• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica Papaya L.) dengan Berbagai Konsentrasi dalam Menghambat Pertumbuhan Candida Albicans.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica Papaya L.) dengan Berbagai Konsentrasi dalam Menghambat Pertumbuhan Candida Albicans."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Candida albicans merupakan fungi oportunistik penyebab kandidiasis oral. Salah satu obat antijamur yang sering digunakan untuk mengatasi kandidiasis oral adalah nistatin, akan tetapi penggunaan nistatin dapat menyebabkan efek samping yang dapat merugikan penggunanya sehingga perlu dicari alternatif lain untuk mengatasi kandidiasis oral dan salah satunya adalah dengan menggunakan daun pepaya (Carica papaya L.) yang dipercaya dapat menghambat pertumbuhan

Candida albicans. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas

antifungi ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) dengan mengukur zona hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans.

Penelitian ini bersifat eksperimental labolatorik. Desain metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara kelompok sampel yang mengandung ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) pada konsentrasi 3,125%; 6,25%; 12,5%; 25%; 50% dan 100%, kontrol positif berupa cakram nistatin dan kontrol negatif berupa cakram kosong yang dibiakkan pada penampang agar yang kemudian daya hambatnya dilihat setelah 24 jam. Masing-masing zona hambat diukur dengan menggunakan jangka sorong kemudian data dikumpulkan secara manual. Hasil penelitian analisis dengan Analysis of Varience (ANOVA) apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji

Tukey.

Uji lanjut Tukey HSD diketahui bahwa ekstrak etanol daun pepaya (Carica

papaya L.) 12,5%, 25% dan 100% dapat menghambat pertumbuhan Candida

tetapi tidak lebih baik dari nistatin dan konsentrasi yang paling efektif dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) dengan konsentrasi 12,5%. Sedangkan konsentrasi 3,125%; 6,25% dan 50% tidak dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans.

Hasil penelitian menunjukan jika ekstrak etanol daun pepaya memiliki efek antijamur terhadap Candida albicans, namun kurang efektif jika dibangkan dengan nistatin.

Kata kunci : Candida albicans, Kandidiasis, Nistatin, Daun pepaya (Carica

(2)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Candida albicans is an opportunistic fungi cause oral candidiasis. An antifungal drug that frequently used to treat oral candidiasis is Nystatin, but the use of Nystatin can cause side effects that may be detrimental to its users so it is necessary to find other alternatives to address oral candidiasis and one of them is to use the leaves of papaya (Carica papaya L.) that believed to inhibit the growth of Candida albicans. The purpose of this study was to determine the antifungal activity of ethanol extract of Carica papaya (Carica papaya L.) by measuring inhibition zone against the growth of Candida albicans.

This research is experimented laboraricaly. Design method used is to compare between groups of samples containing ethanol extract of Carica papaya (Carica

papaya L.) at the concentration of 3.125%; 6.25%; 12.5%; 25%; 50%; and 100%.

Positive control form Nystatin discs and negative controls in the form of blank discs that were bred at the cross so that then power inhibitory will be seen after 24 hours. Each zone of inhibition was measured by using a caliper and then the data collected manually. The results of the study by analized of varience analysis (ANOVA) if obtained significantly different results followed by Tukey test. Tukey HSD test further known that the ethanol extract of the leaves of papaya (Carica papaya L.) 12.5%; 25% and 100% can inhibit the growth of Candida but not better than Nystatin and concentration of the most effective in this study is the ethanol extract of Carica papaya (Carica papaya L.) with 12,5% concentration. While the concentration of 3.125%; 6.25% and 50% could not inhibit the growth of Candida albicans.

The results show if the ethanol extract of papaya leaf has antifungal effect against Candida albicans, but less effective as compare to Nystatin.

