• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MANFAAT PERSEPSIAN, KEMUDAHAN PERSEPSIAN, KONDISI YANG MEMFASILITASI, KEPUASAN PENGGUNA, DAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI STIESIA SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MANFAAT PERSEPSIAN, KEMUDAHAN PERSEPSIAN, KONDISI YANG MEMFASILITASI, KEPUASAN PENGGUNA, DAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI STIESIA SURABAYA."

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Oleh : Risalatun Nisa 0813010025/FE/AK

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

(2)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Diajukan Oleh : Risalatun Nisa 0813010025/FE/AK

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

(3)

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, dan atas petunjuk dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul “Pengaruh Manfaat Persepsian, Kemudahan Persepsian, Kondisi yang Memfasilitas, Kepuasan Pengguna, dan Faktor Sosial Terhadap Penggunaan Teknologi Informasi pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi STIESIA Surabaya”. Penyusunan penelitian untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

Dalam penelitian ini penulis telah banyak mendapat bimbingan, bantuan kesempatan serta pengorbanan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati mnyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP , selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi, selaku Ketua Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

4. Bapak Drs. Ec. Syafii, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing Utama

5. Ibu Dra. Ec. Siti Sundari, Msi selaku Dosen Wali Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

(4)

materiil serta semangat kepada penulis sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik.

9. Pihak-pihak lain yang belum sempat penulis sebutkannamanya terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

Akhir kata, penulis berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan dan peneliti menerima dengan senang hati segala kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Surabaya, Mei 2012

(5)
(6)

Oleh : Risalatun Nisa

ABSTRAK

Information Technology (TI) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. Perkembangan teknologi informasi, khususnya teknologi komputer dalam banyak hal memang memberikan dampak yang positif terhadap berbagai bidang, antara lain dalam Perusahaan, Dunia Bisnis, Pendidikan, Perbankan, Komunikasi dan Kesehatan, Penerbangan dan Kemiliteran, dan Pemerintahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan membuktikan secara empiris apakah manfaat persepsian, kemudahan persepsian, kondisi yang memfasilitasi, kepuasan pengguna, dan faktor sosial mempunyai pengaruh terhadap penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi STIESIA Surabaya.

Analisis yang digunakan yaitu Regresi Linier Berganda dikarenakan dengan analisis ini kita dapat membuktikan apakah ada pengaruh manfaat persepsian, kemudahan persepsian, kondisi yang memfasilitasi, kepuasan pengguna, dan faktor sosial terhadap penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi STIESIA Surabaya

Dalam penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa ada 2 (dua) variabel dalam penelitian ini yang teruji kebenarannya berpengaruh positif signifikan yaitu manfaat persepsian dan kemudahan persepsian terhadap penggunaan teknologi informasi. Sedangkan variabel kondisi yang memfasilitasi, kepuasan pengguna dan faktor sosial tidak berpengaruh terhadap penggunaan teknologi informasi.

(7)

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAKSI ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 10

1.3. Tujuan Penelitian ... 10

1.4. Manfaat penelitian ... 11

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ... 12

2.2. Landasan Teori ... 14

2.2.1.Akuntansi Perilaku ... 14

2.2.2.Teknologi Informasi ... 15

2.2.2.1.Manfaat Teknologi Informasi ... 16

2.2.2.2. Peran Teknologi Informasi dalam Pendidikan Akuntansi ... 19

2.2.3.Pengertian Komputer ... 19

2.2.4. Internet ... 20

2.2.4.1. Manfaat Internet ………..…………... 21

2.2.5. Sistem Informasi ………... 23

2.2.5.1. Definisi Sistem ……… 23

2.2.5.2. Definisi Informasi ………... 24

2.2.5.2.1. Kualitas Informasi ………... 24

2.2.5.3. Definisi Sistem Informasi ………... 26

2.2.6. Penggunaan Teknologi informasi ……….. 27

2.2.7. Persepsi ………... 28

(8)

Penggunaan Teknologi Informasi ………... 32

2.2.10.Kondisi yang Memfasilitasi (Faciliting Condition) …... 34

2.2.10.1.Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi terhadap Penggunaan Teknologi Informasi ……... 34

2.2.11.Kepuasan Pengguna ...……….... 36

2.2.11.1.Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Penggunaan Teknologi Informasi ………... 36

2.2.12.Faktor Sosial ……….…... 37

2.2.12.1. Pengaruh Faktor Sosial terhadap Penggunaan Teknologi Informasi ……….... 37

2.3. Diagram Kerangka Pikir ....……….... 39

2.4. Hipotesis ………... 41

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 42

3.1.1. Definisi Operasional ... 42

3.1.2. Pengukuran Variabel ... 44

3.2. Teknik Pengumpulan Sampel ... 46

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 48

3.3.1. Jenis data dan Sumber Data ……... 48

3.3.2. Pengumpulan Data ... 48

3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas …... 49

3.4.1. Uji Validitas …... 49

3.4.2. Uji Reliabilitas ... 49

3.5. UjiNormalitas ... 50

(9)

3.7.1. Teknis Analisis ... 52

3.7.2. Uji Hipotesis ... 54

3.7.2.1. Uji Kesesuaian Model (Uji F) ... 54

3.7.2.2. Uji t ... 54

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 56

4.1.1. Sejarah STIESIA Surabaya ... 56

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 59

4.2.1. Deskripsi Variabel Penggunaan Teknologi Informasi (Y) ... 59

4.2.2. Deskripsi Variabel Manfaat Persepsian (X1) ... 60

4.2.3. Deskripsi Variabel Kemudahan Persepsian (X2)... 62

4.2.4. Deskripsi Variabel Kondisi yang Memfasilitasi (X3) .... 63

4.2.5. Deskripsi Variabel Kepuasan Pengguna (X4) ... 64

4.2.6. Deskripsi Variabel Faktor Sosial (X5) ... 65

4.3. Uji Kualitas Data ... 67

4.3.1. Uji Validitas ... 67

4.3.1.1. Pengujian validitas pada Variabel Penggunaan Teknologi Informasi (Y) ... 67

4.3.1.2. Pengujian validitas pada Variabel Manfaat Persepsian (X1) ... 68

4.3.1.3. Pengujian validitas pada Variabel Kemudahan Persepsian (X2) ... 69

4.3.1.4. Pengujian validitas pada Variabel Kondisi yang Memfasilitasi (X3) ... 70

(10)

4.4.1. Analisis Asumsi Klasik ...…... 75

4.4.1.1. Uji Multikolonieritas ... 75

4.4.1.2. Uji Heteroskedastisitas ... 76

4.4.2. Uji Hipotesis ... 77

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 81

4.5.1. Implikasi Penelitian ... 81

4.5.2. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu ... 83

4.5.3. Keterbatasan Penelitian ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 86

5.2. Saran ... 86 DAFTAR PUSTAKA

(11)

TABEL 4.2 Deskripsi Variabel Manfaat Persepsian (X1) ………..……... 61

TABEL 4.3 Deskripsi Variabel Kemudahan Persepsian (X2) ……...….. 62

TABEL 4.4 Deskripsi Variabel Kondisi yang Memfasilitasi (X3) ...… 63

TABEL 4.5 Deskripsi Variabel Kepuasan Pengguna (X4) ...…….. 65

TABEL 4.6 Deskripsi Variabel Faktor Sosial (X5) ...……… 66

TABEL 4.7 Uji Validitas pada Variabel Penggunaan Teknologi Informasi (Y) ………... 67

