ANALISIS UNIT COST (BIAYA SATUAN) PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS DI KOTA PADANG
(Studi Kasus: Puskesmas Andalas, Puskesmas Lubuk Buaya, dan Puskesmas Ambacang)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana pada Program Studi S1 Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
Oleh:
LISA HERMAN 0810512081
PROGRAM STUDI S1 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada 25 Juni 2012,telah disetujui oleh pembimbing dan penguji :
Tanda Tangan 1. 2.
NamaTerang Prof. Dr. H Elfindri, SE. MA Edi Ariyanto, SE. MSi
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi : Prof.Dr.H. FIRWAN TAN, SE, M.Ec.DEA.Ing
NIP. Tanda Tangan
Alumnus telah mendaftar ke Fakultas/ Universitas Andalas dan mendapat nomor Alumnus :
Petugas Fakultas / Universitas Andalas
No. Alumni Fakultas: Nama: TandaTangan:
No. Alumni Universitas: Nama: TandaTangan:
No. Alumni Universitas LISA HERMAN No. Alumni Fakultas
BIODATA
a). Tempat/Tgl lahir: Gumarang, 18 Juli 1990 b). Nama Orang Tua: Herman dan Rasnijum c). Fakultas: Ekonomi d). Jurusan: Ilmu Ekonomi e). No.Bp: 0810512081 f). Tgl Lulus: 25 Juni 2012 g). Predikat Lulus: Sangat Memuaskan h). IPK: 3,39 i). Lama Studi: 3 tahun 9 bulan j). Alamat Orang Tua: Gumarang, Kec. Palembayan, Kab. Agam
ANALISIS UNIT COST (BIAYA SATUAN) PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS DI KOTA PADANG (SK: PUSKESMAS ANDALAS,
PUSKESMAS LUBUK BUAYA, DAN PUSKESMAS AMBACANG)
Skripsi S1 Oleh: Lisa Herman, Pembimbing:Prof. Dr. H. Elfindri, SE. MA
Abstrak
Kesehatan merupakan investasi penting dalam suatu negara untuk menciptakan manusia yang lebih berkualitas. Untuk mendorong peningkatan kesehatan di Kota Padang, pemerintah telah menetapkan penggratisan tarif bagi masyarakat yang berobat pada Puskesmas. Namun, penggratisan tarif berhubungan langsung dengan pembiayaan Puskesmas serta mutu pelayanan yang diberikan. Penulis meneliti tentang berapa tarif rasional yang seharusnya ditetapkan untuk satu unit Puskesmas dengan menggunakan analisis unit cost serta besarnya subsidi yang harus dikeluarkan pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa total cost rata-rata untuk satu unit Puskesmas di Kota Padang adalah Rp 2.250.060.490, sehingga unit cost yang dihasilkan adalah Rp 12.528 dengan rata-rata kunjungan yang ideal pertahunnya 114.850 kunjungan pasien per Puskesmas. Sedangkan subsidi yang harus diberikan adalah Rp 18.412.821.290 untuk seluruh Puskesmas di Kota Padang.
