• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN GAYA HIDUP REMAJA DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN KONDISI FISIK DI SMK NEGERI 3 TEBING TINGGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN GAYA HIDUP REMAJA DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN KONDISI FISIK DI SMK NEGERI 3 TEBING TINGGI."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN GAYA HIDUP REMAJA DAN KEBIASAAN

MAKAN DENGAN KONDISI FISIK SISWA

DI SMK NEGERI 3 TEBING TINGGI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

FUADILLA HUMAIROH

NIM 509342014

PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

FUADILLA HUMAIROH, NIM: 509342014. Hubungan Gaya Hidup Remaja dan Kebiasaan Makan dengan Kondisi Fisik di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. Skripsi, Fakultas Teknik universitas Negeri Medan 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis hubungan gaya hidup dengan kondisi fisik remaja putri di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi; (2) menganalisis hubungan kebiasaan makan dengan kondisi fisik remaja putri di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi; dan (3) menganalisis hubungan gaya hidup dan kebiasaan makan dengan kondisi fisik remaja putri di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2014. Lokasi Penelitian penelitian di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Tebing Tinggi Jalan Nangka. Populais penelitian adalah seluruh siswa putri yang berusia 15-17 tahun yang diambil dari kelas XI-1, XII-1 Tata.Boga adalah 50 siswi. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang siswi. Teknik analisis data dilakukan secara derskripstif dengan menggunakan korelasi spearman menggunakan program statistic SPSS 17.0.

Karakteristik siswa dilihat dari jumlah anggota keluarga maka hasil

penelitian ini ditemukan rata-rata keluarga sedang (5 – 6 orang) yaitu sebanyak

54%, dengan tingkat pendidikan ibu 88% sedangkan tingkat pendidikan ayah

sebesar 84% berada pada jenjang SMP/SMA (7 – 12 tahun). Pendapat orangtua

siswa berkisar antara Rp. 700.000 – Rp.4.800.000. Kebiasaan makan siswa

dengan rataan 56 persen tergolong kategori kurang baik. Kondisi fisik siswa dengan rataan 64 persen tergolong kategori normal. Hasil analisis korelasi rank spearman menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan, antara gaya hidup

dengan kondisi fisik siswa dengan nilai r = 0.730, ρ =0.000. Hal ini menunjukkan

bahwa semakin sehat gaya hidup siswa maka semakin baik kondisi fisiknya. Hasil analisis korelasi rank spearman menunjukkan terdapat hubungan positif yang

nyata antara kebiasaan makan dengan kondisi fisik dengan nilai r=0.431, ρ=0.002.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kebiasaan makan siswa maka akan semakin baik kondisi fisik siswa tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan makan memiliki hubungan yang erat dengan kondisi fisik siswa.

Hasil uji regresi linier berganda kondisi fisik siswa menunjukkan bahwa nilai konstanta (intercept) sebesar 4.36. hal ini berarti jika tidak ada penaikan variabel gaya hidup dan kebiasaan makan maka nilai kondisi fisiknya adalah 4.36. Nilai koefisien regresi gaya hidup sebesar 0,188 dan kebiasaan makan sebesar 0.196.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah

satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri

Medan, dengan judul “Hubungan Gaya hidup Remaja dan Kebiasaan Makan

Dengan Kondisi Fisik Siswa di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi”.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menemukan rintangan dan

hambatan, namun dengan usaha yang maksimal sesuai dengan kemampuan

penulis dan bantuan dari berbagai pihak, penulis akhirnya dapat

menyelesaikannya. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd sebagai Dekan Fakultas teknik, Bapak

Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik, Ibu Dr

Dina Ampera M,Si selaku Ketua jurusan PKK, Ibu Dra. Fatma Tresno

Ingtyas M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PKK.

3. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik dan

selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan.

4. Ibu Dra. Ade Ch. Gultom M.Pd, Ibu Dra. Yuspa Hanum M.S, dan Ibu Dra.

Nuwairy Hilda M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak

bimbingan dan juga arahan demi kebaikan skripsi ini.