TABEL 4.8 Uji Validitas pada Variabel Manfaat Persepsian (X1) …... 68

TABEL 4.9 Uji Validitas pada Variabel Kemudahan Persepsian (X2) …….... 69

TABEL 4.10 Uji Validitas pada Variabel Kondisi yang Memfasilitasi (X3) …... 70

TABEL 4.11 Uji Validitas pada Variabel Kepuasan Pengguna (X4) ….…….. 71

TABEL 4.12 Uji Validitas pada Variabel Faktor Sosial (X5) ………. 72

TABEL 4.13 Hasil Uji Reliabilitas ………... 73

TABEL 4.14 Hasil Uji Normalitas …...………... 73

TABEL 4.15 Hasil Uji Normalitas pada Residual …………...….. 74

TABEL 4.16 Nilai VIF …………...…. 75

TABEL 4.17 Hasil dari Uji Rank Spearman ... 76

TABEL 4.18 Persamaan Regresi Linear Berganda ... 77

(12)
(13)

LAMPIRAN 3 Tabulasi Variabel Kemudahan Persepsian (X2) LAMPIRAN 4 Tabulasi Variabel Kondisi yang Memfasilitasi (X3) LAMPIRAN 5 Tabulasi Variabel Kepuasan Pengguna (X4) LAMPIRAN 6 Tabulasi Variabel Faktor Sosial (X5)

LAMPIRAN 7 Output Validitas dan Reliabilitas Variabel Penggunaan Teknologi Informasi (Y)

LAMPIRAN 8 Output Validitas dan Reliabilitas Variabel Manfaat Persepsian (X1) LAMPIRAN 9 Output Validitas dan Reliabilitas Variabel Kemudahan Persepsian (X2) LAMPIRAN 10 Output Validitas dan Reliabilitas Variabel Kondisi yang Memfasilitasi

(X3)

LAMPIRAN 11 Output Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Pengguna (X4) LAMPIRAN 12 Output Validitas dan Reliabilitas Variabel Faktor Sosial (X5) LAMPIRAN 13 Input Regresi

LAMPIRAN 14 Output Normalitas

(14)
(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Siapa yang tidak mengenal komputer saat ini?, saya rasa semua orang telah mengenalnya karena dewasa ini, perkembangan teknologi semakin pesat diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi. Salah satu komponen system informasi berbasis teknologi adalah komputer. Menurut Rockart (1988), teknologi informasi mempunyai peran penting karena dapat menjadi senjata strategis bagi suatu organisasi dalam memperoleh keunggulan bersaing. Semakin berkembangnya teknologi informasi dewasa ini mencerminkan semakin dibutuhkannya keberadaan sistem informasi berbasis teknologi untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

(16)

banyak faktor sehingga dapat memberikan kesuksesan dari sistem informasi itu sendiri yang tercermin melalui kepuasan pemakai.

Sistem informasi (SI) diadakan untuk menunjang aktifitas usaha di semua tingkatan organisasi. Secara teknis, sistem informasi merupakan suatu sistem yang menggunakan teknologi informasi untuk mentransmisikan, menyimpan, mengambil (retrieve), memanipulasi, dan menampilkan informasi yang digunakan dalam satu atau lebih proses bisnis. Pengertian ini memberikan tekanan pada peningkatan penggunaan informasi sebagai hasil dari suatu system untuk meningkatkan kualitas informasi sebagai bahan baku pengambilan keputusan (Prabowo, 2001:60).

(17)

Theory of Reasoned Action (TRA) ialah suatu teori yang berhubungan dengan sikap dan perilaku individu dalam melaksanakan suatu kegiatan. Seseorang akan memanfaatkan system informasi (SI) dengan alasan bahwa sistem tersebut akan menghasilkan manfaat bagi dirinya. Sheppard et al. (1988) menyatakan bahwa TRA telah digunakan untuk memprediksi suatu perilaku dalam banyak hal. Keberhasilan penggunaan teknologi informasi sangat tergantung pada manusia dan bukan pada teknologi informasinya (Compeau dan Higgins, 1995) dalam Lina (2007:448).

Individu yang merupakan dari kumpulan orang yang saling bekerjasama dalam melakukan aktivitas guna mencapai tujuannya tidak terlepas dari kebutuhan akan teknologi informasi. Ada beberapa penelitian tentang pengaruh teknologi informasi terhadap berbagai aspek kehidupan, misalnya : (1) Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Pelayanan Konsumen (misalnya : Karimi at al. 2001; Boynton et al. 1994) ; (2) Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Keunggulan Kompetitif (misalnya ; Byrd dan Turner 2001). Temuan umum mereka adalah bahwa teknologi informasi meningkatkan kecepatan penyampaian informasi kepada konsumen dan memudahkan pengumpulan informasi.

(18)

komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini menyentuh berbagai aspek kehidupan di masyarakat dan telah mengubah pemikiran baru di masyarakat. Peran ilmu pengetahuan sangatlah menonjol yang menuntut sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam mengikuti perkembangan teknologi dan informasi. Sehingga tidak terjadi ketimpangan antara perkembangan ilmu pengetahuan yang didukung perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dengan kemampuan sumber daya manusia yang ada.

(19)

Penggunaan teknologi informasi bukan merupakan hal yang baru lagi karena sangat dekat dengan kehidupan mahasiswa, melalui penggunaan teknologi informasi, tidak hanya merubah tentang bagaimana kita bekerja, tetapi juga merubah apa yang kita kerjakan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.

Pada pemrosesan transaksi dengan komputer, tahapan siklus akuntansi lebih pendek, sehingga lebih akurat. Salah satu wadah atau sarana yang dirasa paling berperan dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia saat ini adalah internet yang mana sering digunakan oleh mahasiswa dalam menyelesaikan tugasnya. Keserasian antara tugas dan teknologi juga semakin mendorong individu untuk menggunakan teknologi informasi. Semua hal tersebut dilatarbelakangi karena mudahnya komputer untuk dioperasikan oleh siapapun saat ini.

(20)

standar yang sama dengan Negara lain. Dengan menggunakan media internet, pemerintah dan institusi pendidikan sudah mulai menerapkan pola belajar yang cukup efektif untuk diterapkan bagi masyarakat yang memiliki kendala dengan jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi terutama informasi dalam dunia pendidikan.

Salah satu metode yang mulai diterapkan yaitu pembelajaran distance learning. Metode distance learning merupakan suatu metode alternatif dalam pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas. Metode distance learning sangat membantu mahasiswa atau masyarakat dalam mempelajari hal-hal atau ilmu-ilmu baru dengan tampilan yang lebih menarik dan mudah untuk dipahami. Dalam pengaksesan dan pemanfaatan metode ini, peran internet sangatlah diperlukan, karena melalui internet seseorang dapat mengirim file atau meng-upload file yang ingin dipublikasikan dan melalui internet juga seseorang dapat mengakses file yang ingin dicari. Selain metode distance learning, masih banyak metode-metode lain yang sangat membantu dalam meningkatkan mutu pendidikan.

(21)

pengguna merasa puas dengan hasil yang telah diperoleh tersebut. Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan komunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya.

Ketersediaan komputer personal (PC) yang didukung oleh berbagai macam perangkat lunak yang mudah pengoperasiannya memungkinakan seseorang dapat mengakses informasi dengan cepat. Lima kategori tugas pemrosesan informasi yang mencakup menangkap, menyampaikan, menciptakan, menyimpan dan mengkomunikasikan (Haag dan Cummings 1998). Tiap tugas pemrosesan informasi tersebut dapat digunakan secara individu atau dapat juga digabungkan untuk menciptakan suatu sistem yang menangani semua tugas.

