• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI KLINIK UMUM DAN RUMAH BERSALIN MEDIKA UTAMA SIDOARJO EVA CINDI FIBRIYANTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI KLINIK UMUM DAN RUMAH BERSALIN MEDIKA UTAMA SIDOARJO EVA CINDI FIBRIYANTI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI KLINIK UMUM DAN

RUMAH BERSALIN MEDIKA UTAMA SIDOARJO EVA CINDI FIBRIYANTI

1211010009

Subyect : Ibu Hamil, Hyperemesis Gravidarum Description

Kehamilan merupakan fase yang cukup penting dalam kehidupan manusia, Pada setiap kehamilan terdapat perubahan fisiologis yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi selama hamil, Perubahan hormon pada masa kehamilan akan mengakibatkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan rasa mual dan muntah, Mual dan muntah pada kehamilan biasanya bersifat ringan akan tetapi apabila kondisi ini menimbulkan gejala gangguan nutrisi, dehidrasi, lemah, penurunan berat badan serta ketidakseimbangan cairan elektrolit akan menyebabkan hyperemesis gravidarum.

Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny “E” GII P10001 UK 10 minggu dengan hyperemesis gravidarum. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan manajemen kebidanan 5 langkah yaitu pengkajian data, penentuan diagnose, perencanaan asuhan kebidanan, dan pelaksanaan asuhan kebidanan, mengevaluasi, dan di dokumentasikan dalam bentuk SOAP untuk menentukan gambaran yang lebih jelas tentang asuhan kebidanan yang telah di berikan kepada ibu hamil dengan hyperemesis gravidarum derajat 1 (satu).

Asuhan kebidanan pada Ny “E”GIIP10001 UK 10 minggu dengan hyperemesis gravidarum derajat 1 (satu). Keadaan umum ibu cukup, kesadaran composmentis, tanda-tanda vital : tekanan darah 100/60 MmHg, nadi 88x/menit, suhu 37°C, pernafasan 20x/menit, berat badan 54 kg, muka pucat, bibir kering, mata cowong, nyeri epigastrium, lemas, tugor kulit kurang, . Pelaksanaan asuhan kebidanan yaitu memberitahu kondisi pasien, mengobservasi tanta-tanda vital dan keadaan umum,meningkatkan jumlah makan sesuai toleransi pasien,memberikan posisi setengah duduk selama 30 menit setelah selesai makan dan minum, batasi pengunjung, istirahat yang cukup, kolaborasi tim medis.

Penulisan menunjukan ketidaksesuaian antara fakta dan teori pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi asuhan kebidanan. Diharapkan bidan atau tenaga kesehatan dapat melakukan tindakan segera dalam menangani ibu hamil dengan hyperemesis gravidarum, agar tidak terjadi komplikasi pada ibu dan janin.

(2)

ABSTRACT

Pregnancy is an important phase in human life, In every pregnancy there is a physiological changes that affect nutritional needs during pregnancy, hormonal changes during pregnancy will lead to spending excessive stomach acid, causing nausea and vomiting, Nausea and vomiting in pregnancy is usually mild but if the condition causing symptoms of nutritional deficiencies, dehydration, weakness, weight loss and electrolyte fluid imbalance would lead to hyperemesis gravidarum.

This study aimed to implement midwifery care in Mrs "E" GII P10001 gestasional age 10 weeks with hyperemesis gravidarum. This study used a case study method with 5 steps of midwifery management consist of data assessment, determination of diagnosis, midwifery care planning, and implementation of midwifery care, evaluated, and documented in the form of SOAP to define a clearer review of midwifery care that has been given to the pregnant mothers with degree I hyperemesis gravidarum.

Midwifery care at Mrs "E" GIIP10001 gestasional age 10 weeks with degree I hyperemesis gravidarum. General state of the mother was enough, consciousness composmentis, vital signs: blood pressure 100/60 mm Hg, pulse 88x / min, 37 ° C, respiratory rate 20x / min, body weight 54 kg, pallor, dry lips, sunken eyes, epigastric pain, weakness, skin tugor was less,. Implementations of midwifery care were telling the condition of the patient, observing vital signs and general condition, increasing the intakes in accordance with patients tolerance, gave half-sitting position for 30 minutes after eating and drinking, limit the visitors, adequate rest, did the medical team collaboration.

