• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. maju telah membawa perubahan di hampir semua bidang. Salah satunya adalah dunia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. maju telah membawa perubahan di hampir semua bidang. Salah satunya adalah dunia"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah sangat maju telah membawa perubahan di hampir semua bidang. Salah satunya adalah dunia industri yang secara langsung melibatkan perkembangan teknologi dalam kegiatan produksinya. Dengan adanya perkembangan teknologi maka terjadi suatu persaingan-persaingan antar perusahaan di berbagai bidang usaha. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitasnya baik dari dalam perusahaan itu sendiri maupun dari luar perusahaan, dengan tujuan agar perusahaan dapat selalu bertahan dengan banyaknya persaingan yang ada.

Salah satu cara meningkatkan kualitas dari dalam perusahaan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (karyawan) yang bekerja di dalam perusahaan tersebut. Kualitas dari Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi dalam meningkatkan produktivitas kinerja suatu organisasi di dalam perusahaan yang belum mempunyai karyawan dengan kompetensi yang memadai, sehingga terlihat dari rendahnya produktivitas karyawan.

Oleh karena itu, agar suatu perusahaan dapat selalu bertahan dalam menghadapi persaingan, maka diperlukan suatu SDM yang mempunyai kompetensi

(2)

tinggi karena keahlian yang dimiliki oleh karyawan akan sangat mendukung peningkatan prestasi kinerja karyawan.

Dalam rangka untuk menghadapi persaingan itu, maka dilakukan suatu penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia yang ada di PT. Tekun Asas Sumber Makmur yang akan digunakan sebagai syarat kelulusan S1 bagi mahasiswa jurusan Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk penulisan skripsi atau tugas akhir.

Dalam penelitiannya, dikembangkan suatu penilaian kinerja di PT. Tekun Asas Sumber Makmur dengan berdasarkan pada teori kompetensi. Pengertian dari Kompetensi itu sendiri menurut teori Lyle M. Spencer dan Signe M. Spencer (1993) adalah merupakan suatu bagian dalam dan yang selamanya akan selalu ada pada kepribadian seseorang dan dapat diprediksi melalui tingkah laku dan performansi secara luas pada semua situasi dan job tasknya.

PT. Tekun Asas Sumber Makmur (TASM) merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang produksi industri metal stamping, powder coating dan dies. Produksi utamanya ialah produk-produk dari hasil metal stamping dan powder coating.

Untuk dapat bersaing dengan perusahaan industri metal lainnya maka PT. TASM berusaha menghasilkan produk dengan kualitas yang tinggi guna memberikan kepuasan kepada pelanggan. Setiap industri selalu dianjurkan untuk memperhatikan segi kuantitas dan segi kualitas dari produk yang dihasilkannya dan tentunya yang sangat mendukung agar tercipta suatu produk yang dapat memuaskan pelanggan

(3)

maka produk disesuaikan dengan keinginan konsumen dari kebutuhan industri yang bersangkutan. Dan yang tak kalah pentingnya dari kesempurnaan produk adalah penggunaan sumber daya yang digunakan dalam industri. Penggunaan dan pembagian kerja sumber daya manusia juga harus dapat diatur seefisien dan seefektif mungkin sehingga semua karyawan di PT. TASM dapat bekerja dengan seoptimal, seefektif, seefisien, dan semaksimal mungkin sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan.

Dilihat dari banyaknya persaingan yang timbul di dunia industri yang semakin ketat dan menggila, maka untuk menghasilkan suatu produk yang dapat bersaing dengan perusahaan lain PT. TASM secara khusus mempunyai konsep tentang penilaian kinerja karyawan dari perusahaan, yang baik secara langsung maupun tidak langsung kinerja karyawan perusahaan sangat mempengaruhi perusahaan dalam menghasilkan produk. Konsep penilaian tentang kinerja karyawan inilah yang kemudian akan digunakan sebagai acuan oleh perusahaan untuk menentukan besarnya gaji, insentif dan tunjangan yang akan diberikan kepada karyawan sehingga karena adanya penilaian kinerja yang akan menentukan kesejahteraannya, maka karyawan mempunyai suatu tujuan dan motivasi tertentu dalam bekerja.

Kemampuan kinerja karyawan yang baik akan sangat membantu dan menunjang terciptanya suatu produk yang sebaik mungkin. Oleh karena itu, maka akan membahas, meneliti dan mengetahui tentang permasalahan penilaian kinerja karyawan yang sudah ada di PT. TASM, tetapi belum dilaksanakan seefektif dan seefisien mungkin sehingga sering terjadi tuntutan dari karyawannya yang

(4)

berhubungan kriteria dan konsep penilaian kinerjanya atau cara kerjanya yang secara langsung akan sangat mempengaruhi kelangsungan kesejahteraan hidupnya. Oleh karena itu maka diperlukan suatu perbaikan, pengembangan dan perubahan standard khusus dalam menentukan kriteria penilaian kinerja karyawan di PT. TASM sehingga penilaian kinerja yang ada di PT. TASM dapat dijalankan lebih efektif dan efisien sehingga tidak terjadi suatu permasalahan yang ditimbulkan karena permasalahan gaji, insentif dan tunjangan yang biasanya akan menimbulkan suatu demonstrasi-demonstrasi atau pemogokan kerja karyawan dan buruh.

