• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 PEMBANGUNAN WEBSITE E-MARKETING. Bila pada bab sebelumnya hal yang banyak dibahas adalah mengenai analisis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 PEMBANGUNAN WEBSITE E-MARKETING. Bila pada bab sebelumnya hal yang banyak dibahas adalah mengenai analisis"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

57 BAB 4

PEMBANGUNAN WEBSITE E-MARKETING

Bila pada bab sebelumnya hal yang banyak dibahas adalah mengenai analisis kebutuhan, kondisi pasar dan analisis SWOT pada Hotel Achmad Mas, serta uraian strategi dan tujuan yang akan dilakukan untuk dapat meningkatkan kualitas pemasaran Hotel Achmad Mas , maka pada Bab 4 ini pembahasan akan lebih diarahkan ke pengembangan aplikasi website yang kriteria fitur dan kontennya mengambil acuan dari hasil analisis kebutuhan perusahaan di Bab 3.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada pembahasan mengenai kerangka SOSTAC, Dave Chaffey menjelaskan bahwa objective atau tujuan yang telah ditetapkan akan digunakan sebagai visi umum yang harus dicapai dengan pembentukan strategi, taktik dan action yang spesifik. Berhubung strategi yang ditetapkan di Bab 3 tidak hanya meliputi hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan aplikasi website tapi juga berkaitan dengan hal-hal-hal-hal umum lain seperti mengenai saran untuk perluasan tempat, perbaikan pelayanan, dan lain sebagainya, perlu ada penegasan kembali, bahwa pada Bab 4 ini tidak akan menguraikan perencanaan taktik dan action yang akan diambil perusahaan terhadap hal-hal umum tersebut, karena yang akan dijelaskan dalam Bab 4 ini, khusus hanya untuk pembuatan taktik dan action yang berkaitan dengan peningkatan kualitas e-marketing perusahaan.

(2)

4.1 Penetapan Taktik yang dapat digunakan untuk mencapai strategi E-Marketing

Metode pembentukan taktik “RACE” merupakan sebuah akronim atau singkatan kata yang terdiri atas Reach, Act, Convert, dan Engage. Bila aktifitas dalam semua tahap itu bisa dilakukan secara maksimal, maka akan makin mudah bagi perusahaan dalam meraih pelanggan atau customer. Berikut akan diuraikan penjelasan mengenai gambaran pelaksanaan aktivitas RACE pada Hotel Achmad Mas di masa kini beserta usulan taktik untuk memaksimalkan aktifitas RACE pada Hotel Achmad Mas di masa depan.

a. Reach merupakan langkah pertama yang harus dilalui perusahaan dalam

upaya memperkenalkan kepada masyarakat luas mengenai keberadaan suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat disebut berhasil dalam tahap ini, bila banyak orang yang tadinya belum tahu dan belum pernah mendengar mengenai suatu perusahaan, akhirnya bisa mengenali identitas perusahaan tersebut, seperti logo perusahaan, nama perusahaan, serta mengetahui brand dan jenis produk yang dijual perusahaan. Reach ini bisa juga disebut sebagai penggunaan berbagai media baik offline maupun online yang ditujukan untuk membangun awareness mengenai keberadaan situs atau website suatu perusahaan.

Jika dikaitkan dengan upaya Hotel Achmad Mas dalam melakukan aktivitas reach, upaya yang dilakukan Hotel Achmad Mas belum maksimal. Terbukti dari belum adanya website e-marketing dan promosi yang disebar melalui internet Hotel Achmad Mas menggunakan metode mouth-to-mouth untuk mempromosikan produk-produknya.

(3)

Karena belum adanya website, customer jadi harus mencari dan membaca sendiri dari berbagai sumber yaitu : customer lain yang sudah pernah berkunjung ke sana. Hal ini tentu akan sangat melelahkan, apalagi data yang disajikan dalam masing-masing sumber termasuk sangat minim, tanpa profil umum perusahaan, tanpa data yang lengkap, dan tanpa daftar harga kamar yang dijual di sana. Hal ini akan mematikan rasa ingin tahu calon customer dan tentunya akan mematikan rasa ingin berkunjung ke Hotel Achmad Mas. Terutama bila yang mereka baca dan dengar adalah kesan negatif mengenai Hotel Achmad Mas.

Hotel Achmad Mas benar-benar bergantung dari promosi gratis secara mouth-to-mouth yang dilakukan secara sukarela oleh customer dan wartawan yang pernah berkunjung. Hotel Achmad Mas juga tidak pernah melakukan affiliate dan partner marketing apapun dengan pihak lain karena keinginannya untuk mandiri dan tidak tergantung dengan pihak lain. Hal ini membuat penyebaran informasi mengenai Hotel Achmad Mas semakin terbatas.

