• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

Oleh :

SADDAM JUHENDI 0807790

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh Saddam Juhendi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan

© Saddam Juhendi 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2015

Hak Cipta dilindungiUndang-Undang

(3)

SKRIPSI

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Saddam Juhendi NIM: 0807790

Bandung, Agustus 2015 Menyetujui dan Mengesahkan

Dosen Pembimbing 1

Drs. Budi Kudwadi, M,T. NIP. 19630622 199001 1 001

Dosen Pembimbing 2

Drs. Ahmad Anwar Yusa. NIP. 19530531 198601 1 001

Mengetahui: Ketua Departemen Pendidikan Teknik Sipil,

(4)

Saddam Juhendi, 2015

ABSTRAK

Efektivitas Pembelajaran Praktikum di Laboratorium Departemen Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI

Saddam Juhendi (0807790)

Dalam bidang pendidikan, laboratorium merupakan kelengkapan fasilitas pembelajaran yang tidak boleh terabaikan. Praktikum sebagai kegiatan di laboratorium sangat bermanfaat bagi mahasiswa seperti memperoleh wawasan dan keyakinan tentang teori ilmiah yang diperoleh dari percobaan / pembuktian pada praktikum yang dilakukan. Pembelajaran di laboratorium harus terselenggara dengan efektif sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran seberapa efektifnya pembelajaran praktikum dibeberapa laboratorium Departemen Pendidikan Teknik Sipil Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Instrumen pengumpulan data dengan menggunakan angket. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 mahasiswa dari jumlah populasi 281 mahasiswa yang pernah mengikuti perkuliahan Praktik Mekanika Tanah, Praktik Ilmu Ukur Tanah dan Praktik Komputer angkatan 2011, 2012 dan 2013 Departemen Pendidikan Teknik Sipil Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia. Dari hasil uji reliabilitas, instrumen dinyatakan reliabel dengan kriteria sangat tinggi. Berdasarkan analisis data maka diperoleh kesimpulan bahwa gambaran umum dari pembelajaran praktikum di tiga laboratorium yaitu laboratorium mekanika tanah, laboratorium Survey Pemetaan dan laboratorium komputer dinyatakan efektif dengan kriteria cukup baik. Tingkat efektivitas pembelajaran praktikum di laboratorium dilihat dari aspek persiapan pembelajaran, proses pembelajaran di laboratorium, fasilitas di laboratorium dan hasil (nilai) pembelajaran termasuk pada tingkatan cukup baik.

.

(5)

Saddam Juhendi, 2015

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM DEPARTEMEN PENDIDIKAN ABSTRACT

Practical Learning Effectiveness in Civil Engineering Laboratory of the Ministry of Education FPTK UPI

Saddam Juhendi (0807790)

In education, the laboratory is a complete learning facilities that should not be overlooked. Practicum as an activity in the laboratory is very useful for students such as gain insights and beliefs about scientific theories derived from experimental / demonstration of the practical work done. Learning in the laboratory must be effective to achieve the learning objectives. This study purposes to describe how effective teaching practicum in several laboratories of the Faculty of Civil Engineering Department of Education Technology Education and Vocational Education University of Indonesia. This research is a descriptive study using quantitative research methods. Data collection instruments using questionnaires. The sample in this study were 70 students from a population of 281 students who attended the lecture Soil Mechanics Practice, Practice Measure Soil Science and Practice of Computer class of 2011, 2012 and 2013 the Department of Civil Engineering Faculty of Education Technology Education and Vocational Education University of Indonesia. From the results of the reliability test, the instrument otherwise reliable with very high criteria. Based on the data analysis it could be concluded that a general description of the learning lab at three laboratories, namely laboratory soil mechanics, laboratory and computer laboratory Survey Mapping declared effective by the criteria well enough. The effectiveness of teaching practicum in the lab from the aspects of the preparation of learning, the learning process in the laboratory, laboratory facilities and the results (grades) included on the level of learning well enough.