Keywords: Candida albicans, Candidiasis, Nystatin, Papaya Leaf (Carica papaya

(3)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN MAHASISWA ... ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN ... ... iv

ABSTRAK ... ... v

ABSTRACT ... ... vi

PRAKATA ... ... vii

DAFTAR ISI ... ... x

DAFTAR TABEL ... ... xv

DAFTAR GAMBAR ... ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... ... 4

1.5. Kerangka Pemikiran ... ... 4

1.6. Hipotesis Penelitian ... ... 6

1.7. Metodologi Penelitian ... ... 6

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Pepaya (Carica papaya Linn.) ... ... 8

2.1.1. Taksonomi Tanaman Pepaya... ... 9

2.1.2. Morfologi Tanaman Pepaya... ... 9

2.1.3. Kandungan Daun Pepaya... ... ... 11

2.1.4. Zat Aktif Daun Pepaya.... .... ... ... 12

2.1.5. Khasiat Daun Pepaya.... ... ... ... 13

2.1.6. Daun Pepaya Sebagai Antibakteri... ... 13

2.2. Candida albicans ... ... 15

2.2.1. Taksonomi Candida albicans... ... 15

2.2.2. Morfologi Candida albicans... ... 16

2.2.3. Patogenesis Candida albicans... ... 16

2.2.4. Tahapan Kolonisasi Candida dalam Rongga Mulut... 17

2.2.5. Kandidiasis.... ... ... ... 16

2.2.6. Faktor Risiko Kandidiasis Rongga Mulut... ... 19

2.3. Penatalaksanaan Kandidiasis Oral ... ... 21

2.3.1. Golongan Poliena ... ... ... 22

2.4. Nistatin ... ... 22

2.4.1. Farmakokinetik Nistatin ... ... 23

2.4.2. Indikasi Pemakaian Nistatin ... ... 23

2.4.3. Kontraindikasi Pemakaian Nistatin ... ... 24

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... ... 25

3.1.1. Alat Penelitian ... ... 25

3.1.2. Bahan Penelitian... ... 26

3.2. Subyek Penelitian ... ... 26

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian ... ... 27

3.4. Metode Penelitian... ... 27

3.4.1. Desain Penelitian ... ... 27

3.4.2. Variabel Penelitian ... ... 27

3.4.3. Definisi Operasional Variabel ... ... 28

3.4.4. Perhitungan Besar Sampel ... ... 28

3.5. Prosedur Kerja ... ... 29

3.5.1. Sterilisasi Alat ... ... 29

3.4.1. Sterilisasi Kering ... ... 29

3.4.2. Sterilisasi Basah ... ... 30

3.5.2 Persiapan Mikroorganisme Uji ... ... 30

3.5.3. Pembuatan Suspensi Mikroogranisme ... ... 31

3.5.3.1. Pembuatan standar McFarland 0,5 ... ... 32

3.5.3.2. Pengukuran Kerapatan Mikroba dengan Standar 0,5 McFarland . 32 3.5.4. Persiapan Bahan Uji ... ... 33

3.5.5. Persiapan Media Agar ... ... 35

3.5.5.1. Pembuatan Sabouraud Dextrosa Agar (SDA) ... 35

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha 3.5.6. Pengujian Efektivitas Sediaan Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica

papaya L.) dan Nistatin terhadap Candida albicans ... 36

3.5.7. Pengukuran Zona Hambat ... ... 36

3.6. Metode Analisis ... ... 36

3.6.1. Hipotesis Statistik... ... 37

3.6.2. Kriteria Uji ... ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... ... 38

4.1.1. Uji Normalitas ... ... 39

4.1.2. Uji Homogenitas ... ... 40

4.1.3. Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Antifungi ... ... 41

4.2. Pembahasan ... ... 43

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... ... 46

5.2. Saran ... ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... ... 47

LAMPIRAN ... ... 50

(7)

xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

No. Tabel Teks Halaman

Tabel 4.1. Diameter Zona Hambat Pertumbuhan Candida albicans (mm) ... 38

Tabel 4.2. Uji Normalitas ... 39

Tabel 4.3. Uji Homogenitas ... 40

Tabel 4.4. Hasil ANOVA Pertumbuhan Candida albicans ... 41

(8)

xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Teks Halaman

Gambar 2.1. Daun Pepaya (Carica papaya L.) ... 8 Gambar 2.2. Plak putih dan pipi yang telah dilakukan penggosokan untuk mengangkat

