• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI BELITUNG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG

NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

TATA CARA PERUBAHAN ELEMEN DATA KEPENDUDUKAN DALAM KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 40 ayat (9)

Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 3 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 6 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan di Kabupaten Belitung, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara Perubahan Elemen Data Kependudukan dalam Kartu Tanda Penduduk Elektronik;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang

Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang

Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

3. Undang-Undang...

SALINAN

(2)

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4674), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 232,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5475);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

7. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;

8. Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden

(3)

Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 257);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 74 Tahun 2015

tentang Tata Cara Perubahan Elemen Data Penduduk

Dalam Kartu Tanda Penduduk Elektronik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1766);

10. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 6 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan di Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2010 Nomor 6), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 3 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 6 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan di Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2016 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Nomor 23);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Nomor 24);

12. Peraturan Bupati Belitung Nomor 30 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Perangkat Daerah Kabupaten Belitung (Berita Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2016 Nomor 30);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PERUBAHAN ELEMEN DATA KEPENDUDUKAN DALAM KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK.

(4)

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Belitung.

2. Bupati adalah Bupati Belitung.

3. Instansi Pelaksana adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Belitung.

4. Elemen data statis adalah data yang bersifat tetap.

5. Elemen data dinamis adalah data yang mengalami perubahan susah untuk diprediksi karena sifatnya dapat berubah.

6. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

7. Kartu Tanda Penduduk Elektronik selanjutnya disingkat KTP-el, adalah Kartu Tanda Penduduk yang dilengkapi chip yang merupakan identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana.

8. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan selanjutnya disingkat SIAK adalah sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi

pengelolaan informasi administrasi kependudukan

di tingkat Penyelenggara dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai satu kesatuan.

9. Nomor Induk Kependudukan selanjutnya disingkat NIK adalah nomor identitas Penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal, dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai Penduduk Indonesia.

BAB II

ELEMEN DATA DALAM KTP-el Pasal 2

(1) Elemen data penduduk dalam Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) terdiri dari:

a. elemen data statis; dan b. elemen data dinamis.

(5)

(2) Elemen data statis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri dari:

a. nomor induk kependudukan (NIK); b. tempat tanggal lahir; dan

c. golongan darah;

(3) Elemen data dinamis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri dari:

a. nama;

b. laki-laki atau perempuan; c. agama; d. status perkawinan; e. alamat; f. pekerjaan; g. kewarganegaraan; h. pas foto; i. masa berlaku;

j. tempat dan tanggal dikeluarkan KTP-el;dan k. tanda tangan pemilik KTP-el.

Pasal 3

(1) Dalam hal NIK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a, berbeda dengan dokumen kependudukan lainnya maka NIK dalam KTP-el yang digunakan.

(2) Dalam hal terjadi kesalahan dalam penulisan tempat tanggal lahir dan golongan darah dapat dilakukan dengan melampirkan dokumen yang sah yaitu:

a. untuk tempat tanggal lahir melampirkan Akta Kelahiran dan/atau Ijazah; dan

b. untuk golongan darah melampirkan surat keterangan medis.

(6)

BAB III

TATA CARA PERUBAHAN ELEMEN DATA PADA KTP-el Bagian Kesatu

Umum Pasal 4

Setiap KTP-el yang mengalami perubahan data stasis dan data dinamis wajib dilaporkan ke Instansi Pelaksana.

Bagian Kedua

Perubahan Elemen Data Statis Pasal 5

(1) Elemen data statis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dapat dilakukan perubahan.

(2) Perubahan elemen data statis berupa tempat tanggal lahir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b, dilakukan dengan cara:

a. melampirkan fotokopi salinan penetapan pengadilan dan menunjukkan salinan penetapan pengadilan;

b. pencatatan perubahan elemen data tempat dan tanggal lahir melalui SIAK; dan

c. perubahan elemen data tempat dan tanggal lahir pada biodata penduduk sebagai dasar penerbitan KTP-el yang baru.