5. Bapak/Ibu dosen di Lingkungan Unimed, khususnya di Prodi Pendidikan Tata

Boga Fakultas Teknik, yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada

penulis selama menempuh pendidikan.

6. Ibu Dra. Ismawati , selaku Kepala sekolah SMK Negeri 3 Tebing Tinggi yang

telah memberi izin penelitian dan membantu penulis selama melaksanakan

penelitian di sekolah tempat penelitian.

7. Khususnya kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda Kaswanto dan ibunda

(Almh) Mariati S.Pd, yang memberikan kasih sayang, dorongan, semangat

dan pengorbanan yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelasaikan

(7)

iii

Adinda M. Aulia Al- Rasyid yang telah memberi semangat dan dukungan

selama penyelesaian skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat yang tersayang yang turut membantu dan terus memberikan

semangat dalam penyelesaian skripsi ini yaitu Eka Ridho, Dilla Shabrina,

Zakia, Kak Ema, Endang, Ika pratiwi, Izzi, Husna, Reni, Aini, Diana, Juita,

Laily, kak Rizky S Pd dan Teman-teman Kos UNHAM Irma, Minter,

Ros,dan Masrah.

9. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga yang

tidak dapat di sebutkan satu per satu terima kasih atas kebersamaannya

selama menempuh pendidikan di Unimed. Khususnya Pendidikan Tata Boga

Ekstensi 2009 .

Atas bantuan dan dukungan serta bimbingan yang diberikan kepada

penulis, mudah-mudahan Allah SWT memberikan balasannya. Semoga skripsi ini

berguna bagi siapapun yang membutuhkannya.

Medan, Febuari 2015 Penulis

(8)

iv

B. Identifikasi masalah ... 3

C. Pembatasan masalah ... 4

b. Perilaku Konsumsi ... 11

c. Pola Konsumsi ... 12

B. Penelitian yang Relevan ... 19

C. Kerangka Berpikir ... 20

(9)

v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 23

A. Desain Penelitian ... 23

B. Defenisi Operasional Penelitian dan Variabel Penelitian ... 23

C. Populasi dan sampel Penelitian ... 24

D. Teknik Pengumpulan Data ... 25

E. Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Karakteristik Keluarga ... 30

B. Gaya Hidup Siswa ... 33

1. Aktivitas Fisik ... 34

2. Perilaku Konsumsi ... 36

3. Pola Konsumsi ... 38

C. Kebiasaan Makan ... 41

D. Kondisi Fisik Siswa ... 49

E. Hubungan Gaya Hidup dengan Kondisi Fisik Siswa ... 50

F. Hubungan Kebiasaan Makan dan Kondisi Fisik Siswa ... 51

G. Hubungan Gaya Hidup dan Kebiasaan Makan dengan Kondisi Fisik . 52 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Kategori Variabel Gaya Hidup (X1) ... 41

2. Kategori Variabel Kebiasaan Makan (X2) ... 49

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Angket Gaya Hidup Remaja ... 58

2. FFQ (Frekuensi Makanan) ... 60

3. Karakteristik Keluarga ... 62

4. Persentase Skor Gaya Hidup dan Kategori ... 64

5. Persentase Skor Kebiasaan Makan dan Kategori ... 66

6. Kondisi Fisik ... 68

7. Perhitungan Uji Korelasi rank Spearman Secara Manual pada Hubungan Gaya Hidup dengan Kondisi Fisik Siswa ... 70

8. Perhitungan Uji Korelasi rank Spearman Secara Manual pada Hubungan Kebiasaan Makan dengan Kondisi Fisik Siswa ... 73

9. Korelasi Rank Spearman dengan SPSS ... 76

10.Hasil Korelasi Gaya Hidup, Kebiasaan Makan dengan Kondisi Fisik Siswa ... 77

(12)

1

tahun merupakan masa remaja akhir (Isnani, 2011).