Jika dilihat dari segi perusahaan, alat ukur yang digunakan oleh perusahaan dalam menentukan standart kualitas Manajemen SDM ketika akan merekrut atau menerima pegawai atau karyawan baru adalah jenjang pendidikan yang dimiliki oleh calon karyawan baru tersebut, apakah ia seorang lulusan S1, S2, S3, SMK, ataukah SMA. Selain itu, penerimaan atau perekrutan calon pegawai baru juga berdasarkan atas pengalaman kerja mereka, dimanakah tempat mereka kerja dulu sebelum mereka melamar pekerjaan di perushaan. Untuk menentukan banyaknya jumlah calon pegawai baru yang akan diterima atau direkrut, itu tergantung pada kebutuhan dari perusahaan.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan rumusan latar belakang di atas, maka dilakukan identifikasi dan perumusan permasalahan untuk mengetahui dan meneliti Manajemen Sumber Daya

(5)

Manusia di PT. Tekun Asas Sumber Makmur yang akan digunakan sebagai topik dalam penulisan tugas akhir atau skripsi. Apakah di dalam penilaian kinerja manajemen sumber daya manusia (karyawan) yang sudah ada di PT. TASM terdapat suatu permasalahan yang disebabkan karena tidak mempunyai formulasi atau perangkat kinerja yang baku dan objektif terhadap karyawannya. Dengan merancang suatu perangkat penilaian kinerja yang berdasarkan kompetensi, maka diharapkan dapat menghilangkan adanya suatu penilaian kinerja karyawan yang bersifat subyektif.

Selain itu penelitian ini juga digunakan untuk mengetahui mengapa di perusahaan dibutuhkan suatu formulasi atau perangkat penilaian kinerja yang baku dan obeyektif terhadap karyawannya berdasarkan atas teori-teori yang akan digunakan. Disamping kedua hal tersebut, ada satu permasalahan lain yang juga sering muncul dari konsep penilaian tentang kinerja manajemen sumber daya manusia yaitu bagaimana cara mengefektifkan perangkat penilaian kinerja dari karyawan yang sudah ada tersebut.

1.3 Ruang Lingkup

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka dalam menuliskan skripsi ini pembatasan permasalahan hanya pada departemen bagian manajemen sumber daya manusianya saja, yang lebih tepatnya adalah bagian HRD yang tugas utama dan tanggung jawabnya adalah untuk menyelesaikan masalah gaji, insentif,

(6)

tunjangan dan kesejahteraan karyawannya berdasarkan suatu penilaian kinerja karyawannya. Pengumpulan data akan dilakukan berdasarkan wawancara secara langsung kepada kepala bagian setiap departemen dan khususnya kepala bagian HRD dan para staf kantor yang juga berperan dalam menentukan penilaian kinerja karyawan. Selain melalui wawancara secara langsung pengumpulan data akan dilakukan melalui pengisian kuisiner tentang kriteria apa saja yang diperlukan untuk membuat suatu perangkat atau formulasi penilaian kinerja karyawan berdasarkan pada metode kompetensi menurut teori Lyle M. Spencer dan Signe M. Spencer (1993).

Agar pembahasan dalam skripsi ini dapat lebih terarah dan terfokus serta mengingat adanya keterbatasan kemampuan dan waktu yang dimiliki, maka ruang lingkup atau batasan masalah sebagai berikut :

1. Objek penelitian yang akan diambil dengan melakukan wawancara secara langsung kepada karyawan kantor dan staf pada PT. Tekun Asas Sumber Makmur yang ikut berperan dalam memberikan penilaian terhadap kinerja karyawan

2. Mengamati dan mengambil data melalui pengisian kuisioner yang ditujukan kepada karyawan kantor dan staf pada PT. Tekun Asas Sumber Makmur

3. Pembahasan yang dilakukan sampai pada tahap usulan perancangan perangkat penilaian kinerja

(7)

1.4 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat khusus dari dilakukannya penelitian dan pembuatan skripsi atau tugas akhir ini adalah :

1. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang sesuai untuk digunakan dalam mengukur kinerja dari karyawan kantor dan staf di PT. TASM 2. Merancang suatu perangkat penilaian kinerja yang dapat digunakan

untuk mengukur kinerja dari karyawan kantor dan staf

Sedangkan tujuan dan manfaaat secara umum dari penelitian dan pembuatan skripsi atau tugas akhir ini adalah :

1. Bagi Perusahaan

a. Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai masukan hasil evaluasi dan analisa pertimbangan dalam membuat kebijakan-kebijakan dimasa mendatang yang berhubungan pemberian gaji, insentif, dan tunjangan bagi para karyawannya

b. Memberikan suatu usulan perancangan formulir atau perangkat penilaian kinerja yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja karyawannya

2. Bagi Universitas

Penelitian ini dapat menambah koleksi atau daftar pustaka di perpustakaan Universitas Bina Nusantara khususnya di Jurusan Teknik Industri yang mungkin dapat digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa lainnya untuk menyelesaikan penulisan skripsi atau tugas

(8)

akhir dalam kaitannya dengan keilmuan Manajemen Sumber Daya Manusia.

