PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMILIH PASANGAN UNTUK MENIKAH PEREMPUAN KETURUNAN ARAB
(Studi Kasus pada empat perempuan keturunan Arab di kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Jurusan Psikologi
Oleh:
Muna Fatimah
0800923
JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ABSTRAK
Muna Fatimah (0800923). Pengambilan Keputusan Memilih Pasangan untuk Menikah pada Perempuan Keturunan Arab (Studi Kasus pada empat perempuan keturunan Arab di kota Bandung). Skripsi Jurusan Psikologi FIP UPI, Bandung (2013).
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data deskriptif mengenai pengambilan keputusan subjek untuk menikah dengan satu etnik atau berbeda etnik dan apa saja faktor yang melatarbelakanginya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara teknik wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keempat subyek memiliki perbedaan proses pengambilan keputusan ketika memilih pasangan, ternyata tidak semua subjek melakukan seluruh tahapan pengambilan keputusan dan memiliki perbedaan pertimbangan untuk memilih pasangan dari etnik yang sama atau berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh orang tua, lingkungan, dan kebutuhan masing-masing subjek. Rekomendasi pada penelitian ini adalah untuk memberi keberagaman pertimbangan pengambilan keputusan memilih pasangan pada perempuan keturunan Arab.
ABSTRACT
Muna Fatimah (0800923). Decision Making of Choosing Spouse on Arabic Women. Case Study with four Arabic woman in Bandung Minithesis Psychology Department FIP UPI,
Bandung (2013).
The purpose of this research is for knowing description about decision making while choosing spouse in Arabic women with same and different ethnic. Researcher used case study method with qualitative approach. Subjects of this research are four women who was getting married, has Arabic clan, and lives in Bandung. Researcher used in-depth interview for taking data and used decision making’s theory from Janis dan Mann. The result showed that four subjects have different process and factors while making a decision to get spouse. Recommendation of this research is for multiple description in decision making to Arabic women.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... I
ABSTRACT……… Ii
KATA PENGANTAR ... Iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... Ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Fokus Penelitian………... 6
C. Rumusan Masalah... 7
D. Tujuan Penelitian ... 7
1. Keturunan Arab………...
2. Perempuan Keturunan Arab……….……….
23
27
BAB III METODE PENELITIAN
A.Desain Penelitian...
B. Subjek Penelitian………
C.Data dan Teknik Pengumpulan Data…...
D.Analisis Data ...
E. Pemeriksaan Keabsahan Data ...
F. Prosedur Penelitian ………...
28 28 29 30 31 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34
A. Profil Subjek Penelitian ...
B. Hasil Penelitian………...
1. Appraising the Challenge (Menimbang atau menilai
tantangan)...
2. Surveying Alternatives (Meninjau alternatif pilihan dari
tantangan)...
3. Weighing Alternatives (Menimbang alternatif pilihan dari
tantangan)...
4. Deliberating about Commitment (Melakukan rundingan atas
pilihan tersebut)...
5. Adhering despite Negative Feedback (Tetap teguh terhadap
komitmennya meskipun mendapat tanggapan yang negatif) .
C. Pembahasan ...
1. Subjek Satu (LS)...
2. Subjek Dua (NS)...
3. Subjek Tiga (EB)………
4. Subjek Empat (BA)………
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...
B. Saran ...
92
93
DAFTAR PUSTAKA ... 95
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar marga Hadrami di Indonesia………....
Tabel 2.2 Daftar marga Keturunan Arab……….
Tabel 4.1 Tabel Appraising the Challenge (Menimbang atau menilai
tantangan)………
Tabel 4.2 Tabel Surveying Alternatives……….
Tabel 4.3 Tabel Weighing Alternatives……….
Tabel 4.4 Tabel Deliberating about Commitment………..
Tabel 4.5 Tabel Proses Pengambilan Keputusan ………..
24
28
46
49
51
52
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka kerja pengambilan keputusan (Halpern dalam
Suharnan, 2005: 257)………..
Gambar 3.1 Model langkah analisis data Miles & Huberman…...….
Gambar 4.1 Tahapan Pengambilan Keputusan Subjek Satu………...
Gambar 4.2 Faktor yang memengaruhi Pengambilan Keputusan
Subjek Satu……….
