• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA PEMAIN SEPAK BOLA DENGAN KLUB SEMEN PADANG FC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA PEMAIN SEPAK BOLA DENGAN KLUB SEMEN PADANG FC"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA PEMAIN SEPAK BOLA DENGAN KLUB SEMEN PADANG FC

Willy Zonda Putra1, As Suhaiti Arief1, Adri1, Progam Studi Ilmu Hukum Universitas Bung Hatta

Email :Willy_zondaputra@yahoo.com

ABSTRACT

PSSI as the main organization of football in Indonesia, it has several football clubs, that is Semen Padang FC. In participation, Semen Padang FC has a good achievement in various competitions. In order hand, there is a possibility that the event of default. In this study, the problem is 1) how the implementation of the agreements are made by the football players of Semen Padang FC, 2) how is the form of default in the agreement between the football player with the Semen Padang FC's club and the way to resolve it. The research used a socio-juridical method, using primary and secondary data source, as well as interview data collection techniques and study documents, and qualitative data. Based on the result research can be concluded 1) the implementation of the agreements are made by the Semen Padang FC's club consists of the pre-contractual stage / deliberation, the selection stage and the stage of making a written contract. 2) There are 3 forms of default in the agreement between the football player with Semen Padang FC's club were the late payment of salaries, player absent and not discipline from the training schedule when attending training. The way arrangement was confirmation by to management club and through the consensus agreement between the football players with Semen Padang FC's club.

Keywords: Implementation, Agreement, Football.

PENDAHULUAN

PSSI (Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia ) dibentuk pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta. Sebagai induk organisasi cabang olahrara sepak bola di Indonesia. Induk organisasi cabang olahraga oleh Pasal 1 angka 25 Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional

didefinisikan sebagai organisasi olahraga yang membina, mengembangkan dan mengoordinasikan satu cabang/jenis olahraga atau gabungan organisasi cabang olahraga dari satu jenis olahraga yang merupakan anggota federasi cabang olahraga internasional yang bersangkutan.

(2)

PSSI membawahi beberapa klub sepak bola yang ada di Indonesia. Pada Pasal 1 angka 6 Statuta PSSI menyebutkan klub adalah anggota PSSI yang merupakan perkumpulan sepak bola dari klub profesional dan klub amatir. Salah satu klub profesional yaitu Semen Padang FC. Klub Semen Padang FC berdiri pada tanggal 30 November Tahun 1980. Mengawali debut pada kancah sepak bola Indonesia dengan mengikuti Divisi 1 Galatama Tahun 1980. Pada Tahun 1982, Semen Padang FC berhasil menjuarai Divisi 1 Galatama dan sekaligus promosi ke Divisi Utama Galatama. Di musim 1994/1995,

Pada Tahun 2008, PSSI membentuk sebuah liga baru yang lebih profesional dan kastanya diatas Divisi Utama Ligina, yaitu bernama Liga Super Indonesia (atau dikenal juga sebagai ISL). Semua klub yang ingin berkompetisi di ISL harus berasal dari Divisi Utama Ligina, dan itupun juga melalui tahap verifikasi ulang.Dalam sejarah keikutsertaannya dalam berbagai kompetisi, prestasi terbaik Semen Padang FC diraih pada tahun 1992 saat tampil sebagai juara Piala

Galatama dan pada tahun 2011/2012 saat menjuarai Liga Primer Indonesia. di tingkat internasional, Semen Padang FC pernah mencapai babak perempat final Piala Winners Asia (1993-1994). Akan tetapi dibalik kesuksesan klub sepak bola Semen Padang FC, tentulah terdapat berbagai kendala seperti konflik internal. Salah satunya yaitu mengenai perjanjian pemain sepak bola dengan klub. Perjanjian merupakan perbuatan hukum, dimana setiap perbuatan yang akibatnya diatur oleh hukum, karena akibat tersebut dapat dianggap menjadi kehendak dari yang melakukan perbuatan itu. Perjanjian merupakan suatu kegiatan yang sering terjadi dalam masyarakat.

