• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH (BA-2203) PENGUJIAN KEMURNIAN BENIH PADI DAN PENETAPAN BOBOT 1000 BENIH PADI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH (BA-2203) PENGUJIAN KEMURNIAN BENIH PADI DAN PENETAPAN BOBOT 1000 BENIH PADI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH (BA-2203)

PENGUJIAN KEMURNIAN BENIH PADI DAN

PENETAPAN BOBOT 1000 BENIH PADI

Tanggal Praktikum : 29 Januari 2016

Tanggal Pengumpulan : 5 Februari 2016 Disusun oleh: Angela 11414044 Kelompok 4 Asisten: Dzikra Yuhasyra 11413019

PROGRAM STUDI REKAYASA PERTANIAN SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG JATINANGOR

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penggunaan benih yang bermutu sangat menunjang petani untuk meningkatkan prodktivitas pertaniannya. Umumnya produktivitas pertanian hanya sekitar 50% dari produktivitas yang seharusnya. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya mutu benih yang juga menyebabkan kerugian bagi para petani. Maka, perlu dilakukan beberapa pengujian kualitas benih, di antaranya ada pengujian kemurnian benih, dan penetapan bobot 1000 butir benih.

Mutu suatu benih terdiri dari mutu genetik, mutu fisik, dan mutu fisiologis. Pengujian kemurnian benih merupakan tahapan untuk mengendalikan mutu genetik dari suatu benih. Benih dengan mutu genetik yang baik adalah benih yang asli dan diketahui varietasnya. Maka keberhasilan penanaman ditentukan tidak hanya dari banyaknya benih atau kuantitas benih, tetapi juga kualitas benih (Mulsanti et al., 2013).

Selain pengujian kemurnian benih, pada praktikum ini juga dilakukan penetapan bobot 1000 butir benih. Penetapan bobot 1000 butir suatu benih dapat menunjukkan kualitas benih tersebut. Benih dengan bobot 1000 butir yang tinggi menunjukkan benih tersebut memiliki tingkat pengisian biji yang sempurna. Selain itu, dengan adanya penetapan bobot 1000 butir benih, kita dapat memperkirakan berapa kilogram benih yang kita butuhkan untuk ditanam di lahan (Wahyuni et al., 2006). Maka penetapan bobot 1000 butir benih penting untuk dilakukan agar dapat menentukan berapa banyak benih yang dibutuhkan.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan dan menghitung kemurnian benih padi Ciherang, menentukan prinsip kerja Seed Divider, dan menentuukan bobot 1000 butir benih padi Ciherang.

(3)

BAB II TEORI DASAR

Menurut Copeland dan McDonald, 2001, terdapat 4 tipe contoh benih, yaitu contoh primer (primary sample), contoh komposit (composite sample), contoh kiriman (submitted sample), dan contoh kerja (working sample). Contoh primer adalah benih yang tersimpan dalam jumlah besar dan masih bercampur dengan benda asing. Contoh komposit adalah contoh primer yang diambil sebagian secara acak dan dikumpukan. Contoh kiriman merupakan contoh benih yang dikirim untuk diuji di lab dan berasal dari contoh komposit. Contoh kerja merupakan contoh kiriman yang akan diuji di laboratorium.

Pengujian kemurnian benih adalah pengujian yang bertujuan untuk memisahkan benih dari benda-benda asing dan benih yang tidak satu spesies dengan benih yang akan diuji. Pengujian ini dapat dilakukan pemisahan secara manual, yaitu menggunakan tangan, maupun secara mekanik, yaitu menggunakan alat pemisah benih atau seed divider, dan seed blower, yang berfungsi meniup benda-benda asing yang beratnya lebih kecil dari benih yang diuji. Pemisahan benih secara manual membutuhkan loupe agar dapat melihat benih dengan lebih jelas dan teliti memisahkan benih yang baik dengan benih mati dan benih yang rusak. Prinsip dari pengujian ini adalah untuk menghindari penilaian benih yang dapat digerminasi atau tidak. Akibatnya, ada benih yang beku, belum matang, layu, dan mati dapat dianggap benih murni. (Copeland dan McDonald, 2001).

Kemurnian suatu benih dilihat dari komposisi benih dalam suatu lot. Suatu lot benih terdiri dari benih murni, benih tanaman lain, benih tanaman pengganggu (gulma), dan materi inert. Benih murni adalah bagian dari contoh kerja yang merupakan benih tanaman yang sesuai dengan label pengirim. Benih tanaman lain merupakan benih tanaman yang berbeda spesies dengan benih murni, dengan konsentrasi kurang dari 5% dari keseluruhan benih. Benih tanaman pengganggu(gulma) adalah benih tanaman yang berprotensi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan benih murni. Benih tanaman pengganggu tiap area berbeda bergantung pada jenis tanaman pengganggu tersebut. Materi inert merupakan materi yang bukan benih, seperti akar tanaman, kerikil, sisa-sisa tanaman lain (Copeland dan McDonald, 2001).