(6)

Saddam Juhendi, 2015

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN SKRIPSI DAN

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

1.5. SistematikaPenulisan ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Efektivitas ... 7

2.2. Pembelajaran ... 8

2.3. Pengertian Praktikum ... 9

2.4. Perkembangan Pembelajaran di Laboratorium ... 10

2.5. Tujuan dan Kegunaan Pembelajaran di Laboratorium... 12

2.6. Kendala Umum Pembelajaran di Laboratorium ... 16

2.7. Metode Pembelajaran di Laboratorium ... 18

2.9.Anggapan Dasar ... 21

(7)

Saddam Juhendi, 2015

3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

3.1.2.Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 22

3.1.2.1 Populasi Penelitian ... 22

3.1.2.2 Sampel Penelitian ... 23

3.2. Variabel dan ParadigmaPenelitian ... 24

3.2.1. Variabel Penelitian ... 24

3.2.2. Paradigma Penelitian ... 24

3.3. Metode Penelitian... 25

3.4. Instrumen Penelitian... 27

3.4.1. Kisi-Kisi Instrumen ... 29

3.5. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian ... 30

3.5.1. Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 30

3.5.2 Uji Releabilitas Instrumen Penelitian... 32

3.6. Data ... 34

3.6.1. Sumber Data Penelitian ... 34

3.7. Teknik Analisis Data ... 35

3.7.1. Uji Normalitas ... 36

3.7.2. Statistik Deskriptif ... 39

BAB IV TEMUAN DAN BAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 40

4.1.1. Uji Kecenderungan ... 40

4.1.2. Deskripsi Per Indikator Pembelajaran Praktikum di Laboratorium DPTS ... 42

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 43

4.2.1. Persiapan Pembelajaran ... 43

4.2.2. Proses Pembelajaran di Laboratorium ... 45

4.2.3. Fasilitas di Laboratorium ... 46

(8)

Saddam Juhendi, 2015

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

5.1. Simpulan ... 48 5.2. Implikasi dan Rekomendasi ... 49

(9)

Saddam Juhendi, 2015

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Praktikum menjadi bagian integral dalam kurikulum pendidikan teknik sipil. Hal ini menjadi petunjuk pentingnya peranan praktikum dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan teknik sipil khususnya. Keberadaan praktikum banyak didukung oleh pakar pendidikan maupun jurnal-jurnal profesional pendidikan serta abstrak skripsi menunjukkan efek positif dari praktikum terhadap pengajaran ilmu ketekniksipilan.

Dalam dunia pendidikan perlu disadari menghubungkan antara teori dan praktek, lebih khususnya ilmu teknik sipil yang sangat mengaitkan pembelajaran praktek dari teori-teori yang telah ada. Prinsip-prinsip atau teori-teori yang telah disampaikan akan dikaji dalam sebuah praktek. Apa yang terdapat dalam pengalaman praktek dicari dasar-dasarnya dalam teori. Hubungan antara teori dan praktek seyogyanya bersifat berlapis-lapis yang integratif, dimana teori dan praktek secara bergantian dan bertahap saling mengkaji kebenarannya. Sehubungan kaitan antara teori dan praktek inilah laboratorium dalam proses belajar mengajar patut mendapat perhatian.

(10)

oleh mahasiswa atau dosen atau pihak lain, baik berupa praktikum, observasi, penelitian, demonstrasi dan pengembangan model-model pembelajaran yang dilakukan dalam rangka kegiatan belajar-mengajar.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia yang menyelenggarakan berbagai macam departemen di bidang pendidikan dan juga non-pendidikan yang terdiri dari beberapa program studi. Salah satu fakultas yang terdapat di UPI adalah Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) yang menyelenggarakan beberapa Departemen salah satunya adalah Departemen Pendidikan Teknik Sipil (DPTS). Departemen ini memiliki tiga Program Studi (Prodi) yaitu Pendidikan Teknik Bangunan (S1), D3 Teknik Sipil, dan S1 Teknik Sipil Murni.

Departemen Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI mempunyai tujuh laboratorium diantaranya Laboratorium Struktur, Laboratorium Survey Pemetaan, Laboratorium Komputer, Laboratorium Mekanika Tanah, Laboratorium Hidrolika, Laboratorium Transportasi dan Laboratorium Gambar. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh peneliti hanya tiga laboratorium yang akan menjadi obyek penelitian, dengan alasan ketiga laboratorium tersebut pernah dijadikan pelaksanaan pembelajaran praktikum dari mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Sipil oleh angkatan 2011, 2012 dan 2013

(11)

tersebut membuat tiap kelompok mahasiswa sering terbentur waktu pemakaian peralatan laboratorium dengan kelompok lainnya.

Mahasiswa dituntut memahami hasil dari praktikum tiap materi yang disampaikan agar terciptanya hakikat pembelajaran. Maka dari itu, peranan dosen atau instruktur praktikum menjadi unsur paling berperan dalam menuntun mahasiswa melakukan pembelajaran praktikum. Dalam kenyataannya masih kurang instruktur praktikum di setiap laboratorium, hal ini menyebabkan proses praktikum memakan waktu yang lebih lama dari yang direncanakan.

