• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI MANAJEMEN KELAS MOTIVASI DAN LINGKUNGAN TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH Kontribusi Manajemen Kelas, Motivasi dan Lingkungan terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Dabin III Kecamatan Godong.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI MANAJEMEN KELAS MOTIVASI DAN LINGKUNGAN TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH Kontribusi Manajemen Kelas, Motivasi dan Lingkungan terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Dabin III Kecamatan Godong."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI MANAJEMEN KELAS MOTIVASI DAN LINGKUNGAN TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH

DASAR

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun

Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh

HERIN VERDA RIYANI

NIM Q100140038

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

KONTRIBUSI MANAJEMEN KELAS MOTIVASI DAN LINGKUNGAN TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH

DASAR

Oleh:

Herin Verda Riyani1, Sutama2, dan Sabar Narimo3

1Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta 2,3Dosen Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

herinverda@yahoo.co.id

Abstract

Implementation of classroom management, motivation and a good learning environment is expected to improve student learning discipline. But in reality many students are lazy to study, assignments are late, or even skipped due to lack of motivation. This study aims to examine the contribution of classroom management, motivation, and environment to discipline students of class V elementary school in the III Dabin District Godong. This research uses descriptive quantitative methods and data were analyzed using regression analysis showed that the implementation ganda. Result classroom management, motivation and environment contribute to student learning discipline by 78.2% with the regression equation Y = 7.371 + 0.261 X1 + 0.275 X2 + 0.238 X3. Based on the

results of analysis and discussion, then it can be concluded that the implementation of class management, motivation, and environment contribute positively to discipline students of class V SD in the Dabin III District Godong.

keywords: classroom management, motivation, environment, learning discipline Abstrak

Pelaksanaan manajemen kelas, motivasi dan lingkungan belajar yang baik diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan belajar siswa. Namun kenyataannya banyak siswa yang malas belajar, tugas dikumpulkan terlambat, atau bahkan membolos karena kurangnya motivasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji seberapa besar kontribusi manajemen kelas, motivasi, dan lingkungan terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas V SD di Dabin III Kecamatan Godong. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan data dianalisa menggunakan analisis regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen kelas, motivasi dan lingkungan memberikan kontribusi terhadap kedisiplinan belajar siswa sebesar 78,2% dengan persamaan regresi Y= 7,371 + 0,261 X1 + 0,275 X2 + 0,238 X3 . berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, maka

dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan manajemen kelas, motivasi, dan lingkungan memberikan kontribusi yang positif terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas V SD di Dabin III Kecamatan Godong.

(6)

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Berdasarkan tujuan tersebut, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan (Djamarah, 2005). Guru merupakan pemegang peran utama dalam proses belajar mengajar. Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar-mengajar meliputi berbagai hal sebagaimana yang dikemukan oleh Adams dan Decey antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan konselor.

Manajemen sebagai sebuah metode dimana guru memiliki rencana organisasi, mengatur, berkomunikasi, berkoordinasi, mengontrol, dan mengarahkan tindakan siswa untuk mencapai tujuan yang dikehendaki (Adeyemo, 2012). Permasalahan manajemen kelas pada siswa kelas V Sekolah Dasar di Dabin III siswa yang cenderung kurang mematuhi gurunya, siswa malas mengikuti pelajaran dan menggampangkan tugas dari gurunya.

Motivasi merupakan segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan. Motivasi belajar yang dimiliki siswa akan menentukan arah pencapaian tujuan yang diinginkannya. Siswa yang menganggap bahwa mata pelajaran itu menyenangkan maka siswa tersebut akan lebih tekun mempelajari materi-materi dalam pelajaran. Begitupun sebaliknya, siswa yang menganggap pelajaran itu tidak menyenangkan, maka dia akan bermalas-malasan dalam belajar. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, masih terlihat motivasi belajar siswa yang rendah. Hal ini ditunjukkan dengan kurang disiplinnya siswa dalam belajar.

(7)

duduk yang berdesakan sehingga siswa kurang nyaman dalam belajar. Dari lingkungan non fisik seperti ada siswa yang menggangu temannya, kelas gaduh, bahkan ada yang tertidur saat pelajaran berlangsung.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji kontribusi manajemen kelas,motivasi dan lingkungan terhadap kedisiplinan belajar.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan menganalisanya dengan analisis regresi ganda untuk mengetahui kontribusi manajemen kelas, motivasi dan lingkungan terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas V SD di Dabin III Kecamatan Godong. Jumlah populasi yaitu 154 siswa. Sampel diambil dengan tehnik random sampling menggunakan rumus Slovin diperoleh sampel 111 siswa.

Teknik pengumpulan data menggunakan angket yang disebar kepada responden untuk masing-masing variabel penelitian.Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3 +

e. Kebenaran hipotesis dilakukan secara keseluruhan atau simultan, maka dilakukan uji F, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X1,X2,…Xn)

yang terdapat dalam model secara bersama-sama atau simultan yang signifikan terhadap variabel terikat (Y). Pernyataan hipotesis benar digunakan Uji t. Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan variabel independen (sarana prasarana pendidikan, kondisi lingkungan, dan kedisiplinan kerja) terhadap variabel dependen (kinerja guru) yang dinyatakan dalam persentase. Koefisien determinasi (R2) dihitung dengan menggunakan

(8)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kedisiplinan belajar diukur dengan aspek disiplin belajar dirumah, disiplin belajar di sekolah. Berdasarkan hasil olah data secara statistik dapat diketahui bahwa kedisiplinan belajar siswa kelas V SD di Dabin III Kecamatan Godong berkategori sedang yaitu 44 atau 39,64%.

Manajemen kelas diukur dengan menggunakan aspek pengaturan ruang kelas, pengorganisasian peserta didik, kondisi sosio emosional. Berdasarkan hasil olah data secara statistik dapat diketahui bahwa manajemen kelas siswa kelas V di Dabin III Kecamatan Godong berkategori sedang yaitu 54 atau 48,65%.

Motivasi diukur dengan menggunakan aspek kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa cinta kasih, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Berdasarkan hasil olah data secara statistik dapat diketahui bahwa Motivasi belajar siswa kelas V SD di Dabin III Kecamatan Godong berkategori sedang yaitu 55 atau 49,55%.

Lingkungan belajar diukur dengan menggunakan aspek lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil olah data secara statistik dapat diketahui bahwa Lingkungan belajar siswa kelas V SD di Dabin III Kecamatan Godong berkategori sedang yaitu 47 atau 42,34%.

Tabel 1. Ringkasan Hasil Uji Normalitas nilai masing-masing variabel Uji Normalitas L0,05;194 Sig. Keputusan Kesimpulan

Manajemen Kelas 0,063 0.064 H0 diterima Normal

Motivasi 0,063 0,067 H0 diterima Normal

Lingkungan 0,063 0,216 H0 diterima Normal

Kedisiplinan 0,063 0,133 H0 diterima Normal

Berdasarkan tabel di atas untuk masing-masing sampel harga dari Lobs<L0,05;n atau sig > 0.05, ini berarti bahwa masing-masing sampel berasal dari

(9)

Tabel 2.Hasil Uji Linearitas antara variabel bebas dengan terikat

Uji lineartitas Fobs Ftabel Sig. Keputusan

Kesimpul an Manajemen kelas * Kedisplinan 2,256 2,689 0.157 H0 diterima Linear

Motivasi * Kedisplinan 2,792 2,689 0.944 H0 diterima Linear

Lingkungan * Kedisplinan 2,520 2,689 0,384 H0 diterima Linear

Berdasarkan tabel di atas untuk masing-masing sampel harga dari Fobs<F0,05;df1;df2 atau sig > 0.05, ini berarti bahwa hubungan antara Xj dan Y linear.

