• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ASPEKTUALITAS PADA BAHAN AJAR BUNPOU YANG DIGUNAKAN DI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FPBS UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS ASPEKTUALITAS PADA BAHAN AJAR BUNPOU YANG DIGUNAKAN DI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FPBS UPI."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xiv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah... 2

C. Objek Penelitian... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 3

D. Metode Penelitian... 4

1. Metode Penelitian... 5

2. Metode dan Teknik Pengumpulan Data... 5

3. Metode dan Teknik Pengolahan Data... 6

E. Sumber Data... 7

F. Sistematika Penulisan... 7

BAB II LANDASAN TEORI... 9

A. Batasan Aspek... 9

B. Pengungkap Aspek dalam Bahasa Indonesia... 10

C. Pengungkap Aspek dalam Bahasa Jepang... 17

1. Pembagian Verba pada Bahasa Jepang... 20

(2)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 62

A. Metode Penelitian... 62

B. Objek Penelitian... 63

C. Sumber Data Penelitian... 64

D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data... 65

1. Metode Pengumpulan Data... 65

2. Teknik Pengumpulan Data... 66

E. Metode dan Teknik Pengolahan Data... 66

1. Metode Pengolahan Data... 66

2. Teknik Pengolahan Data... 67

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 71

A. Pengungkap Bentuk Aspek pada Bahan Ajar Bunpou... 71

1. Pengungkap Bentuk Aspek Melalui Morfologis... 71

2. Pengungkap Bentuk Aspek Melalui Konstruksi Verba... 82

3. Pengungkap Bentuk Aspek Melalui Adverbia... 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 114

A. Kesimpulan ... 114

B. Saran... 117

DAFTAR PUSTAKA... 118

LAMPIRAN

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam bahasa Jepang terdapat banyak jenis kategori gramatikal, salah

satunya adalah aspektualitas. Ranah studi tentang aspektualitas sangat luas dan

dapat dikatakan rumit. Oleh karena itu, studi tentang aspektualitas merupakan

lahan yang subur bagi peneliti dan tidak mengherankan apabila dalam hal ini

pandangan para pakar linguistik cukup beragam.

Bagi pembelajar bahasa Jepang aspek-aspek tersebut juga penting untuk

diperdalam karena seringkali para pembelajar bahasa Jepang melakukan

kesalahan dalam membedakan aspek-aspek tersebut.

Aspek merupakan bagian dari Bunpou dan mempunyai peranan yang sangat

penting dalam tata bahasa Jepang. Aspek merupakan kategori gramatikal dalam

verba yang menyatakan kondisi suatu perbuatan atau kejadian apakah baru

dimulai, sedang berlangsung, sudah selesai, atau berulang-ulang. Dalam bahasa

Jepang aspek terdiri dari dua jenis yaitu aspek perfektif dan aspek imperfektif dan

diungkapkan oleh beberapa bentuk. Aspek dalam bahasa Jepang tersebut dapat

dinyatakan dengan cara menggunakan bentuk verba, baik melalui morfologis,

(4)

aspek hanya terbatas pada jenis kata pekerjaan atau dengan kata lain terbatas

hanya pada verba.

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis akan mencoba melakukan penelitian

dalam menganalisis aspek dalam bahasa Jepang yang terdapat pada bahan ajar

Bunpou yang digunakan di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas

Pendidikan Indonesia. Dengan menggunakan bahan ajar tersebut sebagai korpus

data, penulis akan mencoba menganalisis jenis aspek, bentuk-bentuk apa saja

yang menyatakan aspek tersebut dan bentuk-bentuk pengungkap aspek apa saja

yang tidak terdapat pada bahan ajar Bunpou dengan contoh-contoh kalimat yang

terdapat pada bahan ajar Bunpou. Penulis memilih bahan ajar Bunpou sebagai

objek penelitian karena di dalam buku-buku tersebut terdapat data yang

mempunyai relevansi dengan apa yang akan diteliti oleh penulis.