Remaja merupakan golongan yang paling mudah terkena pengaruh budaya

dari luar karena mereka sedang mengalami masa pencarian identitas diri akibat

priode transisi yang dilalui. Pengaruh yang terjadi bukan hanya tampak pada

kondisi fisik, Seperti juga pada perubahan kebiasaan makan anak remaja

khususnya. Adanya kecendrungan perubahan kebiasaan makan pada remaja yang

terjadi dewasa ini, tidak lepas dari pengaruh peningkatan sosial ekonomi dan gaya

hidup (Heryanti, 2009).

Gaya hidup setiap individu akan dapat berbeda-beda walaupun berasal dari

lingkungan keluarga dan budaya yang sama. Menurut Engel, Blackwell, dan

miniard (1994) dan Kotler (1985), individu yang berasal dari subbudaya, kelas

sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda.

Pengaruh gaya hidup modern juga memberi dampak pada prilaku makan remaja.

Adapun prilaku makan dalam hal pola makan yang ditunjukkan remaja adalah

mengkonsumsi makanan cepat saji (Rumida, 2010).

Kebiasaan makan individu dipengaruhi oleh gaya hidup. Hasil penelitian

jelinic, nola, dan matanic (2008), menyebutkan bahwa tempat mengonsumsi

(13)

2

makanan, prilaku konsumsi, dan aktivitas fisik mempengaruhi gaya hidup dan

kebiasaan makan dan hubunganya dengan kondisi fisik remaja.

Makanan cepat saji merupakan makanan yang menggandung tinggi kalori,

tinggi lemak dan rendah serat. Makanan cepat saji seperti fried chiken, mie instant

dan bakso, sudah menjadi jenis makanan yang biasa dikonsumsi remaja pada

waktu makan siang dan makan malam di Indonesia. Makanan cepat saji bila

dikonsumsi secara terus menerus akan menimbulkan masalah gizi pada remaja

dan kelebihan berat badan terhadap kondisi fisiknya (Khumadi, 1994)

Sementara jika dilihat kondisi fisik remaja, sekitar 50 persen remaja

memiliki berat badan yang di atas normal. Berbagai penelitian yang pernah

dilakukan terhadap anak sekolah baik di kota maupun pedesaan di Indonesia,

didapatkan kenyataan bahwa pada umumnya berat badan remaja putri berada di

atas normal (Moehji, 2003).

Perubahan gaya hidup juga dapat membawa perubahan pada kebiasaan

makan, dan kondisi fisik. Seperti yang dikemukakan oleh Kolter dan Amstrong

(2008), gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang

bersangkutan di dunia ini sebagaimana tercermin keseluruhan orang tersebut

dalam interaksinya dengan lingkungannya. Interaksi seseorang dengan

lingkungannya tak lepas dari pengaruh orang-orang dan keadaan disekitarnya.

SMK Negeri 3 Tebing Tinggi merupakan salah satu sekolah yang dekat dengan

pusat kota. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 13 Februari 2014 tersebut

beberapa anak remaja putri di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi menyatakan memiliki

kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji seperti bakso, mie instan, mie ayam,

(14)

3

tersebut mereka sudah merasa kenyang. Jika hal ini dibiarkan secara terus

menerus, akan berdampak buruk terhadap kondisi fisik yang tidak ideal pada

remaja putri, dan akan mengakibatkan remaja putri tersebut dapat menyebabkan

remaja kurang mengontrol makanan yang dikonsumsinya, sehingga menyebabkan

banyak remaja putri yang tidak memperhatikan berat badan. Padahal berat badan

ideal pada masa remaja dapat mempengaruhi kualitas kesehatan dan keoptimalan

fungsi sistem organ selama proses penuaan nantinya.

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu melakukan penelitian dengan judul

“Hubungan Gaya Hidup Dan Kebiasaan Makan Dengan Kondisi Fisik Siswa

di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, Maka dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana karatristik keluarga (pendidikan ibu/ayah, besar keluarga,

pendapatan keluarga)?

2. Bagaimana gaya hidup remaja putri di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi?

3. Bagaimana kebiasaan makan remaja putri di SMK Negeri 3 Tebing

Tinggi?

4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi remaja putri mengkonsumsi

makanan siap saji (fast food)?