Tabel 3. RingkasanTabel hasil uji multikolinearitas masing-masing variabel

uji multikolinearitas Toleransi VIF Keputusan Kesimpulan

Manajemen Kelas 0.149 6,732 H0 ditolak Tidak terjadi multikolinearitas

Motivasi 0,157 6,364 H0 ditolak Tidak terjadi multikolinearitas

Lingkungan 0,197 5,084 H0 ditolak Tidak terjadi multikolinearitas

Berdasarkan tabel di atas untuk masing-masing sampel harga dari Toleransi> 0,1 atau VIF< 10,00, ini berarti bahwa variabel bebas tidak terjadi

multikolinearitas

Tabel 4. RingkasanTabel hasil uji Autokorelasi

uji otokorelasi d dU Keputusan Kesimpulan

Xj 2,033 1,919 H0 diterima Tidak terjadi Autokorelasi

Berdasarkan tabel di atas, harga dari d > dU, ini berarti bahwa variabel bebas tidak terjadi autokorelasi.

Tabel 5.Tabel hasil uji Heteroskodestisitas

uji

(10)

Berdasarkan tabel di atas, harga dari r < rtabel atau sig > 0,025, ini berarti

bahwa tidak ada gejala heteroskedastisitas.

Analisis regresi bertujuan untuk menguji kontribusi antara variabel bebas yaitu manajemen kelas, motivasi dan lingkungan terhadap variabel terikat yaitu disiplin. Perhitungan menggunakan program SPSS 16, didapat persamaan regresinya sebagai berikut :

Tabel 6 Koefisien masing-masing variabel bebas Coefficientsa

Dari persamaan regresi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila nilai manajemen kelas, motivasi dan lingkungan masing-masing naik satu tingkat maka pengaruh masing-masing variabel berturut-turut naik sebesar 0,261, 0,275 dan 0,238.

Berdasarkan uji yang telah dilakukan diperoleh harga statistik uji untuk taraf signifikansi 0,05 pada masing-masing sampel sebagai berikut :

Tabel 7.Tabel hasil uji signifikansi simultan

Uji Signifikansi Simultan Fobs Ftabel Keputusan

Regresi 56,272 2,689 H0 ditolak

Berdasarkan tabel di atas, harga dari F > Ftabel, ini berarti bahwa

hubungan linear ganda antara manajemen kelas, motivasi dan lingkungan dengan disiplin berarti.

(11)

Tabel 8.Tabel hasil uji signifikansi parameter (Uji t)

Uji Signifikansi Parameter tobs ttabel Keputusan

Manajemen Kelas 2,781 1,982 H0 ditolak

Motivasi 2,836 1,982 H0 ditolak

Lingkungan 2,895 1,982 H0 ditolak

Berdasarkan tabel di atas, harga dari t> ttabel, ini berarti bahwa terdapat

korelasi yang positif antara manajemen kelas,motivai dan lingkunganterhadap kedisiplinan, dengan demikian makin tinggi nilai.

Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan variabel independen (manajemen kelas, motivasi belajar,dan lingkungan belajar) terhadap variabel dependen (kedisiplinan belajar)

Tabel 9. Tabel koefisien determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .782a .612 .601 1.608 1.922

Dari tabel di atas di dapat nilai koefisien determinasi sebesar 0,782, dimana senilai dengan 78,2%. Sehingga variabel independent memberikan sumbangan sebesar 78,2 % dari nilai kedisiplinan peserta didik. Sedangkan 21,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Dengan ini penggunaan variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat sudah tepat.

Tabel 10.Sumbangan Efektif

Variabel Koefisien (β) R Sumbangan Efektif

Manajemen kelas 0,261 0,756 19,732%

Motivasi 0,275 0,754 20,735%

Lingkungan 0,238 0,744 17,707%

(12)

Tabel 11.Sumbangan Relatif

Variabel Sumbangan

Efektif R

2 Sumbangan Relatif

Manajemen kelas 19,732% 0,612 32,24%

Motivasi 20,735% 0,612 33,88%

Lingkungan 17,707% 0,612 28,93%

Terlihat dari tabel diatas bahwa variabel motivasi mempunyai sumbangan relatif paling besar terhadap kedisiplinan belajar yaitu sebesar 33,88%.

Manajemen kelas adalah tugas seorang guru untuk menciptakan, memperbaiki dan memelihara sistem atau organisasi kelas, sehingga siswa dapat memanfaatkan kemampuan, bakat dan energinya pada tugas-tugas individual. Pengelolaan kelas juga diartikan sebagai upaya mengembangkan potensi yang ada pada anak didik secara optimal untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran (Naila Bali, 2015).

Manajemen kelas memberikan sumbangan efektif sebesar 19,732%. Dengan taraf signifikansi 5% diperkuat nilai sig 0,000 < 0,05. Artinya semakin baik manajemen kelas di sekolah maka kedisiplinan belajar peserta didik semakin baik. Didukung oleh Martuti didalam penelitiannya menyatakan bahwa manajemen kelas berpengaruh secara signifikan dengan nilai sig 0,000 < taraf signifikansi 0,05. Manajemen kelas dapat menjadi pendukung faktor-faktor lain yang lebih dominan dan dapat menjadikan siswa meningkatkan kedisiplinan belajarnya.

(13)

meliputi cita-cita atau spirasi siswa, kemampuan belajar, kondisi jasmani dan rohani siswa, unsur dinamis belajar, dan upaya guru membelajarkan siswa.

Motivasi memberikan sumbangan efektif sebesar 20,735%. Taraf signifikansi 5% diperkuat nilai sig 0,000< 0,05 yang artinya semakin tinggi motivasi akan semakin meningkat pula kedisiplinan belajar siswa. Penelitian Emmet (2013) menyatakan bahwa ada hubungan antara lima faktor motivasi ekstrinsik misalnya untuk mencapai nilai yang tinggi, gelar yang tinggi dan kehormatan yang tinggi. Faktor yang paling dominan adalah rekan-kelompok dengan ditunjukkan nilai sig 0,045 < taraf signifikansi 0,05. Martuti (2014) menyatakan bahwa lima faktor yaitu cita-cita atau aspirasi siswa, kemampuan belajar, kondisi jasmani dan rohani siswa, unsur dinamis belajar, dan upaya guru membelajarkan siswa. Penelitian ini menyatakan bahwa motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah dan penggerak tingkah laku. Motivasi mempunyai nilai dalam menentukan keberhasilan, demokratisasi pendidikan, membina kreatifitas dan imajinitas guru, pembinaan disiplin belajar, dan menentukan efektifitas pembelajaran. Athman (2014) menyatakan motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam belajar siswa karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan oleh siswa, hal ini berarti siswa yang mempunyai belajar yang tinggi akan tekun dalam belajar dan terus belajar secara kontinyu tanpa mengenal putus asa.

(14)

Lingkungan memberikan sumbangan efektif sebesar 17,707%. Taraf signifikansi 5% diperkuat nilai sig 0,000< 0,05 terhadap kedisiplinan belajar. Artinya semakin baik lingkungan belajar, baik lingkungan keluarga, dan sekolah semakin meningkat pula kedisiplinan belajar peserta didik. Didukung oleh Athman (2014) menyatakan bahwa peran orang tua dan guru dalam pendidikan berpengaruh signifikan terhadap kedisiplinan belajar siswa. Ditunjukkan dengan nilai sig 0,001 < taraf signifikansi 0,05. Dalam penelitian Yazdanfar (2014) mengatakan Lingkungan standar dilengkapi dengan fasilitas yang cocok memiliki efek mendasar pada materi pembelajaran yang lebih baik dan lebih dalam dan kondisi mental para siswa dan orang tua mereka dan, akhirnya, pada ketenangan mental mereka dan kemajuan sosial. Dalam survei ini, lokasi geografis sekolah, nilai yang baik dan peralatan yang diperlukan dibahas sebagai kelas adalah tempat yang memiliki dampak langsung pada proses pendidikan. Maka sisa komponen sekolah dengan pengaruh tidak langsung tapi penting setelah pelatihan dianggap. Dalam ulasan ini, itu juga mencoba untuk mempertimbangkan peran departemen administrasi dan logistik dalam prestasi siswa.

Kedisiplinan belajar merupakan kesadaran untuk mengendalikan diri agar bersungguh-sungguh dalam belajar, sehingga belajar akan penuh dengan kesadaran, tanpa paksaan serta terciptanya lingkungan belajar yang kondusif. Kedisiplinan belajar siswa diukur dengan adanya persiapan belajar, perhatian terhadap kegiatan belajar di kelas, ketepatan waktu menyelesaikan tugas. Hal tersebut dibuktikan oleh Idris (2013) yang menyatakan bahwa kedisiplinan ditentukan adanya ketertiban diri saat belajar di kelas, perhatian yang baik saat belajar di kelas, rajin dan teratur belajar, serta dapat mengatur waktu belajar dirumah. Maka dibutuhkan ketekunan, perencanaan belajar, penjadwalan belajar dan penetapan tujuan belajar untuk mencapai kedisiplinan belajar.

(15)

motivasi naik 1 skor maka pengaruh variabel tersebut naik sebesar 0,254, sedang nilai lingkungan naik 1 skor maka pengaruh variabel tersebut naik sebesar 0,246. Sehingga Hipotesis menyatakan “ada kontribusi antara manajemen kelas, motivasi dan lingkungan terhadap variabel kedisiplinan belajar siswa kelas V di Dabin III”. Hal ini didukung Tenaw (2013) yang mengatakan bahwa hubungan antara disiplin positif dan masing-masing dari tiga strategi yang disajikan adalah signifikan. Ditunjukkan dengan nilai sig 0,001 < 0,05 yang menyatakan bahwa disiplin berdampak positif terhadap proses belajar. Emmet (2013) juga menyatakan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara keterampilan disiplin-ketekunan, jadwal pertemuan, penetapan tujuan dan perencanaan untuk pencapaian penyelesaian tugas dan prestasi akademik. Dengan demikian dapat dimaknai bahwa manajemen kelas, motivasi serta lingkungan belajar yang baik maka akan meningkatkan kedisiplinan belajar siswa.

PENUTUP

Manajemen kelas, motivasi dan lingkungan secara simultan berkontribusi secara signifikan terhadap kedisiplinan siswa kelas V sekolah dasar. Hal ini ditunjukkan dengan uji F. Hasilanalisa menunjukkan nilai F=56,272 dengan nilai sig p = 0,000 ˂ 0,01 maka hipotesis diterima. Ini berarti bahwa manajemen kelas, motivasi, dan lingkungan secara bersama-sama meningkatkan kedisiplinan belajar siswa.

Manajemen kelas secara parsial berkontribusi secara signifikan terhadap kedisiplinan siswa kelas V sekolah dasar. Hal ini ditunjukkan dengan uji t. Hasil analisa menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,781 dengan nilai sig p = 0,000 ˂ 0,01 maka hipotesis diterima. Ini berarti bahwa manajemen kelas, yang baik akan meningkatkan kedisiplinan belajar siswa.

(16)

Lingkungan secara parsial berkontribusi secara signifikan terhadap kedisiplinan siswa kelas V sekolah dasar. Hal ini ditunjukkan dengan uji t. Hasil analisa menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,895 dengan nilai sig p = 0,000 ˂ 0,01 maka hipotesis diterima. Ini berarti bahwa lingkungan belajar yang baik akan meningkatkan kedisiplinan belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Adeyemo. 2012. The Relationship Between Effective Classroom management And Students Academic Achivement. European Journal of Education Studies. Vol 4. No 3. P. 367-370

Ahmad, Iqbal dkk. 2012. Teacher’s Perceptions of Classroom Management, Problem and its Solutions: case of Goverment Secondary School in Chital, Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan. International Journal of Business. Vol. 3. No.24 173-175

Andrews, Julie. 2012. Ways to help your Children Grow, Source Book, Naperville, Ilinois. Journal of International Education Research. Vol 3. No.3. p.135-138

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Athman, Julie. 2014. The Effectsof Environment-Based Education on Students Achivement Motivation. Journal of Interpretation Research. Vol 9. No 1. Pp 9-24

Bali, Naila. 2015. The Tunisians Cooperative Teacher and Student Teachers Conceptions About Class management Skill. Creative Education. Vol 6. Pp 87-99

Chamundeswari. 2013. Teacher Management Styles and their Influence on Performance And Leadership Development Among Students at the Secondary Level. International Journal of academic Research in Progressive Education and Development.Vol 2. No.1 pp 367-370

Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media

Djaali. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dimyati, Mudjiono. 2010. Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta

(17)

Emmet, Joshua. 2013. Extrinsic Motivation for large-scale Assessments: A case tudy of a Student Achivement Program at One Urban High School. The High School Journal. Vol 3. No 4. P 117-121

Hasbullah. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Huber J. Davis. 2015. The Effect of School Improvement Planing on Learning Discipline.

Martuti, Tri. 2013. Kontribusi Moving Class Pada Pembelajaran Biologi terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. UNNES Journal Biologi Education. Vol 2. No 2. P. 183-184

Moalosi, Tefo.2013. Teachers Self Efficacy: Is Reporting Non Significant Result Essential?. Journal Of international Education Research. Vol 9. No 4. P. 397-398

Mulyana, Wiana. 2010. Kerangka Konseptual Mutu Pendidikan dan Pembinaan Kemampuan Profesional Guru.Jakarta:Cardimas

Nasution, S. 2010. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. hal 14-17

Osakwe, Regina. 2014. Classroom Management: A Tool for Achieving Quality Secondary School Education in Nigeria. International Journal of Education.Vol 6. No 2. Pp 58-66

Pridjodarminto, Soegeng. 1993. Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Pradnya Paramita

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Schaefer, Charles. 2013. Cara Efektif Mendidik dan Mendisiplin Anak. Jakarta:Mitra Utama

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Subadi, Tjipto. 2013. Lesson Study sebagai Inovasi Pendidikan. Kartasura: Kafilah Publishing

(18)

Sigoyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suryosubroto. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Sutama. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D. Kartasura: Fairuz Media

Tenaw, Yazachew Alemu. 2014. Realitionship of StudentsAttitude And Achievement in Chemistry With Teacher Classroom Management. Journal Of Elementary Education. Vol 23. No 2. Pp 27-38

Tu’u, Tulus. 2010. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo

Yazdanfar, Fatemeh. 2014. School Milieu And Education Revenue: the Educational Environment And Student Achivement. Bulgarian Journal Of Science And Education Policy. Vol 8. No 2. Pp 359-360

Gambar

Tabel 1. Ringkasan Hasil Uji Normalitas nilai masing-masing variabel
Tabel 5.Tabel hasil uji Heteroskodestisitas
Tabel 6 Koefisien masing-masing variabel bebas
Tabel 10.Sumbangan Efektif
+2

Referensi

Dokumen terkait

study covers research design, unit of analysis, source of data, techniques of data collection and techniques of data analysis.. 3.1

Laporan tugas akhir ini dilatar belakangi permasalahan yaitu bagaimana tradisi upacara bersih desa Tanjung Sari, potensi apa saja yang dapat menjadi daya tarik

Kesimpulan dari penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh variasi substitusi tepung sukun dengan suhu yang sama terhadap daya serap air serta tidak ada pengaruh

Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler hoki memiliki dampak yang positif terhadap perkembangan

Sebagai pemula, siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) masih sulit untuk dapat menunjukkan keterampilannya berbicara bahasa Jerman. Dalam rangka mengatasi kesulitan siswa

Hal tersebut dapat dibuktikan dari kegiatan pembelajaran yang berjalan dengan baik sesuai skenario, sikap dan perilaku peserta didik dalam mengikuti kegiatan

Caranya ambil daun pepaya terus tumbuk sampai halus kemudian campur degan air dan semprotkan ke seluruh permukaan daripada terpal atau campur dgn air kemudian di aduk-aduk

Obat Gatal Kulit Eksim - Bagi anda yang sedang mencari Eksim Basah Dan Obat Herbal Untuk Mengobatinya, anda tidak usah bingung, karna kami De Nature mempunyai Obat Eksim Basah