POLA PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA PUTRA
MELATI KECAMATAN MEDAN MARELAN
KELURAHAN TANAH ENAMRATUS
TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat- Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
IQBAL SYAHPUTRA Nim : 609321039
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menumpahkan kasih karunia-Nya kepada penulis khususnya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana
pendidikan program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan dengan judul: “Pola Pembinaan Sekolah Sepakbola Putra Melati Kecamatan Medan Marelan Kelurahan Tanah Enamratus Tahun 2014.”
Selama penulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Drs. Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M. Kes. selaku Dekan FIK UNIMED.
3. Kepada Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED. Bapak Drs. Mesnan, M. Kes. selaku Pembantu Dekan II FIK UNIMED dan
Bapak Dr. Budi Valianto, M. Pd. selaku Pembantu Dekan III.
4. Bapak Drs. Zulfanheri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNIMED
5. Bapak Drs. Nono Hardinoto, M. Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNIMED.
vi
7. Seluruh civitas Akademik Universitas Negeri Medan.
8. Seluruh manajemen Sekolah Sepak Bola Putra Melati.
9. Selama penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan dukungan dan bantuan baik moral maupun material terutama dari orang tua tercinta yaitu
(Ayahanda), (Ibunda), dan saudara–saudara saya. Terimakasih untuk dukungan semangat dan doamu.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta
membrikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan. Semoga kebaikan Bapak, Ibu, Saudara, Saudari,dapat menjadi amal yang baik dan mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, Agustus 2014 Penulis
iii ABSTRAK
IQBAL SYAHPUTRA. NIM 609321039. Pola Pembinaan Sekolah Sepakbola Putra Melati Kecamatan Medan Marelan Kelurahan Tanah Enamratus Tahun 2014. (Pembimbing: RAHMA DEWI). SKRIPSI : FIK UNIMED 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola Pembinaan Olahraga
Sekolah Sepakbola Putra Melati Kelurahan Tanah Enamratus, Kecamatan Medan
Marelan Sumatera Utara Tahun 2014. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
penyebab kenapa prestasi di Sekolah Sepakbola Putra Melati tetap minim
walaupun sudah berdiri cukup lama yaitu sekitar 10 tahun.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik
wawancara, observasi dan dokumentasi. penelitian ini dilakukan pada 01 Juli
hingga 15 Agustus 2014 yang bertempat di Lapangan Sekolah Sepakbola Putra
Melati dan juga di kantor sekretariat Sekolah Sepakbola Putra Melati. Subjek
penelitian berjumlah 78 orang dimana yang menjadi informan adalah 1 orang
penasehat, 3 orang pengurus, 1 orang pelatih dan 3 orang atlet.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Perencanaan pola pembinaan di
Sekolah Sepakbola Putra Melati terfokus pada pencapaian prestai yaitu menjadi
juara pada setiap turnamen yang diikuti. Perencanaan yang lain adalah
menjadikan setiap atlet Sekolah Sepakbola Putra Melati menjadi anak yang
berahlak dan berbudi perkerti yang baik. Program latihan dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan fisik, teknik, taktik dan mental bermain dengan
berpedoman pada kurikulum sepakbola tingkat nasional yang diperoleh pelatih
pada saat mengikuti pelatihan sepakbola. Perekrutan pemain untuk bergabung di
