Universitas Kristen Maranatha iv
ABSTRAK
EFEK AROMATERAPI MINYAK ESENSIAL ROSEMARY
(Rosmarinus officinalis L.) TERHADAP PENINGKATAN MEMORI
JANGKA PENDEK PASCA UJIAN
Cindy Nanda Pratama, 2016
Pembimbing Utama : Dr. Oeij Anindita Adhika, dr., M.Kes Pembimbing Pendamping : Endang Evacuasiany, Dra, Apt., MS., AFK
Latar belakang. Proses belajar memerlukan proses memori dalam penyimpanannya. Informasi yang diterima dalam proses belajar disimpan sebagai memori jangka pendek dengan kapasitas yang terbatas. Stres dapat mengakibatkan penurunan fungsi memori, sehingga banyak cara dilakukan untuk meningkatkan memori. Sebagai alternatif, digunakan aromaterapi rosemary yang dengan kandungan 1,8-cineole dan α-pinene bekerja pada sistem limbik, yang selanjutnya merangsang sistem saraf simpatis untuk menyekresikan norepinefrin, serotonin, dan dopamin yang berpengaruh terhadap memori, juga stress.
Tujuan penelitian. Untuk mengetahui efek aromaterapi rosemary terhadap memori jangka pendek pasca ujian.
Desain penelitian. Bersifat eksperimental dan komparatif. Enam puluh orang mahasiswa FK UKM pasca ujian dibagi menjadi dua kelompok (n=30): (1) kelompok kontrol tidak diberikan aromaterapi rosemary dan (2) kelompok perlakuan diberikan aromaterapi rosemary. Uji normalitas menghasilkan p= 0,008 untuk kelompok kontrol dan p=0,003 untuk kelompok perlakuan, sehingga analisis data dilakukan menggunakan uji Mann-Whitney (α=0,05).
Hasil penelitian. Menunjukkan perbedaan signifikan skor tes memori jangka pendek antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (p=0,001).
Simpulan penelitian. Aromaterapi rosemary meningkatkan memori jangka pendek pasca ujian.
Universitas Kristen Maranatha v
ABSTRACT
THE EFFECT OF ROSEMARY ESSENTIAL OIL AROMATHERAPY
(Rosmarinus officinalis L.) ON IMPROVING SHORT-TERM
MEMORY AFTER TAKING EXAMS
Cindy Nanda Pratama, 2016
1st Tutor : Dr. Oeij Anindita Adhika, dr., M.Kes 2nd Tutor : Endang Evacuasiany, Dra, Apt., MS., AFK
Background. Storing the learning process requires memory processing. Short-term memory has limited capacity. Stress could decrease memory function, therefore people have taken many strategies to increase their memory function by various methods. For alternative, rosemary aromatherapy which contains 1,8-cineole and α-pinene was using to stimulate the limbic system, which in turn activated sympathetic nervous system for secreting norepinephrine, serotonin, and dopamine.
Objectives. The aim of this research is to study the effect of rosemary aromatherapy towards the short-term memory after taking exams.
Methods. The study was designed by using comparative and experimental methods. Faculty of Medicine’s sixty students in Maranatha Christian University divided into two groups (n=30): (1) control group was not given rosemary aromatherapy and (2) treatment group was given rosemary aromatherapy. Normality test for short-term memory test scores procured p=0,008 for control
Conclusion. Rosemary aromatherapy improve short-term memory after taking exams.