Tabel 1.1

Kategori Pemrosesan Informasi dan Alat TI

Tugas Pemrosesan Informasi

Keterangan Alat TI

Menangkap informasi Memperoleh informasi pada titik asalnya

(22)

reader Menyampaikan informasi Menyajikan informasi

dalam bentuk yang paling berguna

Teknologi output, misalnya: Screen, Printer, Speaker Menciptakan informasi Memproses informasi

untuk memperoleh informasi baru

Teknologi software, misalnya: World processing, Payroll, Expert system Menyimpan informasi Menyimpan informasi

untuk penggunaan waktu yang akan datang

Teknologi penyimpanan, misalnya: Hard disk, CD-Rom, Tape Mengkomunikasikan

informasi

Menyampaikan informasi ke orang lain atau ke lokasi lain

Teknologi komunikasi, misalnya; Modem, Satellite

(Sumber: Haag dan Cummings 1998:18)

Perkembangan Teknologi Informasi terhadap dunia pendidikan

(23)

Setelah dilakukan survey pendahuluan oleh penulis terhadap beberapa mahasiswa jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya dengan mengajukan beberapa pertanyaan tentang permasalahan yang berhubungan dengan penggunaan teknologi informasi khususnya KRS online, diperoleh bahwa mahasiswa dapat memberikan respon yang memuaskan dan kurang memuaskan tentang kinerja KRS online. Salah satu keuntungan yang didapat dan yang membuat beberapa mahasiswa puas dengan adanya KRS online adalah mahasiswa dapat dengan mudah menginput data (jadwal mata kuliah) yang mereka inginkan dengan mudah dan cepat tanpa harus mengisi secara manual dengan begitu mahasiswa dapat menghemat waktu.

(24)

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berjudul : “Pengaruh Manfaat Persepsian, Kemudahan Persepsian, Kondisi yang Memfasilitasi, Kepuasan Pengguna, dan Faktor Sosial terhadap Penggunaan Teknologi Informasi pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi STIESIA Surabaya”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah : Apakah terdapat pengaruh positif signifikan dari manfaat persepsian, kemudahan persepsian, kondisi yang memfasilitasi, kepuasan pengguna, dan faktor sosial terhadap penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi STIESIA Surabaya?”

1.3 Tujuan Penelitian

(25)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penyusunan penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk menerapkan dan mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh selama masa studi, maupun yang diperoleh dari sumber-sumber lain sehingga dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukan.

2. Bagi Akademi

1. Memberikan masukan yang berguna untuk penyempurnaan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Akuntansi Indonesia Surabaya guna mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi yang ada.

2. Sebagai bahan informasi tambahan, wawasan, dan pengetahuan khususnya bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.

3. Bagi Pembaca

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

1) Handayani (2007)

Judul : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan informasi dan penggunaan system informasi (studi empiris pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta)

Permasalahan :

1. Apakah terdapat pengaruh positif signifikan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan factor social terhadap minat pemanfaatan system informasi?

2. Apakah terdapat pengaruh positif signifikan kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai dan minat pemanfaatan system informasi terhadap penggunaan system informasi?

Kesimpulan :

(27)

2. Factor social berpengaruh positif tetapi pengaruh tersebut tidak signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi.

3. Ekspektasi usaha berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi.

4. Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai terbukti mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan system informasi.

5. Minat pemanfaatan system informasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap penggunaan system informasi.

2) Sukmawati (2009)

Judul : “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas jasa informasi akuntansi terhadap kepuasan pengguna internal pada PT. Semanggimas Sejahtera Surabaya ”

Pemasalahan :

1. Apakah kualitas jasa system informasi akuntansi (keakuratan, tepat waktu dan relevansi) secara simultan dapat mempengaruhi kepuasan pengguna internal secara signifikan?

(28)

Kesimpulan :

1. Kualitas jasa system informasi akuntansi (keakuratan, tepat waktu dan relevansi) berpengaruh signifikan tehadap kepuasan pengguna internal. 2. Variabel keakuratan memiliki pengaruh yang dominan terhadap karyawan

sebagai pengguna jasa system informasi akuntansi.

3) Riadi dan Perwita (2011)

Judul : “Penggunaan Teknologi Informasi Mahasiswa Jurusan Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur”

Permasalahan : Berapa besar pengaruh manfaat persepsian, kemudahan persepsian, dan kondisi yang memfasilitasi terhadap penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur?

Kesimpulan : Bahwa variabel manfaat persepsian, kemudahan persepsian, dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh terhadap penggunaan teknologi informasi.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Akuntansi Perilaku

(29)

faktor-faktor psikologi dan social psikologi seperti motivasi, persepsi, dan personalia juga sangat relevan dalam bidang akuntansi (Siegal & Marconi, 1986, dalam riadi dan Perwita, 2011).

Akuntansi merupakan suatu system untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Namun, penetapan dan pemilihan suatu keputusan bisnis juga melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari para pengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi tidak bisa dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi.

(30)

2.2.2. Teknologi Informasi (TI)

Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. Istilah teknologi informasi memang lebih merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah informasi, namun pada dasarnya masih merupakan bagian dari sebuah system informasi itu sendiri.

(31)

2.2.2.1.Manfaat Teknologi Informasi

Menurut Rustiana dalam Noorman Ananta (2011:42), Teknologi Informasi membawa sejumlah perubahan seperti struktur hirarki organisasi menjadi semakin melebar/flat, kewenangan yang cenderung terdesentralisasi, perubahan struktur kekuasaan yang cenderung terdistribusi, perubahan manajemen sumber daya manusia dalam organisasi, serta membantu manajer dalam pembuatan keputusan. Perkembangan teknologi informasi, khususnya teknologi komputer dalam banyak hal memang memberikan dampak yang positif terhadap berbagai bidang, antara lain :

1. Penerapan Teknologi Informasi dalam Perusahaan

Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi menyebabkan perubahan padakebiasaan kerja.

2. Penerapan Teknologi Informasi Dunia Bisnis

(32)

3. Penerapan Teknologi Informasi dalam Perbankan

Teknologi Informasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening.

4. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kesehatan

Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu urutan tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien. Digunakannya robot untuk membantu proses operasi pem-bedahan serta penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.

5. Manfaat dalam Bidang Pemerintahan

(33)

7. Manfaat di Bidang Penerbangan dan Kemiliteran

Di bidang penerbangan dan luar angkasa computer digunakan untuk mengatur kendali pesawat menggantikan pilot, menghitung ketinggian pesawat, mengendalikan panel-panel kendali seperti mesin, bahan bakar dan kecepatan. Computer juga digunakan untuk mengendalikan pesawat luar angkasa baik awak maupun tanpa awak ke planet dan mempelajari isi planet.

2.2.2.2. Peran Teknologi Informasi dalam Pendidikan

Pada dunia pendidikan, computer sudah diperkenalkan dan digunakan pada sekolah-sekolah dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Selain digunakan sebagai alat bantu untuk pembelajaran yang interaktif, juga bisa bersifat audiovisual untuk memudahkan proses pembelajaran itu sendiri.

(34)

2.2.3. Pengertian Komputer

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.

Komputer sejak pertama kali diciptakan hingga saat ini dari sisi bentuk dan fungsinya telah mengalami evolusi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya. Hal ini akhirnya memberikan dampak terhadap beragamnya definisi tentang computer itu sendiri. Menurut Nash dalam skripsi Syahrial (2011:19) Komputer adalah suatu alat elektronok yang menyimpan, memproses, dan menghasilkan data sesuai dengan serangkaian instruksi yang diberikan sebelumnya oleh pemakai.

