• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN GERAK DASAR SERVIS SAMPING PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN PUKULAN BOLA KIPERS PTK pada Kelas IV SDN 1 Bayalangu Kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN GERAK DASAR SERVIS SAMPING PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN PUKULAN BOLA KIPERS PTK pada Kelas IV SDN 1 Bayalangu Kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

1

MENINGKATKAN GERAK DASAR SERVIS SAMPING PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI

PERMAINAN PUKULAN BOLA KIPERS

PTK pada Kelas IV SDN 1 Bayalangu Kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh MAKRUJI

0905386

PROGRAM STUDI S-1 PGSD PENDIDIKAN JASMANI KAMPUS SUMEDANG

(2)

2

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Meningkatkan Gerak Dasar Servis samping pada Permainan Bola Voli Melalui Modifikasi Permainan Kippers di Kelas IV SDN 1 Bayalangu kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Adanya pelanggaran atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim lain terhadap keaslian karya saya ini.

Cirebon, Juni 2013 Yang membuat pernyataan,

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan dan Pemecahan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Batasan Istilah ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani ... 10

1. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 10

2. Tujuan Pendidikan Jasmani... 10

3. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani ... 11

B. Permainan Bola Voli ... 14

1. Hakekat Olahraga Permainan Bola Voli ... 14

2. Teknik Dasar Permainan Bola Voli ... 15

3. Metode Pembelajaran Bola Voli ... 18

(4)

D. Modifikasi Permainan Kippers dalam Pembelajaran Teknik

Dasar Servis Samping. ... 19

E. Hasil Penelitian yang Relevan ... 21

F. Hipotesis Tindakan... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

B. Subjek Penelitian ... 25

C. Metode dan Desain Penelitian ... 28

D. Prosedur Penelitian... 30

E. Instrumen Penelitian... 33

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 34

G. Validasi Data ... 35

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal ... 38

1. Paparan Data Proses ... 38

2. Paparan Data Hasil ... 44

B. Paparan Data Tindakan ... 47

1. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 47

a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ... 47

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ... 49

c. Paparan Data Hasil Siklus I... 50

d. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 58

2. Paparan Data Tindakan Siklus II... 61

a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ... 61

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ... 63

c. Paparan Data Hasil Siklus II ... 64

d. Analisis dan Refleksi Siklus II ... 71

3. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 74

a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ... 75

(5)

c. Paparan Data Hasil Siklus III ... 77

d. Analisis dan Refleksi Siklus III ... 83

C. Pembahasan ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 98

B. Saran atau Rekomendasi ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 104

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 105

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.2 Data Siswa SDN 1 Bayalangu Kidul Kecamatan Gegesik

Kabupaten Cirebon Tahun Ajaran 2011/2012 ... 26

Tabel 3.3 Data Guru SDN CikondangII Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon Tahun Ajaran 2011/2012 ... 27

Tabel 4.1 Data Awal Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran IPKG 1 .. Tabel 4.2 Data Awal Hasil Observasi Kinerja Guru (IPKG2) ... 47

Tabel 4.3 Data Awal Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 49

Tabel 4.4 Data Awal Hasil Tes Belajar Siswa Servis samping Bola Voli .... 51

Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 51

Tabel 4.6 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 53

Tabel 4.7 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 55

Tabel 4.8 Data Hasil Tes Belajar Siswa Servis samping Bola Voli Siklus I 57

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Perencanaan Siklus I .... Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I ... 67

Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ... 58

Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Tes Keterampilan Servis samping Siklus I ... 68

Tabel 4.13 Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 64

Tabel 4.14 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 66

Tabel 4.15 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 68

Tabel 4.16 Data Hasil Tes Belajar Siswa Servis samping Bola Voli Siklus II Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Perencanaan Siklus II .. 82

Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 83

Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ... 84

Tabel 4.20 Rekapitulasi Hasil Tes Keterampilan Servis samping Siklus II ... 85

(7)

Tabel 4.24 Data Hasil Tes Belajar Siswa Servis samping Bola Voli Siklus III ... 96 Tabel 4.25 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Perencanaan Siklus III . 99 Tabel 4.26 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Pelaksanaan Kinerja

Guru Siklus III ... 100 Tabel 4.27 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus III ... 101 Tabel 4.28 Rekapitulasi Hasil Tes Keterampilan Servis samping Siklus

(8)

DAFTAR GAMBAR

(9)

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 4.1 Peningkatan Perencanaan Pembelajaran Data Awal, Siklus I,

Siklus II, dan Siklus III ... 104 Grafik 4.2 Peningkatan Kinerja Guru Data Awal, Siklus I, Siklus II, dan

Siklus III ... 108 Grafik 4.3 Peningkatan Aktivitas Siswa Data Awal, Siklus I, Siklus II dan

Siklus III ... 109 Grafik 4.4 Peningkatan Tes Hasil Belajar Siswa Data Awal. Siklus I, Siklus II, dan Siklus III... 112 Grafik 4.5 Peningkatan Proses dan Hasil Kemampuan Siswa Data Awal.

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 105

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 108

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 111

Lampiran 4 Instrumen Penilaian Perencanaan Pembelajaran IPKG 1 ... 114

Lampiran 5 Lembar Observasi Kinerja Guru IPKG 2 ... 115

Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 116

Lampiran 7 Lembar Penilaian Hasil Belajar Siswa ... 118

Lampiran 8 Surat Keputusan Pembimbing Skripsi ... 120

Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ... 121

Lampiran 10 Surat Keterangan dari Kepala Sekolah ... 122

Lampiran 11 Monitoring Bimbingan Skripsi ... 123

Lampiran 12 Dokumentasi Pembelajaran ... 124

Lampiran 13 Jadwal Penelitian ... 129

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani merupakan salah satu alat yang sangat penting untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan manusia karena Pendidikan Jasmani erat kaitannya dengan gerak manusia. Pendidikan Jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan.