Gambar 4.3 Model Pengambilan Keputusan Subjek Satu (LS)…….
Gambar 4.4 Tahapan Pengambilan Keputusan Subjek Dua (NS)….
Gambar 4.5 Faktor yang memengaruhi Pengambilan Keputusan
Subjek Dua………
Gambar 4.6 Model Pengambilan Keputusan Subjek Dua (NS)…...
Gambar 4.7 Tahapan Pengambilan Keputusan Subjek Tiga (EB)...
Gambar 4.8 Faktor-faktor yang memengaruhi tahap tiga pengambilan
keputusan subjek tiga (EB)……….
Gambar 4.9 Faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan
subjek tiga………...
Gambar 4.10 Model Pengambilan Keputusan Subjek Tiga (EB)…….
Gambar 4.11 Tahapan Pengambilan Keputusan Subjek Empat (BA)
Gambar 4.12 Faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan
subjek empat (BA)……….
Gambar 4.13 Model Pengambilan Keputusan Subjek Empat (BA)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memiliki pasangan untuk menikah adalah harapan setiap individu.
Pasangan adalah teman hidup di saat senang maupun susah, setiap orang
mempunyai ekspektasi tersendiri terhadap pasangannya, sehingga kriteria
pasangan yang diinginkan menjadi bermacam-macam sesuai pandangan ideal
masing-masing individu. Namun, terdapat kemiripan pandangan ideal pada
individu yang ada dalam satu kelompok yang sama, karena pasangan mereka pilih
adalah pasangan yang dirasa tepat bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya
(budayanya). Sehingga setiap kelompok masyarakat cenderung menginginkan
pasangan yang memiliki kesamaan sikap, nilai-nilai, dan atribut lainnya (Baron &
Byrne, 2005).
Memilih pasangan memerlukan waktu untuk mengambil keputusan,
tenggang waktunya berbeda-beda tergantung kebutuhan masing-masing individu,
apakah untuk waktu yang singkat ataukah lama. Biasanya kriteria individu
tersebut akan lebih spesifik jika akan membina hubungan untuk jangka waktu
yang lama.
Tindakan pengambilan keputusan memilih pasangan sifatnya tidak rutin,
karena tidak terjadi setiap jangka waktu tertentu namun insidental, biasanya
membutuhkan pertimbangan dari berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut
lainnya. Faktor tersebut menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan untuk
melestarikan budaya yang ada dalam kelompok tersebut. Beberapa kelompok
memiliki kriteria khusus dalam memilih pasangan. Misalnya saja pada sebagian
besar masyarakat etnik Batak yang cenderung memilih pasangan sesama etnik.
Hal tersebut merepresentasikan bahwa sebagian masyarakat etnik Batak masih
menjunjung tinggi nilai budaya dan ada istiadatnya. Ini juga merupakan salah satu
wujud pelestarian marga yang identik dengan simbol atau identitas dari individu
beretnik Batak (Napitulu, dkk, 1986). Selain etnik batak, etnik Hadrami atau
keturunan Arab yang ada di Indonesia memiliki kriteria serupa.
Pada zaman dahulu kala, bangsa Indonesia kedatangan tamu bangsa Arab.
Tamu ini disambut baik dengan proses asimilasi dengan cara menikah dengan
penduduk asli Indonesia. Sehingga terjadi pernikahan campuran antara bangsa
Arab dan perempuan Indonesia, sehingga lahirlah keturunan Arab campuran atau
disebut Hadrami (Jacobsen, 2009). Sebagian besar pendatang Arab tidak kembali
ke Negara asal mereka, mereka memilih untuk menetap di Indonesia. Sebagian
pendatang berjenis kelamin laki-laki, sehingga mereka mempunyai marga atau
nama belakang yang kemudian di selipkan di belakang nama anak mereka.
Akan tetapi, setelah beberapa generasi, proses asimilasi tersebut menjadi
lambat. Hal ini dikarenakan karena banyaknya orang keturunan Arab yang ingin
mendapatkan pasangan dari etnik yang sama-sama Hadrami atau keturunan Arab
sehingga tetap mendapat marga. Namun, keturunan Arab di Indonesia sudah
seperti nenek moyang mereka (Berg, 1989). Meskipun demikian, terdapat
beberapa kebudayaan yang terus dilestarikan, seperti pokok-pokok budaya,
pendidikan, pengasuhan anak, dan adat pernikahan.