(35)

2.2.4. Internet

Secara umum, Internet (kependekan dari interconnection-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.

Internet merupakan jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif. System informasi yang tersebar bila satu bagian dari sambungan network terganggu akibat serangan musuh, jalur yang melalui sambungan itu secara otomatis dipindahkan ke sambungan lainnya, (Himawan, 2008:1) dalam Skripsi Syahrial (2011:21).

(36)

2.2.4.1. Manfaat Internet

Internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar sebagai alat informasi dan komunikasi yang tidak dapat diabaikan. Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya para profesional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi bagian dari masyarakat informasi dunia.

Beberapa manfaat lain dari internet yaitu :

1. E-Commerce, adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.

(37)

3. On-Line News, dalam aktifitas bisnis dan administrasi pemerintahan, dengan internet dapat mengurangi biaya pemakaian kertas dan biaya distribusi.

4. Internet banking, mempermudah transaksi perbankan melalui internet.

5. E-Learning, dapat mempermudah dan membantu mahasiswa dalam pembelajaran.

2.2.5. Sistem Informasi

2.2.5.1. Definisi Sistem

Setiap system pasti terdiri dari struktur dan proses. Struktur system merupakan unsur-unsur yang membentuk system tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem tersebut dalam mencapai tujuan system.

Menurut Ludwig Von Bartalanfy dalam skripsi Bondhan Surya (2011:18), system merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu relasi. Sedangkan menurut L.Ackof dalam skripsi Bondhan Surya (2011:18), system adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

(38)

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu, satu elemen dan elemen yang lainnya saling berkaitan dan membutuhkan (simbiosis mutualisme). Jika salah satu elemen rusak atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka sistem tersebut pun akan terganggu fungsinya. Jadi dengan kata lain, jika suatu elemen bermasalah maka elemen lain yang terhubung dengannya juga akan bermasalah dan juga sistemnya.

2.2.5.2. Definisi Informasi

Informasi yaitu pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan.

Menurut Cushing dalam Fahmi Natigor (2004:24), informasi menunjukkan hasil dari pengolahan data yang di organisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya. Sedangkan menurut Ladjamudin dalam skripsi Marta Sukmawati (2009:9) informasi yaitu data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk pengambilan keputusan masa kini maupun masa yang akan datang.

2.2.5.2.1. Kualitas Informasi

(39)

berkualitas memiliki karakteristik seperti yang dikemukakan oleh Hall dalam skripsi Marta Sukmawati (2009:11) sebagai berikut :

1) Akurat (Accurate)

Akurat adalah informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Namun demikian materialitas merupakan suatu konsep yang sulit dikuantifikasi.

2) Tepat Waktu (Timeliness)

(40)

3) Relevan (Relevance)

Menurut Amsyah dalam skripsi Marta Sukmawati (2009:14) informasi hendaknya sesuai (relevan) dengan tujuan yang akan dicapai. Data yang sama seringkali perlu diolah secara berbeda untuk memperoleh informasi yang sesuai dengan keperluan unit masing-masing.

2.2.5.3. Definisi Sistem Informasi

Menurut Leitch dan Davis dalam skripsi Marta Sukmawati (2009:36), system informasi adalah suatu system di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Ladjamudin dalam skripsi Marta Sukmawati (2009:10) system informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

1) Suatu system yang dibuat manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

(41)

3) Suatu system di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang ditentukan.

2.2.6. Penggunaan Teknologi Informasi

Kehadiran bisnis internet telah merubah pola komunikasi. Tersedianya website yang bisa diakses melalui internet telah membuat computer sebagai suatu pusat informasi. Penggunaan teknologi informasi menunjukkan keputusan individu untuk menggunakan atau tidak menggunakan teknologi informasi dalam menyelesaikan tugasnya.

(42)

Menurut Bodnar dan Hopwood dalam Sri Maharsi (2004;129) ada tiga hal yang berkaitan dengan penerapan TI berbasis computer yaitu ; (1) Perangkat keras (hardware) ; (2) Perangkat lunak (software) ; (3) Pengguna (brainware). Ketiga elemen tersebut saling berinteraksi dan dihubungkan dengan suatu perangkat masukan keluaran (input-output media). Pengguna system adalah manusia yang secara psikologi mempunyai suatu perilaku (behavior) tertentu yang melekat pada dirinya, sehingga aspek keperilakuan dalam konteks manusia sebagai pengguna (brainware) TI menjadi penting sebagai factor penentu pada setiap orang yang menjalankan TI.

Sri Astuti dalam Fahmi Natigor (2004:5) berpendapat bahwa penggunaan teknologi informasi, pemanfaatan informasi oleh individual, kelompok atau organisasi merupakan variabel inti dalam riset system informasi, sebab sebelum digunakan pertama terlebih dahulu dipastikan tentang penerimaan atau penolakan digunakannya TI tersebut, hal ini berkaitan dengan perilaku yang ada pada individu/organisasi yang menggunakan teknologi computer.

2.2.7. Persepsi

(43)

mencerminkan kenyataan yang sebenarnya. Persepsi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu bisa dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan disekitarnya.

Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan menggunakan panca indera (Drever dalam Sasanti, 2003). Kesan yang diterima individu sangat tergantung pada seluruh pengalaman yang telah diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu.

(44)

Sebagai cara pandang, persepsi timbul karena adanya respon terhadap stimulus. Stimulus yang diterima seseorang sangat kompleks, stimulus masuk ke dalam otak, kemudian diartikan, ditafsirkan serta diberi makna melalui proses yang rumit baru kemudian dihasilkan persepsi (Atkinson dan Hilgard dalam Eko Arief 2004:895).

2.2.8. Manfaat Persepsian (Perceived Usefulness)

2.2.8.1. Pengaruh Manfaat Persepsian terhadap Penggunaan Teknologi Informasi

Jogiyanto dalam skripsi Noorman Ananta (2011:114) mendefinisikan kegunaan persepsian (perceived usefulness) sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Kemanfaatan penggunaan TI dapat diketahui dari kepercayaan pengguna TI dalam memutuskan penerimaan TI, dengan satu kepercayaan bahwa penggunaan TI tersebut memberikan kontribusi positif bagi penggunanya.

(45)

dapat diartikan bahwa kemanfaatan dari penggunaan computer dapat meningkatkan kinerja, prestasi kerja orang yang menggunakannya.

Menurut Thompson et.al dalam Rini Handayani (2004:79) kemanfaatan TI merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna TI dalam melaksanakan tugasnya. Pengukuran kemanfaatan tersebut berdasarkan frekuensi penggunaan dan diversitas/keragaman aplikasi yang dijalankan. Thompson dalam Rini Handayani (2010:29) juga menyebutkan bahwa individu akan menggunakan TI jika mengetahui manfaat positif atas penggunaannya. Chin dan Todd dalam Fahmi Natigor (2004:4) memberikan beberapa dimensi tentang kemanfaatan TI. Menurut mereka kemanfataan dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu (a) Kemanfaatan dengan estimasi satu factor, dan (b) Kemanfaatan dengan estimasi dua factor. Kemanfaatan dengan estimasi satu factor meliputi dimensi :

1) Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier) 2) Bermanfaat (usefull)

3) Menambah produktivitas (increase productivity) 4) Mempertinggi efektivitas (enchance efectiveness)

5) Mengembangkan kinerja pekerjaan (developing chore performance)

(46)

dan efektivitas, dengan dimensi masing-masing yang diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Kemanfaatan meliputi dimensi : (a) Menjadikan pekerjaan lebih mudah, (b) Bermanfaat, dan (c) Menambah prroduktivitas.