Hal yang bisa diperbaiki di masa depan oleh Hotel Achmad Mas ketika Hotel Achmad Mas sudah memiliki website adalah dengan memaksimalkan kegiatan Search Engine Optimization baik secara offsite maupun onsite. Secara offsite bisa dilakukan dengan menyebar link website utama Hotel Achmad Mas di berbagai website, social bookmark, directory atau blog seperti yang telah dilakukan selama ini. Penyebaran link juga bisa lebih diperluas lagi dengan menggunakan jasa iklan baris baik yang gratis ataupun berbayar. Selain itu membuat account twitter dan mensosialisasikan link twitter Hotel Achmad Mas juga perlu lebih dimaksimalkan lagi bersamaan dengan penyebaran link website utama Hotel Achmad Mas. Secara

(4)

onsite juga perlu dilakukan Search Engine Optimization, dengan penyederhanaan link URL website menjadi Search Engine Friendly. Ubah Browser Page Title-nya menjadi Welcome to Hotel Achmad Mas supaya lebih menarik bila dilihat oleh target customer. Buat Meta Description dengan deskripsi yang berisi keterangan singkat mengenai Hotel Achmad Mas, dan isi Meta Keywords hanya dengan keyword yang mampu memperkuat posisi Hotel Achmad Mas di search engine. Dan monitor terus tingkat page rank dari website Hotel Achmad Mas dengan menggunakan Google Web Master Tools, yang juga bisa dipakai untuk melacak keyword mana yang bisa digunakan untuk memperkuat posisi di search engine.

Praktik mengenai Search Engine Optimization ini akan dipraktekkan dalam aplikasi website yang akan dibuat. Penjelasan mengenai hasil dari Search Engine Optimization yang dilakukan pada aplikasi website yang dibuat akan dibahas pada bahasan mengenai testing dan review.

b. Act merupakan langkah kedua yang harus dilakukan setelah upaya Reach

sudah berhasil dioptimalkan. Pada langkah kedua ini, upaya yang harus dilakukan adalah mencoba untuk memikat dan menarik minat customer yang mengunjungi atau mengakses website Hotel Achmad Mas, untuk menjelajahi satu-persatu halaman website dan membaca semua isi konten yang terdapat dalam website tersebut. Cegah semua kemungkinan yang dapat membuat customer menekan tombol close sebelum ia membaca semua isi konten yang ada di halaman website perusahaan.

Hotel Achmad Mas belum mempunyai website, tentunya langkah Act ini belum dilakukan dengan baik, mengingat Hotel Achmad Mas belum memiliki website e-marketing sebelumnya. Oleh karena itu hal bisa diperbaiki di masa depan oleh Hotel

(5)

Achmad Mas ketika Hotel Achmad Mas sudah memiliki website bisa dilakukan perbaikan dengan menerapkan Landing Page Optimization, Home Page Optimization, serta perbaikan isi dan mutu dari konten-konten yang disediakan di website, dimana harus dikemas menjadi lebih menarik, eye catching, dan memuat informasi-informasi yang lengkap dan benar-benar dibutuhkan oleh customer.

Untuk melakukan Landing Page Optimization, buat Landing Page yang menarik namun ringkas, berisi ringkasan dari keseluruhan tujuan marketing perusahaan, seperti daftar produk atau jasa yang dijual perusahaan, kelebihan atau keunggulan dari produk atau jasa yang disediakan, disertai benefit apa yang akan diperoleh jika pelanggan menggunakan produk atau jasa perusahaan. Boleh disertai dengan video promosi ataupun diawali dengan flash intro yang menarik, tapi harus tetap relevan dengan pesan marketing utama yang ingin disampaikan kepada pelanggan. Sebaiknya jangan “memaksa” pelanggan melihat flash intro, apalagi jika flash intro tersebut membuat Landing Page berat untuk diakses. Yang paling penting dalam sebuah Landing Page adalah isi informasinya dan kecepatan aksesnya, bukan bagus atau tidaknya animasi. Jika perusahaan menganggap Landing Page milik perusahaan sudah bagus karena memiliki animasi atau flash intro menarik, belum tentu orang yang berkunjung akan berpendapat sama, terutama bagi mereka yang setelah sepuluh detik menunggu tidak melihat apa-apa selain timeout connection dikarenakan kecepatan akses internet mereka yang terbatas. Jelas sekali, grafik yang diperkirakan akan sangat berkesan di hati pelanggan, justru mengusir mereka bahkan sebelum mereka mencoba mengenali keseluruhan isi website perusahaan.

(6)

Untuk melakukan Home Page Optimization, buat Home Page semenarik mungkin dan selengkap mungkin, dimana sebuah home page harus memuat keseluruhan informasi penting mengenai hotel. Seperti jam operasional, alamat hotel, seluruh contact yang bisa dihubungi secara singkat dan jelas, ringkasan promo-promo terbaru, membuat daftar harga kamar, dan lain sebagainya yang bisa membantu customer untuk mengenali lebih dekat mengenai hotel secara cepat tanpa harus mencari-cari dulu ke halaman lain. Buat home page semenarik mungkin, karena ini adalah halaman pertama yang dilihat customer sebelum ia tertarik untuk menjelajahi isi lain dari website perusahaan. Sebenarnya sebuah Home Page juga bisa digunakan sebagai Landing Page, karena halaman home merupakan halaman pertama yang dilihat oleh pengunjung website, oleh karena itu, perusahaan sebenarnya tidak terlalu perlu membuat landing page secara terpisah, karena mereka bisa menggunakan Home Page sebagai Landing Page yang efektif.