Universitas Kristen Maranatha
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penlitian ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran ... 3
1.6 Hipotesis Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Memori ... 6
2.1.1 Dasar Molekular Memori ... 9
2.2 Otak ... 10
2.2.1 Hipokampus ... 11
2.2.2 Sistem Limbik ... 12
2.2.3 Amigdala ... 13
2.2.4 Hipotalamus ... 14
2.3 Neurotransmiter pada Aktivitas Otak ... 14
2.4 Proses Menghidu ... 15
2.5 Stres ... 18
Universitas Kristen Maranatha ix
2.6.1 Sejarah Aromaterapi ... 19
2.6.2 Rosemary ... 21
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 25
3.1 Bahan dan Subjek Penelitian ... 25
3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 25
3.1.2 Subjek Penelitian ... 25
3.1.3 Waktu dan Tempat Penelitian ... 26
3.2 Metode Penelitian ... 26
3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 27
3.4 Prosedur Kerja ... 27
3.5 Metode Analitik ... 28
3.6 Aspek Etik Penelitian ... 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29
4.1 Hasil Penelitian ... 29
4.2 Pembahasan ... 30
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 31
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 32
5.1 Simpulan ... 32
5.2 Saran ... 32
DAFTAR PUSTAKA ... 33
LAMPIRAN ... 36
Universitas Kristen Maranatha x
DAFTAR TABEL
Universitas Kristen Maranatha xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Kerangka Pemikiran ... 5
2.1 Hipokampus ... 12
2.2 Sistem Limbik ... 13
2.3 Aktivasi Reseptor Sel Olfaktorius ... 17
2.4 Jaras Olfaktorius ... 18
Universitas Kristen Maranatha xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Surat Keputusan Etik Penelitian ... 36
2 Informed Consent yang Telah Diisi Subjek Penelitian ... 37
3 Lembar Tes Memori Jangka Pendek ... 38
4 Data Hasil Penelitian ... 39
5 Hasil Analisis Statistik Menggunakan Uji Mann-Whitney ... 40
Universitas Kristen Maranatha
hipnotis antar neuron sebagai akibat dari aktivitas neuron sebelumnya. Jaras
terbaru atau yang terfasilitasi disebut memory traces. Memory traces ini penting
karena sekali ditetapkan, mereka dapat dengan selektif diaktifkan oleh thinking
mind untuk memproduksi memori (Guyton dan Hall, 2014)
Memori secara umum diklasifikasikan menjadi (1) memori jangka pendek atau
short-term memory (STM), memori yang bertahan beberapa detik sampai menit;
(2) intermediate long-term memory, memori yang bertahan untuk beberapa hari
sampai beberapa minggu tetapi kemudian menghilang; (3) memori jangka panjang
atau long-term memory, memori yang sekali disimpan dapat kembali diingat
sampai hitungan tahun bahkan seumur hidup (Guyton dan Hall, 2014).
Manusia lebih sering menggunakan memori jangka pendek dalam kegiatan
sehari-harinya seperti ketika mengenali 10 angka dalam nomor telepon (atau
7-10 fakta jelas lainnya) dalam beberapa detik sampai beberapa menit, tetapi hanya
berlangsung selama seseorang terus-menerus memikirkan angka-angka atau
fakta-fakta tersebut, atau ketika seorang penerjemah harus menyimpan informasi lisan
sementara ia menerjemahkannya dalam bahasa lain, atau ketika belajar. Banyak
psikolog berpendapat bahwa memori jangka pendek ini disebabkan oleh aktivitas
saraf yang terus menerus yang dihasilkan dari sinyal saraf yang berjalan
berputar-putar di sekitar memory traces (Guyton dan Hall, 2014; Mastin, 2010).
Memori sangat diperlukan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari.
Disadari atau tidak, dalam menjalani kehidupannya, memori merupakan salah satu
hal yang tidak dapat dipisahkan dari setiap aktivitas individu. Penurunan daya
ingat akan berpengaruh terhadap kualitas hidup yang pada usia muda disebabkan
salah satunya karena faktor kelelahan dan stres (Tumpal, 2008).
Ujian adalah sistem evaluasi dalam bentuk pengukuran dan penilaian
Universitas Kristen Maranatha
2
peserta didik untuk lulus. Tidak jarang juga setelah selesai menghadapi ujian,
peserta didik masih mempunyai kewajiban yang membutuhkan fungsi kognitif
yang salah satunya adalah fungsi belajar dan fungsi mengingat. Tuntutan yang
melebihi kemampuan menghadapinya dapat didefinisikan sebagai stres. Stres
adalah hubungan antara seseorang dengan lingkungannya, dimana dalam
hubungan itu terdapat tuntutan yang melebihi kemampuan dan membahayakan
kesejahteraannya. (Lazarus dan Folkman, 1976). Stres dapat diartikan sebagai
suatu keadaan yang mengganggu atau berpotensi mengganggu fungsi fisiologis
seseorang (Kaplan dan Sadock, 2011). Stres terbagi menjadi beberapa tingkatan,
yaitu tidak stres (normal), ringan, sedang, berat, dan sangat berat (Lovibond dan
Lovibond, 1995).