Tujuan belajar ialah menghasilkan perubahan perilaku yang melekat. Proses belajar dalam Pendidikan Jasmani juga bertujuan untuk menimbulkan perubahan perilaku. Guru mengajar dengan maksud agar terjadi proses belajar. Melalui proses tersebut, maka terjadi perubahan perilaku yang relatif melekat. Setelah selang beberapa lama, hasil belajar mulai teramati dan bahkan dapat diungkapkan, misalnya bila diadakan evaluasi terhadap hasil belajar.

Secara sederhana, Pendidikan Jasmani tak lain adalah proses belajar untuk bergerak dan belajar melalui gerak. Selain belajar dan dididik melalui gerak untuk mencapai tujuan pengajaran, dalam Pendidikan Jasmani anak diajarkan untuk bergerak. Melalui pengalaman itu akan terbentuk perubahan dalam aspek jasmani dan rohaninya. Jika tiba saatnya, dan anak sudah siap sesuai dengan peningkatan usianya, mak tanpa belajar sekalipun dia dapat sendiri, berjalan, atau bercakap-cakap. Keterampilan tersebut, termasuk ke dalam keterampilan yang dikuasai karena faktor kematangan.

Melalui proses belajar, Pendidikan Jasmani bertujuan untuk mengembangkan potensi anak secara seimbang. Perkembangan tersebut harus terjadi secara utuh dan menyeluruh, sebab yang diharapkan dari proses belajar tersebut tidak hanya aspek jasmani yang biasa dikenal dengan istilah psikomotor, akan tetapi juga potensi yang lainnya, yaitu perkembangan pengetahuan dan penalaran yang dapat mencapai perkembangan sikap secara kepribadian yang positif yang tercantum dalam ranah afektif.

Materi atau bahan ajar pada bidang studi Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan dalam kurikulum tahun 2006/KTSP meliputi beberapa aspek,

(12)

2

antara lain adalah permainan dan olahraga salah satu diantaranya olahraga permainan bola voli. Permainan bola voli memiliki bebrapa teknik dasar yang harus dikuasai dengan baik oleh para pelakunya agar permainan dapat berlangsung dengan lancar, menarik, dan menyenangkan. Teknik dasar tersebut adalah teknik dasar passing bawah, passing atas, dan spike atau smash.

Keterampilan gerak teknik dasar permainan bola voli hanya dikuasai dengan baik melalui proses belajar karena keterampilan suatu cabang olahraga hanya akan dapat dikuasai dengan baik bila dipelajari dengan sebaik-baiknya. Prosesnya mencakup kegiatan latihan atau pelaksanaan tugas-tugas secara berulang-ulang.

Proses belajar mengajar yang baik akan berlangsung secara lancar apabila seorang guru dapat memilih dan menentukan metode, teknik pembelajaran yang sesuai dengan karakter materi atau bahan ajar, serta sesuai pula dengan karakter perkembangan anak.

Melalui Pendidikan Jasmani diharapkan adanya peningkatan dan perkembangan dalam aspek kemampuan jasmani (psikomotor), perkembangan pengetahuan dan nalar (kognitif), dan perkembangan sikap (apektif) siswa. Wujud dari pelaksanaan pengajaran Penjas di SD berpangkal pada gerak siswa, yang menampakkan dirinya dalam bentuk-bentuk aktivitas jasmaninya.

Bagi anak-anak bermain, merupakan aktivitas yang menyenangkan, sehingga mereka sering melakukannya, terutama di waktu senggang. Bermain bagi anak-anak merupakan kebutuhan hidupnya selain kebutuhan lainnya seperti makan, minum, tidur, dan lainnya.

(13)

3

tidak ada kebenaran yang hakiki selain kriteria pesona yang terdapat di dalam permainan dan kesenangan yang diperolehnya. Hal yang tidak dapat menuntut keburukan dan kebaikan yang besar adalah bermain.”

Permainan di sekolah dasar sangat berpengaruh terhadap perkembangan fungsi-fungsi kejiwaan dan kepribadian masing-masing pelakunya. Dalam permainan terkandung nilai-nilai yang sangat berharga bagi pertumbuhan fisik dan sosial psikologi anak. Hal ini sering ditemukan dalam beberapa cabang olahraga permainan yang memerlukan perjuangan atau kompetisi untuk memenangkan suatu permainan dengan sportif.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti melakukan observasi untuk mengetahui proses pembelajaran Pendidikan Jasmani di SDN 1 Bayalangu Kidul. Peneliti akan memaparkan sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran siswa pada materi permainan bola voli, dalam hal ini “servis samping” diperoleh siswa. Setelah melakukan observasi ternyata terdapat beberapa masalah dari aktifitas siswa dan kinerja guru itu sendiri.

Dalam mengawali pembelajaran, guru tidak memberikan penjelasan dahulu mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Ketika proses pembelajaran, guru memberikan demonstrasi secara sekilas, sehingga metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat. Selain itu, guru tidak melakukan bujukan kepada siswa yang tidak mau melakukan gerakan servis samping.

Siswa pasif dalam pembelajaran, kelihatan ragu dan takut untuk bertanya pada guru. Sebagian siswa ada yang bermain-main saat pembelajaran, bahkan tidak mau melakukan gerakan servis samping, sehingga penguasaan teknik servis samping belum baik dan kemampuan fisik khususnya kekuatan tangan belum baik, serta timbul perasaan jenuh, takut pada waktu melakukan servis samping.