Banyak anggapan di kalangan mahasiswa dalam persiapan pembelajaran praktikum terhadap materi yang akan dipraktikum menunggu dari dosen/instruktur terkait. Seharusnya mahasiswa dapat mempersiapkan pemahaman materi yang akan dipraktikkan di laboratorium tertentu agar pada proses belajar mengajar praktikum berjalan dengan efektif, juga menjadikan mahasiswa berperan aktif dan dosen/instruktur hanya sebagai penuntun praktik.

Berdasarkan paparan diatas dan berbagai faktor lain yang mendukung penulis tertarik dan berminat untuk melakukan penelitian dengan judul :

“EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DI

LABORATORIUM DPTS FPTK UPI”

1.2 Rumusan Masalah

(12)

penelitian ini, yakni terbentur waktu pemakaian peralatan praktikum sesama kelompok praktikum, perlatan laboratorium terkadang sewaktu-waktu mengalami kerusakan, kurangnya instruktur praktikum, kurangnya persiapan mahasiswa dalam menghadapi pembelajaran praktikum yang akan dihadapi, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana gambaran dan tingkat efektivitas pembelajaran praktikum di laboratorium DPTS FPTK UPI ?

1.3 Tujuan Penelitian

Setiap bentuk kegiatan penelitian selalu mempunyai tujuan, hal ini dimaksudkan agar tidak kehilangan arah dalam melakukan kegiatan penelitian. Semakin jelas suatu tujuan penelitian, maka semakin mudah tujuan tersebut dapat dicapai.

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang diajukan. Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran efektivitas pembelajaran praktikum mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Sipil di Laboratorium DPTS FPTK UPI.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa

A. Sebagai bahan masukan pembelajaran praktikum bagi mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Sipil di Laboratorium.

(13)

2. Bagi Peneliti

A. Untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan dibidang penelitian dan ilmu pengetahuan.

B. Sebagai bahan referensi dan acuan pembanding yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian selanjutnya.

3. Bagi Pendidik

A. Sebagai bahan masukan untuk pendidik, agar dapat mengoptimalkan pembelajaran praktikum di laboratorium sehingga mahasiswa lebih cepat tanggap terhadap materi yang disampaikan.

B. Dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dengan materi yang berhubungan dengan proposal ini.

4. Bagi Pengurus Laboratorium DPTS FPTK UPI

A. Dapat menjaga sarana dan prasarana di laboratoium DPTS FPTK UPI.

B. Dapat digunakan sebagai bahan masukan kekurangan sarana dan prasarana di laboratoium DPTS FPTK UPI.

1.5 Sistematika Penulisan

Agar dalam penulisan penelitian ini dapat mudah dimengerti dan difahami oleh pihak-pihak yang akan memanfaatkan hasil dari penelitian ini, maka dibuat sistematika penulisan penelitian, sebagai berikut:

(14)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Merupakan bab yang berisikan tinjauan pustaka mengenai konsep Efektivitas Pembelajaran Praktikum di Laboratorium.

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini mengemukakan metode penelitian yang digunakan untuk mendukung pengolahan data yang dikumpulkan selama penelitian.

BAB IV TEMUAN DAN BAHASAN. Bab ini menjelaskan tentang isi dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti, baik dari segi data dan hasil penelitian.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Bab ini menjelaskan tentang masukan dan arahan agar kedepannya penelitian yang dilakukan dapat lebih baik.

(15)
(16)

Saddam Juhendi, 2015

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian 3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Departemen Pendidikan Teknik Sipil yang beralamat di Jln. Dr. Setiabudi No. 229 Bandung. Waktu penelitian ini dilakukan antara bulan Oktober – Desember 2014.

3.1.2 Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.2.1Populasi Penelitian

Sugiyono (2013 : 117) mengemukakan bahwa :

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

.

Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya dinamakan populasi.Sedangkan sebagian yang diambil dari populasi disebut sampel. (Sudjana,2002 :6).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI yang pernah mengikuti perkuliahan Praktik Mekanika Tanah, Praktik Ilmu Ukur Tanah dan Praktik Komputer.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

Prodi Angkatan Jumlah Mahasiswa

(17)

Saddam Juhendi, 2015

Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi, oleh karena itu sampel penelitian harus memiliki karakteristik yang mewakili populasi penelitian. Menurut Sugiyono (2013 :118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Adapun teknik pengambilan sampel penelitian yang telah dilaksanakan dengan sampel random atau acak (random sampling). Di dalam pengambilan sampel penulis mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Dengan demikian maka penulis memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel.

