• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan World Tourism Organization (WTO), telah mengakui bahwa pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama yang menyangkut dengan kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak asazi manusia, sebagaimana dinyatakan oleh John Naisbitt dalam bukunya "Global Paradox" yakni tentang sejarah pariwisata dan kebutuhan manusia tentang pariwisata.

Hal tersebut tidak hanya terjadi di negara maju tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang termasuk Indonesia.Dalam hubungan tersebut, berbagai negara termasuk Indonesia pun turut menikmati dapak dari peningkatan pariwisata dunia. Di Indonesia, pariwisata telah menunjukkan perannya dengan nyata dengan memberikan kontribusi terhadap kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya bangsa. Kesempatan kerja bagi orang yang terampil dalam bidang ini makin bertambah jumlahnya, pendapatan negara dari segi pajak dan devisa makin bertambah, keadaan masyarakat yang terlibat dalam sektor ini makin baik, dan kebudayaan bangsa semakin memperoleh apresiasi.

(2)

Definisi yang lebih lengkap, pariwisata adalah Industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan-minuman, dan jasa lain yang bersangkutan seperti bank, asuransi, keamanan. Industri pariwisata juga menawarkan budaya, petualangan, pengalaman baru dan sesuatu yang menantang dan berbeda lainnya.Banyak negara, bergantung banyak dari industri pariwisata sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan dan perseorangan yang menjual jasa kepada wisatawan.

Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh pemerintahan dan organisasi non-pemerintahan untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada wisatawan.

Dalam sektor pariwisata merupakan salah satu industri yang mampu menciptakan peluang untuk pendapatan ekonomi suatu negara, diantaranya yaitu dalam hal kesempatan keria, taraf hidup, dan yang paling penting ikut mengaktifkan sektor produksi lain bagi negara penerima wisatawan. Dikarenakan industri pariwisata mempunyai jangkauan yang cukup komplek seperti mencakup bidang akomodasi, transpotasi, restaurant dan lain-lainnya.

Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia (WTO), dan sebagai salah satu bagian dari industri pariwisata wisatawan

(3)

mampu memberikan gambaran umum mengenai obyek wisata, potensi yang dimiliki oleh obyek wisata, dan juga kemajuan perkembangan obyek wisata serta merupakan sebuah solusi untuk pendapatan daerah dalam sektor pariwisata.Pertumbuhan pendapatan dari wisatawan sejak tahun 2004 hingga 2009 lebih tinggi dari pada pertumbuhan ekonomi nasional. Hingga bulan Juni 2009 jumlah wisatawan manca negara naik 2,17 persen dan bahkan pada Juli 2009 naik menjadi 2,56 persen dan ini merupakan prestasi yang membanggakan dan perlu untuk ditingkatkan. (www.google/perkembangan pariwisata indonesia.10 Februari 2011, Jam 14.15 WIB)

Banyak fakta-fakta yang menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat berpotensial akan keindahan alamnya, kaya, dan memiliki daerah obyek wisata yang layak untuk dikunjungi. Disamping itu juga Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau, dan memiliki tiga dari enam pulau terbesar di dunia (Kalimantan, Sumatra, dan Papua).Dengan luas wilayah tersebut Indonesia juga memiliki 740 suku yang menjadikan Indonesia negara yang memiliki suku terbanyak di dunia.

Pariwisata di Indonesia kian hari kian dikenal oleh banyak kalangan dan bangsa-bangsa, hal ini disebabkan karna negara ini memiliki daya tarik wisata dan keanekaragaman budaya yang menarik untuk disinggahi. Selain itu Pemerintah Indonesia juga telah melakukan pembangunan infrasruktur dalam kepariwisataan, contohnya dengan membangun saranan

(4)

untuk mempermudah wisatawan untuk berkunjung dengan membangun sarana-sarana transportasi, seperti bandara internasional, pelabuhan, terminal, dan lain-lain. Disamping itu munculnya banyak hotel-hotel, restoran, dan tempat berjualan oleh-oleh khas daerah di dekat tempat wisata juga membantu para wisatawan untuk menentukan dengan mudah dimana harus beristirahat, mencari makanan, dan mencari oleh-oleh.

