ANALISIS PELAKSANAAN USAHA PEMBIBITAN SAPI POTONG PROGRAM SARJANA MEMBANGUN DESA (SMD)
(Studi kasus : Kelompok tani SEMAPET di Kenagarian Cupak Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok)
SKRIPSI
Oleh:
RAHMA DEWIBp. 07 164 063
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Peternakan
.
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
DAFTAR ISI
KATA PENAGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR LAMPIRAN ... iv
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Pembibitan Sapi Potong ... 5
2.2. Aspek Teknis Peternakan Sapi Potong ... 6
2.2.1. Bibit ... 6
2.2.2. Pakan ... 8
2.2.3. Tatalaksana pemeliharaan ... 9
2.2.4. Kandang ... 11
2.2.5. Kesehatan dan Penyakit ... 13
2.2.6. Pemasaran ... 15
2.3. Perfomans Reproduksi Sapi Potong ... 16
2.4. Penerimaan dan Pengeluaran Usaha Peternakan ... 17
2.4.1.Penerimaan Usaha Peternakan ... 17
2.4.2.Pengeluaran Usaha Peternakan ... 17
2.6. Sarjana Membangun Desa (SMD) ... 19 III METODOLOGI PENELITIAN
3.3 Sumber Data ... 27
3.4 Responden Penelitian ... 28
3.5 Variabel Penelitian ... 28
3.6 Analisis Data ... 31
3.7 Batasan Istilah ... 32
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Umum Daerah Penelitian ... 34
4.2. Karakteristik Kelompok ... 35
4.3. Karakteristik Pendamping ... 36
4.4. Alokasi Dana Bantuan SMD ... 38
4.5. Karakteristik Peternak ... 39
4.6. Aspek Teknis Pembibitan Sapi Potong ... 41
4.7. Performans Reproduksi ... 45
4.8. Analisis Usaha Pembibitan Sapi Potong ... 46
4.9. Kendala-Kendala Yang Dihadapi ... 52
Dalam Usaha Pembibitan Sapi Potong V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 60
5.2. Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 63
ANALISIS PELAKSANAAN USAHA PEMBIBITAN SAPI POTONG PROGRAM SARJANA MEMBANGUN DESA (SMD)
(Studi Kasus : Kelompok Tani SEMAPET di Kenagarian Cupak Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok)
Rahma Dewi, di bawah bimbingan Dr.Ir.Arfa’i, MS dan Rahmi Wati, S.Pt, M.Si Program Studi Sosial Ekonomi Peternakan Jurusan Produksi Ternak
Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang, 2011 ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk “Menganalisis usaha pembibitan sapi potong
Kelompok Tani SEMAPET dengan adanya SMD dan menganalisis kendala yang dihadapi oleh Kelompok Tani SEMAPET dalam melaksanakan usaha pembibitan
dan solusi pemecahannya”. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Data
yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Responden pada penelitian ini adalah anggota kelompok, ketua kelompok dan pendamping SMD yang berjumlah 11 orang. Peubah yang diamati adalah karakteristik kelompok, karakteristik pendamping, alokasi dana bantuan SMD, karakteristik responden, aspek teknis, performans reproduksi, aspek ekonomi usaha pembibitan sapi potong, dan indikator keberhasilan SMD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelompok Tani SEMAPET diresmikan beberapa bulan menjelang program bantuan SMD dikucurkan. Pendamping kelompok berasal dari tamatan S1 Fakultas Peternakan UNAND, dengan tugas akhir tentang unggas dan bergabung dengan kelompok tani sejak tahun 2007. Alokasi dana bantuan digunakan untuk pembelian bibit 69.48%, sarana produksi 30.52%. Bibit yang digunakan adalah Simmental, Brahman Cross, Limousin, dan PO. Ternak dikolonikan dikandang kelompok dan juga ada tersebar dikandang masing-masing anggota. Ternak dikawinkan pada umur <2 tahun, S/C ternak sebesar 1,66 dan lamanya kawin kembali setelah beranak berkisar antara 101-120 hari dengan calving interval selama 1,5 tahun yang menyebabkan angka kelahiran rendah. Pendapatan kelompok sebesar Rp.20.715.000,-/tahun pada tahun 2011. Kendala-kendala pada Kelompok Tani SEMAPET yang didapatkan dengan membandingkan antara indikator keberhasilan SMD adalah sebagai berikut : adalah (a) Kualitas bibit yang dipakai kurang baik, (b) Kurangnya jumlah induk betina, (c) Manajemen pemeliharaan yang kurang terkontol, (d) Masih kurangnya keharmonisan antara anggota kelompok, pengurus maupun pendamping, (e) Peran pendamping sebagai manajer yang belum maksimal untuk memajukan kelompok dan mengoptimalkan potensi yang ada serta menguatkan kelembagaan kelompok binaannya, (f) Alokasi dana yang tidak sesuai dengan ketentuan teknis program SMD, (g) beternak masih menjadi pekerjaan sampingan. Solusinya adalah (a) menganti bibit dan menambah induk , (b) mengkolonikan kembali sapi pada kandang kelompok, (c) mengadakan pertemuan yang rutin, (d) pendamping harus fokus dalam membimbing anggota.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar BelakangKebutuhan daging sapi sebagai salah satu sumber protein hewani semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi yang seimbang, pertambahan penduduk dan meningkatnya daya beli masyarakat. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan daging tersebut yaitu dengan meningkatkan populasi, produksi dan produktifitas sapi potong. Untuk itu bibit sapi potong merupakan salah satu faktor produksi yang menentukan dan mempunyai nilai strategis dalam upaya pengembangan sapi potong secara berkelanjutan.