Akibat dari kinerja guru dan aktivitas siswa yang demikian, maka proses pembelajaran pun tidak akan berjalan dengan baik. Dalam sebuah proses pembelajaran Pendidikan Jasmani siswa diarahkan untuk bergerak aktif.

(14)

4

seluruhnya berjumlah 30 orang. Sedangkan yang belum mampu melakukan servis samping berjumlah 20 orang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki atau sebesar 67%.

Hal ini tentu saja jauh dari keberhasilan suatu pembelajaran. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya agar persentase kemampuan tersebut dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, maka peneliti akan mencoba menerapkan permainan kippers. Dalam permainan kippers, siswa melakukan pukulan sejauh mungkin, berbeda dengan permainan bola voli yang memiliki batasan atau ruang. Alat yang digunakan adalah bola voli. Siswa tidak menggunakan alat pemukul tetapi langsung melakukan servis samping sejauh mungkin. Sedangkan cara permainannya menggunakan permainan kippers.

Dengan permainan kippers ini diharapkan akan membantu siswa mampu dalam melakukan servis samping tanpa ada rasa takut.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh pembelajaran servis samping melalui permainan kippers di kelas IV SDN 1 Bayalangu Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon.

Dengan mengangkat topik tersebut di atas, maka judul skripsi yang penulis ajukan adalah “Meningkatkan Gerak Dasar Servis samping pada Permainan Bola Voli Melalui Modifikasi Permainan kippers di Kelas IV SDN 1 Bayalangu kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon”.

B. Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Perumusan Masalah

(15)

5

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut.

a. Bagaimana perencanaan permainan kippers dalam meningkatkan kualitas pelajaran teknik dasar servis samping bola voli di kelas IV SDN 1 Bayalangu kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon?

b. Bagaimana kinerja guru dalam pelaksanaan permainan kippers dalam meningkatkan kualitas pelajaran teknik dasar servis samping bola voli di kelas IV SDN 1 Bayalangu kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon?

c. Bagaimana aktivitas siswa dalam pelaksanaan permainan kippers dalam meningkatkan kualitas pelajaran teknik dasar servis samping bola voli di kelas IV SDN 1 Bayalangu kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon?

d. Bagaimana pembelajaran siswa dengan menggunakan permainan kippers dalam meningkatkan kualitas pelajaran teknik dasar servis samping bola voli di kelas IV SDN 1 Bayalangu Kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon?

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka langkah selanjutnya, mencari alternatif untuk pemecahan masalah tersebut. Alternatif tindakan yang dapat dilakukan dalam pemecahan masalah tersebut adalah dengan menyajikan pembelajaran melalui permainan kippers. Kegiatan tersebut dilakukan secara berlanjut hingga siswa dapat melakukun gerak dasar servis samping secara baik dan benar. Penulis berharap penyajian pembelajaran melalui modifikasi permainan kippers ini dapat meningkatkan motivasi siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran servis samping pada permainan bola voli, kemudian secara otomatis dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerak servis samping pada permainan bola voli.

(16)

6

permainan ini. Secara tidak langsung dalam diri siswa akan timbul rasa keberanian, senang, dan bergairah.dalam proses pembelajarn tersebut guru memberikan arahan langsung bagaimanan supaya siswa melakukan servis samping yang baik, lambungan bola yang baik, dan hasil yang optimal.

Dalam pelaksanaannya dilakukan beberapa tahap yaitu: a. Tahap Persiapan

Guru merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk pelaksanaan tindakan. Pertama, mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Kedua, media yang akan digunakan antara lain bola voli, peluit, dan batas lapang.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Siswa mempraktekkan latihan gerakan ayunan tangan dari arah belakang ke arah bola yang dilemparkan sendiri pada waktu menjadi regu pemukul pada permainan Kipers.

2) Siswa memperagakan latihan memukul bola dengan bagian tangan yang keras ke bagian bola yang dilemparkan sendiri ke arah depan sekuat-kuatnya, ketika menjadi regu pemukul pada permainan kipers.

3) Siswa mengatur posisi kaki kiri dan kanan serta membengkokkan dan meluruskan kaki seirama gerakan tangan, ketika menjadi regu pemukul pada permainan Kipers.

4) Siswa mempraktekkan gerak dasar servis samping pada permainan bola voli c. Tahap Evaluasi

Untuk mengukur tingkat keberhasilan dilakukan evaluasi pada awal dan akhir pelaksanaan tindakan dengan menggunakan tes servis samping bola voli pada lapang bola voli yang sebenarnya.

C. Tujuan penelitian

(17)

7

masalah yang dipaparkan, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perencanaan permainan kippers dalam meningkatkan kualitas pelajaran teknik dasar servis samping bola voli di kelas IV SDN 1 Bayalangu kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon.

2. Untuk mengetahui kinerja guru dalam pelaksanaan permainan kippers dalam meningkatkan kualitas pelajaran teknik dasar servis samping bola voli di kelas IV SDN 1 Bayalangu kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon.

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pelaksanaan permainan kippers dalam meningkatkan kualitas pelajaran teknik dasar servis samping bola voli di kelas IV SDN 1 Bayalangu kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon. 4. Untuk mengetahui peningkatan pembelajaran siswa dengan menggunakan

permainan kippers dalam meningkatkan kualitas pelajaran teknik dasar servis samping bola voli di kelas IV SDN 1 Bayalangu kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan pemahaman dan motivasi siswa dalam pembelajaran servis samping pada permainan bola voli.