3. Bagi Keilmuan

Penelitian ini sangat berguna dan bermanfaat di bidang keilmuan karena sebagai syarat utama kelulusan untuk menyelesaikan pendidikan di jenjang studi Strata 1 (S1), disamping juga tujuan dan manfaat penting lainnya adalah untuk menambah pengalaman dan pengetahuan serta wawasan berpikir ketika melakukan penelitian dan menyelesaikan penulisan skripsi atau tugas akhir ini. Serta yang juga tak kalah pentingnya adalah sebagai seorang lulusan baru earni untuk mencoba mengaktualisasikan teori dan ilmu yang didapat selama perkuliahan dengan lingkungan dunia kerja yang sesungguhnya.

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

PT. TASM merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri metal stamping, powder coating dan dies. PT. TASM ini didirikan pada tahun 1992 di desa Pasir Gombong, kecamatan Lemahabang, Cikarang, Bekasi. Pendirinya adalah Samsudin Tjokro. Sebagian besar saham PT. TASM dipegang oleh PT. Tanah Sumber Makmur.

PT. TASM menggunakan bahan baku utama seperti speaker grille, aluminium, tin plate, SPCC, SECC, dan therne sheet. Selain menggunakan bahan

(9)

baku utama, PT. TASM juga menggunakan bahan baku penolong seperti powder coating, cat cair atau wet paint, thiner, HCl, cutting oil, lubricating oil, degreaser, dan zink phospating.

Pada masa awal-awal merintis perusahaan, mesin-mesin yang terdapat di PT. TASM ini masih terbatas. Tapi kemudian setapak demi setapak perusahaan ini mulai berkembang dengan semakin meningkatnya permintaan dari para buyer. Hal ini tentu saja disertai dengan kerja keras yang tiada henti dari keseluruhan personil yang ada di PT. TASM.

PT. TASM memulai proses produksinya dari proses awal bahan baku yang berupa speaker grille, aluminium, tin plate, SPCC dan SECC, hingga menjadi produk jadi yang siap dijual ke konsumen.

PT. TASM memiliki 2 jenis order yaitu order pembuatan produk metal stamping baik yang melalui proses coating / painting / polos dan order proses coating atau painting produk milik konsumen.

Jumlah karyawan di PT. TASM sebanyak 144 orang. Mengenai kualitas produk yang dihasilkan oleh PT. TASM tidak perlu diragukan lagi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya order yang diterima oleh PT. TASM.

Konsumen PT. TASM adalah perusahaan-perusahaan yang menggunakan produk dari hasil metal stamping dan powder coating. Beberapa perusahaan yang merupakan konsumen PT. TASM misalnya PT. Hartono Istana Teknologi, PT. Wang Sari Multi Utama, PT. Yamaha Music Manufacturing Asia, PT. JVC Elektronik Indonesia, PT. Sanyo Elektronik Indonesia, PT. Yamaha Music Manufacturing

(10)

Indonesia, PT. Yamaha Electronic Manufacturing Indonesia, PT. KIYOKUNI Technology, PT. Oriental Kyowa Industri, PT. Pembina Galindra Indonesia, PT. Heng Huat, PT. Audio Sumitomo Technology, PT. Honoris Industry, PT. Toppan, PT. Alpha Austenite, PT. Showpla, PT. Indocipta Hasta Perkasa, PT. Toa Galva Indonesia.

Produk-produk yang dikerjakan oleh PT. TASM sebagian berasal dari permintaan design para konsumen sendiri. Para konsumen membuat suatu rancangan design yang berupa gambar teknik dan PT. TASM akan membuat produk yang sesuai dengan spesifikasi tersebut.

1.5.1 Proses Produksi

PT. TASM memproduksi berbagai macam produk metal stamping dan produk powder coating atau painting dengan bahan baku utama berupa speaker grille, aluminium, tin plate, SPCC, SECC, dan therne sheet. Sedangkan untuk bahan baku penolongnya berupa powder coating dengan beberapa warna, cat cair atau wet paint, thinner, HCl, degreaser, cutting oil, lubricating oil, grease dan zink phospating.

