar Tahun 2018-2023 berdasarkan pada beberapa landasan sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 27 tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 130, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4246);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
8. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 161);
6
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 10. Undang-Undang Nomor Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
12. Undang-Undang Nomor. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601)
13. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Keluarga Sejahtera (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3553);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Perkembangan Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan Dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
7
18. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Perkembangan Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5053);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 319);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
8
25. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 45);
29. Peraturan Daerah Kota Banjar No. 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Banjar Tahun 2005-2025.
30. Peraturan Daerah Kota Banjar No. 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Banjar
31. Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangungan Jangka Menengah Daerah Kota Banjar Tahun 2018-2023
32. Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2019 tentang Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di Kota Banjar.
33. Peraturan Walikota Banjar No. 40 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Wewenang, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Banjar.
9 1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
1.3.1. Maksud
Menjabarkan kebijakan umum dan program pembangunan daerah yang telah disepakati pada RPJMD Kota Banjar Tahun 2018-2023, ke dalam ruang lingkup tugas pokok dan fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Banjar.
1.3.2. Tujuan
1. Menjabarkan strategi yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Banjar untuk mewujudkan Tujuan dan Sasaran Daerah di sektor Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 2. Menjadi acuan kerja resmi bagi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kota Banjar, serta para pihak terkait dalam upaya pembangunan sektor Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
3. Menjadi acuan resmi untuk penilaian kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Banjar
1.4. SISTEMATIKA
Dokumen Rencana Strategi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Banjar Tahun 2018-2023, disajikan dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DPPKB KOTA BANJAR
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi DPPKB Kota Banjar 2.2. Sumber Daya DPPKB Kota Banjar
10
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DPPKB Kota Banjar
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS DPPKB KOTA BANJAR
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi DPPKB Kota Banjar
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Banjar
3.3. Telaahan Renstra BKKBN
3.4. Telaahan Renstra DP3AKB Propinsi Jawa Barat 3.5. Telaahan RTRW dan KLHS
3.6. Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
Bab ini berisi tentang Tujuan dan Sasaran Strategis DPPKB Kota Banjar untuk periode 2018-2023
BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN
5.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 5.2. Strategi dan Kebijakan
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Bab ini memuat rencana program dan kegiatan DPPKB Kota Banjar selama 5 (lima) tahun kedepan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Bab ini memuat kinerja penyelenggaraan bidang urusan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Banjar selama 5 (lima) tahun, yaitu untuk periode 2018-2023.
BAB VIII PENUTUP
Bab ini berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen Renstra DPPKB Kota Banjar, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh Perangkat Daerah
11 BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DPPKB KOTA BANJAR
2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DPPKB KOTA BANJAR 2.1.1 Tugas dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor 40 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana
A. Dinas
(1) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mempunyai tugas membantu wali kota melaksanakan urusan pemerintahan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.
(2) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
b. pelaksanaan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
d. pelaksanaan administrasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
e. pembinaan aparatur sipil negara pada Dinas; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh wali kota terkait dengan tugas dan fungsinya.
(3) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana melaksanakan uraian tugas :
12
a. memimpin dan mengendalikan perumusan kebijakan daerah urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
b. menetapkan kebijakan daerah lingkup Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
c. memimpin dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan daerah urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
d. memimpin dan mengendalikan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
e. memimpin dan mengendalikan pelaksanaan administrasi dinas urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
f. memimpin dan mengendalikan pembinaan aparatur sipil negara pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
g. memimpin dan memotivasi setiap ASN negara melalui : kepeloporan dalam bidang : keahlian profesional; analisis dan rekomendasi kebijakan; dan kepemimpinan manajemen.
h. pengembangan kerja sama dengan instansi lain;
i. keteladanan dalam mengamalkan nilai dasar ASN dan melaksanakan kode etik dan kode perilaku ASN; dan
j. melaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh wali kota terkait dengan tugas dan fungsinya
B. Sekretariat
(1) Sekretariat merupakan unsur staf dipimpin oleh Sekretaris Dinas dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas Dinas dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas Dinas serta pelayanan administratif.
13
a. pengoordinasian dan penyusunan kebijakan daerah urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
b. pengoordinasian dan pelaksanaan tugas dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
c. pengoordinasian pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana; d. Pengoordinasian pelaksanaan dan pelayanan administrasi dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
e. Pengoordinasian dan pembinaan aparatur sipil negara lingkup dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
f. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang urusan tata usaha dan umum, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan dan keuangan serta asset serta perencanaan, evaluasi, penelitian dan pengembangan, data, informasi dan hubungan masyarakat ; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh dinas terkait dengan
tugas dan fungsinya
(4) Sekretaris Dinas mempunyai uraian tugas :
a. Melakukan validasi rancangan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
b. Memimpin pengoordinasian dan penyusunan kebijakan daerah urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
c. Memimpin pengoordinasian dan pelaksanaan tugas dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
d. Memimpin pengoordinasian pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
e. Memimpin pengoordinasian pelaksanaan dan pelayanan administrasi dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
14
f. Memimpin pengoordinasian dan pembinaan aparatur sipil negara lingkup dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana; g. Memimpin pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang
urusan tata usaha dan umum, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan dan keuangan serta asset serta perencanaan, evaluasi, penelitian dan pengembangan, data, informasi dan hubungan masyarakat; dan
h. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh dinas terkait dengan tugas dan fungsinya
B.1. Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan
(1) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan merupakan unsur staf, dipimpin oleh kepala sub Bagian berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas melalui sekretaris dinas.