2. Bagi guru

a. Dapat memberikan pengetahuan bagi guru Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan, bahwa pembelajaran servis samping melalui modifikasi permainan kippers dapat meningkatkan keterampilan dasar servis samping bagi siswa.

b. Dapat memperbaiki proses pembelajaran servis samping pada permainan bola voli bagi siswa yaitu melalui modifikasi permainan kippers.

(18)

8

3. Bagi Sekolah

a. Dapat meningkatkan mutu Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan di Sekolah Dasar.

b. Dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran pada umumnya, khususnya tentang materi pembelajaran servis samping pada permainan bola voli di Sekolah Dasar.

4. Bagi Lembaga UPI

Sebagai bahan acuan dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi tinggi.

5. Bagi Peneliti

Dapat dijadikan bahan pengalaman yang berharga dalam menggunakan model permainan dalam pembelajaran tentang servis samping di kelas IV Sekolah Dasar, sehingga dapat mengetahui tingkat keberhasilan penggunaan model tersebut melalui penelitian ini.

E. Batasan Istilah

Servis samping adalah melakukan pukulan permulaan dari daerah service dengan sikap berdiri menyamping dan berat badan berada di kaki kanan (bagi yang tidak kidal), telapak tangan menghadap ke atas (Mariyanto, 1995 : 119).

Permainan Bola Voli adalah salah satu bentuk permainan yang dimainkan oleh 2 regu dan setiap regu berusaha memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapangan melewati net. Bola dipukul oleh tangan maupun anggota tubuh lainnya dengan pantulan yang sempurna dengan peraturan yang ditetapkan. (Syarifuddin, 1991)

Permainan Kipers adalah salah satu permainan bola kecil karena menggunakan bola kecil seukuran bola tenis lapangan. Permainan ini dimainkan oleh 2 regu, yaitu regu pemukul dan regu penjaga. Regu pemukul berusaha mengumpulkan nilai dengan memukul bola kemudian mengelilingi lapangan. (Dadan Heryana dan GiriVerianti).

(19)

9

dengan cara seperti servis samping, kemudian diover ke teman dengan cara bola diservis samping.

(20)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi tempat peneliti mengadakan penelitian adalah SDN I Bayalangu Kidul yang terletak di Desa Kedung, Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon. Adapun pertimbangan peneliti memilih lokasi penelitian tersebut adalah sebagai berikut ini.

a. Kemampuan siswa kelas IV dalam melakukan servis samping bola voli masih tergolong rendah, sehingga perlu dilakukan sebuah upaya untuk meningkatkannya.

b. Permasalahan yang muncul dalam setiap proses pelaksanaan pembelajaran, mendapat perhatian yang cukup serius dari guru-guru beserta kepala sekolah, sehingga penelitian ini memperoleh dukungan yang besar dari kepala sekolah dan guru-guru untuk bekerja sama dan berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran di SDN I Bayalangu Kidul.

U

Gambar 3.1 Denah SDN 1 Bayalangu kidul

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI

R. Guru R.Kep.Skl WC WC

Mushola/UKS Lapangan

(21)

25

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu kurang lebih 6 (enam) bulan terhitung mulai bulan Oktober 2012 sampai dengan bulan Maret 2013.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Pembuatan Proposal

Seminar Proposal

Revisi & Perencanaan

Pelaksanaan

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Pengolahan & Analisis Data

Penyusunan & Revisi

Sidang Skripsi

Februari Maret Kegiatan

Waktu Pelaksanaan Tahun 2012/2013 Oktober Nopember Desember Januari

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN I Bayalangu Kidul tahun pelajaran 2012/2013, yang terdiri dari 30 orang siswa, 10 orang siswa laki-laki dan siswa perempuan berjumlah 20 orang. Latar belakang kehidupan sosial ekonomi orang tua siswa, rata-rata pada taraf menengah ke bawah. Pendidikan orang tua siswa rata-rata lulusan Sekolah Dasar dengan mata pencaharian sebagian besar sebagai petani kecil.

a. Data Siswa

(22)

26

Tabel 3.2

Data Siswa SDN I Bayalangu Kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon

Tahun Ajaran 2012/2013

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1. I 17 21 38

2. II 17 21 38

3. III 23 21 44

4. IV 19 11 30

5. V 19 11 30

6. VI 16 22 38

Jumlah 111 107 218

b. Data Guru

(23)

27

Tabel 3.3

Data Guru SDN I Bayalangu Kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon

Tahun Ajaran 2012/2013

No Nama L/P Pend. Terakhir Jabatan Gol Mengajar

Di Kelas

1. SETIAWAN, S.Pd. L S1/SD/82 Kep Sek IV /a Kep Sek

2. K A R N A H P SPG/SD/70 Guru

Kelas IV/a II

3. SUGANDA SIREGAR L D II/SD/97 Guru

Kelas IV/a VI

4. TITI WINARTI P D II/SD/98 Guru

Kelas IV/a V A

6. METI SURYATI P D II/SD/98 Guru

Kelas IV/a II

7. NANA WIHARNA L D II/SD/01 Guru

Kelas IV/a IV

8. YAYA KAHYA L D II/PAI/97 Guru PAI IV/a I-VI

9. UYET SUYATMAN L D II/OR/98 Guru OR IV/a I-VI

10. MAKRUZI L D II/OR/95 Guru OR III/a I-VI

11. YULIANTI P S I/SD/09 Guru

Kelas II/b I A

12. NUNGKE NURHAYATI P S I/SD/09 Guru

Kelas II/b V B

13. YATI KARYATI S. P SPG/SD/87 Guru

Kelas II/a III

14. EUIS NURLIANA P SPG/SD/91 Guru

Kelas II/a I B

16. IDA PARIDA P SMK/04 Guru MP - IV-V

17. RENI RISNAWATI P SMK/04 Guru MP - III-IV

18. BABAN Z. MUBAROK L S 1/PAI/05 Guru MP - VI

19. AGUS TRIJANA R. L SMA/03 Penjaga - -

(24)

28

C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif sejalan dengan pendapat Bogdan dan Taylor (Moleong, 1994: 3) mendefinisikan bahwa, ”Metodologi kualitatif prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih menggunakan pendekatan kualitatif. Alasan memilih penelitian kualitatif adalah berdasarkan dari pendapat Moleong (1994: 5), yaitu.