(9)

xvii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Alat dan Bahan Penelitian ... 50

Lampiran 2 Dokumentasi Penelitian ... 53

Lampiran 3 Hasil Penelitian ... 54

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Candida spp dikenal sebagai fungi dimorfik yang secara normal ada pada

saluran pencernaan, saluran pernapasan bagian atas dan mukosa genital pada mamalia. Beberapa spesies Candida yang dikenal dapat menimbulkan penyakit baik pada manusia maupun hewan.1

Candida albicans merupakan fungi oportunistik penyebab kandidiasis,

vulvovaginitis, infeksi saluran kemih yang menyebabkan candiduria, atau bahkan dapat menjadi komplikasi kanker.1,2Kandidiasis selaput lendir mulut atau thrush

merupakan lesi pseudomembranosa berwana keputihan, dapat berbercak-bercak atau menyatu yang terdiri dari atas epitel, ragi, dan pseudohifa. Kandidiasis ini dapat dijumpai di lidah, bibir, gusi, atau langit-langit mulut.2,3

Faktor predisposisi yang berperan dalam menyebabkan kandidiasis adalah, lokal (hygiene mulut yang buruk, xerostomia, kerusakan mukosa, gigi tiruan, obat kumur antibiotika), dan sistemik (antibiotik spektrum luas, steroid, obat imunosupresif, radiasi, infeksi HIV, keganasan hematologi, neutropenia, anemia defisiensi Fe, imunodefisiensi selular dan kelainan endokrin).3,4,5

(11)

2

Universitas Kristen Maranatha

Streptomyces noursei yang tersedia dalam bentuk suspensi, krim, salep, dan tablet

vagina.6,7,8,9 Penggunaan nistatin yang lebih sering adalah suspensi oral untuk

infeksi thrush dengan mengulum cairan di dalam mulut agar terjadi kontak dengan selaput lendir, dan beberapa menit kemudian cairan ditelan.9

Nistatin yang digunakan secara per oral diabsorpsi dengan buruk melalui gastrointestinal dan diekskresikan tanpa mengalami perubahan ke dalam feses.9 Penggunaan nistatin dapat menyebabkan efek samping yang merugikan para pemakainya. Efek sampingnya berupa gatal, anoreksia, mual, muntah, nyeri perut, kram perut, ruam kulit dan diare ringan yang mungkin didapatkan setelah pemakaian per oral.6,7,9,10 Efek samping akibat pemakaian obat tersebut harus dihindari, sehingga perlu dicari solusi lain untuk mengatasi infeksi jamur.

Salah satu cara untuk mengatasi infeksi jamur dengan efek samping minimal adalah dengan menggunakan obat tanaman tradisional. Salah satu tanaman obat di Indonesia yang banyak dijumpai dan dipercaya dapat digunakan sebagai terapi jamur adalah daun pepaya (Carica papaya L.). Selain dipercaya sebagai antijamur daun pepaya juga dapat dikonsumsi sebagai makanan juga memiliki aktivitas farmakologi sebagai antimalarial, antibakteri, dan antiinflamasi.11,13

Dalam daun pepaya terkandung alkaloid, saponin, tanin dan flavonoid,

polifenol. Daun juga mengandung enzim papain, alkaloid karpain, pseudokarpaina, glikosida, karposida.11,13,14 Sedangkan kandungan zat aktif pada pepaya yang bersifat antifungi diantaranya ialah flavonoid, polifenol, tanin,

(12)

3

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian tentang efek ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) pada konsentrasi

3,125%, 6,25%, 12,5%, 25%, 50% dan 100% terhadap pertumbuhan Candida

albicans secara in vitro.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini adalah apakah ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) sebagai antifungi.