The researcher found a incompatibilities between facts and theories that were at stage of planning, implementation and evaluation of midwifery care. It is expected that midwife or health worker can take immediate action in treating pregnant mothers with hyperemesis gravidarum, in order to avoid complications in the mother and fetus. Key Word : Pregnant Mothers, Hyperemesis Gravidarum

CONTRIBUTOR : 1. Sulis Diana,M.Kes

2. Nurun Ayati K.,S.ST.,M.Kes Date : 13 Juli 2015

Type : Laporan Penelitian Right : Open Document

(3)

Summary

LATAR BELAKANG

Kehamilan merupakan fase yang cukup penting dalam kehidupan manusia, Pada setiap kehamilan terdapat perubahan fisiologis yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi selama hamil, Perubahan hormon pada masa kehamilan akan mengakibatkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan rasa mual dan muntah, Mual dan muntah pada kehamilan biasanya bersifat ringan akan tetapi apabila kondisi ini menimbulkan gejala gangguan nutrisi, dehidrasi, lemah, penurunan berat badan serta ketidakseimbangan cairan elektrolit akan menyebabkan hyperemesis gravidarum. Hasil laporan WHO (World Healt Organization) menunjukkan bahwa hiperemesis gravidarum dialami oleh sekitar 70 – 80% wanita hamil dan merupakan fenomena yang sering terjadi pada umur kehamilan 5 – 12 minggu (Runiari, 2014). Indonesia dari 400.525 ibu hamil sekitar 2-5% mengalami keadaan mual dan muntah berat sehingga memerlukan perawatan secara intensif di rumah sakit. Salah satu komplikasi yang paling sering di alami adalah dehidrasi atau disebut juga kekurangan cairan (Nugroho, 2014).

Mual-mual muncul sebagai akibat upaya sang janin untuk mencegah pengguguran dirinya. Selama mual pagi memuncak, janin memproduksi hormon chorionic gonadotropin (HCG). Hormon ini merangsang indung telur untuk mengeluarkan hormon Progesterone, dan progesterone inilah yang menjamin kandungan ibu tetap sehat, namun dapat pula membuat ibu merasa sakit, meningkatnya hormon estrogen membuat kadar asam lambung meningkat, sehingga muncul rasa mual. Keluhan ini biasanya muncul di pagi hari saat perut ibu dalam keadaan kosong dan terjadi peningkatan asam lambung (Kuncara, 2015). Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi mual muntah kehamilan, tapi cara yang banyak dilakukan pertama kali adalah diet misalnya dengan makan sedikit tapi sering dan menghindari makanan berlemak yang dapat merangsang mual, serta memberikan asupan nutrisi tambahan melalui cairan infus agar kodisi ib dapat pulih seperti sedia kala di samping itu penyuluhan yang efektif tentang cara mengatasi hiperemesis dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang hiperemesis. Jika ibu hamil tahu tentang hiperemesis maka diharapkan sikap yang positif terhadap hiperemesis pada saat menjalani kehamilan sehingga kehamilan berjalan normal (Suririnah, 2014). METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah teknik 5 langkah manajemen kebidanan yaitu pengkajian data, penentuan diagnose, perencanaan asuhan kebidanan, mengevaluasi, dan di dokumentasikan dalam bentuk SOAP. Penelitian ini dilakukan di Klinik Umum dan Rumah Bersalin Medika Utama Sidoarjo pada tahun 2015. HASIL DAN PEMBAHASAN

Asuhan Kebidanan pada Ny. E usia 34 tahun GIIPI000I UK 10 minggu dengan hyperemesis gravidarum derajat 1 didapatkan data subjektif bahwa ibu mengatakan mual dan muntah lebih dari 5 kali dalam sehari dan setiap makan atau minum terasa mual, Pengkajian merupakan kumpulan dari data subyektif dan data obyektif, muntah lebih dari 10 kali dan apabila keadaan umum ibu terpengaruh maka disebut hypremesis dan data obyektifnya meliputi keadaan umum lemah,berat badan

(4)

turun,mata cekung,turgor kulit kurang,tekanan darah turun dan tidak mau makan (Nugraheny,2010).

Asuhan kebidanan pada tinjauan teori ini ditemukan diagnosa dengan kasus Ny. “E” GIIPI000I usia kehamilan 10 minggu dengan hiperemesis gravidarum, hal ini ditemukan data subjektif bahwa pasien mengatakan mual dan muntah lebih dari 5 kali dalam sehari serta didapatkan data objektif data objektif terdapat hasil seperti: : Keadaan umum : lemah, kesadaran: composmentis, dengan tekanan darah: 100/60 mmHg, Nadi: 89 x/menit, suhu: 36,9°C, dan pernafasan 20x/menit, muka tampak pucat, kedua mata tampak cekung, mukosa bibir kering, terdapat nyeri tekan pada epigastrim, akral hangat.

Menurut Nugraheny (2010) mual dan muntah secara terus menerus, nyeri epigastrium, keadaan umum lemah,berat badan turun,mata cekung,turgor kulit kurang,tekanan darah turun dan tidak mau makan. Masalah yang muncul dalam kasus ini adalah dehidrasi.

