• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Praktik Manajemen Laba Dengan Pendekatan Long Term Dan Short Term Discretionary Accrual Model (Studi Empiris Pada Indeks Lq - 45 Periode 2004 - 2010).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Praktik Manajemen Laba Dengan Pendekatan Long Term Dan Short Term Discretionary Accrual Model (Studi Empiris Pada Indeks Lq - 45 Periode 2004 - 2010)."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. LATAR BELAKANG M ASALAH

Dalam laporan keuangan t erkandung informasi mengenai laba

yang sangat pent ing unt uk pihak int ern dan ekst ern perusahaan unt uk menilai kinerja manajemen. Laba yang disajikan dalam laporan keuangan adalah laba yang dihasilkan melalui met ode akrual. M et ode akrual dijadikan sebagai dasar karena dapat memberikan informasi secara akurat kepada para penggunanya. Tidak hanya memberikan informasi mengenai t ransaksi masa lalu yang berkait an dengan penerimaan dan pengeluaran kas saja t et api juga mengenai pengeluaran kas dan penerimaan kas masa yang akan dat ang. Laba akrual dianggap menjadi ukuran yang lebih baik dibanding arus kas dari akt ivit as operasi perusahaan karena met ode akrual mempert imbangkan masalah w akt u (Dechow , 1994).

Prakt ik manajemen laba (earnings management) dilakukan karena adanya fleksibilit as dalam memilih kebijakan akunt ansi yang dapat menggambarkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya. Pihak manajemen melakukan m anipulasi t erhadap laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan demi kepent ingan pribadi / perusahaan. Selain it u adanya keunt ungan yang dijadikan sebagai alat unt uk mengurangi adanya

(2)

bonus kepada pegaw ai dengan m enggunakan laba / keunt ungan sebagai dasar maka, manajer akan memanage laporan laba agar mendapat kan bonus sepert i yang di inginkan.

M enurut Healy dan Wahlen (1998), manajemen memiliki informasi asimet rik mengenai kondisi perusahaan yang mengakibat kan

munculnya manajemen laba. Tindakan manajemen laba yang dilakukan pihak manajemen dilakukan unt uk menipu para pengguna dan pemakai laporan keuangan. Sehingga adanya praktik manajemen laba dapat di lihat dari dua sudut pandang yang berbeda yait u sebagai t indakan posit if dan negat if.

M enurut Ducharme dkk. (2000) model akrual lebih disukai karena pendekat an ini menggunakan t eknik manajemen laba secara lebih halus yang diduga agar t erhindar dari det eksi pihak ekst ern. Hal ini t idak hanya meliput i pilihan met ode akunt ansi yang digunakan, t et api juga adanya pengaruh w akt u t erhadap pengakuan pendapat an dan biaya, hart a dan perubahan est imasi akunt ansi.

Akrual mencakup semua penyesuaian yang memungkinkan sebuah bisnis unt uk berubah dari basis kas ke basis akrual at au t erjadinya perubahan dalam met ode akunt ansinya. Perubahan modal kerja juga merupakan bagian dari akrual. Unt uk mengident ifikasi komponen

(3)

secara langsung, t et api perlu unt uk mengembangkan met ode guna memperkirakan discret ionary accrual.

Penelit ian t erdahulu mengukur keberadaan manajemen laba dengan menggunakan pendekat an aggregat e accruals yang memisahkan t ot al akrual menjadi discret ionary accrual dan non discret ionary accrual.

Kelebihan pendekat an ini adalah dapat menggam barkan cara memperbesar dan memperkecil angka laba. Penggunaan model aggregat e

accruals menuai banyak krit ik. Ant ara lain oleh : Gomez, et al. (2000) yang

beranggapan bahw a model aggregat e accrual t idak mempert imbangkan adanya hubungan ant ara akrual dan arus kas. Sehingga ada beberapa komponen non – discret ionary accrual salah diklasifikasikan menjadi

discret ionary accrual. Akibat dari kesalahan t ersebut , berdampak pada

kesalahan dalam menspesifikasi model – model yang digunakan.