Alasan penulis ingin melakukan penelitian mengenai aspek ini adalah

bahasan mengenai aspek sering di jumpai dan masih sedikitnya penjelasan

mengenai aspek dalam bahasa Jepang karena pelajaran mengenai aspek dalam

perkuliahan belum terlalu mendetail dan masih sangat jarang penelitian mengenai

aspek.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis akan melakukan

penelitian dengan judul Analisis Aspektualitas Pada Bahan Ajar Bunpou yang

(5)

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan sebelumnya,

masalah umum pada penelitian ini adalah aspek apa yang terdapat dalam bahan

ajar Bunpou, hal ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Jenis-jenis aspek apa saja yang terdapat pada bahan ajar Bunpou yang

digunakan di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI?

2. Bentuk-bentuk apa saja yang digunakan untuk menyatakan aspek

tersebut?

3. Bentuk pengungkap aspek mana saja yang tidak terdapat pada bahan

ajar Bunpou yang digunakan di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

UPI?

Karena keterbatasan penulis, maka dari rumusan masalah tersebut penulis

membatasi penelitian ini hanya meneliti aspek berdasarkan kalimat-kalimat yang

terdapat pada bahan ajar Bunpou yang digunakan di Jurusan Pendidikan Bahasa

Jepang UPI dari semester I sampai dengan semester IV.

C. Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang

mengandung makna aspektualitas yang terdapat dalam bahan ajar Bunpou yang

digunakan di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang.

(6)

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aspek-aspek

yang terdapat dalam bahan ajar Bunpou yang digunakan di Jururusan Pendidikan

Bahasa Jepang UPI.

Tujuan khusus dari penelitian ini, antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui jenis-jenis aspek yang terdapat pada bahan ajar

Bunpou yang digunakan di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI.

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk apa saja yang digunakan untuk

menyatakan aspek tersebut.

3. Untuk mengetahui bentuk pengungkap aspek apa saja yang tidak

terdapat pada bahan ajar Bunpou yang digunakan di Jurusan Pendidikan

Bahasa Jepang UPI?

Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini digolongkan menjadi dua

bagian, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis yang diperoleh

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek bahasa Jepang yang terdapat

pada bahan ajar Bunpou dari segi linguistik.

Adapun manfaat praktis yang dapat diambil dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi pembelajar bahasa

(7)

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam pengajaran

bahasa Jepang di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI.

3. Diharapkan dapat membantu para pengajar bahasa Jepang terutama

dalam mata kuliah bunpou, sakubun, dokkai, kaiwa, dan sebagainya.

E. Metode Penelitian

Mengacu pada Sudaryanto (1992: 62), penelitian ini menggunakan metode

deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan pada

fakta yang ada dan menggunakan ancangan kualitatif yang berkaitan dengan data

penelitian berupa kata atau frasa.

1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang

digunakan dalam kegiatan penelitian mulai dari perencanaan, pengumpulan

data, pengolahan data, sampai pada tahap pengambilan kesimpulan,

disesuaikan dengan berdasarkan pada tipe dan jenis penelitiannya (Sutedi,

2005:22). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis

deskriptif yaitu menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi

saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah

secara aktual (Sudaryanto, 1992:62). Dalam hal ini penulis akan

menjabarkan jenis-jenis dan bentuk apa saja yang digunakan untuk

menyatakan aspek yang terdapat pada bahan ajar Bunpou, serta pengungkap

(8)

2. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat, lengkap, dan representatif,

dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan

metode simak (pengamatan/ observasi) dan dengan menggunakan teknik

catat sebagai teknik lanjutannya.

Sudaryanto (1993: 133) menyatakan bahwa untuk menyimak objek

penelitian dilakukan dengan menyadap. Dengan kata lain, metode simak

secara praktik dilakukan dengan menyadap. Untuk mendapatkan data,

penulis menyadap penggunaan bahasa tulisan.

Untuk menjalankan metode simak, penulis menggunakan teknik catat.

Pencatatan dilakukan pada kartu data yang telah atau akan disediakan

sebelumnya oleh penulis.

3. Metode dan Teknik Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan

metode agih (metode distribusional) yang dijalankan dengan menggunakan

teknik lanjutan.

