• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Cafe LIbrary Art, Design And Architecture Di Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Cafe LIbrary Art, Design And Architecture Di Bandung."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ii

ABSTRAK

Kota Bandung dihuni sekitar 60% kalangan muda yang produktif dan tempat berkembangnya banyak perguruan tinggi, sehingga British Council menunjuk Bandung sebagai salah satu kota kreatif. Selain kota Bandung dikenal sebagai kota kreatif, kota Bandung dikenal juga sebagai kota wisata yang memiliki banyak tempat kuliner, seperti café yang kebanyakan dikunjungi anak muda.

Café Library Art, Design & Architeucture ini dirancang untuk para pelaku dan penikmat art, design dan architecture. Fasilitas yang tersedia seperti toko buku, toko CD, café dan perpustakaan. Café dan perpustakaan menjadi fungsi yang utama. Café memiliki koleksi buku yang dapat dimanfaatkan, sedangkan perpustakaan memiliki fasiltas pendukung seperti area baca, duduk, area meeting, dan audiovisual.

(2)

iii

ABSTRACK

The Bandung city was occupied by approximately 60% productive young circle and the place of the expansion of many tertiary institutions, so as British Council indicated Bandung as one of the creative cities .Apart from the Bandung city was known as the creative city, the Bandung city was known also as the tour city that had many places kuliner, like café that most were visited by the young child

Café Library Art, Design & Architecture this was drafted for the perpetrators and the lover art, design and architecture. Facilities that were available like the book shop, the CD shop, café and the library. Café and the library became the main function. Café had the book collection that could be made use of, whereas the library had fasiltas the supporter like the area read, sat, the area meeting, and audiovisual.

(3)

iv DAFTAR ISI

JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI

LEMBAR IZIN PUBLIKASI

DATA PENULIS

KATA PENGATAR ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Gagasan Masalah ... 2

1.3 Identifikasi Masalah ... 3

1.4 Tujuan Perancangan... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II PERPUSTAKAAN,CAFÉ,ART,DESIGN&ARCHITECTURE 2.1 Perpustakaan ... 5

(4)

v

2.1.2 Pengertian Perpustakaan ... 6

2.1.3 Fungsi Perpustakaan ... 7

2.1.4 Jenis-jenis Perpustakaan ... 7

2.2 Standar Perpustakaan ... 11

2.2.1 Fasilitas Baca ... 11

2.2.2 Koleksi Perpustakaan ... 11

2.2.3 Tenaga Ahli ... 11

2.2.4 Organisasi dan Manajemen ... 12

2.2.5 Sistem Manajemen dan Struktur Organisasi ... 12

2.2.6 Sarana dan Prasana ... 12

2.2.6.1 Gedung dan Ruang ... 12

2.2.6.2 Perlangkapan ... 13

2.2.7 Koleksi dan Pengolahan ... 13

2.3 Standart Ergonomi ... 13

2.3.1 Pengertian Ergonomi... 13

2.3.2 Ergonomi Perpustakaan... 14

2.4 Pencahayaan Perpustakaan ... 15

2.5 Standar Keamanan Perpustakaan ... 16

2.6 Café ... 17

2.6.1 Pengertian Café ... 17

(5)

vi

2.6.2.1 Standar Ergonomi Café ... 18

2.6.3 Syarat Kondisi Café ... 19

2.6.4 Struktur Organisasi Café ... 19

2.7 Desain ... 19

2.8 Seni ... 21

2.9 Arsitek ... 21

2.10 Perbedaan Desain dan Arsitektur ... 22

2.11 Fasilitas Pendukung ... 23

2.12 Survey Fungsi Sejenis ... 24

BAB III CAFÉ LIBRARY ART, DESIGN AND ARCHITECTURE 3.1 Deskripsi objek ... 30

3.1.1Deskripsi Site ... 30

3.2 Site and Building Analysis ... 31

3.2.1 Site Analsis ... 31

3.2.2 Building Analisis ... 34

3.3 Deskripsi Fungsi ... 35

3.3.1 Identifikasi User ... 37

3.4 Flow Activity ... 37

3.5 Tabel Kebutuhan Ruang ... 38

3.6 Bubble Diagram ... 42

(6)

