• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit : Penelitian Tindakan Kelas IV Semester II Sekolah Dasar Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit : Penelitian Tindakan Kelas IV Semester II Sekolah Dasar Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung B"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA MATERI KENAMPAKAN

BENDA LANGIT

(Penelitian Tindakan Kelas IV Semester II Sekolah Dasar Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013 - 2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Syaeful Maulana

1003286

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

(2)

KOOPERATIF TIPE TEAM GAME

TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM

MATAPELAJARAN IPA MATERI KENAMPAKAN

BENDA LANGIT

Oleh

Syaeful Maulana Akhmad

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Syaeful Maulana Akhmad 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Teams Games Tournament untuk Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA dengan Materi Kenampakan Benda Langit” ini beserta seluruh isinya

adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Bandung, Juli 2014

Yang membuat pernyataan,

Syaeful Maulana

(5)

Syaeful Maulana Akhmad, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Pembatasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

F. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.

G. Hipotesis Tindakan ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

A. Hakikat Pembelajaran IPA di SD ... Error! Bookmark not defined.

B. Model Pembelajaran Kooperatif ... Error! Bookmark not defined.

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT)

Error! Bookmark not defined.

(6)

E. Kerjasama ... Error! Bookmark not defined.

F. Materi Kenampakan Benda Langit Dalam Pembalajaran IPA Sekolah Dasar ... Error! Bookmark not defined.

G. Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

H. Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Model Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C. Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Tempat dan Waktu Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

F. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

G. TeknikAnalisis Data ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Deskripsi Tindakan Penelitian siklus 1 ... Error! Bookmark not defined.

C. Deskripsi Tindakan Penelitian siklus II ... Error! Bookmark not defined.

D. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.

A. Simpulan ... Error! Bookmark not defined.

B. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

(7)

Syaeful Maulana Akhmad, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit

(8)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN IPA MATERI KENAMPAKAN BENDA LANGIT

Oleh

Syaeful Maulana Akhmad 1003286

ABSTRAK

Penelitian ini berkenaan dengan penerapan model pembelajaran TGT untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok kenampakan benda langit (Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV SDN Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat semester genap tahun ajaran 2013/2014). Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan model TGT untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model TGT, serta untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi keterampilan kerjasama siswa, LKS, dan lembar evaluasi pembelajaran. Hasil temuan dalam penelitian ini antara lain pembentukan kelompok yang efektif yaitu dengan meratakan kemampuan siswa, soal tes evaluasi lebih efektif menggunakan tes essay, pemberian reward secara verbal

dan sentuhan secara personal dapat memotivasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Cibeunying yang berjumlah 24 orang siswa. Pada siklus 1, persentase hasil belajar siswa dengan kategori terampil sebanyak 66,81%. Dan Pada siklus 2 meningkat, peresentase hasil belajar siswa dengan kategori terampil sebanyak 81,81%. Serta penelitian ini dapat meningkatkan keterampilan kerjasama siswa dari 74% menjadi 78%. Saran berdasarkan hasil penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas sebaiknya dilakukan di pagi hari saat konsentrasi siswa masih bagus.

(9)

Syaeful Maulana Akhmad, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TEAM GAME TOURNAMENT TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES IN THE SUBJECT MATTER IPA APPEARANCE SKY

OBJECTS learning outcomes of students in learning science subject matter appearance of celestial bodies (Classroom Action Research on Elementary School fourth grade Cibeunying West Bandung District Lembang second semester of the school year 2013/2014). This study aims to describe in general how the application of TGT model to improve student learning outcomes. In particular, this study aims to determine the implementation of learning by applying TGT model, and to investigate the improvement of student learning outcomes. The research method used in this study was Classroom Action Research spiral model developed by Kemmis and Mc Taggart implemented as two cycles. Data collection techniques using teacher observation sheet activities, student collaboration skills observation sheets, worksheets, and lesson evaluation sheet. The findings in this study include the establishment of an effective group of students is by leveling capability, more effective test item evaluation using essay tests, verbal reward system and a personal touch to motivate students. The subjects were fourth grade students of SDN Cibeunying consisting 24 students. In cycle 1, the percentage of student learning outcomes by as much as 66.81% skilled category. And In cycle 2 increased, peresentase student learning outcomes by as much as 81.81% skilled category. As well as this study can improve student collaboration skills from 74% to 78%. Advice based on the results of this study is action research should be done in the morning when the concentration of students still good.

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengembangan kemampuan siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam

merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan prestasi belajar siswa di

sekolah. Pendidikan di masa sekarang ini hendaknya dapat mewujudkan

suasana belajar yang menyenangkan agar tujuan dalam pendidikan bisa

tercapai sehingga kedepannya prestasi belajar siswa pun akan meningkat.

Salah satu mata pelajaran yang dipelajari di Sekolah Dasar adalah Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu

pengetahuan yang mempelajari tentang alam beserta isinya baik mahluk hidup

maupun tak hidup. Pembelajaran IPA diarahkan untuk mencari tahu dan

berbuat sehingga membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih

mendalam tentang alam sekitar (Depdiknas 2004:3).