(4)

Bobot 1000 butir benih suatu tanaman menunjukkan berat benih yang diperlukan dalam satuan gram. Semakin tinggi bobot 1000 butir benih menunjukkan tingkat pengisian biji yang tinggi. Tinggi rendahnya bobot 1000 butir benih dipengaruhi oleh keadaan lingkungan dari tanaman yang menghasilkan biji tersebut. Jika tanamannya terserang penyakit, maka biji yang dihasilkan lebih kecil dari yang normal sehingga bobot 1000 butir benih tersebut juga rendah (Wahyuni et al., 2006).

(5)

BAB III METODOLOGI 3.1. Alat dan Bahan

Penulisan alat dan bahan menggunakan table yang tertera sebagai berikut:

Tabel 3.1 Alat dan Bahan

Alat Bahan

Kantong Kertas Benih padi Ciherang

Meja analisis pengujian Petridish

Plastik Bening Timbangan 3.2. Cara Kerja

Untuk praktikum pengujian kemurnian benih, benih contoh kerja didapatkan dari contoh kiriman dalam tiga kantong kertas. Masing-masing kantong ditimbang untuk mendapatkan bobot awalnya. Kemudian isi kantong dihamparkan dan dipisahkan sehingga didapatkan Benih Murni (BM), Benih Tanaman Lain (BTL), dan Kotoran Benih (KB). Masing-masing komponen ditimbang dan dicatat beratnya, kemudian dijumlahkan untuk didapatkan bobot akhir. Kemudian selisih berat awal dan berat akhir diperiksa, jika selisih lebih dari 6% maka percobaan diulang. Lalu dihitung persentase setiap komponen. Untuk praktikum penetapan bobot 1000 butir benih, benih diambil dari benih murni dan diambil 100 butir sebanyak 3 ulangan. Tiap-tiap ulangan ditimbang dan dicatat beratnya. Kemudian dihitung varians(Ragam), standar deviansi, dan koefisien variasinya. Kemudian dihitung penetapan bobot 1000 butir jika koefisien variasi lebih kecil sama dengan empat. Jika melebihi limit yang ditetapkan, diulang dengan 8 ulangan, ditimbang dan dihitung varians, standar deviansi, dan koefisien variasinya. Jika melebihi limit yang ditetapkan lagi, maka dibuang ulangan yang menyimpang dari berat rata-rata ulangan. Setelah itu dihitung bobot 1000 butir benih padi dengan mengalikan koefisien variasi dengan 10.

(6)

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada pengujian kemurnian benih padi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Tabel Pengujian Kemurnian Benih Padi

Ulanga n ke-Bobo t awal (g) BM (g) BTL (g) KB (g) Selisi h (g) %BM (%) %BT L (%) %K B (%) %Selisi h (%) 1 62,6 3 59,9 1,3 7 1,2 0,16 95,8 9 2,19 1,9 2 0,26 2 62,0 5 60,0 4 0,8 3 1,1 4 0,04 1,33 1,83 3,2 4 0,064 3 63,6 3 59,5 8 1,2 7 2,4 8 0,3 94,0 7 2 3,9 2 0,47 Rata-rata 59,8 4 1,1 6 1,9 0,16 %Rata-rata 95,4 4 1,8 4 2,5 5 0,26 3 Keterangan : BM = Benih Murni

BTL = Benih Tanaman Lain KB = Kotoran Benih

Selisih = Bobot Awal – (BM+BTL+KB) %BM = ___BM _____ X 100% BM+BTL+KB %BTL = ___BTL _____ X 100% BM+BTL+KB %KB = _____KB _____ X 100% BM+BTL+KB %Selisih = ___Selisih _____ X 100% Bobot awal

Hasil pengamatan pada penetapan bobot 1000 butir benih padi adalah sebagai berikut :

X : ulangan R : rata-rata ulangan X1 = 2,67 gram X2 = 2,75 gram X3 = 2,70 gram R = 2,7 gram Varians = 1,63x10-3 Standar deviasi (S) = 0,04 Koefisien Variasi =1,481%

(7)

Bobot 1000 butir benih = 27 gram

Kemudian dilakukan kompilasi bobot 1000 butir benih padi Ciherang yang dilakukan pada praktikum ini.

Tabel 4.1.2 Kompilasi Bobot 1000 Butir Benih Padi Ciherang

Kelompok Bobot 1000 butir (gram)

1 27 2 26,26 3 27,18 4 27 5 26,96 6 26,67 7 26,8 8 26,9 9 27,3 10 26,9 4.2. Pembahasan

Pemisahan atau pembagian benih dapat menggunakan alat yaitu seed divider. Seed divider adalah suatu alat yang digunakan untuk membagi sampel benih dalam jumlah yang besar. Prinsipnya, seed divider menggunakan gaya sentrifugal untuk bekerja. Cara kerja seed divider adalah ketika benih dimasukkan, seed divider memutarkan benih-benih tersebut dengan cepat dan dikeluarkan melalui tabung pengeluaran (Vogel, 1978).