Salah satu contoh sikap menjaga pernikahan dengan satu etnik bahkan
endogami, yaitu di Negara Arab seperti Sudan, Libya, Saudi Arabia dan Yaman
yang sebagian besar menikah sepupu mereka sendiri (Rashad, Osman & Fahimi,
2005). Di Indonesia juga terjadi beberapa konflik ketika terjadi pernikahan
dengan etnik lain, yaitu kasus pernikahan aktor sinetron Tommy Kurniawan
(Tommy) dengan Fatimah Tania Nadira (Tania), pada 11 April 2011 yang tidak
direstui ibunda Tania yaitu Hana Hasanah Fadel yang memiliki keturunan Arab.
“Mama bilang ini hanya karena ada perbedaan tradisi yang tidak bisa dilanggar di
keluarga”. Pelanggaran tradisi yang dilakukan Tania adalah tidak patuhnya Tania
sebagai perempuan Arab yang tidak menikahi laki-laki dari etnik yang sama
(www.sosbud/kompasiana.com diunduh tanggal 13 November 2011). Kasus yang
terjadi pada Tommy ini menguatkan pendapat di atas bahwa masyarakat
cenderung memilih pasangan dengan ciri-ciri yang sama (Baron & Byrne, 2005).
Sehingga, ketika ada suatu perbedaan yang mendasar, maka akan cenderung
muncul pula suatu penolakan sebagai dampaknya. Hal ini diperkuat pula dengan
hipotesis kemiripan yang dikemukakan oleh Hendrick & Hendrick bahwa
hubungan romantis bisa terjadi karena adanya kesamaan dalam sikap, status
sosial, pendidikan, agama, usia, daya tarik fisik, dan ras (Hendrick & Hendrick
menonjol, maka akan terjadi penolakan-penolakan pula dari lingkungan sekitar,
seperti yang dilakukan oleh Hana, ibunda Tania terhadap pernikahan anaknya dan
Tommy.
Pernikahan berbeda etnik merupakan proses penyatuan dua budaya, yang
membutuhkan penyatuan pola pikir juga cara hidup yang berbeda agar tercapai
harapan masing-masing pasangan. Dalam kehidupan sebagai manusia sosial,
setiap orang mengalami perbedaan dengan orang lain. Memilih pasangan erat
kaitannya dengan pernikahan. Landis (1977) menyebutkan bahwa pernikahan
yang terjadi antara pasangan yang berasal dari etnik atau ras yang berbeda
kebanyakan mengalami kesulitan penyesuaian dalam pernikahan mereka.
Kemudian, di dalam pernikahan juga disatukan dua budaya dan latar belakang,
dan suku yang berbeda. hal-hal tersebut dapat mengakibatkan ketidakcocokan
yang dapat mengakibatkan konflik (Landis, 1977). Namun, tidak semua
pernikahan antar etnis mengalami konflik. Namun, menurut Schnapper
pernikahan antar etnik adalah jalan yang baik untuk menyatukan perbedaan,
menghindari prasangka juga rasisme (Schnapper dalam Safi, 2008). Selain itu
kecenderungan pernikahan campuran disebabkan karena pencampuran budaya
masyarakat multietnik, seperti yang terjadi di Amerika Serikat ternyata
pernikahan beda etnik telah naik dua kali lipat dalam 30 tahun terakhir
dikarenakan banyak imigran datang ke Amerika (www.analisadaily.com diunduh
tanggal 28 Mei 2012). Faktor pendukung terbesar lainnya dalam memilih
anak akan melihat contoh pernikahan orang tua mereka baik orang tua mereka
satu etnik ataupun campuran (berbeda etnik) kemudian komunikasi tentang
nilai-nilai, pendapat, dan sikap memilih pasangan yang ditanamkan oleh orang tua
kepada anak (Blood, 1978).