Suatu proses pembelajaran akan dikatakan baik, apabila proses

pambelajaran tersebut dapat memunculkan keaktifan siswa dan menyenangkan

siswa sehingga hasil belajar yang diinginkan bisa tercapai. Akan tetapi,

kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa proses belajar-mengajar

di sekolah masih memerlukan banyak perbaikan dalam sistem pembelajaran.

Salah satunya adalah dalam hal penggunaan metode pembelajaran yang

kurang bervariasi atau monoton contohnya adalah ceramah dan Tanya jawab

sehingga siswa cenderung mengalami kejenuhan dan berakibat pada

berkurangnya sikap positif mereka terhadap IPA.

Tujuan pembelajaran IPA di SD menurut Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) (Depdiknas, 2006) secara terperinci adalah:

(11)

2

Syaeful Maulana Akhmad, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat, (4) mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, (5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan (7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.

Sikap positif siswa akan tumbuh dan terpelihara apabila kegiatan belajar

mengajar dilaksanakan secara bervariasi dan dihadapkan pada kehidupan

nyata. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam banyak mencakup

konsep-konsep yang abstrak sehingga siswa menyikapinya secara berbeda-beda,

mungkin menerima dengan baik atau sebaliknya. Agar semua siswa dapat

menerima dengan baik maka perlu adanya inovasi dalam pembelajaran

tersebut.

Pembelajaran merupakan segala usaha yang dilakukan seorang guru agar

terjadi belajar pada diri siswanya. Sedangkan belajar adalah proses perubahan

perilaku yang muncul karena pengalaman dan dapat diamati melalui proses

pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensi terhadap

sesuatu. Perubahan perilaku inilah yang menjadi salah satu indikator

keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Dari data yang didapat dalam pembelajaran IPA konsep Kenampakan

benda langit di kelas IV di SDN Cibeuying, miskonsepsi masih serin g

terjadi dalam pembelajaran sehingga tujuan-tujuan pendidikan dalam

materi ini masih banyak yang belum tercapai, tetapi untuk keaktifan

dalam pembelajaran siswa sudah sebagian aktif dalam menjawab

pertanyaan guru. Contohnya ketika guru bertanya tentang rasi bintang,

siswa masih banyak yang menjawab di luar konsep. Kejadian seperti ini

(12)

yang di ajarkan, sehingga apa yang di tanyakan oleh guru siswa

menjawabnya secara asal. Contoh lainnya ketika guru menunjukan rasi

bintang kalajengking dalam gambar, siswa banyak yang menjawab rasi

bintang singa, gajah, monyet dan lain lain. Ketika dilakukan evaluasi

tentang bab Kenampakan Bumi dan Benda langit dari 22 siswa kelas IV

SDN Cibeunying hanya 13 orang yang memenuhi KKM. Atau hampir

40% siswa belum memenuhi KKM, atas dasar inilah maka diambil

treatment untuk meningkatkan hasil belajar dan keterampilan kerjasama

siswa adapun model yang diambil yaitu model Team Game Tournament

(TGT).

Teams games tournament (TGT) menurut Suarjana (2000:10) dalam

Istiqomah (2006) dapat meningkatkan hasil belajar sehingga diharapkan dalam

pelaksanaannya selain dapat meningkatkan hasil belajar kognitif, model

ini juga dapat meningkatkan sikap kerjasama siswa dan dapat membuat

pembelajaran yang menyenangkan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan Model Kooperatif

Tipe Team Game Tournament (TGT) pada materi kenampakan benda langit

untuk meningkatkan hasil belajar siswa?

Berdasarkan rumusan masalah di atas, permasalahan penelitian dapat

dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran model teams games tournament

pada mata pelajaran IPA materi pokok kenampakan benda langit di kelas

IV SDN Cibeunying?

2. Bagaimanakah pelaksanaan model teams games tournament pada

pembelajaran IPA materi pokok kenampakan benda langit di kelas IV

(13)

4

Syaeful Maulana Akhmad, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

materi kenampakan benda langit siswa kelas IV SDN Cibeunying dengan

menerapkan model teams games tournament?

C. Tujuan Penelitian

Beranjak dari pemaparan latar belakang masalah yang dijabarkan diatas,

tujuan dari penelitian ini, adalah :

1. Mengetahui perencanaan model teams games tournament pada

pembelajaran IPA tentang kenampakan benda langit di kelas IV SDN

Cibeunying.

2. Mengetahui penerapan model teams games tournament pada

pembelajaran IPA tentang kenampakan benda langit di kelas IV SDN

Cibeunying.