Perjanjian biasanya dilakukan oleh seseorang maupun badan hukum untuk mengawali suatu perbuatan saling mengikatkan diri, suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih. Untuk itu perjanjian dapat dirumuskan sebagai sebuah perbuatan dimana kedua belah pihak sepakat untuk saling mengikatkan diri satu sama lain. Sehingga

(3)

timbulah suatu kewajiban bagi para pihak untuk memenuhi kewajibannya. Definisi perjanjian menurut Pasal 1313 KUHPerdat adalah :

“Suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih “.

Pasal 1338 KUHPerdata, yang menerangkan bahwa segala perjanjian yang dibuat secara sah, berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya, sebenarnya yang dimaksud oleh Pasal tersebut, tidak lain dari pernyataan bahwa tiap perjanjian mengikat kedua belah pihak. Dalam perjanjian terdapat unsur asas-asas yang terkandung didalamnya yaitu : Asas kebebasan berkontrak, asas konsensualisme, asas pacta sunt servanda, asas itikad baik, dan asas kepribadian.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata. dan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1234 KUHPerdata, perjanjian merupakan hubungan hukum untuk berbuat sesuatu, memberikan sesuatu dan tidak berbuat sesuatu. Dimana pemain telah melaksanakan

prestasinya, maka terdapat kewajiban bagi klub untuk memenuhi prestasinya juga terhadap pemain seperti yang telah disepakati sebelumnya. Perjanjian tersebut menimbulkan hubungan hukum karena sudah diatur dalam KUHPerdata mengenai perjanjian dan perikatan, walaupun perjanjian antara pemain dan klub telah dibuat, namun jaminan kepastian belum tentu didapat, dimana masih terjadi permasalahan mengenai pelaksanaan perjanjian tersebut.

Dalam hal pelaksanaan perjanjian antara pemilik klub sepak bola dengan pemain sepak bola tidak tertutup kemungkinan adanya kelalaian dan kesengajaan dari salah satu pihak yang menimbulkan wanprestasi. Atau lebih tepatnya di sebabkan oleh kendala-kendala yang membuat salah satu pihak tidak memenuhi prestasi yang diperjanjikan. Salah satu contoh fakta hukum yang terjadi di lapangan adanya wanprestasi yang dilakukan oleh pemain sepak bola Semen Padang FC yang mangkir melakukan latihan sepakbola yang telah disepakati sebelumnya dalam pembuatan perjanjian. Oleh karena

(4)

itu penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “PELAKSANAAN PERJANJIAN

ANTARA PEMAIN SEPAK BOLA DENGAN KLUB SEMEN PADANG FC “

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, agar penulisan ini menjadi lebih terarah dan mencapai tujuan maka penulis mengemukakan perumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pelaksanaan

perjanjian yang dilakukan antara pemain sepak bola dengan pihak klub Semen Padang FC?

2. Bagaimanakah bentuk wanprestasi yang dilakukan dalam perjanjian antara pemain sepak bola dengan pihak klub Semen Padang FC dan cara penyelesaianya?

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian yuridis sosiologis yakni suatu penelitian yang data dasarnya diperoleh dari penelitian lapangan untuk memperoleh data primer dan melalui informan. Disamping itu juga dilakukan penelitian terhadap bahan-bahan kepustakaan hukum.

2. Sumber Data a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari penelitian di lapangan dengan melakukan wawancara dengan informan. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini antara lain :

1) Manager klub Semen Padang FC

2) Pemain klub Semen Padang FC

3) Pengurus PSSI Provinsi Sumatera Barat

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan hukum yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier.

1) Bahan Hukum Primer

a) Kitab Undang Undang Hukum Perdata (KUHPerdata)

b) Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional

2) Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder yaitu bahan-bahan hukum yang erat hubungannya dengan bahan hukum primer yang dapat membantu menganalisa dan memahami

(5)

bahan-bahan hukum primer yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti buku-buku atau literatur mengenai perjanjian, jurnal-jurnal hukum dan data yang ada pada klub Semen Padang FC.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data yakni :

a. Wawancara

Untuk menjawab permasalahan yang diteliti, maka wawancara dilakukan dengan langsung memberikan pertanyaan kepada informan, dimana dalam melakukan wawancara tersebut penulis menggunakan pedoman wawancara berbentuk terbuka, sebagai alat pengumpul data.

b. Studi Kepustakaan/ Studi Dokumen

Studi kepustakaan merupakan tahap awal dalam menganalisa pokok penelitian yang dibahas. Studi kepustakaan dilakukan dengan mempelajari buku-buku, peraturan perundangan-undangan, jurnal hukum dan data yang ada pada klub Semen Padang FC.

4. Teknik Analisa Data

Analisa data dilakukan secara kualitatif yaitu dari data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis berdasarkan permasalahan yang diteliti dan dianalisa untuk mencapai kejelasan masalah yang dibahas lalu disimpulkan dan di uraikan sesuai permasalahan yang telah dirumuskan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum membahas mengenai pelaksanaan perjanjian antara pemain dengan pihak klub, terlebih dahulu penulis menjelaskan mengenai tata cara yang dapat ditempuh untuk melakukan transfer pemain dalam Liga Profesional di Indonesia, yaitu berupa penggunaan jasa perantara (Agency) dan tanpa jasa Perantara (Free Agency)

1. Jasa Perantara (Agency)

Jasa Perantara (Agency) adalah badan resmi yang terdaftar pada regulasi FIFA. Jasa perantara (Agency) merupakan pihak yang bertugas untuk menghubungkan pemain dengan pihak klub dalam hal transfer pemain.

(6)

Transfer pemain yang dilakukan tanpa menggunakan jasa perantara (Free Agency) dilakukan pihak klub dengan pendekatan secara langsung kepada pemain. Dengan kata lain pihak klub sendiri yang akan menghubungi langsung pemain tersebut atau menghubungi pihak klub dimana dulunya pemain itu bermain. Pihak klub Semen Padang FC sendiri menggunakan cara transfer pemain tanpa jasa perantara khususnya pada pemain lokal. Pemain lokal yang ditransfer oleh klub Semen Padang FC tersebut yaitu Agnef Syafantri. Agnef Syafantri yang bergabung dengan klub Semen Padang FC, dalam proses transfer tidak menggunakan jasa perantara melainkan klub Semen Padang FC yang secara langsung menghubungi pemain tersebut.

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Rony J Suhatril menjelaskan bahwa, sebelum masuk pada pelaksanan perjanjian, terlebih dahulu dilakukan tahap awal yaitu pra kontraktual yang didalamnya memuat mengenai negosiasi/perundingan antara pemain dengan pihak klub Semen Padang FC. Tahap pra kontraktual ini

umumnya pihak manajemen klub Semen Padang FC akan melakukan penawaran harga lansung kepada pemain. dimana pra kontraktual tersebut masih berupa kesepakatan awal sebelum dituangkan kedalam kontrak resmi dalam perjanjian antara pemain dengan klub Semen Padang FC.. Mengenai nilai transfer dan nilai kontrak terhadap pemain yang diminati oleh klub Semen Padang FC, pihak klub tidak dapat menyebutkan atau mempublikasikan mengenai besaran nilai nominal kepada pihak lain kecuali antara pemain dengan pihak klub Semen Padang FC. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi kecemburuan sosial antar pemain dan tergolong kedalam privasi klub Semen Padang FC.

Setelah tahap negosiasi tercapai maka selanjutnya dilakukan tahap seleksi berupa seleksi administrasi dan seleksi fisik. Dengan adanya seleksi administrasi dan fisik, pihak klub akan mendapatkan pemain yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan klub. Apabila dalam tahap seleksi terdapat kekurangan atas syarat administratif dan/atau

(7)

kelemahan pada fisik pemain, pihak klub tidak dapat melanjutkan pada tahap pembuatan perjanjian.

Dengan lulusnya pemain pada tahap seleksi adminitratif dan seleksi fisik, kemudian dilakukan tahap selanjutnya yaitu tahap pembuatan kontrak tertulis antara pemain dengan pihak klub Semen Padang FC. Tahap pembuatan kontrak tertulis menggunakan instrumen hukum yang terdapat dalam KUHPerdata sebagai dasar bagi kedua belah pihak dalam pembuatan perjanjian. Pembuatan kontrak dalam bentuk tertulis dilakukan agar terjaminnya kepastian hukum, apabila terjadi perselisihan maka pembuktiannya akan lebih kuat dibandingkan dengan bentuk lisan.

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Rony J Suhatril, mengenai aturan yang telah ditentukan oleh induk organisasi professional sepak bola di Indonesia yakni Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), pelaksanaan perjanjian antara pemain sepak bola dengan pihak klub sepak bola harus memuat beberapa item yang mengacu pada standar kontrak

pemain profesional yang diantaranya harus memuat tentang:

Pasal 1 : Defenisi

Pasal 2 : Ruang Lingkup perjanjian Pasal 3 : Jangka waktu perjanjian Pasal 4 : Nilai dasar perjanjian dan

metode pembayaran Pasal 5 : Kewajiban Pemain Pasal 6 : Kewajiban Klub Pasal 7 : Hak penampilan Pasal 8 : Peminjaman Pasal 9 : Disiplin Pasal 10 : Doping

Pasal 11 : Pengakhiran Perjanjian Pasal 12 : Penyelesaian keluhan Pasal 13 : Kerahasiaan

Pasal 14 : Regulasi Sepak bola Pasal 15 : Pemberitahuan dan

Korespodensi Pasal 16 : Penutup

Dalam pelaksanaan perjanjian ini kedua belah pihak wajib mengikuti dan melaksanakan kewajiban masing-masing sesuai dengan peraturan-peraturan yang

(8)

mengatur atau Pasal-Pasal kontrak pemain sepak bola dengan klub Semen Padang FC yang telah disetujui kedua belah pihak.

Tujuan dari setiap perjanjian adalah terlaksananya dari isi perjanjian, dalam arti masing‐masing pihak memberikan prestasinya atau menyelesaikan hak dan kewajibannya masing‐masing sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Dalam pelaksanaaan perjanjian antara pemain sepak bola dengan pihak klub Semen Padang FC tidak tertutup kemungkinan adanya wanprestasi yang dilakukan salah satu pihak. Berdasarkan wawancara dengan Roni J Suhatril dan Agnef Syafantry, mengatakan ada beberapa bentuk wanprestasi yang terjadi dalam pelaksanaan perjanjian antara pemain dan klub Semen Padang FC, yakni :

1. Dari kesepakatan yang tertuang dalam klausula kontrak berupa pembayaran gaji pemain, klub Semen Padang FC mengalami keterlambatan pembayaran gaji terhadap pemain. Dimana dalam kontrak tersebut dijelaskan bahwa klub harus membayar gaji pemain pada tanggal 5 pada

setiap bulannya. Namun pada pelaksanaannya klub Semen Padang FC mengalami keterlambatan beberapa hari walaupun tidak melewati sampai tanggal 10 setiap bulannya. 2. Pemain tidak hadir pada jadwal

latihan yang telah ditentukan oleh pelatih yang mewakili pihak klub Semen Padang FC. Dalam perjanjian yang telah tertuang dalam kontrak disebutkan, bahwa pemain melewati batas libur yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Sehingga pemain tersebut telah melakukan tindakan indisipliner.

3. Tidak disiplin waktu pada saat menghadiri latihan. Jadwal latihan yang telah disusun oleh pihak klub dimana terdapat waktu latihan selama 6 hari dalam satu minggu. Masih terdapat pemain yang telat dalam menghadiri sesi latihan yang telah ditentukan sebelumnya pada kontrak.

Bentuk penyelesaian wanprestasi yang terjadi antara pemain dengan klub Semen Padang FC :

Berdasarkan kontrak bahwa terdapat ketentuan penyelesaian

(9)

wanprestasi yang terjadi antara pemain dengan pihak klub. Namun untuk teknis pelaksanaan penyelesaian wanprestasi dijelaskan secara lebih rinci melalui wawancara dengan Bapak Roni J Suhatril, diantaranya yaitu :

1. Dari kesepakatan yang tertuang dalam klausula kontrak berupa pembayaran gaji pemain, klub Semen Padang FC mengalami keterlambatan pembayaran gaji terhadap pemain. Dimana dalam kontrak tersebut dijelaskan bahwa klub harus membayar gaji pemain pada tanggal 5 pada setiap bulannya. Namun pada pelaksanaannya klub Semen Padang FC mengalami keterlambatan beberapa hari walaupun tidak melewati sampai tanggal 10 setiap bulannya. Penyelesaian yang dilakukan mengenai keterlambatan gaji pemain ditempuh dengan cara mengkonfirmasi kepada manajemen klub mengenai kepastian pemabayaran gaji. Dalam hal ini pihak klub mengakui bahwa keterlambatan pembayaran gaji pemain dikarenakan hal teknis bukan

karena masalah keuangan yang menyebabkan tertundanya pemabayaran gaji selama beberapa hari.

2. Pemain yang tidak hadir pada jadwal latihan.

Bagi pemain klub Semen Padang FC yang tidak hadir pada saat latihan, maka langkah awal yang dilakukan oleh pihak klub yaitu dengan memberikan teguran secara lisan kepada pemain. Teguran secara lisan dilakukan agar pemain mengetahui kesalahan yang dilakukannya, agar kedepan pemain hadir pada saat latihan. Apabila teguran secara lisan yang disampaikan oleh pihak klub Semen Padang FC tidak ditanggapi dengan baik oleh pemain, maka langkah selanjutnya pelatih dan manajemen klub Semen Padang FC memberikan denda yang telah disepakati sebelumnya dalam surat teguran. Denda yang dijatuhkan kepada pemian yaitu sebesar Rp1.000.000 atau lebih. Pemain yang telah membayar denda tapi masih juga melakukan tindakan indisipliner berupa tidak hadirnya pada

(10)

waktu latihan, pihak manajemen klub Semen Padang FC berwenang mengambil keputusan untuk tidak memperpanjang kontrak pemain tersebut.

3. Tidak disiplin waktu pada saat menghadiri latihan. Wanprestasi dengan bentuk tidak disiplin waktu pada saat menghadiri latihan, pelatih akan memberi teguran lisan langsung kepada pemain.

Pada dasarnya penyelesaian wanprestasi yang terjadi antara pemain dengan klub Semen Padang FC dilakukan dengan jalan musyawarah antara pemain dengan pelatih dan manajemen klub Semen Padang FC. Namum apabila tidak terjadi titik temu maka barulah diambil kebijakan oleh pihak manajemen klub Semen Padang FC berupa penjatuhan sanksi tegas baik berupa denda maupun tidak memperpanjang kontrak pemain tersebut. Hal tersebut dilakukan oleh manajemen klub Semen Padang FC agar pemain dapat menjalankan kewajibannya yang telah tertuang dalam kontrak.

SIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan :

1. Pelaksanaan perjanjian yang dilakukan antara pemain sepak bola dengan klub Semen Padang FC menggunakan jasa perantara

(agency) atau tanpa jasa perantara (free agency) sebagai cara/jalur untuk mempertemukan antara pemain dengan pihak klub Semen Padang FC. Setelah terhubungnya pemain dengan manejemen klub Semen Padang FC, ada beberapa tahap yang harus dilalui pemain yaitu tahap pra kontraktual, tahap seleksi dan tahap pembuatan kontrak tertulis. Pada tahap pra kontraktual di dalamnya memuat mengenai negoisasi/perundingan sebagai tindakan pendahuluan untuk melakukan perjanjian, selanjutnya tahap seleksi berupa seleksi administrasi dan seleksi fisik. Kemudian tahap terakhir barulah dilakukan pembuatan kontrak tertulis.

2. Bentuk wanprestasi dan cara penyelesaiannya dalam perjanjian yang dilakukan

(11)

pemain sepak bola dengan klub Semen Padang FC yakni :

a. Dari kesepakatan yang tertuang dalam klausula kontrak berupa pembayaran gaji pemain, klub Semen Padang FC mengalami keterlambatan pembayaran gaji terhadap pemain. Keterlambatan tersebut disebabkan karena masalah teknis. Dimana dalam kontrak tersebut dijelaskan bahwa klub harus membayar gaji pemain pada tanggal 5 setiap bulannya. Namun pada pelaksanaannya klub Semen Padang FC mengalami keterlambatan beberapa hari walaupun tidak melewati sampai tanggal 10 setiap bulannya.

Penyelesaian yang dilakukan mengenai keterlambatan gaji pemain ditempuh dengan cara mengkonfirmasi kepada manajemen klub mengenai kepastian pemabayaran gaji. Dalam hal ini pihak klub mengakui bahwa keterlambatan pemabayaran gaji pemain dikarenakan hal teknis bukan karena masalah keuangan yang menyebabkan tertundanya pembayaran gaji selama beberapa hari.

b. Pemain tidak hadir pada jadwal latihan

Pemain yang melewati batas libur yang telah ditentukan sebelumnya, pemain tersebut telah melakukan tindakan indisipliner.

Salah satu contoh dilakukan oleh pemain yaitu tidak hadirnya pada saat sesi latihan. yang mana jadwal latihan telah diketahui oleh pemain.

c. Tidak disiplin waktu pada saat menghadiri latihan

Contohnya : pemain terlambat datang pada saat latihan .

Cara penyelesaian yang ditempuh terkait tindakan indisipliner pemain termasuk tidak hadirnya dalam mengikuti jadwal latihan ditempuh melalui jalan musyawarah mufakat antara pemain dengan pihak klub Semen Padang FC.

(12)

DAFTAR PUSTAKA A. Buku

Abdul Kadir Muhammad, 1994,

Hukum Perikatan, Citra

Aditya Bakti, Bandung J. Satrio, 1995, Hukum Perikatan,

Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung

R. Setiawan, 1987, Pokok-Pokok

Perikatan, Bina Cipta, Bandung

, 1994, Pokok-pokok

Hukum Perjanjian, Bina

Cipta, Jakarta

R. Soebekti, 1997, Hukum Perjanjian, Intermasa, Jakarta

, 1985,

Pokok-pokok Hukum Perdata,

Intermassa, Jakarta

R. Soeroso, 2000, Pengantar ilmu

hukum, Sinar Grafika, Jakarta

Salim H.S, 2003, Hukum Kontrak

Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta

Soerjono Soekanto, 1984, Pengantar

Penelitian Hukum, UI Press,

Jakarta

Wirdjono Prodjodikoro, 1985,

Asas-asas Hukum Perjanjian, Bale,

Bandung

B. Peraturan Perundangan

Kitab Undang Undang Hukum Perdata (KUHPerdata )

Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional C. Sumber-sumber lainnya. Statuta PSSI http://www.jurnalhukum.com/cak ap-melakukan-perbuatan-hukum. diakses 6 september 2013 http://www.pssi.or.id/dev/page/de tail/5/Sejarah-PSSI, diakses tanggal 18 Agustus 2014 http://id.wikipedia.org/wiki/sepakb ola. diakses 7 september 2013

Wikipedia, Semen Padang, melalui situs

http://wikipedia/semenpadang.com, diskses tanggal 10 November 2013

http://semenpadangfc.co.id/v1/sejar ah/. di akses pada tanggal 20 Oktober 2013.

(13)

PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA PEMAIN SEPAK

BOLA DENGAN KLUB SEMEN PADANG FC

ARTIKEL

Ditulis Kepada Fakultas Hukum

Universitas Bung Hatta Untuk Memenuhi Salah

Satu Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh:

WILLY ZONDA PUTRA

NPM: 0910012111098

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS BUNG HATTA

PADANG

2014

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan Tugas Perencanaan Unit Pengolahan Pangan ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Sarjana Strata-1, Program Studi Teknologi Pangan,

Prosedur dari sistem informasi penerimaan barang yang diusulkan pada Koperasi Tiga Bintang terdiri dari prosedur mengelola data jenis barang, prosedur mengelola data barang,

Kegiatan penelitian pada indikator kemaritiman pengembangan ekonomi maritim yang dilakukan oleh Unsrat selama tahun 2012-2014 adalah terpusat pada indikator produksi

Mobile device sendiri pada umumnya diartikan sebagai perangkat yang memiliki ukuran fisik kecil, dapat dioperasikan dimana saja, perangkat bergerak dapat memberikan

عوضوم ميلعتلا ةدابؼا تيلا سردت في اذى ميلعتلا وى باتك نم سداسلا بابلا لُعف( نيرسك نع تٌعي ساسلاا ك ءانبلا تنم – .)لُعفي.. ةيلمع لعتلا يم تيلا مِّلعا ابه يى

Hasil dari kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi guru melalui aplikasi memrise terhadap kemampuan TOEFL adalah peserta pelatihan yang merupakan guru-guru SMPN 9

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi Dan Perijinan Rumah Sakit.. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

Dengan skala sumbu datar sama dengan batas-batas atas dan sumbu tegak sama dengan frekuensi yang sesuai, maka grafiknya pada kertas peluang dapat dilihat dalam Gambar