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS
SKRIPSI
ANALISIS UNIT COST (BIAYA SATUAN)
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN PADA
PUSKESMAS DI KOTA PADANG
(Studi Kasus: Puskesmas Andalas, Puskesmas Lubuk Buaya,
dan Puskesmas Ambacang)
Oleh
LISA HERMAN 0810512081
Mahasiswa Program Strata Satu (S-1) JurusanIlmu Ekonomi
DiajukanUntukMemenuhiSebagianSyarat-Syarat GunaMemperolehGelarSarjanaEkonomi
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... i
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah... 6
1.3 Tujuan Penelitian... 7
1.4 Manfaat Penelitian... 7
1.5 Hipotesis ... 8
1.6 Ruang Lingkup Penelitian ... 8
1.7 Sistematika Penulisan ... 8
BAB II TINJAUAN LITERATURE 2.1 Teori Biaya ... 10
2.1.1 Konsep Biaya ... 10
2.1.2 Klasifikasi Biaya ... 10
2.1.3 Efisiensi Biaya ... 13
2.2 Analisis Biaya ... 16
2.2.1 Defenisi Analisis Biaya ... 16
2.2.2 Tujuan Analisis Biaya ... 17
2.2.3 Manfaat analisis biaya ... 17
2.3 Biaya Kesehatan ... 18
2.4 Unit Cost (Biaya Satuan)... 19
2.4.1 Definisi Unit Cost ... 19
2.4.2 Manfaat Pengitungan Unit Cost ... 21
2.4.3 Langkah-langkah Penghitungan Unit Cost ... 21
2.5 Pelayanan Kesehatan ... 22
2.5.1 Defenisi Pelayanan Kesehatan ... 22
2.5.2 Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan ... 23
2.6 Puskesmas ... 24
2.6.1 Defenisi Puskesmas ... 24
2.6.2 Tujuan Puskesmas ... 25
2.6.3 Fungsi Puskesmas ... 26
2.6.4 Kedudukan Puskesmas ... 27
2.7 Pembiayaan Kesehatan ... 27
2.8 Study Terdahulu ... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data dan Sumber Data... 31
vii
3.3 Metode Analisis Data ... 33
BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian... 35
4.2 Sarana Dan Prasarana Pelayanan Kesehatan di Kota Padang ... 35
4.3 Jumlah Kunjungan Puskesmas ... 38
4.3.1 Jumlah Kunjungan Puskesmas di Kota Padang ... 38
4.3.2 Jumlah Kunjungan Puskesmas Andalah, Lubuk Buaya dan Ambacang ... 39
4.4 Penyakit Terbanyak di Kota Padang ... 41
4.5 Keadaan Kesehatan di Kota Padang... 41
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Komponen Biaya ... 44
5.2 Perhitungan Unit Cost ... 45
5.2.1 Puskesmas Andalas ... 45
5.2.2 Puskesmas Lubuk Buaya ... 47
5.2.3 Puskesmas Ambacang ... 49
5.3 Perhitungan Marginal Cost ... 51
5.4 Kurva Hubungan Jumlah Kunjungan, Unit Cost, dan Marginal Cost... 54
5.5 Analisis Pengeluaran Masyarakat dengan Unit Cost yang Terjadi serta Penetapan Subsidi dari Pemerintah ... 59
5.6 Analisis Anggaran Kesehatan untuk Puskesmas ... 62
5.7 Simulasi Penetapan Unit Cost ... 63
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan... 69
6.2 Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA
BABI
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Pembangunandibidangkesehatanmerupakaninvestasipentingdalamsuatu
negara,karenadenganadanyasumberdayayangsehatakanterciptamanusiayang
lebihberkualitassehinggadapatmemajukandiri,bangsa,dannegara.Investasi
kesehatansangatbergunadalammeningkatkannilaistokmanusiayangberupa
peningkatanketahananfisikdanintelegensia,sertadapatmengurangipenyusutan
nilai manusia. Perbaikan kesehatan dan gizi yang terus menerus menuju pada
suatu keadaan yang sehat dan bergizi seimbang akan dapat mempertahankan
kondisibobotfisiktubuhmanusia(Elfindri,2003).
Kesehatan merupakan indikator yang lebih mencerminkan pembangunan
yanglangsungmenyentuhataudirasakanmanfaatnyaolehmanusiaataurakyat
disuatu negara yang sebelumnya hanya terbatas pada konsep penghasilan.
Kesehatan juga merupakan hak azasi manusia, karena kesehatan merupakan
kodratmanusiayangsesuaidengandeklarasihakazasimanusiadankonstitusi
WHO(Gani,2006).Olehkarenakesehatanmerupakanhakazasimanusia,maka
pelayanankesehatanyangdiselenggarakanharussesuaidengankebutuhansemua
lapisanmasyarakat.Selainitu,pelayanankesehatantersebutharussesuaidengan
kebutuhan medik dan kebutuhan medik tidak boleh membedakan kelas sosial
ekonomi di masyarakat, tetapi yang membedakan hanyalah jenis penyakit
seseorang.
Oleh sebab itu, kesehatan merupakan tanggung jawab semua lapisan
masyarakat dalam suatu negara terutama pemerintah. Dimana, pemerintah
memilikiperananpentingdalammenyediakanpelayanankesehatanyangmudah
diakses oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan jenis penyakit
maupunstatussosial.
Puskesmasmerupakansalahsatupelayanankesehatandasaryangdidirikan
untuk memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu bagi
seluruhpendudukyangtinggaldiwilayahkerjaPuskesmas.Programdanupaya
kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas merupakan program pokok
(public health essential) yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah untuk
mewujudkankesejahteraanmasyarakat(DinasKesehatanKotaPadang,2010).
Besarnyabiayadaripelayanankesehataninitentunyaharussesuaidengan
kemampuanmembayardarimasyarakat.Tentunyabiayatersebuttidakmerugikan
pihakkonsumen(pemakaijasalayanankesehatan)maupunprodusen(penyedia
jasa layanan kesehatan dalam hal ini adalah Puskesmas). Hal ini disebabkan
karena apabila biaya yang diberlakukan oleh Puskesmas terlalu rendah,
dikhawatirkan akan menyebabkan rendah pula mutu pelayanan di Puskesmas
tersebut. Dan sebaliknya, apabilatarif yangditetapkan olehPuskesmas terlalu
tinggi,dikhawatirkanmasyarakattidakmampuuntukmembayarnya.
Oleh sebab itu, diperlukan analisis biaya. Analisis biaya ini merupakan
proses pengumpulan dan pengelompokan data keuangan organisasi pelayanan
yangdiberikanatauuntukpenghitunganunitcost(biayasatuan)perunitlayanan.
AnalisisbiayaPuskesmasinimerupakankegiatanmenghitungbiayapuskesmas
untukberbagaijenispelayananyangditawarkan, baiksecaratotalmaupunsecara
perunit/perpasienyangdilakukandengancaramenghitungseluruhbiayapada
seluruhunit/pusatbiayasertamendistribusikannyakeunit-unitproduksiyang
kemudiandibayarolehpasien(Widayani,2003).
Unit cost (biaya satuan) adalah biaya yang dihitung untuk satu satuan
produk pelayanan kesehatan yang dihitung dengan cara membagi total cost
denganjumlah/kuantitasoutput.Biayasatuanjugaseringdisebutdenganbiaya
rata-rata,yangmerupakanhasilperhitungandenganmembagibiayatotaldengan
sejumlah produksi. Unit cost memberi informasi mengenai satuan biaya per
satuan hasil pelayanan dengan orientasi keluaran (output), dan merupakan
masukandalamrangkapengendalianbiayakesehatan.Denganmengetahuisatuan
biayayangselalubervariasibaikdaridaerahnya,jenispenyakit,jenispenanganan,
maupunkemampuantingkatinstitusinya,makatingkatpengeluaranbiayayang
tidakdianggarkandapatlebihterkendali.Analisisunitcostinijugaakanmemberi
informasitentangbesarantarifyangseharusnyaditetapkanolehPuskesmas.
Dalam menghitungunit cost pelayanan kesehatan, dapat dilihat daridua
sudut pandang, yaitu dari segi konsumen dan produsen. Dari segi produsen
dimaksudkanagardiketahuibiayaperkasus,biayaperpasien,hariatauminggu
yang dipergunakan untuk penyusunan rencana anggaran belanja. Sedangkan,
biaya yang dikeluarkan oleh pasien dapat dipergunakan untuk menganalisis
sampai seberapa jauh kemampuan masyarakat dengan melihat tingkat
pendapatannya.
Kota Padang memiliki tujuan pembangunan yaitu meningkatkan derajat
kesehatanmasyarakatnyadenganindikatormeningkatnyasumberdayamanusia.,
meningkatnya kualitas hidup manusia, memperpanjang umur harapan hidup,
meningkatnya kesejahteraan keluarga dan meningkatnya kesadaran masyarakat
untukhidup(DinasKesehatanKotaPadang,2010).