3. Mengetahui peningkatan hasil belajar kenampakan benda langit siswa

kelas IV SDN Cibeunying pada pembelajaran IPA dengan menggunakan

model teams games tournament.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan banyak

memberikan masukan dan manfaat yang berarti bagi perseorangan dan

ataupun institusi, seperti di bawah ini.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi pada peningkatan

aktivitas dan hasil belajar IPA di Kelas IV SDN Cibeunying secara

nyata, dan memperkaya wawasan mengenai pendidikan yang

berhubungan dengan proses pembelajaran IPA khususnya pada materi

Kenampakan benda langit.

(14)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak, yaitu:

a. Bagi Pendidik

Dengan dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

pendidik memperoleh wawasan dalam memilih dan menggunakan

alternatif pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi dalam

mata pelajaran IPA, khususnya dalam materi kenampakan benda

langit, sehingga dapat memperbaiki proses pembelajaran, dan

mengembangkan profesionalisme kependidikannya.

Selain itu dapat ikut serta belajar melakukan PTK dalam rangka

proses kenaikan tingkat di kemudian hari.

b. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat meningkatkan minat belajar siswa pada

pelajaran IPA materi Bumi Dan Alam Semesta, meningkatkan

aktivitas belajar di kelas, dan menekankan pada pembelajaran yang

bermakna sehingga siswa menyenangi belajar IPA.

c. Bagi Sekolah Dasar

Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi

sekolah itu sendiri dalam rangka perbaikan pembelajaran IPA.

Sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan

baik.

d. Bagi pihak lain yang berkepentingan

PTK ini merupakan sumbangan pemikiran dalam rangka mencari

alternatif strategi media pembelajaran yang akan digunakan untuk

meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan

(15)

6

Syaeful Maulana Akhmad, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Pembatasan Masalah

Dari diidentifikasi masalah yang terpapar di atas diperoleh gambaran

permasalahan yang begitu luas. Namun menyadari adanya keterbatasan waktu

dan kemampuan, maka penulis memandang perlu memberi batasan masalah

secara jelas dan terfokus.

Selanjutnya masalah yang menjadi obyek penelitian dibatasi hanya pada

analisis pengaruh model pembelajaran teams games tournament dalam

Peningkatan hasil belajar. Pembatasan masalah ini mengandung konsep

sebagai berikut :

1. Model teams games tournament adalah model pembelajaran yang

dilakukan dengan cara mengelompok siswa menjadi 5 kelompok yang

terbagi dalam kelompok pembaca, penantang1, penantang2, penantang3

dan penantang4.

2. Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam menjawab soal soal yang

diberikan oleh guru dan peningkatan keterampilan kerjasama .

F. Definisi Operasional

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament adalah

model pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengelompokan siswa

menjadi kelompok secara heterogen berdasarkan kemampuan dan jenis

kelamin, lalu setiap siswa menjawab pertanyaan seperti kuis untuk

menjawab soal soal yang diberikan oleh guru, pada model pembelajaran

ini siswa dibagi pada kelompok pembaca, penantang1, penantang2,

penantang3 dan penantang 4.

Kelompok pembaca ini bertugas sebagai pembaca pertanyaan dan

kelompok penantang1 bertugas untuk menyetujui jawaban kelompok

(16)

kelompok penantang2 sampai kelompok penantang terakhir. Tujuan utama

model pembelajaran teams games tournament adalah memacu siswa agar

lebih kerjasama dan membantu satu sama lain untuk menguasai materi

yang diajarkan oleh guru.

Model teams games tournament ini dibagi dalam 3 tahap

pembelajaran yaitu: (1) guru membagi kelompok secara heterogen yaitu

pembagian secara jenis kelamin dan kemampuan siswa (teams) (2) guru

memberikan kuis kepada setiap kelompok (games) (3) guru menilai setiap

jawaban benar yang di berikan siswa sampai didapatkan satu kelompok

yang menang (tournament)

2. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar dalam penelitian ini terdiri dari dua aspek yaitu aspek

kognitif dan keterampilan kerjasama.berikut ini penjelasannya:

a. Hasil belajar kognitif berupa kemampuan siswa menjawab soal-soal

yang di berikan pada awal pembelajaran (pretest) dan akhir

pembelajaran (postest), soal tes ini sudah didasarkan pada indikator

yang telah ditentukan sehingga dapat terlihat peningkatan hasil belajar

siswa. Bentuk instrument tes berupa lembar soal yang yang harus diisi

oleh siswa.

b. Hasil belajar kemampuan keterampilan kerjasama siswa yang

dimaksud adalah peningkatan kerjasama setiap siswa, yang dijaring

melalui observasi menggunakan lembar kemampuan kerjasama

dengan indikator face to face promotive interaction dengan sub

indikator saling membantu secara efektif dan efisien yang selanjutnya

disebut sebagai keaktifan dan indikator personal responsibility yang

selanjutnya disebut kerjasama dalam diskusi. Bentuk instrument tes

(17)

8

Syaeful Maulana Akhmad, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, peneliti berhipotesa

bahwa penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games

Tournament(TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPA dalam materi Kenampakan Benda Langit, terlebih dengan melaksanakan

Model tersebut siswa akan lebih riang dan menyenangkan karena siswa

terlibat langsung dalam pembelajaran yang dibungkus dalam permainan

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan

tertentu. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Research.