1.3.2 Tujuan Penelitian

(13)

4

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat akademis

Manfaat akademis penelitian ini adalah:

1. Menambah ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan gigi dan mulut bahwa dengan menggunakan ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) dapat menurunkan jumlah Candida albicans.

2. Memberikan informasi ilmiah mengenai ekstrak daun pepaya (Carica

papaya L.) yang dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktisnya adalah agar masyarakat dapat menggunakan daun papaya sebagai salah satu obat alternatif untuk mengobati kandidiasis oral.

1.5 Kerangka Pemikiran

(14)

5

Universitas Kristen Maranatha elektrolit yang kemudian akan menyebabkan kematian sel sehingga menghambat pertumbuhan Candida albicans.5,7,16

Nistatin yang digunakan secara per oral diabsorpsi dengan buruk melalui gastrointestinal dan diekskresikan tanpa mengalami perubahan ke dalam feses.9 Penggunaan nistatin dapat menyebabkan efek samping yang merugikan para pemakainya. Efek sampingnya berupa gatal, anoreksia, mual, muntah, nyeri perut, kram perut, ruam kulit dan diare ringan yang mungkin didapatkan setelah pemakaian per oral.6,7,9,10 Sedangkan penggunaan nistatin pada vagina dapat menyebabkan ruam kulit dan rasa terbakar.9

Penelitian sebelumnya terlihat bahwa ekstrak etanol daun pepaya memiliki aktivitas antifungi terhadap Candida albicans dengan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) 50%.13 Dalam daun pepaya terkandung alkaloid, saponin,

flavonoid, polifenol dan tanin. Daun pepaya juga mengandung enzim papain,

alkaloid karpaina, pseudokarpaina, glikosida dan karposida.13 Kandungan zat aktif pada daun pepaya yang bersifat antifungi diantaranya ialah flavonoid,

polifenol, saponin, papain, karpain dan tanin sehingga dapat menyebabkan

pertumbuhan Candida albicans terhambat.14,29

(15)

6

Universitas Kristen Maranatha

karpain yang memiliki aktivitas antifungi adalah dengan mencerna mikoorganisme dan mengubahnya menjadi senyawa turunan pepton.14

Enzim papain dalam daun pepaya merupakan enzim proteolitik yang dapat

melakukan proses pemecahan jaringan ikat. Papain mampu melarutkan protein dan fibrin serta mempeptonisasikan sebagiannya.14

Senyawa berikutnya adalah saponin. Senyawa ini merupakan golongan senyawa yang dapat menghambat atau membunuh mikroba dengan cara berinteraksi dengan membrane sterol. Saponin bekerja sebagai antimikroba dengan mengganggu stabilitas membran sel bakteri sehingga menyebabkan cairan intraseluler terdorong keluar dari sel sehingga sel menjadi lisis dan pada akhirnya akan menyebabkan pertumbuhan Candida terhambat.14

1.6 Hipotesis Penelitian

Pemberian ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans.

1.7 Metodologi Penelitian

(16)

7

Universitas Kristen Maranatha steril yang dibiakkan pada penampang agar yang kemudian daya hambatnya dilihat setelah 24 jam. Masing-masing zona hambat diukur dengan menggunakan jangka sorong kemudian data dikumpulkan secara manual. Hasil penelitian analisis dengan Analysis of Varience (ANOVA) apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Tukey.

1.8 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian

Penelitian ini direncanakan dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Waktu Penelitian

(17)

46 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Hasil penelitian menunjukan jika ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) memiliki efek antijamur terhadap Candida albicans, namun kurang efektif jika dibandingkan dengan nistatin.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan untuk penelitian-penelitian selanjutnya adalah:

1. Dilakukan penelitian tentang toksisitas bahan aktif dari daun pepaya (Carica papaya L.).

(18)

47 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

1. Eni Kusumaningtyas. Mekanisme Infeksi Candida Albicans pada

Permukaan Sel. Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis. Hal : 304-311

2. Geo F Brooks dkk. Mikrobiologi Kedokteran ; Jawetz, Melnick &

Adleberg’s Medical Microbiology, Edisi 25. Hal : 674-677.