Namun, dalam mencapai tujuan pembangunan tersebut, harus ada upaya
baikdaripemerintahmaupunmasyarakatdalammewujudkannya.Salahsatucara
yangdapatdilakukanolehpemerintahyaitumeningkatkanpelayanankesehatan
yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, seperti Puskesmas. Di kota Padang
sendiriPuskesmasmerupakanlayanankesehatanpublikyangbanyakdidatangi
olehmasyarakat.
PuskesmasyangterdapatdikotaPadangberjumlah20unityangtersebar
padasetiapkecamatan.Setiaptahunnyakunjunganpadapuskesmas-puskesmas
tersebut terus meningkat, dimana pada tahun 2009 jumlah kunjungan pada
Puskesmas di Kota Padang adalah sebesar 1.356.585 kunjungan, mengalami
peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2010 menjadi 1.950.193
kunjungandansedikitmenurunditahun2011menjadi1.429.436kunjungan(Data
Dinas Kesehatan Kota Padang, 2011). Hal ini menunjukkan masih rendahnya
derajatkesehatanmasyarakatkotaPadang.
PemerintahankotaPadangsendiritelahmenetapkanadanyapenggratisan
tarif padasetiappasienyangberkunjungpadaPuskesmasyangtelahditunjuk.
Namun,jikadilihatdarijumlahpengunjungyangsemakinbertambah,danayang
telah ditetapkan oleh pemerintah sendiri tidak akan mampu menutupi biaya
operasionalpuskesmasyangbersangkutan.
PuskesmasAndalas,PuskesmasAmbacang,danPuskesmasLubukBuaya
adalah tiga Puskesmas yang memiliki pengunjung dengan peningkatan jumlah
kunjunganyangcukuptinggisetiaptahunnya.
PenggratisantarifPuskesmasiniberlakusemenjakbulanMaret2009.Selain
adanya penggratisan tarif, juga ada pemberian uang cuma-cuma (pengganti
ongkos transportasi) bagi pasien yang berobat pada Puskesmas yang telah
ditunjuk.Namun,semenjakawaltahun2011pemberianuangcuma-cumainitidak
adalagidijalankanpadaPuskesmas-puskesmasyangtelahditunjuksebelumnya.
Hal ini tentunya tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya di Puskesmas
-puskesmas di kota Padang akan diberlakukan kembali tarif retribusi, dimana
sebelumnyapasienhanyadikenakanbiayapembeliankarcissebesarRp2.000.
Olehsebabitu,perhitunganunitcostsangatdiperlukangunamengetahuitarif
yangrasionaldalampelayananuntukPuskesmas.
Penetapan tarif yang rasional juga sangat diperlukan karena hal tersebut
berhubunganlangsungdenganmutupelayananyangdiberikanpadapasienyang
menggunakan jasa puskesmas yang bersangkutan. Adanya tarif yang rasional
tersebutakanmemberikeuntunganbagikeduabelahpihak,yaitupengunjungdan
penyediajasalayananPuskesmas,karenadariberbagaisumberyangadayaitu
banyaknyakeluhanpengunjungtentangrendahnyamutupelayananPuskesmas.
Salah satu penyebab terjadinya hal tersebut adalah karena rendahnya honor/
insentifyangditerimaolehparapenyediajasalayanandiPuskesmas,sehingga
layananyangdiberikantidaksesuaidenganapayangseharusnyadidapatkanoleh
pengunjung.
Olehsebabitu,analisisunitcostdiperlukanuntukmengetahuiberapatarif
yangrasionalyangseharusnyaditetapkanolehPuskesmasagarkeduabelahpihak
yaitu pengunjung dan pihak puskesmas tidak ada yang dirugikan. Selain itu,
analisisunitcostinijugadapatmenjadiacuanbagipemerintahdalammenetapkan
anggarankesehatanterutamauntukPuskesmasyangterdapatdiKotaPadang.
Berdasarkanlatarbelakangtersebut,makaPenulistertarikuntukmeneliti
tentang “Analisis Unit Cost (Biaya Satuan) Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan pada Puskesmas di Kota Padang (Studi Kasus: Puskesmas
Andalas,PuskesmasLubukBuaya,danPuskesmasAmbacang)”.