Dalam penentuan ukuran sampel telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Sipil mengenai pembelajaran praktikum di Laboratorium DPTS FPTK UPI. Penentuan ukuran sampel pada penelitian ini berdasarkan pendapat

Arikunto (2010 : 134) menyatakan bahwa “Apabila subyeknya kurang dari 100

(18)

Teknik Sipil D3 2013 23 23 x 25% = 5,75 =6

3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian 3.2.1 Variabel Penelitian

Menurut Kerlinger (1973) yang dikutip pada buku Sugiyono (2013:61) menyatakan bahwa “variabel adalah konstra (cunstructs) atau sifat yang akan dipelajari. Variabel dalam suatu penelitian dapat diartikan sebagai suatu objek penelitian atau apa saja yang menjadi pusat perhatian suatu penelitian.

Sedangkan Kidder (1981) yang dikutip pada buku Sugiyono (2013 : 61) mengatakan bahwa : “variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya”.

Jumlah variabel dalam penelitian tergantung kepada luas dan sempitnya penelitian. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel, yaitu : Efektivitas Pembelajaran Praktikum di Laboratorium DPTS FPTK UPI. Penentuan variabel ini berdasarkan pertimbangan pemikiran penulis yang dipelajari dari berbagai sumber, pada judul skripsi yang diambil oleh penulis tidak terdapat hubungan sebab akibat. Tujuan dari judul yang diambil oleh penulis ialah agar mengetahui gambaran efektivitas pada pembelajaran praktikum di laboratorium DPTS FPTK UPI.

3.2.2 Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2013 : 42) mengemukakan:

(19)

Saddam Juhendi, 2015

Untuk lebih jelas gambaran tentang pola pikir pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 bagan paradigma penelitian dibawah ini :

Gambar 3.1 Bagan Paradigma Penelitian

3.3 Metode Penelitian

Pengujian suatu data yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian memerlukan suatu metode. Sehubungan dengan hal ini, Sugiyono (2013 : 6) mengemukakan :

Mahasiswa Departemen

Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI

Efektivitas Pelaksanaan

Pembelajaran Praktikum di Laboratorium DPTS

FPTK UPI

Aspek-aspek yang diungkap :

a. Persiapan b. Pelaksanaan

c. Evaluasi

Temuan Penelitian

(20)

“Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”.

Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dalam menggunakan alat atau teknik tertentu untuk kepentingan suatu penelitian, sehingga kegiatan penelitian yang dilakukan berjalan lancar dan sistematis. Dengan kata lain Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan.

Bertitik tolak dari tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Karena permasalahan aktual dalam penelitian ini berlangsung sebagaimana adanya pada saat penelitian sedang dilaksanakan, karena gejala dan peristiwa telah ada, sehingga peneliti hanya perlu mendeskripsikan saja.

Dalam pelaksanaannya penelitian deskriptif ini tidak terbatas hanya sampai pengumpulan data dan penyusunan data, akan tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data. Hal ini sesuai dengan yang telah diungkapkan oleh Masyuri & Zainuddin (2008 : 34) yang mengatakan bahwa : “Penelitian deskriptif adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang instistusi sosial, ekonomi, atau politik, dari suatu kelompok atau suatu daerah”. Hasil dari kesimpulan metode penelitian deskriptif yang dilakukan adalah untuk mendeskriptifkan Pelaksanaan Pembelajaran Praktikum di Laboratorium Departemen Pendidikan Teknik Sipil dan mendeskripsikan hasil pembelajaran praktikum mahasiswa.

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : a. Teknik Angket/Kusioner

(21)

Saddam Juhendi, 2015

Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, artinya jawaban sudah disediakan, bentuk angket disusun dalam bentuk pernyataan pilihan antara setuju hingga pernyataan tidak setuju. Pengisian pernyataan angket ini dilakukan dengan membubuhkan tanda ceklis pada kolom jawaban yang telah disediakan. Sedangkan untuk penilaian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban Angket

Pernyataan SS S SS TS STS

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Sumber: (Sugiyono, 2013: 137)

Adapun Prosedur membuat pertanyaan untuk angket, sebagai berikut: 1. Merencanakan dan menyiapkan dengan baik keseluruhannya meliputi

tenaga, bahan-bahan dan biaya.