Pertama, menyesuaikan metode lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat berhubungan antara peneliti dan responden; ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

Pendekatan dan metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini untuk mencari data secara menyeluruh dari siswa tentang pembelajaran servis samping bola voli. Pertimbangan lain dalam menggunakan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut.

Pertama, manusia sebagai alat (instrument) karena dalam penelitian, peneliti sendiri dibantu oleh orang lain atau praktisi yang merupakan alat pengumpul data utama. Kedua, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata bukan angka. Dengan demikian, laporan penelitian datanya berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, angket, dan hasil tes. Ketiga, penelitian lebih mementingkan segi proses daripada hasil, hal ini disebabkan oleh bagian-bagian yang sedang diteliti akan lebih jelas diamati dalam proses.

(25)

29

Selain pendekatan kualitatif, penelitian ini juga menggunakan pendekatan kuantitatif atau statistik. Dalam proses penelitian, statistik merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan dalam kegiatan evaluasi. Statistika merupakan suatu cara untuk mengatur data yang belum teratur menjadi teratur, mengolah, dan menganalisis data serta memberikan makna dari data yang diperoleh dari hasil penelitian. Hasil pengolahan dan analisis ini dapat dijadikan bahan pertimbangan pengambilan kesimpulan dalam melakukan penelitian pendidikan.

Dalam teori statistika, dikenal istilah mengumpulkan, mengolah, menyajikan, meringkas, dan mengambil kesimpulan. Sebagaimana menurut Ruswandi H, dkk (2007: 207) mengemukakan bahwa “Istilah mengumpulkan, mengolah, menyajikan, meringkas, dan mengambil kesimpulan, artinya sekelompok data hasil tes disusun, dikelompokkan, dianalisis baru disimpulkan. Sehingga tugas statistik tidak hanya mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data, dan meringkas data supaya memberi arti, akan tetapi harus bisa meramalkan dan mengambil kesimpulan atas data tersebut”.

2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah berbentuk siklus, setiap siklus terdiri dari satu pertemuan. Pada akhir pertemuan diharapkan tercapainya tujuan yang ingin dicapai, yaitu peningkatan kemampuan melakukan servis samping.

(26)

30

Gambar 3.2

Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriaatmadja, 2005 : 66) D. Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut.

a. Tahap Perencanaan

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan ini adalah sebagai berikut.

1) Mengajukan permohonan izin kepada kepala sekolah untuk mengadakan penelitian di kelas IV SDN I Bayalangu Kidul. Permohonan izin ini dengan mudah diperoleh, karena kepala sekolah beserta para guru menyatakan kesiapannya untuk mendukung dan membantu proses penelitian. Dukungan tersebut didasari oleh harapan terjadinya perubahan dan peningkatan

(27)

31

kemampuan siswa, khususnya siswa kelas IV dalam hal pembelajaran pendidikan jasmani..

2) Mengadakan penelitian awal yang bertujuan menentukan permasalahan yang terjadi dan perlu dipecahkan melalui penelitian ini. Kegiatan ini dilakukan melalui pelaksanaan observasi ketika pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung, melalui kegiatan wawancara dan mengadakan tes kemampuan siswa kelas IV SDN I Bayalangu Kidul.

b. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, kegiatan yang dilakukan guru dan siswa yaitu sebagai berikut.

1) Kegiatan Awal

a) Siswa dibariskan kemudian berhitung, baca do’a, mengecek kehadiran, serta kesiapan berpakaian olahraga..

b) Mengadakan pemanasan permainan menembak kijang. c) Siswa melakukan lari mengelilingi lapang satu kali putaran d) Menjelaskan materi yang akan diberikan.

2) Kegiatan Inti

a. Siswa melakukan permainan kippers , siswa dibagi menjadi 2 regu terdiri dari regu penjaga dan regu pemukul.

b. Siswa mempraktekkan latihan gerakan ayunan tangan dari arah samping belakang ke arah bola yang dilambungkan sendiri pada waktu menjadi regu pemukul pada permainan Kipers.

c. Siswa memperagakan latihan memukul bola dengan bagian tangan yang keras ke bagian samping bola yang dilambungkan sendiri ke arah atas depan sekuat-kuatnya, ketika menjadi regu pemukul pada permainan Kipers.

d. Siswa mengatur posisi kaki kiri dan kanan serta membengkokkan dan meluruskan kaki seirama gerakan tangan, ketika menjadi regu pemukul pada permainan Kipers.

e. Siswa mempraktekkan gerak dasar servis samping pada permainan bola voli

3) Kegiatan Akhir

(28)

32

c) Tanya jawab tentang permainan bola voli d) Tindak lanjut dan memberi penguatan.

c. Tahap Observasi

Menurut Kasbolah (1998 : 74) dipaparkan bahwa tahap observasi adalah sebagai berikut.

Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian tindakan kelas dapat disejajarkan kedudukannya dengan pengumpulan data dalam penelitian formal. Istilah observasi lebih sering dipergunakan dalam penelitian tindakan kelas, karena data atau informasi yang dikumpulkan adalah data tentang proses perubahan kinerja pembelajaran, walaupun data tentang hasil kegiatan pembelajaran juga diperlukan. Observasi dikatakan sebagai teknik yang paling tepat pada penelitian tindakan kelas, karena observasi mengumpulkan data tentang kegiatan. Penelitian tindakan kelas lebih cenderung disebut penelitian kualitatif, sehingga datanya pun cenderung kualitatif.

Dengan melakukan observasi, maka semua kemungkinan dapat terdeteksi lebih awal. Hal tersebut disebabkan karena selama penelitian, peneliti melakukan observasi bersamaan dengan pengumpulan data dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dirancang.

Adapun sasaran yang akan dituju dalam melaksanakan observasi ini adalah sebagai berikut.

1) Seberapa jauh pelaksanaan tindakan telah sesuai dengan rencana tindakan yang telah ditentukan sebelumnya.

2) Seberapa banyak pelaksanaan tindakan telah menunjukkan tanda-tanda akan tercapainya tujuan tindakan. Kalau sudah ada bukti bahwa pelaksanaan tindakan menunjukkan tanda-tanda berhasil, tentu pelaksanaan tindakan diteruskan sesuai rencana. Konsep dasar penelitian tindakan kelas memberikan bimbingan bahwa hal-hal yang sudah baik perlu dicarikan cara-cara untuk membuatnya lebih baik lagi. Sebaliknya, bila tidak ada tanda-tanda keberhasilan, berarti dibutuhkan peninjauan kembali, perbaikan, atau penyempurnaan tindakan.

3) Apakah terjadi dampak tambahan atau lanjutan yang positif walaupun tidak direncanakan. Hal ini perlu diikuti dengan upaya untuk lebih mengintensifkannya.

(29)

33

d. Tahap Analisis dan Refleksi

Refleksi merupakan bagian yang amat penting untu memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan (intervensi) yang dilakukan. Dalam hal ini akan dikaji, dilihat dan dipertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan tersebut dari berbagai kriteria. ”Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis,

interpretasi dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh

dari pelaksanaan tindakan” (Kasbolah, 1998 : 74).

Pada pelaksanaannya, peneliti bersama praktisi dan teman sejawat yang telah memahami permasalahan yang diteliti melakukan analisis, interpretasi dan evaluasi atas data yang berhasil diperoleh melalui kegiatan observasi. Data yang berhasil diperoleh perlu diurai, dipahami, diuji, dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya. Kemudian dicarikan keterkaitannya dengan teori tertentu yang relevan. Hasil data yang sudah dianalisis-sintesis tersebut kemudian melalui proses refleksi untuk ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam.

Tahap refleksi sangat penting untuk memberikan gambaran yang jelas tentang hasil tindakan yang telah dilaksanakan. Refleksi juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas.

Melalui kegiatan refleksi ini semua unsur yang terlibat/para pelaku (peneliti, praktisi, rekan guru, dan kepala sekolah) mempunyai banyak kesempatan yang sama untuk meningkatkan profesionalismenya dalam memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan dan pelayanan yang diberikan secara berkelanjutan.

Hasil tahap refleksi ini dijadikan sumber untuk melakukan tindakan selanjutnya, yaitu perbaikan dan penyempurnaan dari tindakan sebelumnya. Pada akhirnya, refleksi akan menghasilkan dan mendorong dalam merancang rencana-rencana baru untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya.

E. Instrumen Penelitian

(30)

34

a) Pedoman Observasi

Pedoman observasi adalah alat untuk mengetahui proses pembelajaran pendidikan jasmani tentang servis samping dalam permainan bola voli Kegiatan observasi diarahkan kepada kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran servis samping bola voli.

Observasi terhadap kinerja guru dilakukan seiring dengan proses pelaksanaan pembelajaran, mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti sampai kegiatan akhir pembelajaran. (IPKG 1 dan IPKG 2 terlampir)

Sedangkan observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan seiring dengan proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Alat instrumen untuk pengamatan berupa lembar observasi, yang meliputi aspek-aspek kerjasama, sportivitas, dan kejujuran (format lembar observasi terlampir).

b) Tes Hasil Belajar

Dilakukan untuk mengetahui peningkatan dan keberhasilan hasil belajar sebelum dan sesudah pemberian tindakan dengan membandingkan nilai yang diperoleh melalui format penilaian (tes praktek)

Alat instrumen tes berupa format penilaian yang berisi sejumlah aspek-aspek penilaian meliputi aspek-aspek ayunan tangan, perkenaan dengan bola, dan sikap kaki. (format penilaian terlampir).

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

a. Data Proses

(31)

35

Pengolahan dan analisis data ini dilakukan selama berlangsungnya penelitian sejak awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Setelah data terkumpul kemudian diolah dan dianalisis, dimaknai dan disimpulkan, sehingga dapat melakukan refleksi terhadap tindakan yang akan direncanakan pada kegiatan (siklus) selanjutnya. Adapun aspek yang diamati adalah kerjasama, sportifitas dan kejujuran.

b. Data Hasil

Data hasil diperoleh melalui tes yang dilaksanakan oleh siswa. Tes yang diberikan berupa kemampuan dan minat siswa dalam melakukan servis samping bola voli. Oleh karena itu, sumber data hasil berasal dari siswa. Dalam hal ini peningkatan hasil belajar menjadi target.