Hal-hal di atas membuat peneliti ingin memahami proses kognitif
pengambilan keputusan dalam memilih pasangan, bagaimana perbedaan berbagai
sudut pandang tersebut. Yaitu, tindakan individu memilih pasangan sama etnik
atau berbeda etnik. Peneliti memilih untuk meneliti proses pengambilan
keputusan memilih pasangan pada perempuan, karena berkebalikan dengan fakta
bahwa kebanyakan yang memilih pasangan beda etnik itu laki-laki (Safi, 2008),
dan peneliti ingin mengetahui hal yang mendasari kebanyakan perempuan
memilih pasangan sesama etnik, sehingga mengetahui pemikiran lain yang
membuat sebagian perempuan berpikiran berbeda dengan kebanyakan perempuan
lainnya untuk memilih pasangan dari etnik yang berbeda.
Proses memilih pasangan, baik memilih pasangan sesama etnik maupun
dengan etnik lain tentu erat kaitannya dengan fungsi kognitif yaitu proses
membuat keputusan untuk menikah dengan calon pasangannya. Para pemilih
pasangan membuat keputusan untuk menikahi calonnya dengan menggunakan
berbagai macam strategi pengambilan keputusan dan mengetahui faktor-faktor
yang memengaruhinya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mendeskripsikan
menikahi laki-laki dari etnik yang sama. Kedua, perempuan yang memilih untuk
menikahi laki-laki dari etnik bukan keturunan Arab.
B. Fokus Penelitian
Dari uraian di atas, kebanyakan perempuan etnik Arab memilih pasangan
dari etnik Arab, karena jalur keluarga yang patrilineal. Tidak hanya itu saja, tetapi
kesamaan identitas juga menjadi pertimbangan utama dalam memilih pasangan.
Namun, kenyataannya saat ini perempuan Arab tak lagi terpatok satu etnik dalam
memilih pasangan.
Sehingga, peneliti memfokuskan penelitian kepada dua hal. Fokus
pertama, yaitu perbandingan gambaran setiap tahapan pada masing-masing subjek
dalam mengambil keputusan memilih pasangan untuk menikah. Fokus kedua,
yaitu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi atau mendukung para subjek
dalam pembuatan keputusan memilih pasangan untuk menikah dengan sesama
etnik atau berbeda etnik pada perempuan etnik Arab.
C. Rumusan Masalah
Kebanyakan perempuan keturunan Arab memilih pasangan dari etnik
yang sama karena jalur keluarga yang patrilineal. Tidak hanya itu saja, tetapi
kesamaan identitas juga menjadi pertimbangan utama dalam memilih pasangan.
dalam memilih pasangan. Dari rumusan masalah di atas dijabarkan dalam
pertanyaan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah perbandingan gambaran setiap tahapan pada
masing-masing subjek dalam mengambil keputusan dalam memilih pasangan
untuk menikah.
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi atau mendukung para subjek
dalam pembuatan keputusan memilih pasangan untuk menikah dari etnik
yang sama dan etnik yang berbeda pada perempuan keturunan Arab.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah perbandingan gambaran setiap tahapan pada
masing-masing subjek dalam mengambil keputusan dalam memilih pasangan
untuk menikah?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi atau mendukung para
subjek dalam pembuatan keputusan memilih pasangan untuk menikah
dengan sesama etnik atau berbeda etnik pada perempuan keturunan
Arab?
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat yang bersifat teoritis, praktis dan
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang bersifat teoritis,
yaitu menambah kekayaan keilmuan psikologi mengenai pengambilan
keputusan, khususnya kajian budaya dalam pernikahan. Kegunaan lainnya
adalah menjadi bahan masukan empiris dan referensi dalam bidang ilmu
pengetahuan, khususnya mengenai etnik Timur Asing selain Tiong Hoa,
dikarekan masih sedikit kajian mengenai etnik Arab.
2. Kemudian, memperkaya pengetahuan bagi perempuan keturunan Arab
perihal pemilihan pasangan untuk menikah.
3. Selanjutnya, manfaat praktis yang diharapkan dapat diberikan oleh
penelitian ini adalah memberi penjelasan gambaran proses kognitif setiap
individu dalam memilih pasangan baik sesama etnik ataupun berbeda
etnik, sesuai dengan pendapat upaya saling menghargai pemikiran yang
berbeda.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Judul
Daftar Isi
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENGAMBILAN KEPUTUSAN, MEMILIH PASANGAN DAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus deskriptif. Sugiyono (2011)
menjelaskan bahwa metodologi kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam dan merupakan data yang mengandung makna.