2. Pertanyaan-pertanyaan harus singkat, jelas, tidak menimbulkan macam-macam penafsiran dan mudah dimengerti.

3. Tujukan pertanyaan-pertanyaan kepada obyek atau masalah yang sedang diteliti.

4. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang pantas, sopan dan usahakan tidak akan menyinggung perasaan calon responden. (Sudjana, 2002, hlm.8)

3.4 Instrumen Penelitian

(22)

Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket untuk variabel X, sehingga dari angket inilah diharapkan data utama yang berhubungan dengan masalah penelitian dapat terpecahkan.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif pembelajaran praktikum di laboratorium yaitu berupa angket dengan jenis angket tertutup yang artinya jawaban angket telah disediakan oleh penulis, selanjutnya responden tinggal memilih atau menjawab pilihan jawaban yang sesuai dengan pribadinya.

Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian. Dalam kisi-kisi akan memuat indikator-indikator yang telah diukur dari variabel-variabel yang telah ditetapkan yang kemudian dijabarkan dalam suatu pernyataan.

Skala yang digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian ini adalah skala Likert. Seperti yang dijelaskan Sugiyono (2013, hlm.107) bahwa “Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian.”

Skala sikap ini berisi sejumlah pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Pernyataan berupa pernyataan tertutup dengan alternatif jawaban yang telah disediakan, sehingga responden dapat langsung menjawabnya. Responden tidak bisa memberikan jawaban atau respon lain kecuali yang telah disediakan sebagai alternatif jawaban. Jawaban setiap item instrumen dengan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Bentuk dari instrumen penelitian ini adalah bentuk checklist.

Instrumen ini menggunakan skala Likert dengan lima jawaban; Sangat Setuju (SS), Setuju (ST), Ragu-ragu (RR),Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). (Hamzah, 2011:95)

Tabel 3.4 Contoh Angket Skala Likert yang Berbentuk Checklist

(23)

Saddam Juhendi, 2015

SS S R TS STS

1.

2.

Diisi dengan pertanyaan – pertanyaan sesuai dengan aspek –aspek yang ingin

diungkap

……… ………

Tabel 3.5 Penilaian Angket

No. Jawaban

Skor Jawaban dari

pertanyaan positif

Jawaban dari pertanyaan

negatif

1 Sangat Setuju (SS) 5 1

2 Setuju (S) 4 2

3 Ragu-Ragu(RR) 3 3

4 Tidak Setuju (TS) 2 4

5 Sangat Tidak Setuju(STS) 1 5

3.4.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Adapun manfaat dari kisi-kisi seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2010, hlm.205) adalah sebagai berikut:

(24)

b. Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun instrumen karena kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan butir-butir,

c. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika menyusun kisi-kisi ini belum dituntut untuk memikirkan rumusan butir-butirnya,

d. Kisi-kisi berfungsi sebagai “peta perjalanan” dari aspek yang akan dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula data tersebut diambil,

e. Dengan adanya kisi-kisi yang mantap, peneliti dapat menyerahkan tugas menyusun atau membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun instrumen,

f. Validitas dan reliabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui oleh pihak-pihak di luar tim peneliti sehingga pertanggungjawaban peneliti lebih terjamin.

(25)

Saddam Juhendi, 2015

3.5 Proses Pengembangan Instrumen Penelitian 3.5.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian

Pengujian validitas merupakan hal yang sangat penting, dimana dengan adanya pengujian validitas ini kualitas butir soal yang akan diujikan terhadap responden penelitian benar-benar dapat dipercaya sebagai instrumen penelitian. Soal-soal yang telah diujikan mempunyai kriteria tertentu yakni valid dan tidaknya dapat diketahui dengan melakukan pengukuran validasinya.

Langkah-langkah pengujian validitas instrument sebagai berikut ini. (Riduwan, 2012, hlm.98).

a. Menghitung harga korelasi tiap butir dengan rumus Pearson Product Moments

r = koefisien korelasi tiap butir

N = Banyaknya subjek uji coba Σ X = Jumlah skor tiap butir ΣY = Jumlah skor total

Σ X 2 = Jumlah kuadrat skor tiap butir Σ Y 2 = Jumlah kuadrat skor total

Σ XY = Jumlah perkalian skor tiap butir dengan jumlah skor total

Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai koefisien korelasi dengan kriteria

(26)

Setelah harga rxy diperoleh, kemudian didistribusikan ke dalam uji t

b. Menghitung harga thitung dengan rumus :

thitung = rxy

t = Uji signifikan korelasi

r = Koefisien korelasi yang telah dihitung n = Jumlah responden

c. Mencari ttabel dengan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk)

= n - 2.

Hasil thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf

kepercayaan 5 % dengan derajat kebebasan (dk) = n - 2. Kriteria pengujian item adalah jika thitung ≥ ttabel maka suatu item dikatakan valid, apabila thitung ≤ ttabel

berarti tidak valid.

