• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dua unsur, yaitu siswa yang sedang belajar dan guru yang mengajar, yang di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dua unsur, yaitu siswa yang sedang belajar dan guru yang mengajar, yang di"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi antara dua unsur, yaitu siswa yang sedang belajar dan guru yang mengajar, yang di dalamnya berlangsung adanya ikatan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Sekolah sebagai sebuah satuan pendidikan sebaiknya dijadikan sebagai tempat untuk mencari, mengembangkan dan membekali siswa dengan berbagai kompetensi dengan tujuan agar siswa dapat menyesuaikan dirinya dengan perubahan yang ada. Sejalan dengan tujuan tersebut, maka proses belajar mengajar di sekolah diharapkan dapat menjadikan siswa lebih berpartisipasi dan berperan lebih aktif, dimana hal ini dapat memberikan siswa pengalaman belajar sesungguhnya yang sesuai dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pendidikan itu sendiri serta dapat tercapainya hasil belajar yang optimal.

Costa (Rustaman, 2003) menyatakan bahwa strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk mencapai hasil belajar yang optimal diantaranya adalah dengan memilih model, media, metode dan keterampilan yang tepat. Pembelajaran yang baik yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar. Semakin aktif siswa secara intelektual dan sosial maka semakin bertambah pula pengalaman belajar siswa. Dengan

(2)

melibatkan dirinya secara langsung, siswa akan lebih menghayati pembelajaran yang dilakukan.

Salah satu metode pembelajaran yang tepat untuk dapat mendukung apa yang telah diungkapkan oleh Costa, adalah metode pembelajaran Student Centered Learning (SCL). Istilah Student Centered Learning (SCL) merupakan suatu metode dalam dunia pembelajaran dan pengajaran dimana didalamnya siswa memiliki tanggungjawab atas beberapa aktivitas penting seperti perencanaan, pembelajaran, interaksi antara guru siswa, penelitian dan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dikerjakan.

Lea, Stephenson, dan Troy (dalam jurnal O’Neill & McMahon, 2005) mendefinisikan SCL secara lebih luas yaitu bahwa SCL mencakup : ketergantungan terhadap belajar aktif, penekanan terhadap belajar secara mendalam, pemahaman, meningkatnya tanggungjawab di pihak siswa, meningkatnya perasaan otonomi pada pembelajar, saling ketergantungan antara guru dan siswa. SCL lebih merupakan suatu metode pembelajaran yang refleksif baik bagi pihak siswa maupun guru.

Kenyataannya problematika yang terjadi pada sistem pendidikan di Indonesia salah satunya adalah terdapatnya kesenjangan antara pengetahuan yang dimiliki siswa dengan sikap dan perilakunya. Banyak siswa yang hanya diberikan hafalan tanpa memperhatikan aspek pemahaman itu sendiri. Paradigma ini muncul karena selama ini proses pendidikan yang dilakukan hanya satu arah, dimana guru yang menjadi pusatnya. Sistem pembelajaran semacam ini dikenal dengan metode Teacher Centereded Learning (TCL).

(3)

Di dalam TCL, guru menjadi aktor utama dari hampir sebagian besar kegiatan belajar-mengajar. Mulai dari perencanaan materi pembelajaran sampai ke masalah ujian dan penilaian, hampir semuanya dikendalikan oleh para pengajar. Dengan menggunakan metode seperti ini, para siswa menjadi tidak dapat berbuat terlalu banyak ketika materi yang akan diterimanya ternyata sangat tidak sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimilikinya. Akibatnya, siswa yang berada dalam lingkungan seperti ini umumnya akan sulit untuk melibatkan dirinya ke dalam kegiatan belajar-mengajar yang sedang diambilnya.

Metode TCL membuat siswa menjadi pasif sehingga kreativitas mereka kurang terasah. Guru banyak melakukan kegiatan belajar mengajar dengan bentuk ceramah (lecturing) dan seakan-akan menjadi satu-satunya sumber ilmu. Guru menjadi aktor utama dan hampir sebagian besar kegiatan belajar-mengajar. Mulai dari perencanaan materi pembelajaran sampai ke masalah ujian dan penilaian, hampir semuanya dikendalikan oleh para pengajar. Metode ini berarti memberikan Informasi satu arah karena yang ingin dicapai adalah bagaimana guru bisa mengajar dengan baik sehingga yang ada hanyalah transfer pengetahuan (Sudjana, 2003).