Jumlah produk yang dibuat oleh PT. TASM mencapai 344 macam produk dimana terdapat kira kira 120 macam produk powder coating dan wet painting. Bahan baku yang digunakan oleh PT. TASM berupa speaker grille, aluminium, tin plate, SPCC, SECC, dan therne sheet. Bahan baku ini diperoleh dari berbagai supplier seperti UD. Naga Mas, PT. Mekanindo, PT. Indocipta, PT. Super Steel, PT. Kawasho, dan lain sebagainya.

(11)

Bahan baku speaker grille digunakan dalam pembuatan tutup speaker. Bahan baku ini dipesan dalam bentuk coil dan kemudian diproses di mesin press untuk diolah lebih lanjut menjadi produk jadi. Aluminium, tin plate, SPCC, SECC, dan therne sheet dipesan dalam bentuk lembaran.

Material SPCC merupakan material SECC yang telah mengalami proses powder coating. Karakteristik dari material SPCC yaitu tidak mudah berkarat meskipun disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama karena telah dilapisi dengan powder coating. Lain halnya dengan material SECC yang dapat dengan mudah berkarat.

Bahan baku dipesan dengan menghubungi tiap supplier. Biasanya lama pengiriman untuk bahan baku speaker grille, aluminium, SPCC, SECC, thin plate dan therne sheet adalah 3–4 hari, sedangkan untuk powder coating adalah 1 bulan. Powder coating ini dipesan dari supplier PT. Jotun Powder Coat, PT. Dupont Powder Coating, PT. Internasional Paint Indonesia. Selain powder coating, bahan penolong yang digunakan yaitu wet paint yang diperoleh dari supplier PT. Durachem Indonesia.

Departemen-departemen yang ada di PT. TASM yaitu sebagai berikut: a. Gudang bahan baku atau raw material

Setelah menerima data permintaan material dari bagian purchasing, bagian gudang mengecek kebutuhan bahan baku yang diperlukan untuk produksi. Persediaan bahan baku dalam gudang dapat memenuhi untuk kebutuhan produksi maka bagian gudang menyiapkan sejumlah bahan baku yang diperlukan untuk dikirim ke

(12)

departemen punching. Bila kebutuhan bahan baku dalam gudang tidak mencukupi maka dilakukan pemesanan kembali. Pengiriman material ke departemen punching memakai alat bantu berupa forklift karena bahan baku jumlahnya banyak dan berat. b. Departemen Punching

Departemen punching merupakan departemen utama yang memproses bahan baku menjadi produk jadi (namun masih kotor dengan septi oil). Departemen punching terdiri dari mesin press dengan kekuatan 45 ton, 60 ton, 110 ton dan 160 ton.

Proses-proses yang dilakukan pada departemen punching antara lain : 1. Proses blanking

Proses untuk memberi bentuk gambar plat yang sudah dipotong, yang dilakukan dengan mesin press.

2. Proses forming

Proses pembentukkan plat yang mengikuti bentuk cetakannya. Proses ini menggunakan mesin press.

3. Proses piercing

Proses untuk memberi lubang pada plat. Proses ini menggunakan mesin press. 4. Proses bending

Proses membengkokkan sisi luar dan dalam dari plat yang telah dipotong. Proses ini dilakukan dengan menggunakan mesin press.

(13)

5. Proses sanding

Proses untuk menghaluskan tiap jenis komponen setelah diproses di bagian punching. Hasil pekerjaan dari bagian ini amat menentukan kualitas produk akhir. Semakin halus permukaannya, maka kualitas produknya pun semakin baik. Proses ini menggunakan mesin surface grinding machine.

6. Proses tapping

Proses tapping merupakan proses untuk membuat ulir. Proses ini menggunakan mesin tapping.

7. Proses cutting

Proses cutting merupakan proses untuk memotong material yang berupa sheet menjadi bentuk cutting size material. Proses cutting menggunakan mesin shearing machine.

Departemen punching memiliki mesin press yang bersifat general. Untuk tiap produk dengan ukuran dan bentuk yang berbeda maka hanya perlu mengganti dies pada mesin untuk masing-masing proses.

c. Departemen Spray

Setelah produk selesai diproses di mesin press, produk akan dikirim ke departemen spray dengan menggunakan hand pallet. Material tersebut akan mengalami proses degreasing yaitu proses pembersihan produk dari kotoran dan oli yang menempel. Proses degreasing ini dilakukan dengan menggunakan sprinkle system degreasing machine. Di mesin ini terdapat konveyor berjalan dengan rata-rata

(14)

kecepatannya 300 rpm, dengan panjang konveyor 30 meter dan lebarnya 1,5 meter. Beberapa proses yang terjadi di mesin ini yaitu:

- Degreasing

Degreasing merupakan proses pembersihan produk hasil stamping dengan menggunakan degreaser.

- Rinsing

Rinsing merupakan proses pembilasan menggunakan air dari produk yang telah mengalami proses degreasing.

- Zink Phospating

Setelah mengalami proses rinsing, produk akan mengalami proses pelapisan dengan menggunakan zink phospating. Proses zink phospating ini hanya dilakukan terhadap material jenis SPCC dengan tujuan untuk mencegah terbentuknya karat dan untuk lebih memudahkan dalam proses spray.