Selain memerlukan Landing Page Optimization dan Home Page Optimization, konten lain pada website juga harus dioptimalkan. Masukkan informasi-informasi yang jelas, menarik dan bermutu pada setiap halaman website, sehingga customer mendapatkan experience yang positif saat menjelajahi seluruh isi dari website perusahaan. Supaya website perusahaan dapat terus menarik pengunjung secara terus menerus, baik itu customer lama maupun customer baru yang pertama kali berkunjung, perusahaan harus rajin meng-update informasi yang terdapat dalam website.

Jangan sampai informasi yang sudah usang seperti mengenai program promosi yang sudah lama tidak berlaku lagi masih saja dipajang dalam website

(7)

perusahaan. Pastikan keseluruhan informasi yang terdapat dalam website selalu up to date dan memuat konten yang isinya selalu menarik dan bermutu. Hasil dari keberhasilan kegiatan Landing Page Optimization, Home Page Optimization dan pengisian konten yang bermutu, bisa diukur dengan menggunakan Google Analytic dengan mengukur tingkat Bounce Rate, Pages per Visit, dan Product Page Conversion. Praktek mengenai taktik pelaksanaan Landing Page Optimization, Home Page Optimization dan pengisian konten yang bermutu, serta pengukuran menggunakan Google Analytic pada aplikasi website yang akan dibuat, akan dijelaskan pada pembahasan testing dan review.

c. Convertion merupakan tahapan ketiga yang harus dilakukan dalam

pelaksanaan taktik e-marketing. Convertion adalah tahap dimana perusahaan berusaha untuk memikat dan mempengaruhi audience yang sudah berhasil masuk ke website perusahaan agar mau menjalin hubungan, berinteraksi dan melakukan transaksi komersial dengan perusahaan. Keberhasilan dari kegiatan convertion ini bisa diukur dengan mengukur jumlah fans di social media dan jumlah penjualan yang bisa dicapai oleh perusahaan baik melalui jalur online maupun offline yang dilakukan oleh pelanggan yang baru pertama kali membeli atau biasa disebut juga sebagai Convertion Rates. Hal ini bisa dicari tahu juga dengan meneliti apakah ada peningkatan dalam pendapatan dan margin yang diperoleh perusahaan.

Jadi, bila nantinya aplikasi website benar-benar akan diterapkan di perusahaan, untuk mengukur keberhasilan dalam aktifitas Convertion, Hotel Achmad Mas bisa mengukurnya dengan mengevaluasi berapa jumlah customer yang memesan kamar yang terjadi via jalur online maupun offline, berapa jumlah

(8)

permintaan untuk reservasi baik melalui telepon, adakah peningkatan dalam jumlah pengunjung per harinya di hotel, adakah peningkatan jumlah fans di Facebook, adakah peningkatan dalam penerimaaan jumlah review atau rate dari customer yang sudah pernah menginap.

Untuk meningkatkan Convertion Rates Optimization, pihak perusahaan harus proaktif dalam mencari tahu dan berusaha memenuhi kebutuhan dari para konsumennya. Pakai mini polling di halaman website perusahaan, untuk mencari tahu apakah customer sudah menyukai fitur yang disajikan di website hotel, atau apakah event yang sangat disukai oleh konsumen, dan lain sebagainya. Mini polling sangat berguna untuk mencari tahu kekurangan atau kelebihan website yang sudah diluncurkan seperti mengenai fitur mana yang disukai dan mana yang tidak, mini polling ini juga bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menanyakan apakah kualitas service dan produk yang dijual perusahaan sudah memuaskan konsumen atau belum. Lagipula, dilihat dari bentuk pertanyaannya yang sederhana dan sedikit, lalu ditempatkan di samping kanan atau samping kiri website, customer tidak akan merasa terganggu untuk mengisi sekedar satu atau dua pertanyaan secara sukarela bila ia mau, dibandingkan bila customer terus disodorkan pertanyaan pop up untuk mengisi Questionnaire yang pertanyaannya banyak dan panjang. Dengan menggunakan mini polling, pengunjung bisa melihat pertanyaan yang ditanyakan, dan dia sendiri yang memutuskan mau mengisi atau tidak, tanpa harus terganggu dengan pop up yang muncul setiap kali ia mengunjungi website tersebut.