Sekolah Sepakbola Putra Melati tidak dilakukan seleksi tetapi untuk menjadi
anggota kesebelasan untuk mengikuti kejuaraan baru dilakukan seleksi yang ketat
mulai dari seleksi fisik, teknik, taktik dan mental bertanding. Sarana dan
Prasaaran di Sekolah Sepakbola Putra Melati akan ditingkatkan dari tahun ke
tahun sehingga lebih lengkap dari yang ada sekarang ini. (2) Pengorganisasian di
Sekolah Sepakbola Putra Melati adalah terdiri dari pelindung, penasehat, ketua,
wakil ketua, sekretaris, bendahara dan pelatih dan juga bidang bidang seperti
iv
di Sekolah Sepakbola Putra Melati diperoleh dari sumbangan donatur, sumbangan
dari orangtua dan juga dari iuran setiap siswa sebesar dua ribu rupiah setiap
mengikuti latihan. Hingga saat ini Sekolah Sepakbola Putra Melati belum
menjalin kerjasama dengan sponsor dan bila ada sponsor maka Sekolah Sepakbola
Putra Melati bersedia untuk hal tersebut. (3) Directing di Sekolah Sepakbola Putra
Melati yang mencakup komunikasi antar penasehat, pengurus, pelatih, atlet dan
juga orangtua atlet terjalin cukup baik. Dimana semua permasalahan yang
ditemukan di lapangan dapat diselesaikan dengan baik tentu dengan komunikasi
yang baik pula (4) Koordinasi di Sekolah Sepakbola Putra Melati adalah
mengenai aturan dan prosedur. Aturan di Sekolah Sepakbola Putra Melati selalu
ditegakkan dengan lisan sesuai dengan kebutuhan yang ada dimana setiap aturan
tersebut selalu ditaati oleh anggota organisasi. Demikian juga dengan prosedur,
tidak ada prosedur yang baku di Sekolah Sepakbola Putra Melati, semua berjalan
dengan berlandaskan kekeluargaan. (5) Controling mencakup standarisasi dan
koreksi. Standarisasi tidak terlalu menonjol di Sekolah Sepakbola Putra Melati,
hanya dilakukan pada saat seleksi untuk menjadi tim inti dalam mengikuti
pertandingan. Standarisasi yang lain yaitu menciptakan pemainan yang bagus
dimana kerjasama anggota tim terjalin dengan baik. Koreksi dan evaluasi selalu
dilakukan oleh pengurus. Koreksi selalu dilakukan baik pada sat pertandingan
maupun pada saat latihan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Kesimpulan penelitian ini adalah pola pembinaan di Sekolah Sepakbola
Putra Melati belum baik dilihat dari planning yang masih mengacu kepada juara,
juga pengorganisasian yang masih bersifat kekeluragaan selanjutnya directing,
pengkordinasian dan kontroling yang masih kurang baik. Masih banyak hal yang
harus diperbaiki oleh pengurus dan pelatih Sekolah Sepakbola Putra Melati agar
bisa menjadi lebih baik dan mengharumkan namanya di tingkat nasional dan
vii
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 37
B. Subjek Penelitian ... 38
C. Metode Penelitian ... 39
D. Teknik Pengumpulan Data ... 40
E. Teknik Analisis Data ... 45
BAB IV : DESKRIPSI DAN TEMUAN PENELITIAN A. Deskripsi Latar Penelitian ... 47
B. Deskripsi Data hasil Penelitian ... 49
viii BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 74
B. Saran ... 78
DAFTA PUSTAKA ... 80
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1 : Proses dan Fungsi Managemen ... 21
Gambar 2 : Jenjang Latihan Olahraga ... 29
Gambar 3 : Lapangan Sepakbola ... 30
Gambar 4 : Struktur Organisasi Sekolah Sepakbola Putra Melati ... 43
Gambar 5 : Peta Lokasi Lapangan Sepakbola Putra Melati ... 48
Gambar 6 : Struktur Organisasi ... 56
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1: Pedoman Wawancara Untuk Pengurus ... 81
Lampiran 2 : Pedoman Wawancara Untuk Pelatih ... 83
Lampiran 3 : Pedoman Wawancara Untuk Atlet ... 85
Lampiran 4: Laporan Hasil Observasi (LHO. 01) ... 87
Lampiran 5: Laporan Hasil Observasi (LHO. 02) ... 90
Lampiran 6 : Laporan Hasil Observasi (LHO. 03) ... 93
Lampiran 7 : Catatan Wawancara dengan Penasehat ... 96
Lampiran 8 : Catatan Wawancara dengan Pengurus ... 99
Lampiran 9 : Catatan Wawancara dengan Pengurus ... 101
Lampiran 10 : Catatan Wawancara dengan Pengurus ... 104
Lampiran 11 : Catatan Wawancara dengan Pelatih ... 107
Lampiran 12 : Catatan Wawancara dengan Atlet ... 110
Lampiran 13 : Catatan Wawancara dengan Atlet ... 113
Lampiran 14 : Catatan Wawancara dengan Atlet ... 115
Lampiran 15 : Jadwal Kegiatan Peneltian di SSB Putra Melati ... 118
Lampiran 16: Prestasi yang Pernah Diraih SSB Putra Melati ... 119
Lampiran 17: Profil SSB Putra Melati ... 120
Lampiran 18: Dokumentasi Penelitian ... 122
Lampiran 19: Surat – Surat Penelitian ... 128
1 BAB I
PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah
Olahraga menjadi kebutuhan masyarakat dunia saat ini. Dimana fungsi
olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar
mengolah tubuh untuk menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.
olahraga sudah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut
mengambil peran profesional di dalamnya, seperti menjadi atlet, pelatih, wasit dan
juga pelaku bisnis. Salah satu jenis kegiatan olahraga yang sudah berkembang
luas di seluruh penjuru dunia adalah sepakbola. Sepakbola modern dimulai dari
inggris, setelah the football association (FA) 8 Desember 1863 di Cambridge
yang pertama kali menyusun peraturan sepakbola untuk disebarkan keseluruh
dunia. Pada tanggal 21 Mei 1905 lahirlah federation international the football
association (FIFA) sebagai induk organisasi sepakbola tertinggi di dunia. Di
IndonesiaPSSI terbentuk 9 April 1930dan diterima menjadi anggota FIFA tahun
1952.
PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) adalah organisasi yang non
gaverment dimana ikut bertanggung jawab atas seluruh yang berhubungan dengan
sepakbola Indonesia termasuk pengembangan dan kemajuan sepakbola itu sendiri.
Banyak organisasi – organisasi yang berdiri untuk mendukung eksistensi dari
PSSI diantarnya merupakan organisasi yang berada dibawah naungan PSSI dan
ada juga yang merupakan organisasi mitra. Klub – klub sepakbola, sekolah
sepakbola, akademi sepakbola merupakan beberapa organisasi yang langsung
atlet-2
atlet sepakbola yang berprestasi. Sedangkan organisasi – organisasi mitra seperti
organisasi fans pada klub sepakbola, perusahaan mitra yang membantu klub untuk
menjalankan visi dan misinya.
Untuk menjalankan sebuah organisasi dibutuhkan manusia yang
menjalankan roda organisasi tersebut, alat-alat atau fasilitas seperti pendapat
Sondang P, Siagian yang mengatakan bahwa organisasi adalah keseluruhan proses
pengelompokan orang- orang, alat-alat, tugas – tugas, tanggung jawab, dan
wewenang sedemikian rupa, sehingga tercipta sebuah organisasi yang dapat
digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian yang telah
ditentukan.
Sejak PSSI berdiri banyak sudah prestasi yang sudah diraih di tingkat
Internasional tetapi jika dibandingkan dengan negara – negara lain yang lebih
kecil dari Indonesia ternyata prestasi tersebut sangatlah kurang membanggakan.
Pada era tahun 80-an sepakbola Indonesia menjadi tim yang ditakuti di asia
dimana mampu memenangkan berbagai even sepakbola internasional selanjutnya
pada 1986 Indonesia mampu menembus babak semifinal pada perhelatan ASEAN
GAMES, 1987 dan 1991 Indonesia meraih emas di ajang SEA GAMES dan
masih banyak pertandingan lainnya yang dimenangkan. Setelah tahun 1991
prestasi Indonesia merosot tajam dimana posisis PSSI benar – benar sulit dan
tidak berkembang hingga era – 21. Keterpurukan yang dialami oleh PSSI
disebabkan oleh banyak hal diantaranya adalah regenerasi pemain tidak
dipersiapkan, sepakbola Indonesia yang selalu di politisasi, dualisme
3
wilayah Indonesia dan inovasi akan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia
untuk olahraga masih sangat minim dengan kata lain pengelolaan organisasi PSSI
tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam Undang – Undang No 3 Tahun 2005 tentang sistem keolahragaan
Nasional menjelaskan bahwa Induk organisasi cabang olahraga adalah organisasi
olahraga yang membina, mengembangkan, dan mengkoordinasikan satu
cabang/jenis olahraga atau gabungan organisasi cabang olahraga dari satu jenis
olahraga yang merupakan anggota federasi cabang olahraga InterNasional yang
bersangkutan.
Untuk meningkatkan prestasi PSSI perlu dilakukan pembinaan yang serius
sejak usia dini. Setiap sekolah sepakbola diberikan dukungan sarana – prasarana
dan juga ikut berperan aktif meningkatkan kualitas pelatih agar bisa meningkatkan
prestasi dari sekolah sepakbola itu sendiri dan alangkah bagusnya jika itu tidak
dilakukan hanya dikota – kota besar tetapi juga di seluruh daerah yang ada di
Indonesia sehingga tercipta manusia – manusia muda yang tidak hanya sehat dan
bugar tetapi juga berprestasi yang bisa mengharumkan nama bangsa dan negara.
Pembinaan dan perkembangan olahraga sejak usia dini, yaitu periode umur
anak sekitar 4 – 6 tahun yang pada hakekatnya merupakan bagian dari kebijakan
Nasional, kiranya sudah tidak dapat ditawar lagi apabila kita ingin mempunyai
atlet yang unggul, yang mempunyai ukuran aunthometrik fisik dan karakteristik
psikologi yang prima. Hal ini dapat diperoleh melalui jaringan dengan
4
Selanjutnya Mochamad Sajoto (1998) mengatakan terdapat banyak faktor
yang menentukan tercapainya suatu prestasi olahraga. Untuk menentukan suatu
prestasi olahraga merupakan usaha – usaha yangperlu diperhitungkan secara
matang dengan usaha pembinaan, melalui suatu pembibitan secara dini, serta
peningkatan prestasi melalui ilmiah yang terkait. Selanjutnya dikatakan bahwa
semua pembinaan olahraga yang bertujuan meningkatkan prestasi yang tinggi
memerlukan sarana dan prasarana yang memadai dan harus dipenuhi. Sarana –
sarana tersebut antara lain merupakan fakor – faktor bakat, kesehatan, gizi,
organisasi, fasilitas dan lingkungan seperti masyarakat dan sekolah serta faktor
pembinaan.
Sekolah sepakbola merupakan salah satu wadah untuk pembinaan olahraga
yang dimulai sejak usia dini. Pada sekolah sepakbola tentu harus mempunyai
kurikulum pendidikan yang mengacu pada pertumbuhan dan perkembangan anak
sehingga latihan tidak akan menimbulkan cedera. Program latihan yang diberikan
kepada anak juga harus terukur untuk itu diperlukan orang – orang yang paham
dan mau memberikan waktunya untuk meningkatkan prestasi olahraga sepakbola
itu sendiri. Sekolah sepakbola adalah tempat dimana anak – anak bisa
mengembangkan bakatnya untuk bermain sepak bola dan juga untuk
meningkatkan kemampuan motoriknya sehingga bisa melakukan aktivitas yang
lebih baik. Pada dasarnya sekolah sepakbola yang mempunyai banyak siswa harus
dapat dimanajemen sehingga dapat menciptakan pemain – pemain yang baik.
Sekolah sepak bola harus membuat perencanaan jangka pendek, menengah dan
5
tua memegang peranan yang sangat penting disamping tetap menjaga pola makan
anaknya juga untuk memberikan dukungan terhadap para siswa maupun kepada
klub, ini merupakan hal yang tidak bisa diabaikan karena motivasi siswa banyak
dibentuk dari peranan orangtuanya untuk mendukung anaknya berlatih sepakbola.
Fasilitas harus dapat dikelola sekolah sepak bola dengan baik menambah
fasilitas yang perlu dan juga menjaga serta merawat fasilitas yang ada sehingga
kualitas latihan bisa terjamin dengan dukungan fasilitas yang lengkap. Sekolah
sepak bola perlu untuk memperhatikan finansial setiap pengurus yang ada
dilingkungannya,sehingga roda organisasi bisa berjalan dengan baik dan
bertanggung jawab. Pelatih juga seharusnya diberikan kesempatan untuk
mengikuti seminar dan juga pelatihan – pelatihan sehingga pelatih selalu
mempunya semangat dan mendapatkan ilmu yang baru dimana bisa diterapkan
kepada siswa di sekolah sepak bola tersebut.
Sekolah Sepakbola Putra Melati adalah salah satu sekolah sepakbola yang
ada di kota Medan Propinsi Sumatera Utara. Sekolah Sepakbola Putra Melati
sudah berdiri sejak tahun 2009, memiliki siswa sebanyak 80 orang yang terdiri
dari usia 9-18 tahun. Latihan dilaksanakan di lapangan sepakbola Marelan dimana
latihan dilakukan setiap hari Senin hingga hari Sabtu mulai pukul 15’00-18’00.
Sekolah Sepakbola Putra Melati Kecamatan Medan Marelan telah beberapa kali
meraih juara dalam pertandingan sepakbola antara lain : Juara 3 Liga Junior,
“Sportama Festival 2013”, Juara 3 Melati Cup 2012, Juara 3 Simulasi Antar Club
2012, Juara 1 Worldcup Melati 2013 dan Juara 2 Melati Cup 2012 peringkat 16
6
Dari hasil raihan prestasi yang ditorehkan Sekolah Sepakbola Putra Melati
masih dapat dikatakan belum baik dimana hasil yang dicapai masih belum
memuaskan sebagian besar juara yang diraih masih peringkat 3 bahkan dalam
even yang bersifat Nasional tidak bisa meraih 8 besar. Untuk mengetahui sebab
dari hal tersebut perlu dikaji beberapa hal tentang Sekolah Sepakbola Putra Melati
sehingga bisa menjadi bahan evaluasi untuk membuat lebih baik lagi.
B.Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah yang
timbul dalam dunia olahraga khusunya olahraga sepakbola yaitu :(1) Bagaimana
perkembangan olahraga sepakbola Medan Sumatera Utara? (2) Bagaimana
perkembangan olahraga sepakbola Sekolah Sepakbola Putra Melati? (3)
Bagaimana prestasi olahraga sepakboladi Medan Sumatera Utara? (4) Bagaimana
prestasi olahraga sepakbola Sekolah Sepakbola Putra Melati? (5) Bagaimana pola
pembinaan olahraga sepakbola di Medan Sumatera Utara? (6) Bagaimana pola
pembinaan olahraga sepakbola di SSB Putra Melati Tahun 2014? (7) Bagaimana
manajeman olahraga sepakbola di SSB Putra Melati Tahun 2014? (8) Bagaimana
fungsi dan peranan SSB Putra Melati dan perkembangan prestasi olahraga
sepakbola di Sumatera Utara?
C.Pembatasan Masalah
Melihat banyaknya masalah yang timbul dalam identifikasi masalah di atas
maka unuk memfokuskan sasarannya peneliti melakukan pembatasan pada
bagaimana pola pembinaan Sekolah Sepakbola Putra Melati Kecamatan Medan
7
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Pola Pembinaan Sekolah
Sepakbola Putra Melati Kecamatan Medan Marelan Kelurahan Tanah Enamratus
Tahun 2014”.
E.Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pola pembinaan sekolah sepakbola pada SSB Putra Melati Medan Marelan Tanah
Enamratus Tahun 2014.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui proses pembinaan manajemen pada Sekolah Sepakbola
Putra Melati Tahun 2014.
2. Sebagai bahan evaluasi terhadap sekolah sekolah sepakbola di Sumatera Utara
untuk memperbaiki atau meningkatan kualitas pola pembinaannya sehingga
bisa berprestasi lebih baik.
3. Memberikan informasi tentang faktor dan kendala yang dihadapi dalam
pembinaan olahraga sepakbola dan sebagai bahan acuan untuk pola pembinaan
Sekolah Sepakbola di Sumatera Utara.
4. Sebagai bahan acuan kepada para peneliti olahraga yang berkeinginan untuk
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan penelitian yang telah dibahas, maka dapat
disimpulkan hasil dari penelitian ini sebagai berikut:
1) Planning
Dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dapat disimpulkan
bahwa perencanaan di Sekolah Sepakbola Putra Melati Tanah Enam Ratus Medan
Belawan meliputi terget, program latihan, perekrutan atlet serta sarana dan
prasarana. Target Sekolah Sepakbola Putra Melati adalah menjadi juara, baik di
sekitar kota medan, Sumatra Utara, maupun di tingkat nasional, tetapi target
tersebut belum tercapai, padahal Sekolah Sepakbola Putra Melati sudah sering
mengikuti kejuaraan – kejuaraan sepakbola. Target yang lain adalah menciptakan
atlet – atlet yang berahlak dan berbudi perkerti yang baik sehingga terhindar dari
kenakalan – kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba.
Pelatih Sekolah Sepakbola Putra Melati memiliki sertifikat C dan B
nasional dengan latar pendidikan formal SMA. Pelatih mempunyai latar belakang
sebagi pemain bola. Pelatih Sekolah Sepakbola Putra Melati cukup disiplin dalam
membina atlet – atletnya dan berharap tetap bekerja keras baik dari akdemik
maupun prestasi di luar sekolah. Latihan di Sekolah Sepakbola Putra Melati
dilakukan setiap hari senin hingga sabtu yang dimulai pukul 15.00 – 18.00.
Program latihan di Sekolah Sepakbola Putra Melati lebih menekankan pada
77
Untuk menjadi atlet di Sekolah Sepakbola Putra Melati tidak harus
memiliki kemampuan fisik, teknik, taktik dan mental yang bagus hanya bersedia
mengikuti peraturan dan disiplin yang berlaku di Sekolah Sepakbola Putra Melati.
Sedangkan untuk menjadi anggota tim pada setiap kejuaraan maka pelatih
melakukan seleksi fisik, teknik, taktik dan mental yang ketat terhadap setaip
anggota Sekolah Sepakbola Putra Melati sehingga terjaring atlet – atlet yang baik
secara mental dan fisik yang pada akhirnya mampu mencapai tujuan yang telah
ditetapkan yaitu menjadi juara pada setiap turnamen.
Sarana dan prasarana di Sekolah Sepakbola Putra Melati sagatlah minim.
Dilihat dari lapangan sepakbola yang tidak terawat. Rumput tidak dipotong secara
berkala, jika hujan turun akan banyak genangan – genangan air, dan lapangan ini
memang tidak diperuntukkan untuk menjadi lapangan sepakbola. Sekolah
Sepakbola Putra Melati memiliki bola kaki 20 Buah, Kerucut 2 set, kerucut
sedang 1 set, Tiang Gawang Kecil 4 Buah, 5 Set Rompi, Costum dan Set, dan
Cuns Tiang Berdiri 4 Buah.
Perencanaan di Sekolah Sepakbola Putra Melati belum dilaksanakan
dengan baik dimana tujuan organisasi bersifat sempit yaitu hanya untuk mengejar
juara dan memperbaiki akhlak atletnya. Perlu untuk merencanakan kemajuan
Sekolah Sepakbola Putra Melati dan ditulis secara terperinci ke dalam anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga yang menjadi acuan pengorganisasian Sekolah
78
2) Organizing
Dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dapat disimpulkan
bahwa pengorganisasian pembinaan Sekolah Sepakbola Putra Melati mencakup
struktur organisasi, dana dan kerjasama dengan sponsor.
Pola pembinaan Sekolah Sepakbola Putra Melatih memiliki bagan struktur
organisasi. Dari struktur organisasi inilah anggota personalia mengetahui apa
tugas dan kewajibannya masing – masing. Struktur organisasi ini juga
memudahkan koordinasi antar sesama pengurus dan untuk mengetahui siapa –
siapa saja yang bertangung jawab akan bidang bidang dalam peningkatan prestasi
futsal.
Sumber dana Sekolah Sepakbola Putra Melati berasal dari iuran yang
dikumpulkan setiap anggota yaitu sebesar dua ribu rupiah setiap mengikuti
latihan. Sedangkan jika Sekolah Sepakbola Putra Melati mengikuti turnamen atau
kejuaraan dana dikumpulkan melakui sumbangan dari orangtua siswa dan juga
dari donatur, dana tersebut akan dialokasikan pada uang transportasi atlet,
adminstrasi, dan biaya – biaya lainnya. Sekolah Sepakbola Putra Melati tidak
memiliki kerja sama dengan sponsor. Tetapi wawancara dengan pihak pengurus
dan pelatih akan menerima apabila ada sponsor yang mau bekerjasama dengan
mereka.
Pengorganisasian Sekolah Sepakbola Putra Melati belum tertulis secara
terperinci ke dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang menjadi
79
3) Directing
Dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dapat disimpulkan
bahwa pengarahan di Sekolah Sepakbola Putra Melati ini meliputi kemunikasi dan
motivasi.
Komunikasi di Sekolah Sepakbola Putra Melati sagatlah baik, antara
penasehat, pengurus, pelatih, orangtua atlet dan juga atlet. Komunikasi tersebut
bersifat positif. Komunikasi antar sesaman pengurus diperlukan untuk
menjalankan roda organisasi yang tentunya akan mempengaruhi prestasi yang
diraih oleh Sekolah Sepakbola Putra Melati.
Motivasi menjadi faktor penting yang perlu diberikan kepada atlet dan
juga orangtua atlet agar tetap mau berlatih sepakbola dan orangtua turut serta
mengingatkan dan mendorong anaknya agar tetap mau berlatih dengan baik dan
tekun.
4) Coordinating
Dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dapat disimpulkan
bahwa koordinasi ini meliputi aturan dan prosedur. Pembinaan Sekolah Sepakbola
Putra Melati memiliki aturan dan prosedur. Aturan dan prosedur tersebut tidak
tertulis. Walaupun aturan prosedur tersebut tidak tertulis bagi atlet yang
melanggar peraturan tersebut mendapat sanksi dari pelatih dimana bentuk sanksi
berupa teguran, nasehat dan arahan dan juga hukuman yang diberikan kepada atlet
agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Prosedur di Sekolah Sepakbola
80
diselesaikan dengan cara kekeluragaan ditambah dengan belum adanya anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga di Sekolah Sepakbola Putra Melati.