Desain penelitian ini adalah studi kasus dilakukan untuk memperoleh
pengertian yang mendalam mengenai situasi dan makna sesuatu atau subjek yang
diteliti (Alsa, 2007). Desain studi kasus diharapkan peneliti dapat memeroleh hasil
penyelidikan yang menyeluruh mengenai subjek dan lingkungannya. Studi kasus
merupakan suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks
kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak
dengan tegas, dan di mana multisumber bukti dimanfaatkan (Yin, 2009).
B. Subjek Penelitian
Pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling yaitu
memilih subjek dengan karakteristik yang telah ditentukan (Sugiono, 2011).
Karakteristik subjek relatif sama karena peneliti bermaksud membandingkan. Kriteria
empat subjek tersebut adalah sebagai berikut:
1. Subjek berjenis kelamin perempuan
2. Subjek keturunan Arab (memiliki marga Arab)
4. Subjek saat ini tinggal menetap di Bandung
Adapun yang akan menjadi subjek dalam penelitian ini adalah dua perempuan
etnik arab yang telah menikah dengan laki-laki dari etnik arab dan dua perempuan
yang telah menikah dengan laki-laki selain etnik arab.
C. Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah tentang proses pengambilan
keputusan untuk pemilihan pasangan dengan menjelaskan berbagai faktor umur,
sosial, agama, pendidikan, sifat, ekonomi, dan terutama etnik. Data diperoleh dengan
wawancara mendalam kepada subjek.
Pada penelitian kualitatif, pengumpul data dalam penelitian adalah peneliti itu
sendiri. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam
(in–depth interview) dengan bantuan kerangka pemikiran yang dibuat oleh peneliti
untuk mengetahui faktor-faktor yang melatar belakangi proses atau dinamika
pengambilan keputusan pemilihan pasangan sesama etnik Arab.
1. Wawancara
Wawancara menurut Moleong (2000) adalah percakapan dengan maksud
tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu interviewer (pewawancara)
yang mengajukan pertanyaan dan interviewee (yang diwawancarai) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu. Berbagai tujuan mengadakan wawancara menurut
Lincoln dan Guba yaitu: memverifikasi, mengonstruksi, mengubah, dan memperluas
informasi yang diperoleh dari orang lain (Moleong, 2000), sehingga dapat
Responden penelitian. Peneliti memilih melakukan wawancara semi terstruktur agar
tidak terkesan mengintrogasi, luwes namun terkontrol.
Selanjutnya, peneliti menggunakan pertanyaan terbuka dalam wawancara
yang akan dilakukan. Karena pertanyaan terbuka akan dapat membuat subjek lebih
mengungkapkan informasi yang diperlukan peneliti sehingga subjek memberikan
informasi sejujur-jujurnya dan tidak terpengaruh pemikiran peneliti (Herdiansyah,
2012).
Data yang sudah didapatkan selanjutnya akan dianalisis berdasarkan teori
pengambilan keputusan maupun teori lainnya yang sekiranya berhubungan dengan
hasil wawancara.
D. Analisis Data
Analisis data ini yang melibatkan reduksi data, display data, analisis data,
verifikasi, dan pengambilan kesimpulan yang terus menerus berinteraksi selama
penelitian berlangsung.
Langkah analisis ditunjukkan dengan gambar berikut:
Koleksi Data Display Data
Gambar 3.1 Model langkah analisis data Miles & Huberman(Sugiyono, 2011)
E. Pemeriksaan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data akan dilakukan dengan maksud meningkatkan
derajat kepercayaan data sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan
(Moleong, 2010). Beberapa cara pemeriksaan yang digunakan peneliti adalah dengan
menggunakan teknik triangulasi metode, diskusi teman sejawat dan member check.
