• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA GURU DI SMA NEGERI KOTA BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA GURU DI SMA NEGERI KOTA BINJAI."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA GURU

DI SMA NEGERI KOTA BINJAI

T E S I S

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Pada Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

MEIRIDAYANI

NIM.8126132017

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA GURU

DI SMA NEGERI KOTA BINJAI

T E S I S

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Pada Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

MEIRIDAYANI

NIM.8126132017

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(3)
(4)
(5)

i ABSTRACT

Meiridayani. NIM. 8126132017. Situasional's Leadership Relationship Headmaster And Organization Culture With Satisfactory Job Learns at SMA Binjai's City Country.

This research intent to know relationship that signifikan situasional's leadership headmaster with satisfactory job learns, relationship that signifikan culturizes organization with satisfactory job learns, and to know relationship that signifikan situasional's leadership headmaster and ala organization culture in company with job satisfaction learns at SMA Binjai's City Country. This research utilize korelasional's statistic with respondent as much 176 SMA'S teachers Binjai's City Country. situasional's leadership data collecting headmaster, organisational culture and satisfactory job learns to be gotten through kuesioner.

Base analisis's result simple and partial correlation correlation found by positive and meaning relationship among situasional's leadership variable headmaster with satisfactory job learns at school. It can be seen of outgrows it simple correlation among x 1 with y. as big as 0,475 meanwhile r Table N= 176 on level 5% as big as 0,1470. At the price r computing 0,475 acquired t computing =7,126. Price t computing to N=176 on level 5% is 1,645. Price r computing >r Table (0,475>0,147). Hereafter been done significance quiz by use of quiz t. Price t computing >t Table (7,126>1,645).

From analisis simple and partial correlation correlation found by positive and meaning relationship among organization culture with satisfactory job learns at school. It can be seen of outgrows it simple correlation among x 2 with y. as big as 0,377 meanwhile r Table N= 176 on level 5% as big as 0,147. At the price r computing 0,377diperoleh t computing =5,366. Price t computing to N=176 on level 5% is 1,6450. Price r computing >r table (0,377>0,147). Hereafter been done significance quiz by use of quiz t. Price t computing >t Table (5,366>1,640).

From analisis double correlation is gotten usufructs correlation r y. ( 1,2 ) = 0,5701, meanwhile r Table with N=176 level 5% as big as 0,147. That matter r computing >r table (0,5701>0,147. Hereafter been done correlation significance quiz by use of quiz f at the price r computing = 0,5701 acquired f computing = 31,786. Price f table to N=176 on level 5% is 3,110, matter f computing >F table (31,786>3,110), therefore Ho is refused and Ha is accepted.

(6)

ii ABSTRAK

Meiridayani. NIM. 8126132017. Hubungan Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah dan Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Guru di SMA Negeri Kota Binjai

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan kepemimpinan situasional kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru, hubungan yang signifikan budaya organisasi dengan kepuasan kerja guru, dan untuk mengetahui hubungan yang signifikan kepemimpinan situasional kepala sekolah dan budaya organisasi secara bersama-sama dengan kepuasan kerja guru di SMA Negeri Kota Binjai. Penelitian ini menggunakan statistik korelasional dengan responden sebanyak 176 guru SMA Negeri Kota Binjai. Pengumpulan data kepemimpinan situasional kepala sekolah, budaya organisasi dan kepuasan kerja guru diperoleh melalui kuesioner.

Berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana dan korelasi parsial ditemukan hubungan yang positif dan berarti antara variabel kepemimpinan situasional kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari besarnya korelasi sederhana antara X1 dengan Y sebesar 0,475 sedangkan rTabel N= 176 pada taraf 5% sebesar 0,1470. Dengan harga rhitung 0,475 diperoleh thitung=7,126. Harga thitung untuk N=176 pada taraf 5% adalah 1,645. Harga rhitung>rTabel (0,475>0,147). Selanjutnya dilakukan uji keberartian dengan menggunakan uji- t. Harga thitung>tTabel (7,126>1,645).