Setelah proses degreasing, produk akan mengalami proses spray. Proses spray ini dapat menggunakan powder coating atau wet paint atau cat cair tergantung dari spesifikasi produk yang diinginkan oleh konsumennya. Untuk proses spray ini, PT. TASM memiliki 3 buah spray booth untuk proses powder coating dan 2 buah spray gun untuk proses wet painting.

Setelah selesai dispray, produk kemudian diletakkan di oven konveyor. Rata-rata suhu yang digunakan sekitar 200°C dan kecepatan konveyor mengikuti suhu

(15)

yang digunakan. Hal ini dilakukan untuk mengeringkan cat ataupun powder pada produk jadi. Setelah melalui oven, produk kemudian melewati suatu inspeksi sebelum dikirim ke departemen finishing.

d. Departemen Finishing

Departemen finishing memiliki kegiatan-kegiatan di antaranya : 1. Printing

Divisi printing terdiri dari 1 mesin printing, 1 mesin oven dengan konveyor, dan tempat pengeringan. Hanya beberapa produk yang melalui proses printing, dan biasanya merupakan produk subcontract dari industri lain.

2. Packing

Divisi packing terdapat di 2 tempat yaitu bagian produk finishing dan bagian produk coated atau painted. Divisi ini juga merangkap sebagai in line checker. Packing yang dilakukan meliputi packing polybag, packing koran, penambahan layer, packing box.

3. Degreasing manual

Untuk metal part yang berukuran kecil, proses degreasing tidak melalui konveyor namun dilakukan secara manual karena rata-rata produk berukuran kecil.

e. Departemen Quality Assurance

PT. TASM melakukan pengendalian kualitas dari produk yang dihasilkan dengan membentuk depertemen QA (quality assurance). Tugas dari depertemen QA

(16)

ini adalah untuk mengurangi terjadinya cacat pada produk yang dibuat oleh PT. TASM. Dengan adanya cacat pada produk, maka hal ini menyebabkan munculnya complain dari konsumen dan nantinya akan menyebabkan kerugian jangka panjang maupun jangka pendek. Produk yang dinyatakan cacat bila masih dapat diperbaiki akan dirework, tetapi bila tidak dapat diperbaiki, produk tersebut akan menjadi scrap dan dibuang di tempat yang telah ditentukan.

f. Gudang Barang Jadi atau Finished Good Store

Setelah barang ditata dalam dus kemudian disimpan dalam gudang. Penyimpanan dalam gudang untuk menunggu jumlah barang sesuai dengan jumlah pesanan dan menunggu waktu pengiriman.

g. Dies Room

Dies room merupakan tempat untuk menyimpan dies-dies yang digunakan dalam proses stamping. Dies ini diangkut dengan hand pallet atau forklift sesuai dengan besar dan berat diesnya.

h. Tooling Room

Di tooling room terdapat mesin-mesin seperti mesin bubut, mesin milling, mesin gerinda, dan mesin drilling, baking oven.

i. Engineering Room

Engineering room merupakan ruangan yang digunakan untuk mendesain dies. Di ruangan ini terdapat mesin CNC dan wire cutting yang digunakan untuk membuat dies.

(17)

Produk yang telah selesai diproses akan disimpan di gudang produk jadi. Sesuai dengan waktu delivery yang ditentukan oleh konsumen, maka produk akan diangkut dengan menggunakan mobil box atau truk tergantung kapasitas yang diangkut.

1.5.2 Tata Letak Pabrik

Dalam berproduksi diperlukan peralatan-peralatan, perlengkapan, mesin-mesin atau fasilitas produksi. Keseluruhan fasilitas tersebut harus diatur sesuai dengan kebutuhan proses produksi dengan jumlah dan kualitas sesuai dengan yang diharapkan, dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan biaya yang minimal. Perencanaan layout pabrik merupakan pemilihan secara optimum penempatan mesin dan peralatan, tempat kerja, tempat penyimpanan dan fasilitas servis, bersama-sama dengan penentuan bentuk gedung pabriknya.

1.5.3 Pengendalian Kualitas

PT. TASM melakukan pengendalian kualitas dari produk yang dihasilkan dengan membentuk depertemen QC (Quality Control) dan QA (Quality Assurance). Tugas dari depertemen QC ini adalah untuk mengurangi terjadinya cacat pada produk yang dibuat oleh PT. TASM. Sebab dengan adanya cacat pada produk, maka hal ini menyebabkan munculnya complain dari konsumen dan nantinya akan menyebabkan kerugian jangka panjang maupun jangka pendek. Tapi, ada juga konsumen yang

(18)

mengirimkan petugas pengendalian kualitas mereka sendiri, dengan standar yang telah mereka tetapkan sendiri. Departemen QA dibentuk untuk menjamin kualitas produk tinggi sampai di tangan konsumen. Selain itu bagian QA juga melakukan pengedalian kualitas pada bahan baku yang dibeli dari supplier. Jadi tugas seorang QA lebih cenderung berhubungan dengan supplier dan konsumen.