2) Efektivitas meliputi dimensi : (a) Mempertinggi efektivitas, dan (b) Mengembangkan kinerja pekerjaan.

Taylor dan Todd (1995) serta Venkatesh dan Davis (2007) dalam penelitian Rini Handayani (2007:79) menunjukkan hasil bahwa perceived usefulness merupakan factor penentu yang signifikan terhadap kemauan individu menggunakan system.

(47)

2.2.9. Kemudahan Persepsian

2.2.9.1. Pengaruh Manfaat Persepsian terhadap Penggunaan Teknologi Informasi

Kemudahan persepsian didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha (Jogiyanto dalam skripsi Noorman Ananta, 2011:114).

Menurut Davis, F.D dalam Fahmi Natigor (2004:5), persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi informasi didefinisikan sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa computer dapat dengan mudah dipahami. Menurut Goodwin (1987); Silver (1988); dalam Adam et.al (1992), intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna (user) dengan system juga dapat menunjukkan kemudahan penggunaan. System yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa system tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dn lebih mudah digunakan oleh penggunanya.

Teknologi informasi merupakan mediator dunia maya yang memungkinkan pengguna untuk mencari segala sesuatu yang mereka butuhkan dengan adanya kemudahan teknologi system informasi tersebut.

(48)

bahwa TI yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya (compartible) sebagai karakteristik kemudahan penggunaan.

Davis, F.D dalam Fahmi Natigor (2004:5) memberikan beberapa indikator kemudahan penggunaan TI antara lain meliputi:

1. Komputer sangat mudah dipelajari.

2. Komputer mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna.

3. Komputer sangat mudah untuk meningkatkan keterampilan pengguna 4. Komputer sanfat mudah untuk dioperasikan.

Nasution dalam penelitian Eko Riadi dan Rida Perwita (2011:1) menyatakan bahwa teori psikologis mempengaruhi penggunaan teknologi informasi, dimana banyak pengguna PC yang dapat dengan mudah menerima TI jika memiliki karakteristik sesuai dengan apa yang diinginkan.

(49)

2.2.10. Kondisi yang Memfasilitasi (Faciliting Condition)

2.2.10.1. Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi terhadap Penggunaan Teknologi Informasi

Kondisi yang memfasilitasi penggunaan system informasi menurut Triandis (1980) dalam Setianingsih (1998) didefinisikan sebagai “faktor-faktor obyektif” yang dapat mempermudah melakukan suatu tindakan.

Seseorang yang sudah mempunyai suatu minat terhadap suatu system, pada akhirnya akan menggunakan system tersebut. Akan tetapi, apabila sesorang yang sudah mempunyai minat untuk menggunakan system tersebut tetapi tidak didukung dengan kondisi yang memfasilitasi pemakai maka minat pemakai pun akan sia-sia karena tidak dapat disalurkan.

Pemanfaatan teknologi berhubungan dengan perilaku menggunakan teknologi tersebut untuk menyelesaikan tugas. Teori sikap dan perilaku yang dikemukakan oleh Triandis (1980) mengembangkan model faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi. Salah satu faktornya adalah kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition).

(50)

(Venkatesh et.al, dalam Rini Handayani 2010:28). Oleh karena itu penggunaan SI ini dipengaruhi dengan kondisi yang memfasilitasi pemakai.

Venkatesh et.al (2003) dalam Handayani (2007) menyatakan bahwa kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh pada karyawan. Karyawan akan menggunakan SI apabila organisasi menyediakan berbagai fasilitas yang akan mempermudah mereka dalam menggunakan SI. Menurut Schultz dan Slevien, dkk dalam Handayani (2007:28) membuktikan bahwa kondisi yang mendukung pengguna teknologi informasi atau dukungan untuk pengguna teknologi informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition) dengan penggunaan teknologi informasi.

2.2.11. Kepuasan Pengguna

2.2.11.1. Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Penggunaan Teknologi Informasi

(51)

system informasi (Limantara dan Devie dalam skripsi Ethik Aprilia 2011). Sedangkan Pengguna adalah orang yang menggunakan atau yang berkepentingan terhadap system informasi akuntansi.

Sehingga menurut Setianingsih dan Indriantoro dalam skripsi Ethik Aprilia (2011), kepuasan pengguna adalah seberapa jauh pemakai/pengguna percaya pada system yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka.

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengembangkan kepuasan pengguna system informasi akuntansi yang valid dan reliable. Kepuasan pengguna terhadap system diharapkan dapat meningkatkan efektivitas SI.

Menurut Gupta et al dalam Handayani (2007), kepuasan pengguna dalam penggunaan SI digunakan sebagai suatu ukuran efektivitas SI. Kepuasan pengguna sangat penting untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan ketelitian pembuatan laporan organisasi. Efektivitas SI organisasi secara positif dihubungkan dengan kepuasan pengguna.

(52)

Berdasarkan definisi dan telaah literatur di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan pengguna (user satisfaction) merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pengembangan system informasi. Dari banyak peneliti yang dilakukan untuk menentukan keberhasilan pengembangan system informasi, keterlibatan dan partisipasi pengguna dalam perencanaan dan perancangan system merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pengguna.

2.2.12. Faktor Sosial

2.2.12.1. Pengaruh Faktor Sosial terhadap Penggunaan Teknologi Informasi

Faktor sosial diartikan sebagai tingkat dimana seorang individu menganggap bahwa orang lain meyakinkan dirinya bahwa dia harus menggunakan sistem baru (Venkatesh et al, dalam Fahmi Natigor 2004).

Pengaruh faktor sosial didefinisikan sebagai internalisasi individu dari referensi kelompok budaya subyektif dan mengkhususkan persetujuan antar pribadi bahwa individu telah berusaha dengan yang lain pada suatu sosial yang khusus.

(53)

seseorang di dalam system sosial. Thompson et al. (1991) dan Diana (2001) dalam Handayani (2007) menemukan hubungan positif dan signifikan antara faktor-faktor social pemakai system, dimana faktor-faktor sosial ditunjukkan dari besarnya dukungan teman sekerja, manajer senior, pimpinan dan organisasi.

Jen dalam Sri Maharsi (2004) menemukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara faktor sosial dengan pemanfaatan teknologi informasi. Sedangkan Thompson et al (1991) dalam Handayani (2007) membuktikan bahwa faktor sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan komputer yang konsisten dengan teori Triandis (1980) dalam Handayani (2007).

Berdasarkan definisi dan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara faktor sosial dengan penggunaan teknologi informasi.

2.3. Diagram Kerangka Pikir

(54)

Uji Statistik

Regresi Linear Berganda

Gambar 2.3

Berdasarkan diagram kerangka pikir di atas dapat dikemukakan suatu analisis faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap penggunaan teknologi informasi (Noorman Ananta 2011) :

Premis 1 : Individu akan menggunakan teknologi informasi jika mengetahui manfaat positif atas penggunaannya.

Manfaat persepsian (Xı)

Kemudahan persepsian (X2)

Kondisi yang Memfasilitas

(X3)

Penggunaan teknologi informasi

(Y) Kepuasan pengguna

(X4)

(55)

Premis 2 : Penggunaan teknologi informasi juga turut dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan teknologi informasi, ini merupakan refleksi psikologis pengguna yang lebih bersikap terbuka terhadap sesuatu yang sesuai dengan apa yang dipahaminya dengan mudah.