Berikut masing- masing penjelasannya:
1. Triangulasi
a) Triangulasi Metode
Triangulasi metode menurut Patton (Moleong, 2010) berarti pengecekan
data untuk diuji keabsahannya beberapa motode pengumpulan data atau
beberapa sumber dengan metode yang sama. Peneliti memilih strategi kedua
yaitu mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber untuk
menguatkan hasil data yang diperoleh dari setiap kategori sumber. Sehingga
untuk Perempuan yang menikah dengan sesama etnik peneliti akan
mewawancara dua orang perempuan yang memutuskan menikah dengan
laki-laki sesama etnik untuk menguatkan gambaran keputusan memilih pasangan
sesama etnik karena dikhawatirkan satu subjek kurang lengkap memberikan
informasi, dan begitu pula dua orang kemudian perempuan yang menikah
dengan laki- laki berbeda etnik untuk memperkaya informasi yang didapat
2. Diskusi dengan teman sejawat
Proses dan hasil penelitian ini didiskusikan dengan rekan sejawat yang
menggunakan metode yang sama serta dengan dosen pembimbing.
3. Membercheck
Pengecekan pada penelitian ini dilakukan pada data primer terhadap
data hasil wawancara dengan kerabat dekat (keluarga atau teman dekat
subjek). Member check dalam proses pengecekan data adalah yang diambil
oleh peneliti kepada pemberi data, selang satu periode pengumpulan data
selesai, atau setelah mendapat suatu temuan, atau kesimpulan. Caranya
dengan datang pada pemberi data dan mendiskusikan hasilnya apakah ada
yang mau ditambah, dikurangi, lalu disepakati dan ditandatangani (Sugiyono,
2011).
F. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Pencarian tema penelitian yang diminati
b. Melakukan studi literatur
c. Melakukan kaji ulang terhadap penelitian sebelumnya
d. Membuat proposal penelitian
e. Membuat kriteria subjek yang diinginkan
f. Menghubungi subjek yang bersangkutan
a. Bertemu dengan subjek penelitian untuk menerangkan maksud dan
tujuan penelitian, membuat kesepakatan dengan surat persetujuan dan
membangun kepercayaan bahwa segala informasi yang diberikan
dijamin kerahasiaannya.
b. Membuat kesepakatan waktu untuk wawancara
c. Melakukan wawancara.
3. Tahap Pengolahan Data
a. Mereduksi data
b. Menyajikan data dalam bentuk uraian singkat serta membuat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengambilan keputusan memilih pasangan pada
empat orang perempuan keturunan Arab yang telah dibahas di Bab IV, penelitian ini
tidak menyelesaikan masalah, tetapi memaparkan bahwa masing-masing subjek
memiliki pola pengambilan keputusan yang berbeda-beda, tidak semua subjek
melakukan lima tahap pengambilan keputusan.
1. Perbandingan Gambaaran masing-masing subjek
Pada kasus subjek satu proses pengambilan keputusan dilakukan
dengan empat tahap, subjek melewati satu tahap yaitu meninjau alternatif
pilihan dari pasangan, sedangkan subjek lain mengalami semua tahap
pengambilan keputusan.
2. Faktor-faktor dalam mengambil keputusan
Faktor-faktor yang melatarbelakangi pengambilan keputusan pada
setiap subjek berbeda-beda, baik faktor dalam dirinya atau internal maupun
eksternal atau faktor luar.
Pada kasus subjek pertama, faktor yang memengaruhi di luar maupun
Pada kasus subjek kedua, faktor luar dipengaruhi budaya dan orang
tua namun faktor dalam dirinya adalah pemenuhan nilai-nilai pribadi yang
didapat dalam pasangan.
Pada kasus subjek ketiga, subjek memiliki proses pengambilan
keputusan yang sangat panjang karena berniat merubah keputusannya untuk
tidak menikah, kemudian mencari dukungan sebagai faktor luar. Karena
faktor dalam yaitu kecocokan terhadap pasangan pilihannya sendiri begitu
kuat, sehingga faktor tersebut mendorong subjek memutuskan untuk menikah
tanpa kehadiran orang tua
Pada kasus subjek keempat, subjek diberi kebebasan oleh orang tua
untuk memilih dan subjek menemukan pasangan yang sesuai kriterianya.
B. Saran
Berikut ini adalah hal yang perlu direkomendasikan bagi pihak-pihak tertentu
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap empat orang perempuan etnik
Arab.