(2) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas sekretariat dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas dinas serta pelayanan administratif bidang tata usaha dan umum, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan dan keuangan serta aset urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok, Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan rancangan kebijakan daerah urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang tata usaha dan umum, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan dan keuangan serta aset;
b. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
15
c. pengoordinasian dan pelaksanaan tugas dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana bidang tata usaha dan umum, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan dan keuangan serta aset; d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah urusan
pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang tata usaha dan umum, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan dan keuangan serta aset;
e. pelayanan dan pelaksanaan administratif pada dinas urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang tata usaha dan umum, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan dan keuangan serta aset;
f. pengoordinasian dan pembinaan aparatur sipil negara pada dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan;
g. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang urusan tata usaha dan umum, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan dan keuangan serta aset urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh secretariat dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana terkait dengan tugas dan fungsinya.
(4) Kepala Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan melaksanakan uraian tugas :
a. menyusun rancangan kebijakan daerah urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang tata usaha dan umum, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan dan keuangan serta aset; b. mengendalikan pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah
urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
c. mengendalikan pengoordinasian dan pelaksanaan tugas dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang tata usaha
16
dan umum, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan dan keuangan serta aset;
d. mengendalikan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang tata usaha dan umum, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan dan keuangan serta aset;
e. mengendalikan pelayanan dan pelaksanaan administratif pada dinas urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang tata usaha dan umum, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan dan keuangan serta aset;
f. mengendalikan pengoordinasian dan pembinaan aparatur sipil negara pada dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan;
g. mengendalikan pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi
penunjang urusan tata usaha dan umum, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan dan keuangan serta aset urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana; dan
h. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh sekretaris dinas kearsipan dan perpustakaan terkait dengan tugas dan fungsinya
B.2. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi
(1) Subbagian Perencanaan dan Evaluasi merupakan unsur staf, dipimpin oleh kepala Sub Bagian berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala dinas melalui sekretaris dinas.
(2) Subbagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas sekretariat dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas dinas serta pelayanan administratif bidang perencanaan, evaluasi, penelitian dan pengembangan, data, informasi dan hubungan masyarakat urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
17
(3) Dalam melaksanakan tugas , Subbagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan kebijakan daerah urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang perencanaan, evaluasi, penelitian dan pengembangan, data, informasi dan hubungan masyarakat;
b. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
c. pengoordinasian dan pelaksanaan tugas dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang perencanaan, evaluasi, penelitian dan pengembangan, data, informasi dan hubungan masyarakat;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang perencanaan, evaluasi, penelitian dan pengembangan, data, informasi dan hubungan masyarakat;
e. pelayanan dan pelaksanaan administratif pada dinas urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang perencanaan, evaluasi, penelitian dan pengembangan, data, informasi dan hubungan masyarakat;
f. pembinaan aparatur sipil negara pada sub bagian Perencanaan dan Evaluasi;
g. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang urusan perencanaan, evaluasi, penelitian dan pengembangan, data, informasi dan hubungan masyarakat urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh sekretariat terkait dengan tugas dan fungsinya.
(4) Kepala Subbagian Perencanaan dan Evaluasi melaksanakan uraian tugas :
18
a menyusun rancangan kebijakan daerah urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang perencanaan, evaluasi, penelitian dan pengembangan, data, informasi dan hubungan masyarakat;
b mengendalikan pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
c mengendalikan pengoordinasian dan pelaksanaan tugas dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang tata usaha dan umum, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan dan keuangan serta asset;
d mengendalikan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang perencanaan, evaluasi, penelitian dan pengembangan, data, informasi dan hubungan masyarakat;
e mengendalikan pelayanan dan pelaksanaan administratif pada dinas urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang perencanaan, evaluasi, penelitian dan pengembangan, data, informasi dan hubungan masyarakat;
f mengendalikan pembinaan aparatur sipil negara pada sub bagian
Perencanaan dan Evaluasi;
g mengendalikan pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang urusan perencanaan, evaluasi, penelitian dan pengembangan, data, informasi dan hubungan masyarakat urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
h melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh sekretaris dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.