Stres merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi fungsi memori.
Hormon stres utama yang dihasilkan adalah epinefrin dan kortisol. Pada proses
stres yang terjadi secara kronik, kerja epinefrin dan kortisol akan menjadi
diperlama dan dapat menimbulkan kemunduran dalam proses mengingat.
Berbagai cara dilakukan untuk membantu meningkatkan memori, salah
satunya adalah menggunakan obat-obatan yaitu nootropik, atau yang dikenal
sebagai obat pintar, dan obat stimulan seperti nikotin dan kafein (Bostrom dan
Sandberg, 2009). Efek samping dari penggunaan obat-obat tersebut diantaranya
peningkatan denyut jantung, dilatasi pembuluh darah, peningkatan sistem renin,
tremor, kejang, urtikaria, nyeri kepala, gangguan tidur, dan peningkatan suhu
tubuh (McIlvain, 2008). Melihat hal tersebut banyak dikembangkan penggunaan
aromaterapi minyak esensial yang berasal dari tanaman. Aromaterapi banyak
digunakan oleh masyarakat untuk keperluan tertentu, baik untuk kesehatan fisik,
relaksasi dan menghilangkan stres, mengontrol emosi, meningkatkan konsentrasi,
dan tak jarang juga digunakan untuk membantu mengingat dengan cepat (Price
dan Price, 1999).
Salah satu tanaman yang umum digunakan untuk aromaterapi adalah
rosemary. Minyak esensial rosemary merupakan minyak yang dapat membantu
meningkatkan memori dan kemampuan berkonsentrasi. Selain itu, rosemary juga
Universitas Kristen Maranatha
3
sebelumnya melaporkan bahwa rosemary menghasilkan peningkatan kualitas
memori dan faktor memori sekunder yang signifikan, sebaliknya menurunkan
komponen kecepatan memori (Faixová dan Faix, 2008).
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, penulis melakukan penelitian mengenai
pemanfaatan minyak esensial rosemary yang sudah dikenal masyarakat luas
sebagai aromaterapi untuk meningkatkan memori jangka pendek pasca ujian.
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah rosemary meningkatkan kualitas memori jangka pendek pasca ujian.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah aromaterapi rosemary meningkatkan kualitas
memori jangka pendek pasca ujian.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat akademis penelitian ini adalah memberikan dasar ilmiah untuk
pemanfaatan minyak esensial rosemary sebagai aromaterapi untuk meningkatkan
memori jangka pendek pasca ujian.
Manfaat praktis penelitian ini adalah memberikan informasi untuk
pemanfaatan minyak esensial rosemary sebagai aromaterapi dalam kehidupan
sehari-hari.
1.5 Kerangka Pemikiran
Komponen utama daun kering Rosmarinus officinalis (L.) adalah monoterpene
oxide 1,8-cineole (36,1%) serta mototerpene dan sesquiterpene hydrocarbons
(32,2%), seperti α-pinene, β-pinene, β-caryophylene, camphene, limonene,
myrcene, dan p-cymene (Debersac et al., 2001; Faixová dan Faix, 2008). Selain
itu komponen-komponen seperti monoterpene ketone camphor (12,8%) dan
monoterpene alcohols (9,6%), seperti borneol, juga dapat ditemukan dalam
jumlah kecil (Faixová & Faix, 2008). Senyawa 1,8-cineole bersama dengan
Universitas Kristen Maranatha
4 suatu isomer optik (Silva et al., 2012).