Dari analisis korelasi sederhana dan korelasi parsial ditemukan hubungan yang positif dan berarti antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja guru di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari besarnya korelasi sederhana antara X2 dengan Y sebesar 0,377 sedangkan rTabel N= 176 pada taraf 5% sebesar 0,147. Dengan harga rhitung 0,377diperoleh thitung=5,366. Harga thitung untuk N=176 pada taraf 5% adalah 1,6450. Harga rhitung>rtabel (0,377>0,147). Selanjutnya dilakukan uji keberartian dengan menggunakan uji- t. Harga thitung>tTabel (5,366>1,640).

Dari analisis korelasi ganda diperoleh hasil korelasi Ry(1,2) = 0,5701, sedangkan rTabel dengan N=176 taraf 5% sebesar 0,147. Berarti bahwa rhitung>rtabel (0,5701>0,147. Selanjutnya dilakukan uji keberartian korelasi dengan menggunakan uji-F dengan harga rhitung = 0,5701 diperoleh Fhitung = 31,786. Harga Ftabel untuk N=176 pada taraf 5% adalah 3,110, berarti Fhitung>Ftabel (31,786>3,110), oleh karena itu Ho ditolak dan Ha diterima.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senatiasa penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan kasih karunia-NYa, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini dengan judul “Hubungan Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah dan Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Guru di SMA Negeri Kota Binjai. Tesis ini merupakan sebahagian dari persyaratan dalam menyelesaikan studi pada Prodi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Tesis ini dalam proses penulisan banyak menemui hambatan dan rintangan namun dengan segala upaya maksimal yang dilakukan penulis serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya Tesis ini dapat selesai tepat waktu. Atas bantuan yang diberikan, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar, M.Si

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd.

3. Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan, Bapak Dr. Ir. Darwin, M.Pd. 4. Sekretaris Program Studi Administrasi Pendidikan, Bapak Dr. Paningkat Siburian,

M.Pd.

5. Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd dan Ibu Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd, selaku pembimbing Tesis yang telah meluangkan waktu dalam mengarahkan, memotivasi serta memberikan nasehat kepada penulis dalam penyelesaian Tesis ini.

(8)

iv

7. Kedua Alm.orang tuaku yang senantiasa membimbing dan mendoakan untuk keberhasilan penulis dalam menempuh pendidikan ini.

8. Suami dan anak-anakku tercinta yang senantiasa memberikan motivasi sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.

9. Seluruh Keluarga Besar dari Abang, Kakak dan Mertua saya yang selalu memberikan motivasi dalam menempuh pendidikan ini.

10. Teman-teman Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang sangat membantu dalam memberikan motivasi bagi penulis sehingga dapat menyelesaikanstudi dan penulisan Tesis ini.

Semoga Allah meridoi kita semua, Amin

Medan, Mei 2014 Penulis

(9)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II : KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 10

A. Kajian Teoritis ... 10

1. Kepuasan Kerja Guru ... 10

2. Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah ... 31

3. Budaya Organisasi ... 45

B. Penelitian yang Relevan ... 58

C. Kerangka Berpikir ... 61

(10)

vi

BAB III : METODE PENELITIAN ... 67

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 67

B. Disain dan Variabel Penelitian ... 67

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 69

D. Variabel dan Defenisi Operasional Penelitan ... 71

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 73

F. Uji Coba Instrumen ... 75

G. Teknik Analisa Data ... 77

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 85

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 85

1. Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah ... 85

2. Budaya Organisasi ... 87

3. Kepuasan Kerja Guru ... 89

B. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 90

C. Pengujian Persyaratan Analisis ... 93

D. Pengujian Hipotesis ... 98

E. Temuan Penelitian ... 102

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 105

G. Keterbatasan Penelitian ... 109

BAB V : SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 110

A. Simpulan ... 110

B. Implikasi ... 110

C. Saran ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 113

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Jumlah Guru SMA Negeri Binjai... 69