Premis 3 : Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai terbukti mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan teknologi informasi.

Premis 4 : Penggunaan teknologi informasi juga turut dipengaruhi oleh kepuasan pengguna/pemakai, ini merupakan tolok ukur untuk kemajuan teknologi informasi kelak.

Premis 5 : Faktor sosial berperan penting dalam penggunaan teknologi informasi karena lingkungan yang sudah maju mendorong lingkungan yang lainnya untuk turut menggunakannya juga.

2.4. Hipotesis

(56)
(57)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi STIESIA Surabaya ini menggunakan 2 variabel, yaitu variabel dependen (variabel terikat) dan variabel independen (variabel bebas). Pola hubungan diantara kedua variabel tersebut adalah hubungan sebab akibat dimana hubungan variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.

3.1.1. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan suatu arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. (Nazir, 2003:126).

(58)

1. Penggunaan Teknologi Informasi (Y)

Adalah sikap mahasiswa saat menggunakan teknologi informasi terhadap manfaat persepsian (perceived usefulness), kemudahan persepsian (perceived ease of use), kondisi yang memfasilitasi (faciliting condition), kepuasan pengguna/pemakai (user satisfaction), dan faktor sosial (factor social).

Adapun indikator untuk mengukur penggunaan teknologi informasi antara lain (Dalam skripsi Noorman Ananta, 2011):

a. Berlandaskan pada kepercayaan (belief) b. Intensitas (intention)

c. Perasaan (afektif) d. Frekuensi penggunaan 2. Manfaat Persepsian (Xı)

Adalah persepsian mahasiswa pada saat penggunaan suatu teknologi informasi dipercaya akan mendatangkan manfaat yang dapat meningkatkan kinerja dan prestasi kerja orang yang menggunakannya. 3. Kemudahan Persepsian (X2)

(59)

4. Kondisi yang Memfasilitasi (X3)

Menyatakan bahwa kondisi yang memfasilitasi meliputi faktor-faktor obyektif yang mempermudah pemakai dalam melakukan suatu tindakan, yaitu adanya sumber daya, panduan atau petunjuk dan infrastruktur yang membantu mahasiswa dalam penggunaan teknologi informasi.

5. Kepuasan Pengguna (X4)

Kepuasan pengguna merupakan seberapa jauh pemakai/pengguna percaya pada system yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka. Kepuasan pengguna sangat penting untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan ketelitian pembuatan laporan organisasi.

6. Faktor Sosial (X5)

Faktor sosial merupakan suatu tingkat dimana seorang individu menganggap bahwa orang lain meyakinkan dirinya bahwa dia harus menggunakan sistem baru. Pada lingkungan tertentu, penggunaan SI akan meningkatkan status (image) seseorang di dalam system sosial.

3.1.2. Pengukuran Variabel

(60)

diteliti. Pertanyaan yang disajikan disusun berdasarkan hasil pengembangan dari penelitian-penelitian sebelumnya (Handayani, 2007) serta atas pemikiran peneliti sendiri.

Pengukuran memakai lima tingkatan skor 1 sampai dengan 5, dimana responden diminta untuk memberikan tanda (√) pada alternative jawaban yang sesuai dengan masing-masing jawaban dengan ketentuan beikut ;

a. Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

b. Setuju (S) diberi skor 4

c. Ragu-ragu (RR) diberi skor 3 d. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 e. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

(Sumber ; Sugiono, 2004:108)

Jumlah pertanyaan kuesioner :

Variabel Pertanyaan

Penggunaan Teknologi Informasi 5

Manfaat Persepsian 5

Kemudahan Persepsian 6

Kondisi yang Memfasilitasi 5

Kepuasan Pengguna 6

(61)

3.2. Teknik Pengumpulan Sampel

a. Populasi

Populasi merupakan kelompok subyek atau obyek yang memiliki cirri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek atau obyekk yang lain. (Sumarsono, 2004:44). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa regular S1 jurusan akuntansi STIESIA Surabaya angkatan tahun 2009 dengan jumlah sebanyak 480 mahasiswa.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang mempunyai cirri-ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu sebuah sampel harus merupakan representative dari sebuah populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara simple random sampling, yaitu dengan cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut (Riduwan, 2004:58). Rumus teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane, yaitu sebagai berikut :

N (Riduwan,2004:65) n =

(62)

Dimana :

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

d² = Presisi yang ditetapkan (10%)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumalah sampel (n) untuk mahasiswa jurusan akuntansi STIESIA Surabaya, yaitu :

N n =

N.d² + 1

480 n =

480.(0,1)² + 1

480 n = 5,8

n = 82, 76 = 83 responden

(63)

3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data dan Sumber Data

Data yang diperoleh alam penyusunan penelitian ini adalah ; 1) Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat actual terjadinya peristiwa (Sekaran, 206:77). Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari mahasiswa STIESIA Surabaya dengan cara menyebarkan kuesioner.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui sumber yang ada (Sekaran, 2006:77). Data sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah mahasiswa yang akan menjadi obyek dalam penelitian.

3.3.2. Pengumpulan Data

(64)

3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.4.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu (kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan anatara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua pertanyaan.

Menurut Azwar (2007 : 157-158), koefisien validitas yang tidak begitu tinggi katakanlah berada disekitar angka 0,30 akan lebih cepat dapat diterima dan dianggap memuaskan daripada koefisien reliabilitas dengan angka sama, namun apabila dianggap koefisien validitas itukurang daripada 0,30 biasannya dianggap sebagai tidak memuaskan. Angka ini ditetapkan sebagai konvensi yang didasarkan pada asumsi distribusi skor dari kelompok subjek yang berjumlah besar, dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa :

1. Jika nilai rhitung ≥ 0,30 berarti pertanyataan valid 2. Jika nilai rhitung < 0,30 berarti pernyataan tidak valid

3.4.2. Uji Reliabilitas

(65)

responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pengukuran reliabilitas menggunakan uni statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach alpha > 0,60 (Ghozali, 2009:46).

3.5. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal atau tidak dapat dilakukan dengan berbagai metode salah satunya dengan metode Kolmogrov-Smirnov (K-S) (Sumarsono, 2004:40), uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis :

a) Jika nilai signifikan (nilai probabilitas) lebih kecil dari 5%, maka data berdistribusi tidak normal.

b) Jika nilai signifikan (nilai probabilitas) lebih besar dari 5%, maka data berdistribusi normal. (Sumarsono, 2004:43).

3.6. Uji Asumsi Klasik

3.6.1. Multikolonieritas

(66)

hubungan linear antar variabel bebas, maka persamaan regresi sederhana tidak perlu dilakukan analisis multikolonieritas.

Tujuan dari multikolonieritas adalah untuk menguji apakah ada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (independen) (Ghozali, 2006:95).

Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolonieritas yaitu dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor (VIF).

VIF ini dapat dihitung dengan rumus ; 1

VIF =

Tolerance

(67)

3.6.2. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006:125). Maksud dari penyimpangan heteroskedastisitas adalah varians variabel dalam model tidak sama (konstan). Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi Rank Spearman, jika tingkat signifikan (p-value) lebih besar 5%, maka tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.

3.6.3. Autokorelasi

Autokorelasi sering ditemukan pada data time series, sedangkan pada data crossection, masalah autokorelasi relatif jarang terjadi (Ghozali, 2002 :61). Sehingga penelitian ini tidak dilakukan uji autokolerasi karena data yang diperoleh bukanlah data time series.