(3) Perubahan elemen data statis berupa golongan darah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf c dilakukan dengan cara:

a. melampirkan surat keterangan golongan darah;

b. pencatatan perubahan elemen data golongan darah melalui SIAK; dan

c. perubahan elemen data golongan darah pada biodata penduduk sebagai dasar penerbitan KTP-el yang baru.

(7)

Bagian Ketiga

Perubahan Elemen Data Dinamis Pasal 6

Elemen data dinamis sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (3) dapat dilakukan perubahan melalui:

a. perbaikan kesalahan tulis redaksional; dan

b. penetapan pengadilan atau penetapan dari instansi yang berwenang.

Pasal 7

(1) Perbaikan kesalahan tulis redaksional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a, dilakukan dengan melampirkan persyaratan dokumen pendukung.

(2) Penetapan pengadilan atau penetapan dari instansi yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b, dilakukan dengan melampirkan persyaratan:

a. fotokopi salinan penetapan pengadilan dan

menunjukkan salinan penetapan pengadilan; dan

b. fotokopi penetapan dari instansi yang berwenang dan menunjukkan penetapan dari instansi yang berwenang.

Pasal 8

Perubahan elemen data nama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf a, dilakukan dengan cara:

a. melampirkan fotokopi kutipan akta kelahiran atau ijazah; b. pencatatan perubahan elemen data nama melalui SIAK; dan c. perubahan elemen data nama pada biodata penduduk

sebagai dasar penerbitan KTP-el yang baru. Pasal 9

Perubahan elemen data laki-laki atau perempuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf b, dilakukan dengan cara:

a. melampirkan fotokopi salinan penetapan pengadilan, dan menunjukkan salinan penetapan pengadilan;

(8)

b. pencatatan perubahan elemen data laki-laki/perempuan melalui SIAK; dan

c. perubahan elemen data laki-laki/perempuan pada biodata penduduk sebagai dasar penerbitan KTP-el yang baru.

Pasal 10

Perubahan elemen data agama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf c, dilakukan dengan cara:

a. melampirkan fotokopi salinan surat keterangan dari pemuka agama dan menunjukkan salinan surat keterangan dari pemuka agama;

b. pencatatan perubahan agama melalui SIAK; dan

c. perubahan elemen data agama pada biodata penduduk sebagai dasar penerbitan KTP-el yang baru.

Pasal 11

Perubahan elemen data status perkawinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf d, dilakukan dengan cara:

a. melampirkan fotokopi salinan penetapan pengadilan atau fotokopi akta kematian, dan menunjukkan salinan penetapan pengadilan atau akta kematian;

b. pencatatan perubahan elemen data status perkawinan melalui SIAK; dan

c. perubahan elemen data status perkawinan pada biodata penduduk sebagai dasar penerbitan KTP-el yang baru.

Pasal 12

Perubahan elemen data alamat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf e, dilakukan dengan cara:

a. melampirkan surat keterangan dari Rukun Tetangga/Rukun Warga;

b. pencatatan perubahan elemen data alamat melalui SIAK; dan

c. perubahan elemen data alamat pada biodata penduduk sebagai dasar penerbitan KTP-el yang baru.

(9)

Pasal 13

Perubahan elemen data pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf f, dilakukan dengan cara:

a. melampirkan surat keterangan dari instansi, lembaga, dan perusahaan;

b. pencatatan perubahan elemen data pekerjaan melalui SIAK; dan

c. perubahan elemen data pekerjaan pada biodata penduduk sebagai dasar penerbitan KTP-el yang baru.

Pasal 14

Perubahan elemen data kewarganegaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf g, dilakukan dengan cara:

a. melampirkan fotokopi salinan Keputusan Presiden atau salinan Keputusan Menteri yang bidang tugasnya meliputi urusan kewarganegaraan dan menunjukkan salinan Keputusan Presiden atau salinan Keputusan Menteri yang bidang tugasnya meliputi urusan kewarganegaraan;

b. pencatatan perubahan elemen data kewarganegaraan melalui SIAK; dan

c. perubahan elemen data kewarganegaraan pada biodata penduduk sebagai dasar penerbitan KTP-el yang baru.