M enurut Hansen (1999) t erdapat perubahan variabel – variabel st rukt ur perusahaan yang bukan hanya disebabkan oleh adanya kebebasan dalam mengambil keput usan sendiri oleh manajemen dalam laporan keuangan saja t et api disebabkan adanya hubungan ant ara t ujuan dan sifat dari perkiraan diskresi akrual it u sendiri . Variabel it u menyebabkan adanya kesalahan dalam m engukur manajemen laba. Dalam penelit ian Kot hari et al. (2002) menunjukkan bahw a model aggregat e accrual t ersebut gagal mengest imasi porsi discret ionary accrual yang mengakibat kan kesulit an

(4)

Whelan dan M cNamara (2004) menaw arkan model baru yang merupakan pengembangan dari model lama, sepert i model Jones (1991) dan Dechow (1994). Bedanya dalam model yang dit aw arkan ini

discret ionary accruals dibagi menjadi dua model yait u : long t erm

discret ionary accruals dan short t erm discret ionary accruals. Pem bagian ini

diharapkan dapat menjelaskan peran model t ersebut dalam manajemen laba. Bukt i dari penelit ian Whelan dan M cNamara (2004) menunjukkan bahw a, long t erm dan short t erm discret ionary accruals mempunyai efek yang berbeda t erhadap relevansi informasi laporan keuangan. Efek t ersebut t idak bisa diungkap dengan model lama, sehingga semakin menunjukkan kelemahan dari model - model lama yang hanya berorient asi pada short - t erm focus.

Penelit ian mengenai manajemen laba ant ara lain dilakukan oleh Healy (1998), Gaver dan Aust in (1995), Holt hausen, Larcker dan Sloan (1995). Dalam penelit ian Healy (1998) menunjukkan bahw a manajer akan memilih melaporkan laba yang rendah / t urun saat keunt ungan rendah / dibaw ah bat as yang disyarat kan. Sedangkan ant ara Gaver dan Aust in (1995) dan Holt hausen, Larcker dan Sloan (1995) meskipun berusaha mengulang penelit ian Healy, nam un m em iliki perbedaan yait u dalam hal met ode pengukuran t ot al akrual, jumlah sampel dan periode pengamat annya. Penelit ian Gaver dan Aust in (1995) menunjukkan manajer

(5)

saat yang disyarat kan. Sedangkan penelit ian Holt hausen et al (1995) t idak menunjukkan manajer melakukan manipulasi laba pada saat dibaw ah syarat minimum. Penelit ian lain juga menunjukkan t erdapat perist iw a – perist iw a at au kejadian yang berpengaruh t erhadap keput usan manajemen dalam mengat ur dan mengelola laba baik dengan menaikkan angka laba

maupun menurunkan angka laba (Schipper,1989).

Penelit ian mengenai adanya indikasi manajemen laba di indeks LQ - 45 karena berisi perusahaan - perusahaan yang sahamnya memiliki t ingkat likuidit as dan kapi t alisasi pasar t inggi. Berdasarkan lat ar belakang diat as maka, dalam penelit ian ini akan menelit i mengenai “ PRAKTIK M ANAJEM EN LABA DENGAN PENDEKATAN LONG TERM DAN

SHORT TERM DISCRETIONARY ACCRUALM ODEL (St udi Empiris Pada Indeks

LQ - 45 Periode 2004 - 2010)” .

B. RUM USAN M ASALAH

Long term dan short term akrual memberikan informasi t ambahan

ke pasar. Long t erm accrual mempengaruhi komponen akt iva t et ap. Sepert i : depresiasi akt iva t et ap dan akt iva t idak berw ujud, revaluasi asset dan ut ang jangka panjang. Sedangkan short t erm accrual adalah accrual yang me mpengaruhi komponen akt iva lancar dan rekening pembent uk modal kerja. Secara umum short t erm accrual lebih relevan daripada nilai long

(6)

Richardson et al (2001) m enelit i m engenai kandungan informasi akrual t erhadap kualit as laba. Hasilnya menunjukkan bahwa long t erm

accrual lebih memberikan informasi mengenai posisi keuangan di masa

depan daripada short t erm accrual. Ant ara long t erm accrual dan short

t erm accrual sam a – sama memberikan pot ensi dalam membedakan ant ara

komponen – komponen penelit ian t erhadap kegunaan akrual discret ionary sebagai alat manajemen laba.

Whelan dan M cNamara (2004) menunjukkan bahw a penggunaan model long t erm discret i onary accrual dapat memberikan kesempat an unt uk manajer melakukan manipulasi laba karena jangka w akt u yang digunakan unt uk memanipulasi laba lebih panjang / lama, adanya kesulit an unt uk didet eksi dalam periode akunt ansi yang sama dan adanya anggapan dari pasar penggunaan model long t erm discret ionary accrual adalah usaha manajer unt uk menipu para pelaku pasar. Dengan demikian dampak yang diakibat kan dari penggunaan model long t erm discret ionary accruals lebih besar dibanding short t erm discret ionary accruals.