Ruswandi, dalam Mujono dan Ayi Suherman (2007, hlm.79) mendefinisikan PTK

sebagai berikut:

“Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu bentuk penelitian yang

bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional, oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan-persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru.”

Ciri khas dari PTK yaitu dengan adanya siklus-siklus. Dalam tiap siklus

terdiri dari empat tahap, yaitu merencanakan (planning), melakukan tindakan

(acting), mengamati (observing), dan merefleksikannya (reflecting).

Alasan memilih metode ini karena dilihat dari tujuan PTK itu sendiri adalah

untuk meningkatkan mutu atau kualitas proses dan hasil pembelajaran. Metode

penelitian ini dirasa cocok untuk guru yang senantiasa meningkatkan kualitas

pembelajaran dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru.Fokus penelitian

tindakan kelas adalah pada siswa atau proses pembelajaran di kelas. Tujuan dari

penelitian tindakan kelas adalah meningkatkan atau perbaikan tehadap kinerja

belajar siswa di sekolah; peningkatan atau perbaikan terhadap mutu proses

pembelajaran; peningkatan atau perbaikan tehadap kualitas penggunaan media,

alat bantu belajar dan sumber belajar lainnya; peningkatan atau perbaikan tehadap

masalah-masalah pendidikan anak di sekolah; dan peningkatan atau perbaikan

(19)

Syaeful Maulana Akhmad, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekolah yang dikemukakan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tahun

2004

Tujuan PTK menurut Suhardjono (2012. hlm. 61) adalah meningkatkan mutu

proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan

profesionalisme, dan menumbuhkan budaya akademik. Seperti yang telah

dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari PTK adalah untuk mengatasi masalah

yang ada dalam pembelajaran. masalah utama dalam penelitian ini adalah

bagaimana meningkatan kerjasama siswa dengan menerapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dalam

pembelajaran IPA. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah perubahan,

perbaikan dan peningkatan pada hasil belajar siswa di kelas.

B. Model Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah jenis kualitatif yaitu penelitian tindakan

kelas.Adapun model PTK yang akanpeneliti adopsi pada penelitian ini adalah

Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis & McTaggart. Berikut ini adalah

(20)

Gambar 3.1 PTK Model Spiral Kemmis Taggart (Arikunto 2012)

Adapun Tahapan yang tedapat dalam PTK model Kemmis dan Mc Taggart,

yaitu:

1. Rancangan Tindakan (Planning)

Rancangan tindakan dijelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana,

oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap

menyusun rancangan ini ditentukan fokus peristiwa atau masalah yang

perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, dalam hal ini berfokus

pada peningkatan keterampilan kerjasama siswa dalam pembeljaran IPA.

Kemudian membuat berbagai instrument yang diperlukan untuk merekam

fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Dalam tahap ini rancangan penelitian diimplementasikan atau

melaksanakan isi, pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan

(21)

Syaeful Maulana Akhmad, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Planning). Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK didasarkan pada

pertimbangan teoritik dan empirik agar hasil yang diperoleh berupa

peningkatan kinerja dan hasil belajar diperoleh secara optimal.

3. Pengamatan (Observing)

Pengamatan sebenarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Dalam tahap ini dicatat atau direkam semua hal yang diperlukan dan

terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung, peneliti dan observer

mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang diberikan kepada siswa

dalam penelitian. Hasil catatan atau rekaman tersebut dipakai sebagai

bahan dalam analisis dan untuk keperluan refleksi.

4. Refleksi (Reflecting)

Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan untuk mengkaji

secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang

telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan

tindakan berikutnya. Refleksi mencakup analisis, sintesis, dan penilaian

hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika ditemukan masalah

maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya hingga

permasalahan dapat teratasi.

C. Subjek Penelitian

Sasaran penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas IV (empat) SDN

Cibeunying yang terdiri dari dua puluh empat (24) orang siswa, 10 orang terdiri

dari siswa laki-laki dan 14 orang terdiri dari siswa perempuan.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti melakukan kegiatan penelitian di SDN Cibeunying yang berlokasi di

Jl. Cibeunying Ds. Cibodas Kab Bandung Barat pada semester genap Tahun

(22)

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV

terhadap materi kenampakan benda langit dengan menggunakan model siklus

belajar. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Aqib, 2006: 22) tahap penelitian

tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

refleksidalam setiap tindakan, dengan berpatokan pada refleksi awal. Tahap

tindakan penelitian yang akan dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perencanaan (planing)

a. Permintaan izin dari Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri Cibeunying.

b. Observasi dan wawancara

Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal

mengenai kondisi dan situasi Sekolah Dasar Negeri Cibeunying secara

keseluruhan, terutama siswa kelas IV yang akan dijadikan sebagai subyek

penelitian.

c. Identifikasi permasalahan

Kegiatan ini dilakukan mulai dari:

1) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

tahun 2006, buku sumber kelas IV, pembelajaran IPA dan model-model

pembelajaran IPA.