Pasal 15

Perubahan elemen data pas foto sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf h, dilakukan apabila penduduk mengalami perubahan fisik secara permanen atau adanya kerusakan fisik KTP-el dilakukan dengan cara:

a. mengajukan permohonan perubahan kepada Instansi Pelaksana;

b. pencatatan perubaha nama melalui SIAK; dan

c. perubahan elemen data pas foto pada biodata penduduk sebagai dasar penerbitan KTP-el yang baru.

(10)

Pasal 16

Perubahan elemen data masa berlaku KTP-el bagi orang asing dilakukan dengan tata cara:

a. melampirkan fotokopi kartu izin tinggal tetap, dan menunjukkan kartu izin tinggal tetap;

b. pencatatan perubahan masa berlaku KTP-el bagi orang asing melalui SIAK; dan

c. perubahan elemen data masa berlaku KTP-el bagi orang asing pada biodata penduduk sebagai dasar penerbitan KTP-el yang baru.

BAB IV

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 17

(1) Setiap KTP-el yang rusak, hilang, dan mengalami perubahan data elemen wajib dilaporkan kepada Instansi Pelaksana.

(2) Dalam hal KTP-el rusak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemilik KTP-el wajib melapor kepada Instansi Pelaksana melalui camat atau lurah/kepala desa paling lambat 14 (empat belas) hari dan melengkapi surat

pernyataan penyebab terjadinya rusak dengan melampirkan KTP-el rusak.

(3) Dalam hal KTP-el hilang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemilik KTP-el wajib melapor kepada Instansi Pelaksana paling lambat 14 (empat belas) hari dan melengkapi surat pernyataan penyebab terjadinya hilang dengan dilengkapi surat keterangan hilang dari kepolisian setempat.

(4) KTP-el yang mengalami perubahan data statis dan dinamis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaporkan kepada Instansi Pelaksana.

(11)

BAB V

KETENTUAN PENUTUP Pasal 18

Peraturan Bupati ini berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya

dalam Berita Daerah Kabupaten Belitung.

Ditetapkan di Tanjungpandan pada tanggal 28 April 2017

BUPATI BELITUNG, ttd.

SAHANI SALEH

Diundangkan di Tanjungpandan pada tanggal 28 April 2017

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BELITUNG,

ttd.

KARYADI SAHMINAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2017 NOMOR 14

Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM,

IMAM FADLLI, SH NIP. 197109152001121002

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui waktu aplikasi dan pemberian berbagai macam pupuk azolla (Azolla microphilla.) yang

Berdasarkan teori Agung tahun (2013) menjelaskan bahwa pemberian latihan knee tuck jump dan barrier hop sama-sama bisa memberikan pengaruh terhadap kualitas

Pertumbuhan sektor industri di Nigeria memiliki angka yang sangat besar, hal ini terlihat dengan kontribusi sebesar 43% dari total GDP Nigeria tahun 2012.. Dukungan

Setelahfurniture yang Andapesanjadi / selesai kami buat, makaakan kami kirimkan foto furniture pesanan Anda tersebut via bbm/whatsapp/line/email sebelum furniture

Keakraban yang timbul antara orang tua dan anak dilihat pada ciri-ciri komunikasi yang efektif, yang dikemukakan oleh (Wiryanto, 2004), terdapat 4 indikator, yaitu : (1)

(attractiveness), keahlian (expertise), dan dapat dipercaya (trustworthiness) celebrity endorser maka akan semakin tinggi pula niat beli produk sepatu basket

(5) Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara internal oleh Institut dan eksternal secara berkala oleh Badan Akreditasi Nasional

54 Perempuan 70 Usia Lanjut Resiko tinggi Menengah Tidak Bekerja Tidak Merokok 100 70 Normal Normal 20 Diabetes Normal Terganggu 55 Laki-laki 55 Prasenilis Menengah Tidak