5. Jenis makanan apa saja yang disukai remaja putri di SMK Negeri 3 Tebing

(15)

4

6. Bagaimana hubungan gaya hidup dengan kondisi fisik remaja putri di

SMK Negeri 3 Tebing Tinggi?

7. Bagaimana hubungan kebiasaan dengan kondisi fisik remaja putri di SMK

Negeri 3 Tebing Tinggi?

8. Bagaimana hubungan gaya hidup dan kebiasaan makan dengan kondisi

fisik remaja putri di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi?

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Remaja putri yang berusia 15-17 tahun.

2. Karakteristik sosial ekonomi keluarga (Pendidikan orang tua, Pendapatan

orang tua, dan besar keluarga).

3. Gaya hidup remaja putri meliputi aktifitas fisik, prilaku konsumsi dan pola

konsumsi pada remaja.

4. Kebiasaan makan remaja putri FFQ di kelas XI-1 dan XII-2 T.Boga di

SMK Negeri 3 Tebing Tinggi.

5. Kondisi fisik remaja putri yaitu berat badan dan tinggi badan remaja.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Karakteristik sosial ekonomi keluarga (Pendidikan orang tua,

Pendapatan orang tua, dan besar keluarga)?

2. Bagaimana hubungan gaya hidup dengan kondisi fisik remaja putri di

(16)

5

3. Bagaimana hubungan kebiasaan makan dengan kondisi fisik remaja putri

di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi?

4. Bagaimana hubungan gaya hidup dan kebiasaan makan dengan kondisi

fisik remaja putri di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi keluarga (Pendidikan

orang tua, Pendapatan orang tua, dan besar keluarga).

2. Menganalisis hubungan gaya hidup dengan kondisi fisik remaja putri di

SMK Negeri 3 Tebing Tinggi.

3. Menganalisis hubungan kebiasaan makan dengan kondisi fisik remaja

putri di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi.

4. Menganalisis hubungan gaya hidup dan kebiasaan makan dengan kondisi

fisik remaja putri di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberi informasi kepada remaja

putri mengenai gaya hidup dan kebiasaan makan dengan kondisi fisik. Memberi

informasi kepada orang tua tentang gaya hidup dan kebiasaan makan yang baik

agar orang tua lebih memperhatikan kebiasaan makan remaja putrinya agar

(17)

6

bermaksud mengadakan penelitian yang sama atau memiliki keterkaitan dengan

(18)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Karakteristik keluarga : jumlah anggota keluarga termasuk kategori sedang

dengan rataan 5 orang, dengan tingkat pendidikan ibu dan ayah kategori

SMP/SMA. Rataan pendapatan orangtua per kapita per bulan antara

Rp. 700.000 – Rp. 4.800.000

2. Gaya hidup siswa termasuk aktifitas fisik, perilaku konsumsi dan pola

konsumsi dengan rataan 94 persen dalam kategori cukup.

3. Kebiasaan makan siswa dengan rataan 56 persen tergolong kategori

kurang baik.

4. Kondisi fisik siswa dengan rataan 64 persen tergolong kategori normal.

5. Hasil analisis korelasi rank spearman menunjukkan terdapat hubungan

yang signifikan, antara gaya hidup dengan kondisi fisik siswa dengan nilai

r = 0.730, ρ =0.000. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baiki gaya hidup

siswa maka semakin baik kondisi fisiknya.

6. Hasil analisis korelasi rank spearman menunjukkan terdapat hubungan

positif yang nyata antara kebiasaan makan dengan kondisi fisik dengan

nilai r=0.431, ρ=0.002. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik

kebiasaan makan siswa maka akan semakin baik kondisi fisik siswa

tersebut.

(19)

55

7. Hasil uji regresi linier berganda kondisi fisik siswa menunjukkan bahwa

nilai konstanta (intercept) sebesar 4.36, dengan nilai kondisi fisik sebesar

4.36. Nilai koefisien regresi gaya hidup sebesar 0,188 dan kebiasaan

makan sebesar 0.196.

B. Saran

Saran yang diajukan sesuai dengan hasil penelitian ini adalah:

1. Kepada siswa agar lebih memperhatikan gaya hidup dan kebiasaan makan

dengan selalu mengkonsumsi makanan yang sehat.