3.7. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.7.1. Teknik Analisis

(68)

dependen (penggunaan teknologi informasi) yang dirumuskan sebagai berikut:

Y = βο + βı Xı + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + e

(Suharjo, 2008:71)

Keterangan :

Y : penggunaan teknologi informasi

Xı : manfaat persepsian

X2 : kemudahan persepsian

X3 : kondisi yang memfasilitasi

X4 : kepuasan pengguna

X5 : faktor sosial

βο : konstanta

βı-β5 : koefisien regresi Xı-X5

(69)

3.7.2. Uji Hipotesis

3.7.2.1.Uji Kesesuaian Model (Uji F)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah model yang dianalisis memiliki tingkat kelayakan model yang tinggi yaitu variabel-variabel yang digunakan model untuk menjelaskan fenomena yang dianalisis.

Hο : βı = β2 = β3 = β4 = β5 = 0 (tidak ada kecocokan model).

H : βı = β2 = β3 = β4 = β5 ≠ 0 (ada kecocokan model).

Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan (α) 0,01 (Riduwan, 2004:157).

Kriteria pengujian sebagai berikut :

1. Nilai Probabilitas > 0,1, maka Hο diterima dan Hi ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Xı, X2, X3, X4 atau X5 terhadap

Y.

2. Jika nilai probabilitas < 0,1, maka Hο ditolak dan Hi diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel Xı, X2, X3, X4 atau X5 terhadap

(70)

3.7.2.2. Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh X1, X2, X3, X4, X5 terhadap Y.

H0 : βi = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1, X2,

X3, X4, X5 terhadap Y).

Hi : βi ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan antara variabel X 1, X2, X3, X4,

X5).

Keterangan : i = X1, X2, X3, X4, X5

Dalam pengujian sebagai berikut :

1) Nilai probabilitas > 0,1, maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak

ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1, X2, X3, X4 atau X5

terhadap Y.

2) Jika nilai probabilitas < 0,1, maka H0 ditolak dan Hi diterima, berarti ada

pengaruh yang signifikan antara variabel X1, X2, X3, X4 atau X5 terhadap

Y.

(71)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1.Sejarah STIESIA Surabaya

Sejarah Pada tanggal 20 April 1972 Yayasan Pendidikan Universil

(UNEF) sekarang PERPENDIKNAS, mendirikan Lembaga Pendidikan

Tinggi Swasta Tingkat Akademi dengan nama Akademi Pajak Dan

Keuangan (AP&K) Surabaya.Pada bulan Januari 1978, AP&K mengalami

perkembangan secara vertical maupun horizontal, yang akhirnya terwujud

dengan nama Sekolah tinggi pajak dan keuangan (STIPAK) Surabaya

Berhubungan ilmu perpajakan sudah tercantum dalam disiplin ilmu

keuangan, maka berdasarkan surat keputusan kopertis wilayah VI (waktu

itu) nomor : 97/1/80 tanggal 26 Agustus 1980 memberikan ijin operasional

dengan nama Sekolah Tinggi Keuangan Indonesia (STIKI) Surabaya.

Kemudian berdasarkan surat Keputusan Menteri Pendidikan Dan

Kebudayaan nomor : 071/0/1985 tanggal 18 februari 1985 nomor urut 13

dan nomor : 9364/0/1986 tanggal 14 mei 1986 nomor urut 14, nama STIKI

berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Surabaya hingga sekarang. Berdasarkan surat keputusan Yayasan

Pendidikan Universil (sekarang PERPENDIKNAS) nomor :

024A-DM/kapts/VIII/80, ditetapkan bahwa tanggal 20 April 1972 adalah hari jadi

(72)

Visi STIESIA Surabaya

Visi STIESIA tahun 2011 menjadi perguruan tinggi bertaraf nasional

berorientasi pada pengembangan ilmu Manajemen dan Akuntansi.

Misi STIESIA Surabaya

Meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi

secara efisien didukung oleh staf akademik yang memiliki pengetahuan dan

ketrampilan tinggi, sarana dan prasarana yang memadai, dan kerjasama

yang saling menguntungkan dengan lembaga terkait.

Tujuan STIESIA Surabaya

Menyiapkan dan menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan

akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,

menyelenggarakan, dan memperkaya khasanah ilmu ekonomi yang

dilandasi oleh moral yang tinggi.

Makna Lambang STIESIA

Pundi-Pundi Dilingkari Padi dan Bunga Kapas didalam Satu Lingkaran

(73)

Pengertian Lambang Per Bagian

Bola Dunia Menggambarkan bahwa peranan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Indonesia (STIESIA) Surabaya dalam Nusantara ini tidak terlepas dari

percaturan dunia. Sayap Melambangkan bahwa cita-cita luhur dan agung

sivitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Surabaya untuk kebebasan serta kekayaan bangsa dan negara Padi Dan

Kapas Melambangkan bahwa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

(STIESIA) Surabaya menunjang terwujudnya pemerataan kesejahteraan,

cukup pangan, cukup sandang dan papan serta lambing pemerataan keadilan

dan kemakmuran untuk seluruh rakyat Pundi-Pundi Menggambarkan misi

lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

adalah berpartisipasi dalam menghimpun dana untuk mencapai

kesejahteraan bangsa Warna Kuning Emas Melambangkan keagungan dan

keluhuran cita-cita seluruh civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Indonesia (STIESIA) Surabaya yang didasari kejujuran berkorban untuk

kepentingan bangsa Warna Biru Laut Melambangkan kekekalan yang abadi

akan cita-cita sivitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

(STIESIA) Surabaya yang tidak akan luntur untuk sepanjang masa dan oleh

pengaruh apapun di dunia.

Pengertian Lambang Secara Keseluruhan

Sivitas akademika Sekolah tinggi ilmu ekonomi Indonesia (STIESIA)

Surabaya didasari semangat kejujuran dan kerelaan berkorban untuk

(74)

menjadikan bangsa dan negara indonesia mencapai martabat Yang tinggi

ditengah-tengah percaturan dunia. Mengembangkan pemerataan

kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia cukup pangan, sandang dan papan

melalui perhimpunan dana masyarakat untuk kepentingan pengembangan

Negara.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1. Deskripsi Var iabel Penggunaan Teknologi Informasi (Y)

Penggunaan teknologi informasi adalah sikap mahasiswa saat

menggunakan teknologi informasi terhadap manfaat persepsian (perceived

usefulness), kemudahan persepsian (perceived ease of use), kondisi yang

memfasilitasi (faciliting condition), kepuasan pengguna/pemakai (user

satisfaction), dan faktor sosial (factor social).

Variabel penggunaan teknologi informasi terdiri dari 5 (lima)

pernyataan, dan hasil uji validitas pada variabel ini dilakukan sebanyak 4

(empat) kali putaran. Sehingga item pernyataan yang dideskripsikan adalah

item pernyataan yang valid

Tabel 4.1 : Deskripsi Variabel Penggunaan Teknologi Informasi

No. Item Pernyataan Skor

1 2 3 4 5

1 Y4 0

0% 1,2% 1 8,4% 7 48,2% 40 42,2% 35

2 Y5 0

(75)

Responden yang menjawab skor 4 dan 5 berarti bahwa responden

memiliki sikap positif saat menggunakan teknologi informasi, sedangkan

responden yang menjawab skor 1 dan 2 berarti bahwa responden memiliki

sikap negatif saat menggunakan teknologi informasi dan skor 3 adalah

ragu-ragu.