Fasilitas lain yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengevaluasi kinerjanya antara lain melalui review, rate, testimonial dan media lain yang bisa

(9)

digunakan sebagai penampung keluhan dan saran dari konsumen, termasuk dari komentar pelanggan di halaman social media perusahaan. Dengan membaca kumpulan saran dan kritik di media-media tersebut, perusahaan bisa segera memperbaiki pelayanan dan kualitas produk yang masih buruk, perusahaan bisa segera membuat strategi yang tepat dan terarah sesuai dengan kebutuhan real dari konsumen. Hal ini perlu dilakukan bila perusahaan ingin mempertahankan konsumennya agar tidak “kabur” menggunakan jasa dari perusahaan lain. Perbaikan diri secara berkala menandakan komitmen serius perusahaan untuk selalu peduli akan kepentingan konsumen, dan komitmen itu akan membuat konsumen menjadi loyal untuk selalu menggunakan produk dan jasa perusahaan, karena perusahaan dinilai mampu dan bisa dipercaya untuk memenuhi kebutuhan dari konsumen. Oleh karena itu, fitur pendukung seperti adanya Support atau Customer Service via online maupun offline merupakan hal yang sangat penting. Hal ini akan dibahas lebih lanjut pada tahap keempat dari RACE, yaitu Engage.

Buat website perusahaan terlihat kredibel dan bisa diandalkan dengan melakukan testing secara berkala terhadap fungsi fitur dari website tersebut, apakah bisa berjalan semua atau tidak. Jika ada masalah pada fitur dalam website tersebut, segera perbaiki, karena bila tidak akan berpengaruh pada image perusahaan yang bisa dianggap tidak kredibel oleh konsumen.

Tonjolkan testimonial dan review pelanggan yang positif, sehingga bisa menarik perhatian dan minat pengunjung lain yang belum pernah mencoba menggunakan produk atau jasa perusahaan. Tapi, bukan berarti testimonial dan komentar negatif yang membangun disembunyikan, justru komentar negatif yang

(10)

membangun itu harus direspons secara baik dan benar, dengan menunjukkan itikad baik untuk mau memperbaiki kualitas. Dengan cara tersebut, konsumen pun akan merasa senang, karena keluhannya didengarkan dan ditanggapi secara serius oleh perusahaan, pengunjung lain yang belum pernah bertransaksi dengan perusahaan pun, akhirnya bisa memandang perusahaan sebagai perusahaan yang jujur dan mau bekerja keras dalam memperbaiki pelayanan dan kualitas produk.

Langkah Act yang sudah dilakukan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan tahap Convertion. Jika dari segi desain, isi atau konten dari halaman website perusahaan tidak ada yang menarik, terutama pada landing page dan home page, kemungkinan besar customer yang mengunjungi website tidak akan tertarik untuk menjelajahi isi website lebih dalam lagi. Apalagi jika website yang dituju terlalu berat sampai tidak bisa terbuka, atau susunan kontennya terlihat berantakan dan fiturnya banyak yang tidak berfungsi dengan baik. Hal ini tentunya akan menyebabkan customer menganggap website tersebut tidak terpercaya dan tidak profesional, yang akhirnya menyebabkan customer ragu untuk menggunakan jasa atau produk perusahaan. Sehingga, komponen penting dari tahapan Act, seperti pembuatan desain website yang rapi dan menarik, performa website yang cepat, tidak berat untuk diakses, error free (semua fitur berfungsi dengan baik) dan atraktif , serta navigasi yang mudah, tidak terlalu banyak menu yang bercabang-cabang dan membingungkan, penempatan konten di tempat yang tepat (contoh: untuk testimonial jangan ditempatkan di tempat yang tersembunyi, karena testimonial bisa dijadikan alat yang sangat ampuh untuk menarik perhatian pelanggan), dengan menampilkan logo yang terpercaya dan professional dilengkapi dengan slogan yang khas dan

(11)

mudah diingat, dapat mempengaruhi kemudahan proses convertion, oleh karena itu langkah Act harus dilakukan sebaik mungkin, agar langkah convertion menjadi lebih mudah dilakukan.

d. Engage: merupakan langkah yang harus dilakukan untuk bisa

mempertahankan pelanggan yang sudah pernah membeli produk atau jasa perusahaan agar tetap setia dan loyal kepada perusahaan. Untuk mengukur tingkat engagement customer kepada perusahaan, perusahaan tinggal melihat, apakah customer yang dulu sudah pernah membeli produk atau jasa perusahaan tidak mau kembali lagi untuk membeli atau justru menjadi customer yang loyal dan setia pada perusahaan. Dari perilaku customer ini sudah bisa terbaca apakah perusahaan mampu membina hubungan jangka panjang dengan customer atau tidak.

e. Langkah engage ini hanya akan berhasil jika kualitas produk dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan keinginan customer. Oleh karena itu perusahaan perlu memperbaiki kualitas pelayanannya yang masih dirasa kurang oleh customer untuk dapat meningkatkan tingkat engagement customer kepada perusahaan. Setelah produk dan pelayanan dasar sudah baik kualitasnya, kegiatan yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kemudahan akses atas pelayanan dan informasi dari perusahaan dengan menyediakan fitur di website perusahaan yang dapat mempermudah proses menciptakan customer yang loyal. Yang perlu diingat adalah fitur yang disediakan dalam website hanya merupakan fitur pendukung, bukan faktor utama terciptanya engagement, sehingga untuk meningkatkan kadar engagement pada customer perusahaan harus meningkatkan kualitas produk dan

(12)

pelayanannya dulu, baru kemudian meningkatkan kemudahan customer atas akses informasi dan pelayanan tambahan melalui fitur di website perusahaan.