1.5.4 Perencanaan Produk

Dalam kegiatan produksi, dikenal adanya hasil produksi yang berupa produk (barang atau jasa). Produk merupakan hasil produksi yang berwujud benda dan memiliki sifat atau karakteristik fisik serta memiliki tenggang waktu antara benda diproduksi sampai dengan benda dikonsumsi. Sedangkan jasa merupakan hasil kegiatan produksi yang tidak berwujud.

PT. TASM termasuk dalam perusahaan penghasil produk yang berwujud barang. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam produk metal stamping dan produk powder coating atau painting dengan bahan baku utama berupa speaker grille, aluminium, tin plate, SPCC, SECC, dan therne sheet. Produk yang diproduksi beragam bentuk, ukuran dan variasi berdasarkan pesanan.

Suatu perusahaan sebelum memproduksi produk maka terlebih dahulu melakukan kegiatan perencanaan produk. Kegiatan perencanaan produk ini meliputi perencanaan produk apa yang akan dibuat, berapa jumlahnya, bagaimana cara memproduksinya dan siapa yang bertanggung jawab sebagai kepala bagian yang mengurusi pembuatan produk tersebut.

(19)

Di PT. TASM, hal tersebut dilakukan oleh menajer produksi yang dibantu oleh kepala-kepala departemennya. Untuk produk tertentu, PT. TASM akan memperoleh gambar produk yang akan dipesan oleh konsumen. Kemudian bagian engineering akan memindahkan gambar tersebut ke dalam komputer dengan bantuan software Autocad dan mastercam kemudian dengan menggunakan bantuan mesin CNC atau mesin perkakas, bagian tooling membuat cetakan produk pesanan.

1.5.5 Perancangan Proses

Perancangan proses dilakukan dengan menentukan urut-urutan proses operasi produk. Kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan template untuk proses pengerjaan tiap komponen, sehingga akan memudahkan pekerja dalam melakukan proses produksi.

Perancangan proses di PT. TASM dilakukan oleh departemen engineering. Setelah mengidentifikasi proses apa yang dilalui oleh produk pesanan, departemen tooling dan engineering membuat cetakan serta melakukan trial di mesin stamping. Jika hasil trial baik, maka dapat diketahui urutan proses serta dies yang digunakan untuk membuat produk pesanan tersebut.

1.5.6 Perencanaan Kapasitas Produksi

PT. TASM memproduksi sesuai dengan pesanan atau order. Namun kuantitas produk biasanya melebihi pesanan. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi reject ratio produk. Dalam perencanaan kapasitas produksi juga dipengaruhi dengan batas waktu

(20)

yang diberikan konsumen bagi perusahaan untuk menyelesaikan pesanannya. Oleh karena itu, jika pesanan tidak dapat diselesaikan dengan kapasitas produksi normal maka perusahaan akan menyelesaikan pesanan tersebut dengan mengadakan lembur. Perencanaan kapasitas produksi dilakukan oleh manajer produksi yang dibantu oleh supervisor produksi.

1.5.7 Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku

Untuk masalah perencanaan kebutuhan bahan baku, biasanya diurus oleh manajer PPIC (Production Planning and Inventory Control). Untuk masalah ini biasanya tidak dilakukan peramalan tertentu untuk menentukan kapan bahan baku tersebut akan habis atau segera habis. Akan tetapi bagian PPIC melihat secara langsung dan rutin ke gudang bahan baku. Apabila jumlah bahan baku mulai berkurang kemudian bagian PPIC melaporkan hal tersebut kepada manajer PPIC untuk memutuskan membeli atau tidak. Setelah manajer PPIC memutuskan untuk menyediakan bahan baku baru, bagian PPIC segera memesan bahan baku dari supplier melalui bagian purchasing.

1.5.8 Penjadwalan Mesin dan Tenaga Kerja

Kepala bagian produksi menentukan jumlah tenaga kerja pada masing-masing bagian. Biasanya satu mesin dioperasikan oleh seorang operator. Namun untuk produk tertentu dengan ukuran yang lebih besar, maka biasanya terdapat dua operator atau lebih. Tenaga kerja bekerja menurut jadwal kerja masing-masing sesuai dengan

(21)

mesin yang ditanganinya. Apabila target produksi belum tercapai padahal batas waktu penyerahan sudah hampir tiba, maka dapat dilakukan beberapa cara untuk mengatasinya, yaitu :

1. Menambah jam kerja (long shift), yaitu memberikan jam lembur pada tenaga kerja, sebagai konsekuensinya tenaga kerja mendapatkan upah lembur.