Dari hasil pengujian uji validitas pada uji coba angket dari penelitian pembelajaran di laboratorium ialah jumlah responden yang diuji sebanyak 20, derajat kebebasan (dk) = n -2 = 20 – 2 = 18 sehingga diperoleh ttabel = 1,734. Dari

Tabel 3.6 Validitas Angket Uji Coba

Validitas Nomor Soal Jumlah

(27)

Saddam Juhendi, 2015

Dilihat dari hasil diatas maka untuk pengujian uji validitas pada uji coba angket penelitian tentang efektivitas pembelajaran praktikum di laboratorium DPTS diambil kesimpulan bahwa 39 item pernyataan dinyatakan valid sebanyak 30 item pernyataan (dipakai atau digunakan), sedangkan yang dinyatakan tidak valid sebanyak 9 item pernyataan (dihilangkan).

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Uji reliabilitas digunakan agar instrumen penelitian dapat dipercaya (reliabel). Menurut Sugiyono (2013, hlm.137) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen.

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui ketepatan nilai test, artinya bahwa instrumen penelitian akan reliabel jika diajukan pada kelompok yang sama walaupun pada waktu yang tidak bersamaan atau berbeda akan tetapi hasilnya akan sama.

Untuk mencari nilai reliabilitas yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan yaitu dengan metode alpha. Langkah-langkahnya sebagai berikut ini (Riduwan, 2012, hlm.115) :

a. Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus :

(28)

i S

b. Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus : = S1 + S2 + S3 ……… Sn

Dimana :

∑Si = jumlah varians tiap item

S1, S2, S3, Sn = varians item ke -1, 2, 3 … n

c. Menghitung harga varians dengan rumus

 

Uji reliabilitas yang digunakan bisa juga dengan menggunakan rumus koefisien alpa

 

 , sebagai berikut:

r11 = Koefisien reliabilitas

b

sebagai pedoman untuk penafsirannya adalah : r11< 0,199 : Reliabilitas sangat rendah

(29)

Saddam Juhendi, 2015

Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen uji coba angket untuk masing-masing variabel disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel r11 rtable(95%)(19) interpretasi

X 0,879 0,456 Reliabel

Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika r11> rtab dengan tingkat

kepercayaan 5%, maka tes tersebut dikatakan reliable, sebaliknya jika r11 < rtabel

maka instrumen tersebut tidak reliabel. Pada taraf signifikansi 5% serta derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 20 –1 = 19 sehingga diperoleh rtabel = 0,456.

Dari hasil perhitungan uji reliabilitas pada penelitian efektivitas pembelajaran praktikum di laboratorium DPTS diperoleh r11 = 0,879. Dengan

demikian maka r11 > rtabel= 0,879 > 0,456 dan dapat disimpulkan bahwa instrumen

dinyatakan reliabel dengan kriteria sangat tinggi.

3.6 Data

Menurut Riduwan (2005 : 5) yang dikutip pada buku Masyuri & Zainuddin (2008 : 34) mengatakan bahwa : “Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta”.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Efektivitas Pembelajaran Praktikum di Laboratorium

Data ini diperoleh melalui jawaban angket yang diberikan pada mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI angkatan 2011, 2012, 2013. b. Jumlah Mahasiswa

(30)

3.6.1 Sumber Data Penelitian

Sumber data menurut Arikunto ( 2010, hlm.172 ) adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data bisa berupa responden (orang), benda, gerak atau proses sesuatu, dokumen atau catatan.

Adapun sumber data pada penelitian ini adalah: a. Mahasiswa

Mahasiswa merupakan sumber data sebagai responden pengisi angket penelitian untuk memperoleh data tentang pembelajaran praktikum di laboratorium DPTS FPTK UPI.

b. Departemen Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI

Departemen Pendidikan Teknik Sipi FPTK UPI merupakan sumber data untuk memperoleh data jumlah mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI pernah mengikuti perkuliahan Praktik Mekanika Tanah, Praktik Ilmu Ukur Tanah dan praktik Komputer.

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam Penelitian kuantitatif, analisis (pengolahan) data dilakukan setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif ini menggunakan statistik.