vii BAB IV PERANCANGAN INTERIOR CAFÉ LIBRARY

4.1 Tema dan Konsep ... 45

4.1.1 Konsep Bentuk ... 46

4.1.2 Konsep Warna ... 47

4.1.3 Konsep Pencahayaan ... 47

4.1.4 Konsep Penghawaan ... 49

4.1.5 Konsep Pola ... 49

4.1.6 Konsep Tekstur... 50

4.1.7 Konsep Material ... 51

4.2 Preliminary Design... 52

4.3 Perspective Interior ... 59

4.4 Detail ... 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 68

5.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA

BIODATA

(7)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi ... 12

Gambar 2.2 Ergonomi Rak Buku ... 14

Gambar 2.3 Jarak Antar Meja ... 14

Gambar 2.4 Sirkulasi Rak Buku ... 14

Gambar 2.5 Sirkulasi Ruang Gerak dan Meja ... 14

Gambar 2.6 Ergonomi Meja Penerima Tamu ... 15

Gambar 2.7 Kebutuhan Keamanan ... 16

Gambar 2.8 Fasilitas Duduk ... 18

Gambar 2.9 Fasilitas Duduk ... 18

Gambar 2.10 Struktur Organisasi Café ... 19

Gambar 2.11 Tampak Depan Rumah Buku ... 24

Gambar 2.12 Enterance Rumah Buku ... 24

Gambar 2.13 Penyimpanan Buku ... 24

Gambar 2.14 Penyimpanan Buku ... 24

Gambar 2.15 Tampak Depan Prefere... 25

Gambar 2.16 Area Makan ... 26

Gambar 2.17 Area Makan ... 26

Gambar 2.18 Area Buku ... 26

(8)

ix

Gambar 2.20 Area Buku ... 26

Gambar 2.21 Area Display dan Sofa ... 28

Gambar 2.22 Area Tempat Duduk ... 28

Gambar 2.23 Display Café ... 28

Gambar 3.1 Tampak Depan Equinox... 31

Gambar 3.2 Tampak Samping Equinox ... 31

Gambar 3.3 Café shop ... 35

Gambar 3.4 Coffee ... 35

Gambar 3.5Snack ... 36

Gambar 3.6 Toko Buku ... 36

Gambar 3.7 Toko CD ... 37

Gambar 3.6 Bubble Diagram GF ... 42

Gambar 3.7 Bubble Diagram Lantai 1 ... 42

Gambar 3.8 Bubble Diagram Lantai 2 ... 43

Gambar 3.9 Zoning Bloking Lantai GF ... 43

Gambar 3.10 Zoning Bloking Lantai 1 ... 44

Gambar 3.11 Zoning Bloking Lantai 2 ... 44

Gambar 4.1 Bagan Konsep ... 46

(9)

x

Gambar 4.3 Bidak Catur ... 46

Gambar 4.4 Warna Monokrom ... 47

Gambar 4.5 Jenis-jenis Lampu ... 48

Gambar 4.6 Pencahayaan Daylight ... 48

Gambar 4.7 Hidden Lamp ... 48

Gambar 4.8 Warm Light ... 48

Gambar 4.9 Warm Light& Daylight ... 49

Gambar 4.10 Pola Kotak-kotak ... 49

Gambar 4.11 Pola Kotak-kotak ... 49

Gambar 4.12 Pola Kotak-kotak ... 50

Gambar 4.13 Tekstur Halus... 50

Gambar 4.14 Tekstur ... 50

Gambar 4.15 Marmer ... 51

Gambar 4.16 Parquet Laminated ... 51

Gambar 4.17 Stainless... 51

Gambar 4.18 Marmer ... 51

Gambar 4.19 Walpaper Printing ... 51

Gambar 4.20 Artificial Leather White& Black ... 51

Gambar 4.21 Denah Lantai GF ... 52

Gambar 4.22 Denah Lantai 1 ... 53

(10)

