• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS (THINK PAIR AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS (THINK PAIR AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Chusnul Chotimah | NPM: 14.1.01.02.0048P FKIP - Sejarah

simki.unpkediri.ac.id || 1|| PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS (THINK PAIR AND

SHAR E) UNTUK M ENINGK ATK AN K EM AM PUAN M ENDESK RI PSIK AN M ATER I PENGA RUH K EUNGGUL AN

LOKASI TERHADAP KOLONIALISME BARAT DI INDONESIA PADA SISWA KELAS VIII-I SMP NEGERI 2 PARE

ARTIKEL SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Sejarah

Oleh :

CHUSNUL CHOTIMAH NPM : 14.1.01.02.0048P

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

(2)

Chusnul Chotimah | NPM: 14.1.01.02.0048P FKIP - Sejarah

simki.unpkediri.ac.id || 2||

(3)

Chusnul Chotimah | NPM: 14.1.01.02.0048P FKIP - Sejarah

simki.unpkediri.ac.id || 3||

(4)

Chusnul Chotimah | NPM: 14.1.01.02.0048P FKIP - Sejarah

simki.unpkediri.ac.id || 4|| PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS (THINK PAIR AND

SHAR E) UNTUK M ENINGK ATK AN K EM AM PUAN

M ENDESK RI PSIK AN M ATER I PENGA RUH K EUNGGUL AN LOKASI TERHADAP KOLONIALISME BARAT DI INDONESIA

PADA SISWA KELAS VIII-I SMP NEGERI 2 PARE

CHUSNUL CHOTIMAH NPM : 14.1.01.02.0048P

FKIP – PGSD Email:

Drs. Drs. SIGIT WIDIATMOKO, M.Pd 1 dan Drs. HERU BUDIONO, M.Pd 2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Selain fokus pada siswa, pola pikir pembelajaran perlu diubah dari sekedar memahami konsep dan prinsip keilmuan, siswa juga harus memiliki kemampuan untuk berbuat sesuatu dengan menggunakan konsep dan prinsip keilmuan yang telah dikuasai, seperti dinyatakan pada pilar-pilar pembelajaran dari UNESCO, selain terjadi learning know (perubahan untuk tau), juga harus terjadi

learning to do (pembelajaran untuk berbuat), dan bahkan dituntut sampai pada learning to be

(pembelajaran untuk membangun jati diri yang kokoh) serta learning to live together (pembelajaran untuk hidup bersama).

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pembelajaran mata pelajaran IPS yang masih belum efektif, sehingga hasil belajar peserta didik masih rendah. Tugas utama untuk menciptakan iklim pembelajaran di kelas terletak di pundak guru, oleh sebab itu guru diharapkan dan dituntut untuk berkemauan dan berkemampuan melakukan hal tersebut. Seiring dengan kemauan dan kemampuan guru dalam menciptakan iklim dan kondisi belajar yang menyenangkan di kelas, maka diharapkan prestasi belajar dapat meningkat secara optimal. Oleh karena itu tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair and Share) dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.

Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII-I SMP Negeri 2 Pare tahun pelajaran 2015-2016 yang berjumlah 36 siswa. Objek kajian dari penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan bentuk tindakan model Pembelajaran Kooperatif TPS (Think Pair and Share) pada materi Mendeskripsikan Pengaruh Keunggulan Lokasi Terhadap Kolonialisme Barat di Indonesia. Rancangan penelitian menggunakan model Kemmis dan Taggart yang dilaksanakan sebanyak 3 siklus dengan 4 tahap yaitu 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Pengamatan, 4) Perefleksian. Data yang diperoleh berupa hasil tes ulangan harian, hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran.

Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalamai peningkatan dari siklus I sebesar 64% siklus II sebesar 80,5% dan siklus III sebesar 89%.