C. Bidang Pengendalian Penduduk
(1) Bidang Pengendalian Penduduk merupakan unsur pelaksana urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang menjadi kewenangan
19
daerah, dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
(2) Bidang Pengendalian Penduduk mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas bidang pengendalian penduduk yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok, Bidang Pengendalian Penduduk mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang advokasi penggerakan, penyuluhan, pendayagunaan penyuluh lapangan keluarga berencana dan bidang pengendalian penduduk dan informasi keluarga;
b. pelaksanaan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang advokasi penggerakan, penyuluhan, pendayagunaan penyuluh lapangan keluarga berencana dan bidang pengendalian penduduk dan informasi keluarga;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang advokasi penggerakan, penyuluhan, pendayagunaan penyuluh lapangan keluarga berencana dan bidang pengendalian penduduk dan informasi keluarga;
d. pelaksanaan administrasi dinas urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang advokasi penggerakan, penyuluhan, pendayagunaan penyuluh lapangan keluarga berencana dan bidang pengendalian penduduk dan informasi keluarga;
e. pembinaan aparatur sipil negara pada Bidang Pengendalian Penduduk; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.
20
(4) Kepala Bidang Pengendalian Penduduk melaksanakan uraian tugas :
a. melakukan evaluasi dan verifikasi draf kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang advokasi penggerakan, penyuluhan, pendayagunaan penyuluh lapangan keluarga berencana dan bidang pengendalian penduduk dan informasi keluarga;
b. memimpin pelaksanaan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang advokasi penggerakan, penyuluhan, pendayagunaan penyuluh lapangan keluarga berencana dan bidang pengendalian penduduk dan informasi keluarga;
c. memimpin pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang advokasi penggerakan, penyuluhan, pendayagunaan penyuluh lapangan keluarga berencana dan bidang pengendalian penduduk dan informasi keluarga;
d. memimpin pelaksanaan administrasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang advokasi penggerakan, penyuluhan, pendayagunaan penyuluh lapangan keluarga berencana dan bidang pengendalian penduduk dan informasi keluarga;
e. memimpin pembinaan aparatur sipil negara pada Bidang Pengendalian Penduduk; dan
f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.
C.1. Seksi Advokasi Penggerakan, Penyuluhan, Pendayagunaan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana
(1) Seksi Advokasi Penggerakan, Penyuluhan, Pendayagunaan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana merupakan unsur pelaksana urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang Pengendalian Penduduk.
21
(2) Seksi Advokasi Penggerakan, Penyuluhan, Pendayagunaan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas bidang Advokasi Penggerakan, Penyuluhan, Pendayagunaan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Advokasi Penggerakan, Penyuluhan, Pendayagunaan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan advokasi, penggerakan, penyuluhan, dan pendayagunaan petugas lapangan keluarga berencana dan kader keluarga berencana;
b. pelaksanaan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan advokasi, penggerakan, penyuluhan, dan pendayagunaan petugas lapangan keluarga berencana dan kader keluarga berencana;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan advokasi, penggerakan, penyuluhan, dan pendayagunaan petugas lapangan keluarga berencana dan kader keluarga berencana;
d. pelaksanaan administrasi dinas urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan advokasi, penggerakan, penyuluhan, dan pendayagunaan petugas lapangan keluarga berencana dan kader keluarga berencana;
e. pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi Advokasi Penggerakan,
Penyuluhan, Pendayagunaan Penyuluh Lapangan Keluarga
Berencana; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.
22
(4) Kepala Seksi Advokasi Penggerakan, Penyuluhan, Pendayagunaan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana melaksanakan uraian tugas : a. melaksanakan penyusunan draf kebijakan urusan pengendalian
penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan advokasi, penggerakan, penyuluhan, dan pendayagunaan petugas lapangan keluarga berencana dan kader keluarga berencana;
b. mengendalikan pelaksanaan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan advokasi, penggerakan, penyuluhan, dan pendayagunaan petugas lapangan keluarga berencana dan kader keluarga berencana;
c. mengendalikan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang
pelaksanaan advokasi, penggerakan, penyuluhan, dan
pendayagunaan petugas lapangan keluarga berencana dan kader keluarga berencana;
d. mengendalikan pelaksanaan administrasi dinas urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan advokasi, penggerakan, penyuluhan, dan pendayagunaan petugas lapangan keluarga berencana dan kader keluarga berencana;
e. mengendalikan pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi Advokasi Penggerakan, Penyuluhan, Pendayagunaan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana; dan
f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
C.2. Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga
(1) Seksi Pengendalian Penduduk dan informasi keluarga merupakan unsur pelaksana urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala Seksi yang
23
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang Pengendalian Penduduk.