xi

Gambar 4.24 Potongan General... 54

Gambar 4.25 Potongan General ... 55

Gambar 4.26 Denah Khusus Lantai GF ... 55

Gambar 4.27 Denah Khusus ... 56

Gambar 4.28 Potongan Denah Khusus Referensi ... 57

Gambar 4.29 Potongan Denah Khusus Craft & Fashion ... 57

Gambar 4.30 Ceiling Plan Denah Khusus ... 58

Gambar 4.31 Ceiling Plan Denah Khusus ... 58

Gambar 4.32 Visualisasi Toko Buku ... 59

Gambar 4.33 Visualisasi Toko CD ... 60

Gambar 4.34 Visualisasi Café Area ... 60

Gambar 4.35 Visualisasi Café Area ... 60

Gambar 4.36 Visualisasi Ruang Referensi ... 61

Gambar 4.37 Visualisasi Craft & Fashion Area ... 62

Gambar 4.38 Visualisasi Area Library ... 62

Gambar 4.39 Visualisasi Area Library ... 63

Gambar 4.40 Visualisasi Area Library ... 63

Gambar 4.41 Visualisasi Area Library ... 64

Gambar 4.42 Furniture 1 ... 65

Gambar 4.43 Furniture 2 ... 65

(11)

xii

Gambar 4.45 Furniture 4 ... 66

Gambar 4.46 Detail Interior 1 ... 67

Gambar 4.47 Detail Interior 2 ... 67

Gambar 4.48 Detail Interior 3 ... 68

Gambar 4.49 Detail Interior 4 ... 68

Gambar 4.50 Detail Interior 5 ... 69

(12)

xiii Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989

Webster's Collegiate Dictionary, 1973, hal.63

http://www.forumdesain.com/showthread.php?p=2156

Marsiana, Victoria(2007); Perancangan Interior Perpustakaan Sekolah Bisnis Prasetya Mulya Sabagai Pusat Sumber Informasi Ekonomi; Laporan Pengantar Des.Int.FSRD UKM(tidak diterbitkan);Bandung.

Sudiarto, Yohana (2010); Perancangan Perpustakaan Umum Bandung Dengan Konsep Fun Reading Melalui Aplikasi Karakteristik Pantai; Laporan Pengantar Des.Int.FSRD UKM(tidak diterbitkan);Bandung.

Neufert, Ernst.2002.Data Arsitek.Ahli bahasa : Ing Sunarto Tjahjadi, Dr. Ferryanto Chaidir. Erlangga.

Panero,Julius.2003.Dimensi Manusia dan Ruang Interior.Alih Bahasa: Ir.Djoeliana Kurniawan,Erlangga.

Suptandar,J.Pamudji.1999.Pengantar Merencana Interior Untuk Mahasiswa Desain dan Arsitektur.Djambatan.

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

(14)

2

internasional, Pemerintah Kota Bandung bekerjasama dengan British Council, Bandung Creative City Forum, serta Forum Event Bandung di sepanjang bulan Agustus akan menyelenggarakan Helar Festival, Bandung Creative Month yang terdiri dari 25 acara kreatif bertaraf internasional. Dalam acara tersebut, berbagai acara kreatif akan diselenggarakan, antara lain pameran karya seni rupa, open house galeri, pameran distro, opera di hutan, serta pameran galeri barang bekas di bawah jembatan.[http://regional.infogue.com]

Industri kreatif di Bandung memiliki kondisi yang berbeda dengan negara maju lainnya, seperti di Eropa dan Amerika. Di Eropa, industri kreatif muncul karena industri manufakturnya sudah mengalami penurunan sehingga mereka mencari alternatif industri yang baru. Di Indonesia, berbeda karena potensinya sudah ada. Banyak komunitas kreatif di masyarakat yang belum di angkat menjadi industri dan mendorong perekonomian. Banyak potensi ekonomi rakyat yang belum di berdayakan atau belum di beri kesempatan.