Pada perencanaan kasus hiperemesis gravidarum, dilakukan perencanaan-perencanaan khusus agar masalah yang terjadi dapat ditangani secara tepat dan cepat. Perencanaan pada teoris asuhan kebidanan antara lain, yaitu: lakukan hubungan terapeutik dengan pasien dan keluarga, lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital serta tanda-tanda dehidrasi, beritahukan pada pasien untuk makan sedikit tapi sering, berikan obat antimuntah seperti antiemetik jika pasien mual dan muntah, pasang parenteral untuk mengganti cairan yang hilang, lakukan isolasi terhadap klien, dengan membatasi pengunjung. Melakukan hubungan terapeutik dengan pasien dan keluarga, melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital serta tanda-tanda dehidrasi, kaji frekuensi emesis, beritahukan pada pasien untuk makan sedikit tapi sering, berikan obat antimuntah seperti antiemetik jika pasien mual dan muntah infus RL tetes/menit drip NB 1x1, invomit 3x1, gastrucyd 3x1, dimen 3x1, sanmol 3x1, ondancentron 3x4 mg . Obat oral asam folat 1x1, pucecestin 2x1, cendatro 3x1.lakukan isolasi terhadap klien, dengan membatasi pengunjung, berikan terapi psikologik berupa motivasi terhadap klien (Nursalam 2001).

Pada tinjauan kasus setelah diberikan asuhan kebidanan selama 1 x 24 jam ditemukan hasil keadaan umum: lemah, kesadaran: composmentis, tekanan darah: 100/60 mmHg, nadi: 88 x/ menit, suhu: 36,0°C, respirasi: 20 x/menit, muka: pucat, mata: bentuk simetris, sklera putih, kedua mata tampak cekung, mulut: mukosa bibir kering, abdomen: nyeri tekan pada epigastrium, ekstremitas atas: turgor kulit kurang, akral hangat. Pada 24 jam setelah dilakukan asuhan kebidanan pasien sudah tidak muntah.

(5)

SIMPULAN

Pada asuhan kebidanan pada Ny. E GIIPI000I usia kehamilan 10 minggu dengan hiperemesis gravidarum derajat 1 di Klinik Umum dan Rumah Bersalin Medika Utama Sidoarjo menurut manajemen kebidanan 5 langkah ialah sebagai berikut :

Pada data subyektif dan data obyektif antara asuhan kebidanan pada Ny. “E” GIIPI000I usia kehamilan 10 minggu dengan hiperemesis gravidarum derajat 1 sesuai dengan teori konsep dasar asuhan kebidanan pada Ny “E” GIIPI000I usia kehamilan 10 minggu dengan hiperemesis gravidarum derajat 1.Diagnosa kebidanan yang di dapat sesuai dengan data pada pengkajian dan

Intervensi dilakukan sesuai antara protap di Klinik Umum dan Rumah Bersalin Medika Utama akan tetapi pada Asuhan kebidanan terdapat Kesenjangan yaitu tidak melakukan pemeriksaan laboratorium, dan pemberian terapi parenteral pada penatalaksanaan dilakukan sesuai intervensi sesuai protap Klinik Umum dan Rumah Bersalin Medika Utama, Namun setelah dilakukan perawatan selama 2 hari, keadaan umum dan keluhan pasien membaik dan pada Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan asuhan kebidanan untuk mencapai keberhasilan bedasarkan tujuan dan kriteria hasil tanggal 06 juni 2015 pasien diperbolehkan pulang.

REKOMENDASI

Bagi ibu dan keluarga agar dapat mengetahui tentang hiperemesis gravidarum untuk segera dilakukan tindakan yang cepat, apabila terdapat keluhan segera mengunjungi bidan, atau tenaga medis terdekat untuk mencegah komplikasi sedangkan bagi Bidan atau Tenaga Kesehatan segera melakukan tindakan segera dalam menangani ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum, agar tidak terjadi komplikasi baik dalam segi ibu dan janin dan bagi institusi seperti klinik dan pendidikan lebih meningkatkan mutu pelayanannya dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum secara optimal melalui penanganan cepat dan tepat dan hendaknya laporan tugas akhir ini digunakan sebagai sumber bacaan atau referensi untuk menambah wawasan khususnya tentang ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum.

ALAMAT CORESPONDENSI : Email : Evacindy832@yahoo.com No Hp : 082335762242

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan penelitian adalah pada keluarga miskin perkotaan, status gizi bayi lebih terkait dengan keadaan sanitasi rumah dibandingkan pemberian Makanan Pendamping

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Keputusan

lapangan equestrian indoor & outdoor dengang disediakannya area tribun pandang yang mengarah pada area area lapangan equestrian indoor & outdoor dan

Untuk melakukan proses peleburan, sebelumnya dilakukan perancangan komponen. Adapun komponen yang digunakan antara lain tabung pelebur, band heater, nozzle heater. Tabung

Perkebunan gambir di Kabupaten Kampar banyak terdapat di Kecamatan XIII Koto Kampar, dimana luasnya pada tahun 2008 mencapai 4.748 Ha dengan jumlah produksi 1.503 ton dan

Untuk itu disarankan/diperlukan tindak lanjut extra big effort dari direktorat terkait tentang cara yang lebih optimal untuk tetap mempertahankan total pasokan

Untuk menganalisis dampak dari faktor-faktor tersebut terhadap Kesuksesan Usaha digunakan Analisis Regresi Logistik yang bertujuan untuk menguji ketiga variabel

Rusdiah Nasution : Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan, Dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Usahatani Nenas (Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec.. USU Repository