Metode agih menggunakan alat penentu dasar bahasa yang diteliti.

Dasar penentu di dalam kerja metode agih adalah teknik pemilihan data

berdasarkan kategori (kriteria) tertentu dari segi kegramatikalan sesuai

dengan ciri-ciri alami yang dimiliki oleh data penelitian (Sudaryanto, 1993:

(9)

Teknik lanjutan yang digunakan dalam metode agih pada penelitian

ini adalah teknik ganti, teknik lesap, dan teknik ubah ujud. Teknik ganti

dilakukan dengan mengganti unsur satuan lingual data penelitian

(Sudaryanto, 1993:48). Hal ini digunakan untuk mengetahui makna yang

dimunculkan oleh bentuk-bentuk yang menyatakan aspek.

Teknik selanjutnya adalah teknik lesap, yaitu dengan melesapkan

satuan lingual dalam suatu kontruksi. Teknik ini berguna untuk mengetahui

kadar keintian konstituen yang dilesapkan. Teknik ketiga yang digunakan

pada penelitian ini adalah teknik ubah ujud, yaitu dengan menguubah

bentuk satuan kebahasaan yang dianalisis. Teknik ubah ujud bermanfaat

untuk menentukan satuan makna atau peran konstituen suatu kontruksi.

F. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kalimat yang menyatakan

aspek dalam ragam tulis.

Sumber data yang digunakan terdiri dari:

1. Data primer, data yang diperoleh dari bahan ajar Bunpou, buku-buku

referensi baik yang berbahasa Indonesia maupun bahasa Jepang,

kamus-kamus, dan sebagainya.

2. Data sekunder, data yang diperoleh dari hasil karya orang lain misalnya

skripsi yang berhubungan dengan pembahasan pada penelitian ini.

(10)

Secara garis besar sistematika pembahasan yang akan dibuat dalam

penelitian ini adalah sebgai berikut:

Bab I berisi pendahuluan. Pada bab ini penulis membahas tentang latar

belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, metode

penelitian , objek penelitian, sumber data, dan sistematika pembahasan.

Bab II berisi landasan teori. Pada bab ini penulis membahas tentang

pengertian aspek, jenis-jenis aspek, serta beberapa hal yang perlu diperhatikan

mengenai aspek.

Bab III berisi metodologi penelitian. Pada bab ini penulis menguraikan

metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini, kemudian teknik

dan pengolahan data, objek penelitian , dan sumber data penelitian

Bab IV berisi hasil analisis data. Pada bab ini penulis menguraikan hasil

analisis data yang telah dikumpulkan, mengklasifikasikannya berdasarkan kriteria

yang ada, kemudian membahas masing-masing aspek dan bentuk-bentuk apa saja

yang digunakan untuk menyatakan aspek tersebut.

Bab V berisi kesimpulan dan saran. Pada bab ini diuraikan mengenai

kesimpulan dari hasil analisis data yang telah dihimpun dan saran-saran untuk

(11)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

dalam kegiatan penelitian mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengolahan

data, sampai pada tahap pengambilan kesimpulan, disesuaikan dengan

berdasarkan pada tipe dan jenis penelitiannya (Sutedi, 2005: 22). Dengan

demikian, pada hakekatnya penelitian adalah pencarian jawaban dari pertanyaan

yang ingin diketahui jawabannya oleh peneliti meliputi kegiatan pengumpulan,

pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan

objektif untuk memecahkan suatu masalah atau menguji suatu hipotesis untuk

mengembangkan prisnsip-prinsip umum.

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, penelitian ini

menggunakan metode analisis deskriptif. Menurut Sudaryanto (1992: 62) yang

dimaksud dengan analisis deskriptif adalah menggambarkan, menjabarkan suatu

fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk

menjawab masalah secara aktual. Metode analisis deskriptif juga merupakan cara

yang tepat untuk memperoleh gambaran yang sistematis mengenai suatu buku

yang kemudian diteliti isinya dan dikelompokkan menurut pola tertentu yang

(12)

penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan

sifat-sifat paparan atau potret seperti apa adanya.