2 Sampel Guru SMA Negeri Binjai ... 71

3 Kisi-Kisi Instrumen Kepuasan Kerja ... 72

4 Kisi-Kisi Instrumen Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah ... 73

5 Kisi-Kisi Budaya Organisasi ... 73

6 Alternatif Skor Jawaban Masing-Masing Instrumen ... 74

7 Ringkasan Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 85

8 Distribusi Data Kepemimpinan Situasional ... 86

9 Distribusi Frekuensi Data Budaya Organisasi ... 88

10 Distribusi Data Kepuasan Kerja ... 89

11 Tingkat Kecenderungan Data Kepemimpinan Situasional ... 91

12 Tingkat Kecenderungan Data Budaya Organisasi ... 92

13 Tingkat Kecenderungan Data Kepuasan Kerja ... 93

14 Ringkasan Analisis Varian Y atas X1 ... 94

15 Ringkasan Analisis Varian Y atas X2 ... 95

16 Rangkuman Analisis Normalitas Taksiran Galat ... 96

17 Rangkuman Analisis Homogenitas Variabel ... 97

18 Rangkuman Hasil Korelasi X1 dengan Y dan Uji Keberartian ... 99

19 Rangkuman Hasil Korelasi X2 dengan Y dan Uji Keberartian ... 100

(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Hubungan Mekanisme Organisasi Colquitt, Lapine, Wesson .. 27

2 The Value-Percept Theory of Job Satisfaction... 28

3 Situasional Leadhership ... 41

4. Managemen of Organizational Behavior ... 43

5. Paradigma Penelitian ... 65

6. Desain Penelitian ... 68

7 Histogram Variabel Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah 87 8 Histogram Variabel Budaya Organisasi ... 88

9. Histogram Variabel Kepuasan Kerja ... 90

(13)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kuesioner Penelitian ... 116

2. Sebaran Hasil Penelitian ... 124

3. Deskripsi Hasil Penelitian ... 129

4. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 135

5. Pengujian Normalitas Data ... 139

6. Perhitungan Persamaan Regresi ... 148

7. Uji Homogen ... 160

8. Korelasi Antar Variabel ... 172

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kepuasan kerja guru berkaitan dengan peran penting dalam mewujudkan keefektifan dan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Kepuasaan kerja guru merupakan yang sangat penting untuk diwujudkan, karena jika kepuasaan guru tinggi maka akan meningkatkan kinerja guru tersebut. Mulyasa (2008:111) mengemukakan bahwa bahwa belum sempurna rasanya kalau membahas pendidikan belum berbicara tentang guru, karena figur yang satu ini sangat menentukan maju mundurnya kualitas mutu pendidikan.

Robbins (2007:105) mengungkapkan bahwa organisasi yang mempunyai lebih banyak karyawan yang maraca peas cindering labia effective dare panda organisasi-organisasi yang mempunyai lebih sedikit karyawan yang puas. Oleh sebab itu agar organsiasi sekolah memiliki keefektifan yang tinggi maka perlu ditingkatkan kepuasaan kerja guru. Lebih lanjut Robbins (2007:109) menuliskan bahwa kepuasaan kerja menjadi penentu utama perilaku kewargaan organisasi (Organizational Citizenship Behavior) karyawan, yang dapat diartikan bahwa karyawan yang puas berkemungkinan lebih besar untuk berbicara positif tentang organisasi, membantu yang lain, dan berbuat kinerja pekerjaan mereka melampaui perkiraan normal. Dari pendapat Robbins ini dapat disimpulkan bahwa jika guru puas dengan pekerjaanya, mereka akan bekerja dengan lebih baik bahkan dapat melebihi perkiraan normal dan tingkat keefektifan sekolah semakin meningkat.