2. Subkontrak, yaitu melakukan kontrak kerja dengan perusahaan lain untuk membantu memproduksi kekurangan produk.

Apabila ada kerusakan mesin yang membutuhkan waktu yang lama untuk memperbaiki kerusakan tersebut maka pihak produksi akan mengkonfirmasikan persoalan tersebut, kepada konsumen dan meminta tambahan waktu proses pengerjaan.

1.5.9 Kegiatan Operasi dan Tenaga Kerja

Penanganan masalah ketenagakerjaan di PT. TASM tidak banyak mengalami kesulitan, karena banyak tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitar lingkungan kerja perusahaan tersebut, meskipun ada juga yang berasal dari luar lingkungan kerja.

Sampai dengan sekarang, PT. TASM mempunyai jumlah karyawan tetap 144 orang yang terbagi dalam 2 shift kerja. Jika order meningkat, perusahaan akan merekrut tenaga kerja baru dengan sistem kontrak, yang sebagian besar berasal dari masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan kerja.

(22)

PT. TASM memberlakukan 5 hari kerja, 2 shift, dengan jumlah jam kerja 40 jam/minggu/orang dan juga terdapat jam lembur jika memang diperlukan untuk menambah kapasitas produksi oleh perusahaan.

Jam kerja Senin-Kamis :

Operator mesin shift 1 : 07.00 – 16.00

Operator mesin shift 2 : 16.00 – 01.00 Staf Kantor : 08.00 – 17.00

Istirahat Senin-Kamis : 12.00 - 13.00 Jam kerja Jumat :

Operator mesin shift 1 : 07.30 – 17.00 Operator mesin shift 2 : 07.30 – 17.00 Staf Kantor : 07.30 – 17.00 Istirahat Jumat : 11.30 – 13.00

1.5.10 Manajemen Perawatan Mesin

Perawatan mesin di PT. TASM terdiri dari 2 jenis perawatan yaitu perawatan preventif (preventive maintenance) dan perawatan korektif (corrective maintenance). Perawatan secara preventif dilakukan pada mesin oven dan stamping dengan jangka waktu yang berbeda. Perawatan untuk mesin oven dilakukan 1 minggu sekali, dimana operator masuk ke dalam oven untuk membersihkan bekas-bekas asap dan kotoran. Sedangkan untuk mesin stamping dilakukan proses maintenance harian dimana

(23)

dilakukan penambahan oli. Hal ini dimaksudkan agar tidak mudah terjadi kerusakan mesin. Sedangkan perawatan korektif dilakukan saat terjadi kerusakan mesin.

1.5.11 Produk

PT. TASM menghasilkan berbagai jenis produk yang dihasilkan melalui proses metal stamping dan powder coating. Contoh beberapa produk yang dihasilkan oleh PT. TASM diantaranya: metal handle, rear panel, heat sink, case, stand hook, dan lain sebagainya. Sampai dengan saat ini, PT. TASM telah mempunyai produk hampir 300 macam.

1.5.12 Limbah

Limbah yang terdapat di PT. TASM antara lain :

- Limbah padat, berupa scrap bahan-bahan baku serta sampah padat yang berasal dari aktivitas domestik

- Limbah cair, berupa limbah cair dari proses degreasing dan limbah cair yang berasal dari aktivitas domestik

- Limbah gas, berupa gas-gas buang yang berasal dari mesin-mesin produksi dan lalu lintas kendaraan

- Debu, yang berasal dari proses powder coating

- Kebisingan, berupa suara bising yang dihasilkan oleh mesin-mesin produksi dan suara lalu lintas kendaraan di depan pabrik.

(24)

Penanganan yang dilakukan oleh PT. TASM terhadap limbah tersebut : - Pengelolaan Limbah Padat

Limbah padat yang dihasilkan berupa scrap bahan baku yang berasal dari proses punching, powder coating, dan inspection. Scrap ini kemudian dikumpulkan di bagian belakang pabrik dan dijual kepada Pihak Ketiga (CV. Yasin Jaya), yang selanjutnya dijual kepada industri pengolah besi baja seperti pabrik di Suka Danau, Cikarang Barat.

Selain limbah scrap tersebut, limbah padat juga berupa sampah domestik yang berasal dari aktivitas kantor, mess karyawan, serta sisa-sisa potongan rumput. Sampah domestik ini dikumpulkan pada container-container kecil di masing-masing tempat aktivitas dilakukan lalu dibuang di tempat pembuangan sampah, dan selanjutnya diambil setiap hari oleh CV. Yasin Jaya untuk dibuang di TPA Burangkeng, Setu.

- Pengelolaan Limbah Cair

Limbah cair yang dihasilkan dari pemakaian domestik, saluran air hujan dan air limbah dari proses degreasing. Limbah cair yang berasal dari kegiatan domestik dialirkan ke saluran khusus limbah domestik untuk selanjutnya akan disalurkan ke WWTP PT. Jababeka Infrastruktur (JI) dan masih memenuhi ketentuan Baku Mutu Kawasan (BKW).

(25)

Untuk air hujan yang berasal dari lokasi pabrik dialirkan melalui saluran-saluran air hujan yang telah disediakan menuju saluran drainase kawasan yang ada di depan pabrik.

Sedangkan limbah cair dari proses degreasing ditampung dulu dalam bak penampung sebelum dialirkan ke saluran air limbah JI yang akan menuju WWTP JI. Bak penampung ini berguna untuk memenuhi Baku Mutu Kawasan misalkan limbah cair di bak penampung diberi treathment penambahan asam ataupun unsur-unsur lain sehingga terjadi proses defoaming dan pH balance tercapai.

- Pengelolaan Kualitas Udara

Pengelolaan ini terutama dilakukan di dalam ruangan produksi, yaitu dengan meningkatkan disiplin pemakaian peralatan pelindung atau pengaman (masker), terutama pada lokasi yang berpotensi mengeluarkan gas polutan. Kualitas udara PT TASM baik dalam ruangan, depan pabrik, dan belakang pabrik masih baik karena tidak melebihi Baku Mutu Lingkungan (BML) yang ditetapkan.

- Pengelolaan Debu

Debu dihasilkan dari proses powder coating dan treathment-nya dengan penghisap debu plus pipa besar di mana outletnya ditaruh di atas atap pabrik, sehingga debu dalam ruang bisa terkendali.

(26)

- Pengelolaan Kebisingan

Kebisingan dalam pabrik dikendalikan dengan pemakaian ear plug ataupun service mesin-mesin produksi secara berkala sehingga kebisingan dalam pabrik masih di bawah BML.

Kebisingan di depan pabrik melebihi BML karena jalan raya depan pabrik sekarang ini dipakai sebagai lalu lintas utama kendaraan-kendaraan besar sejenis truk dan bus sehingga walaupun TASM sudah menanam pepohonan yang cukup banyak hasilnya masih sedikit di atas BML.

Kebisingan di belakang pabrik juga belum memenuhi BML disebabkan generator pabrik tetangga (pabrik accu) berada di bagian belakang sehingga perlu kerja sama dengan pabrik tersebut dalam penanggulangannya.

1.5.13 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Setiap perusahaan harus memperhatikan keselamatan dan kesehatan karyawan karena karyawan merupakan aset yang paling utama.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh PT. TASM untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja adalah:

- Bahan baku dan bahan penolong diletakkan di gudang tertutup, terutama untuk bahan-bahan yang berbahaya.

(27)

- Terdapatnya instruksi kerja dan tanda-tanda bahaya pada tiap mesin untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja pada mesin tersebut.

- Adanya jaminan sosial tenaga kerja.

- Adanya peraturan untuk para operator yang mengharuskan operator menggunakan sepatu tertutup.

- Penggunaan sarung tangan bagi setiap pekerja

- Penggunaan masker pada operator terutama yang bekerja di departemen spray yang menghasilkan banyak debu dan gas. Debu, gas, dan zat-zat kimia yang terkandung di dalamnya sangat berbahaya bagi kesehatan terutama bagi pernapasan.

- Penggunaan kacamata pada operator mesin bubut, milling dan gerinda.

- Penggunaan kapas dan penutup telinga untuk menutup telinga bagi operator yang bekerja di tempat bising.

- Adanya pemberian cuti. Untuk cuti hamil diberikan waktu 3 bulan dan cuti haid diberikan 1 hari, cuti acara keluarga seperti khitanan, perkawinan akan diberikan waktu 2 hari. Cuti tahunan diberikan dengan total cuti selama 12 hari dan diambil tahun berikutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Tantangan lainnya dalam optimalisasi penggunaan media sosial dalam bentuk elektronikal marketing adalah penyedia jasa yang harus membekali karyawannya untuk dapat

Banyak komplikasi yang muncul akibat penyakit diabetes ini, hal yang dapat dilakukan oleh penderita DM adalah mencegah komplikasi dengan cara mengontrol dan mengendalikan

Lebih lanjut melalui Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 62/Permenhut‐II/2007 ditetapkan bahwa kawasan taman nasional sekurang‐kurangnya terdiri dari zona inti, zona rimba

Persoalan cabai merah sebagai komoditas sayuran yang mudah rusak, dicirikan oleh produksinya yang fluktuatif, sementara konsumsinya relatif stabil. Kondisi ini menyebabkan

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN PT BANK MANDIRI (PERSERO), Tbk

Danang Sataujaya (putra Ki Ageng Pemanahan) menjadikan Kadipaten yang dibangun ayahnya itu menjadi sebuah kerajaan baru yang bernama Mataram Islam.. Saat itu, setelah Sutan

Aturan-aturan telah menjadi landasan bagi KJRI Davao City dalam mengeluarkan kebijakan dan upaya-upaya untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat keturunan Indonesia di

yang ada dan juga fakta di lapangan menunjukkan bahwa petani yang sukses sebagai pengusaha agribisnis, mereka umumnya memiliki sebagian besar -jika tidak