(2) Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas bidang Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah provinsi dengan pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk dan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk cakupan daerah;
b. pelaksanaan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah provinsi dengan pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk dan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk cakupan daerah;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah provinsi dengan pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk dan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk cakupan daerah;
d. pelaksanaan administrasi dinas urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah provinsi dengan pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk dan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk cakupan daerah;
e. pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga; dan
24
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan bidang pengendalian penduduk terkait dengan tugas dan fungsinya.
(4) Kepala Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga melaksanakan uraian tugas :
a. melaksanakan penyusunan draf kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah provinsi dengan pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk dan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk cakupan daerah; b. mengendalikan pelaksanaan kebijakan urusan pengendalian
penduduk dan keluarga berencana bidang pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah provinsi dengan pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk dan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk cakupan daerah; c. mengendalikan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan
pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah provinsi dengan pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk dan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk cakupan daerah; d. mengendalikan pelaksanaan administrasi Dinas urusan pengendalian
penduduk dan keluarga berencana bidang pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah provinsi dengan pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk dan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk cakupan daerah; e. mengendalikan pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi
Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga; dan
f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.
25 D. Bidang Keluarga Berencana
(1) Bidang Keluarga Berencana merupakan unsur pelaksana urusan Keluarga Berencana yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
(2) Bidang Keluarga Berencana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas bidang Keluarga Berencana yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok, bidang Keluarga Berencana mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan urusan keluarga berencana bidang distribusi alat obat kontrasepsi dan jaminan pelayanan keluarga berencana dan bidang pembinaan kesertaan keluarga berencana;
b. pelaksanaan kebijakan urusan keluarga berencana bidang distribusi alat obat kontrasepsi dan jaminan pelayanan keluarga berencana dan bidang pembinaan kesertaan keluarga berencana;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan keluarga berencana bidang distribusi alat obat kontrasepsi dan jaminan pelayanan keluarga berencana dan bidang pembinaan kesertaan keluarga berencana;
d. pelaksanaan administrasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana urusan keluarga berencana bidang distribusi alat obat kontrasepsi dan jaminan pelayanan keluarga berencana dan bidang pembinaan kesertaan keluarga berencana;
e. pembinaan aparatur sipil negara pada Bidang Keluarga Berencana; f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait
dengan tugas dan fungsinya.
(4) Kepala Bidang Keluarga Berencana melaksanakan uraian tugas :
a. melakukan evaluasi dan verifikasi draf kebijakan urusan keluarga berencana bidang distribusi alat obat kontrasepsi dan jaminan
26
pelayanan keluarga berencana dan bidang pembinaan kesertaan keluarga berencana;
b. memimpin pelaksanaan kebijakan urusan keluarga berencana bidang distribusi alat obat kontrasepsi dan jaminan pelayanan keluarga berencana dan bidang pembinaan kesertaan keluarga berencana;
c. memimpin pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan keluarga berencana bidang distribusi alat obat kontrasepsi dan jaminan pelayanan keluarga berencana dan bidang pembinaan kesertaan keluarga berencana;
d. memimpin pelaksanaan administrasi dinas urusan keluarga berencana bidang distribusi alat obat kontrasepsi dan jaminan pelayanan keluarga berencana dan bidang pembinaan kesertaan keluarga berencana;
e. memimpin pembinaan aparatur sipil negara pada Bidang Keluarga Berencana; dan
f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.
D.1. Seksi Distribusi Alat Obat Kontrasepsi dan Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana
(1) Seksi Distribusi Alat Obat Kontrasepsi dan Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana merupakan unsur pelaksana urusan Keluarga Berencana yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang Keluarga Berencana.
(2) Seksi Distribusi Alat Obat Kontrasepsi dan Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas bidang Distribusi Alat Obat Kontrasepsi dan Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.
27
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Distribusi Alat Obat Kontrasepsi dan Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan urusan keluarga berencana bidang persiapan pelayanan keluarga berencana dan pendistribusian alat obat kontrasepsi;
b. pelaksanaan kebijakan urusan keluarga berencana bidang persiapan pelayanan keluarga berencana dan pendistribusian alat obat kontrasepsi;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan keluarga berencana bidang persiapan pelayanan keluarga berencana dan pendistribusian alat obat kontrasepsi;
d. pelaksanaan administrasi dinas urusan keluarga berencana bidang persiapan pelayanan keluarga berencana dan pendistribusian alat obat kontrasepsi;
e. pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi Distribusi Alat Obat Kontrasepsi dan Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bidang terkait dengan tugas
dan fungsinya.