Bandung merupakan salah satu kota kosmopolitan yang memiliki beberapa modal dasar yang menjadi potensi bagi pengembangan kota kreatif bertaraf internasional. Selain keberadaan sejumlah perguruan tinggi, talenta muda yang berlimpah, kemudahan untuk mengakses teknologi, karakter masyarakat kota Bandung yang terbuka setidaknya memungkinkan kota ini untuk terus mengadaptasi perubahan dan melakukan inovasi. Hal ini tentu saja dapat lebih berkembang apabila aktifitas warga kota dapat didukung melalui pengembangan kebijakan dan penciptaan lingkungan kota yang dapat menjawab kebutuhan warganya.

1.2 Gagasan Proyek

(15)

3

dapat dimanfaatkan atau dibaca oleh pengunjung. Memang tidak semua buku hanya pajangan saja, ada beberapa buku yang dapat digunakan, namun hanya sedikit sekali jumlahnya. Maka dari itu penulis mencoba menggabungkan café dengan library dengan konsep yang lebih baik lagi dan dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Café Library menjadi pilihan penulis untuk memudahkan para pelaku art,

design dan architecture untuk mencari dan mengakses segala jenis informasi tentang

art, design dan architecture. Selain itu, café library juga dapat memberikan sarana

untuk membantu dan mendorong para penggemar ilmu pengetahuan yang tidak memiliki kemampuan untuk selalu membeli koleksi bacaan yang bermutu dan menyalurkan keinginannya, dan dapat juga dijadikan sarana pertemuan bagi mereka yang membutuhkan tempat untuk berbagi pengalaman maupun hanya sekedar bersenang-senang mencari hiburan melalui bacaan.

Proyek tugas akhir “Café Library Art, Design & Architecture” ini menggunakan bangunan Equinox Wellnes Centre yang terletak di Jalan setiabudi 29 G-H, Bandung. Lokasi ini cukup strategis karena terletak di pusat kota, dekat dengan kampus-kampus yang terdapat jurusan art, design dan architecture, seperti Maranatha, UNPAR, ITB, ITHB, STDI, dan selain itu juga cukup ramai dilalui para wisatawan yang berkunjung ke daerah ini, dan juga orang – orang yang sengaja mencari referensi dan ilmu tentang desain dan arsitek.

1.3 Identifikasi Masalah

1.3.1 Bagaimana merancang desain yang menunjang perpustakaan dan café sebagai sarana sosial dan informasi?

(16)

4

1.4 Tinjauan Perancangan

1.4.1 Merancang desain yang menunjang perpustakaan, café dan fasilitas – fasilitas yang tersedia sebagai sarana sosial dan informasi.

1.4.2 Mengetahui fasilitas yang dapat mewadahi para pelaku art, design dan architecture dalam melakukan kegiatan mencari informasi dan bersosialisasi

1.5 Sistematika Penulisan

Pada Bab I berisi tentang latar belakang, gagasan proyek, identifikasi masalah, tujuan perancangan, dan sistematika penulisan.

Pada Bab II berisi tentang teori atau ilmu yang relevan, standar bangunan, fungsi dan ergonomi.

Pada Bab III berisi tentang deskripsi projek (deskripsi site, fungsi, dan identifikasi fungsi), tema dan konsep, site dan building analisis dan studi banding.

Pada BAB IV berisi tentang perancangan yang di terapkan pada “Café Library Art, Design & Architecture” mengenai keputusan design yang mengacu pada

objek studi dan pengambilan keputusan design.

(17)

68 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Kota Bandung dihuni sekitar 60% kalangan muda yang produktif dan tempat berkembangnya banyak perguruan tinggi, sehingga British Council menunjuk Bandung sebagai salah satu kota kreatif. Selain kota Bandung dikenal sebagai kota kreatif, kota Bandung dikenal juga sebagai kota wisata yang memiliki banyak tempat kuliner, seperti café yang kebanyakan dikunjungi anak muda.