Salah satu kota berkembang yang cukup sering disinggahi oleh wisatawan adalah Kota Wonogiri. Wonogiri menyimpan banyak potensi-potensi alam luar biasa yang mampu untuk memikat perhatian para wisatawan. Di kota Wonogiri ini memiliki banyak obyek wisata, seperti: pantai, goa, wisata para layang, dan waduk buatan, wisata-wisata tersebut diantaranya adalah: Pantai Sembukan, Pantai Nampu, Gua Putri Kencono, Gua Musium Karst, Jala Karamba, Wisata Gantole, dan yang paling terkenal diantaranya adalah Waduk Gajah Mungkur. Dalam Tugas Akhir ini penulis ingin mengupas lebih dalam tentang profil wisatawan di Taman Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur dan keindahan obyek wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur. Waduk Gajah Mungkur teletak kurang lebih 2,5 kilo meter arah selatan kota Wonogiri tepatnya di Desa Sendang, Kec. Wonogiri. Di dalam obyek wisata ini terdapat banyak fasilitas-fasilitas untuk memanjakan para wisatawan, fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya adalah taman satwa, kolam renang, mainan anak-anak, perahu, kereta kelinci, sarana olah raga gantole, rumah makan terapung, karamba, tempat ibadah, toilet, dan masih banyak lagi

(5)

Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur dari berbagai kalangan, dari hal tersebut mcnjadi topik permasalahan yang dapat dibahas untuk meningkatkan kualitas pelayanan maupun produk wisata. Diperlukan kegiatan dan penggalian data informasi terkait dengan profil, karakter dan pola belanja wisatawan yang berkunjung ke Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur sebagai langkah awal pembenahan. Mencermati karakter wisatawan disini dimaksudkan untuk mengetahui segala sifat, kebiasaan dan kesukaan kelompok wisatawan yang datang berkunjung ke daerah tujuan wisata dan akan bermanfaat sebagai bahan masukan dalam melakukan perencanaan kegiatan priwisata yang lebih baik.

Berdasarkan asumsi di atas maka penulis menyusun tugas akhir dengan judul "Profil Wisatawan Taman Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur Wonogiri".

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi Taman Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur dan pengelola obyek wiata tersebut ?

2. Bagaimana ciri-ciri wisatawan yang datang dan berkunjung ke Taman Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur?

3. Apa harapan-harapan yang diinginkan wisatawan yang datang ke Taman Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur?

(6)

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kondisi Taman Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur dan pengelola obyek wiata tersebut

2. Mengetahui ciri-ciri wisatawan yang datang dan berkunjung ke Taman Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur.

3. Mengetahui harapan-harapan yang diinginkan oleh wisatawan yang datang dan berkunjung ke Taman Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat-manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dunia kepariwisataan pada umumnya serta untuk mempresentasikan teori-teori yang didapat selama bangku kuliah dalam segi akademis. Manfaat praktis, yaitu memberikan gambaran pada penulis dan pembaca mengenai profil wisatawan Taman Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur serta manfaat yang di dapat lainnya adalah manfaat teoritis, yaitu sebagai referensi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi penulis dan pembaca.

(7)

E. Kajian Pustaka 1. Pengertian Pariwisata

Secara etimologi, kata "Pariwisata" berasal dari bahasa Sansekerta, yang terdiri dari dua suku kata, yaitu dari kata "Pari" dan "Wisata". Kata pari berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap. Sedangkan kata wisata berarti perjalanan, bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata "TraveF dalam bahasa Inggris. (Oka A Yoeti, 1996: 112). Sedangankan menurut undang-undang terbaru kepariwisataan adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintahan Daerah ( UU No.9 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan).

Menurut M. A Desky adalah perjalanan dan persinggahan yang dilakukan oleh manusia di luar tempat tinggalnya untuk berbagai maksud dan tujuan, tapi bukan untuk tinggal menetap di tempat yang dikunjungi atau disinggahi atau melakukan pekerjaan dengan mendapatkan upah (M. A Desky, 1999:6)

Dari arti-arti penting pariwisata di atas dapat memberikan gambaran yang jelas bahwa kegiatan pariwisata mencakup tentang banyak hal diantaranya adalah wisatawan, obyek wisata, fasilitas-fasilitas wisata, dan biro perjalanan yang menyelenggarakan perjalanan. Dan dapat diartikan pula pariwisata adalah suatu proses penjalanan untuk jangka waktu tertentu yang bertujuan untuk menikmati suatu keindahan obyek-obyek wisata tertentu.

(8)

2. Pengertian Wisatawan

Dalam Undang-undang NKR1 No. 10 Tahun 2009 Bab I tentang kepariwisataan menyebutkan bahwa wisatawan adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara dan wisatawan adalah orang yang melakukan wisata" (UU. No. 10 tahun 2009).

The World Tourism Organisation memberikan definisi tentang wisatawan sebagai wisatawan adalah seseorang yang tinggal di suatu negara, tanpa memandang kebangasaan, melakukan perjalanan ke tempat didalam negara yang bukan merupakan tempat tinggalnya yang biasa, sedikitnya selama 24 jam atau satu malam, untuk suatu tujuan selain mendapatkan pengahasilan di tempat yang dikunjunginya (World Tourism Organisation/ WTO)

3. Pengertian Obyek Wisata

Objek Wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya, serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan. (Kodhayat-Ramaini, 1992:80). Dalam dunia kepariwisataan sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat, disebut atraksi atau lazim juga dinamakan sebagai obyek wisata (Nyoman S. Pandit, 1994:23)

(9)

4. Bentuk-bentuk Pariwisata

Menurut Nyoman S. Pendit (1981:31-32) bentuk-bentuk pariwisata dapat dibagi menurut kategori dibawah ini:

a. Menurut Asal Wisatawan

Bahwa menurut asal wisatawan yang perlu diperhatikan, apakah wisatawan itu berasal dari dalam atau luar negeri. Jika wisatawan itu dari dalam negeri disebut wisatawan domestik. Sedangkan wisatawan yang berasal dari luar negeri dinamakan wisatawan mancanegara.

b. Menurut Akibat Terhadap Neraca Pembayaran

Kedatangan wisatawan mancanegara adalah membawa mata uang asing. Pemasukan valuta asing ini berarti membawa efek positif terhadap neraca pembayaran luar negeri suatu negara yang dikunjungi.

c. Menurut Jangka Waktu

Kedatangan wisatawan di suatu tempat atau negara, diperhitungkan pula lama tinggal ditempat atau negara yang bersangkutan. Hal ini menimbulkan istilah-istilah pariwisata jangka pendek dan jangka panjang.

d. Menurut Jumlah Wisatawan

Perbedaan ini diperhitungkan atas wisatawan yang datang, apakah wisatawan tersebut datang sendiri atau dalam rombongan. Maka

(10)

timbullah istilah-istilah pariwisata tunggal (Individual Tourism) dan pariwisata rombongan (Group Tourism)'

e. Menurut Alat Angkut Yang Dipergunakan

Dilihat dari segi penggunaan transpotasi yang dipergunakan oleh wisatawan, dapat dibagi menjadi transpotasi udara, kapal laut, kereta api, dan mobil, tergantung apakah wisatawan tiba dengan pesawat udara, kapal laut, kereta api atau mobil.

Dilihat dari pembagian kategori bentuk-bentuk pariwisata dengan istilah-istilah tersebut diatas, terlihat terlalu bersifat tennis. Namun demikian, dilihat dari segi ekonomi hal ini sangat penting dan perlu. Sebab dari klasifikasi ini, ditentukan sistem perpajakan dan perhitungan pendapatan dalam industri pariwisata.

Walaupun banyak wisata ditentukan menurut motif tujuan perjalanan, dapat pula dibedakan adanya jenis pariwisata yang sering dipergunakan. Jenis pariwisata tersebut sebagai berikut menurut DR. James J.Spillane (1998:29 - 30) :

a. Pariwisata Untuk Menikmati perjalanan (Pleasure Tourism)

Bentuk pariwisata ini diiakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur, untuk mencari udara segar yang baru, untuk melihat sesuatu yang baru, untuk menikmati keindahan alam. Sementara orang yang mengadakan perjalanan semata-mata untuk menikmati tempat-tempat atau alam lingkungan yang jelas

(11)

berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Yang lain akan bangga jika dapat mengirimkan gambar-gambar untuk menyatakan mereka telah banyak kali mengunjungi berbagai kota dan tempat.

b. Pariwisata Untuk Rekreasi (Recreation Tourism)

Jenis wisata ini dimanfaatkan orang-orang untuk menikmati masa liburnya untuk beristirahat, untuk memulihkan keadaan jasmani dan rohaninya. Biasanya mereka tinggal selama mungkin di tempat-tempat yang mereka anggap dapat menjamin tujuan-tujuan wisata tersebut. c. Pariwisata Untuk Kebudayaan (Cultural Tourism)

Jenis ini ditandai dengan berbagai motivasi, seperti keinginan untuk belajar di pusat-pusat penelitian dan riset, untuk mempelajari adat-istiadat, kelembagaan, dan cara hidup rakyat di negeri ini; untuk mengunjungi monumet sejarah, peninggalan peradaban masa lalu atau sebaliknya penemuan-penemuan masa kini, pusat-pusat kesenian, pusat-pusat keagamaan; atau juga untuk mengikuti festival music, teater, tarian daerah dll.

d. Pariwisata Untuk Olah Raga (Sports Tourism) Jenis ini dapat dibedakan menjadi dua katagori:

1) Big Sports Events, yaitu peristiwa-peristiwa besar olah raga seperti Olympiade Games, kejuraan sky internasional, kejuraan tinju internasional, dan lain-lain yang menarik perhatian tidak

(12)

hanya menarik pada olah ragawannya saja, tetapi juga kepada ribuan penggemarnya.

2) Sporting Tourism of Practitioners, yaitu wisata olah raga bagi mereka yang ingin mempraktekkan sendiri, seperti mendaki gunung, olah raga naik kuda, berburu, memancing, dan lain-lain. Negara yang memiliki banyak fasilitas atau tempat-tempat olah raga seperti itu tentu saja banyak menarik wisatawan untuk datang.

e. Wisata Belanja (Shopping Tourism)

Yaitu jenis pariwisata yang maksud dan tujuan perjalanannya mengunjungi objek wisata sekaligus mengunjungi suatu pusat perbelanjaan tradisional, pusat oleh-oleh, souvenir serta benda-benda pernak-pernik ciri khas daerah atau negara yang dikunjungi sebagai koleksi pribadi atau bahkan untuk dijual lagi didaerah atau negara asalnya.

f. Wisata Politik (Political Tourism)

Sebuah jenis pariwisata yang maksud dan tujuan perjalananya untuk melihat suatu keadaan pariwisata atau kejadian yang berhubungan dengan kegiatan yang diadakan oleh suatu negara.

g. Wisata Konferensi (Conference Tourism)

Jenis pariwisata yang maksud dan tujuan perjalanannya dilakukan untuk suatu pertemuan, konferensi, dimana para pesertanya juga memerlukan fasilitas kepariwisataan seperti transpotasi, akomodasi,

(13)

serta pembelian souvenir, sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.

5. Pengertian Profit Wisatawan

Berbicara mengenai wisatawan akan didapatkan suatu cerita yang panjang tentang mereka: siapa, darimana, mau kemana, dengan apa, dengan siapa, kenapa dan masih banyak lagi. Wisatawan memang sangat beragam: tua, muda, miskin, kaya, asing, domestik, wisatawan mancanegara, berpengalaman maupun tidak, semua ingin berwisata dengan keinginan dan harapan yang berbeda-beda.

Profil wisatawan merupakan karakteristik spesifik dari jenis-jenis wisatawan yang berbeda yang berhubungan erat dengan kebiasaan permintaan dan kebutuhan mereka dalam melakukan perjalanan. Sangat penting untuk mengetahui profil wisatawan dengan tujuan untuk menyediakan kebutuhan perjalanan mereka dan untuk menyusun program promosi yang efektif. Gambaran mengenai wisatawan biasanya dibedakan berdasarkan karakteristik perjalanannya (trip descriptor) dan karakteristik wisatawannya (tourist descriptor) (HappyMarpaung,2000:39)

a. Trip Descriptor:

Wisatawan dibagi ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan jenis perjalanan yang dilakukannya. Secara umum jenis perjalanan dibedakan menjadi: perjalanan rekreasi, mengunjungi teman/keluarga (VFR = visiting friends and relatives), perjalanan bisnis dan

(14)

kelompok perjalanan lainnya menambahkan jenis perjalanan untu kesehatan dan keagamaan di luar kelompok lainnya (Smith, 1995:45)

Lebih lanjut jenis-jenis perjalanan ini juga dapat dibedakan lag berdasarkan lama perjalannan, jarak yang ditempuh, waktu melakuka perjalanan tersebut, jenis akomodasi atau transportasi yang digunaka dalam perjalanan, pengorganisasian perjalanan, besar pengeluaran, da lain-lain. Beberapa pegelompokan wisatawan berdasarkan karakteristi perjalanan adalah sebagai berikut:

1) Lama waktu perjalanan: a) 1-3 hari

b) 4-7 hari c) 8-28 hari d) 29-91 hari e) 92-365 hari 2) Jarak yang ditempuh :

a) Dalam kota (lokal) b) Luar kota (satu provinsi) c) Luar kota (lain kota) d) Luar negeri

3) Waktu melakukan perjalanan : a) Hari biasa

b) Akhir pekan atau hari Minggu c) Hari libur atau hari Raya d) Liburan sekolah

(15)

4) Akomodasi yang digunakan :

a) Komersial (hotel bintang/non bintang)

b) Non komersial (rumah teman/saudara/keluarga) 5) Moda transportasi:

a) Udara (terjadwal/carter)

b) Darat (kendaraan pribadi/umum/carter) c) Kereta api d) Laut (cruise/feri) 6) Teman perjalanan: a) Sendiri b) Keluarga c) Teman sekolah d) Teman kantor 7) Pengorganisasian perjalanan: a) Sendiri b) Keluarga c) Sekolah d) Kantor

e) Biro perjalanan wisata

(Sumber : www.google.co.id/table karakter perjalanan wisatawan. 15 Februari 2011, Jam 14.00 WIB)

b. Tourist Descriptor

Memfokuskan pada wisatawannya. Biasanya digambarkan dengan ''''Who, wants, what, why, when, where and how much ?".Untuk

(16)

menjelaskan hal-hal tersebut digunakan beberapa karakteristik diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Karakteristik Sosio-demografis

Karakteristik sosio-demografis mencoba menjawab pertanyaan "who, wants what, why, when, where and how much? Pembagian berdasarkan karakteristik ini paling sering dilakukan untuk kepentingan analisis pariwisata, perencanaan dan pemasaran, karena sangat jelas definisinya dan relatif mudah pembagiannya. Yang termasuk dalam karakteristik sosio-demografis diantaranya adalah jenis kelamin, umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan, kelas sosial, ukuran keluarga atau jumlah anggota keluarga dan lain-lain yang dielaborasi dari karakteristik tersebut (Smith, 1995;49). Beberapa pengklasifikasian lebih lanjut dari karakteristik sosio-demografis dapat dilihat sebagai berikut: 1) Jenis kelamin: a) Laki-laki b) Perempuan 2) Umur: a) 0-14 tahun b) 15-24 tahun c) 25-44 tahun d) 45-64 tahun e) >65 tahun 3) Tingkat pendidikan:

(17)

a) Tidak tamat SD b) SD c) SLTP d) SMU e) Diploma f) Sarjana(Sl) g) Pasca Sarjana (S2,S3) 4) Kegiatan:

a) Bekerja (PNS/pegawai, wirasuasta, profisional, dll) b) Tidak bekerja (ibu rumah tangga, pelajar/mahasiswa) 5) Status perkawinan:

a) Belum menikah b) Menikah c) Cerai

6) Jumlah keluarga dan kondisinya : a) Satu orang

b) Beberapa orang, dengan anak (beberapa anak ) dibawah 17 tahun 7) Tipe keluarga:

a) Belum menikah

b) Menikah, belum punya anak c) Menikah, anak usia <6 tahun d) Menikah, anak usia 6-17 tahun e) Menikah ,anak usia 18-25 tahun

(18)

g) Menikah, anak usia >25 tahun (tidak tinggal dengan orang tua) (Sumber: www.google.co.id/tabelkaraktersosio-dernografis wisatawan. 15 Februari 2011, Jam 14.00 WIB)

Pengkotakan daftar wisatawan berdasarkan karakteristik sosio- demografis ini paling terlihat menonjol dengan pola berwisata mereka. Selain karakter sosio-demografis, karakter lain yang bisa digunakan dalam pengelompokan wisatawan adalah karakteristik geografis, psikologis, dan tingkah laku.

Karakter geografis membagi wisatawan berdasarkan lokasi tempat tinggalnya, biasanya dibedakan menjadi desa-kota, provinsi, maupun negara asalnya. Pembagian ini lebih lanjut dapat pula dikelompokkkan berdasarkan ukuran kota tempat tinggal (kota kecil, menengah, besar atau metropolitan, kepadatan penduduk di kota tersebut dan lain-lain).

Sementara itu karakteristik psikologi membagi wisatawan ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan keinginan seseorang tersebut. Berdasarkan keterangan-keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang wisatawan sangat diperlukan untuk merencanankan produk wisata sesuai dengan keinginan individu tertentu.

(19)

F. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian diadakan di Taman Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur, Desa Sendang, Kec. Wonogiri

2. Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ini adalah sebagai berikut : a. Wawancara

Menurut Endar Sugiarto dan Kusmayadi (2000;85) wawancara adalah proses interaksi dan komunikasi antara pengumpul data dengan responden, sehingga wawancara dapat diartikan sebagai cara mengumpulkan data dengan bertanya kepada responden dan jawaban-jawaban dicatat atau direkam dengan alat perekam.

Metode wawancara, disebut juga interview dalam hal ini dijadikan sebagai cara pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan antara peneliti dengan subjek penelitian atau informan. Peneliti menyusun terlebih dahulu pedoman wawancara yang berisi garis-garis besar pertanyaan tentang permasalahan yang akan diteliti. Pemilihan nara sumber peneliti memilih informan yang dianggap lebih tahu dan dipercaya mengetahui dan menguasai permasalahan yang akan dibahas.

Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan petugas yang ada di obyek wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur yaitu kepala UPT Sendang Asri Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kab. Wonogiri yang

(20)

bernama Drs. Agus Tri Hari, masyarakat sekitar obyek wisata Sendang asri, serta wawancara kepada beberapa wisatawan.

b. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang ditujukan untuk memperoleh data-data yang akurat atau metode untuk memperoleh data yang lebih akurat melalui buku-buku yang berhubungan dengan isi laporan mengenai objek wisata Waduk Gajah Mungkur, adapun studi pustaka tersebut diperoleh dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Wonogiri, Pepustakaan Umum Universitas Sebelas Maret, Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni rupa, dan Laboratorium Usaha Perjalanan Wisata.

c. Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan jalan mengamati, meneliti atau mengukur kejadian yang sedang berlangsung. Dengan cara ini data yang diperoleh adalah data faktual dan aktual dalam artian data yang dikumpulkan diperoleh pada saat peristiwa berlangsung. (Kusmayadi dan Endar Sugiarto, 2000:84-85).

Dalam penelitian ini observasi dilakukan di Waduk Gajah Mungkur. Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum masalah yang dikaji sehingga penelitian akan terarah untuk mendapatkan deskripsi nyata tentang permasalahan yang akan dibahas.

(21)

3. Tehnik Analisis Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa. Pada tahap ini data yang dikumpulkan dimanfaatkan guna menjawab persoalan yang diajukan didalam rumusan masalah. Analisa data yang dikumpulkan adalah diskriptif.

Metode diskriptif adalah penelitian yang berusaha mendiskriptifkan atau menggambarkan atau melukiskan fenomena atau hubungan antar fenomena yang diteliti secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Kusmayadi dan Endar Sugiarto, 2000:29).

G. Sistematika Penulisan

BAB I Merupakan pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian, analisis dan sistematika penulisan.

BAB II Mendiskripsikan gambaran umum UPT Sendang Asri sebgai pengelola obyek wisata, sekaligus membahas tentang perkembangan, kondisi fisik dan historis Waduk Gajah Mungkur, Taman Wisata Sendang Asri dan obyek wisata di Kabupaten Wonogiri.

BAB III Menguraikan tentang profil, ciri-ciri, karakteristik serta harapan-harapan wisatawan berdasarkan variabel demografik, variabel geografik, variabel psikografik dan variabel behavioristik.

BAB IV Merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan terhadap rumusan masalah yang dibahas dan saran.

Referensi

Dokumen terkait

300 jutaan dengan pricelist terbaru dapat dilihat disini : Segera hubungi marketing K2 Park apartment dibawah ini untuk membeli unit apartemen terbaru, mewah dan murah di

Saluran primer membawa air hujan dari jaringan utama ke saluran sekunder dan petak-petak tersier yang dialiri. atas ujung saluran primer adalah pada bangunan, petak-petak tersier

Namun beberapa penelitian yang dilakukan Rafika (2009) menemukan hasil yang tidak signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja SKPD Pemerintah

Risiko lesi prakanker serviks yang tinggi pada kelompok wanita yang berhubungan seksual pertama kali pada umur di atas atau sama dengan 20 tahun karena keadaan

 bumil yang yang mendapatkan mendapatkan makanan makanan tambahan tambahan tersebut tersebut Papan Papan Pengumuman Pengumuman Petugas Gizi Petugas Gizi 7 7 26 26 April April

Peneliti tertarik untuk mengangkat keduanya sebagai obyek penelitian karena alasan; pertama, keduanya tidak menggunakan tema olahraga seperti iklan produk perawatan tubuh lain,

Perubahan mekanisme yang mendasar adalah adanya pemisahan peran pembayar dengan verifikator melalui penyaluran dana langsung ke Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) dari Kas

Setelah melaksanakan pembelajaran mata pelajaran IPA kompetensi dasar Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan makan dan di makan antar