Penelitian ini juga menggunakan ancangan kualitatif. Kekualitatifan

penelitian ini berkaitan dengan data penelitian yang tidak berupa angka-angka,

tapi berupa kata atau frasa (Sudaryanto, 1993: 62). Dalam hal ini penulis akan

menjabarkan mengenai jenis aspek yang terdapat dalam bahan ajar Bunpou yang

digunakan di Jurusan Bahasa Jepang UPI beserta bentuk-bentuk apa saja yang

digunakan untuk menyatakan aspek tersebut.

Metode ini mempunyai ciri sebagai berikut:

a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa

sekarang (aktual).

b. Data-data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian

dianalisis.

Dengan menggunakan metode analisis deskriptif ini diharapkan penulis

akan mendapatkan gambaran yang terperinci mengenai hal-hal yang berhubungan

dengan aspektualitas yang penulis teliti.

B. Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang

mengandung makna aspektualitas yang terdapat dalam bahan ajar Bunpou yang

(13)

penulis, maka penelitian ini dibatasi hanya meneliti jenis dan bentuk-bentuk apa

saja yang digunakan untuk menyatakan aspek berdasarkan kalimat-kalimat yang

terdapat pada buku-buku tersebut.

C. Sumber Data Penelitian

Pelaksanaan penelitian selalu berhubungan dengan data yang bersumber

dari manusia maupun literatur buku, dokumen, dan sebagainya yang disebut

dengan sumber data. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kalimat

aspek ragam tulis yang terdapat pada bahan ajar Bunpou.

Penggunaan data ragam tulis pada penelitian ini dilakukan atas

pertimbangan bahwa ragam bahasa tulis relatif lebih mantap dan terencana.

Alasan lain, bahwa data ragam tulis memperlihatkan ciri yang lebih konsisten

daripada bahasa lisan, baik dalam penggunaan struktur kalimat maupun kata,

tingkat interferensi jauh lebih rendah daripada bahasa lisan, dan lebih mendekati

tingkat kebakuan.

Dalam penelitian ini penulis mencoba membatasi sumber data penelitian

pada bahasan mengenai aspek yang terdapat dalam bahan ajar Bunpou yang

digunakan di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia yang menjadi sumber

pokok dalam penelitian ini. Untuk memperoleh data yaitu literatur mengenai

aspektualitas yang penulis teliti dapat diperoleh dari hasil studi kepustakaan yang

dilakukan pada tahap awal dan tahap operasional.

(14)

1. Data primer, data yang diperoleh dari bahan ajar bunpou, buku-buku

referensi baik yang berbahasa Indonesia maupun bahasa Jepang,

kamus-kamus, dan sebagainya.

2. Data sekunder, data yang diperoleh dari hasil karya orang lain misalnya

skripsi yang berhubungan dengan pembahasan pada penelitian ini.

D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dalam suatu

penelitian. Langkah pertama yang harus ditempuh dalam mengumpulkan

data yaitu menentukan alat pengumpulan data, mengumpulkan pertanyaan

dan langkah selanjutnya adalah memperbanyak alat pengumpulan data

sampai data terkumpul kembali untuk diolah.

Penulis menggunakan metode simak untuk pengumpulan data pada

penelitian ini. Metode simak adalah metode yang digunakan untuk

memperoleh data dengan melakukan penyimakkan terhadap penggunaan

bahasa. Istilah menyimak dalam hal ini tidak hanya berkaitan dengan

penggunaan bahasa secara lisan, tetapi juga penggunaan bahasa secara

tertulis. Metode ini memiliki teknik dasar yang berwujud teknik sadap.

Perlu ditekankan bahwa menyadap penggunaan bahasa yang dimaksudkan

(15)

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik lanjutan yang digunakan pada metode simak dalam

penelitian ini adalah teknik catat. Teknik catat adalah mencatat beberapa

bentuk yang relevan bagi penelitiannya dari penggunaan bahasa secara

tertulis (Sudaryanto, 1993: 92).

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data, yaitu

pertama menentukan sumber data. Sumber data pada penelitian ini adalah

bahan ajar Bunpou yang digunakan di lingkungan Jurusan Pendidikan

Bahasa Jepang dari semester I sampai dengan semester IV.