2. Kepada sekolah agar memberikan pendidikan dan pengarahan terkait

dengan gaya hidup sehat pada siswa.

3. Diharapkan pihak sekolah dan orangtua siswa agar selalu memantau gaya

hidup dan kebiasaan makan siswa agar prestasi belajar di sekolah lebih

(20)

56

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Almatsier, Sunita. 2011. Gizi seimbang Dalam Daur Kehidupan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi

revisi. PT. Rieneka Cipta. Bandung.

Berg, Alan. 1986. Peranan Gizi Dalam Pembangunan Nasional. Rajawali. Jakarta.

Eka, Ridho. 2014. Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Berat Badan Ideal Pada

Remaja Putri di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Medan. Skripsi

UNIMED. Medan

Friska, D. M. 2007. Hubungan Kebiasaan Makan Dengan Kelebihan Berat Badan

Pada Siswa Kelas 1 dan 2 SMU N 4 Medan Tahun Ajaran 2006/2007.

Lehner, dkk. 2000. Nutrition. Percetakan Buku Sekolah Trauner. Indonesia.

Mudjianto. 1993Kebiasaan Makan Golongan Remaja di Kota Besar Indonesia. http://cuapfhiieear.blogspot.com./2013/04/ diakses 22 Agustus 2013.

Nadesul, H. 1997. Pola dan Gaya Hidup Sehat. Puspawara, Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Prilaku

Kesehatan. http://repositoryusu.ac.id. diakses 20 agustus 2013.

Nurhayati. 2004. Pemanfataan waktu Luang. upi0608621.blog.upi.edu.

http//google.com. diakses 28 Oktober 2013

(21)

Saraswati, P, N. 2013. 100% Diet Sehat & Hebat. Syura Media Utama. Yogyakarta.

Saufika, dkk. 2012. Gaya Hidup Dan Kebiasaan Makan Mahasiswa. Jurnal ilmu keluarga dan konsumen. IPB. Bogor

Sayogo. 2002. Anak Remaja Perlu Gado-gado. http:www.google.com. diakses 28 Oktober 2013.

Sediaoetama, A. 2004. Ilmu Gizi. Jilid II. Dian Rakyat. Jakarta

Soehardjo. 1996. Pangan, Gizi dan Pertanian. UI. Jakarta.

Suhardjo. 1989. Sosio Budaya Gizi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Bogor.

Tamher, dkk. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan

Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.

Yuanita, S. P. 2013. Gaya Hidup, Konsumsi Pangan Dan Indeks Massa Tubuh

Kaitannya Dengan Kesehatan Lansia di Kecamatan Tanjung Morawa.

Skripsi UNIMED. Medan

Yunisa, V. 2012. Hubungan pola Konsumsi Makanan Dengan Status Gizi Pada

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan yang akan dicapai adalah : Mengetahui arsitektur dan konfigurasi dari system jaringan GPRS, Mengetahui klasifikasi dari kelas GPRS, Mengetahui kelebihan dan

Dalam kaitan pentingnya kecerdasan emosional dan motivasi belajar pada diri siswa sebagai salah satu faktor untuk meningkatkan prestasi belajar yang dimiliki

Setiap konsekuen pada aturan yang berbentu IF-THEN harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil

Pada sistem penyortiran ini, program dibuat agar dapat menerima input dari NRF24L01 yang dikirimkan dari modul server dan memberikan output lagi ke NRF24L01 mengirim

Pada tahun yang sama, Majelis Umum PBB, dalam resolusi 2444 (XXIII) mendukung rekomendasi dari Konperensi agar Sekretaris Jenderal PBB, setelah melakukan konsultasi dengan

Rancang bangun sistem informasi persediaan barang berbasis web dilakukan dengan menggunakan pemrograman PHP dan firebird sebagai databasenya.Hasil dari penelitian

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir dengan Judul Analisis Penerimaan

According Grice (1975), assumes, that as far as the maxim of relevance, in which the speaker should relevant to the ongoing conversation and move the conversation in