Sugiyono (2013, hlm.207) menyebutkan kegiatan dalam analisis data adalah sebagai berikut ini:

a. Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden. b. Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden. c. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti.

d. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah.

e. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

(31)

Saddam Juhendi, 2015

Gambar 3.2 Bagan Analisis Data Data

Uji Coba

Angket sesugguhnya

Statistik Parametrik Statistik Non Parametrik

Normal Tidak Normal

Reliabel?ya Valid?ya

Tidak

Uji Validitas Uji Reliabilitas

(32)

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data. Kenormalan data dapat diuji dengan menggunakan rumus chi-kuadrat. Kenormalan data yang diuji ini adalah kelompok data dari variabel X . Langkah – langkah dalam pengujian kenormalan distribusi data menurut Riduwan (2012, hlm.160-163), sebagai berikut :

1. Menentukan skor maksimum dan minimum 2. Menentukan rentang skor (R)

R = skor maks – skor min

3. Menentukan banyaknya kelas interval (K) K = 1 + 3,3 log n

4. Menentukan panjang kelas interval (P)

P = banyaknya kelas =rentang skor RK

5. Menyususun ke dalam tabel distribusi frekuensi

Tabel 3.8. Format Daftar Distribusi Frekuensi

No. Kelas F Xi Xi2 Fi Xi Fi Xi2

6. Menghitung rata – rata (mean)

�̅ = Σf. ��

7. Mencari simpangan baku (standar deviasi)

�� = √�.Σ�. � −��2− Σ �� 2

8. Menentukan batas kelas, yaitu dengan mengurangkan 0,5 pada angka skor kiri kelas interval kemudian menambahkan 0,5 pada angka skor kanan kelas interval

9. Mencari nilai Z dengan rumus :

(33)

Saddam Juhendi, 2015

10. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z dengan menggunakan angk – angka untuk batas kelas.

11. Mencari luas kelas interval dengan cara mengurangkan angka – angka 0 – Z , yaitu baris pertama dikurangi baris kedua dikurang baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris tengah ditambahkan pada baris berikutnya.

12. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas setiap interval dengan jumlah responden (n = 40)

13. Mencari harga chi kuadrat hitung (�2

�2 = − 2

Tabel 3.9. Format Daftar Frekuensi yang Diharapkan

No. Batas Kelas Z Luas 0-Z Luas Tiap Interval Fe ��

14. Membandingkan �2hitung dengan �2tabel untuk derajat kebebasan (dk) = n – 1

dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

Jika �2hitung ≥ �2tabel, artinya distribusi data tidak normal

Jika �2hitung ≤ �2tabel, artinya distribusi data normal

Jika data terdistribusi normal maka dalam analisis data yang digunakan adalah parametik. Sedangkan jika data tidak terdistribusi normal, maka data diolah dengan analisis non parametik.

a. Uji Normalitas Variabel X

(34)

adalah  = 3,220. Hasil perhitungan ini kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel

2

, dari tabel nilai 2 diperoleh :2(0,95)(6) = 12,592. Ternyata 2hitung = 3,220<2tabel

= 12,592.

Maka dapat disimpulkan bahwa variabel X terdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95 % dengan derajat kebebasan dk = 6. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 3.4. Untuk mengetahui penyebaran skor variabel X berdistribusi normal dapat diliihat pada gambar dibawah ini

Gambar 3.3 Grafik Penyebaran Skor Variabel X

Perhitungan pada uji normalitas menunjukkan bahwa data hasil penyebaran skor pada variabel X berdistribusi normal.

3.7.2 Statistik Deskriptif

(35)

Saddam Juhendi, 2015

persentasenya. Penyajian data yang telah terkumpul dibahas secara deskriptif dengan menggunakan tabel frekuensi. Untuk mengetahui persentase perolehan skor, digunakan perhitungan persentase dengan rumus sebagai berikut:

� =��

�� % (Sudjana, 2002:209)

Keterangan :

P : Persentase jawaban

(36)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Simpulan pada dasarnya merupakan jawaban dari rumusan masalah dan tujuan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada

penelitian “Efektivitas Pembelajaran Praktikum di Laboratorium DPTS

FPTK UPI”, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Gambaran umum dari pembelajaran praktikum di tiga laboratorium yaitu laboratorium mekanika tanah, laboratorium Survey Pemetaan dan laboratorium komputer dinyatakan efektif dengan kriteria cukup baik. Tingkat efektivitas pembelajaran praktikum di laboratorium dilihat dari aspek yang diungkap persiapan pembelajaran, proses pembelajaran di laboratorium, fasilitas di laboratorium dan hasil (nilai) pembelajaran termasuk pada tingkat cukup baik.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan simpulan dan hasil penelitian yang didapat, maka beberapa saran yang dapat dikemukakan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Bagi universitas, khususnya Pengurus Laboratorium DPTS FPTK UPI diharapkan lebih memperhatikan kelengkapan fasilitas untuk kegiatan perkuliahan praktikum, terkadang ada peralatan yang tidak terawat hingga ada kerusakan peralatan laboratorium yang serius.