1.2 PerumusanMasalah
Besarnyatarifyangditetapkanolehpuskesmasmerupakansalahsatuhal
yangdilihatolehmasyarakatsebelummenggunakanjasalayanandipuskesmas
tersebut. Penggratisan tarif yang terdapat di Puskesmas saat ini tidak mampu
menutupibiaya-biayayangdiperlukanuntukPuskesmasitusendiri.Haltersebut
dikarenakan bahwa penggratisan tarif tersebut tidak diimbangi dengan adanya
perhitunganunitcostnya.
Adapunperumusanmasalahnyaadalah:
a. Berapa besaran unit cost untuk penetapan tarif yang rasional pada
pelayananpuskesmasdikotaPadang?
b. BagaimanapengeluaranmasyarakatterhadappelayananPuskesmasjika
dibandingkan dengan unit cost yangseharusnyasertaberapasubsidi
yangharusdiberikanolehpemerintahkotaPadang?
1.3 TujuanPenelitian
Adapuntujuandaripenelitianiniadalah:
a. Menganalisis unit cost pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh
puskesmasuntukmemberikanpelayanandenganmutuyangbaikbagi
masyarakat.
b. Menganalisis tentang bagaimana pengeluaran masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan di Puskesmas serta mengetahui besaran subsidi
yangharusdikeluarkanolehpemerintah.
1.4 ManfaatPenelitian
Denganadanyapenelitianini,diharapkandapatbermanfaatbagi:
a. Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
pemerintah untuk terus meningkatkan anggaran untuk kesehatan
kususnya pada pelayanan kesehatan dasar seperti puskesmas, yang
tentunyadenganrealisasianggaranyangnyata.Hasildaripenelitianini
jugadapatdijadikanacuanuntukpenetapananggarankesehatandimasa
depan.
b. Penulis
Penelitian ini dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan
penulistentangteoridanpermasalahanunitcostpelayanankesehatan
dasarkususnyadipuskesmas.Selainitu,penelitianinijugaberguna
dalam penerapan teori-teori yang pernah penulis dapat ketika
perkuliahandengankeadaanyangsebenarnya.
1.5 Hipotesis
Dugaansementaratentangpenelitianiniadalah:
a. PembebasantarifberdasarkanunitcostpadaPuskesmasmenyebabkan
Puskesmasbelummampumenutupibiayaoperasionalnya.
b. Belumadanyabiayayangdikenakanpadapasienyangsesuaidengan
kemampuandankemauanuntukmembayarbiayatersebut.
1.6 RuangLingkupPenelitian
Agar penulisan hasil penelitian ini lebih terarah, maka perlu adanya
pembatasan-pembatasandiantarannya:
Lokasi penelitian yang dipilih adalah di kota Padang dengan sampel
beberapa puskesmas yaitu Puskesmas Andalas, Puskesmas Lubuk Buaya, dan
PuskesmasAmbacang.Puskesmas-puskesmastersebutdipilihberdasarkanjumlah
kunjunganterbanyakditahun2011.Dimanayangmenjadiobjekpenelitianadalah
unitcost pelayanankesehatan.
1.7 SistematikaPenulisan
Untukmemberikangambaranyanglebihjelassecarasistematismengenai
masalahyangakandibahas,makasistematikapenulisanadalahsebagaiberikut:
BABI Merupakanbabpendahuluanyangterdiriatas:latar
belakang,perumusanmasalah,tujuanpenelitian,manfaat
penelitian,ruanglingkuppenelitian,dansistematik a
penulisan.
BABII
Padababinidikemukankajianteoritisyangmengur
aikan
kerangkateoriyangdapatmendukungpenelitianini
.
BABIII
Padababinidikemukakanmetodologipenelitianya
ng
digunakanuntukmengolahdanmenganalisisdata.
BABIV
Merupakanbabyangmenggambarkankarakteristik
daerah
penelitian
BABV
Padababinidikemukanhasilpenemuanempirisda
n
implikasinya.