Kesimpulan hasil penelitian adalah 1) Penerapan model pembelajaran kooperatif TPS (Think

Pair and Share) pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII-I SMP Negeri 2 Pare dapat meningkatkan

aktivitas pembelajaran, 2) Penerapan model pembelajaran kooperatif TPS pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII-I SMP Negeri 2 Pare dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, 3) Mengingat model pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair and Share) memiliki peranan yang cukup besar terhadap pencapaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS maka disarankan kepada guru IPS untuk menerapkan model pembelajaran ini pada materi yang lain yang memiliki karakteristik hampir sama.

Kata kunci : Model Pembelajaran, TPS (Think Pair and Share), Aktivitas Pembelajaran, Hasil Belajar

(5)

Chusnul Chotimah | NPM: 14.1.01.02.0048P FKIP - Sejarah

simki.unpkediri.ac.id || 5|| I. LATAR BELAKANG

Dengan latar belakang yang berbeda-beda ini tidak hanya guru yang memiliki tanggung jawab, tetapi merupakan tanggung jawab bersama antar siswa agar mampu saling bekerja sama untuk meningkatkan pencapaian kompetensinya. Pembelajaran kooperatif merupakan metode yang memberikan contoh kerjasama antar tim/peserta didik agar saling peduli untuk pengembangan peserta didik itu sendiri, karena terkadang peserta didik lebih nyaman dan mampu menyerap materi lebih banyak bila dijelaskan oleh temannya. Banyak model

pembelajaran kooperatif yang

dikembangkan antara lain : Model LT (Learning Together); TAI (Team Assisted Individualization); Jigsaw; STAD (Student Teams Achievement Division); TPS (Think Pair Share); GI (Group Investigation) dan NHT (Nurubered Head Together). Dari masing-masing dalam pembelajaran kooperatif tentunya memiliki keunggulan yang berbeda.

Dengan adanya tuntutan

peningkatan kualitas pembelajaran maka seorang guru perlu menerapkan strategi pembelajaran yang berorientasi pada pandangan konstrukturistik. Salah satu strategi pembelajaran yang sesuai adalah pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair

Share). Model pembelajaran kooperatif TPS menggunakan metode diskusi berpasangan yang dilanjutkan dengan diskusi pleno. Dengan model pembelajaran ini, peserta didik dilatih bagaimana mengemukakan pendapat dan belajar menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi pembelajaran. TPS (Think Pair Share) memberikan kepada peserta didik kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan lain dari pembelajaran ini adalah partisipasi peserta didik.

Berdasarkan pada pemikiran di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif TPS (Think Pair Share) untuk

Meningkatkan Kemampuan

Mendeskripsikan Materi Pengaruh

Keunggulan Lokasi Terhadap

Kolonialisme Barat di Indonesia pada Siswa Kelas VIII-I SMP Negeri 2 Pare” penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk mengembangkan bentuk tindakan berdasarkan sintaks pembelajaran kooperatif TPS.

II. METODE

Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas

(6)

Chusnul Chotimah | NPM: 14.1.01.02.0048P FKIP - Sejarah

simki.unpkediri.ac.id || 6|| ini adalah tehnik observasi dan tes tulis.

Tehnik observasi digunakan untuk pengumpulan data aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru, sedangkan tes tertulis digunakan untuk pengumpulan data hasil belajar peserta didik.

Observasi dilakukan oleh guru observer menggunakan pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran. Aspek yang diamati meliputi : 1. Kegiatan pendahuluan; 2. Kegiatan inti; dan 3. Kegiatan penutup. Pada tahap pendahuluan, aspek yang diamati meliputi : 1. Mempersiapkan peserta didik untuk belajar; 2. Melakukan apersepsi dan motivasi; dan 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada kegiatan inti, aspek yang diamati meliputi : 1. Menyampaikan materi sesuai dengan jelas sesuai dengan karakteristik peserta didik; 2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kaidah pembelajaran kooperatif TPS; 3. Melaksanakan pembelajran yang memungkinkan timbulnya kebiasaan positif; 4. Menumbuhkan partisipasi aktif

siswa dalam pembelajran; 5.