Melalui inhalasi, 1,8-cineole dan α-pinene yang terkandung dalam minyak
rosemary yang dihirup akan kontak dengan silia olfaktorius dan berikatan dengan
protein reseptor. Aktivasi dari protein reseptor akan mengaktivasi protein G yang
kemudian akan mengaktivasi banyak molekul adenilat siklase yang membentuk
adenosin monofosfat siklik (cAMP). Adenosin monofosfat siklik (cAMP)
menyebabkan terbukanya kanal ion natrium, sehingga terjadi depolarisasi yang
dapat merangsang nervus olfaktorius Selanjutnya, impuls diteruskan ke bulbus
olfaktorius dan traktus olfaktorius. Impuls tersebut kemudian diteruskan menuju
hipotalamus (Guyton dan Hall, 2014).
Rangsangan pada hipotalamus juga menyebabkan sekresi serotonin,
norepinefrin, dan dopamin yang bersifat stimulan sehingga dapat meningkatkan
arousal dan menyebabkan eksitasi serabut saraf simpatis. Perangsangan sistem
saraf simpatis akan meningkatkan tekanan arteri dan frekuensi denyut jantung
sehingga terjadi peningkatan cardiac output dan aliran darah ke otak. Semakin
banyak oksigen dan nutrisi yang dipompakan ke otak maka semakin optimal
fungsi otak dalam bekerja khususnya proses pembentukan memori (Price dan
Universitas Kristen Maranatha
5
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
1.6 Hipotesis Penelitian
Minyak esensial rosemary meningkatkan skor tes memori jangka pendek pasca
ujian.
Universitas Kristen Maranatha 32
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa minyak esensial rosemary (Rosmarinus officinalis L.) sebagai aromaterapi meningkatkan memori jangka
pendek pasca ujian.
5.2 Saran
1. Penelitian mengenai uji toksisitas aromaterapi rosemary dalam pemakaian
jangka panjang.
2. Penelitian mengenai minyak esensial selain rosemary yang meningkatkan
memori jangka pendek.
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
CINDY NANDA PRATAMA
1310057
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
vi
“Efek Aromaterapi Minyak Esensial Rosemary (Rosmarinus officinalis L.)
Terhadap Peningkatan Memori Jangka Pendek Pasca Ujian” dengan baik dan
tepat waktunya.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik untuk
memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini selesai dengan bantuan berbagai pihak
yang bersedia membantu penulis dalam melakukan penelitian ini. Bantuan baik
materiil, maupun moril berupa semangat, dukungan, dan doa yang penulis
dapatkan selama proses pengerjaan Karya Tulis Ilmiah. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Oeij Anindita Adhika, dr., M.Kes. selaku dosen pembimbing utama yang
telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing penulis
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Endang Evacuasiany, Dra, Apt., MS., AFK. selaku dosen pembimbing atas
waktu, bimbingan, dukungan, saran, dan bantuannya kepada penulis dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Keluarga tercinta, Papa Irwan Yuli Priharto, Mama Nanik Windarti, dan adik
Michael Ade Wicaksono terimakasih atas doa dan dukungannya kepada
penulis agar dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Sahabat-sahabat penulis Caroline Sutanto, Aisyah Mulqiah, Richard Sejahtera
Sembiring Meliala, Fenny Santoso, Rivina Anggraeni M. R., Maria
Pyrhadistya, Ricky Purnomo terimakasih atas bantuan, dukungan, dan
semangat yang diberikan kepada penulis.
5. Christina Devita Wardhani, Nila Meilani, Vilia Ruthy, Ameldo Alfa
Matahelumual terimakasih telah meluangkan waktu untuk membantu penulis
vii
secara langsung maupun tidak langsung turut memberikan dorongan dan
semangat maupun bantuan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih memiliki banyak kekurangan
sehingga Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Penulis berharap karya tulis ini dapat berguna masyarakat Indonesia terutama
bagi perkembangan ilmu kedokteran di kemudian hari.
Bandung, November 2016
Cindy Nanda Pratama
Universitas Kristen Maranatha 32
DAFTAR PUSTAKA
Agriculture, U. S. 2016. PLANTS Profile. Retrieved from Natural Resources Conservarion Service: http://plants.usda.gov/java/profile?symbol=ROOF (diakses 8 Oktober 2016).
Ali, B. et al. 2015. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 5(8), 601-611.