1. Bagi para keturunan Arab di Indonesia atau jama’ah inilah macam-macam
proses pengambilan keputusan untuk memilih pasangan baik dengan etnik
yang sama maupun berbeda, semoga bisa menambah khazanah pengetahuan
agar menghargai keberagaman pendapat dalam menyikapi pengambilan
2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melengkapi kekurangan dalam
penelitian ini, tentang pengambilan keputusan memilih pasangan untuk
menikah pada perempuan keturunan Arab yang lebih muda umurnya atau
meneliti di saat periode dewasa awal, yaitu saat mereka sedang menimbang
keputusan memilih pasangan untuk menikah. Sehingga hasil penelitian lebih
diperbaharui dan diperoleh gambaran yang jelas mengenai proses
DAFTAR PUSTAKA
Alsa, A. (2007). Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif serta Kombinasinya dalam
Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baron, R. A., Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial Jilid 2. Edisi kesepuluh. Jakarta: Erlangga.
Berg, L.W. C. VAN DEN. (1989). Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara. Jilid tiga. Jakarta: Penerbit Inis.
Blood, R O. (1978). Marriage. Cetakan Ketiga. New York: The Free Press.
Fachrudin, C. (2005). Orang Arab di Medan. Jurnal Antropologi Sosial Budaya Etnovisi. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Golschmidt, A. (1983). A Concise History of the Middle East. Edisi Kedua. United States of America: Westview Press.
Herdiansyah, H. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ketiga. Jakarta: Salemba Humanika.
Jacobsen, F F. (2009). Hadrami Arabs un Present-day Indonesia (An Indonesia-
oriented group with an Arab Signature). New York: Taylor& Francis
e-Library.
Janis, I L., Mann, L. (1977). Decision Making A Psychological Analysis of
Conflict, Choice, and Commitment. New York: The Free Press.
Landis, P H. (1977). Your marriage and family living. Mc-Graw Hill, Inc: United States.
Matsumoto, D. (2008). Pengantar Psikologi Lintas Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Moleong, L J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Moleong, L J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Napitulu, dkk. (1986). Dampak Modernisasi Terhadap Hubungan Kekerabatan
Daerah Sumatera Utara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Tn. (2012). Perkawinan Beda Suku di AS Naik Dua Kali Lipat. Diakses dari http://www.analisadaily.com/news/read/2012/02/18/36116/ perkawinan_ beda_suku_di_as_naik_dua_kali_lipat/ pada tanggal 12 Mei 2012.
Rahman, M A. (2011). Mengapa Perempuan Arab Dilarang Menikah dengan
Laki-laki Non Arab. Diakses dari
http://sosbud.kompasiana.com/2011/04/19/mengapa-perempuan-Arab-dilarang-menikah-dengan-laki-laki-non-Arab/. pada tanggal 13 November 2011.
Ranke, L von. (2007). Buletin Studi dan Riset Kesejarahan (Wie est eigentlich
gewesen) – Selayang pandang Dinamika Komunitas Arab di Surabaya. No. I/Mei –Juli.
Rashad, H., Osman, M., & Fahimi, F R., (2005). Marriage in Arab World.. Connecticut USA: Popular Reference Bureau.
Safi, M. (2008). Intermarriage and Assimilation: Disparities in Levels of
Exogamy among Immigrants in France. ProQuest, Vol. 63, Iss. 2; pg. 239,
29 pgs.
Santrock, J. W. (2002). Life Span Development. Eight Edition. New York: Mc Graw Hill.
Shahab, A. (2003). Hadramaut dan Para Kapitan Arab. (2003). Diakses dari http://www.Republika.com/ pada tanggal 08 Maret 2012.
Soekiman, D. (2000). Kebudayaan Indis dan Gaya Hidup Masyarakat
pendukungnya di jawa (Abad XVII- medio abad XX). Cetakan Ke-1 .
Jogjakarta: Penerbit Bentang.
Sternberg, R J. (2008). Psikologi Kognitif. Cetakan Keempat. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Stinnett, N., James, W., Evelyn, K,. (1984). Relationships in marriage and the
family. Second edition. New York: Macmillan Publishing.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan Ke-13. Bandung :Alfabeta.
Supranto, J. (1991). Teknik Pengambilan Keputusan. Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta.
Tn. (2011). Tomi siap cium kaki mertua agar direstui. Diakses dari
http://celebrity.okezone.com/read/2011/04/18/33/447402/tommy-kurniawan-siap-cium-kaki-mertua-agar-direstui. pada tanggal 13 November 2011.