Dalam teknik pengolahan data, hasil belajar siswa digunakan passing

grade (batas lulus). Penulis menyiapkan format penilaian hasil, deskriptor

keverhasilan indikator, menentukan batas lulus, dan persentase keberhasilan setiap aspek yang dinilai. Adapun aspek yang dinilai terdiri dari tiga aspek yaitu ayunan tangan, perkenaan dengan bola, dan sikap kaki. Skor maksimal masing-masing aspek adalah 3, jadi skor idealnya adalah 9. Langkah selanjutnya manghitung menentukan batas lulus atau tidaknya siswa dalam evaluasi pembelajaran servis samping bola voli. Dengan cara penilaian skor sebagai berikut:

BL = M + 0,25 M = ½ v skor ideal SB = ⅓ x M

Hasil kegiatan ini kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui aspek-aspek mana yang masih belum dicapai oleh setiap individu, sehingga peneliti dapat menentukan tindakan untuk pertemuan selanjutnya dengan menitikberatkan pada aspek yang belum tercapai secara optimal.

G. Validasi Data

(32)

36

Kriteria untuk menguji kredibilitas dan derajat keterpercayaan penelitian tindakan menguji aspek-aspek hasil, proses, dan kualitas-kualitas demokratis dan katalitisnya penelitian tindakan kelas; namun demikian tidak terbatas kemungkinan adanya kriteria lain, karena para guru peneliti dan mitranya dapat saja menentukan kriteria lain untuk diaplikasikan dalam menguji validitas penelitian mereka dan bukan hanya para pakar akademikus saja yang boleh menentukan atau menguji validitas penelitian mereka.

Teknik validasi data yang akan digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada pendapat Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2005 : 168-171), bahwa untuk mengetahui validasi sebuah data dapat menggunakan :

a. Triangulasi, yakni memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti, dengan

membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif (Wiriaatmadja, 2005 : 169). Triangulasi dilakukan pada saat peneliti membandingkan aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran serta hasil yang dicapai dalam melakukan servis samping dengan melalui modifikasi permainan kippers.

b. Member Check, yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan atau

informasi data yang diperoleh selama kegiatan observasi dengan cara mengkonfirmasikannya dengan guru dan siswa SDN I Bayalangu Kidul melalui diskusi balikan pada setiap akhir tindakan. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah keterangan, informasi atau penjelasan itu tetap sifatnya atau tidak berubah, sehingga dapat dipastikan keajegannya dan data itu terperiksa kebenarannya.

c. Audit trail, yakni mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan

data dengan cara mendiskusikannya dengan pembimbing. Pada saat peneliti melakukan diskusi dengan pembimbing atau pengamat penelitian membahas kesalahan-kesalahan atau kekurangan penerapan modifikasi permainan kippers dalam pembelajaran servis samping bola voli.

d. Expert opinion, yaitu dengan meminta nasihat kepada pakar khususnya yang

(33)

masalah-37

(34)

98

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil-hasil penelitian yang dilakukan dalam pembelajaran servis samping bola voli melalui modifikasi permainan kippers untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN I Bayalangu Kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Perencanaan Pembelajaran

Penggunaan modifikasi permainan kippers dapat meningkatkan perencanaan pembelajaran servis samping bola voli siswa kelas IV SDN I Bayalangu Kidul. Pada dasarnya semua aspek dilaksanakan, akan tetapi ada beberapa aspek yang kurang dilaksanakan dikarenakan beberapa hal. Pada siklus I guru merencanakan prosedur, jenis, dan penyiapan alat penilaian. Siklus II guru kurang dalam tampilan dokumen rencana pembelajaran. Pada siklus III, semua aspek dilaksanakan dengan baik

Secara umum perencanaan pembelajaran pada data awal dilaksanakan baik, persentase pada indikator perencanaan pembelajaran mencapai 64%. Pada siklus I perencanaan pembelajaran mencapai 74%, Pada siklus II perencanaan pembelajaran meningkat menjadi 92%. Pada siklus III ini perencanaan pembelajaran mencapai 99% telah mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Berdasarkan data hasil observasi perencanaan pembelajaran di atas maka penerapan modifikasi permainan kippers dapat meningkatkan perencanaan pembelajaran dalam pembelajaran gerak dasar servis samping bola voli.

2. Kinerja Guru

(35)

99

optimal dalam hal mengelola inti pembelajaran. Siklus III semua aspek sudah dilaksanakan dengan baik.

Pada data awal, persentase mencapai sekitar 65% kinerja guru yang dilaksanakan dengan baik. pada siklus I dilaksanakan baik dan sudah mencapai 67%. Pada siklus II kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran semakin baik yaitu mencapai 88%. Kinerja guru pada siklus III sudah dapat dilaksanakan dengan optimal, yaitu mencapai 96% dan telah mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditentukan.

Berdasarkan data hasil observasi kinerja guru di atas maka penerapan modifikasi permainan kippers dapat meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran gerak dasar servis sampingbola voli.

3. Aktivitas Siswa

Siklus I siswa masih kurang optimal dalam semua aspek yaitu kerjasama, sportivitas dan kejujuran. Dari keseluruhan aspek, kategori B (baik) belum mencapai target yang diharapkan

Berdasarkan hasil pengisian pada format observasi aktivitas siswa, didapatkan data pada data awal siswa yang minimal berinterpretasi baik adalah 7 orang siswa atau sekitar 27%, siklus I diperoleh data bahwa dari 26 orang siswa yang diinterpretasikan mendapat nilai B (Baik) ada 10 orang siswa (38%), pada siklus II bertambah menjadi 13 orang siswa (50%), meningkat 12% dan pada siklus III ada 21 orang siswa (81%) mengalami peningkatan sebesar 31% dari siklus II. Dengan demikian proses pembelajaran gerak dasar servis sampingbola voli dengan menggunakan modifikasi permainan kippers dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam gerak dasar servis sampingbola voli. Dengan demikian, hal ini menujukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik.