3. G Laskaris. Atlas Saku Penyakit Mulut. Edisi2. Hal : 18-20.

4. R.A Cawson, E.W. Odell. Cawson’s Essentials of Oral Pathology and

Oral Medicine, 8th ed.

5. Geo F Brooks dkk. Mikrobiologi Kedokteran Buku 2 ; Jawetz, Melnick &

Adleberg’s Medical Microbiology, Salemba Medika. Hal : 343-345

6. Theodorus. Penuntun Praktis Peresepan Obat. Penerbit Buku Kedokteran ECG, 1996.

7. Sulistia Gan Gunawan, Rianto Setiabudy Nafrialdi, Elysabeth. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Tahun 2007. Hal : 581

8. Mycek Mary J, Harvey Richard A, Champe Pamela C. Farmakologi

Ulasan Bergambar. 2nd ed. Jakarta: Widya Medika; Hal : 347.

9. Joyce Kee, Evelyn Hayes. Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran. Hal : 358-360. Tersedia dari URL: https://books.google.co.id/books?id=BftFTitO30AC&pg=PA358&lpg=PA 358&dq=farmakokinetik+nistatin&source=bl&ots=hBD9XQFW_2&sig=0

TXIdPLidoG6omPuuetXi-dUZ18&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwion6j76vvKAhWWj44KHeQZBIA Q6AEIMTAD#v=onepage&q=farmakokinetik%20nistatin&f=false

10. Katzung Bertham.G. Farmakologi Dasar dan Klinik. Bagian farmakologi FK.UNAIR. Penerbit : Salemba Medika; Mc.Graw Hill Education.

11. Mahatriny, N. N., Payani, N. P. S., Oka, I. B. M., Astuti, K.W., Skrining

Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya L.) yang Diperoleh dari Daerah Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Jurnal Farmasi

Udayana. Vol. 3. No. 1, Tahun 2004. Hal : 9-14.

12. Agung Endro Nugroho. Farmakologi Obat-obat Penting dalam

Pembelajaran Ilmu Farmasi dan Dunia Kesehatan. Pustaka Pelajar,

(19)

48

Universitas Kristen Maranatha 13. Ismi Rahmawati, Shinta Noviana, Yudi Rinanto. Uji Aktivitas Antifungi

Fraksi n-Heksan, Etil Asetat, dan Air dari Daun Pepaya (Carica Papaya Linn) terhadap Candida albicans ATCC 10231. Jurnal Farmasi Indonesia,

2010. Hal : 30-34.

14. Aida Zahiya, Laili Fitri, Asriah Nurdini. Penyusunan Penuntun Praktikum

Berdasarkaan Hasil Penelitian Aktivitas Antijamur Daun Pepaya Terhadap Capnodium mangiferae. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran,

2010. Hal : 5-10.

15. Elisabeth Arundhina, C. J. Soegihardjo, B. Boy Rahardjo Sidharta.

Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Alamanda (Alamanda cathartica L.) sebagai Antijamur terhadap Candida albicans dan Pityrosporum ovale Secara In Vitro. [serial online] 2015 [dikutip 2016 Jan 19]: 9. Tersedia

dari URL: http://e-journal.uajy.ac.id/6530/1/jurnal%20BL01139.pdf 16. Harvey A. Richard, Champe. C. Pamela, Fisher. D. Bruce. Lippincott’s

Illustrated Reviews; Microbiology 2nd Edition. Lippincott Williams &

Wilkins, 2007. Hal : 204.

17. Tandi Herbie. Kitab tanaman berkhasiat obat, 226 tumbuhan obat untuk

menyembuhkan penyakit dan kebugaran tubuh. Hal : 618-621

18. Tika Pangesti, Ika Nur Fitriani, Firdiawan Ekaputra, dan Andi Hermawan. Mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Sweet Papaya Seed

Candy Antibacterial Escherichia Coli Candy With Papaya Seed (Carica Papaya L.).Pelita, Volume VIII, Nomor 2, Agustus 2013. Hal: 157-163.