Berdasarkan deskripsi variabel penggunaan teknologi informasi yaitu

jumlah responden yang menjawab skor 4 dan 5 sebanyak 91%; jumlah

responden yang menjawab skor 1 dan 2 sebanyak 1,8% dan jumlah

responden yang menjawab skor 3 sebanyak 7,2%. Hal ini berarti sebagian

besar responden dalam hal ini adalah mahasiswa akuntansi STIESIA

memiliki sikap positif saat menggunakan teknologi informasi yang

diterapkan STIESIA.

4.2.2. Deskripsi Var iabel Manfaat Persepsian (X1)

Manfaat Persepsian (Xı) adalah persepsian mahasiswa pada saat

penggunaan suatu teknologi informasi dipercaya akan mendatangkan

manfaat yang dapat meningkatkan kinerja dan prestasi kerja orang yang

menggunakannya. Variabel manfaat persepsian terdiri dari 5 (lima)

pernyataan, dan hasil uji validitas pada variabel ini menyatakan bahwa

(76)

Tabel 4.2 : Deskripsi Variabel Manfaat Persepsian

No. Item Pernyataan Skor

1 2 3 4 5

1 X1.1 0

0% 1,2% 1 1,2% 1 32,5% 27 65,1% 54

2 X1.2 1

1,2% 2,4% 2 3,6% 3 41% 34 51,8% 43

3 X1.3 0

0% 3,6% 3 8,4% 7 48,2% 40 39,8% 33

4 X1.4 0

0% 0% 0 4,8% 4 50,6% 42 44,6% 37

5 X1.5 0

0% 0% 0 1,2% 1 48,2% 40 50,6% 42 Rata-rata prosentase 0,24% 1,44% 3,84% 44,1% 50,38% Sumber : Data Diolah (Lampiran 2)

Responden yang menjawab skor 4 dan 5 berarti responden

berpendapat bahwa penggunaan teknologi informasi memberikan manfaat

bagi mahasiswa, sedangkan responden yang menjawab skor 1 dan 2 berarti

responden berpendapat bahwa penggunaan teknologi informasi tidak

memberikan manfaat bagi mahasiswa dan skor 3 adalah ragu-ragu.

Berdasarkan deskripsi variabel manfaat persepsian yaitu jumlah

responden yang menjawab skor 4 dan 5 sebanyak 94,48%; jumlah

responden yang menjawab skor 1 dan 2 sebanyak 1,68% dan jumlah

responden yang menjawab skor 3 sebanyak 3,84%. Hal ini berarti sebagian

besar responden dalam hal ini adalah mahasiswa akuntansi STIESIA

menyatakan bahwa penggunaan teknologi informasi memberikan manfaat

(77)

4.2.3. Deskripsi Var iabel Kemudahan Persepsian (X2)

Kemudahan Persepsian (X2) adalah persepsi mahasiswa tentang

kemudahan pada saat penggunaan teknologi informasi sebagai suatu ukuran

dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami

dan digunakan. Variabel kemudahan persepsian terdiri dari 6 (enam)

pernyataan, dan hasil uji validitas pada variabel ini dilakukan sebanyak 2

(dua) kali putaran. Sehingga item pernyataan yang dideskripsikan adalah

item pernyataan yang valid.

Tabel 4.3: Deskripsi Variabel Kemudahan Persepsian

No. Item Pernyataan Skor

1 2 3 4 5

1 X2.1 0

0% 0% 0 18,1% 15 60,2% 60 21,7% 18

2 X2.2 0

0% 1,2% 1 18,1% 15 57,8% 48 22,9% 19

3 X2.3 1

1,2% 4 4.8%

18 21,7%

37 44,6%

23 27,7%

4 X2.5 0

0% 6% 5 16,9% 14 60,2% 50 16,9% 14

5 X2.6 0

0% 12% 10 25,3% 21 45,8% 38 16,9% 14 Rata-rata prosentase 0,24% 4,8% 20,02% 53,72% 21,22% Sumber : Data Diolah (Lampiran 3)

Responden yang menjawab skor 4 dan 5 berarti responden

berpendapat bahwa teknologi informasi mudah dipahami dan digunakan,

sedangkan responden yang menjawab skor 1 dan 2 berarti responden

berpendapat bahwa teknologi informasi tidak mudah dipahami dan

digunakan dan skor 3 adalah ragu-ragu.

Berdasarkan deskripsi variabel manfaat persepsian yaitu jumlah

(78)

responden yang menjawab skor 1 dan 2 sebanyak 5,04% dan jumlah

responden yang menjawab skor 3 sebanyak 20,02%. Hal ini berarti sebagian

besar responden dalam hal ini adalah mahasiswa akuntansi STIESIA

menyatakan bahwa teknologi informasi yang diterapkan saat ini mudah

digunakan dan mudah dipahami.

4.2.4. Deskripsi Var iabel Kondisi yang Memfasilitasi (X3)

Kondisi yang memfasilitasi menyatakan bahwa kondisi yang

memfasilitasi meliputi faktor-faktor obyektif yang mempermudah pemakai

dalam melakukan suatu tindakan, yaitu adanya sumber daya, panduan atau

petunjuk dan infrastruktur yang membantu mahasiswa dalam penggunaan

teknologi informasi. Variabel kondisi memfasilitasi terdiri dari 5 (lima)

pernyataan, dan hasil uji validitas pada variabel ini dilakukan sebanyak 3

(tiga) kali putaran. Sehingga item pernyataan yang dideskripsikan adalah

item pernyataan yang valid

Tabel 4.4 : Deskripsi Variabel Kondisi Yang Memfasilitasi

No. Item Pernyataan Skor

1 2 3 4 5

1 X3.3 0

0% 7 8,4% 9 10,8% 41 49,4% 26 31,3%

2 X3.4 1

1,2% 10 12% 24 28,9% 36 43,4% 12 14,5%

3 X3.5 1

(79)

Responden yang menjawab skor 4 dan 5 berarti responden

berpendapat bahwa teknologi informasi yang diterapkan dapat memfasilitasi

aktivitas mahasiswa, sedangkan responden yang menjawab

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 4.1 : Deskripsi Variabel Penggunaan Teknologi Informasi
Tabel 4.2 : Deskripsi Variabel Manfaat Persepsian
Tabel 4.3: Deskripsi Variabel Kemudahan Persepsian
+7

Referensi

Dokumen terkait

For example, the following is a standard SOQL query to load Accounts: Account[] accounts = [Select Id, AccountNumber, Remarks__cFrom Account];. for (Account acc: acocunts)

antara dukungan sosial terhadap kecemasan masa depan anak pada orang tua. yang memiliki anak retardasi mental di SLB C

Dari data pengujian sifat fisik dan kimia hasil penelitian campuran dapat diketahui bahwa rasio campuran minyak yang memiliki performansi pembakaran mendekati

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabilitas iklim (suhu, kelembaban, curah hujan, hari hujan) dengan insiden DBD di Kota

Bab III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, membahas mengenai hasil penelitian mengenai akibat hukum dibuatnya perjanjian pengikatan jual beli tanah dan bangunan

[r]

Utara Kota Semarang. 2) Responden adalah ibu bekerja yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan.. yang terdaftar di data bidan Sumarni. 3) Responden yang bersedia untuk

Kemampuan rendering yang tinggi akibat dari perhitungan-perhitungan yang kompleks dan terbatasnya perangkat keras user seperti baterai pada smartphone mengalami tekanan