(4) Kepala Seksi Distribusi Alat Obat Kontrasepsi dan Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana melaksanakan uraian tugas :
a. melaksanakan penyusunan draf kebijakan urusan keluarga berencana bidang persiapan pelayanan keluarga berencana dan pendistribusian alat obat kontrasepsi;
b. mengendalikan pelaksanaan kebijakan urusan keluarga berencana bidang persiapan pelayanan keluarga berencana dan pendistribusian alat obat kontrasepsi;
c. mengendalikan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan keluarga berencana bidang persiapan pelayanan keluarga berencana dan pendistribusian alat obat kontrasepsi;
28
d. mengendalikan pelaksanaan administrasi dinas urusan keluarga berencana bidang persiapan pelayanan keluarga berencana dan pendistribusian alat obat kontrasepsi;
e. mengendalikan pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi Distribusi Alat Obat Kontrasepsi dan Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana; dan
f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.
D.2. Seksi Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana
(1) Seksi Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana merupakan unsur pelaksana urusan Keluarga Berencana yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang Keluarga Berencana. (2) Seksi Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas dinas bidang Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan urusan keluarga berencana bidang
pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi
kemasyarakatan tingkat daerah dalam pelaksanaan pelayanan dan pembinaan kesertaan ber- keluarga berencana;
b. pelaksanaan kebijakan urusan keluarga berencana bidang
pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi
kemasyarakatan tingkat daerah dalam pelaksanaan pelayanan dan pembinaan kesertaan ber- keluarga berencana;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan keluarga berencana bidang pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi
29
kemasyarakatan tingkat daerah dalam pelaksanaan pelayanan dan pembinaan kesertaan ber-keluarga berencana;
d. pelaksanaan administrasi dinas urusan Keluarga Berencana bidang
Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi
kemasyarakatan tingkat Daerah dalam pelaksanaan pelayanan dan pembinaan kesertaan ber-keluarga berencana;
e. pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.
(4) Kepala Seksi Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana melaksanakan uraian tugas :
a. melaksanakan penyusunan draf kebijakan urusan keluarga berencana bidang pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat daerah dalam pelaksanaan pelayanan dan pembinaan kesertaan ber-keluarga berencana; b. mengendalikan pelaksanaan kebijakan urusan keluarga berencana
bidang pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat daerah dalam pelaksanaan pelayanan dan pembinaan kesertaan ber-keluarga berencana;
c. mengendalikan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan keluarga berencana bidang pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat daerah dalam pelaksanaan pelayanan dan pembinaan kesertaan ber-keluarga berencana; d. mengendalikan pelaksanaan administrasi dinas urusan keluarga
berencana bidang pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat daerah dalam pelaksanaan pelayanan dan pembinaan kesertaan ber-keluarga berencana; e. mengendalikan pembinaan aparatur sipil negara pada seksi
30
f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.
E. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
(1) Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga merupakan unsur pelaksana urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
(2) Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok, bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pemberdayaan keluarga sejahtera dan bidang bina kelompok ketahanan keluarga dan pusat informasi dan konseling remaja;
b. pelaksanaan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pemberdayaan keluarga sejahtera dan bidang bina kelompok ketahanan keluarga dan pusat informasi dan konseling remaja;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pemberdayaan keluarga sejahtera dan bidang bina kelompok ketahanan keluarga dan pusat informasi dan konseling remaja;
d. pelaksanaan administrasi dinas urusan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pemberdayaan keluarga
31
sejahtera dan bidang bina kelompok ketahanan keluarga dan pusat informasi dan konseling remaja;
e. pembinaan aparatur sipil negara pada bidang ketahanan dan kesejahteraan keluarga; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.
(4) Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga melaksanakan uraian tugas :
a. melakukan evaluasi dan verifikasi draf kebijakan urusan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pemberdayaan keluarga sejahtera dan bidang bina kelompok ketahanan keluarga dan pusat informasi dan konseling remaja; b. memimpin pelaksanaan kebijakan urusan pengendalian penduduk
dan keluarga berencana bidang pemberdayaan keluarga sejahtera dan bidang bina kelompok ketahanan keluarga dan pusat informasi dan konseling remaja;
c. memimpin pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan
pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pemberdayaan keluarga sejahtera dan bidang bina kelompok ketahanan keluarga dan pusat informasi dan konseling remaja; d. memimpin pelaksanaan administrasi dinas urusan pengendalian
penduduk dan keluarga berencana bidang pemberdayaan keluarga sejahtera dan bidang bina kelompok ketahanan keluarga dan pusat informasi dan konseling remaja;
e. memimpin pembinaan aparatur sipil negara pada bidang ketahanan dan kesejahteraan keluarga; dan
f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.
32 E.1. Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera
(1) Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera merupakan unsur pelaksana urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.
(2) Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas bidang Pemberdayaan Keluarga Sejahtera yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
b. pelaksanaan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
d. pelaksanaan administrasi dinas urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
e. pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.