Aprilia Dwi Puspitasari, dkk. 2015. Pengaruh Aromaterapi Rosemary (Rosmarinus officinalis) terhadap Peningkatan Memori Jangka Pendek Siswa Kelas V (10-11 Tahun) di SDN Growok I Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro dalam majalah Kesehatan FKUB Volume 2, Nomer 3, Edisi September 2015.
Bostrom, N. dan Sandberg, A. 2009. Cognitive Enhancement: Methods, Ethics, Regulatory Challenges. Sci Eng Ethics, 15:311-341.
Boutekedjiret, C. et al. 2003. Extraction of rosemary essential oil by steam distillation and hydrodistillation, 18, 481-484.
Canadian Institute of Neurosciences, M. H. 2006. www.thebrain.mcgill.ca. Retrieved from the brain from top to bottom: http://thebrain.mcgill.
ca/flash/d/d_07/d_07_p/d_07_p_tra/d_07_p_tra.html.
Debersac, P. et al. 2001. Induction of cytochrome P450 and/or detoxication enzymes by various extracts of rosemary: Description of specific patterns. Food and Chemical Toxicology, 39(9), 907–918.
Depression Anxiety Stress Scale (DASS-21) Instrument. Available at: http://www.blackdoginstitute.org.au/docs/3.DASS21withscoringinfo.pdf (diakses 8 Oktober 2016).
Drake Richard, L., Vogl, A., Wayne, Mitchell Adam, W. M. (2010). Gray's Anatomy for Students. Canada: Churchill Livingstone Elsevier.
Duus, P. 2005. Topical Diagnosis in Neurology. New York: Thieme.
Faixová, Z. dan Faix, Š. 2008. Biological effects of rosemary (Rosmarinus officinalis L.) essential oil (a review). Folia Veterinaria, 52(3/4), 135–139. Available at: http://www.uvm.sk/dept/journals/folia.html.
Ganong, W. F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (22nd ed.). Jakarta: EGC.
Universitas Kristen Maranatha 33
Kaplan dan Sadock. 2007. Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry (10th ed.). Philadelphia: Wolters Kluwer.
Mastin, L. 2010. The Human Memory. Available at: http://www.human-memory.net/: http://www.human-memory.net/index.html
McIlvain, G.E., 2008, Caffeine Consumption Patterns and Beliefs of College Freshmen, University of Kentucky. Available from: http://archieve.uky.edu/bitstream/10255/911/Mcilvain_Gary.pdf.[Accessed 28 November 2016]
Nasution, I.K., 2007. Stres pada Remaja. Universitas Sumatera Utara. Diunduh dari:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3637/1/132316815%281%29 .pdf [Diakses pada 28 November 2016]
Oseatiarla Arian Kinantie, dkk. 2012. Gambaran Tingkat Stres Siswa SMAN 3 Bandung Kelas XII Menjelang Ujian Nasional 2012. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Price S. dan Price L. 1999. Aromatheraphy for Health Profesionals. (Y. Asih, Ed., & A. Hartono, Trans.) Jakarta: EGC.
Primadiati, R. 2002. Aromaterapi Perawatan Alami untuk Sehat dan Cantik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rebecca J. Frey, P. (2002). Rosemary. Retrieved from Encyclopedia of Mental Disorders: http://www.minddisorders.com/Py-Z/Rosemary.html
Salzman C. D., Fusi S. 2010. Emotion, Cognition, and Mental State Representation in Amygdala and Prefrontal Cortex. Annu Rev Neurosci, 33, 173-202.
Sherwood, L. 2013. Human Physiology From Cells to System (8th ed.). Toronto: United States of America: Cengange.
Silva, A. C. R. et al. 2012. Biological Activities of α-Pinene and
Universitas Kristen Maranatha 34
Tortora G., dan Derrickson B. 2009. Principles Anatomy and Physiology. USA: John Wiley and Sons.
Tumpal. 2008. Pikun Bisa Menyerang Orang Muda.http://www.waspada.co.id/ index.php?option=com_content&view=article&id =20737:pikun-bisa- menyerang-orang-muda&catid=28:kesehatan&
Itemid=48