(7)

1. Bagaimanakah kecenderungan prakt ik manajemen laba pada perusahaan go public yang t ergabung dalam indeks LQ - 45 dengan pendekat an long t erm discret ionary accrual model ?

2. Bagaimanakah kecenderungan prakt ik manajemen laba pada perusahaan go public yang t ergabung dalam indeks LQ - 45 dengan

pendekat an short t erm discret ionary accrual model ?

3. Adakah perbedaan prakt ik manajemen laba dengan pendekat an long term dan short t erm discret ionary accrual model pada perusahaan go

public yang t ergabung dalam indeks LQ - 45 ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. M enganalisis praktik manajemen laba pada perusahaan go public yang t ergabung dalam indeks LQ - 45 dengan pendekat an long t erm

discret ionary accrual model.

2. M enganalisis praktik manajemen laba pada perusahaan go public yang t ergabung dalam indeks LQ - 45 dengan pendekat an short t erm

discret ionary accrual model.

3. M enganalisis perbedaan prakt ik manajemen laba pada perusahaan

go public yang t ergabung dalam indeks LQ - 45 dengan pendekat an

(8)

D. M ANFAAT PENELITIAN

Hasil penelit ian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ant ara lain:

1. Bagi Invest or

Hasil penelit ian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam

pembuat an keput usan unt uk memilih perusahaan dalam berinvest asi 2. Bagi M anajer

Hasil penelit ian ini diharapkan dapat memberikan masukan t ent ang perumusan model - model t indakan manajemen laba. Penelit ian ini pent ing karena t indakan manajemen laba sangat sulit kalau hanya didekat i dengan sat u model, sehingga perlu perbandingan model unt uk ident ifikasi t indakan manajemen laba secara int egrat ed bagi pihak manajer.

3. Bagi Akademisi

(9)

E. SISTEM ATIKA PENULISAN BAB I : Pendahuluan

Bab ini merupakan pendahuluan yang menjelaskan t ent ang hal-hal pokok yang berhubungan dengan penulisan t esis, meliput i : lat ar belakang masalah, rumusan masalah, t ujuan penelit ian, manfaat penelit ian

dan sist emat ika penelit ian. BAB II : Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi landasan t eori yang menjadi dasar penulisan t esis, meliput i : t eori keagenan, manajemen laba, met ode long t erm

discret ionary accrual model dan short t erm discret i onary accrual model,

Indeks LQ - 45, hasil penelit ian t erdahulu, hipot esis, dan kerangka pemikiran.

BAB III : M etode Penelitian

Bab ini menjelaskan met ode penelit ian yang di gunakan dalam penulisan t esis, meliput i : jenis penelit ian, populasi dan sampel, t eknik pengumpulan dat a, definisi operasional dan pengukuran variabel, sert a t eknik analisis dat a.

BAB IV : Analisis Data dan Pembahasan

(10)

BAB V : Penutup

Referensi

Dokumen terkait

Desain penelitian merupakan rencana tentang cara pengumpulan data dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian. Desain penelitian dilakukan

perubahan kinerja yang positif karena belum menerapkan hasil diklat secara optimal sebagai implikasi dari tugasnya bukan di bidang perencanaan dan adanya mekanisme

Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan,perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Pendapatan ………..(4) tentang Pelaksanaan

Tingkat konsumsi makan akan berdampak pada status gizi anak (Adisasmito, 2007).Pendapat tersebut sejalan dengan penelitian Dewanti (2009) yang menyatakan bahwa

Penerapan konsep manajemen konstruksi yang baik adalah mulai tahap perencanaan, namun dapat juga pada tahap - tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi proyek tersebut sehingga

Pada Tugas Akhir ini diimplementasikan dalam bentuk aplikasi untuk mengukur keterkaitan antara sepasang kata dengan metode berbasis vektor, dengan fitur yang

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Pekerjaan Pengadaan Alat Permesinan dan Alat Penunjang Teaching Industri Politeknik Negeri Pontianak Tahun Anggaran 2012

Berdasarkan hasil analisis yang telah dijabarkan, maka adapun hasil pengujian RGEC dalam menanggulangi financial distress pada perbankan, maka disimpulkan bahwa