Pengujian benih dilakukan untuk mengetahui kualitas pada suatu jenis atau kelompok benih. Pengujian juga dilakukan dengan tujuan sertifikasi benih. Sertifikasi benih harus dilakukan pada benih yang akan diproduksi oleh suatu usaha perkebunan (Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan, 2014). Karena benih yang telah disertifikasi telah menjalani uji kemurnian benih, maka benih tersebut dapat didistribusikan ke petani untuk ditanam di lahan dan penggunaan benih yang telah terjamin mutunya dapat meningkatkan produktivitas lahan. Manfaat dari benih tersebut akan terasa bila produsen menyimpan dan menggunakan benih bermutu yang telah disertifikasi (Mulsanti et al., 2014).

(8)

Kemurnian benih padi yang didapat praktikum ini adalah Benih Murni (BM) sebesar 95,44%, Benih Tanaman Lain (BTL) sebesar 1,85%, dan Kotoran Benih (KB) sebesar 2,55%. Sedangkan menurut Ishaq, 2009, BM, BTL, dan KB padi Ciherang secara berurutan adalah 98-99%, 0-0,1%, dan 2-3%. Perbedaan tersebut disebabkan karena banyak kotoran atau benda asing pada benih tersebut sehingga mempengaruhi hasil penghitungan kemurnian padi.

Bobot 1000 butir benih padi Ciherang yang diuji pada praktikum ini adalah 27 gram. Kemudian rata-rata bobot 1000 butir benih padi Ciherang Hasil yang didapat mendekati bobot 1000 butir benih padi menurut Suprihatno et al., 2009, yaitu 28 gram. Hal tersebut menunjukkan bahwa benih menurut Suprihatno et al., 2009 kemungkinan memiliki tingkat pengisian biji yang lebih sempurna dibandingkan benih padi Ciherang pada praktikum ini, sesuai dengan menurut Wahyuni et al., 2006 bahwa penetapan bobot 1000 butir benih yang tinggi menunjukkan tingkat pengisian biji yang sempurna. Kemudian ukuran tiap benih juga berbeda sehingga juga mempengaruhi hasil penetapan bobot 1000 butir benih padi Ciherang praktikum ini.

(9)

BAB V PENUTUP

Kesimpulan dari praktikum ini adalah kemurnian benih padi Ciherang praktikum ini adalah benih murni sebesar 95,44%, benih tanaman lain sebesar 1,84%, dan kotoran benih sebesar 2,55%. Prinsip kerja Seed Divider menggunakan gaya sentrifugal, yaitu benih dimasukkan ke dalam alat dan diputarkan dengan cepat menuju tabung pengeluaran. Kemudian bobot 1000 butir benih padi Ciherang pada praktikum ini adalah 27 gram.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan. 2014. “Tahapan Dalam Melakukan Sertifikasi Tanaman Perkebunan”.

http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpambon/berita-316-

tahapan-dalam-melakukan-sertifikasi-benih-tanaman-perkebunan.html. Diakses pada 4 Februari 2015 pukul 20.19 WIB.

Ishaq, I. 2009. Petunjuk Teknis Penangkaran Benih Padi. Jawa Barat: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).

Kuswanto, Hendarto. 2003. Teknologi Pemrosesan, Pengemasan, dan Penyimpanan Benih. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Mulsanti, Indria W., Surahman, Memen, Wahyuni, Sri, dan Utami,

Dwinta W. 2013. “Identifikasi Galur Tetua Padi Hibrida dengan Marka SSR Spesifik dan Pemanfaatannya dalam Uji Kemurnian Benih”. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 32(1): 1-8.

Mulsanti, Indria W., Wahyuni, Sri, dan Sembiring, Hasil. 2014. “Hasil Padi dari Empat Kelas Benih yang Berbeda”, Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 33(3): 169-176.

Suprihatno, Bambang, Darajat, Aan A., Satoto, SE., Baehaki, Suprihanto, Setyono, Agus, Indrasari, S. Dewi, Wardana, I. Putu, dan Sembiring, Hasil. 2009. Deskripsi Varietas Padi. Subang: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.

Vogel, K. P. 1978. “A simple method of converting rangeland drills to experimental plot seeders”. Journal of Range Management, 31(3): 235-237.

Wahyuni, Sri, Kadir, Triny S., dan Nugraha, Udin S. 2006. “Hasil dan Mutu Benih Padi Gogo pada Lingkungan Tumbuh Berbeda”. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 25(1): 30-37.

Gambar

Tabel 4.1 Tabel Pengujian Kemurnian Benih Padi
Tabel 4.1.2 Kompilasi Bobot 1000 Butir Benih Padi Ciherang

Referensi

Dokumen terkait