Menumbuhkan keinginan siswa untuk melakukan kerjasama.

III. HASIL DAN KESIMPULAN

Data hasil observasi aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru dan tes hasil belajar peserta didik akan dianalisis

dengan prosentase. Hasil perhitungan prosentase kemudian digunakan untuk menilai aktivitas pembelajaran sesuai dengan skala kriteria refleksi pelaksanaan pembelajaran dengan predikat sebagai berikut :

Tabel 3.3 Skala Kriteria Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Taraf Pelaksanaan Skala

Sangat baik 81% - 100% Baik 61% - 80% Sedang 41% - 60% Kurang 21% - 40% Sangat kurang 0% - 20%

Sedangkan data hasil belajar peserta didik setelah dilakukan koreksi dan skoring akan dianalisis berdasarkan kriteria ketuntasan belajar (mastery learning), yaitu 85% taraf penguasaan materi yang dipelajari.

(7)

Chusnul Chotimah | NPM: 14.1.01.02.0048P FKIP - Sejarah

simki.unpkediri.ac.id || 7|| Awal

No. Nama Siswa Nilai

Keterangan Tuntas Tidak Tuntas 1. Ahmad Nur Rosyid 80 √ 2. Aisha Sofhia Hapsari Ar 80 √ 3. Andre Faris A. 70 √ 4. Apsari Sekar C. 60 √

5. Aris Syam Nur J. 80 √ 6. Ayu Widya Ningsih 85 √ 7. Bayu Dwi Prasetyo 65 √ 8. Camelita Diana Nur A. 65 √ 9. Desi Retno N. 80 √ 10. Dewangga Alfa B. 80 √ 11. Dian Fatica 75 √ 12. Dordya Paqwita W. 80 √ 13. Erna Aprillicia S. 75 √ 14. Farrellina Eka P. 85 √ 15. Farhan Naufal H. 80 √ 16. Fitrotunisak N. 80 √ 17. Hilwa Anggita 80 √ 18. Ilham Fabian Adam 65 √ 19. Kania Fachmi D. 80 √ 20. Kelvin Aprilio 80 √ 21. Krisna Arvi P. 75 √ 22. M. Malikul Chiva 75 √ 23. Meiranda Eka H. 80 √ 24. Muhammad Krisna W. 80 √ 25. Nandana Noah Nayottama 75 √ 26. Nimas Ageng Zahra N. 80 √ 27. Panthera Divandarega 65 √ 28. Rafif Herdian Noor 80 √ 29. Rifqi Ramatullah 75 √ 30. Risma Nur Aini 80 √

No. Nama Siswa Nilai

Keterangan Tuntas Tidak Tuntas 31. Risma Widya R. 75 √ 32. Sahita Lestari 80 √ 33. Selia Putri L. 80 √ 34. Sherly Yuriko Kato 85 √ 35. Tantrika Kencana B. 80 √ 36. Tujadhi Khamid 75 √ Keterangan

Jumlah Skor : 2.765 Jumlah Siswa Tuntas : 22 Jumlah Skor

Maksimal : 3.600

Jumlah Siswa Tidak Tuntas : 14

Rata-Rata Skor Tercapai : 76,8

Prosentase Tuntas : 61,1%

Klasikal : Belum Tuntas

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dari pelaksanaan siklus II, peneliti membuat perencanaan tindakan pada siklus III, penyajian data mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hasil pengamatan dan hasil tes tertulis terhadap pelaksanaan tindakan sampai dengan hasil refleksi pada siklus III, sebagai berikut :

Pembahasan 1. Perencanaan

Pada siklus III dilakukan tindakan pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair and Share) yang lebih disempurnakan dengan menitik beratkan pada peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan belajar. Selain itu juga

(8)

Chusnul Chotimah | NPM: 14.1.01.02.0048P FKIP - Sejarah

simki.unpkediri.ac.id || 8|| mengantisipasi kendala-kendala

pada siklus III yang mengakibatkan belum tercapainya target yang diharapkan, walaupun sudah ada peningkatan hasil disbanding dengan siklus sebelumnya.