33
(4) Kepala Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera melaksanakan uraian tugas :
a. melaksanakan penyusunan draf kebijakan urusan pengendalian
penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan
pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
b. mengendalikan pelaksanaan kebijakan urusan pengendalian
penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan
pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
c. mengendalikan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
d. mengendalikan pelaksanaan administrasi dinas urusan pengendalian
penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan
pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
e. mengendalikan pembinaan aparatur sipil negara pada seksi pemberdayaan keluarga sejahtera; dan
f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.
E.2. Seksi Bina Kelompok Ketahanan Keluarga dan Pusat Informasi Dan Konseling Remaja
(1) Seksi Bina Kelompok Ketahanan Keluarga dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja merupakan unsur pelaksana urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.
34
(2) Seksi Bina Kelompok Ketahanan Keluarga dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas bidang Bina Kelompok Ketahanan Keluarga dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Bina Kelompok Ketahanan Keluarga dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga
berencana bidang pelaksanaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat daerah dalam pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga; b. pelaksanaan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat daerah dalam pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan dan peningkatan peran
serta organisasi kemasyarakatan tingkat daerah dalam
pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
d. pelaksanaan administrasi dinas urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan dan peningkatan peran
serta organisasi kemasyarakatan tingkat daerah dalam
pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
e. pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi Bina Kelompok Ketahanan Keluarga dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bidang terkait dengan tugas
35
(4) Kepala Seksi Bina Kelompok Ketahanan Keluarga dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja melaksanakan uraian tugas :
a. melaksanakan penyusunan rancangan kebijakan urusan
pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang
pelaksanaan dan peningkatan peran serta organisasi
kemasyarakatan tingkat daerah dalam pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
b. mengendalikan pelaksanaan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat daerah dalam pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
c. mengendalikan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang
pelaksanaan dan peningkatan peran serta organisasi
kemasyarakatan tingkat daerah dalam pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
d. mengendalikan pelaksanaan administrasi dinas urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana bidang pelaksanaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat daerah dalam pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
e. mengendalikan pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi Bina Kelompok Ketahanan Keluarga dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja; dan
f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya
36
F. Jabatan Pelaksana dan Jabatan Fungsional
(1) Jabatan Pelaksana adalah sekelompok pegawai aparatur sipil negara yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.
(2) Jenis, jenjang dan jumlah jabatan pelaksana ditetapkan oleh wali kota berdasarkan kebutuhan dan beban kerja sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
(3) Jabatan fungsional merupakan sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.
(4) Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh wali kota atas usulan sekretaris daerah.
(5) Jenis, jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Wali Kota berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.1.2 Struktur Organisasi
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana merupakan tipe B, untuk mewadahi pelaksanaan fungsi dinas dengan beban kerja yang sedang. Susunan Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana terdiri atas:
a. Dinas;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan; dan 2. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi.
c. Bidang Pengendalian Penduduk :
1. Seksi Advokasi Penggerakan, Penyuluhan, Pendayagunaan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana; dan
37
d. Bidang Keluarga Berencana :
1. Seksi Distribusi Alat Obat Kontrasepsi dan Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana; dan
2. Seksi Pembinaan Kepesertaan Keluarga Berencana. e. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga :
1. Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera; dan
2. Seksi Bina Kelompok Ketahanan Keluarga dan Pusat Informasi Konseling Remaja.
f. Unit Pelaksana Teknis
g. Kelompok Jabatan Fungsional
STRUKTUR ORGANISASI DPPKB KOTA BANJAR
2.2 SUMBER DAYA DPPKB KOTA BANJAR 2.2.1 Sumber Daya Manusia
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Banjar memiliki 60 orang pegawai, terdiri dari 32 orang PNS dan 18 Non PNS. Pegawai Negeri Sipil
Sub Bag. Perencanaan dan Evaluasi Sub Bag. Umum,
38
terbagi pada 2 kelompok jabatan, yaitu 15 orang jabatan struktural, 17 orang jabatan fungsional umum.
Kelompok Jabatan Struktural terdiri dari : - 1 orang Kepala Dinas (eselon II.b),
- 1 orang Sekretaris (eselon III.a), - 3 orang Kepala Bidang (eselon III.b), - 2 orang kepala sub bagian (eselon IV.a) - 6 orang kepala seksi (eselon IV.a), dan - 2 orang kepala UPT DPPKB (eselon IV.a)
Sedangkan kelompok jabatan fungsional umum sebanyak 17 orang pelaksana, terdiri dari 3 orang golongan III dan 14 orang golongan II. Untuk menunjang keberhasilan Program KKBP, DPPKB Kota Banjar dibantu 10 orang PNS Pusat yang bertugas sebagai tenaga fungsional penyuluh KB (PKB), 11 orang tenaga kontrak Propinsi yang bertugas sebagai Tenaga Penggerak Desa (TPD) dan 6 orang Non PNS yang bertugas sebagai tenaga pendukung teknis dan administrasi perkantoran.
Daftar nominatif pegawai berdasarkan golongan ruang dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL II.1
DAFTAR NOMINATIF SUMBER DAYA MANUSIA BERDASARKAN GOLONGAN RUANG DAN JENIS KELAMIN
Gol./ Ruang Sekretariat Bidang KB Bidang K3 Bidang PP UPTD PKB/ TPD Jumlah Juml. L P L P L P L P L P L P L P I - - - - II 5 2 2 1 1 1 1 1 - - 7 2 17 6 23 III 2 2 2 - - 2 2 1 2 1 1 - 8 8 16 IV - 2 - - - 1 - - - 3 3 Non PNS 5 - - - 1 - - - 5 6 11 6 17 Jumlah 12 6 4 1 1 3 4 3 2 1 13 8 36 23 59
39 TABEL II.2
DAFTAR NOMINATIF PEGAWAI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Gol./ Ruang Sekretariat Bidang KB Bidang K3 Bidang PP UPTD PKB/ TPD Jumlah Juml. L P L P L P L P L P L P L P SLTP - - - - SLTA 10 1 3 1 1 1 3 2 2 1 9 4 30 11 41 D3 - 1 - - - 1 4 S1 1 2 1 - - 1 1 - - - 2 4 4 7 11 S2 1 2 - - - 1 - 1 - - 2 - 3 4 7 Jumlah 12 6 4 1 1 3 4 3 2 1 13 8 36 23 59
2.2.2 Aset DPPKB Kota Banjar
Dalam melaksanakan tugas DPPKB Kota Banjar didukung sarana dan prasarana sebagaimana Tabel II.3 berikut :
TABEL II.3
DAFTAR SARANA DAN PRASARANA PERKANTORAN DPPKB KOTA BANJAR
NO JENIS SARANA PRASARANA JUMLAH
1 Gedung Kantor 1 Unit
2 Balai Penyuluhan 4 Unit
3 Gudang Alkon 1 Unit
4 Kendaraan Roda 4 (Muyan) 1 Unit
5 Kendaraan Roda 4 (Mupen) 2 Unit
6 Kendaraan Roda 4 (Mini Bus/Operasional) 5 Unit 7 Kendaraan Roda 4 (Angkutan Akseptor) 1 Unit
8 Kendaraan Roda 4 (Bok) 1 Unit
9 Kendaraan Roda 2 53 Unit
10 Kendaraan Roda 2 (Pos Kb) 26 Unit
11 Komputer Pc (Unit) 12 Unit
12 Laptop 67 Unit
13 Rak Kayu 4 Unit
14 Filling Besi/Metal 2 Unit
15 Brangkas 2 Unit
16 Lemari Kaca 4 Unit
40
NO JENIS SARANA PRASARANA JUMLAH
18 Papan Nama Instansi 10 Unit
19 White Board 23 Unit
20 Overhead Projektor 1 Unit
21 Lemari Kayu 7 Unit
22 Meja Kayu 19 Unit
23 Zice 6 Unit
24 Kursi Tamu 1 Unit
25 Meja Rapat 5 Unit
26 Meja Telpon 2 Unit
27 Kursi Rapat 40 Unit
28 Kursi Putar 23 Unit
29 Kursi Biasa 41 Unit
30 Kursi Lipat 38 Unit
31 Meja Biro 1 Unit
32 Lemari Es 1 Unit
33 Ac 8 Unit
34 Kipas Angin 2 Unit
35 Exhause Fan 3 Unit
36 Kompor Gas 1 Unit
37 Tabung Gas 3 Unit
38 Televisi 1 Unit
39 Cassete Recorder 6 Unit
40 Sound System 2 Unit
41 Tangga Alumunium 1 Unit
42 Dispenser 10 Unit
43 Alat Rumah Tangga Lain-Lain (Gorden) 23 Unit
44 Hidran Kebakaran 1 Unit
45 Printer 30 Unit
46 Peralatan Personal Komputer Lain-Lain (Charger) 21 Unit
47 Modem 9 Unit
48 Lemari Arsip Untuk Arsip Dinas 4 Unit
49 Proyektor + Attacment 55 Unit
50 Compact Disc Player 3 Unit
51 Sound System 4 Unit
52 Facsimile 1 Unit
53 Alat Komunikasi Sosial Lain-Lain 209 Unit
54 Senter 13 Unit
55 Alat Kedokteran 108 Unit
56 Personal Komputer 12 Unit
41
2.3 KINERJA PELAYANAN DPPKB KOTA BANJAR 2.3.1 Pencapaian Kinerja DPPKB Kota Banjar
Capaian kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Banjar Tahun 2014 – 2018 dapat kami sajikan dalam tabel berikut :
TABEL II.4
CAPAIAN KINERJA DPPKB KOTA BANJAR
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 1 Prosentase SDM aparatur yang mengikuti diklat teknis, subtantif maupun struktural sesuai jenjang kepangkatan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0 200 100 100 100 0 200 200 Prosentase SPM yang diterapkan 80 100 80 85 95 100 100 80 85 80 100 100 100 100 84,2 100 100 100 Prosentase pengaduan masyarakat yg ditindaklanjuti 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 150 100 100 100 100 150 150 Prosentase capaian indeks kepuasan masyarakat 70,0 80,5 70,5 80,0 85,0 80,3 80,5 65,0 73,8 80,2 80,5 81,3 92,2 92,2 94,4 100,3 100,9 100,9 2 Cakupan penyediaan
informasi data mikro keluarga disetiap desa/kel 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 100 100 100 100 100 100 Cakupan pencatatan dan pelaporan 90 100 95 100 100 100 100 95 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 3 Meningkatnya kemampuan ekonomi keluarga Pra Sejahtera Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I 20,6 17,0 20,0 19,4 18,8 18,0 17,0 25,0 23,3 19,1 18,6 6,8 74,8 79,9 98,4 96,8 160,1 160,1 4 Prevalensi Peserta KB Aktif 53,5 78,2 74,8 75,9 76,2 76,7 78,2 80,8 75,9 76,8 78,4 75,1 108,0 100,0 100,8 102,2 96,0 96,0 Cakupan PUS yang
ingin Ber-KB tidak terpenuhi (unmeet need)
9,6 5,0 9,0 8,0 7,0 6,0 5,0 - 8,0 10,0 9,7 13,9 - 100,0 57,6 37,7 -78,0 -78,0
Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun 1,8 1,7 1,8 1,8 1,7 1,7 1,7 - 1,8 0,9 0,1 0,8 - 100,0 150,3 193,6 154,7 154,7 Capaian Kinerja Indikator Kinerja Sasaran Kondisi Awal Meningkatnya aparatur pemerintah Daerah yang memiliki kompetensi dan mampu memberikan pelayanan prima No Meningkatnya ketersediaan data mikro dan informasi KBKS dan PP Meningkatnya Cakupan Akseptor KB Target Renstra Rasio Capaian (%) Realisasi Capaian Target Renstra
Berdasarkan misi DPPKB tahun 2014-2018, maka pencapaian kinerja tahun 2014 - 2018 dapat kami jelaskan sebagai berikut :
1. Misi Pertama
“Meningkatkan SDM yang Produktif dan Berdaya Saing”.
Sasaran strategis pada misi pertama, yaitu : Meningkatnya Kinerja Aparatur
yang memiliki Kompetensi dan mampu memberikan pelayanan prima.
Pencapaian target kinerja sasaran strategis ini pada tahun 2018 dapat mencapai target yang diharapkan. Untuk lebih jelasnya kami sampaikan Pengukuran Kinerja dari misi pertama yaitu sebagai berikut :
42
Realisasi Kinerja Misi Pertama DPPKB Kota Banjar Tahun 2014-2018 No Indikator Kinerja Sa tu an Capai an 2014 Capaian 2015 Capaian 2016 Capaian 2017 Tahun 2018 Target Reali sasi % Kiner ja 1. Prosentase SDM Aparatur yang mengikuti diklat teknis, subtantif maupun struktural sesuai jengjang kepangkatan. % 100 100 100 200 1 2 200 2. Presentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti % 100 100 100 150 % 20 30 150 % 3. Prosentase Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat % 80 92,20 80, 20 101,5 6 80 81,25 101,56
Capaian indikator kinerja dari empat (4) indikator kinerja pada sasaran
Meningkatnya Kinerja Aparatur yang memiliki Kompetensi dan mampu memberikan pelayanan prima di Misi I DPPKB Kota Banjar pada tahun 2018
adalah sebagai berikut :
1. Pada Indikator kinerja Prosentase SDM Aparatur yang mengikuti diklat teknis,
subtantif maupun struktural sesuai jengjang kepangkatan, dapat mencapai target yang diharapkan yaitu 200%. Pencapaian kinerja SDM Aparatur yang mengikuti diklat teknis/struktural di tahun 2018 sebanyak 2 orang peserta dari target 1 orang. Adapun diklat yang dilaksanakan adalah Diklat SAKIP dan Diklat Penyusunan Laporan Keuangan. Analisis Penyebab keberhasilan atau
peningkatan kinerja ini disebabkan karena adanya pendidikan dan pelatihan
yang diselenggarakan BKPPD Kota Banjar, serta dilakukannya pembinaan aparatur solusi yang selama ini telah dilakukan oleh Kebijakan Dinas adalah dengan adanya diseminasi hasil pelatihan melalui kegiatan pembinaan