(15)

2

Tercapaianya efektifitas penyelenggaraan pendidikan di sekolah sangat tergantung pula pada kepuasan yang diperoleh oleh guru dalam menjalankan tugasnya. Jika guru dalam melaksanakan tugasnya mendapatkan kepuasaan kerja yang tinggi, maka guru tersebut dalam melaksanakan tugasnya dengan sungguh- sungguh, bertanggung jawab, bersemangat tinggi, memiliki motivasi kerja yang tinggi, suasana kerja menggembirakan, absen guru akan rendah, produktivitas kerja tinggi, pengunduran diri akan rendah, sehingga tujuan organisasi sekolah tercapai dengan baik. Sebaliknya, jika kepuasan kerja guru rendah, produktivitas kerja tinggi, pengunduran diri akan rendah, sehingga tujuan organisasi sekolah tercapai dengan baik. Sebaliknya, jika kepuasan kerja guru rendah, maka hal-hal yang diuraikan di atas tidak akan terjadi.

Munir (2008:30) mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi lembaga. Hal-hal yang membuat kepuasaan kerja muncul kebutuhan-kebutuhan dasar atau pokok seperti kebutuhan primer, sekunder, dan tertier terpenuhi, walaupun jika hal itu telah terpenuhi akan bergeser sampai ke tingkat atas yaitu aktualisasi dirinya, perasaan senang, perilaku kepemimpinan yang memimpin suatu lembaga, nuansa aman untuk mengembangkan diri, dan juga suasana kinerja yang nyaman.

(16)

3

Robbins (2007:105) yang mengatakan bahwa ketertarikan para manajer terhadap kepuasaan kerja cenderung berpusat pada dampaknya terhadap kinerja. Selanjutnya beliau menulis bahwa para peneliti telah menangkap ketertarikan tersebut, sehingga menemukan banyak penelitian yang dirancang untuk menilai dampak kepuasaan pada produktivitas, keabsenan, dan pengunduran diri. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasaan kerja adalah suasanan pekerjaan, pengawasan, tingkat upah saat itu, peluang promosi, dan hubungan dengan mitra kerja.

Gibson (1997:67) mengemukakan bahwa kepuasaan kerja adalah sikap yang dikembangkan para seseorang sepanjang waktu mengenai berbagai segi pekerjaannya, seperti upah, gaya penyeliaan, dan rekan sekerja. Kepuasaan kerja berpangkal dari berbagai aspek kerja, seperti upah, kesempatan promosi, supervisi, rekan sekerja, dan juga faktor lingkungan kerja, kebijaksanaan dan prosedur, keanggotaan kelompok kerja, kondisi kerja dan tunjangan.

Sangat pentingnya kepuasaan kerja guru itu diperhatikan serta diwujudkan oleh orang-orang yang berkaitan dengan lembaga pendidikan atau sekolah, khususnya kepala sekolah sebagai pemimpin disekolah tersebut, karena jika kepuasaan kerja guru tinggi, maka guru akan bekerja dengan gembiran dan ikhlas, lebih giat, serta dengan rela mengoptimalkan segala potensinya untuk pencapaian tujuan yang telah direncanakan atau dengan kata singkat kinerja guru akan meningkat dan sekolah akan memiliki keefektifan yang tinggi pula.

(17)

4

menghasilkan kepuasaan dan kinerja yang lebih tinggi. Oleh sebab itu salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kerja dan kinerja adalah faktor kepemimpinan.

Yukl (1998:50) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasaan kerja dan yang mempengaruhi kinerja adalah kepemimpinan yang moderat dalam consideration, dan kualitas pemimpin yang take-charge atau pemimpin yang melaksanakan berbagai fungsi kepemimpinan yang esensial. Dalam berbagai halaman mengungkapkan pula bahwa banyak studi telah menggunakan kuesioner untuk menghubungkan persepsi bawahan mengenai kepemimpinan partisipatif dengan kriteria tentang keefektifan kepemimpinan, seperti kepuasan, usaha, dan kinerja bawahan. Munir (2008:21) mengatakan rasa puas dalam bekerja kemungkinan dipengaruhi oleh kepemimpinan yang memimpin suatu lembaga.