19. Badan POM RI – Direktorat Obat Asli Indonesia, 2008.

20. Ir. M. Lies Suprapti. Aneka Olahan Pepaya Mentah dan Mangkal,

Menyajikan aneka olahan pepaya mentah dan mangkal, lengkap dengan cara pembuatan dan analisis usaha. Teknologi Pengolahan Pangan. Hal

21.

21. Greenberg,Glick,Ship. Burket’s Oral Medicine. 11th Ed. Hal: 94-110 22. Martin Greenberg,DDS ; Michael Glick, DMD. Burket’s Oral Medicine.

10th Ed.

23. Eni Kusumaningtyas. Mekanisme Infeksi Candida albicans Pada

Permukaan Sel. Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis. Balai Penelitian

(20)

48

Universitas Kristen Maranatha 24. Komarinah, Ridhawati Sjam. Kolonisasi Candida dalam Rongga Mulut.

Departemen Parasitologi FK UI. Majalah Kedokteran FK UKI 2012 Vol XXVIII No.1. Hal : 39- 47

25. Neville,Damm, Allen, Bouquot. Oral & Maxillofacial Pathology. 2nd Ed.

26. Panduan Obat Nystatin. Nyamyc (Nystatin Topical Powder, USP).

100,000 unit per gram.

http://www.upshersmith.com/wpcontent/uploads/Nyamyc_PI.pdf

27. Ramona Dumasari Lubis,dr,Sp.KK, Pengobatan Dermatomikosis.

Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2008. Hal:1-3

28. Luqmanul Hakim, Ricky Ramadhian. Kandidiasis Oral. Vol.4, Nomor 8, Desember 2015. Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung.

29. Eka Kumalasari, Nanik Sulistyani. Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol

Batang Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen.) terhadap Candida albicans serta Skrining Fitokimia. Vol. 1, No. 2, 2011. Hal:52-62

30. Tahara Dilla Santi. Uji Toksisitas Akut dan Efek Antiinflamasi Ekstrak

Metanol dan Ekstrak n-Heksana Daun Pepaya (Carica papaya L.). Pharm

Sci Res ISSN 2407-2354. Vol. 2 No. 2. Agustus 2015. Hal : 101-112.

31. Eka Oktavia Ruswanti. Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica

papaya L.) 100% terhadap Waktu Penyembuhan Luka. Jurnal Kedokteran

Gigi. Vol II. No. 2, September 2014. Hal : 162.

32. Hafid Nur Arzanudin, Arlina Nurhapsari, Aning Susilowati. Pengaruh

Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Penurunan Indeks Gingivitis Pada Pemakai Alat Ortodontik Cekat. Odonto Dental Journal.

Volume 2. Nomer 1. Juli 2015. Hal:37-38.

Gambar

Tabel 4.2. Uji Normalitas ......................................................................................
Gambar 2.3. Struktural formula nistatin ...............................................................

Referensi

Dokumen terkait

4.9.2 Menyusun teks information report lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana, terkait topik yang tercakup dalam mata pelajaran lain di Kelas IX, dengan

Tabell 9-10 Netto driftseiendeler og netto driftskapital over budsjettperioden, fra 2016 til 2025, samt siste år i analyseperioden og første år i konstant vekst. Fri kontantstrøm

Simpulan dari pembahasan diatas, dihasilkanl analisis data mengenai kualitas layanan dan varian produk terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan Juragan Sambal Surabaya,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat dari rendah menjadi tinggi dan nilai rata-rata prestasi belajar matematika siswa naik 31,86%

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio antara tepung kacang hijau dengan bubur wortel dalam pembuatan bubur bayi memberikan pengaruh yang berbeda nyata

Moratorium Tenaga Kerja yang berlaku untuk sektor informal terhadap

HFD ( Homopolar Fault Detector) adalah alat yang dirancang untuk mendeteksi Arus Gangguan guna penunjang keandalan pengendalian jaringan listrik tegangan menegah

Jabatan Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan