• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMP SWASTA KATOLIK BUDI MURNI-2 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMP SWASTA KATOLIK BUDI MURNI-2 MEDAN."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Adrina Mona H. Sidabalok NIM. 409111005

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan kasih-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada

penulis sehingga penelitian dan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak

Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan

proposal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima

kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. M. Manullang, M.Pd, Bapak Drs.

Asrin Lubis, M.Pd, dan Bapak Drs. Zul Amry, M.Si, selaku dosen penguji yang

telah memberikan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya

skripsi ini dan kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku dosen pembimbing

akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu

Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta jajarannya, Bapak

Prof. Drs. Motlan Sirait, M.Sc., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan beserta jajarannya, Bapak Drs.

Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNIMED, Bapak Drs.

Yasifati Hia, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Matematika FMIPA UNIMED,

Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

FMIPA UNIMED serta kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai

Jurusan Matematika yang telah membantu dan memberikan kelancaran selama

penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Bantu Ketaren

selaku kepala sekolah SMP Swasta Katolik Budi Murni-2 Medan yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian , guru bidang studi

matematika Bapak Drs. P. Silalahi dan para guru SMP Swasta Katolik Budi

Murni-2 Medan beserta siswa-siswi kelas VIII-A yang telah membantu penulis

(4)

v

Teristimewa penulis menyampaikan terima kasih kepada Ayahanda

tercinta R.Benhard Sidabalok, S.E dan Ibunda yang terkasih, Ratna Rosdiana, S.E,

S.H yang telah begitu banyak memberikan kasih sayang, doa, motivasi dan

semangat serta dukungan moral maupun material kepada penulis dalam

menyelesaikan pendidikan di Unimed. Serta kepada abang Christian Sidabalok

dan adik Pretty Imelda Sidabalok yang telah memberikan doa dan semangat

kepada penulis selama perkuliahan dan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis

(Melan Siagian, Ratu Natalia, Reni Sirait, Fransisca Yulwinner serta keluarga

besar DIK. B’09). Penulis secara khusus mengucapkan terima kasih kepada

Agustinus Lumban Gaol yang selalu setia memberi dukungan, motivasi dan doa

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak bisa penulis tulis namanya satu

persatu yang telah memberikan doa dan membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan matematika. Semoga

Tuhan Yang Maha Esa senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Medan, Januari 2014

Penulis,

(5)

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMP SWASTA KATOLIK

BUDI MURNI-2 MEDAN

Adrina Mona H. Sidabalok (409111005)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII-A SMP Swasta Katolik Budi Murni-2 Medan melalui penerapan pendekatan pembelajaran matematika realistik pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang masing-masing dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Swasta Katolik Budi Murni-2 Medan berjumlah 48 orang. Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan menerapkan pendekatan pembelajaran matematika realistik (PMR). Data penelitian diperoleh dari hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dan tes kemampuan pemecahan masalah.

Berdasarkan hasil tes diagnostik diketahui tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berkategori sangat rendah dengan skor rata-rata 28,25 yang dilihat dari total skor siswa tiap indikator per jumlah siswa. Setelah pemberian tindakan pada siklus I, tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berkategori rendah dengan skor rata-rata 54,35 dimana jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 27 siswa atau 56,25% dari keseluruhan siswa. Selanjutnya, setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II, tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berkategori tinggi dengan skor rata-rata 69,02 dimana jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 43 siswa atau 89,58% dari keseluruhan siswa.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Hakikat Matematika 8

2.1.2. Pengertian Belajar 8

2.1.3. Pembelajaran Matematika 9

2.1.4. Masalah dalam Matematika 10

2.1.5. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 11 2.1.6. Alat Evaluasi Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa 15

2.1.7. Aktivitas Belajar 15

2.1.8. Pendekatan Pembelajaran Matematika 17 2.1.9. Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik 19 2.1.9.1. Prinsip Pembelajaran Matematika Realistik 21 2.1.9.2. Karakteristik Pembelajaran Matematika Realistik 22 2.1.9.3. Teori-Teori yang Melandasi Pembelajaran

Matematika Realistik 24 2.1.9.4. Implementasi Pembelajaran Matematika Realistik 27 2.1.9.5. Kelebihan dan Kekurangan PMR 29 2.1.10. Uraian Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel 32

2.2. Kerangka Konseptual 36

2.3. Hipotesis Tindakan 37

BAB III METODE PENELITIAN 38

3.1. Jenis Penelitian 38

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 38

(7)

3.3.1. Subjek Penelitian 38

3.3.2. Objek Penelitian 38

3.4. Prosedur Penelitian 38

3.5. Alat Pengumpul Data 41

3.5.1. Lembar Observasi 41

3.5.2. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 42

3.6. Teknik Analisis Data 43

3.6.1. Reduksi Data 43

3.6.2. Paparan Data 43

3.6.2.1. Analisis Hasil Observasi 43 3.6.2.2. Analisis Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 44 3.6.2.3. Analisis Data dengan Uji-t 47 3.6.2.4. Hasil Dokumentasi 49

3.7.3. Penarikan Kesimpulan 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 50

4.1.1. Deskripsi Hasil Tes Diagnostik 50 4.1.2. Alternatif Pemecahan Masalah I (Perencanaan Tindakan I) 52

4.1.3. Pelaksanaan Tindakan I 53

4.1.3.1. Pertemuan Pertama 53 4.1.3.2. Pertemuan Kedua 55

4.1.3.3. Pertemuan Ketiga 57

4.1.4. Analisis Data I 58

4.1.4.1. Deskripsi Hasil Observasi I 58 4.1.4.2. Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 61

4.1.4.3. Refleksi I 62

4.1.5. Alternatif Pemecahan Masalah II (Perencanaan Tindakan II) 65

4.1.6. Pelaksanaan Tindakan II 67

4.1.6.1. Pertemuan Pertama 67

4.1.6.2. Pertemuan Kedua 69

4.1.6.3. Pertemuan Ketiga 72

4.1.7. Analisis Data II 72

4.1.7.1. Deskripsi Hasil Observasi II 72 4.1.7.2. Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 76 4.1.7.3. Hasil Data dengan Uji-t 77

4.1.7.4. Refleksi II 81

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 88

5.1. Kesimpulan 88

5.2. Saran 89

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Alternatif Pemberian Skor Pemecahan Masalah 15 Tabel 2.2. Pendekatan Pembelajaran dalam Pendidikan Matematika 18

Tabel 3.1. Norma Absolut Skala Lima 45

Tabel 3.2. Kualifikasi Persentase Langkah-Langkah dalam

Memecahkan Masalah 45

Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah 46 Tabel 4.1. Persentase KPM Siswa Kelas VIII-A SMP Swasta Katolik Budi Murni-2 Medan Berdasarkan Langkah-Langkah

Pemecahan Masalah pada Tes Diagnostik 51 Tabel 4.2. Persentase KPM Siswa Kelas VIII-A SMP Swasta Katolik Budi Murni-2 Medan Berdasarkan Langkah-Langkah

Pemecahan Masalah pada TKPM I 61

Tabel 4.3. Hasil Refleksi pada Siklus I 63

Tabel 4.4. Persentase KPM Siswa Kelas VIII-A SMP Swasta Katolik Budi Murni-2 Medan Berdasarkan Langkah-Langkah

Pemecahan Masalah pada TKPM II 76

Tabel 4.5. Rekap Tindakan 82

Tabel 4.6. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Tiap

Tindakan 86

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Alur Pemecahan Masalah Menggunakan Matematika 13 Gambar 2.2. Model Matematisasi Konseptual 20 Gambar 3.1. Alur dalam Penelitian Tindakan Kelas 39 Gambar 4.1. Persentase Penguasaan Langkah-Langkah Pemecahan

Masalah Kelas VIII-A SMP Swasta Katolik Budi

Murni-2 Medan Berdasarkan Tes Diagnostik 52 Gambar 4.2. Persentase Penguasaan Langkah-Langkah Pemecahan

Masalah Kelas VIII-A SMP Swasta Katolik Budi

Murni-2 Medan Berdasarkan TKPM I 62

Gambar 4.3. Persentase Penguasaan Langkah-Langkah Pemecahan Masalah Kelas VIII-A SMP Swasta Katolik Budi

Murni-2 Medan Berdasarkan TKPM II 77

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus I) 93 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus I) 103 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III (Siklus II) 110 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV (Siklus II) 117

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa I 124

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa II 131

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa III 135

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa IV 140

Lampiran 9. Alternatif Penyelesaian LKS I 144 Lmapiran 10. Alternatif Penyelesaian LKS II 150 Lampiran 11. Alternatif Penyelesaian LKS III 154 Lampiran 12. Alternatif Penyelesaian LKS IV 159 Lampiran 13. Kisi-Kisi Tes Diagnostik Kemampuan Pemecahan

Masalah 163

Lampiran 14. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 164 Lampiran 15. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 165 Lampiran 16. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan

Masalah 166

Lampiran 17. Tes Diagnostik Kemampuan Pemecahan Masalah 167 Lampiran 18. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 168 Lampiran 19. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 169 Lampiran 20. Alternatif Penyelesaian Tes Diagnostik Kemampuan

Pemecahan Masalah 170 Lampiran 21. Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan

Masalah I 174

Lampiran 22. Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan

Masalah II 181

Lampiran 23. Lembar Validitas Tes Diagnostik Kemampuan

Pemecahan Masalah 186 Lampiran 24. Lembar Validitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 189 Lampiran 25. Lembar Validitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 192 Lampiran 26. Lembar Observasi Proses Pembelajaran (Siklus I) 195 Lampiran 27. Lembar Observasi Proses Pembelajaran (Siklus II) 197 Lampiran 28. Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Siklus I) 199 Lampiran 29. Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Siklus II) 201 Lampiran 30. Daftar Nama Siswa Kelas VIII-A SMP Swasta Katolik

Budi Murni-2 Medan 203

Lampiran 31. Hasil Tes Diagnostik 204

Lampiran 32. Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 206 Lampiran 33. Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 208 Lampiran 34. Uji Pertumbuhan (Uji-t) Hasil Tes Kemampuan

Pemecahan Masalah 210

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi

dalam mengembangkan potensi dirinya untuk menghadapi setiap perubahan yang

akan terjadi di masa mendatang. Trianto (2009: 1) mengemukakan bahwa: “Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang

bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.”

Matematika merupakan suatu wahana pendidikan yang mempunyai

kontribusi yang berarti bagi masa depan bangsa, khususnya dalam mencerdaskan

kehidupan bangsa. Matematika juga dapat membentuk kepribadian siswa serta

mengembangkan keterampilan tertentu. Dengan belajar matematika orang dapat

mengembangkan kemampuan berpikir secara matematis, logis, kritis dan kreatif

yang sungguh dibutuhkan dalam kehidupan. Seperti yang diungkapkan Cornelius

(Abdurrahman, 2009:253) bahwa alasan perlunya belajar matematika adalah

sebagai berikut :

“Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas dan (5) sarana unutk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.”

Selanjutnya Hudojo (1988: 74) juga menyatakan bahwa “Matematika bukanlah

ilmu yang hanya untuk keperluan dirinya sendiri, tetapi ilmu yang bermanfaat

untuk sebagian besar ilmu-ilmu lain. Dengan perkataan lain, matematika

mempunyai peranan yang sangat esensial untuk ilmu lain, yang utama sains dan teknologi.”

Pembelajaran matematika merupakan salah satu sarana untuk

mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Pemecahan masalah

(12)

2

memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang

sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah. Oleh sebab itu, salah

satu aspek yang ditekankan dalam kurikulum adalah meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah siswa. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Lerner (dalam Abdurrahman, 2009: 253) mengemukakan bahwa: “Kurikulum bidang studi matematika hendaknya mencakup 3 elemen, (1) konsep, (2) keterampilan,

(3) pemecahan masalah.”

Untuk itu, guru diharapkan dapat mengembangkan kemampuan

pemecahan masalah sehingga siswa dapat memecahkan masalah matematika

secara terstruktur, sistematis dan logis. Abdurrahman (1999: 254) menyatakan bahwa: “Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan. Dalam pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep dan keterampilan dalam suatu situasi baru atau situasi yang berbeda”. Namun, pembelajaran matematika saat ini masih kurang menyentuh kepada substansi

pemecahan masalah. Siswa lebih cenderung menghafalkan konsep-konsep

matematika sehingga kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sangat

kurang.

Namun jika dilihat pada proses belajar mengajar, matematika adalah salah

satu pelajaran yang tidak diminati karena siswa menganggap bahwa matematika

adalah pelajaran yang sulit. Sedikit siswa yang mampu mengerjakan soal yang

bersangkutan dengan mengembangkan keterampilan dan kemampuan berpikir

dalam mengerjakannya.

Terlebih jika soal yang diberikan adalah soal cerita terkait kemampuan

pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. Siswa kesulitan dalam menyelesaikan

soal-soal yang berbentuk pemecahan masalah dan siswa juga mengalami kesulitan

untuk menafsirkan masalah yang diberikan dalam bentuk soal cerita kedalam

model matematika. Maka, siswa tidak mampu menyelesaikan masalah yang

diberikan sehingga siswa cenderung mengambil kesimpulan untuk melakukan

operasi bilangan-bilangan yang ada dalam soal cerita tanpa memahami apa

(13)

salah satu guru matematika SMP Swasta Budi Murni-2 Medan (Bapak Drs.

P.Silalahi) pada tanggal 27 Februari 2013 dan pemberian tes diagnostik kepada

siswa kelas VIII SMP Swasta Budi Murni-2 Medan menunjukkan bahwa siswa

mengalami kesulitan mengerjakan soal-soal di dalam pemecahan masalah

khususnya pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel. Dimana

pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep, menuntut

kemampuan berpikir dan keterampilan siswa. Sehingga jika diberikan soal yang

berbeda dengan soal yang sebelumnya siswa sulit mengerjakan soal tersebut.

Dari hasil survei peneliti yang diberikan berupa tes diagnostik kepada 41

siswa kelas VIII-D SMP Swasta Budi Murni-2 Medan, tes yang diberikan berupa

tes berbentuk uraian untuk melihat kemampuan siswa dalam memecahkan

masalah dalam matematika, seperti berikut ini:

1. Dina memiliki sejumlah uang. Sepertiganya ia belanjakan ke toko buku. Jika

sekarang uang Dina tinggal Rp 20.000. Berapakah uang Dina mula-mula?

2. Selisih usia ayah dan ibu 4 tahun (ayah lebih tua dari ibu). Dua kali usia ayah

ditambah usia ibu sama dengan 68 tahun. Berapakah usia mereka

masing-masing?

Dari hasil observasi peneliti berupa pemberian tes diagnostik pemecahan

masalah kepada siswa, terlihat jelas bahwa kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa masih sangat rendah. Dalam mengukur kemampuan pemecahan

masalah, dilihat dari empat indikator yaitu: memahami masalah, merencanakan

penyelesaian masalah, melaksanakan penyelesaian masalah, dan memeriksa

kembali. Hasil pengamatan diperoleh bahwa siswa yang mampu memahami

maslah dengan tuntas ada 9 orang dengan persentase 21,95%; siswa yang mampu

merencanakan penyelesaian masalah dengan tuntas ada 1 siswa dengan persentase

2,44%; tidak ada siswa yang mampu melaksanakan penyelesaian masalah dengan

tuntas dengan persentase 0%; dan tidak ada siswa yang mampu memeriksa

kembali dari penyelesaian yang dikerjakan dengan persentase 0%. Dari hasil tes

diagnostik ini terlihat bahwa siswa belum mampu menyelesaikan soal-soal cerita

(14)

4

matematika siswa masih sangat rendah dengan nilai rata-rata tes diagnostik adalah

20,1. Dari hasil pekerjaan siswa diketahui bahwa siswa tidak memahami masalah

yang diberikan sehingga siswa kesulitan untuk merancang atau menyusun strategi

untuk menyelesaikan soal dan selanjutnya siswa tidak mampu menyelesaikannya.

Setelah menelusuri dari hasil observasi yang dilakukan di SMP Budi

Murni-2 Medan, ditemukan salah satu penyebab tingkat kemampuan pemecahan

masalah siswa masih sangat rendah yaitu pembelajaran matematika disekolah ini

masih didominasi dengan penggunaan metode ceramah dan kegiatan lebih

berpusat pada guru. Penyebab lainnya adalah didalam proses pembelajaran masih

tampak adanya kecenderungan meminimalkan peran dan keterlibatan siswa.

Berdasarkan wawancara, guru pernah melatih siswa dalam pemecahan

masalah tetapi siswa kurang mampu menerapkan konsep dalam pemecahan

masalah matematika dikarenakan penguasaan siswa terhadap konsep-konsep

matematika tidak mendalam. Dan juga guru mencoba memvariasikan pendekatan

pembelajaran yaitu dengan pendekatan pembelajaran matematika realistik, namun

hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini tidak sejalan dengan beberapa penelitian

tentang PMR yang telah dilakukan di Indonesia. Hasil-hasil penelitian tersebut

memberikan bukti empiris tentang prospek pengembangan dan implementasi

PMR di tanah air. Salah satunya hasil penelitian Hadi (2005: 43), dalam

penelitiannya yang dilaksanakan di Yogyakarta dengan mengambil sampel

siswa-siswa SLTP ditemukan hasil positif dalam penggunaan materi PMR dalam

pembelajaran matematika, yaitu siswa menjadi lebih termotivasi, aktif dan kreatif

dalam proses belajar mengajar disebabkan oleh materi yang menarik karena

dilengkapi dengan gambar-gambar dan cerita. Siswa juga menunjukkan kemajuan

dalam belajar matematika, yang ditunjukkan dengan pemahaman konsep

matematika yang mereka pelajari dan peningkatan pemecahan masalah

matematika yang mereka peroleh dari pretest ke postest.

Dengan menerapkan pembelajaran matematika realistik, didalam

pembelajaran diharapkan siswa akan memiliki sikap menghargai matematika

(15)

sehari-hari, proses pembelajaran matematika tidak menimbulkan kebosanan

karena tidak langsung ke bentuk yang formal (abstrak).

Konsep belajar dalam pendekatan pembelajaran realistik, guru

menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas sedemikian rupa sehingga ide atau

pengetahuan matematikanya dapat muncul dari masalah realistik tersebut.

Menurut Freudenthal (dalam Aryadi, 2012 : 20) menyatakan bahwa:

“Suatu pengetahuan akan menjadi bermakna bagi siswa jika proses pembelajaran dilaksanakan dalam suatu konteks atau pembelajaran menggunakan permasalahan realistik. Suatu masalah realistik tidak harus selalu berupa masalah yang ada di dunia nyata dan bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Suatu masalah disebut „realistik‟ jika masalah tersebut dapat dibayangkan (imagineable) atau nyata (real) dalam pikiran siswa.”

Selama proses memecahkan masalah kontekstual yaitu proses memahami

sampai menyelesaikan masalah, para siswa akan mempelajari langkah pemecahan

masalah dan bernalar dengan membangun pengetahuannya sendiri. Hasil yang

diperoleh selama pembelajaran akan lebih bertahan lama karena ide

matematikanya ditemukan siswa sendiri dengan bantuan guru.

Dalam pembelajaran matematika realistik, masalah realistik yang

dimaksud adalah jika masalah tersebut dapat dibayangkan atau nyata dalam

pikiran siswa. Setelah siswa dapat membayangkan masalah tersebut lalu siswa

dapat mendeskripsikan bagaimana penyelesaian sesuai dengan pengalaman

mereka. Strategi ini dikembangkan sendiri oleh siswa berdasarkan pengetahuan

yang dimiliki sebelumnya. Guru hanya membantu dan membimbing siswa untuk

mengambil keputusan. Oleh karena itu, melalui pembelajaran matematika realistik

ini diharapkan kemampuan pemecahan masalah siswa akan meningkat dengan

memahami dan menyelesaikan masalah kontekstual sesuai dengan langkah

pemecahan masalah. Dengan demikian pembelajaran realistik dapat membantu

siswa dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk

(16)

6

Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa di Kelas VIII SMP Swasta Budi Murni-2 Medan”.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya kemampuan siswa menyelesaikan soal pemecahan masalah

matematika.

2. Siswa mengalami kesulitan penyelesaian soal-soal apabila guru memberikan

yang tidak sesuai dengan contoh.

3. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang memperhatikan keterlibatan

siswa dalam belajar.

1.3. Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka

peneliti membatasi masalah yang akan dikaji agar hasil penelitian ini dapat lebih

jelas dan terarah. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada

penerapan pendekatan pembelajaran matematika realistik untuk meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah siswa di kelas VIII SMP Swasta Budi Murni-2

Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana strategi penerapan pendekatan Pembelajaran Matematika

Realistik untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa di kelas

VIII SMP Swasta Budi Murni-2 Medan?

2. Bagaimana aktivitas siswa dalam belajar ketika diterapkan pendekatan

Pembelajaran Matematika Realistik untuk meningkatkan kemampuan

(17)

3. Bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa setelah

diterapkan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik di kelas VIII SMP

Swasta Budi Murni-2 Medan?

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui strategi penerapan pendekatan Pembelajaran Matematika

Realistik dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika

siswa di kelas VIII SMP Swasta Budi Murni-2 Medan.

2. Untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat diterapkannya pendekatan

Pembelajaran Matematika Realistik untuk meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah matematika di kelas VIII SMP Swasta Budi Murni-2

Medan.

3. Untuk mengetahui apakah dengan diterapkannya pendekatan Pembelajaran

Matematika Realistik dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

matematika di kelas VIII SMP Swasta Budi Murni-2 Medan.

1.6.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan setelah melakukan penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa, melalui pembelajaran matematika realistik diharapkan dapat

mengatasi kesulitan dalam menyelesaian persoalan matematika dan dapat

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada materi sistem persamaan

linear dua variabel.

2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran

yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil alternatif

kebijakan penerapan model pembelajaran yang inovatif di sekolah.

4. Bagi Peneliti, hasil-hasil penelitian dapat dijadikan masukan dalam

pengembangan penerapan model pembelajaran kepada siswa untuk berbagai

(18)

88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Bab IV maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi penerapan Pembelajaran Matmatika Realistik yang dilakukan oleh

peneliti adalah:

a. Memberikan motivasi kepada siswa dengan menyampaikan keterkaitan

(manfaat) materi dengan kehidupan nyata sehari-hari.

b. Memaksimalkan diskusi kelompok dengan menjelaskan pentingnya

diskusi dengan kelompok agar siswa aktif berdiskusi dengan teman

kelompoknya (ada dialog antar teman) demi pencapaian yang sempurna

dalam mengerjakan LKS.

c. Pembagian kelompok belajar secara heterogen yang menyebabkan

siswa dapat saling berbagi ilmu.

d. Memberi nilai tambah bagi siswa yang bertanya/memberi tanggapan

sehingga memicu setiap siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Dengan

demikian terjadi tanya jawab yang dapat menghidupkan suasana belajar

di kelas dan keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat.

2. Aktifitas belajar siswa ketika diterapkan Pembelajaran Matematika

Realistik adalah:

a. Perhatian siswa ketika peneliti menuntun siswa untuk memahami

materi mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Siswa fokus

memperhatikan karena peneliti sudah mampu menguasai kelas.

b. Keaktifan siswa dalam bertanya mengalami perubahan ke arah yang

lebih baik. Sudah banyak siswa yang berani bertanya karena peneliti

memberikan nilai tambahan bagi siswa yang aktif.

c. Keaktifan siswa dalam mengerjakan LKS mengalami perubahan ke

(19)

baik karena siswa sudah mulai mengerti dan terbiasa mengerjakan

dengan langkah-langkah pemecahan masalah.

d. Diskusi dalam kelompok mengalami perubahan ke arah yang lebih

baik. Sudah banyak siswa yang aktif dalam kelompok karena

kelompok diskusi disusun secara heterogen berdasarkan hasil TKPM I.

e. Perhatian siswa ketika kelompok penyaji mempersentasikan hasil

diskusinya mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Siswa fokus

memperhatikan kelompok penyaji karena peneliti akan menunjuk

kelompok lain untuk menanggapinya.

f. Keaktifan siswa dalam menanggapi hasil diskusi mengalami perubahan

ke arah yang lebih baik. Banyak kelompok yang berminat menanggapi

karena ingin tahu kebenarannya dan juga ingin mendapatkan nilai

tambahan.

g. Dalam menuliskan kesimpulan materi juga mengalami perubahan ke

arah yang lebih baik. Siswa fokus nmenuliskan kesimpulan materi

karena sudah benar-benar mengerti mengenai materi yang dibahas.

3. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan

menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik secara klasikal sebesar

33,33% yaitu 56,25% pada siklus I menjadi 89,58% pada siklus II.

Hal ini dapat dilihat pada siklus I jumlah siswa yang mencapai ketuntasan

sebanyak 27 orang, yaitu 5 orang dengan kategori sangat tinggi, 12 orang

dengan kategori tinggi dan 10 orang dengan kategori sedang. Sedangkan

pada siklus II sebanyak 43 orang, yaitu 25 orang dengan kategori sangat

tinggi, 9 orang dengan kategori tinggi dan 9 orang dengan kategori sedang.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diajukan dari penelitian ini adalah :

1. Kepada guru khususnya guru matematika disarankan memperhatikan

kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan melibatkan siswa

dalam pembelajaran serta menerapkan pendekatan pembelajaran

(20)

90

2. Kepada siswa disarankan lebih berani dalam menyampaikan pendapat atau

ide-ide, lebih aktif dalam proses pembelajaran dan dapat mempergunakan

seluruh potensi yang dimiliki dalam pelajaran matematika.

3. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat

dijadikan pertimbangan untuk menerapkan pembelajaran matematika

realistik pada materi sistem persamaan linear dua variabel ataupun materi

(21)

Abdurrahman, Mulyono, (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Arifin, Zainal, (2009), Evaluasi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Arikunto, Suharsimi (2010), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara,

Bandung.

Dimyati & Mudijono, (2002), Belajar dan Pembelejaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Firdaus, (2009) , Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika ,

http://madfirdaus.wordpress.com/2009/11/23/kemampuan-pemecahan-masalah-matematika/, diakses 20 Februari 2013.

Hadi, Surtato., (2005), Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya,

Tulip, Banjarmasin.

Hudojo, H., (1988), Mengajar Belajar Matematika, Depdikbud, Jakarta.

Sardiman, A. M, (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers,

Jakarta.

Sudjana, Nana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Sudjana, (1996), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi (edisi revisi),

Rineka Cipta, Jakarta.

(22)

92

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Kencana,

Jakarta.

Trianto, (2012), Mendesain Pembelajaran Kontekstual di Kelas, Cerdas Pustaka,

Jakarta.

Uno, Hamzah, (2007), Model Pembeljaran Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Bumi Aksara, Jakarta.

Wijaya, Aryadi, (2012), Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif

Pendekatan Pembelajaran Matematika, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Gambar

Gambar 2.1. Alur Pemecahan Masalah Menggunakan Matematika  Gambar 2.2. Model Matematisasi Konseptual Gambar 3.1

Referensi

Dokumen terkait

LAKIP Tahun 2012 yang merupakan bagian dari informasi pengukuran kinerja dalam melaksanakan Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 adalah dokumen

dengan garam dan konsentrasi gula terhadap mutu manisan basah pare. ( Momordica charantia

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan premi risiko yang harus dibayarkan oleh setiap pemegang polis asuransi dengan sistem sistem Bonus- Malus klasik dan

Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum sistem plc-pneumatik, yang mempunyai prinsip kerja mengebor suatu benda kerja dengan 4 lubang dengan diameter bor 10 mm,

Latar belakang : pemberian imunisasi dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap,Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga sedangkan sikap

references as a scientific paper should.. A Study of the Use of Black English in Afro- American Movies Entitled Bad Boys I and II , and Rush Hour I and II. Yogyakarta:

Data morfologi yang diukur yaitu bobot badan dilakukan dengan menimbang individu burung dengan timbangan digital; Panjang paruh diukur dari pangkal sampai ujung paruh; Panjang

他们的世界是怎么样呢?首先 们必须了解幼儿的心理发展才 能知道他们的美好世界 因 为了写好 个论文, 读各种各样的 书 因特网 的一些学术论文 觉得,游