Sebenarnya, transaksi dan hubungan antara customer dan perusahaan akan terus berjalan lancar, jika customer tetap mempunyai kepercayaan penuh terhadap dedikasi perusahaan untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, aktifitas yang paling penting yang harus dilakukan pada tahap engage ini adalah: bersikaplah konsisten dan pegang janji Anda terhadap customer. Permudah komunikasi dengan cara menyediakan jalur kontak yang mudah dan praktis untuk dihubungi kapan saja. Tanggaplah atas setiap keluhan dan saran yang diberikan customer, jika terjadi keluhan segera perbaiki, jika terdapat saran yang baik, tidak apa untuk melaksanakannya. Hal ini tentunya merupakan hal dasar yang seharusnya bisa dilakukan jika perusahaan ingin menjaga hubungan jangka panjang dengan customer. Jadi, yang terpenting agar bisa melaksanakan aktivitas engage secara maksimal adalah menjaga kualitas produk dan pelayanan perusahaan agar selalu sesuai dengan kebutuhan customer, sehingga tidak ada pelanggan yang kecewa dan berpindah ke perusahaan lain. Jika kualitas tetap dijaga, kemungkinan besar customer baru akan terus bertambah karena banyak yang menjadi percaya dan tertarik untuk membeli berdasarkan pengalaman pelanggan lain yang sudah lebih dulu mencoba pelayanan dan produk perusahaan tersebut.

Social Customer Relationship Marketing juga merupakan hal yang penting untuk dilakukan, sehingga jika ada pelanggan yang memutuskan untuk bertanya melalui account social media milik perusahaan, para karyawan harus menjawab pertanyaan tersebut secara sopan. Jangan pernah mendiamkan pertanyaan dari

(13)

customer, dan jika terlambat dalam menanggapi, jangan ragu untuk meminta maaf. Sekecil apapun upaya untuk menghargai pelanggan, akan sangat dihargai oleh pelanggan tersebut. Dalam kasus Hotel Achmad Mas, hotel belum memiliki account di jejaring sosial manapun atau menumpang promosi melalui internet dikarenakan keterbatasan kemampuan perusahaan.

Alat ukur yang bisa digunakan dalam mengevaluasi kualitas aktifitas Engagement antara lain adalah dengan menghitung seberapa besar jumlah followers atau fans yang aktif mengikuti perkembangan perusahaan pada account social media perusahaan. Seberapa aktif mereka terlibat dalam diskusi dengan anggota lain dalam page di social media tersebut, apakah komunikasi yang terjadi antara perusahaan dengan customer terlihat interaktif atau justru stagnan karena tidak adanya respons dari pihak perusahaan? Jika jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas kebanyakan berupa respons yang positif dari pelanggan, berarti kegiatan memaksimalkan engagement pada perusahaan tersebut sudah maksimal dan perlu dipertahankan kualitasnya atau bahkan ditingkatkan. Jika dari pertanyaan di atas, terlalu banyak respons negatif yang didapatkan, atau bahkan sangat sedikit (hampir tidak ada) respons yang diperoleh sama sekali, segera perbaiki aktivitas engagement di perusahaan tersebut, karena hal ini menandakan kualitas support yang diberikan perusahaan masih minim sekali sampai-sampai customer tidak ada yang berminat atau peduli untuk sekedar menyampaikan pertanyaan, saran, tanggapan atau kritik.

(14)

4.2 Proses Marketing Setelah Diterapkan Website E-Marketing

customer

4.Mengisi angket tingkat kepuasan

manager

5. Menganalisis hasil angket

3. Customer Memberikan Respon Langsung dengan memesan tempat

Website

2. Website Memberikan Informasi kepada Customer

Staff Marketing

1.staf marketing melakukan promosi melalui website

Gambar 4.0 Proses Marketing Setelah Di terapkan Website E-Marketing

Setelah di terapkan website E-Marketing maka ada sebagian proses marketing yang berubah,yaitu sebelumnya staf marketing melakukan pembagian brosur di tempat-tempat seperti terminal bus dan stasiun kereta api. Sekarang staf marketing hanya perlu melakukan pembaruan terhadap website dan memberikan informasi tentang promo hotel Achmad Mas.

(15)

4.3 Rancangan Site Structure Diagram (Blueprint) dari Aplikasi Website Perusahaan

(16)

4.4 Rancangan Wireframes dari Aplikasi Website Perusahaan

(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

4.5 Database User Interface Tabel

ERD

4.6 Rancangan Jadwal Kerja dan Alokasi Sumber Daya Untuk Membangun Aplikasi Website Perusahaan

Software yang akan digunakan developer dalam membangun aplikasi website e-marketing Hotel Achmad Mas antara lain adalah Adobe Photoshop untuk pembuatan desain yang sesuai dengan permintaan Hotel Achmad Mas. Software utama lain yang juga dibutuhkan oleh pihak developer adalah Adobe Dreamweaver untuk kegiatan coding. Selain itu developer juga menggunakan bantuan software XAMPP sebagai server local yang dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi website di localhost (personal computer), yang tentunya dapat mempermudah dan mempercepat proses pengembangan

(23)

website dibandingkan bila harus mengembangkannya langsung di server yang sebenarnya. Terakhir, developer menggunakan bantuan software File Transfer Protocol (FTP) Filezilla, untuk meng-upload secara cepat keseluruhan file website yang telah selesai dikembangkan di localhost ke server hosting.

Untuk masalah pembelian domain dan hosting, Hotel Achmad Mas sebenarnya belum melakukan pembelian domain dan hosting dari awal pembukaan Hotel.

Hanya sebagai informasi tambahan saja, nama domain dan hosting yang digunakan sebagai tempat menjalankan demo fungsi aplikasi website yang utama adalah www.ahmadmashotel.com Nama domain yang dibeli dan digunakan domain ini hanya dipergunakan untuk keperluan testing fungsi website secara keseluruhan.

Sebenarnya, untuk testing fungsi aplikasi website bisa saja menggunakan localhost atau server komputer lokal. Namun karena pada skripsi ini akan dicontohkan mengenai pelaksanaan kegiatan testing atau review menggunakan Google Analytic dan tools evaluasi lain yang hanya bisa bekerja jika website sudah di-online-kan, maka diputuskan untuk membeli kedua domain seperti di atas.

Berikut adalah simulasi perhitungan biaya pengembangan aplikasi website CV. Achmad Mas, jika menggunakan domain dan hosting yang disebutkan di atas:

Biaya pembelian Domain:

Domain utama: ahmadmashotel.com

Rp. 89.000/tahun

Biaya pembelian Host:

Hosting utama: ahmadmashotel.com

(24)

Setting Google Index: Rp. 99.000

Biaya pasang iklan: Rp. 15.000

Total: Rp. 383.000

Tabel 4.1 Biaya Website Dengan fasilitas berupa:

- kapasitas space 200 MB, - kapasitas Bandwidth 5 GB,

- kapasitas email dan FTP unlimited,

Disertai fasilitas standard seperti c-panel file manager, autobackup harian, dan fitur lain yang memungkinkan untuk dapat mendukung kinerja situs-situs yang memerlukan performa tinggi. Kapasitas space, bandwidth, email, dan FTP yang besar, diperlukan karena besar ukuran aplikasi website yang dibuat sekitar 50 MB. Karena kapasitas file Website ini sebesar 50 MB Jika memakai host dengan fasilitas biasa, maka akan mengakibatkan website menjadi sangat berat untuk diakses. Oleh karena itu, apabila nantinya CV. Achmad Mas bersedia untuk menggunakan aplikasi website pada skripsi ini, hosting asli milik CV. Achmad Mas setidaknya harus mempunyai kapasitas space melebihi 250 MB dan kapasitas bandwidth lebih dari 2GB, sehingga aplikasi website bisa berjalan dengan baik bila nantinya akan resmi diluncurkan.

Jumlah orang yang bekerja dalam kegiatan pembangunan aplikasi website untuk CV. Achmad Mas ini adalah sebanyak 3 orang. Dimana satu orang bertindak sebagai analis, satu orang lagi bertindak sebagai developer atau programmer, dan satu orang lagi bertindak sebagai tester.

(25)
(26)

Tabel 4.2 Perancangan Pembangunan Aplikasi Website Perusahaan.

Kegiatan pembangunan Aplikasi Website dimulai sejak Bulan Febuari 2012 dan berakhir pada Bulan Juni 2012. Berikut penjelasan dari aktifitas pembangunan website yang tertera pada Gannt Chart di atas:

1. Pengumpulan data dilakukan selama dua minggu. Kegiatan yang dilakukan saat pengumpulan data terdiri dari Survey ke perusahaan, wawancara dengan perwakilan perusahaan dan melakukan penyebaran Questionnaire. Survey dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk perancangan website e-marketing, seperti data mengenai produk, profil perusahaan, serta melakukan pengamatan terhadap lingkungan perusahaan dan data lain yang dapat menunjang kebutuhan untuk melakukan pemasaran secara online. Sedangkan kegiatan wawancara dilakukan untuk menganalisis permasalahan-permasalahan marketing yang dialami perusahaan saat ini. Untuk penyebaran questionnaire, dilakukan untuk

(27)

memperoleh daftar kriteria yang dibutuhkan untuk pembuatan website sesuai dengan kebutuhan customer.

2. Kegiatan analisis dilakukan selama empat minggu setelah kegiatan pengumpulan data selesai. Setelah data yang diperlukan sudah terkumpul, maka akan dilakukan analisis kebutuhan website e-marketing dengan menggunakan metode perencanaan SOSTAC®. Dimana pada kegiatan analisis meliputi tiga tahap awal dalam SOSTAC® yang digunakan untuk menganalisis kebutuhan user terhadap website e-marketing yang akan dibangun. Tiga tahap tersebut meliputi Situation Analysis, pembentukan Objectives dan penetapan Strategy umum untuk pencapaian Objectives.

3. Kegiatan Design dilakukan selama tiga minggu. Setelah analisis dilakukan, hasil dari analisis yang telah diperoleh digunakan untuk merancang website e-marketing. Dalam kegiatan Design bagian kerangka perencanaan SOSTAC® yang digunakan adalah perumusan pembentukan Tactic. Perumusan Tactic yang telah ditetapkan akan digunakan untuk membuat rancangan struktur informasi website yang terdiri atas rancangan skema navigasi dan layout dari setiap halaman website (rancangan site structure diagram dan rancangan wireframes/interface).

4. Pada tahap coding pembuatan website e-marketing akan dilakukan berdasarkan hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat pada kegiatan sebelumnya. Pembuatan program kira-kira akan memakan waktu sekitar 3 minggu.

(28)

5. Tahap testing dan review dilakukan setelah website selesai dibuat. Tahap ini diperlukan untuk mengecek apakah fitur yang dibuat pada website sudah berjalan dengan benar atau belum. Pada tahap ini, aplikasi Website belum diluncurkan ke host asli perusahaan dan masih di test pada hosting khusus untuk kegiatan testing atau bisa juga dilakukan pada localhost. Tahap ini dilakukan selama 2 minggu.

6. Tahap Implementasi dan Evaluasi Akhir akan dilakukan selama 2 minggu. Implementasi dilakukan dengan cara melakukan upload website ke hosting asli milik perusahaan. Setelah website berhasil di upload, akan dilakukan pengujian ulang terhadap fungsionalitas dari fitur pada website dalam lingkungan sebenarnya (internet). Selain itu, pada tahap ini juga mulai akan dilakukan pelaksanaan strategi dan taktik e-marketing yang telah direncanakan. Keberhasilan dari pelaksanaan strategi dan taktik e-marketing akan dievaluasi menggunakan Google Analytic dan Tools lainnya yang bisa digunakan untuk mengukur seberapa baik performa e-marketing perusahaan. Bisa juga dengan meminta feedback dari customer melalui fitur yang ada pada website seperti polling, testimonial, review/rate, dan lain sebagainya.

4.8 Evaluasi website menggunakan Tools Google Analytic

Pada tahap yaitu mengevaluasi website dengan menggunakan tools Google Analytic, kegunaannya untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan tujuan dari E-Marketing. Penggunaan tools Google Analytic dilakukan dalam jangka waktu sekitar 9 hari, dimulai pada tanggal 10 Juni sampai 19 Juni 2012. Berikut hasil penggunaan Google Analytic untuk mengevaluasi hasil dari pelaksanaan E-Marketing yang di aplikasikan pada website Hotel Achmad Mas.

(29)

Yang pertama kita bahas mengenai hasil evaluasi ini yaitu pada jumlah pengunjung pada website Hotel Achmad Mas, berdasarkan hasil laporan Google Analityc terhadap website, jumlah kunjungan yang terus meningkat dengan total sebanyak 13 kali kunjungan dari 9 pengunjung. Dari laporan juga bisa dilihat jumlah seluruh halaman pada website, jadi rata-rata pengunjung pada setiap halaman yaitu 1,69 halaman. Rata-rata lama waktu kunjungan website yaitu 5 menit 49 detik.

Tingkat Bounce Rate yang terjadi ternyata berjumlah cukup besar yaitu sebanyak 76,92%, hal ini perlu diwaspadai karena dapat menurunkan peringkat halaman pada search engine result page, maka harus segera diperbaiki sumber penyebabnya. Untuk mengetahui sumber penyebab bounce rate yang sering terjadi karena kurang menariknya konten dari website, maka dibuatkan Kuesioner ulang untuk mengetahui konten sudah menarik atau tidaknya website dan menampung saran-saran yang diberikan.

Jumlah new visitors 69.23% dan returing visitors 30.77% pada website. Jadi dapat disimpulkan, jumlah new visitors yang lebih besar dikarenakan masih barunya website dan returing visitor dapat dijadikan suatu keberhasilan akan ketertarikan pada website.

(30)

Gambar 4.8 Chart Visitors Overview

Gambar 4.9 Visitors Type New vs Returning

Gambar 4.10 Visitors Overview

Berikut adalah hasil laporan mengenai beberapa kota yang mengakses website Hotel Achmad Mas. Dilihat dari hasil laporan ini membuktikan bahwa dengan menggunakan website, perusahaan bisa memperluas pemasaran diluar kota .

(31)

Gambar 4.11 Laporan dari lokasi pengunjung

Dari hasil laporan sebanyak 10 kunjungan hanya melihat sebanyak 90 pageview dengan durasi 0-10 detik. Hal ini menandakan bahwa kurang mempertahankan pengunjung. Untuk bisa meningkatkan jumlah kunjungan dengan waktu yang lama dalam website diperlukan langkah untuk memperbaiki konten pada website agar terlihat lebih menarik.

Gambar 4.12 Laporan Visit Duration

Hasil dari Google Analytics menunjukan bahwa pengunjung untuk mengakses website Hotel Achmad Mas yaitu melaui browser Google Chrome dan Mozilla Firefox sehingga website Hotel Achmad Mas setidaknya harus bisa diakses melalui dua browser tersebut.

(32)

Dari hasil data mengenai browser apa yang digunakan pengunjung dalam mengakses website, dapat diperoleh juga data provider penyedia jaringan internet. Pengunjung lebih banyak menggunakan PT. Telkom Indonesia sebanyak 53,85% & PT. Smart Telecom sebanyak 30,77%, data tersebut bisa digunakan untuk menyesuaikan website agar dapat dengan mudah diakses oleh pengunjung.

Gambar 4. 14 Laporan Service Provider

Berikut adalah hasil pengunjung yang mengakses website melaui mobile phone, hanya terdapat 1 pengunjung. Hal tersebut untuk menentukan apakah website harus diadaptasikan secara maksimal melalui mobile phone atau tidak. Jumlah pengunjung yang berbanding jauh dibandingkan melaui personal computer, maka website belum diwajibkannya untuk beradaptasi secara maksimal.

Gambar 4.15 Laporan Mobile Device Info

Google Analytics juga dapat digunakan untuk mengetahui dari mana sumber traffic yang datang menunju website perusahaan. Pada pengujian terhadap aplikasi website Hotel Achmad Mas, Referral Traffic yang disebarkan melaui deployment E-Marketing website iklan gratis pada tahap sebelumnya. Untuk direct traffic 38,46% pengunjung langsung mengunjungi website ahmadmashotel.com.

(33)

Sedangkan search traffic yaitu 15,38% didapat melaui search engine, keyword yang sering dilakukan oleh pengunjung yaitu ahmadmashotel.

Gambar 4.16 Referral Traffic

Berikut adalah hasil dari Google Analytic dalam memberikan gambaran alur pengunjung dalam mengunjungi website (visitor flows). Hal pertama yang sering dilakukan pengunjung ketika tiba pada halaman home, ini biasanya karena kurang menarik pada kesan pertama pada halaman home atau tidak sesuai informasi yang dibutuhkan pengunjung. Jika hal tersebut sering terjadi maka bounce rate akan terus meningkat yang mengakibatkan penurunan page rank. Hal yang perlu diperhatikan lainnya yaitu dapat mengetahui halaman yang sering melakukan pengakhiran website sehingga memberikan gambarkan halaman yang perlu melakukan perubah agar lebih menarik.

Gambar 4.17 Visitor Flows

Dengan hasil data – data Google Analytic diatas dapat memberikan gambaran lengkap dalam pemasaran pada website ahmadmashotel.com untuk mengevaluasi kinerja E-Marketing perusahaan secara menyeluruh.

(34)

Selain itu dapat membantu perusahaan dalam membuat keputusan dalam mengelola E-Marketing sesuai dengan target yang ingin dicapai. Karena seringkali dari hasil dari data – data Google Analytic, dapat memberikan pelajaran yang berguna, sehingga bisa dijadikan sebagai acuan untuk dapat lebih memajukan kualitas E-Marketing.

Gambar

Gambar 4.0 Proses Marketing Setelah Di terapkan Website E-Marketing
Gambar 4.2  Wireframe Halaman Home
Gambar 4.3  Wireframe Halaman About Us
Gambar 4.4  Wireframe Halaman Contact Us
+7

Referensi

Dokumen terkait

Keberadaan ternak sapi sangat menunjang kegiatan budidaya jambu mete karena memberikan beberapa keuntungan seperti tambahan pendapatan (dari proses produksi), sumber tenaga

BAB III: Kendala Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) Dalam Memerangi Cyber Crime : Aspek Koordinasi dan Kerjasama Internasional... Beberapa Penanggulangan Global

Zeorin, senyawa yang diisolasi dari Aegle marmelos Correa, mampu menunjukkan efek penghambatan terhadap pelepasan mediator sel mast yaitu enzim -hexosaminidase dengan

 Mohon kehadiran anggota Komisi Germasa dan Pengurus Inti ke-6 Pelkat dalam pertemuan dengan Ketua II PHMJ yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 19 Juli

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) Secara total prosentase pencapaian skor pada tes diagnostik oleh mahasiswa pendidikan fisika ini masih relatif rendah yaitu

terpengaruh oleh kepentingan pribadi dalam penyusunan perencanaan pengawasan dengan cara mengalokasikan auditor yang telah melakukan kegiatan pengawasan selama 3

Pengelolaan sumber daya air sering berfokus pada pemenuhan kebutuhan air yang meningkat tanpa memperhitungkan secara memadai kebutuhan untuk melindungi kualitas dan

1) Biaya pendidikan untuk level yang ditempuh sebesar Rp1.650.000 (satu juta enam ratus lima puluh ribu rupiah) sesuai ketentuan Pimpinan Pusat.. OIAA di Kairo. Biaya itu