Langkah kedua, adalah menyimak dengan cara membaca sumber

data dan menandai kalimat aspek yang terdapat pada sumber data, yaitu

bahan ajar Bunpou.

Langkah ketiga, setelah disimak, data-data tersebut dicatat kemudian

mengklasifikasikannya berdasarkan jenis aspek dan bentuk pengungkap

aspeknya.

E. Metode dan Teknik Pengolahan Data

1. Metode Pengolahan Data

Untuk teknik pengolahan data, penulis menggunakan metode agih.

Metode agih menggunakan alat penentu dasar bahasa yang diteliti. Dasar

(16)

berdasarkan kategori (kriteria) tertentu dari segi kegramatikalan sesuai

dengan ciri-ciri alami yang dimiliki oleh data penelitian (Sudaryanto,

1993: 30).

Alat penentu dalam rangka kerja metode agih selalu berupa bagian

atau unsur dari bahasa objek sasaran penelitian itu sendiri, seperti kata

(kata ingkar, preposisi, adverbia), fungsi sintaksis (subjek, objek, predikat),

klausa, silabel kata, titi nada, dan sebagainya.

2. Teknik Pengolahan Data

Teknik lanjutan yang digunakan dalam metode agih yang digunakan

dalam penelitian ini adalah teknik ganti, teknik lesap, dan teknik ubah ujud.

a. Teknik ganti

Teknik ganti dilakukan dengan mengganti unsur satuan lingual

data penelitian (Sudaryanto, 1993: 48). Berikut penggunaan teknik

ganti untuk menentukan makna yang dimunculkan oleh bentuk yang

digunakan untuk menyatakan aspek dalam bahasa Jepang.

私は結婚しています。 (SB I, 2009: 102)

Watashi wa kekkonshiteimasu. ‘Saya menikah.’

Pada kalimat di atas, verba yang digunakan adalah shunkan

doushi atau verba sesaat yaitu kekkonshiteimasu, pada kata tersebut

terdapat verba bentuk –te iru sehingga menyatakan makna hasil

perubahan dari perbuatan sebelumnya, jika diartikan dalam bahasa

(17)

Dengan menggunakan teknik ganti yaitu dengan mengganti

bentuk –te iru dengan bentuk lain, misalnya, bentuk ta maka akan

menyatakan pernikahan tersebut telah berakhir dengan kata lain sudah

bercerai atau sudah tidak dalam keadaan status menikah.

Teknik ganti yang digunakan pada contoh kalimat di atas, yaitu

dengan mengganti unsur tertentu satuan lingual yang bersangkutan

dengan unsur tertentu yang lain di luar satuan lingual yang

bersangkutan, dapat menentukan makna dari bentuk yang digunakan

pada kalimat aspek.

b. Teknik lesap

Teknik selanjutnya yang digunakan pada penelitian ini adalah

teknik lesap. Kata lesap berasal dari verba polimorfemik melesapkan

yang sepadan maknanya dengan melepaskan, menghilangkan,

menghapuskan, dan mengurangi. Konstituen tertentu dilesapkan dari

satuan lingual menjadi objek penelitian. Bila data disegmenkan

dengan menggunakan teknik ini, wujud keseluruhan bentuk satuan

lingual akan berubah. Akan tetapi, wujud dan jumlah sisa konstituen

unsur yang ada sebelumnya setelah teknik itu dikenakan tidak berubah

(Sudaryanto, 1993: 37).

Teknik lesap ini berguna untuk mengetahui kadar keintian

konstituen yang dilesapkan. Jika pelesapan konstituen tertentu tidak

(18)

atau bersifat inti. Dengan kata lain, konstituen itu mutlak diperlukan,

teknik ini sangat bermanfaat untuk mengenal tipe-tipe kalimat tunggal.