(18)

69 Tema Fun And Learn yang diterapkan disini bisa dilihat dari fun nya itu sendiri dengan menampilakan permainan-permainan kecil catur pada beberapa titik meja makan. Dan pada bagian enterance permainan catur tersebut di aplikasikan dalam bentuk permainan raksasa, sehingga setiap orang yang berkunjung bisa memainkannya. Sedangkan tema learn sudah didapat dengan fungsi yang tersedia, yaitu perpustakaan yang menjadi fungsi edukatif

Sedangkan penerapan konsep catur itu sendiri lebih banyak mengaplikasikan bentuk dari bidak catur itu sendiri, yaitu kotak-kotak. Pola kotak-kotak tersebut banyak dialpikasikan ke dalam bentuk furniture dan pola lantai. Konsep warna yang digunakan merupakan warna yang diambil dari warna catur, yaitu hitam dan putih, dimana disini putih lebih dominan untuk di penggunaan furniture agar tidak memberikan kesan berat. Agar tidak memberikan kesan monoton dengan warna hitam putih saja, maka digunakan warna monokrom hitam ke putih, dan memberikan warna kontras yaitu merah dan coklat, untuk mengurangi kesan monoton tersebut. Warna merah itu sendiri memberikan kesan semangat, dibalik suasana monoton yang jenuh yang terdapat dari hanya warna monokrom tersebut. Begitu pula dengan warna coklat yang memberikan kesan hangat di balik dinginnya warna monokrom hitam ke putih. Selain dari warna dan bentuk bidak catur, permainan ketinggian juga digunakan, seperti misalnya terdapat perbedaan ketinggian level lantai, dan permainan ketinggian dari drop ceiling.

5.2 Saran

(19)

iv Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989

Webster's Collegiate Dictionary, 1973, hal.63

http://www.forumdesain.com/showthread.php?p=2156

Marsiana, Victoria(2007); Perancangan Interior Perpustakaan Sekolah Bisnis Prasetya Mulya Sabagai Pusat Sumber Informasi Ekonomi; Laporan Pengantar Des.Int.FSRD UKM(tidak diterbitkan);Bandung.

Sudiarto, Yohana (2010); Perancangan Perpustakaan Umum Bandung Dengan Konsep Fun Reading Melalui Aplikasi Karakteristik Pantai; Laporan Pengantar Des.Int.FSRD UKM(tidak diterbitkan);Bandung.

Neufert, Ernst.2002.Data Arsitek.Ahli bahasa : Ing Sunarto Tjahjadi, Dr. Ferryanto Chaidir. Erlangga.

Panero,Julius.2003.Dimensi Manusia dan Ruang Interior.Alih Bahasa: Ir.Djoeliana Kurniawan,Erlangga.

Suptandar,J.Pamudji.1999.Pengantar Merencana Interior Untuk Mahasiswa Desain dan Arsitektur.Djambatan.

Referensi

Dokumen terkait

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa media ini tepat dan efektif untuk mempromosikan Pecinan Bandung, dan diharapkan dengan adanya Pecinan Bandung sebagai tempat

Universitas Kristen Maranatha 2 Kota Bandung dikenal sebagai kota kreatif dan memiliki nilai seni yang.. tinggi sehingga Kota Bandung menjadi kota barometer

sebagai salah satu objek wisata yang dikenal oleh mahasiswa kota Bandung. Bagaimana membuat rancangan media visual yang mendukung

penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul : “ Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal di Kota

Perancangan Pusat Wisata Kuliner Nusantara di Kota Serang, Banten ini bertujuan sebagai tempat wisata rekreasi dan juga ikon wisata daerah dengan menyajikan suguhan berbagai

Semakin banyaknya café yang beroperasi di Kota Bandung, menuntut para pengelola café & restoran harus lebih kreatif dalam menampilkan konsep café atau konsep

Dan salah satu tempat wisata kuliner malam yang telah melegendaris di Kota Bandung adalah Perkedel Bondon yang sudah berdiri sejak 1980... 3 Kekayaan kuliner Indonesia tidak lepas dari

4.1 ANALISA KONSEP DESAIN Perancangan Pusat Wisata Kuliner Nusantara di Kota Serang, Banten ini bertujuan sebagai tempat wisata rekreasi dan juga ikon wisata daerah dengan menyajikan