4. Tes Hasil Belajar

Penggunaan modifikasi permainan kippers dapat meningkatkan kemampuan siswa servis sampingbola voli siswa kelas IV SDN I Bayalangu Kidul.

(36)

100

Modifikasi permainan kippers dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan ayunan tangan servis sampingbola voli dengan tepat.

b. Perkenaan dengan bola, hasil tes servis sampingbola voli dari data awal diperoleh persentase 53%, siklus I mencapai 59%, siklus II mencapai 69%, dan siklus III 76%. Modifikasi permainan kippers dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerak perkenaan dengan bola.

c. Sikap kaki, hasil tes servis sampingbola voli dari data awal diperoleh persentase 40%, siklus I mencapai 64%, siklus II 72%, dan siklus III meningkat lagi menjadi 74%.

B. Saran atau Rekomendasi

1. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan menjadi kontribusi bagi guru dalam pembelajaran ketika menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi yang akan disampaikan sehingga akan dapat membantu meningkatkan keterampilan proses siswa.

2. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan memberikan pengalaman langsung bagi siswa untuk mengembangkan potensi yang ada pada siswa dan sebagai motivasi dalam menerima setiap pelajaran yang disampaikan.

3. Lembaga dan Kepala Sekolah

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi Lembaga dan Kepala Sekolah dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Jasamani atau pelajaran yang lain serta menjadi bahan kontribusi untuk pengembangan pembelajaran dan dijadikan sebagai bahan inovasi dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Penelitian ini menjadi sebuah masukan dan pengembangan wawasan dalam kegiatan penelitian tindakan kelas yang diharapkan dapat memberi kontribusi dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek dalam pembelajaran.

(37)

101

SDN I Bayalangu Kidul Kecamatan Ganeas, maka dapat peneliti kemukakan beberapa saran sebagai berikut.

1. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya mampu menyajikan pelajaran yang dapat menggairahkan dan dapat memberikan motivasi belajar yang tinggi kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga hal tersebut akan mampu menciptakan siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik. Upaya yang dilakukan adalah dengan mencari alternatif yang lebih dalam menggunakan model pembelajaran, terutama model pembelajaran servis sampingbola voli. Salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan modifikasi permainan kippers. Namun demikian, guru harus mampu memilih dan mengembangkan model-model pembelajaran lainnya yang sesuai dan cocok untuk diterapkan pada pembelajaran dan pada siswa. 2. Penggunaan modifikasi permainan kippers hendaknya dapat disosialisasikan

pada setiap materi pelajaran yang lain (Pendidikan Jasamani). Hal ini perlu dilakukan karena modifikasi permainan kippers menunjukkan efektivitas bagi perolehan hasil belajar siswa baik dilihat dari pengaruhnya terhadap penguasaan materi pembelajaran maupun dilihat dari pengembangan sikap dan keterampilan sosial yang sangat bermanfaat bagi siswa dalam kehidupannya di masyarakat

(38)

98

DAFTAR PUSTAKA

Cholik dan Lutan (1996). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Bagian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

http://teguhs-atu.blogspot.com/2010/10/permainan-kippers.html Kasbolah (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud.

Lidiani Leli (2010). Modifikasi Lapangan untuk Meningkatkan Kemampuan dan Minat Siswa dalam Melakukan Servis Bawah pada Pembelajaran Bola Voli di kelas IV SDN Margagiri 2 Kecamatan Pagelaran Kabupaten

Pandeglang. Skripsi Program PGSD SI FIP UPI. Sumedang: Tidak

diterbitkan.

Lutan Rusli (1997). Azas-azas Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.

Moleong (1994). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Suherman (1998). Revitalisasi Keterlantaran Pengajaran dalam Pendidikan

Jasmani, Bandung: IKIP Bandung Press. Sujana (1992). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Supandi (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Wiriaatmadja (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosdakarya. Yayat Hidayat tahun 2010 dengan judul “Peningkatan Keterampilan Dasar Servis

Bawah Bola Voli Mini melalui Tahapan Jarak Tempat Servis bagi Siswa Kelas IV SDN Karanglayung Kec.Tanjungsari Kab.Sumedang.

Gambar

Tabel 4.28   Rekapitulasi Hasil Tes Keterampilan Servis samping Siklus
Gambar 3.2 Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart ......................................  34
Grafik 4.1 Peningkatan Perencanaan Pembelajaran Data Awal, Siklus I,
Gambar 3.1 Denah SDN 1 Bayalangu kidul
+5

Referensi

Dokumen terkait

Persentase kecemasan saat duduk di kursi gigi pada umur 26-45 tahun sebesar. 77,2% terutama

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DILIHAT DARI GAYA KOGNITIF SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Fault Tree Analysis (FTA) digunakan untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah yang ditimbulkan dari komponen mesin electric motor di fiberline area cooking yaitu

Sistem elektrikal yang ada di garbarata terdiri dari beberapa peralatan elektronik semisal programmable logic control (PLC),limit switch,sensor infrared dll.Semua peralatan itu

Tujuan umum penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pembelajaran meningkatkan kognitif anak usia dini melalui pemanfaatan

Hasil analisis sidik ragam dan uji lanjut DMRT daya serap air setelah pemaparan.. Sumber Keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah

Menjamin agar pembelajaran pada program studi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum

Aplikasi Pelayana Bengkel AC Mobil pada Bengkel Sumber Mulya AC yang dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 ini dapat memberi kemudahan kepada user yang ingin