Dengan fakta tersebut bahwa metode pembelajaran SCL menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan. Perubahan cara pandang dalam proses pembelajaran yang semula berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa yang diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa maka siswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk membangun

(4)

sendiri pengetahuannya sehingga mereka akan memperoleh pemahaman yang mendalam (deep learning) dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu kualitas siswa itu sendiri.

Salah satu faktor untuk aspek yang diyakini mampu membantu mempercepat implementasi metode pembelajaran SCL ini adalah dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang sangat cepat telah banyak mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, perilaku dan paradigma berpikir manusia terhadap berbagai macam dimensi kehidupan dan lingkungannya. Salah satu aspek kehidupan yang kini sangat terpengaruh oleh dinamika perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.

Salah satu perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang mempengaruhi perubahan itu semua adalah lahirnya sebuah teknologi bernama Internet, yaitu teknologi yang menghubungkan komputer-komputer seluruh dunia yang terhubung pada sebuah jaringan dimana penggunanya dapat berbagi data, dan informasi ke seluruh dunia dengan waktu yang sama (Realtime). Indonesia adalah negara dengan pengguna internet yang cukup besar, dengan angka pertumbuhan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Seiring dengan semakin berkembangnya penggunaan internet maka mendorong pula penggunaan blog yang semakin meluas, penggunaan blog kini tak hanya terbatas pada kepentingan personal, namun juga dapat dimanfaatkan sebagai perkakas media pembelajaran alternatif di institusi pendidikan. Banyak

(5)

universitas yang mengembangkan blog sebagai penunjang pembelajaran, seperti Univeritas Indonesia (http://blog.ui.edu), ITB (http://blog.itb.ac.id) dan UPI (http://blog.upi.edu).

Menurut Yousef Namwar dan Azam Rastgoo dari Islamic Azard University Ardabil Branch, Iran dalam jurnalnya berjudul Weblog as a Learning Tool in Higher Education mengatakan bahwa melalui weblog, siswa dapat mengekspresikan diri mereka dengan menulis apa yang mereka pikirkan. Dan weblog memfasilitasi siswa untuk dapat saling berinteraksi antar siswa yang memiliki blog, saling mengunjungi blog, berdiskusi mengenai topik yang diangkat, saling berkomentar dan sharing knowledge/ berbagi pengetahuan dan ilmu yang dimiliki oleh masing-masing siswa.

Membangun weblog bisa memotivasi siswa untuk dapat menulis dan belajar melakukan riset, menganalisa sebuah masalah, atau menarik kesimpulan pada riset orang lain, sehingga aktifitas ini memberi dorongan dan kesempatan kepada siswa untuk dapat melakukan penjelajahan dan penelitian atas materi-materi yang mereka temui ketika berselancar di internet (Oravec, 2003).

Menggunakan weblog di dalam pendidikan khususnya sekolah menengah, akan mengubah peran-peran guru sebagai pusat pembelajaran dan hanya bisa dilakukan di dalam kelas, kini bisa dilakukan dengan cara online, sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Disini guru dituntut untuk dapat memfasilitasi dan membantu siswa untuk dapat mengeksplorasi materi-materi yang disampaikan menjadi lebih luas.

(6)

Weblog sebagai media informasi memiliki fungsi yang sejalan dengan konsep metode pembelajaran SCL yang dapat mendukung dan mengoptimalkan peran siswa dalam kegiatan pembelajaran yang efektif dan sejalan dengan kemajuan teknologi Informasi. Atas dasar latar belakang tersebut, maka penulis mengangkat judul “Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran Student Centered Learning Berbasis Classroom Blogging Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA”

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka permasalahan pokok yang akan diteliti oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar TIK siswa yang menggunakan Metode Pembelajaran Student Centered Learning Berbasis Classroom Blogging dengan menggunakan metode konvensional?

2. Bagaimana efektivitas pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Student Centered Learning Berbasis Classroom Blogging bila dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode konvensional? 1.3 PEMBATASAN MASALAH

Agar masalah yang dikaji lebih terfokus dan terarah maka penulis membatasi masalah-masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI semester ganjil tahun ajaran 2010/1011.