Robbins (2007:436) yang mengatakan bahwa para pemimpin yang tinggi dalam struktur prakarsa dan pertimbangan, cenderung lebih sering mencapai kinerja dan kepuasaan bawahan. Jadi dapat di-interpretasikan bahwa kepemimpinan kepala sekolah yang baik akan mempengaruhi secara positif kepuasaan kerja guru di sekolah tersebut.

(18)

5

Mangkunegara (2005:78) mengemukakan budaya organisasi merupakan seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai, dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.

Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan terhadap SMA Negeri di Kota Binjai, ditemukan guru yang tidak puas dengan kepala sekolah karena kepala sekolah tidak pernah mengajak guru-guru untuk bersama-sama memutuskan suatu kebijakan, kemudian sangat jarang kepala sekolahnya membantu guru dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, guru juga mengeluhkan bahwa kepala sekolah sangat tidak berempati terhadap keluhan-keluhan guru. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa kepemimpinan kepala sekolah tidak memperhatikan guru.

Dari hasil observasi dan wawancara salah seorang guru di SMA Negeri 2 Kota Binjai mengemukakan bahwa guru tersebut merasa kepemimpinan kepala sekolah tidak membuat nyaman di sekolah ini, sebab tidak sekalipun kepala sekolah melibatkan guru dalam mengambil keputusan. Sementara di SMA Negeri 4 Binjai bulan Agustus 2013 tingkat ketidak hadiran guru mencapai 28%. Ketika salah seorang guru yang di wawancarai mengatakan bahwa kebanyakan guru yang tidak hadir karena merasa tidak puas dengan hasil keputusan kepala sekolah yang tidak mengajak guru dan mendiskusikan permasalahan sekolah serta dalam memutuskan kebijakan di sekolah.

(19)

6

akhirnya akan mempengaruhi peningkatkan mutu pendidikan khususnya di SMA Negeri Kota Binjai.

Berdasarkan fenomena yang ada maka mendorong Penulis berkeinginan untuk mengadakan penelitian tentang bagaimana tingkat kepuasan kerja guru khususnya dalam hubungannya dengan kepemimpinan situasional kepala sekolah dan budaya organisasi yang ada di SMA Negeri Kota Binjai.

B. Identifikasi Masalah

(20)

7

Apakah sistem kenaikan pangkat dan jabatan (peluang promosi atau karir) mempengaruhi kepuasan kerja guru?, (9) Apakah kecukupan tenaga guru dan staf mempengaruhi kepuasan kerja guru?, (10) Apakah suasana kenyamana kerja mempengaruhi kepuasan kerja guru?, Apakah guru mengeluhkan bahwa suasana ruangan kerja yang tidak baik, sarana kerja yang tidak lengkap, (11) Apakah sistem kepengawasan mempengaruhi kepuasan kerja guru?.

B. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan fokus, dan karena keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan dana, penulis perlu membatasi masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini. Ruang lingkup masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada hubungan kepemimpinan situasional kepala sekolah dan budaya organisasi dengan kepuasan kerja guru di SMA Negeri Kota Binjai.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan kepemimpinan situasional kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru di SMA Negeri Kota Binjai?

2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan budaya organisasi dengan kepuasan kerja guru di SMA Negeri Kota Binjai?

(21)

8

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan kepemimpinan situasional kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru di SMA Negeri Kota Binjai.

2. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan budaya organisasi dengan kepuasan kerja guru di SMA Negeri Kota Binjai.

3. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan, kepemimpinan situasional kepala sekolah dan budaya organisasi secara bersama-sama dengan kepuasan kerja guru di SMA Negeri Kota Binjai.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan secara praktis. 1. Manfaat secara teoritis

a. Menambah khasanah pengetahuan tentang hubungan kepemimpinan situasional kepala sekolah, budaya organisasi dengan kepuasan kerja guru. b. Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama

dalam penelitian ini. 2. Manfaat secara praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah khususnya Dinas Pendidikan Kota Binjai dalam pengambilan kebijaksanaan mengeluarkan kebijakan dapat mempertimbangkan hal-hal yang dapat meningkatkan kepuasan kerja guru, meningkatkan kinerja guru dan sekaligus mengefektifkan sekolah.

(22)

9

memahami jenis-jenis kepemimpinan dan perilaku-perilaku pemimpin yang efektif di sekolah.

(23)

110

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil analisa data dan pengajuan hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan positif yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan situasional kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru di SMA Negeri Kota Binjai. Dengan demikian kepemimpinan situasional kepala sekolah mempunyai hubungan dengan kepuasan kerja guru. Semakin baik kepemimpinan situasional kepala sekolah maka semakin meningkat kepuasan kerja guru.

2. Terdapat hubungan positif dan signifikan dan berarti antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja guru di SMA Negeri Kota Binjai. Semakin baik budaya organisasi maka semakin meningkat kepuasan kerja guru.

3. Terdapat hubungan positif yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan situasional kepala sekolah dan budaya organisasi dengan kepuasan kerja guru di SMA Negeri Kota Binjai. Semakin baik kepemimpinan situasional kepala sekolah dan budaya organisasi maka semakin meningkat kepuasan kerja guru di SMA Negeri Kota Binjai.

B.Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yaitu dengan diterimanya hipotesis pertama, maka upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja guru adalah dengan meningkatkan kepemimpinan situasional kepala sekolah. Kepala sekolah senantiasa harus menumbuhkan sikap

(24)

111

yang baik dari guru dengan berupaya menerapkan kepemimpinan yang mampu memberikan arahan, pengawasan dan membuat kebijakan sesuai dengan kebutuhan guru dalam bekerja. Sebagai kepala sekolah hendaknya tidak membuat keputusan yang hanya memperhatikan kebutuhan pribadi maupun kelompoknya sendiri.

Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka upaya meningkatkan kepuasan kerja guru adalah dengan menciptakan budaya organisasi yang kondusif. Upaya untuk menciptakan budaya organisasi yang kondusif adalah dengan menciptakan lingkungan kerja yang saling mendukung satu sama lainnya. Oleh karena itu diperlukan peran guru dan kepala sekolah untuk membuat program kerja bersama yang dapat memberikan dukungan terhadap keharmonisan hubungan kerja sama di sekolah.

Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka upaya meningkatkan kepuasan kerja guru adalah dengan meningkatkan kepemimpinan situasional kepala sekolah dan budaya organisasi dengan baik. Kemampuan guru dalam mengoptimalkan kerjanya tentu dapat dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah. Semakin baik kepemimpinan terutama dengan melakukan kebijakan, pengarahan serta pengambilan keputusan yang tepat akan dapat menciptakan budaya organisasi yang baik sehingga meningkatkan kepuasan kerja guru.

C.Saran

Berdasarkan uraian dalam simpulan dan implikasi hasil penelitian maka dapat diberikan beberapa saran antara lain:

(25)

112

2. Guru berusaha meningkatkan kemampuan terutama kinerja mengajar sehingga mendukung terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.

(26)

113

DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin. 2000, Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan. Jakarta: Bumi Aksara.

Efendy, Onong, U. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Gibson, 1997. Organisasi Prilaku Struktur Proses. Alih Bahasa: Djarkasih. Jakarta: Erlangga.

Griffin, RE & Ebert, RJ. 1986. Business, Englewood Cliffs: Prentice Hall

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Hariandja, Marihot Tua Efendi, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama, Jakarta: Grasindo.

Hasibuan. H. M. 2008. Organisasi & Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Aksara.