Berdasarkan langkah-langkah perbaikan tersebut, maka rencana pelaksanaan pembelajaran untuk siklus III, sebagai berikut : a. Waktu pelaksanaan penelitian :

1) Hari/tanggal : Senin, 26 Oktober 2015 2) Kelas : VIII-I 3) Jam pelajaran : 4 – 5 b. Perangkat pembelajaran 1) Rencana pelaksanaan pembelajaran

2) Bahan ajar materi “Pengaruh Kebijakan Pemerintah Kolonialisme terhadap Bangsa Indonesia” 3) Lembar kerja siswa materi

“Pengaruh Kebijakan Pemerintah Kolonialisme terhadap Bangsa Indonesia” c. Instrument pengumpulan data :

1) Lembar pengamatan

pelaksanaan pembelajaran 2) Soal tes tertulis dalam

bentuk uraian

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III, sesuai dengan pembelajaran yang telah disepakati sebagai berikut :

a. Kegiatan pendahuluan, meliputi atas :

1) Guru membuka kegiatan

pembelajaran dan

memeriksa kehairan peserta didik.

2) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar siap menerima materi yang akan diberikan.

3) Guru melakukan apersepsi

dengan memberikan

pertanyaan tentang materi yang berkaitan dengan “Pengaruh Kebijakan Pemerintah Kolonialisme terhadap Bangsa Indonesia” 4) Guru membangkitkan motivasi belajar siswa dengan cara meminta salah satu siswa untuk memimpin menyanyikan lagu “Nenek Moyangku”/

5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

(9)

Chusnul Chotimah | NPM: 14.1.01.02.0048P FKIP - Sejarah

simki.unpkediri.ac.id || 9|| b. Kegiatan inti

1) Guru menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari peserta didik. 2) Guru menjelaskan cara

belajar peserta didik

3) Guru memberikan tugas kepada peserta didik dalam bentuk pertanyaan.

4) Peserta didik berpasangan dengan teman sebangkunya

untuk berdiskusi

mengerjakan

tugas/menjawab pertanyaan 5) Peserta didik diminta

menggunakan sumber

utama dan sumber

penunjang untuk

mengerjakan

tugas/menjawab pertanyaan. 6) Guru memantau aktivitas belajar peserta didik dalam mengerjakan

tugas/menjawab pertanyaan. 7) Guru membantu peserta didik yang mengalami

kesulitan dalam

mengerjakan

tugas/menjawab pertanyaan.

8) Setiap pasangan

mempresentasikan hasil pekerjaan tugas/ menjawab pertanyaan.

9) Peserta didik membahas hasil diskusi yang telah dipresentasikan oleh masing-masing pasangan. 10) Guru memberikan penilaian

terhadap aktivitas peserta didik dalam berdiskusi. 11) Guru memberikan umpan

balik dan penguatan terhadap hasil diskusi. c. Kegiatan penutup

1) Guru dan peserta didik membuat kesimpulan materi pembelajaran.

2) Guru dan peserta didik memberikan refleksi

terhadap kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan

3) Guru memberikan ulangan harian

4) Guru menutup kegiatan pembelajaran.

Selama proses

pembelajaran berlangsung, dilakukan pengamatan oleh guru observer dengan menggunakan lembar observasi yang sudah disiapkan. Pengamatan dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

(10)

Chusnul Chotimah | NPM: 14.1.01.02.0048P FKIP - Sejarah

simki.unpkediri.ac.id || 10|| 3. Observasi

Pada akhir siklus III, guru memberikan ulangan harian untuk mengukur hasil belajar peserta didik dengan soal bentuk uraian yang telah dipersiapkan.