(37)

perhatian pada dosen ketika menyampaikan materi perkuliahan praktikum.

3. Bagi mahasiswa, diharapkan untuk mempersiapkan pengetahuan baik mental sebelum pembelajaran praktikum dimulai, karena pembelajaran praktikum membutuhkan kondisi fisik yang lebih bugar dibanding dengan pembelajaran konvensional dan lebih pintar dalam membagi waktu dengan tugas mata kuliah yang lainnya.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2010). ”Prosedur Penelitian”. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2000). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Budiani, Ni Wayan. (2009). Efektivitas Program Penanggulangan Karang Taruna

“Eka Taruna Bhakti” Desa Sumerta Kelod Kecamatan Denpasar”. Input, vol. 2 (1) : 49-57

Bungkaes H.R, J. H. Posumah, Burhanuddin Kiyai. (2013). “Hubungan Efektivitas Pengelolaan Program Raskin dengan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Mamahan Kecamatan Gemeh Kabupaten Kepulauan Talaud”. Acta Diurna, vol - (-) : 1-23.

Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.

Hamalik, Oemar. (2006). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Jugiyanto,(2009). Filosofi, pendekatan, dan penerapan pembelajaran metode kasus . Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Kusno, Muhammad. (2013). Media dan Laboratorium. Diakses online di:

http://muhammadkusno.blogspot.com/2013/04/media-dan-laboratorium.html [10 Oktober 2014].

Masruri, 2014. “Analisis Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM) (Studi kasus Pada Kecamatan Bunyu Kabupaten Bulungan Tahun 2010)”.Governance and Public Policy, vol 1 (1) : 53-76

Mustafa, Wan. (2011). Pengertian dan Fungsi Laboratorium. Diakses online di:

http://wanmustafa.wordpress.com/2011/06/12/pengertian-dan-fungsi-laboratorium/ [2 Agustus 2014].

(39)

Nyutnyut, madhie. (2012). Pengertian Efektivitas. Diakses online di:

http://madhienyutnyut.blogspot.com/2012/02/pengertian-efektifitas-menurut-para.html [17September 2014].

Pratama, Natsir Hendra (2011). Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana

Laboratorium Komputer Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Yogyakarta. Sarjana pada Prodi JPTS FT UNY Yogyakarta. Tidak diterbitkan.

Primatragaha, Rienaldi (2014). Hubungan Komunikas Antara Mahasiswa Dengan Dosen Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah RAB

Departemen Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Skripsi Sarjana pada Prodi PTB JPTS FPTK UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Rahayuningsih, Edia. Dwiyanto, Djoko. (2005). Pembelajaran di Laboratorium. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. (Cetakan Kedelapan). Bandung: Alfabeta.

Riyana, Cepi. 2006. Instructional Technology. Hakikat Kualitas Pembelajaran [online]. Tersedia : http://2006_06_01_archive.html.

Sagala, Syaiful, DR.,H.,M.Pd. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta. Alfabeta. Bandung

Sinumbela, N.J.M.P. (2006). Keefektifan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-Based Instruction) Dalam Pembelajaran Matematika untuk Pokok Bahasan Sistem Linear dam Kuadrat di Kelas X SMA 2 Rantau Selatan Sumatera Utara. Tesis. Surabaya : Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya. Tidak diterbitkan.

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Cetakan Ketigabelas). Bandung: Alfabeta.

Udin, S. Winataputra, dkk. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Universitas Terbuka.

(40)

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penelitian Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Gambar

Tabel 3.1 Populasi Penelitian
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
Gambar 3.1 Bagan Paradigma Penelitian
Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban Angket
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sehubungan dengan rencana Program Kerja Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana, yaitu refreshing Metodologi Penelitian bagi dosen Jurusan PTBB, maka bersama ini

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

Bagian pertama tentang pendekatan dalam kajian etika komunikasi yaitu pendekatan kultural guna menganalisis perilaku pelaku profesi komunikasi dan pendekatan strukrural

Semasa pemain daripada pasukan lawan yang dibenarkan berada dalam kawasan itu membuat hantaran percuma, bola tidak boleh dibaling melebihi kawasan gelanggang

Belum adanya syslog server yang dapat menampilkan log jika terjadi serangan di sebuah jaringan client yang ditampilkan secara terpusat untuk memudahkan para admin wahana

- Potensi yang bisa dimanfaatkan dari diri sendiri, keluarga, masyarakat, aparat pemerintah , dan lembaga – lembaga sosial dan potensi sumber daya alam (kerjasam) -

Jelajah Sepeda Kompas, Melihat Indonesia