Hersey dan Blanchard. 1982. Management of Organizational Behavior: Utilizing Human Resource (New Jersey: Pretice Hall,inc).

Jason A. Colquit, Jeffery A. LePine, dan Michael J. Wasson. 2009. Organizational Behavior Improving and Commitment in the Workplace New York: McGraw-Hill.

Kartono. K. 2008. Pemimpin dan Kepemimpinan. Apakah Kepemimpinan Abnormal itu?. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Komariah, Aan dan Cepi Triatna. 2008. Visionary Leadership : Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Luthans. F. 2006. Prilaku Organisasi. Terjemahan: Vivin Andika Yuodo: Sekar Purwati. Yokyakarta: Andi Ofset.

(27)

114

Madura, Surasri, Siti & Sunarti. 2008. Pengaruh Kedisiplinan, Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Surabaya. Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Vol. 6 No. 2.

Muhammad, Arni. 2007. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Munandar. 2001. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa, E. 2008. Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Munir. A. 2008. Menjadi Kepala Sekolah Efektif. Yokyakarta: Ar-Ruzz Media. Nasution. 2001. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Nawawi. H. H. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yokyakarta: Gajah Mada University Press.

Nimran Umar, 2005. Perilaku Organisasi, Cetakan Ketiga, Surabaya: Citra Media,

Pamudji, S. 2002. Kepemimpinan Pemerintahan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Pidarta. 1995. Peran Kepala Sekolah Pada Pendidikan Dasar, Seri Manajemen Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Rivai, H. V. 2008. Education Manajement Analisis Teori dan Praktik. Jakarta: Raja Rosda Karya.

Robbins, P., Stephen. 2007. Perilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi dan Aplikasi, Alih Bahasa Hadyana Pujaatmaka. Jakarta : Prenhallindo.

Sagala, Syaiful. 2006. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta. ____________.2013. Memahami Organisasi Pendidikan, Budaya dan Reinverting

Organisasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

(28)

115

Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia (Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil). Bandung: Refika Aditama.

Siagian, S. P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Soehardi. 2003. Otonomi Potensi Masa Depan Republik Indonesia, Surabaya: Citra Media. Sudjana, Nana, Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung: Sinar

Baru.

____________.2004. Penilaian Hasil proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda karya.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi. Jakarta : Alfabeta.

Sutrisno, Edy. 2006. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Thoha, Miftah. 2006. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Usman, Moh Uzer.2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wahdjosumidjo, 2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Tinjauan Teori dan

Permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wahyudi. 2012. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajar (Learning Organization). Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel                                                                                                         Halaman
Gambar                                                                                                                  Halaman
Tabel Ketentuan R Product Moment ...............................................

Referensi

Dokumen terkait

Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas di dalam masyarakat kita.. Baterai aki yang

No.KK No.KK No.KK No.KK NIK NIK NIK NIK NAMA NAMA NAMA NAMA TEMPAT LAHIR TANGGAL LAHIR TEMPAT LAHIR TEMPAT LAHIR TEMPAT LAHIR TANGGAL LAHIR TANGGAL LAHIR TANGGAL LAHIR UMUR UMUR

PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA KARATEKA DOJO SMP N 2 PEMALANG Universitas

Hasil yang akan dicapai adalah terciptanya rancangan sistem monitoring chiller yang nantinya berfungsi untuk memantau parameter-parameter chiller yaitu; suhu air masuk

példák is döntő fontosságúak lehetnek alakváltozataikkal vagy írásmódjukkal. Egy hosz- szú vagy rövid jelölés különbsége mögött állhatnak nyelvjárási

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Perbandingan Densitas Latihan Kecepatan 3x, 4x dan 5x dalam Satu Minggu Terhadap

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR DAERAH DEKONSEN

Produksi kedelai Riau tahun 2009 pada Angka Sementara (ASEM) adalah sebesar 5.298 ton biji kering atau mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 12,99 persen (609