5) Controlling
Dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dapat disimpulkan
bahwa pengontrolan meliputi standarisasi dan kondisi. Pembinaan Sekolah
Sepakbola Putra Melati belum mencapai standarisasi prestasi. Hal ini dapat dilihat
dari minimnya prestasi yang diraih tim tersebut. Pengurus dan pelatih Sekolah
Sepakbola Putra Melati mengharapkan setiap atletnya berbudi pekerti luhur dan
tidak menyalahgunakan narkoba hal inilah yang selalu ditekankan pada setiap
latihan.
Pengurus dan pelatih selalu saling mengoreksi, baik setelah pertandingan
maupun latihan, hal itu bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap hal yang
lebih baik lagi bagi prestasi Sekolah Sepakbola Putra Melati. Koreksi dan evaluasi
juga dilakukan agar kesalahan – kesalahan yang sama tidak terulang kembali.
B.Saran
Dari kesimpulan yang telah diuraikan maka dapat dikemukakan beberapa
saran sebagai berikut:
1) Bagi pengurus dan pelatih agar membuat anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga sebagai acuan berjalannya roda organisasi Sekolah Sepakbola
Putra Melati
2) Sarana dan prasarana di Sekolah Sepakbola Putra Melati harus lebih
diperhatikan sperti lapangan sepakbola yang standar, peralatan latihan yang
81
3) Sekolah Sepakbola Putra Melati harusnya memiliki sponsor untuk
mendapatkan dana yang sangat dibutuhkan demi kelangsungan organisasi.
4) Pelatih dalam melatih di Sekolah Sepakbola Putra Melati harus mengacu
kepada periodisasi latihan sesuai dengan kebutuhan atlet di sana dimana
periodisasi latihan disusun berdasarkan prisip – prinsip latihan.
5) Pelatih lebih memperhatikan perkembangan fisik atlet Sekolah Sepakbola
Putra Melati dimana banyak di antara mereka berusia antara 6 – 16 tahun,
Program latihan yang disusun harus bisa menghindari cedera pada masa
dewasa nantinya.
6) Pelatih dan Pengurus harus mendapatkan gaji yang layak sehingga latihan
bisa dilakukan dengan maksimal dan profesinal.
7) Iuran latihan yang dikumpulkan setiap latihan sangatlah kecil, perlu untuk
ditambah agar latihan bisa berjalan dengan maksimal.
8) Bagi para atlet agar lebih tekun dan disiplin dalam berlatih dan memiliki
tanggung jawab yang besar untuk meningkatkan prestasi Sekolah Sepakbola
Putra Melati.
9) Pelatih agar selalu aktif mengikuti seminar – seminar sepakbola untuk
meningkatkan kemampuannya dalam melatih atlet Sekolah Sepakbola Putra
Melati.
10) Sekolah Sepakbola Putra Melati harus lebih baik dalam mencari dukungan
dana sehingga tidak terhalang untuk mengikuti turnamen sepakbola yaitu
82
DAFTAR PUSTAKA
Handoyo T. Hani (2002), Manajemen, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta
Harsuki, 2003, Perkembangan Olahraga Terkini, PT Raja Grafindo Persada; Jakarta
Harsono, 1998, Coaching dan Aspek – Aspek Psikolgis dalam Coaching: Jakarta
Hurloc B. Elisabeth, 1980, Psikologi Perkembanga, Erlangga : Jakarta.
http://kamusbahasaindonesia.org/pola/mirip
http://fptijateng.multiply.com/journal/item/305 Sistem Pembinaan dan Reformasi Bangunan Keolahragaan Nasional
http://e-journal.uajy.ac.id/1082/3/2TA12860.pdf
https://www.google.com/search?q=ukuran+lapangan+sepakbola
Maleong, 2010, Metode Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja Rosdakarya : Bandung
Muhammad Nazir, 1985, Metode Penelitan, Penerbit Galia Indonesia : Jakarta
Sugiono, 2008, Metode Penelitian Pendidikan, Afabeta : Bandung
Timo S. Scheunemann, 2012, Kurikulum dan Pedoman Dasar Sepak Bola
Indonesia, PSSI : Jakarta