Misalnya, pada kalimat Kyonen kara maiasa jogingu shiteimasu. (SB

II, 2009: 8). Konstituen kyonen kara, maiasa, jogingu shiteimasu

dapat dilesapkan. Jika kata kyonen kara dan maiasa dilesapkan, maka

akan lahir satuan lingual yang baru yaitu jogingu shiteimasu (sedang

joging) dan satuan ini gramatikal. Akan tetapi, jika yang dilesapkan

adalah kata jogingu shiteimasu maka akan menjadi kyonen kara

maiasa (dari tahun kemarin setiap pagi) satuan lingual tersebut

menjadi tidak gramatikal.

c. Teknik ubah ujud

Teknik ubah ujud merupakan teknik analisis data dengan cara

mengubah atau bentuk satuan kebahasaan yang dianalisis. Penerapan

teknik ini selalu mengakibatkan berubahnya wujud atau salah satu

atau beberapa unsur satuan kebahasaan yang dianalisis (Sudaryanto,

1993: 38). Berdasarkan pengertian ini, satuan kebahasaan yang

dianalisis dengan menggunakan teknik ini wujudnya diubah. Teknik

ini bermanfaat untuk menentukan satuan makna atau peran konstituen

suatu kontruksi, misalnya pada kalimat watashi wa kuruma wo

motteimasu (SB I, 2009: 102). Kontruksi ini memiliki dua konstituen

langsung, yaitu watashi wa (saya) dan kuruma wo motteimasu

(mempunyai mobil). Kedua konstituen ini memiliki peran semantik

(19)

wa dapat ditentukan dengan teknik ubah ujud dan menjadi kuruma wo

motteiru hito wa watashi desu.

Setelah data dianalisis menggunakan metode agih dengan teknik

lanjutan, yaitu teknik ganti, teknik lesap, dan teknik ubah ujud, penulis

mengklasifikasikan hasil analisis data ini berdasarkan teori yang

digunakan dalam teori ini. Dari klasifikasi data, penulis memperoleh

simpulan-simpulan mengenai jenis aspek yang terdapat pada bahan

(20)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xiv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah... 2

C. Objek Penelitian... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 3

D. Metode Penelitian... 4

1. Metode Penelitian... 5

2. Metode dan Teknik Pengumpulan Data... 5

3. Metode dan Teknik Pengolahan Data... 6

E. Sumber Data... 7

F. Sistematika Penulisan... 7

BAB II LANDASAN TEORI... 9

A. Batasan Aspek... 9

B. Pengungkap Aspek dalam Bahasa Indonesia... 10

C. Pengungkap Aspek dalam Bahasa Jepang... 17

1. Pembagian Verba pada Bahasa Jepang... 20

(21)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 62

A. Metode Penelitian... 62

B. Objek Penelitian... 63

C. Sumber Data Penelitian... 64

D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data... 65

1. Metode Pengumpulan Data... 65

2. Teknik Pengumpulan Data... 66

E. Metode dan Teknik Pengolahan Data... 66

1. Metode Pengolahan Data... 66

2. Teknik Pengolahan Data... 67

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 71

A. Pengungkap Bentuk Aspek pada Bahan Ajar Bunpou... 71

1. Pengungkap Bentuk Aspek Melalui Morfologis... 71

2. Pengungkap Bentuk Aspek Melalui Konstruksi Verba... 82

3. Pengungkap Bentuk Aspek Melalui Adverbia... 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 114

A. Kesimpulan ... 114

B. Saran... 117

DAFTAR PUSTAKA... 118

LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun

kesalahan penggunaan kata penghubung subordinatif (conjonction de subordination) pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun

Penelitian ini adalah mengenai analisis setsuzokujoshi kara, node, tame, dan te pada buku ajar bahasa Jepang, yaitu bunpou, dokkai, dan kaiwa.. Partikel tersebut

Bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk empat keterampilan berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD semester gasal yang

Jepa ng, skripsi pada UPI Bandung Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang.. Chaer,

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Bahasa Jepang. Fakultas Pendidikan Bahasa

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang memiliki persepsi dan motivasi positif terhadap pemilihan jurusan Pendidikan Bahasa Jepang secara simultan,dilihat

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Kemampuan Menyimak Mahasiswa Tingkat III Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI.. Rosita Jesica Septiani