2) Menentukan model pembelajaran yang relevan dengan karakteristik siswa,

bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung pada

pembelajaran IPA. Dalam hal ini peneliti memilih menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament karena dilihat dari

karakteristiknya model pembelajaran ini di kembangkan untuk meningkatkan

kerjasama siswa dalam pembelajaran

3) Merumuskan rencana pembelajaran (RPP) pada pembelajaran IPA dengan

model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

4) Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.

(23)

Syaeful Maulana Akhmad, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat

sebelumnya. Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses atau kegiatan belajar

mengajar.

Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan, dilakukan persiapan

perencanaan diantaranya sebagai berikut :

a. Siklus I 1) Perencanaan

a) Wawancara keadaan kelas dan siswa kepada guru.

b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan langkah-langkah

pembelajaran yang sesuia dengan model pembelajaran kooperatif tipe teams

games tournament.

c) Membuat format penilaian RPP untuk observer, hal ini ditujukan untuk

mengukur sejauh mana perencanaan pelaksanaan pembelajaran di rencanakan

dengan baik atau tidak.

d) Pembuatan media pembelajaran.

e) Membuat lembar observasi untuk mengukur keterampilan kerjasama siswa

dalam pembelajaran.

f) Membuat lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament.

g) Membuat lembar wawancara untuk siswa.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan dengan rencana yang telah

dibuat sebelumnya (RPP). Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses atau

kegiatan belajar mengajar dengan alokasi waktu selama 4 jam pelajaran yaitu

4 x 35 menit dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams

games tournament dengan langkah lngkah pembelajran sebagai berikut.

a) Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok heterogen, dimana setiap kelompoknya

(24)

b) Guru (peneliti) menyampaikan materi pelajaran dan topik diskusi yang akan

didiskusikan dalam pembelajaran.

c) Setiap kelompok diberikan waktu untuk berdiskusi dengan kelompoknya

tentang materi yang telah di ajarkan

d) Siswa dibimbing oleh guru untuk berdiskusi dan tanya jawab dalam kelompok

dan mengarahkan siswa yang berkemampuan lebih (pandai) untuk

menjelaskan kepada anggota kelompok lainnya.

e) Selama proses diskusi kelompok guru (peneliti) dan observer mengobservasi

keterampilan kerjasama siswa dalam kelompok.

f) Guru memberikan kuis tentang kenampakan matahari dan rasi bintang.

g) Kelompok siswa yang memperoleh nilai tertinggi diberikan Star Reward atau

penghargaan.

h) Observer mengobservasi keterlaksanaan langkah-langkah pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games

tournament

1) Siklus II

Seperti halnya pada siklus pertama, siklus kedua ini juga terdiri dari empat

tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

1) Perencanaan (Planning)

Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

pada siklus pertama.

2) Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan dengan rencana yang telah

dibuat sebelumnya (RPP). Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses atau

kegiatan belajar mengajar dengan alokasi waktu selama 3 x 35 menit dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament

dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut.

a) Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok heterogen, dimana setiap kelompoknya

(25)

Syaeful Maulana Akhmad, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Guru (peneliti) menyampaikan materi pelajaran dan topik diskusi yang akan

didiskusikan dalam pembelajaran.

c) Setiap kelompok diberikan waktu untuk berdiskusi dengan kelompoknya

tentang materi yang telah di ajarkan

d) Siswa dibimbing oleh guru untuk berdiskusi dan tanya jawab dalam kelompok

dan mengarahkan siswa yang berkemampuan lebih (pandai) untuk

menjelaskan kepada anggota kelompok lainnya.

e) Selama proses diskusi kelompok guru (peneliti) dan observer mengobservasi

keterampilan kerjasama siswa dalam kelompok.

f) Guru memberikan kuis tentang fase bulan dan penanggalan kalender.

g) Kelompok siswa yang memperoleh nilai tertinggi diberikan Star Reward atau

penghargaan.

h) Observer mengobservasi keterlaksanaan langkah-langkah pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games

tournament

3) Pengamatan (Observation)

Observasi di siklus II sama halnya dengan observasi yang dilakuakn pada

siklus I. Pengamatan atau observasi dilakukan selama proses pembelajaran

dari awal sampai akhir dari pembelajaran. Terdapat dua jenis observasi yang

dilakukan dalam penelitian ini yakni observasi dalam mengukur aktivitas

kerjasama siswa dalam kelompok dan observasi aktivitas guru dalam

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe teams games tournament yang tertuang dalam lembar

observasi.

4) Refleksi (Reflecting)

Peneliti menganalisis dan mengevaluasi dari data yang di peloleh saat

proses pembeljaran berlangsung, field notes peneliti selama proses

(26)

wawancara siswa. Hasil keseluruhan data pada siklus II dijadikan kesimpulan

seberapa besar peningkatan atau perkembangan keterampilan kerjasama siswa

kelas IV SDN Cibeunying dari siklus I dan II sehingga dapat diketahui

kelebihan dan kekurangan pada siklus II, penelitian pada siklus pertama

dianggap berhasil apabila Sebagian besar 80% dari siswa dapat bekerjasama

dengan baik sesuai ketuntasan belajaran yang terdapat pada kurikulum KTSP

2006.

F. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian dalam penelitian ada dua hal yaitu tes dan nontest

(observasi, dokumentasi dan wawancara).

a. Tes

Tes adalah salah satu cara untuk dapat memperoleh data dalam penelitian,

menurut Nana Sudjana (2012, hlm.35) menyatakan bahwa, “tes pada

umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa,

terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan

pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran”. Teknik ini

dilakukan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa dengan menggunakan

butir-butir soal/instrumen soal yang mengukur hasil belajar siswa secara

kognitif sesuai dengan materi kenampakan benda langit yang diteliti secara

individu atau kelompok.

b. Nontes

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini tidak hanya berupa tes yang

berbentuk uraian ataupun tes objektif, tetapi dilakukan juga penilaian nontes

yaitu sebagai berikut.

1) Lembar Observasi Kerjasama

Melalui kegiatan observasi ini dapat memperoleh data kerjasama antar

siswa dan data ini digunakan untuk melihat peningkatan kerjasama setiap

(27)

Syaeful Maulana Akhmad, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dokumentasi adalah sebuah gambaran atau bukti kongkrit yang terjadi

dari setiap pelaksanaan penelitian. Dengan adanya dokumentasi, peneliti

memiliki gambaran untuk membuat laporan penelitian dan dapat melihat bukti

secara berulang-ulang jika diperlukan

3) Pedoman Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data kualitatif dengan

menggunakan instrumen pedoman wawancara. Dalam penelitian ini alat yang

digunakan dalam mewanwancara siswa dan observer adalah lembar

wawancara.

G. TeknikAnalisis Data

1. Kualitatif

Setelah melaksanakan penelitian, data – data yang terkumpul kemudian

diolah dan dianalisis agar mendapatkan kesimpulan yang utuh dan

menyeluruh.

Teknik analisis yang digunakan merupakan teknik analisis kualitatif

digunakan pada data hasil observasi, wawancara dan angket dengan

triangulasi. Triangulasi berdasarkan tiga sudut pandang, yakni sudut pandang

guru sebagai peneliti, sudut pandang siswa dan sudut pandang mitra peneliti

yang melakukan pengamatan (Kunandar, 2008: 108).

a. Analisis Pengukuran persentase keterlaksanaan Pembelajaran

Dalam lembar keterlaksanaan pembelajaran terdapat 14 poin yang harus

dilaksanakan maka penghitungan dapat dilakukan dengan:

PKP =

Keterangan :

(28)

%KK = ∑

X : Jumlah langkah-langkah pembeljaran yang terlaksana

Y : Jumlah seluruh Langkah-langkah pembelajaran

Bila keterlaksanaan pembelajaran ≥ 70, maka dikategorikan “baik”. Bila keterlaksanaan pembelajaran < 70, maka dinyatakan “Kurang”.

b. Berikut ini adalah cara untuk menganalisis Persentase keterampilan

kerjasama siswa

Dalam mengukur persentase keterampilan kerjasama terdapat 2 aspek

yang dihitung yaitu keaktifan dan kerjasama dalam diskusi, dalam lembar

observasi ini mempunyai skor maksimal 6 maka hasil dalam observasi ini

dapat di hitung dengan cara:

Keterangan :

% KK : presentase dari keterampilan kerjasama siswa

∑x : total skor dari keseluruhan aspek kerjasama siswa

y : skor maksimal aspek kerjasama siswa (6)

Bila persentase keterampilan kerjasama siswa ≥ 70, maka dikategorikan

“baik”.

Bila persentase keterampilan kerjasma siswa < 70, maka dinyatakan

“Kurang” dan harus dilaksanakan siklus kembali.

2. Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari tes tulis siswa mengenai pembelajaran IPA

materi mengenal tokoh pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia. Setelah

(29)

Syaeful Maulana Akhmad, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Penyekoran hasil tes.

b. Menghitung nilai rata-rata kelas, dengan rumus: (Purwanto, dalam

Nurlela, 2011:41)

X = ∑

Ket:

�= nilai rata − rata

Σ� = jumlah semua nilai siswa

Σ� = jumlah siswa

Bila rata-rata siswa ≥ 75, maka dikategorikan “baik”.