Permentan (2006) menyatakan bahwa, pembibitan sapi potong masih berbasis pada peternakan rakyat yang berciri skala usaha kecil, manajemen sederhana, pemanfaatan teknologi seadanya, lokasi tidak terkonsentarasi dan belum
menerapkan sistem dan usaha agribisnis. Kebijakan pengembangan usaha pembibitan
sapi potong diarahkan pada suatu kawasan, baik kawasan khusus maupun terintegrasi
dengan komoditi lainnya serta terkonsentrasi di suatu wilayah untuk mempermudah
pembinaan, bimbingan, dan pengawasan dalam pengembangan usaha pembibitan sapi
potong yang baik (Good breeding practice).
2 meningkatnya produksi dan produktivitas sapi potong, berkembangnya usaha kelompok, meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan, meningkatnya kemandirian kelompok dalam transformasi teknologi produksi, modal dan pasar, terbukanya peluang usaha dan ekonomi di pedesaan (Dinas Peternakan, 2010 ).
Salah satu kelompok tani yang mendapatkan bantuan dana program SMD adalah Kelompok tani SEMAPET dan dilanjutkan dengan bantuan KUPS. Awalnya kelompok beranggotakan 11 orang, jumlah sapi yang dipelihara sebanyak 24 ekor yang di pelihara di kandang kelompok sesuai dengan petunjuk teknis SMD. Namun tahun 2011, jumlah anggota yang aktif berkurang (hanya 5 orang yang aktif), jumlah sapi yang ada 25 ekor, dari 25 ekor sapi yang ada 13 ekor yang masih dikolonikan dan 12 ekor sudah dibagikan ke anggota kelompok. Dilihat dari populasi ternak sapi setelah tiga tahun berjalan pertambahannya sangat rendah. Sulitnya mencari hijauan, limbah yang kurang terkelola dengan baik sehingga mempengaruhi tatalaksana pemeliharaan menjadi kendala tersendiri yang dihadapi kelompok tani ini. Bibit yang digunakan pada awalnya adalah Brahman Cross yang sulit sekali untuk bunting.
3 Berdasarkan pada kondisi di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pelaksanaan usaha Pembibitan Sapi Potong Program Sarjana Membangun Desa (SMD) (Studi kasus : Kelompok Tani SEMAPET di KKeennaaggaarriiaann Cupak Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok)”.
1.2
Perumusan MasalahDari uraian di atas dapat dirusmuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan usaha pembibitan sapi potong kelompok tani SEMAPET dengan adanya program SMD?
2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam menjalankan usaha pembibitan sapi potong di kelompok tani SEMAPET?
1.3
Tujuan PenelitianAdapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk menganalisis pelaksanaan usaha pembibitan sapi potong kelompok tani SEMAPET dengan adanya SMD
2. Untuk menganalisis Kendala-kendala yang dihadapi dalam menjalankan usaha pembibitan sapi potong di kelompok tani SEMAPET dan solusi pemecahannya
1.4 Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pehak pihak terkait diantaranya:
4 2. Para instansi yang terkait khususnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dimasa mendatang, terutama bagi para pengambil keputusan dan para pembuat kebijakan yang sesuai dengan kondisi daerah yang bersangkutan dan dapat menjadi acuan dalam rangka pembangunan usaha ternak sapi potong di wilayah tersebut atau di daerah lain.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi kalangan akademisi dan penelitian selanjutnya.