2. Kompetensi dasar yang digunakan adalah Memahami dasar-dasar pemrograman Web.

(7)

3. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui metode pembelajaran Student Centered Learning Berbasis Classroom Blogging

4. Hasil belajar siswa hanya dilihat atau dinilai dari hasil postes siswa yang akan dilakukan pada akhir pembelajaran.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Secara umum penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menguji efektivitas penggunaan metode belajar Student Centered Learning Berbasis Classroom Blogging pada pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan Metode Pembelajaran Student Centered Learning Berbasis Classroom Blogging dengan siswa yang menggunakan metode konvensional.

2. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan Metode Pembelajaran Student Centered Learning Berbasis Classroom Blogging?

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak tertentu, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Penelitian ini bermanfaat bagi siswa dalam menyediakan fasilitas pembelajaran pada kelas pembelajaran online yang dapat membantu siswa agar dapat belajar lebih aktif dan kreatif serta mandiri. Penelitian ini juga

(8)

akan mampu memberikan suasana belajar yang berbeda dengan pembelajaran konvensional yang cenderung satu arah.

2. Bagi Guru

Sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi guru dan calon guru untuk dapat memilih metode dan media pembelajaran yang sesuai, efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi Satuan Pendidikan

Penelitian ini dapat memberikan wacana baru tentang media serta kebijakan sekolah dalam kaitannya dengan pengembangan media pembelajran lebih terarah.

4. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini penulis dapat mengembangkan wawasan kelimuan dan pengalaman di bidang penelitiannya, khususnya mengenai media pembelajaran berbasis Classroom Blogging dengan menggunakan metode Student Classroom Blogging.

1.6 DEFINISI OPERASIONAL

1. Efektivitas pembelajaran pada penelitian ini adalah tingkat keberhasilan suatu metode pembelajaran yang diindikasikan oleh pencapaian hasil belajar siswa yang diukur dengan menggunakan gain ternormalisasi.

2. Hasil belajar adalah prestasi peserta didik yang diperoleh melaui proses pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai dalam hal ini adalah nilai postes.

(9)

3. Student Centered Learning merupakan salah satu metode pembelajaran yang berpusat pada siswa, dimana didalamnya siswa bertanggungjawab atas beberapa aktivitas penting seperti perencanaan, pembelajaran, interaksi antara guru dan siswa, penelitian dan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

4. Pembelajaran Konvensional yang dilakukan pada kelas kontrol dilakukan dengan teknik ceramah dan demonstrasi.

1.7 HIPOTESIS

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya. Menurut Moh.Nazir (1999) hipotesa adalah “ pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi”.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Penggunaan Metode Pembelajaran Student Centered Learning Berbasis Classroom Blogging efektif meningkatkan hasil belajar siswa SMA”

Referensi

Dokumen terkait

Dengan sifat-sifat tersebut, limbah bonggol jagung yang telah diawetkan memiliki potensi yang sangat besar untuk diolah menjadi produk fesyen dengan teknik... 3

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat lingkungan RW 18 Desa Cijengkol Kabupaten Bekasi terutama para ibu mengenai

Adapun kendala yang dihadapi oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kesatuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sampang dalam melaksanakan proses penegakan hukum administrasi terhadap

Mereka sudah tidak lagi mengenal permainan tradisional sebagai permainan sehari-hari, kini play station adalah salah satu mainan yang digandrungi anak-anak Hal ini salah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka cara untuk mengatasi permasalahannya yaitu guru dalam proses pengajaran menggunakan strategi pembelajaran, model

Ada beberapa keunggulan kurikulum yang diterapkan pada SMK N 2 Depok, yaitu (1) jumlah kompetensi yang diterima peserta didik lebih banyak, (2) prakerin dilaksanakan

Dimana sebagian besar pendidik di lapangan mengabaikan latar pengetahuan dan kepentingan pembaca (D. K-W-L dikembangakan dan diujiterapkan untuk mengetahui kerangka

KONTEKS ORGANISASI: STRUKTUR FORMAL LINGKUNGAN BUDAYA STRATEGI PENGHARGAAN, SISTEM- KONTROL KONTEKS ORGANISASI: STRUKTUR FORMAL LINGKUNGAN BUDAYA STRATEGI PENGHARGAAN, SISTEM-