Bila rata-rata siswa < 70, maka dinyatakan “Kurang” dan harus

dilaksanakan siklus kembali.

c. Menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal (Nurlela,

2011:41)

TB = ∑ x 100% Ket:

TB = Ketuntasan Belajar

ΣS ≥ 65 = Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 65

n = banyak siswa

100 = bilangan tetap

Bila persentase hasil belajar siswa ≥ 80, maka dikategorikan “baik”. Bila persentase hasil belajar siswa < 70, maka dinyatakan “Kurang” dan

(30)
(31)

89

Syaeful Maulana Akhmad, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan model

untuk meningkatkan hasil belajar kenampakan benda langit pada mata pelajaran

IPA kelas IV di SD Negeri Cibeunying Lembang dapat disimpulkan bahwa:

Pada tahap pelaksanaan penerapan model Teams Games Tournament dibagi dalam

beberapa langkah. Berikut ini langkah-langkahnya :

1. Perencanaan penerapan model teams games tournament pada pembelajaran

IPA materi pokok kenampakan benda langit di kelas IV SDN Cibeunying

ditempuh dengan melakukan wawancara keadaan kelas dan siswa kepada guru

wali kelas lalu membuat rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP)

pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

teams games tournament yang disusun berdasarkan standar kompetensi (SK),

kompetensi dasar (KD), indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, alokasi

waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media dan sumber

belajar serta penilaian. Dalam perencanaan siklus 1 dan II dinilai direncanakan

dengan baik untuk perencanaan siklus II mengalami perubahan atas dasar hasil

refleksi pada siklus I yaitu dalam penambahan media pembelajaran (gambar

dan handout materi) dan pengkondisian tempat duduk

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT (Teams Games Tournament) dalam penelitian ini dilaksankan

dengan baik dan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumya

walaupun pada siklus I pelaksanaan kurang begitu optimal karena pada

kegitan pembelajaran awal peneliti tidak melakukan apersepsi dan tidak

menyampaikan tujuan pembelajaran. Namun pada pelaksanaan siklus II

(32)

langkah pembelajaran yang terlewat dan menurut observer pada saat peneltian

berlangsung dengan dengan baik. Jika dilihat dari penerapan langkah-langkah

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD, semua

langkah-langkah pembelajaran STAD terlaksana dengan baik.

3. Peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dalam pembelajaran IPA

bisa disimpulkan meningkat berdasarkan hasil observasi, wawancara siswa

dan guru. Hal ini terlihat pada hasil observasi prasiklus penelitian persentase

hasil siswa dipersentasekan sebesar 59,91%. Kemudian saat pelaksanaan

siklus I pembelajaran direncanakan dan dilaksanakan dengan menggunakan

model pembelajaran TGT persentase hasil belajar siswa pada siklus I sebesar

72.27% meningkat 12.32% dari prasiklus sebelum menggunakan model

pembelajaran TGT, sedangkan dalam hal keterampilan kerjasama pada siklus

1 ini mendapatkan data bahwa keterampilan kerjasama siswa adalah 72%.

Pada pelaksanaan siklus II, persentase hasil belajar siswa pada siklus II adalah

sebesar 77.72% atau meningkat 5.45% dari hasil pada siklus I dan pada siklus

kedua mendapatkan data hasil keterampilan kerjasama sebesar 77%.

Peningkatan persentase hasil belajar siswa dari mulai prasiklus, siklus I dan

siklus II menandakan bahwa penggunaan model pembeljaran kooperatif tipe

TGT dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan kerjasama siswa

secara optimal dalam pembelajaran IPA.

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan model

teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar kenampakan benda

langit pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri Cibeunyng Lembang,

peneliti merekomendasikan hal-hal berikut:

1. Bagi sekolah, sekolah harus lebih memfasilitasi siswa dengan sarana dan

prasarana yang cukup agar dalam proses pembelajaran, kamampuan siswa

(33)

91

Syaeful Maulana Akhmad, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan guru meningkatkan proses pembelajaran, baik dengan metode, media

dan yang lainnya, agar ketuntasan belajar siswa bisa tercapai.

2. Bagi guru, yang akan menerapkan model teams games tournament dalam

pembelajaran IPA, perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya : (a)

mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam games dengan

lengkap. (b) membentuk kelompok secara heterogen dilihat dari tingkat

kognitif. Tujuannya agar siswa yang tingkat kognitifnya tinggi mampu

menjadi tutor sebaya dalam kelompoknya atau paling tidak bisa mendorong

temanya untuk ikut serta dalam games; (c) membimbing dan mengarahkan

siswa dalam melakukan teams games tournament; dan (d) mengoptimalkan

diskusi untuk membahas hasil games.

3. Bagi peneliti berikutnya, yang ingin menerapkan model teams games

tournament diharapkan untuk menerapkannya pada konsep-konsep IPA yang

lainnya. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa model teams games

tournament adalah model yang efektif untuk digunakan dalam pembelajaran

terutama untuk ilmu-ilmu yang bersifat empiris atau dapat diamati. Namun

perlu juga diperhatikan kesesuaian antara mata pelajaran dengan model teams

(34)

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Arikunto, S., Suhardjono., & Supardi. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Bumi Aksara.

Bahri, Syaiful & Zain. (1995). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta : Depdiknas.

Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas

---. (2006b). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

---. (2004). Kurikulum 2004 Kerangka dasar. Jakarta : Depdiknas

Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Istiqomah. (2006). Pembelajaran Teams Game Tournament. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Johnson, D. W., Johnson, R. T. dan Holubec, E. J. (2013). Colaborative Laerning Strategi Pembelajaran Untuk Sukses Bersama. Jakarta : Gramedia

Kunandar. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nasution, S. (2009).Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

(35)

Syaeful Maulana Akhmad, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Purnomo. (2012). Bukan Guru Asal Ngajar. Yogyakarta: PT. Gava Media

Nasution, S. (2009).Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Purwanto, M.N. (1994). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Roestiyah N.K. (2008), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta

Ruswandi, Mujono dan Ayi Suherman. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

Ruswandi, Mujono dan Ayi Suherman.(2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1995).

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Kedua). Jakarta: Balai Pustaka.

2. Web

Abidin, M. Z. (2010). Taksonomi Bloom, Konsep dan Implikasinya bagi

Pendidikan Matematika. [Online] Tersedia

http://www.masbied.com/2010/03/20/taksonomi-bloom-konsep-dan-implikasinya-bagi-pendidikan-matematika/. [04 April 2014]

Amaliyanti. (2013). Pemahaman Siswa dalam Proses Belajar. [Online]. Tersedia: http://cirukem.org/pendidikan-cirukem/penelitian/.[6 Maret 2014].

Chandera, Chan. “Beberapa Pegertian Hasil Belajar Menurut Para ahli” [Online]

Tersedia: http://misterchand89.blogspot.com/ [13 Maret 2014]

Mlarik. (2013, Februari). “Definisi belajar” [Online] Tersedia: http://www.mlarik.com [13 Maret 2014]

Nurhadi (2012, Agustus). “manfaat pembelajaran kooperatif”

(36)

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Arikunto, S., Suhardjono., & Supardi. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Bumi Aksara.

Bahri, Syaiful & Zain. (1995). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta : Depdiknas.

Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas

---. (2006b). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

---. (2004). Kurikulum 2004 Kerangka dasar. Jakarta : Depdiknas

Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Istiqomah. (2006). Pembelajaran Teams Game Tournament. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Johnson, D. W., Johnson, R. T. dan Holubec, E. J. (2013). Colaborative Laerning Strategi Pembelajaran Untuk Sukses Bersama. Jakarta : Gramedia

Kunandar. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nasution, S. (2009).Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

(37)

Syaeful Maulana Akhmad, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Purnomo. (2012). Bukan Guru Asal Ngajar. Yogyakarta: PT. Gava Media

Nasution, S. (2009).Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Purwanto, M.N. (1994). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Roestiyah N.K. (2008), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta

Ruswandi, Mujono dan Ayi Suherman. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

Ruswandi, Mujono dan Ayi Suherman.(2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1995).

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Kedua). Jakarta: Balai Pustaka.

2. Web

Abidin, M. Z. (2010). Taksonomi Bloom, Konsep dan Implikasinya bagi

Pendidikan Matematika. [Online] Tersedia

http://www.masbied.com/2010/03/20/taksonomi-bloom-konsep-dan-implikasinya-bagi-pendidikan-matematika/. [04 April 2014]

Amaliyanti. (2013). Pemahaman Siswa dalam Proses Belajar. [Online]. Tersedia: http://cirukem.org/pendidikan-cirukem/penelitian/.[6 Maret 2014].

Chandera, Chan. “Beberapa Pegertian Hasil Belajar Menurut Para ahli” [Online]

Tersedia: http://misterchand89.blogspot.com/ [13 Maret 2014]

Mlarik. (2013, Februari). “Definisi belajar” [Online]

Tersedia: http://www.mlarik.com [13 Maret 2014]

Nurhadi (2012, Agustus). “manfaat pembelajaran kooperatif”

(38)

Gambar

Gambar 3.1 PTK Model Spiral Kemmis Taggart (Arikunto 2012)

Referensi

Dokumen terkait

Hukum Administrasi Negara adalah hukum tentang pengadministrasian Negara yaitu mengenai pemerintahan dan segala peraturan-peraturan di dalamnya serta bagaiman menjalankan fungsi

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut

Pada hari ini, Senin tanggal Tiga Puluh bulan Maret tahun Dua Ribu Lima Belas, kami Kelompok Kerja (Pokja) Pekerjaan Konstruksi Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pekerjaan Umum,

sampel dalam penelitian ini adalah metode times series design , yaitu desain penelitian yang bermaksud untuk mengetahui kestabilan dan. kejelasan suatu keadaan yang

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung Nomor : 08/Ba-HPL/Pws PL II/BM/PUTR/V/2017 Tanggal, 29

Pembahasan tentang proses pembangunan tidak dapat dan tidak boleh jauh dari besar dan mendesaknya berbagai masalah yang mengancam masyarakat

[r]

Permasalahan petani ikan gurami di Kecamatan Bojongsari adalah pada setiap kegiatan budidaya yang dilakukan petani tidak pernah melakukan pencatatan biaya yang