Berdasarkan Data yang diperoleh dari pengamatan guru, dalam kegiatan pembelajaran selama dilaksanakan tindakan siklus III. Pelaksanaan pembelajaran dinilai secara kuantitatif berdasarkan lembar

observasi pelaksanaan

pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair and Share).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari hasil analisis data hasil belajar peserta didik dan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair and Share) yang dilaksanakan sebanyak 3 siklus pada siswa kelas VIII-I SMP Negeri 2 Pare maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair and Share) pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII-I SMP Negeri 2 Pare dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran.

Hal ini terbukti dari hasil penilaian pada saat pembelajaran dilakukan oleh guru bahwa antusias para peserta didik sangat besar sekali dalam hal keberaniannya dalam menyampaikan pendapat, ide-ide dan rasa percaya diri dalam aktivitas kerja kelompok serta saling bekerja sama, saling membantu dan mau menerima kemampuan keterbatasan dari peserta didik lain dan mau menerima segala perbedaan. 2. Aktivitas pembelajaran mengalami

peningkatan dimana pada siklus I diperoleh skor sebesar 72% : kategori baik, siklus II diperoleh skor sebesar 76% : kategori baik, dan siklus III diperoleh skor sebesar 86% : kategori sangat baik.

3. Dalam penerapan bentuk tindakan model pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair and Share) pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII-I SMP Negeri 2 Pare dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini terbukti dari hasil ulangan harian yang didapatkan para peserta didik mengalami peningkatan dimana ketuntasan belajar maksimal (KKM) pada siklus I sebesar 64% : kategori belum tuntas, siklus II sebesar 80,5% : kategori belum tuntas, dan siklus III sebesar 89% : kategori tuntas.

(11)

Chusnul Chotimah | NPM: 14.1.01.02.0048P FKIP - Sejarah

simki.unpkediri.ac.id || 11|| IV. DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Sekretariat Jendral Departemen Pendidikan Nasional

Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Ditjen Dikdasmen

Depdiknas. 2007. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Ditjen Dikdasmen

Forijati. 1998. Penelitian dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Karya Bersama Hamalik. 2004. Perencanaan Pengajaran.

Jakarta : Bumi Aksara

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Pustaka Setia

Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press

Lungdren. 1994. Cooperative Learning in the Science Classroom. Ohio : Glencoe

Nurhadi dkk, 2004. Pembelajaran Kooperatif. Jakarta : Balai Pustaka Nur. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta :

Rineka Cipta

Sudjana, N. 2005. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Sudrajat. 2008. Penilaian Hasil Belajar. Diakses pada tanggal 21 Desember 2015

http://www.akhmaadsudrajat.wordp ress.com

Susilo. 2005. Strategi Belajar Mengajar Cooperative Learning. Jogjakarta Slavin. 1995. Strategi Belajar Mengajar.

Gambar

Tabel 3.3 Skala Kriteria Refleksi  Pelaksanaan Pembelajaran  Taraf Pelaksanaan  Skala

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua si- klus dengan menggunakan metode Concept Sentence dalam pembelajaran bahasa Indone-

Latar belakang: Stroke didefinisikan sebagai suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global

Untuk menduduki peperiksaan kategori yang lebih tinggi, calon-calon mestilah memegang perakuan kekompetenan terkini sekurang- kurangnya 1 tahun dengan sekurang-kurangnya 1

Nabati, Bahan Bakar Alternatif dari Tumbuhan Sebagai Pengganti Minyak. Bumi

Sehubungan dengan dilaksanakannya evaluasi penawaran dan kualifikasi pada peserta lelang sesuai dengan yang termuat dalam Berita Acara Pembukaan Penawaran Nomor

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (4) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha

- kawasan tadahan musnah - perlombongan petroleum di laut : - peningkatan suhu kerana kurang proses transpirasi pencemaran laut, kepupusan sumber laut - angin lebih kencang

- Terdapat variasi font di dalam satu mukasurat, tiada kekemasan.. -Penggunaan effect pada font adalah melebihi